Anda di halaman 1dari 5

Terdapat dua istilah terkait dengan

bantuan hukum yaitu legal aid dan legal


assistance. Istilah legal aid biasanya
dipergunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
sempit, yaitu pemberian jasa-jasa di
bidang hukum kepada seseorang yang
terlibat dalam suatu perkara secara
cuma- cuma khususnya bagi mereka
yang tidak mampu. Sedangkan
pengertian legal assistance diper-
gunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
luas, karena di samping bantuan hukum
terhadap mereka yang tidak mampu,
juga pemberian bantuan hukum yang
dilakukan oleh para pengacara yang
mempergunakan honorarium atau
mendapatkan pem-bayaran sejumlah
uang dari klien.
Terdapat dua istilah terkait dengan
bantuan hukum yaitu legal aid dan legal
assistance. Istilah legal aid biasanya
dipergunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
sempit, yaitu pemberian jasa-jasa di
bidang hukum kepada seseorang yang
terlibat dalam suatu perkara secara
cuma- cuma khususnya bagi mereka
yang tidak mampu. Sedangkan
pengertian legal assistance diper-
gunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
luas, karena di samping bantuan hukum
terhadap mereka yang tidak mampu,
juga pemberian bantuan hukum yang
dilakukan oleh para pengacara yang
mempergunakan honorarium atau
mendapatkan pem-bayaran sejumlah
uang dari klien.
Terdapat dua istilah terkait dengan
bantuan hukum yaitu legal aid dan legal
assistance. Istilah legal aid biasanya
dipergunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
sempit, yaitu pemberian jasa-jasa di
bidang hukum kepada seseorang yang
terlibat dalam suatu perkara secara
cuma- cuma khususnya bagi mereka
yang tidak mampu. Sedangkan
pengertian legal assistance diper-
gunakan untuk menunjukkan
pengertian bantuan hukum dalam arti
luas, karena di samping bantuan hukum
terhadap mereka yang tidak mampu,
juga pemberian bantuan hukum yang
dilakukan oleh para pengacara yang
mempergunakan honorarium atau
mendapatkan pem-bayaran sejumlah
uang dari klien.
ang
mereka cari. Sistem hu
ang
mereka cari. Sistem hu
Konstitusi menjamin hak setiap warga negara mendapat perlakuan yang sama di muka
hukum.

Apa itu bantuan hukum?

Terdapat dua istilah terkait dengan bantuan hukum yaitu legal aid dan legal assistance.
Istilah legal aid biasanya dipergunakan untuk menunjukkan pengertian bantuan hukum
dalam arti sempit, yaitu pemberian jasa-jasa di bidang hukum kepada seseorang yang
terlibat dalam suatu perkara secara cuma-cuma khususnya bagi mereka yang tidak mampu,
Sedangkan pengertian legal assistance dipergunakan untuk menunjukkan pengertian
bantuan hukum dalam arti luas, karena di samping bantuan hukum terhadap mereka yang
tidak mampu, juga pemberian bantuan hukum yang dilakukan oleh para pengacara yang
mempergunakan honorarium atau mendapatkan pembayaran sejumlah uang dari klien.
Pro bono atau bantuan hukum secara cuma-cuma itu value system para advokat
yang harus menjaga kehormatan profesinya itu. Kewajiban itu melekat di dalam diri
advokat. Advokat akan melaksanakan pro bono tanpa pamrih (tanpa honorarium).
Pro bono mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
 
Sedangkan legal aid atau bantuan hukum merupakan derma atau kebijakan bidang
kesejahteraan sosial dari pemerintah dan dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pada anggaran
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bantuan hukum dilakukan oleh
lembaga bantuan hukum sebagai pemberi bantuan hukum. Legal Aid mengacu
pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

Secara normatif, pemberian bantuan hukum kepada masyarakat miskin telah ada landasan

hukum yang kuat, yang mana telah diatur dalam UU No. 18 Tahun 2003 tentang

Advokat disingkat UU Advokat dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011

tentang Bantuan Hukum, UU telah memberikan ruang bagi advokat atau

penasehat hukum untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat miskin.

Pasal 1 angka 1 UU Advokat menyatakan bahwa Bantuan Hukum adalah jasa

bantuan hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada Klien yang

tidak mampu. Sedangkan Pasal 1 angka 1 UU Bantuan Hukum menyatakan bahwa

Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum

secara cuma-cuma kepada penerima bantuan hukum.  

Penerima bantuan hukum cuma-cuma (pro-bono) sebagaimana dimaksud di dalam

Pasal 1 angka 2 UUBH dinyatakan bahwa Penerima Bantuan Hukum adalah orang
atau kelompok orang miskin. Masyarakat atau kelompok masyarakat sebagai pencari
keadilan yang berkatagori miskin dapat memperoleh haknya untuk mendapatkan
bantuan hukum secara cuma-cuma.

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 UUBH, Bantuan Hukum diberikan kepada


Penerima Bantuan Hukum yang menghadapi masalah hukum. penanganan masalah
hukum yang terdiri dari masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha
negara baik litigasi maupun nonlitigasi. Bantuan Hukum meliputi menjalankan kuasa,
mendampingi, mewakili, membela, dan/atau melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum.

Pelaksanaan bantuan hukum tersebut melingkupi upaya hukum melalui jalur


pengadilan (litigasi) dan di luar jalur pengadilan (non-litigasi). 

Adapun tujuan penyelenggaraan bantuan hukum untuk menjamin dan memenuhi


hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan (acces to
justice), untuk mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan
prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum, untuk menjamin kepastian
penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia, dan untuk mewujudkan peradilan yang efektif, efisien,
dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Bantuan hukum sebagai implementasi dari asas equality before the law yang merupakan
Hak Asasi Manusia. Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945),
pengakuan terhadap HAM terkait dengan equality before the law (persamaan di depan

hukum) yang dijamin dalam sistem hukum Indonesia sebagaimana telah diatur dalam UUD

1945 Pasal 28D ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama

di hadapan hukum. Sedangkan Pasal 28H ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang

berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh

kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

Artinya, secara konstitusional, negara berkewajiban menjamin hak untuk

memperoleh keadilan hukum bagi setiap warga negara Indonesia. Dalam proses

beperkara, tentu tidak semua lapisan masyarakat paham mengenai prosesnya.

Maka, untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah hukumnya, diperlukan

pendampingan hukum, bahkan sampai pada proses peradilan. Pihak yang dapat

memberikan bantuan hukum sampai pada proses peradilan itu adalah advokat.
dalam Pasal 1 angka 3 UUBH dinyatakan bahwa “Pemberi Bantuan Hukum adalah

lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi

layanan Bantuan Hukum berdasarkan Undang-Undang ini.

Sebagai konsekuensi dari negara hukum, hak untuk mendapatkan bantuan hukum harus
diberikan oleh negara dan itu merupakan jaminan perlindungan terhadap hak asasi
manusia. Oleh karena itu dengan adanya UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
diharapkan dapat melindungi hak konstitusional setiap individu untuk mendapatkan
bantuan hukum selain itu juga diharapkan dapat mengakomodir perlindungan terhadap
masyarakat yang kurang mampu dalam menghadapi kasus-kasus hukum.

Mendapatkan bantuan hukum bagi setiap orang adalah perwujudan acces to justice (akses
terhadap keadilan) sebagai implementasi dari jaminan perlindungan hukum, dan jaminan
persamaan di depan hukum. Hal ini sesuai dengan konsep bantuan hukum yang
dihubungkan dengan citacita negara kesejahteraan (welfare state). Sehingga bantuan
hukum merupakan hak konstitusional setiap warga negara atas jaminan perlindungan
hukum dan jaminan persamaan di depan hukum khususnya bagi masyarakat miskin.

Mengingat pentingnya bantuan hukum dalam menciptakan keadilan ( acces to justice), menegakkan
HAM dan equality before the law, serta dalam mencapai due process of law, tentu menjadikan
kewajiban pemberian bantuan hukum menjadi hal yang penting untuk dapat dilaksanakan secara
efektif.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum juga mengatur mengenai
kewajiban advokat dalam memberikan bantuan hukum bagi orang atau kelompok orang
miskin, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 huruf e yang menyatakan bahwa permberi
bantuan hukum berkewajiban untuk memberikan bantuan hukum kepada penerima
bantuan hukum berdasarkan syarat dan tata cara yang ditentukan dalam Undang-Undang
ini sampai dengan Perkarnya selesai, kecuali ada alasan yang sah secara berdasarkan
hukum.

Anda mungkin juga menyukai