Biomed 2 Demam Tifoid
Biomed 2 Demam Tifoid
PENYEBARAN PENYAKIT
DEMAM TIFOID
Puji Syukur Kita Panjatkan Atas Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Yang Telah Memberikan
Kita Kesehatan Sehingga Saya Masih Diberikan Kemudahan Dalam Menyelesaikan Maslah
Ini Ada Pun Makalah Ini Mengenai Penyebaran Demam Tifoid Yang Di Sebabkan Oleh
Salmonella Typhi. Penyelesaian Makalah Ini Tidak Terlepas Dari Dukungan Dan Doa Dari
Berbagai Pihak.
2 februari 2019
medan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….3
A.LATAR BELAKANG………………………………………………..4
B. ETOLOGI……………………………………………………………5
C. EPIDEMIOLOGI…………………………………………………...6
D. PATOGENESIS……………………………………………………..7
E. CARA PENULARAN……………………………………………….8
F. CARA PENCEGAHAN……………………………………………..9
G. PENGOBATAN…………………………………………………….10
BAB II PENUTUP……………………………………………………………..15
A. KESIMPULAN………………………………………………..…...16
B. SARAN……………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit tifoid adalah penyakit sistematik yang disebabkan oleh bakteri di tandai dengan
demam insidius yang berlangsung lama, sakit kepala yang berat , badan lemah, anoreksia,
bradikardi relative splenomegali , pada penderita kulit putih 25% di antaranya menunjukan
adanya “ rose spot “pada tubuhnya batuk tidak produktif pada awal penyakit . penderita
dewasa lebih banyak terjadi kontipasi di bandingkan dengan diare. Gejala lebih sering
berupa gejala yang ringan dan tidak khas. Demam tifoid dapat terjadi ulserasi pada plaques
peyeri pada ileum yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan atau perforasi ( sekitar 1%
dari kasus ). Hal tersebut sering terjadi pada terjadi pada penderita yang terlambat di obati.
Beberpa badan resmi telah menggunakan nomenklatur yang telah di usulkan tersebut walau
pun sampai dengan pertengahan tahun 1999 nomenklatur baru tersebut belum disahkan
pemakaiannya.Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan
oleh salmonella typhi. Demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh
salmonella paratyphi A,B,dan C. gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hamper sama,
tetapi manifestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit tersebut disebut
tifoid.terminologi yang sering di gunakan adalah typhoidfever, paratyphoid ever,typhus dan
paratyphus abdominalis atau demam enteric.
Sejarah demam tifoid di mulai saat ilmuan prancis bernama pierre Louis
memperkenalkan istilah typhoid pada tahun 1829. Typhoid atau typhus berasal dari bahasa
yunani typhos yang berarti penderita demam dengan gangguan kesadaran.Kemudian gaffky
menyatakan bahwa penularan penyakit kali ini melalui air dan bukan udara. Gaffky juga
berhasil membiakkan salmonella typhi dalam media kultur pada tahun 1884. Widal tahun
1896 akhirnya menemukan pemeriksaan tifoid yang masih di gunakan sampai saat
ini.Woodward dkk tahun 1948 melaporkan untuk pertama kalinya bahwa obat yang efektif
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol.
B. ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah bakteri salmonella typhi .salmonella adalah bakteri
gram negatif , yang tidak berkapsul , mempunyai flagea dan tidak membentuk spora .
bakteri ini akan mati pada pemanasan 57◦C selama beberapa menit Salmonella typhi
memiliki tiga macam antigen yaitu :
Mikrogranisme dapat ditemukan pada tinja dan urin setelah 1 minggu demam .jika
penderita diobati dengan benar maka kuman tidak akan ditemukan pada tinja dan urin pada
minggu ke-4 . akan tetapi jika masih terdapat kuman pada minggu ke-,4 melalui pemeriksaan
kulur tinja maka penderita dinyatakan sebagai carier
Seorang carier biasanya berusia dewasa sangat jarang terjadi pada anak .kuman
salmonella bersembunyi dalam kandungan empedu orang dewasa . jika carier tersebut
mengkomsumsi makanan berlemak maka cairan empedu dan mikroorganisme dibuang
melalui tinja yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit .
C. EPIDEMIOLOGI
Demam Tifoid menyerang penduduk disemua negara .seperti penyakit menular lainnya
tifoid banyak diyemukan di Negara berkembang di mana hygiene pribadi dan sanitasi
linkungannya kurang baik . prevalensi kasus tergantung lokasi , kondisi lingkungan
setempat , dan perilaku masyarakat . angaka insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta per
tahun dengan 600 ribu orang meninggal karena penyakit ini .Who memperkirakan 70 %
kematian terjadi di asia .
Salmonella typhi dan salmonella paratiphi masuk kedalam tubuh manusia melalui
makanan yang terkontaminasi oleh kuman .sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung
dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan berkembang biak . bila respons imunitas humoral
mulkosa IgA usus kurang baik maka kuman akan menembus sel sel epitel terutama sel M dan
selanjutnya ke lamina propia . di lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit oleh
oleh sel sel fagosit terutama oleh makrofag. Kuman dapat hidup dan berkembang biak dalam
di dalam makrofag dan dimasukan ke plaque payeri ileum istal dan kemudian ke kelenjar
getah bening mesenterika. Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat didalam
makrofag ini masuk kedalam siklus darah mengakibatkan bacterimia pertama yang
asimtomatik dan menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan
limpa .di organ organ ini kuman meninggalkan sel sel fagosit dan berkembang biak di luar sel
atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk kedalam sirkulasi darah lagi yang mengakibatkan
bakterimia yang kedua kalinya dengan disertai tanda tanda dan gejala penyakit infeksi
sistemik , seperti demam, malais, mialgia sakit kepala dan sakit perut.
E. CARA PENULARAN
Cara penularanya yaitu melalui air dan makanan kuman salmonella dapat bertahan
lama dalam makanan pengunaan air minum secara missal yang tercemar bakteri sering
menyebabkan terjadinya KLB vector berupa serangga juga dapat berperan dalam penularan
penyakit .
Kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi ( pengidap sakit )
diperlukan untuk infeksi . penularan dapat berupa ledakan serangga yang diserbarkan air
karena sanitasi yang buruk dan penyebaran fekal – oral akibat personal hygine yang buruk ,
dapat juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja dan urin dari
penderita atau carier. Di beberapa negara penularan terjadi karena mengkomsumsi kerang-
kerangaan yang berasal dari air yang sudah tercemar, buah-buahan , sayur-sayuran mentah
yang dipupuk dengan kotoran manusia ,susu , dan produk susu yang terkontaminasi oleh
carier atau penderita yang teridentifikasi .penularan demam tifoid juga bisa melalui vector
berupa lalat , kecoa , maupun tikus dengan cara membawa bakteri yang terdapat dalam urin
ataupun tinja yang kemudian masuk ke dalam makanan . oleh karena itu sangat penting untuk
menjaga kebersihian lingkungan sekitar kita sehingga terbebas dari vektor .
F. CARA PENCEGAHAAN
G. PENGOBATAN
Pengobatan pada penderita demam tifoid dapat dilakukan dengan beberapa cara adalah :
a. Terapi antibiotik : siprofloksasin per oral atau IV selama 10-14 hari pada orang
dewasa atau sefalosporin generasi ketiga pada anak-anak
b. Kloramfenikol merupakan alternatif lebih murah pada area yang orgnismenya masih
sensitif
c. Deksametason IV tambahan mengurangi mortalitas pada pasien toksis berat
d. 75 % karier kronik dapat disembuhkan dengan paket 28 hari siprofloksasin atau
norfloksasin
e. Kolesistektomi harus dilakukan hanya bila gejala penyakit kantung empedu
membesar
f. Pembedahan penting dilakukan pada perforasi ,namun pendarahan dapat ditangani
secara konservatif
g. Di negara non endemik , pemeriksaan epidemiologi penting untuk mengenditifikasi
sumber infeksi bila tidak didapatkan dari luar negeri
h. Istirahat dan perawatan
Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya komplikasi .penderita
sebaiknya beristirahat total di tempat tidur Selama 1 minggu setelah bebas dari
demam . mobilisasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan keadaan penderita .
mekanisme penularan penyakit ini , kebersihan perorangan perlu dijaga karena
ketidakberdayaan pasien untuk buang air besar dan air kecil
i. Terapi penunjangan secara simptomatis dan suportif serta diet
Agar tidak memperberat kerja usus , pada tahap awal penderitaan diberi makanan
berupa bubur saring . selanjutnya penderita dapat diberi makanan yang lebih padat
dan akhirnya diberi nasi biasa , sesuai dengan kemampuan dan kondisinya .
H. GEJALA DAN MASA INKUBASI
Gejala klinis yang disebabkan oleh demam tifoid bisa bervariasi, mulai dari yang
ringan hingga berat.Biasanya, gejala yang muncul pada orang dewasa lebih ringan ketimbang
yang terlihat pada anak. Kuman yang telah masuk kedalam tubuh anak tidak segera
menunjukkan gejala yang nyata.namun, masih membutuhkan masa tunas sekitar 7-14 hari.
Masa tunas ini bisa lebih cepat bila kuman masuk melalui makanan ketimbang melalui
makanan. Secara umum ada beberapa tanda yang menunjukkan seorang anak terinfeksi oleh
kuman Salmonela Typhy. Adapun gejala demam tifoid ialah sebagai berikut.
Beberpa badan resmi telah menggunakan nomenklatur yang telah di usulkan tersebut walau
pun sampai dengan pertengahan tahun 1999 nomenklatur baru tersebut belum disahkan
pemakaiannya.Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan
oleh salmonella typhi. Demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh
salmonella paratyphi A,B,dan C. gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hamper sama,
tetapi manifestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit tersebut disebut
tifoid.terminologi yang sering di gunakan adalah typhoidfever, paratyphoid ever,typhus dan
paratyphus abdominalis atau demam enteric.
Sejarah demam tifoid di mulai saat ilmuan prancis bernama pierre Louis
memperkenalkan istilah typhoid pada tahun 1829. Typhoid atau typhus berasal dari bahasa
yunani typhos yang berarti penderita demam dengan gangguan kesadaran.Kemudian gaffky
menyatakan bahwa penularan penyakit kali ini melalui air dan bukan udara. Gaffky juga
berhasil membiakkan salmonella typhi dalam media kultur pada tahun 1884. Widal tahun
1896 akhirnya menemukan pemeriksaan tifoid yang masih di gunakan sampai saat
ini.Woodward dkk tahun 1948 melaporkan untuk pertama kalinya bahwa obat yang efektif
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol.
I. VAKSIN DEMAM TIFOID
vaksin demam tifiod oral dibuat dari salmonella typhi galur non pathogen yang telah
dilemahkan. Bakteri dalamvaksin akan mengalami siklus pembelahan dalam usus dan
dieliminasi dalam waktu 3 hari setelah pemakaiannya. Tidak seperti vaksin parantel, respons
imun pada vaksin ini termasuk sekretorik IgA . Secara umum efetifitas vaksin oral dengan
vaksin parental yang diinaktifitas vaksin oral mempunyai reaksi samping lebih rendah.
Vaksin tifoid oral tifoid oral dikenal denga nam ty-21a.
Daya proteksi vaksin ini hanya 50% - 80%, maka yang sudah divaksinasipun di
anjurkan untuk melakukan seleksi pada makanan dan minuman.
Imunisasi ulangan di berikan tiap 5 tahun .namun pada individu yang terus terpapar
denga infeksi salmonella sebaiknya diberikan 3-4 kapsul tiap beberpa tahun.
Penyimpananpada suhu 2°C- 8°C.
Kemasan dalam bentuk kapsul, direkomendasikan untuk anak umur 6 tahun atau
lebih.
Cara pemberian 1 kapsul vaksin dimakan tiap hari selang sehari,kel,3 dan 5, 1 jam
sebelum makan dengan minuman yang tidak lebih dari 37°C. kapsul ke 4 pada hari ke
7 terutama bagi wisatawan.
Kapsul harus ditelan utuh dan tidak boleh di berikan bersamaan dengan antibiotic,
sulfonamid, atau antimalaria yang aktif terhadap salmonella.
Saat ini vaksin tifoid oral tidak beredar lagi Indonesia.
2.vaksin polisakarida parental
A. KESIMPULAN
Penyakit tifoid adalah penyakit sistematik yang disebabkan oleh bakteri di tandai
dengan demam insidius yang berlangsung lama, sakit kepala yang berat , badan lemah,
anoreksia, bradikardi relative splenomegali , pada penderita kulit putih 25% di antaranya
menunjukan adanya “ rose spot “pada tubuhnya batuk tidak produktif pada awal penyakit
penderita dewasa lebih banyak terjadi kontipasi di bandingkan dengan diare. Demam tifoid
dapat terjadi ulserasi pada plaques peyeri pada ileum yang dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan atau perforasi ( sekitar 1% dari kasus ). Hal tersebut sering terjadi pada terjadi
pada penderita yang terlambat di obati.
vaksin demam tifiod oral dibuat dari salmonella typhi galur non pathogen yang telah
dilemahkan. Bakteri dalamvaksin akan mengalami siklus pembelahan dalam usus dan
dieliminasi dalam waktu 3 hari setelah pemakaiannya. Tidak seperti vaksin parantel, respons
imun pada vaksin ini termasuk sekretorik IgA . Secara umum efetifitas vaksin oral dengan
vaksin parental yang diinaktifitas vaksin oral mempunyai reaksi samping lebih rendah.
Vaksin tifoid oral tifoid oral dikenal denga nam ty-21a.
B. SARAN
Untuk penelitian selanjut supaya di tingkatkan penelitian di bagian demam tifoid yang
di mana proses penularannya terjadi atau kontak langsung dengan makanan yang
menyebabkan orang mengalami demam tifoid dan agar selalu memberikan anti bodi tubuh
kepada si penderita.
Daftar pustaka
prof.Dr.I.G.N.Ranuh SpA(K) buku imunisasi di indonesia [Book]. - jakarta : pengurus pusat ikatan
dokter anak indonesia, 2001.
S.Hadinegoro prof.Dr.dr.sri rezeki pedoman imunisasi di indonesia [Book]. - [s.l.] : badan penerbit
ikatan dokter anak indonesia, 2014.