Anda di halaman 1dari 171

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Manajemen Tesis Magister

2018

Pengaruh Komunikasi Pemasaran dan


Integritas Terhadap Kinerja Pemasaran
Agen dengan Pemasaran Relasional
Sebagai Variabel Intervening pada PT
Asuransi Jiwa Sequislife Cabang MMTC Medan

Sirait, Florence Rosaline Suryani


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11982
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
P ENGARUH KOM UNIKASI P EM ASARAN DAN INTEGRITAS
TERHADAP KINERJA PEMASARAN AGEN DENGAN PEMASARAN
RELASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PT ASURANSI JIWA SEQUISLIFE CABANG MMTC MEDAN

TESIS

Oleh

FLORENCE ROSALINE SURYANI SIRAIT

167019051/IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


P ENGARUH KOM UNIKASI P EM ASARAN DAN INTEGRITAS
TERHADAP KINERJA PEMASARAN AGEN DENGAN PEMASARAN
RELASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PT ASURANSI JIWA SEQUISLIFE CABANG MMTC MEDAN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara

Oleh

FLORENCE ROSALINE SURYANI SIRAIT


167019051/IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah di uji pada :
Tanggal : 25 Oktober 2018

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si
Anggota :
1. Dr. Yeni Absah, S.E, M.Si
2. Prof. Dr. Paham Ginting, M.S
3. Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, M.M
4. Dr. Parapat Gultom, MSIE

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P ENGARUH KOM UNIKASI P EM ASARAN DAN INTEGRITAS
TERHADAP KINERJA PEMASARAN AGEN DENGAN PEMASARAN
RELASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PT ASURANSI JIWA SEQUISLIFE CABANG MMTC MEDAN

ABSTRAK

PT Asuransi Jiwa Sequislife merupakan salah satu perusahaan asuransi yang ada
di Indonesia yang sudah memiliki banyak kantor cabang di berbagai kota serta
memiliki banyak agen yang salah satunya ada di cabang MMTC Medan seiring
perkembangannya terdapat suatu penurunan kinerja agen yang disebabkan oleh
kurangnya kemampuan agen dalam menjalin hubungan relasional dengan
nasabah serta kurangnya kemampuan komunikasi pemasaran yang dimiliki agen
dan masih terdapat agen yang kurang memiliki integritas dalam bekerja. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi
pemasaran dan integritas terhadap kinerja pemasaran dengan pemasaran
relasional sebagai variabel intervening. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
asosiatif. Populasi penelitian ini sebanyak 130 agen dan penarikan sampel
menggunakan sampling purposive jumlah sampel sebanyak 98 agen. Analisis
data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi
pemasaran dan integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja agen dan
pemasaran relasional mampu memediasi hubungan antara komunikasi pemasaran
dan integritas terhadap kinerja agen di PT Asuransi Jiwa Sequislife Cabang
MMTC Medan

Kata kunci : Komunikasi Pemasaran, Integritas, Pemasaran Relasional, Kinerja


Agen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Ilmu Manajemen (Magister Sains) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara, Medan. Adapun judul dari tesis ini adalah “ PENGARUH

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA

PEMASARAN AGEN DENGAN PEMASARAN RELASIONAL SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING PADA PT ASURANSI JIWA SEQUISLIFE CABANG

MMTC MEDAN”

Peneliti mempersembahkan tesis ini kepada orang tua tercinta untuk

ayahanda Alm. Drs. Toga S. S Sirait dan Ibunda L. I br. Manurung serta kepada

anakku Bona Evan Julian Sihombing serta saudara/i-ku Ezekiel T. P Sirait, Glory

C. D Sirait, Victoria Sirait, Margaret B. E Sirait yang selalu memberikan doa,

serta menjadi inspirasi dalam setiap perjalanan hidup peneliti. Semoga berkat dan

karunia Yang Kuasa tercurah kepada keluarga kita seperti curahan kasih sayang

kalian kepada peneliti..

Dalam penulisan tesis ini peneliti banyak mendapat bimbingan, bantuan,

dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu peneliti mengucapkan terima

kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Manajemen sekaligus sebagai ketua pembimbing yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyusunan tesis ini.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyusunan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, M.S, selaku Komisi Pembanding yang

telah banyak memberikan masukan untuk memperbaiki tesis ini.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, M.M selaku Komisi

Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk memperbaiki

tesis ini.

7. Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE selaku Komisi Pembanding yang telah

banyak memberikan masukan untuk memperbaiki tesis ini.

8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

9. Seluruh Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

10. Kepada rekan-rekan Magister Ilmu Manajemen angkatan 2016/2017

semester genap, terimakasih banyak atas seluruh bantuannya. Semoga kita

selalu akrab dan selalu menjaga hubungan kekeluargaan kita ini sampai

selamanya.

11. Kepada rekan-rekan PT Asuransi Jiwa Sequislife Cabang MMTC Medan

khususnya Bapak Hui Bing sebagai Deputy Regional Vice President dan

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tim Mercy 38 yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga

kita semakin sukses dalam meraih segala cita-cita.

12. Kepada para nasabah yang telah memberikan saya kepercayaan sebagai

agen Sequislife, kiranya dengan kepercayaan yang diberikan dapat

meningkatkan motivasi saya untuk memberikan pelayanan terbaik.

13. Kepada para sahabat terimakasih atas segala kasih sayang, perhatian dan

dukungannya khususnya Indawati Lestari, S.E, M.Si. Semoga kita

semakin sukses baik di dunia maupun akhirat.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik

secara tulisan maupun isinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat diharapkan. Terima Kasih.

Medan, 25 Oktober 2018

Peneliti,

Florence Rosaline Suryani Sirait

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RIWAYAT HIDUP

Peneliti tesis ini bernama Florence Rosaline Suryani Sirait yang lahir di Medan,

pada tanggal 20 Juni 1975, putri dari Alm. Bapak Drs Toga S. S Sirait dan Ibu L.I

boru Manurung, status sudah menikah dan memiliki 1 orang anak bernama Bona

Evan Julian Sihombing, agama Kristen Protestan. Peneliti mendapatkan gelar

sarjana di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

lulus tahun 1998. Peneliti melanjutkan pendidikan Pascasarjana Magister Ilmu

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara pada

Tahun 2016. Peneliti pernah bekerja di PT. Telkomsel Medan Area tahun 1998-

2000, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2000-2013, PT. Bank

Ekonomi Raharja tahun 2013, PT Sekar Ayu Lestari Prasarana Grup tahun 2014,

PT. Railink Cabang Medan tahun 2014-2016 dan bekerja di PT Sequislife sejak

tahun 2016 sampai dengan sekarang.

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................13
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................14
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................16


2.1. Komunikasi pemasaran ............................................................16
2.1.1.Unsur-unsur komunikasi tahapan komunikasi pemasaran
...........................................................................................18
2.1.2. Dimensi komunikasi pemasaran ........................................19
2.1.3. Tujuan dan kegunaan komunikasi pemasaran ...................23
2.2. Integritas ....................................................................................24
2.2.1. Elemen Integritas ...............................................................26
2.3. Pemasaran relasional .................................................................28
2.3.1. Konsep inti dan tujuan pemasaran relasional .....................31
2.3.2. Dimensi pemasaran relasional............................................32
2.4. Kinerja pemasaran .....................................................................34
2.4.1. Pengukuran kinerja pemasar..............................................37
2.5. Penelitian terdahulu ...................................................................38
2.6. Kerangka Konseptual ................................................................43
2.6.1 Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap
pemasaran relasional ......................................................43
2.6.2. Pengaruh integritas terhadap pemasaran relasional ..........44
2.6.3. Pengaruh pemasaran relasional terhadap kinerja
pemasaran agen ............................................................. 44
2.6.4.Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap
kinerja pemasaran agen melalui pemasaran relasional ......45
2.6.5.Pengaruh integritas terhadap kinerja pemasaran

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


agen melalui pemasaran relasional .....................................45
2.7. Hipotesis ....................................................................................46

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 48


3.1. Jenis dan sifat penelitian ..........................................................48
3.2.Tempat dan waktu penelitian ....................................................48
3.3. Populasi dan sampel .................................................................48
3.4. Tehnik pengumpulan data ........................................................49
3.5. Jenis dan sumber data ...............................................................50
3.6. Operasionalisasi variabel..........................................................51
3.7. Uji validitas dan reliabilitas......................................................52
3.7.1 Uji validitas .......................................................................52
3.7.2. Uji Validitas Variabel Komunikasi Pemasaran (X1) ........53
3.7.3. Uji Validitas Variabel Integritas (X2) ...............................54
3.7.4. Uji Validitas Variabel Pemasaran Relasional (Z) ............55
3.7.5. Uji Validitas Variabel Kinerja Pemasaran Agen (Y) .......55
3.7.6. Uji Reliabilitas ..................................................................56
3.8. Tehnik Analisis Data............................................................... 57
3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif.............................................. 57
3.8.2. Statistik Inferensial .......................................................... 57
3.8.3. Analisis Jalur ................................................................... 58
3.8.4. Uji Mediasi ...................................................................... 59
3.9. Uji asumsi klasik..................................................................... 60
3.9.1. Uji normalitas data ......................................................... 60
3.9.2. Uji multikolinearitas ....................................................... 60
3.9.3. Uji heterokedastisitas...................................................... 61
3.10. Uji hipotesis.......................................................................... 61
3.10.1. Uji F .............................................................................. 61
3.10.2. Uji t ............................................................................... 62
3.10.3. Koefisien determinasi ................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 64


4.1. Hasil Penelitian ..................................................................... 64
4.1.1.Sejarah Singkat PT Asuransi Jiwa Sequislife ................. 64
4.1.2.Visi dan Misi .................................................................. 65
4.1.3. Karakteristik Responden ............................................... 66
4.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66
4.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia .......... 67
4.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........ 68
4.1.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........ 69
4.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................. 70

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2.1. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Komunikasi
Pemasaran ...................................................................... 71
4.2.2. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Integritas
...................................................................................... 74
4.2.3. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Pemasaran
Relasional ....................................................................... 80
4.2.4. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Kinerja
Pemasaran Agen ............................................................. 85
4.3. Analisis Statistik Inferensial................................................... 87
4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik ............................................... 87
4.4. Analisis Jalur 1 ....................................................................... 92
4.4.1.Analisis Koefisien Determinasi ...................................... 92
4.4.2. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F) ................... 93
4.4.3.Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ......................... 93
4.5. Analisis Jalur 1 ....................................................................... 95
4.5.1.Analisis Koefisien Determinasi ...................................... 95
4.5.2. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F) ................... 95
4.5.3.Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ......................... 96
4.6. Uji Mediasi ( Intervening) ..................................................... 98
4.7. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ............................................ 100
4.8. Pembahasan ..................................................................... .... 101
4.8.1. Komunikasi Pemasaran Berpengaruh Signifikan
Terhadap Pemasaran Relasional ……………………… 101
4.8.2. Integritas Berpengaruh Signifikan Terhadap
Pemasaran Relasional ………………………………… 103
4.8.3. Pemasaran Relasional Berpengaruh Signifikan
Terhadap Kinerja Pemasaran Agen …………………… 104
4.8.4. Komunikasi Pemasaran Berpengaruh Signifikan
Terhadap Kinerja Pemasaran Agen Melalui Pemasaran
Relasional …………………………………………….. 106
4.8.5. Integritas Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja
Pemasaran Agen Melalui Pemasaran Relasional …….. 107

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 110


5.1. Kesimpulan............................................................................. 110
5.2. Saran ....................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 113


LAMPIRAN .............................................................................................. 117

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DARTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Daftar 7 Perusahaan Asuransi dengan keuntungan besar .................... 2


Tabel 1.2. Laporan Keuangan Asuransi Jasa Sequislife ..................................... 8
Tabel 1.3. Total pencapaian CPI Sequislife tahun 2017 ....................................... 9
Tabel 1.4 Jenis-jenis produk asuransi dari PT. Sequislife.................................... 10
Tabel 1.5 Hasil observasi awal.............................................................................. 11
Tabel 1.6 Jumlah Polis Perpanjang, Baru dan yang Keluar ................................. 12
Tabel 2.1. Penelitian terdahulu.............................................................................. 38
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel .................................................................... 51
Tabel 3.2 Uji Validitas Komunikasi Pemasaran (X1) ........................................... 53
Tabel 3.3.Uji Validitas Integritas (X2) .................................................................. 54
Tabel 3.4.Uji Validitas Variabel Pemasaran Relasional (Z) ................................. 55
Tabel 3.5.Uji Validitas Variabel Kinerja Pemasaran Agen (Y) ............................ 55
Tabel 3.6.Uji Validitas Variabel X1, X2, Z, Y....................................................... 56
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 66
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ................................ 67
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................. 68
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................. 69
Tabel 4.5. Pengukuran Tanggapan Responden .................................................... 70
Tabel 4.6. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Komunikasi Pemasaran
..............................................................................................................71
Tabel 4.7.Penjelasan Responden Mengenai Variabel Integritas
............................................................................................................. 74
Tabel 4.8. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Pemasaran Relasional
............................................................................................................. 80
Tabel 4.9. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Kinerja Pemasaran Agen
............................................................................................................. 85
Tabel 4.10 Statistik Kolinearitas Model Regresi .................................................. 90
Tabel 4.11 Uji Glejser Model Regresi .................................................................. 91
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (sub 1) ............................................................ 92
Tabel 4.13 Uji F (sub 1) ........................................................................................ 93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.14 Uji t (sub 1) ......................................................................................... 94

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi (sub 2) ........................................................... 95


Tabel 4.16 Uji F (sub 2) ........................................................................................ 96
Tabel 4.17 Uji t (sub 2) ........................................................................................ 96

Tabel 4.18 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ........................................................101

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka konseptual .................................................................. 46

Gambar 4.1.PP plot Residual ………………………………………………. 88

Gambar 4.2. Grafik Histogram Model Penelitian ………………………….. 89

Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas Model Penelitian …………………….… 92

Gambar 4.4 Hasil Analisis Jalur ……………………………………………. 100

xii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

persaingan yang semakin kuat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan

kalangan dunia usaha saling berlomba untuk menghadapi serta mencari cara untuk

menghadapi persaingan, termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

Salah satu jasa yang semakin dibutuhkan masyarakat dewasa ini ialah jasa

asuransi. Kebutuhan akan jasa asuransi makin dirasakan, baik oleh perorangan

maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata

kehidupan rumah tangga baik dalam menghadapi risiko kematian atau dalam

menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki.

Dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya, menghadapi berbagai risiko

yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Oleh karena itu,

dibutuhkan metode untuk menangani risiko, dan asuransi merupakan metode

yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak

tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perorangan maupun risiko yang

dihadapi perusahaan. Perusahaan asuransi dewasa ini diwarnai oleh persaingan

yang semakin ketat dimana perusahaan harus selalu siap bersaing dengan

perusahaan lain untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan kegiatan

usahanya. Hal ini disadari karena tingginya persaingan baik dalam persaingan

antar kinerja pemasar maupun persaingan di luar aspek perusahaan yang membuat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

perusahaan harus mampu meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan

perusahaan asuransi lain.

Saat ini di dalam data Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang diberi

tanggung jawab mengatur segala hal yang berhubungan dengan keuangan,

termasuk di dalamnya perasuransian, terdapat banyak sekali perusahaan yang

terus tumbuh. Banyaknya perusahaan asuransi juga membuat masyarakat menjadi

bingung, produk dari perusahaan asuransi manakah yang harus mereka beli. Oleh

karena itu, untuk mendapat kepercayaan lebih dari masyarakat, semua perusahaan

asuransi tersebut berlomba untuk mendapatkan peringkat terbaik. Inilah hasil

peringkat dari 7 daftar perusahaan asuransi dengan keuntungan terbesar tahun

2017.

Tabel 1.1 Daftar 7 Perusahaan Asuransi dengan keuntungan terbesar tahun 2017

No Nama Perusahaan Keuntungan


1 Prudential Rp. 5,4 triliun
2 Manulife Rp. 1,94 triliun
3 AIA Financial Rp. 1,93 triliun
4 AXA Financial Rp. 1,2 triliun
5 Jiwasraya Rp. 1,06 triliun
6 Allianz Rp. 806 miliar
7 Sequislife Rp. 715 milliar
Sumber : https://www.kaskus.co.id

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat daftar perusahaan asuransi dengan

keuntungan terbesar tahun 2017. Prudential menduduki posisi pertama dan diikuti

oleh perusahaan asuransi lainnya yaitu, Manulife, AIA Financial, AXA Financial,

Jiwasraya, Allianz, dan Sequislife. Dalam menentukan peringkat terbaik hal-hal

yang selalu diperhatikan yaitu pertumbuhan aset rata-rata, pertumbuhan jumlah

investasi rata-rata, pertumbuhan ekuitas rata-rata, pertumbuhan premi penutupan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

langsung, pertumbuhan premi netto rata-rata, pertumbuhan hasil underwriting

rata-rata, pertumbuhan hasil investasi rata-rata, pertumbuhan laba bersih rata-rata,

pangsa pasar premi netto, rasio underwriting terhadap premi neto, TATO (Total

Aset Turn Over), ROA (return on assets), ROE (return on equity), dan RBC (risk

based capital). Pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan asuransi sangat

mempengaruhi proses berpikir masyarakat dalam menentukan produk asuransi

yang tepat untuk dipilih, sebab masyarakat saat ini juga melihat track record dari

perusahaan tersebut serta prestasi yang didapat oleh perusahaan sehingga pada

akhirnya calon nasabah mau memilih produk asuransi sebagai metode dalam

menangani berbagai risiko yang ada.

Seorang pemasar dalam bidang asuransi memiliki posisi paling dominan

dalam mempengaruhi tingkat keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan

dimana kinerja pemasaran itu sendiri merupakan suatu konstruk atau faktor yang

umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan.

Menurut Wahyono (2012) kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur

prestasi pasar suatu produk. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui

prestasi pasar dari produk-produknya, sebagai cermin dari keberhasilan

perusahaannya di dunia persaingan bisnis. Kinerja pemasaran dapat ditingkatkan

dan dicapai melalui peningkatan kinerja pemasaran agen.

Maju mundurnya industri asuransi sedikit banyak akan sangat tergantung

pada baik dan buruknya kualitas agennya. Karena itu seorang agen yang

profesional harus bisa membantu konsumen untuk menemukan apa yang

dibutuhkan, apakah kebutuhan untuk proteksi dan investasi. Peranan agen adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

mencari tahu apa kebutuhan konsumen dan kemudian memberikan solusi terhadap

kebutuhan tersebut. Pekerjaan agen asuransi jiwa itu sendiri memiliki beberapa

karakteristik yang sangat menuntut kemampuan menjual dari sang agen, karena

menjual produk asuransi, jauh berbeda dan sulit dibanding menjual barang yang

wujudnya dapat dilihat langsung konsumen. Oleh karena itu, setiap agen harus

benar-benar bisa mengerti produk yang dijualnya untuk itu sangat penting

mengembangkan sistem pemasaran terutama dalam hal strategi komunikasi

pemasaran.

Jatiningrum (2016) mengemukakan bahwa kemampuan agen memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja artinya bahwa agen yang memiliki

kemampuan dalam menarik calon nasabah dapat mendorong perusahaan menjadi

lebih baik dimasa yang akan datang. Sedangkan Logahan (2012) dalam

penelitiannya mengenai kinerja agen memiliki hasil bahwa faktor yang paling

dominan mempengaruhi kinerja agen bukanlah kemampuan melainkan usaha dari

karyawan itu sendiri dan dukungan perusahaan.

Salah satu strategi pemasaran dalam meningkatkan kinerja pemasaran

agen adalah dengan menciptakan suatu komunikasi pemasaran yang baik untuk

para nasabah. Komunikasi pemasaran merupakan suatu sarana yang digunakan

perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek

yang mereka jual (Kotler, 2013) .

Kesuksesan perusahaan di kompetisi global juga ditentukan oleh

kecepatan perusahaan untuk berubah sesuai dengan lingkungan bisnisnya. Kondisi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

pasar sekarang dengan berbagai keunggulan dan nilai lebih yang ditawarkan oleh

pesaing, membuat perusahaan harus berkompetisi ketat dalam meraih pangsa

pasarnya dalam hal ini komunikasi pemasaran yang baik sangat dibutuhkan oleh

para agen agar dapat memberikan informasi secara akurat kepada masyarakat luas

mengenai produk yang ditawarkan.

Abubakar (2014) dalam penelitiannya menyatakan komunikasi pemasaran

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja, Yakub (2015)

menyatakan hal yang sama bahwa komunikasi pemasaran memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan hal ini mengindikasikan

bahwa dengan adanya kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh karyawan maka

akan meningkatkan kinerja. Namun, Karnelis (2015) mengungkapkan hal yang

berbeda bahwa strategi pemasaran yang dapat meningkatkan kinerja bukan hanya

pada komunikasi pemasaran namun juga pada pimpinan perusahaan yang perlu

memperhatikan dengan lebih seksama pemilihan strategi pemasaran yang tepat.

Setiap perusahaan asuransi membutuhkan tenaga penjual yang kompeten

di bidangnya serta memiliki integritas yang dapat melahirkan suatu kerjasama

yang baik. Menurut Wurangian (2015) integritas sebagai suatu elemen karakter

yang mendasari pengakuan profesional . Integritas mengharuskan seorang anggota

untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia

penerima jasa sehingga laporan yang disajikan dapat menjelaskan suatu kebenaran

akan fakta. Agen asuransi bekerja bukan hanya berfokus pada pencapaian target

tetapi juga dapat melayani nasabah sepenuh hati dengan memberikan data yang

benar serta memberikan solusi terhadap permasalahan nasabah dan hal ini bukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

karena alasan tuntutan perusahaan namun karena setiap agen telah memiliki

integritas dalam diri mereka yang mendorong para agen untuk selalu bersikap

jujur, peduli serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang dikerjakan

Baisary (2013) menyatakan bahwa integritas memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja hal ini mengindikasikan bahwa seseorang yang melaksanakan

tugas secara jujur guna pencapaian tujuan organisasi yang positif dapat

menghasilkan kinerja yang optimal hal tersebut juga dipengaruhi dengan adanya

komitmen yang kuat dan juga sikap jujur yang dimiliki oleh karyawan.

Yendrawati (2014) menyatakan bahwa integritas memiliki pengaruh positif tidak

signifikan terhadap kinerja dalam hal ini integritas yang dimiliki oleh karyawan

akan berdampak pada kinerja namun tidak selalu mengarah pada hal yang

berdampak pada kenaikan yang tinggi dalam pencapaian produktivitas.

Pemasaran relasional yang dilakukan oleh agen asuransi merupakan suatu

pendekatan untuk dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi. Menurut Chan

(2012:6) pemasaran relasional merupakan kemampuan karyawan dalam hal

pengenalan pada setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan

komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling

menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

Salah satu kunci sukses kinerja pemasaran terletak pada pendekatan

relasional antara penjual dan pembeli. Secara tradisional, titik berat penjualan

terletak pada proses penutupan, dengan sedikit anggapan bahwa jika penjualan

telah mencapai harapan konsumen itulah yang akan menjadi sumber bisnis masa

depan. Hal ini mengantarkan perusahaan untuk membentuk pemikiran bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

pendekatan yang berfokus pada hubungan yang relasional dengan mengindahkan

kemauan dan keinginan konsumen tidak hanya terbatas pada barang dan jasa yang

dijual, melainkan juga menitikberatkan pula pada proses pembelian dan interaksi

antara penjual dan pembeli (Pettijohn, 2012).

Pemasaran dengan sistem relasional digambarkan sebagai ikatan jangka

panjang antara dua pihak. Ikatan tersebut dapat berupa ikatan antara perusahaan

dengan pelanggan. Dalam industri di sektor jasa pendekatan pemasaran relasional

ini cocok digunakan pada strategi pemasarannya, hal ini sesuai dengan sifat dari

jasa itu sendiri. Pemasaran dengan sistem relasional sendiri dapat dilakukan

dengan berbagai bentuk, salah satunya ada bentuk yang menggunakan 4 (empat)

cara yang mencakup variabel kesepakatan, empati, timbal balik, dan kepercayaan.

Kesepakatan merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan

komitmen antara pelanggan dengan perusahaan dan usaha untuk membangun

hubungan yang erat dengan pelanggan.

Alrubaiee (2010) menyatakan relational marketing berpengaruh positif

terhadap loyalitas. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan karyawan dalam

menjalin hubungan relasional yang baik dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan Aziz (2015) menyatakan

bahwa pemasaran relasional berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

loyalitas nasabah hal ini mengindikasikan bahwa pemasaran relasional merupakan

suatu konstruk yang mempengaruhi jalananya hubungan baik antara pemasar

dengan nasabah namun tidak mengarah pada hal yang sangat erat pengaruhnya

pada kesetiaan nasabah dalam menjalin hubungan jangka panjang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

PT Asuransi Jiwa Sequislife merupakan salah satu perusahaan asuransi

yang ada di Indonesia yang didirikan di Jakarta tahun 1984. Pada awalnya

Sequislife masih tergabung dengan satu badan perusahaan dengan nama PT

Universal Life Indo. Kemudian di tahun 1992 PT Universal Life Indo melakukan

joint venture dengan New York Life (NYL) International Incorporation, lalu

merubah nama perusahaannya menjadi Sewu New York Life. Kemudian, pada

tahun 2003, seluruh saham dari New York Life diakuisisi dan diikuti dengan

perubahan nama perusahaan menjadi Sequislife dengan tagline “For A Better

Tomorrow”. Selama perjalanannya, Sequislife telah menunjukkan komitmen yang

kuat dalam menetapkan standarisasi internasional dalam bidang Asuransi Jiwa

kepada setiap nasabahnya. Adapun total aset yang dimiliki Sequislife adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.2 Laporan Keuangan Asuransi Jasa Sequislife

No Tahun Aset Modal RBC Profit


1 2015 Rp. 11.149.564 Rp.542.661 1057 % Rp. 525.894
2 2016 Rp. 16.520.666 Rp.551.815 715% Rp. 852. 179
3 2017 Rp. 16.732.840 Rp 694.460 784% Rp. 1.347.511
Sumber : Laporan Keuangan Sequislife (dalam jutaan rupiah)

Pada tahun 2005 Sequislife kembali mengakuisisi seluruh saham sebuah

perusahaan multinasional Met Life Indonesia untuk mengakomodasi pertumbuhan

perusahaan yang semakin besar setiap tahunnya. Pada tahun 2014 PT Asuransi

Jiwa Sequislife melakukan Strategic Partnership dengan PT Nippon Life sebuah

perusahaan asuransi terbesar di Jepang dan menempatkan Sequislife sebagai salah

satu merek utama di industri asuransi yang selalu berdiri untuk melayani

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

pelanggan. Seiring perkembangannya dengan meningkatnya persaingan antar

perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwa Sequislife mengalami sebuah penurunan

total collected premium income .

Tabel 1.3. Total pencapaian CPI Sequislife tahun 2017


Bulan Total Pencapaian CPI
(Collected Premium Income)
Januari 2017 189.624.000 CPI
Februari 2017 583.857.804 CPI
Maret 2017 591.844.004 CPI
April 2017 628.824.000 CPI
Mei 2017 677.647.910 CPI
Juni 2017 1.087.832.040 CPI
Juli 2017 676.342.604 CPI
Agustus 2017 892.389.028 CPI
September 2017 870.408.044 CPI
Oktober 2017 676.212.604 CPI
November 2017 401.734.001 CPI
Desember 2017 501.834.001 CPI
Sumber: Data Sekunder, PT Asuransi Jiwa Sequislife Cabang MMTC ( 2017)

Tabel 1.3 diatas menunjukkan hasil pencapaian PT Asuransi Jiwa

Sequislife yang terhitung dari bulan Januari 2017 - Desember 2017. Adapun dari

Tabel tersebut terdapat peningkatan Collected Premium Income dari bulan Januari

hingga Juni, dan mengalami penurunan di bulan Juli hingga Desember . Kenaikan

dan penurunan yang dialami PT Asuransi Jiwa Sequislife membuktikan bahwa

kinerja para agen belum maksimal dengan hasil data di atas dapat diindikasikan

bahwa tingkat kinerja pemasar masih rendah sehingga target Asuransi Jiwa

Sequislife masih belum tercapai. Adapun jenis-jenis dari produk Sequislife yang

banyak diminati oleh calon nasabah adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Tabel 1.4 Jenis-Jenis Produk Asuransi Dari PT Sequislife

No Produk Tradisional Unit Link

1 Asuransi Cash Plan 75 SequislinQ Investor Plus

2 Asuransi Life Plan 100 SequislinQ New Investor

3 Asuransi Millenium Gold Plus SequislinQ Protector Plus 75 ( Sp)

4 Asuransi Retirement Life Plan SequislinQ Smart Investor

5 Asuransi Super Fund Plan SequislinQ Protector

6 New Scholar Plan Sequislinq Protector Plus ( 100 ( Sp)

7 Q Smart Life Sequislinq Protector Plus 85( Sp)

8 Sequis Q new Education -

Sumber : Data Sekunder Sequislife (2018)

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat jenis-jenis produk asuransi dari

Sequislife yaitu produk tradisional dan unit link. Asuransi jiwa tradisional

memberikan perlindungan, yaitu berupa pemberian manfaat di akhir kontrak/saat

meninggal dunia dan pemberian manfaat secara berkala yang dapat digunakan

untuk kebutuhan di masa pensiun atau pendidikan anak. Sedangkan asuransi jiwa

unit link merupakan gabungan perlindungan asuransi jiwa dan investasi. Dari

kedua jenis produk tersebut banyak keluhan yang terjadi saat nasabah memilih

produk unit link hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan komunikasi agen

asuransi dalam memasarkan produk. Agen hanya menjelaskan mengenai return

namun tidak menjelasakan sistem kerja unit link dalam jangka panjang dimana

unit link ini sendiri terkait erat dengan pasar modal ketika pasar modal turun maka

unit link juga akan turun. Berikut hasil wawancara dengan agen asuransi :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

Tabel 1.5 Hasil observasi awal


No Pengetahuan Produk Memahami Kurang
produk memahami
1 Pengetahuan mengenai manfaat produk 12 agen 18 agen
2 Pengetahuan mengenai klaim 13 agen 17 agen
3 Pengetahuan mengenai setiap jenis produk 9 agen 21 agen
Sumber : Hasil wawancara kepada agen Sequislife (2018)

Berdasarkan Tabel 1.5 dari 30 agen asuransi yang ditemui di PT Asuransi

Jiwa Sequislife terdapat beberapa agen yang memahami mengenai manfaat

produk, pengetahuan mengenai klaim dan jenis-jenis produk Sequislife

sedangkan sisa agen lainnya masih kurang memahami product knowledge dari

Sequislife. Seharusnya semua agen memiliki kompetensi namun kenyataannya

tidak. Hal ini dikarenakan kebanyakan diantara agen menjadikan pekerjaan

marketing sebagai pekerjaan sampingan dimana agen tidak begitu serius dalam

bekerja sehingga penguasaan mengenai produk masih kurang. Hal ini

mengakibatkan terjadinya komplain dari nasabah.

Adapun agen yang sudah bekerja dengan kurun waktu tertentu yang

memang sudah mengetahui mengenai proteksi terhadap unit link namun tidak

memberikan data secara jelas sehingga calon nasabah beranggapan bahwa produk

unit link adalah tabungan yang mendapatkan bunga dalam periode tertentu.

Kurangnya pemahaman calon nasabah juga diakibatkan karena kurangnya

integritas yang dimiliki oleh agen. Agen hanya berfokus pada target penjualan

produk asuransi tanpa memikirkan bagaimana membangun suatu kepercayaan

terhadap nasabah dengan integritas yang dimiliki padahal asuransi merupakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

produk yang tidak berwujud yang harus dijelaskan mengenai fungsi, kegunaan

serta manfaatnya dengan sejujur-jujurnya. Sehingga dengan adanya integritas

tidak akan sering terjadi komplain atas ketidakpuasaan dan kekhawatiran dalam

diri nasabah saat membeli produk asuransi dan takut akan harta mereka tidak

akan mendapat keuntungan saat berinvestasi pada asuransi. Kurangnya integritas

yang dimiliki oleh para agen membuat kepercayaan nasabah menjadi menurun

serta membuat nasabah menjadi kesal dan tidak mau membayar premi tepat waktu

serta terdapat nasabah yang keluar dengan tidak menjadi nasabah Sequislife.

Tabel 1.6 Jumlah Polis Perpanjang, Polis Baru dan Polis yang Keluar

Macam Asuransi Polis Lama Polis Baru Polis Keluar


(Perpanjang)
Sequislife unit 8.559 Nasabah 3.317 Nasabah 3.799 Nasabah
tradisional
Sequislife unit 6.978 Nasabah 1.968 Nasabah 1.868 Nasabah
link
Total 15.537 Nasabah 5.285 Nasabah 5.667 Nasabah

Sumber : PT Sequislife Cabang MMTC Medan (2017)

Berdasarkan Tabel 1.6. mengindikasikan bahwa terdapat nasabah yang

yang keluar dengan tidak membayar premi atau suatu kewajiban pemegang polis

serta terdapat nasabah lama yang tidak perpanjang yang disebabkan kurangnya

komitmen nasabah dalam menjadi nasabah Sequislife sehingga hal ini tentunya

sangat berdampak terhadap kinerja pemasaran itu sendiri. Tenaga pemasar/agen

juga kurang mampu dalam menangani permasalahan nasabah, seperti cepat

dalam menanggapi setiap keluhan padahal strategi ini menjadi dasar pertimbangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

nasabah untuk dapat saling bekerjasama seperti membayar premi tepat waktu serta

dapat membentuk kepercayaan nasabah.

Salah satu alternatif pendekatan yang saat ini mulai banyak digunakan

oleh perusahaan adalah pemasaran dengan sistem relasional pemasaran. Strategi

pemasaran yang selama ini banyak digunakan adalah pemasaran relasional dimana

perusahaan atau organisasi lebih banyak menggunakan pemasaran yang banyak

ditekankan oleh pemasar/agen. Namun dalam hal ini agen masih kurang

menerapkan hubungan relasional dengan nasabah. Dengan adanya fenomena

permasalahan yang terjadi pada PT Sequislife serta adanya inkonsistensi dari hasil

penelitian terdahulu membuat peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

“ Pengaruh komunikasi pemasaran dan integritas terhadap kinerja pemasaran

agen dengan pemasaran relasional sebagai variabel intervening pada PT Asuransi

Jiwa Sequislife Cabang MMTC Medan”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap

pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife ?

2. Apakah integritas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional

di PT Asuransi Jiwa Sequislife ?

3. Apakah pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen di PT Asuransi Jiwa Sequislife?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

4. Apakah komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa

Sequislife ?

5. Apakah integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran

terhadap pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh integritas terhadap

pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemasaran relasional

terhadap kinerja pemasaran agen di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran

terhadap kinerja pemasaran agen melalui pemasaran relasional di PT

Asuransi Jiwa Sequislife.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh integritas terhadap kinerja

pemasaran agen melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa

Sequislife.

1.4. Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

dengan menghubungkan dan meneliti teori yang ada sesuai dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

fenomena yang terjadi dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk

masyarakat.

2. Bagi Magister Ilmu Manajemen

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis

bagi para mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara dalam memperkaya penelitian.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi PT

Asuransi Jiwa Sequislife tentang pengaruh komunikasi pemasaran dan

integritas terhadap kinerja pemasaran agen dengan pemasaran relasional

sebagai variabel intervening.

4. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang

diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian ini dimasa mendatang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan

informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. Pemasar

menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas, promosi penjualan, dan

penjualan langsung, untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat

mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Sebaliknya, konsumen

menggunakannya dalam proses pembelian untuk menghimpun informasi tentang

ciri dan manfaat produk.

Pada intinya proses ini adalah komunikasi, yakni penyampaian pesan dari

suatu sumber melalui medium kepada penerima. Model komunikasi konvensional

merupakan dasar bagi komunikasi pemasaran. Pemasaran modern memerlukan

lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang

menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga harus

berkomunikasi dengan konsumen, dan subyek yang dikomunikasikan harus

membuka peluang. Perusahaan modern mengelola sistem komunikasi pemasaran

yang kompleks.

Perusahaan berkomunikasi kepada masyarakat dari berbagai tingkat

sosial. Konsumen berkomunikasi melalui pembicaraan dari mulut ke mulut

(mouth to mouth) antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Sementara

itu, setiap kelompok memberikan umpan balik kepada setiap kelompok lain yang

menjadi lawan komunikasi.

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Pada dasarnya komunikasi pemasaran terdiri atas dua elemen yaitu

komunikasi dan pemasaran. Komunikasi sendiri memiliki pengertian yang begitu

luas, baik sebagai suatu ilmu maupun sebagai suatu proses. Komunikasi adalah

proses dimana seseorang /komunikator menyampaikan sesuatu biasanya berupa

lambang-lambang dalam bentuk kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang

lain/komunikan (Effendy, 2012).

Kemudian Defleur (2014:535) menyatakan komunikasi sebagai, The

achievement of very similar (parallel) meanings in the person initiating a message

and those receiving it. Sementara itu, Shimp (2014:8) menyatakan bahwa,

komunikasi adalah proses untuk menciptakan atau menimbulkan kesamaan

pemikiran antara yang memberikan tanda dengan yang menerima tanda. Definisi

Shimp lebih menekankan pada proses komunikasi yang bertujuan pada

terciptanya suatu persamaan pemikiran atau pendapat pada interaksi yang terjadi.

Sedangkan elemen kedua, yaitu pemasaran, selain yang telah dikemukakan

Kotler (2013) yaitu sebagai suatu proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan,

penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan barang atau jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Swasta

(2014) mengartikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli

yang ada maupun pembeli potensial.

Kotler dan Keller (2013) menyatakan bahwa, komunikasi pemasaran

adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak

langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Saat ini banyak perusahaan

mulai menyadari perlunya upaya mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi

pemasaran yang selama ini dilakukan secara terpisah-pisah.

Menurut Shimp (2014) komunikasi pemasaran ini merupakan kumpulan

dari semua unsur dalam bauran pemasaran suatu organisasi memudahkan

terjadinya pertukaran melalui pembentukan arti bersama dengan konsumen dan

klien suatu organisasi. Komunikasi pemasaran ini merujuk pada semua bentuk

komunikasi yang dipergunakan organisasi untuk memberitahukan sesuatu dan

mempengaruhi tingkah laku membeli dari pelanggan yang sudah ada dan

pelanggan potensial. Komunikasi pemasaran harus dirancang untuk memberi tahu

pelanggan mengenai manfaat dan nilai dari produk atau jasa yang ditawarkan.

2.1.1. Unsur-unsur tahapan komunikasi pemasaran

Unsur-unsur yang merupakan tahapan dalam proses komunikasi.

1. Sumber Informasi, ialah pemasar ( perusahaan atau organisasi ).

2. Kode / Program, ialah proses pembentukan pesan atau ide ke dalam

bentuk yang dapat dipahami dan diharapkan dapat mempengaruhi

penerima. Tahapan ini mencerminkan strategi kreatif atau saran

penjualan, janji yang dibuat oleh perusahaan tentang produk atau

perusahaannya. Kode/Program ( Iklan, Demonstrasi, Pemberitaan,

Penawaran ), Sumber informasi ( Pemasar ), Media ( cetak, radio,

wiraniaga.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

3. Media, ialah saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan,

seperti radio, televisi, media cetak, telepon, faksimili dan hubungan

langsung antara pemasar dan konsumen, atau kata-kata yang diucapkan

oleh konsumen.

4. Penguraian kode, ialah penafsiran pesan oleh penerima, pesan yang

sama dapat ditafsirkan berbeda oleh penerima yang beragam, yang

mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan lingkungan masing-masing.

5. Penerima, ialah pihak yang menerima pesan, perusahaan, konsumen,

atau stakeholder pengirim pesan yang ingin mempengaruhi dengan cara

tertentu.

6. Umpan balik, ialah respon penerima terhadap pesan, yang diharapkan

oleh pemasar akan dapat mengubah sikap atau perilaku atau permintaan

informasi yang lebih rinci.

2.1.2. Dimensi Komunikasi Pemasaran

Keseluruhan program komunikasi pemasaran perusahaan, yang disebut

bauran promosi, terdiri dari empat elemen dasar dalam komunikasi pemasaran

yaitu bauran khusus antara periklanan (advertising), pemasaran langsung

(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), dan hubungan

masyarakat (public relation). Definisi keempat sarana promosi utama tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Periklanan / advertising

Menurut Kotler, (2013) Iklan adalah semua bentuk terbayar dari

presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh seponsor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

tertentu. Iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Iklan

juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi

perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang ditujukan kepada

masyarakat luas. Demikian juga, konsumen yang menjadi target juga

berbeda satu jenis produknya. Definisi tersebut merupakan pengertian

seberapa penting iklan berpengaruh terhadap penjualan suatu produk.

Konsumen memanfaatkan informasi yang mereka himpun dari

periklanan pada tahapan-tahapan dalam proses pembelian, terutama

konsumen menggunakan periklanan untuk mempelajari alternatif yang ada

dan menghimpun informasi sebagai bahan evaluasi. Sementara itu pemasar

berupaya untuk mempengaruhi evaluasi purna pembelian yang dialami oleh

konsumen dengan segala bentuk penyampaian pesan secara komersil. Ada

beberapa bentuk dari iklan yaitu :

1. Ambiyent advertising yaitu pesan-pesan yang dipasang dalam bentuk-

bentuk tertentu dalam lingkungan masyarakat, contohnya pesan iklan

dalam tiket bus, nota pembayaran, dan sebagainya.

2. Press Advertising yaitu pesan iklan yang tampil dalam media cetak.

3. TV Advertising yaitu pesan iklan yang tampil pada sela-sela jeda

program siaran televisi.

4. Radio Advertising yaitu iklan yang tampil pada sela-sela jeda

program siaran Radio.

5. Outdoor Advertising yaitu pesan iklan di ruang terbuka seperti

billboard, halte bus dan sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

6. Transport Advertising ( Inside and Outside ) yaitu pesan iklan pada

alat dan sarana transportasi umum baik di dalam ruangan maupun di

luar transportasi umum, seperti iklan pada badan bus dan iklan dalam

kabin bus.

b. Penjualan personal / Personal selling

Menurut Kotler (2013 : 174), penjualan personal adalah interaksi

tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan

melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.

Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat

lebih fleksibel. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsung

antara agen dengan pembeli.

Dari pengertian di atas suatu perusahaan harus melakukan

promosi penjualan secara intensif di media, sehingga produk yang mereka

jual dapat diingat sewaktu-waktu oleh konsumen dan produk yang

ditampilkan di media harus mempunyai daya tarik yang tinggi. Personal

selling juga memungkinkan tumbuhnya hubungan, mulai dari hubungan

penjualan hingga persahabatan. pemasar yang efektif mampu

menimbulkan minat konsumen untuk membina hubungan jangka panjang.

c. Promosi penjualan / Sales Promotion

Promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang

digunakan perusahaan ataupun pribadi dalam berkomunikasi dengan

konsumennya. Menurut Morissan (2010:26), perusahaan lebih memilih

promosi penjualan dari pada promosi lainnya karena konsumen lebih peka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

kepada intensif yang ditawarkan suatu merek dan kecenderungan

pedagang memiliki posisi yang lebih dibandingkan produsen.

Promosi penjualan meliputi berbagai sarana, kupon, kontes, premi,

dan sebagainya yang semuanya mempunyai ciri yang berbeda. Ciri-ciri

tersebut menarik perhatian konsumen dan memberikan informasi yang

dapat menjadi alasan pembelian. Berbagai sarana promosi tersebut juga

memberikan kontribusi motivasi pembelian yang memberikan nilai tambah

kepada konsumen, lebih dari itu, promosi penjualan mengundang respon

yang cepat sementara periklanan mengatakan “Belilah Produk kami“.

Promosi penjualan mengatakan “Belilah sekarang juga“. Perusahaan

menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan respon yang

lebih kuat dan lebih cepat.

d. Hubungan masyarakat / Public relation

Membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan

dengan tujuan mendapatkan publisitas yang luas, membangun citra positif

perusahaan, dan menangani laporan serta menawarkan beberapa ciri yang

berbeda yang dapat dipercaya, seperti laporan berita, artikel dan peristiwa

(Event) yang dipandang lebih nyata dan dapat dipercaya untuk konsumen

daripada yang diinformasikan melalui iklan.

Hubungan masyarakat / public relation juga dapat menjangkau

prospek yang menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan disampaikan kepada

konsumen lebih sebagai “Berita“ daripada sebagai komunikasi yang

mengarah pada penjualan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

2.1.3. Tujuan dan Kegunaan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencari laba yang sebesar-

besarnya. Dalam pencapaiannya, perusahaan harus melakukan berbagai cara agar

tujuan tercapai. Menurut Kennedy (2014: 63), komunikasi pemasaran bertujuan

untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen, yaitu: :

1. Tahap Perubahan Pengetahuan

2. Tahap Perubahan Sikap

3. Tahap Perubahan Perilaku

Dari pengertian Kennedy dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi

pemasaran ini mengandung ketiga unsur tersebut, maka perusahaan dapat dapat

menjalankan komunikasi pemasarannya dengan efektif. Sehingga tujuan

perusahaan dalam mencari laba bisa tercapai dengan baik.

Kegunaan Komunikasi Pemasaran memiliki dua kegunaan, yaitu langsung

dan tidak langsung, namun kegunaanya tersebut sama. Kegunannya mendekatkan

pelanggan kepada perusahaan sehingga pelanggan ingin membeli produk yang

ditawarkan. Kegunaan dan dasar dari komunikasi pemasaran, begitu mudah dan

sederhana, tetapi pada kenyataanya sulit untuk diwujudkan. Pemasaran langsung

mencakup berbagai aktivitas termasuk pengelolaan data, telemarketing dan iklan

tanggapan langsung dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi

(Morrisan, 2010:22). Oleh karena itu, memfokuskan kegunaan komunikasi

pemasaran pada suatu produk adalah sesuatu yang paling penting dan relevan

ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk tertentu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2.2. Integritas

Integritas berasal dari bahasa latin yaitu Integer yang berarti lengkap atau

utuh. Dengan demikian, integritas dapat diartikan sebagai suatu usaha yang utuh

dan lengkap yang dilandasi dengan kejujuran, kualitas dan konsistensi karakter

seseorang. Pengertian Integritas secara umum yaitu suatu konsistensi dan

ketangguhan yang tidak dapat digoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai luhur

dan keyakinan. Dari sisi etika, integritas adalah kejujuran atau kebenaran setiap

tindakan seseorang. Seseorang dapat dinyatakan memiliki integritas apabila

tindakan yang ia lakukan sudah sesuai dengan nilai, prinsip dan keyakinan yang

dipegangnya.

Pengertian integritas menurut Sulaiman (2010:131) mengatakan bahwa

integritas adalah: “Keseluruhan nilai-nilai kejujuran, keseimbangan, memberi

kembali, dedikasi, kredibilitas dan berbagai hal pengabdian diri pada nilai-nilai

kemanusiaan dalam hidup”. Sumartono (2004:16) berpendapat bahwa integritas

adalah sikap jujur, konsisten, memiliki komitmen, berani, dan dapat dipercaya.

Sedangkan menurut Wurangian (2005:395) mendefinisikan bahwa integritas

sebagai suatu elemen karakter yang mendasari pengakuan profesional. Integritas

mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa

harus mengorbankan rahasia penerima jasa sehingga laporan yang disajikan dapat

menjelaskan suatu kebenaran akan fakta. Sedangkan menurut Mulyadi (2007:145)

Integritas adalah kemampuan orang untuk mewujudkan apa yang telah diucapkan

atau dijanjikan oleh orang lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

Pengertian Integritas secara umum merupakan suatu konsistensi atau

keteguhan yang tidak dapat tergoyahkan dalam menjungjung nilai-nilai keyakinan

dan prinsip. Integritas juga merupakan konsep yang menunjukan konsistensi atau

keteguhan tindakan dengan nilai-nilai dan prinsip. Jika pada etika integritas dapat

diartikan sebagai kebenaran dan kejujuran tindakan yang dilakukan seseorang. Di

dalam dunia kerja pengertian integritas dapat diartikan sebagai konsisten dalam

bertindak sesuai dengan kode etik dan kebijakan tempat bekerja dan mempunyai

pemahaman serta keinginan untuk menyesuaikan diri dengan etika dan kebijakan

tempat bekerja serta dapat bertindak secara konsisten untuk melaksanakannya.

Intergritas menjadi salah satu elemen pada karakter yang mendasari timbulnya

pengakuan sikap profesional. Dengan adanya integritas dapat menjadi kualitas

yang melandasi timbulnya kepercayaan orang lain dan menjadi patokan bagi

anggota-anggota lain dalam menguji pegambilan suatu keputusan dalam

pekerjaan.

Integritas mewajibkan seseorang dalam menjalankan profesinya untuk

selalu bersikap jujur, terus terang dan konsisten. Misalnya seorang pemimpin

harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat jadi

percaya, jadi tidak boleh mengutamakan keuntungan pribadi. Orang yang

mempunyai integritas yang baik tentunya dia akan bersikap jujur kepada dirinya

sendiri dan kepada orang lain. Jika kepada dirinya sendiri sudah tidak jujur maka

akan begitu juga kepada orang lain.

Orang yang memiliki integritas tentunya dia akan setia kepada tujuan

hidupnya dan apa yang sudah ditetapkan sebagai tujuan hidupnya dia akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

berusaha menjalani hidupnya dengan konsisten walaupun terdapat masalah untuk

mencapainya tujuannya dia akan tetap berupaya untuk menyelesaikan masalah

yang menjadi penghambatnya. Tentunya seseorang yang mempunyai integritas

akan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan tidak mudah untuk

menyalahkan orang lain disaat masalah dan kegagalan muncul. Karena dia sadar

bahwa tujuan hidup itu harus diperjuangkan. Dia akan selalu berusaha untuk

menepati janjinya karena untuk mendapatkan kepercayaan orang lain dalam hidup

sangat dibutuhkan.

Ciri-ciri orang yang memiliki intergritas adalah :

1. Selalu menepati janji


2. Taat dan tidak plin-plan
3. Berpegang teguh pada komitmen dan bertanggung jawab
4. Satu kata satu perbuatan
5. Jujur dan terbuka
6. Menghargai waktu
7. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini

2.2.1. Elemen Integritas

Menurut Hendarjatno dan Rahardja (2003:118) elemen-elemen integritas

adalah:

1. Memegang teguh prinsip yaitu pedoman bertindak untuk memperoleh hasil

maksimal dengan pengorbanan tertentu.

2. Berperilaku terhormat yaitu dengan menghindarkan diri dari segala

kecurangan dan praktek-praktek yang melanggar peraturan dan kode etik

yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

3. Jujur yaitu apa yang dikatakan seorang agen yang berintegritas harus sesuai

dengan kenyataan yang ada.

4. Memiliki keberanian yaitu memiliki keberanian untuk melakukan

pengungkapan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

5. Melakukan tindakan berdasarkan pada keyakinan akan keilmuannya yang

serta tidak ceroboh dan bertindak dengan menuruti hawa nafsu atau

membenarkan filosofi tanpa memperhatikan prinsip dan peraturan yang

berlaku.

Adapun manfaat dalam memilki Integritas yaitu

Manfaat dari integrtias adalah:

1. Fisik
Manfaat memiliki integritas secara fisik adalah akan merasa siap
melaksanaan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari

2. Intelektual
Memiliki mental dan pengetahuan yang dapat memaksimalkan otak

3. Emosional
Menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas
tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja

4. Spiritual
Membuat diri seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai segala
sesuatu termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang
menyenangkan atau yang tidak membuat senang seperti keberhasilan,
kegagalan, dan penderitaan.

5. Sosial
Mampu membuat berkembang suatu hubungan baik satu sama lainya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

dalam lingkungan masyarakat, bisa bekerja sama untuk menyelesaikan


tugas atau kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja sama yang baik,
mempunyai kepekaan hati dan perasaan untuk selalu memberi tempat
untuk orang lain di dalam hati kita.

2.3 Pemasaran relasional

Chan (2013) menyatakan bahwa: ”Pemasaran relasional sebagai

pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi

dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara

pelanggan dan perusahaan. Hal ini diperkuat oleh Kotler (2012) menyatakan

bahwa pemasaran relasional adalah proses menciptakan, mempertahankan dan

meningkatkan hubungan yang kuat, bernilai tinggi dengan nasabah dan pihak

yang berkepentingan lain.

Pemasaran dasar adalah menjual produk, kemudian penjual mendorong

nasabah untuk menghubungi jika ada pertanyaan, komentar atau komplain.

Sebagai wujud dari pemasaran yang bertanggung jawab, setelah transaksi

perusahaan penjual menghubungi nasabah apakah produk sesuai dengan harapan.

Informasi dari nasabah sangat berguna sebagai koreksi bagi perusahaan untuk

mengetahui produk seperti apa yang sebenarnya yang diinginkan nasabah. Pada

akhirnya perusahaan dan nasabah bekerja sama untuk menciptakan penilaian yang

lebih baik dari kedua belah pihak yaitu perusahaan dan nasabah.

Pengertian pemasaran relasional berkembang dari dasar pemikiran

pemasaran yang awalnya bersifat transaksional menjadi transaksi yang ditujukan

untuk tercipta dan terbinanya hubungan jangka panjang antara nasabah , pemasok

dan pemasar berlandaskan pada kepercayaan dan komitmen. Kotler dan Amstrong

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

(2012): “Relationship marketing: The process of creating maintaining, and

enhancing strong, value-laden relationship with customers and other

stakeholders”. Bruhn (2013) menyatakan bahwa pemasaran relasional sebagai

semua tindakan menganalisis, merencanakan, merealisasikan dan mengendalikan

ukuran yang memprakarsai, menyetabilkan, meningkatkan dan mengaktivasi

hubungan bisnis dengan stakeholder perusahaan, terutama nasabah, untuk tujuan

saling menciptakan nilai masing-masing.

Pengembangan pemasaran relasional pada prinsipnya berkaitan dengan

keseluruhan proses untuk mengintegrasikan pelanggan kedalam proses rancangan

produk bukan saja cocok untuk kebutuhan nasabah tetapi dapat juga cocok dengan

strategi–strategi dari perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2013:304), ada

3 (tiga) tingkatan yang berlaku pada pemasaran hubungan ini, yaitu:

1. Manfaat Keuangan atau Ekonomis (Financial Benefit)

Penghematan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan, suku bunga yang

memenuhi harapan, serta manfaat ekonomis lainnya.

2. Manfaat Sosial (Social Benefit)

Manfaat sosial membantu badan usaha untuk meningkatkan hubungan

dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan, bahkan

memberikan sesuatu yang sifatnya pribadi atau perindividu.

Mengetahui secara lebih detail apa yang sekarang ini dibutuhkan oleh

para pelanggan tersebut.

3. Ikatan Struktural (Structural Ties)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Pendekatan yang ketiga ini untuk membangun hubungan yang lebih

kuat dengan pelanggan melalui ikatan struktural. Dalam ikatan

struktural ini badan usaha berusaha untuk membantu pelanggan dan

selalu memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang

diperlukan, sehingga pelanggan yang dibantu dan diperhatikan akan

merasa sangat dihargai dan lebih puas pada badan usaha, seperti

memberikan informasi mengenai terbaru. Perusahaan memberikan

sarana yang dibutuhkan oleh nasabah sehingga memberikan

kemudahan dan kepuasan tersendiri.

Pemasaran relasional menunjukkan hubungan antara perusahaan dengan

nasabah terpilih terbangun dalam hubungan jangka panjang yang saling

menguntungkan. Leverin (2013) menyatakan bahwa Relation marketing is the

process of attracting, maintaining and enhancing relationship with the key people.

Berdasarkan pada pengertian di atas maka pemasaran relasional dapat dikatakan

memiliki makna, sebagai proses dalam menarik, memelihara dan meningkatkan

hubungan dengan orang-orang kunci atau yang memiliki pengaruh terhadap

perusahaan.

Pemasaran relasional merupakan hubungan yang tidak merugikan, bahkan

Pemasaran relasional merupakan hubungan yang saling tergantung, adanya

kepercayaan, kejasama dan partnership. Pemasaran relasional yang benar

membutuhkan perubahan sikap yang mendasar, memandang pelanggan sebagai

mitra (partner) dan modal harus diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan

keuntungan jangka panjang bagi badan usaha. Penjualan bukanlah akhir dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

proses pemasaran, sebaliknya merupakan awal hubungan dengan pelanggan.

Fokusnya terletak pada hubungan bukan pada penjualan individu. Zeithml dan

Bitner (2013:138) mendefinisikan Pemasaran relasional orientasi strategis, yang

memfokuskan pada mempertahankan dan mengembangkan pelanggan yang ada,

lebih daripada menarik pelanggan baru.

2.3.1. Konsep Inti dan Tujuan Pemasaran Relasional

Lupiyoadi dan Hamdani (2011:21) menyatakan konsep inti pemasaran

relasional meliputi orientasi jangka panjang, komiten dan pemenuhan janji

berorientasi pada konsumen, memperhatikan nilai sepanjang hidup pelanggan atau

customer lifetime value (CLV), dialog dua arah, dan kustomisasi,” Pemasaran

relasional menekankan pada upaya pemeliharaan sikap percaya dan komitmen

menjaga integritas melalui pemenuhan janji dan empati di antara kedua belah

pihak, sehingga menyatukan arah pada penyampaian tujuan yang diinginkan

sebagai upaya menjalin hubungan jangka panjang.

Keberhasilan pemasaran relasional diukur dari seberapa lama pelanggan

terjaga dalam hubungan dan seberapa besar uang yang diperoleh dari konsumen.

Pemasaran jasa memberikan pemahaman yang lebih baik akan tuntutan dan

keinginan untuk menyediakan produk dan layanan jasa yang sesuai dengan

spesifikasi pelanggan (kustomisasi). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

pemasaran relsional menyangkut estimasi mengenai nilai sepanjang hidup

pelanggan (customer life value) yang mengharuskan perusahaan mengidentifikasi

pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

2.3.2. Dimensi Pemasaran Relasional

Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 29 - 31) dalam membentuk ikatan

yang lebih kuat dengan pelanggan, pemasaran relasioal dapat dilakukan melalui 3

pendekatan, yaitu:

1. customer value
2. customer satisfaction
3. interaksi.
Yau,et al. (2010) menetapkan empat dimensi pemasaran relasional yang

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Keempat dimensi tersebut antara

lain :

1. Pertalian adalah dimensi dari pemasaran relasional yang membagi dua

pihak (konsumen dan supplier) untuk bertindak dalam suatu aktivitas/

cara yang sama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut

Cross dalam Sudrajat (2010), pertalian pelanggan didefinisikan sebagai

suatu sistem yang berinisiatif untuk mempertahankan hubungan

dengan pelanggan atau calon pelanggan. Proses pertalian pelanggan

dimulai dari proses penciptaan kesadaran konsumen terhadap produk

atau jasa yang ditawarkan yang kemudian tumbuh menjadi ikatan yang

berkelanjutan sebagai dasar dari hubungan antara perusahaan dengan

konsumen, bahkan dapat diperluas oleh pelanggan lainnya. Indikator

pembentuk pertalian meliputi : membangun hubungan, menciptakan

kepercayaan, menjaga hubungan dan kerja sama dengan pelanggan.

2. Empati, adalah suatu dimensi dari pemasaran relasional yang

digunakan untuk melihat situasi dari perspektif atau sudut pandang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

lain. Hal ini diartikan dengan memahami berbagai keinginan dan

tujuan orang lain. Ini termasuk kemampuan masing-masing individu

untuk melihat situasi dari sudut pandang yang lain dalam artian

kognitif. Penilaian yaitu menetapkan apakah suatu aspek lingkungan

atau perilaku pribadi seseorang adalah baik atau buruk, positif atau

negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Perencanaan yaitu

menetapkan bagaimana memecahkan suatu permasalahan atau

mencapai suatu tujuan.

3. Timbal balik merupakan dimensi dari pemasaran relasional yang

menyebabkan salah satu pihak memberikan timbal balik atau

mengembalikan atas apa yang telah didapat atau sepadan dengan apa

yang diterimanya. Indikator yang berhubungan dengan timbal balik

meliputi : kesesuaian harga, kompensasi atas kerusakan, kesesuaian

produk dengan penawaran

4. Kepercayaan, dalam pemasaran jasa lebih menekankan pada sikap

individu yang mengacu pada keyakinan konsumen atas kualitas dan

keandalan jasa yang diterimanya. Mowen dan Minor (2013 : 312)

kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimilki oleh

konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang

objek, atribut, sesuatu dimana seseorang memilki kepercayaan dan

sikap marketing terhadap atribut adalah karakteristik atau fitur yang

mungkin dimilki. Dalam konteks relasional kepercayaan merupakan

salah satu dimensi dari pemasaran relasional untuk menentukan sejauh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

mana apa yang dirasakan suatu pihak atas integritas dan janji yang

ditawarkan pihak lain. Indikator yang berhubungan dengan

kepercayaan meliputi : kepercayaan terhadap perusahaan, pengetahuan

pelanggan akan produk, keyakinan atas manfaat produk.

2.4. Kinerja Pemasaran

Kinerja perusahaan merupakan suatu konstruk atau faktor yang umum

digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan. Strategi

perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja baik kinerja pemasaran

maupun kinerja keuangan Wahyono, (2014). Kinerja pemasaran, merupakan

konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu produk. Setiap perusahaan

berkepentingan untuk mengetahui prestasi pasar dari produk-produknya, sebagai

cermin dari keberhasilan perusahaannya di dunia persaingan bisnis (Wahyono,

2014) .

Dimensi untuk mengukur kinerja pemasaran adalah pertumbuhan

penjualan, pertumbuhan pelanggan serta tingkat keuntungan. Pertumbuhan

penjualan akan bergantung pada jumlah pelanggan yang telah diketahui tingkat

konsumsi rata-ratanya yang bersifat tetap.

Bukti empirik menyatakan bahwa bagi manajemen pemasaran tingkat

pertumbuhan pelanggan lebih penting daripada sekedar jumlah pelanggan yang

dimiliki Wahyono (2012). Kinerja pemasaran didefinisikan sebagai usaha

pengukuran tingkat kinerja meliputi volume penjualan, jumlah pelanggan,

keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Khamidah, 2015). Kinerja pemasaran

juga dikatakan sebagai kemampuan organisasi mentransformasikan diri dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

menghadapi tantangan dari lingkungan dengan perspektif jangka panjang

Khamidah (2015).

Kinerja pemasaran selalu dapat dipandang sebagai hasil dari dijalankannya

sebuah peran strategis tertentu, yang bagi seorang tenaga penjualan, kinerja itu

dihasilkan sebagai akibat dari keagresifan tenaga penjualan mendekati dan

melayani dengan baik pelanggannya. Kinerja dapat mengambil berbagai macam

bentuk indikator antara lain volume penjualan, tingkat pertumbuhan penjualan,

serta pertumbuhan pelanggan (Ferdinand, 2012: 153). Agustina dan Ferdinand

(2012) dalam studinya melakukan pengukuran kinerja (tenaga penjual)

berdasarkan volume penjualan, peningkatan penjualan dan pertumbuhan

pelanggan.

Kinerja tenaga pemasar merupakan suatu elemen pengukuran kinerja tenaga

pemasaran. Sikap cerdas sebagai bentuk nyata dari adaptabilitas tenaga penjual

yang secara nyata menciptakan kinerja yang maksimal. Del Vecchio (2013)

dalam studinya menyatakan bahwa aktivitas penjualan akan lebih efektif apabila

tenaga penjual memiliki kompetensi dan pengalaman dibidangnya, maka

keinginan pencapaian tujuan perusahaan akan dapat lebih mudah dicapai. Dalam

hal ini kompetensi yang harus dimiliki tenaga penjualan adalah kompetensinya

dalam memahami kebutuhan pelanggan. Kinerja tenaga penjual terus diperbaiki

dan dikembangkan untuk memenuhi keinginan konsumen, sehingga dengan

mengembangkan kinerja tenaga penjual, perusahaan lebih mempunyai peluang

untuk mempertahankan pelanggan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Kinerja tenaga penjual merupakan hasil dari pelaksanaan sejumlah

kegiatan tenaga penjual yang mana hasilnya dapat bervariasi tergantung pada

jenis pekerjaan dan situasi Walker (2011). Setiap usaha yang dilakukan oleh

tenaga penjual memiliki dampak terhadap kinerja individu tenaga penjual dan

kinerja penjualan perusahaan. Bagi perusahaan, tiap-tiap individu tenaga penjual

bertanggung jawab mengimplementasikan strategi-strategi pemasaran yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Karena itu, penting bagi tenaga penjual untuk dapat

memberikan kontribusi bagi perusahaan melalui pencapaian volume penjualan,

keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan pelanggan.

Baldauf et al. (2011) menyimpulkan bahwa kinerja tenaga penjual

merupakan kontribusi tenaga penjual dalam mencapai tujuan perusahaan

pencapaian kinerja penjualan bergantung pada tingkat keagresifan tenaga

penjualan. Tingkat keagresifan akan nampak dari bagaimana aktifnya tenaga

penjual mengidentifikasi pelanggan potensial, orientasinya untuk selalu

berpenghasilan tinggi, motivasinya untuk selalu menjual dengan melampaui target

penjualan dan menguntungkan.

Penjual berhubungan dengan aktivitas tenaga penjual yang dibutuhkan

dalam setiap proses penjualan dan aktivitas yang berkaitan dengan pembentukan

hubungan dengan pelanggan. Kinerja pemasaran dapat dicapai oleh tenaga

penjual yang memiliki ketrampilan dalam memasarkan dan menjual suatu produk.

Rentz et,al (2012) menambahkan bahwa tenaga penjual yang mampu mencapai

target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan dikarenakan memiliki

kemampuan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

2.4.1. Pengukuran kinerja pemasar

Kinerja tenaga penjual dapat dievaluasi dengan menggunakan faktor-

faktor yang dapat dikendalikan oleh tenaga penjual itu sendiri dan dapat diukur

melalui total volume penjualan dan pencapaian target penjualan kinerja tenaga

penjual juga dapat dilihat dan pencapaian target yang dibebankan oleh tenaga

penjual, penjualan produk dengan profit margin tinggi, menghasilkan porsi pasar

tinggi dan menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi. Demikian pula Dwyer

(2012) menambahkan bahwa kinerja tenaga penjual dapat dilihat dari komisi

penjualan yang diperoleh tenaga penjual, pencapaian target penjualan,

menghasilkan penjualan dari pelanggan baru, menghasilkan penjualan dari

pelanggan yang sudah ada, menambah jumlah pelanggan baru dan keseluruhan

kinerja penjualan yang dihasilkan tenaga penjual secara individual.

Brown (2009) mengukur kinerja tenaga penjualan berdasarkan jumlah

volume atau unit terjual yang berhasil dibukukan, yang bisa dicapai melalui

pertumbuhan jumlah outlet, agen penjualan, pelanggan dan pertumbuhan

penjualan dari masing-masing outlet dalam kurun waktu tertentu. Tenaga penjual

harus memiliki kemampuan mengidentifikasikan siapa pelanggan yang harus

dikunjungi, bagaimana frekuensi kunjungan, apa yang dilakukan selama

kunjungan dan dukungan apa saja yang diperlukan untuk suksesnya penjualan.

Dengan dipenuhinya faktor-faktor tersebut maka akan memberi dampak pada

keberhasilan pelaksanaan tugas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

2. 5. Penelitian terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan erat dan mendasari

adanya penelitian ini diantaranya adalah seperti yang dipaparkan pada tabel 2.1 :

Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Tahun
1 Yakub. S, Pengaruh Regresi Hasil penelitian Variabel bebas (x1) Objek
et,al Kemampuan linier menunjukkan dan variabel terikat penelitian
( 2015) Komunikasi berganda bahwa memiliki kesamaan terdahulu
dan kemampuan yaitu mengenai pada PT
Kecerdasan komunikasi dan kemampuan Perkebunan
Emosional kecerdasan komunikasi dan Nusantara I
Terhadap emosional kinerja (Persero)
Kinerja secara simultan Aceh.
Karyawan dan parsial Sedangkan
Pada PT positif penelitian ini
Perkebunan berpengaruh di Sequislife
Nusantara signifikan
(Persero) Aceh terhadap kinerja
karyawan.
.
2 Karnelis Pengaruh Analisis Penelitian ini Variabel terikat Penelitian
( 2015) strategi Deskriptive menyimpulkan memiliki kesamaan terdahulu
pemasaran bahwa strategi yaitu kinerja menggunakan
terhadap pemasaran yang analisis
kinerja mempengaruhi deskriptive
pemasaran dan kinerja sedangkan
kinerja pemasaran penelitian ini
perusahaan maupun kinerja menggunakan
serta perusahaan, analisis jalur
lingkungan maka seorang
persaingan pemimpin perlu
memperhatikan
dengan lebih
seksama
pemilihan
strategi
pemasaran yang
diambilnya
3 Muriuki. The influence Analisis Ditemukan hasil Variabel bebas (x1) Penelitian
I.L of marketing Deskriptive bahwa dan variabel terikat terdahulu
( 2015) communication komunikasi sama yaitu menggunakan
on the marketing mengenai analisis
performance of memiliki peran komunikasi deskriptive
insurance yang baik yang marketing dan sedangkan
companies in dapat kinerja penelitian ini
Kenya menciptakan menggunakan
kinerja pemasar analisis jalur
yang baik
4 Sari . Strategi Deskriptive Strategi Penelitain terdahulu Penelitian
N.M komuniksi kualitatif komunikasi dengan penelitian terdahulu
( 2015) pemasaran pemasaran PT. ini sama-sama pada Allianz
Allianz Life Allianz lebih menggunakan Life
Indonesia mengedepankan variabel sedangkan
dalam komunikasi dua komunikasi penelitian ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan


tahun Penelitian
pengambilan arah kepada pemasaran dan pada
keputusan nasabah untuk meneliti pada Sequislife
nasabah di menjual perusahaan asuransi
Samarinda produknya agar
dapat memberi
pengaruh,
keyakinan, serta
tindakan yang
dilakukan
sebagai umpan
balik langsung
yang terjadi bisa
terlihat dengan
menggunakan
langkah-langkah
dalam
mengembangka
n komunikasi
pemasaran yang
efektif untuk
mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan dan
dapat terlaksana
dengan baik.
5 Wijayanti. Pengaruh Regresi Hasil penelitian Memiliki kesamaan Penelitian
T Relationship linear menunjukan dalam menggunak- terdahulu
( 2015) Marketing berganda. bahwa an variabel pada asuransi
terhadap Relationship relationhip jiwa ( AJB)
kepuasan Marketing yang marketing dan objek Bumiputera
pelanggan terdiri dari penelitian pada 1912 Cabang
pada asuransi ikatan, empati, asuransi Purworejo
jiwa ( AJB) timbal balik, sedangkan
Bumiputera berpengaruh penelitian ini
1912 Cabang secara parsial di Sequislife
Purworejo dan simultan
terhadap
kepuasan
pelanggan AJB
Bumiputera
1912 cabang
Purworejo.
6 Hidayat.C, Interpedensi Analisis Hasil penelitian Penelitian terdahulu Penelitian
et,al strategi multiple menunjukan dan penelitian ini terdahulu
( 2014) pemasaran multivariate bahwa kinerja sama-sama pada
terhadap keuangan menggunakan perusahaan
kinerja perusahaan variabel kinerja Asuransi
perusahaan bertujuan untuk Indonesia
(Suatu meningkatkan yang sudah
Penelitian aset & go public
pada penjualan sedangkan
menurunkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Tahun
Perusahaan hutang dan penelitian ini
Asuransi kewajiban di Sequislife
Indonesia dipengaruhi
yang sudah keberhasilan
go public) pemasaran
7 Hanninen N. The effect of Analisis Ditemukan bahwa Penelitian Penelitian
et al marketing deskriptive komunikasi terdahulu terdahulu
(2016) communicati mampu membuat dan peneliti- menggunakan
on on pemasaran lebih an ini sama- analisis
business efektif serta dapat sama meng- deskriptive
relationship menciptakan gunakan sedangkan
loyalty hubungan yang variabel penelitian ini
lebih baik communica- menggunakan
lagi.antara tion analisis jalur
perusahaan dan marketing
pelanggan . dan
relationship
marketing
8 Mumel D,et al How Analisis Ditemukan Penelitian Penelitian
(2016) Marketing deskriptive hubungan yang terdahulu terdahulu
Communicat- signifikan secara dan menggunakan
ions statistik (positif penelitian analisis
Correlates dan negatif) ini sama- deskriptive
With diantara beberapa sama sedangkan
Business variabel yang menggunak- penelitian ini
Performance dapat menginter- an variabel menggunakan
pretasikan aktivi- kinerja analisis jalur
tas mana yang
harus digunakan
perusahaan untuk
meningkatkan
loyalitas
pelanggan,
komunikasi
pemasaran yang
harus digunakan
perusahaan untuk
mengoptimalkan
kinerja bisnis
9 Rumiaty Pengaruh Analisis Hasil menujukan Penelitian Penelitian
Manurung , pemasaran Deskriptive terdapat pengaruh terdahulu terdahulu
Endang relasional positif dan dan menggunakan
Sulistya Rini terhadap signifikan penelitian analisis
( 2013) loyalitas relationship ini sama- deskriptive
pelanggan marketing dan sama sedangkan
pada loyaitas menggunak- penelitian ini
PT.Melia S konsumen kan variabel menggunakan
Sehat di PT. Melia relationship analisis jalur
Sejahtera Sehat Sejahtera marketing
Stokis Medan Stokis Medan.

10 Endang Analisis Penelitian Penelitian


Sulistya Rini , Penciptaan Path Hasil terdahulu terdahulu di
Yeni Absah Loyalitas Analysis menunjukan dan PT. Bank
(2015) Melalui strategi penelitian Sumut
Pengaruh pemasaran ini sama- Syariah
Cabang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Tahun
Penerapan rasional sama Utama Medan
Strategi berpengaruh tidak menggunak- sedangkan
Pemasaran signifikan kan variabel penelitian ini
Rasional, terhadap kepuasan relationship di PT
Emosional, nasabah. marketing Sequislife
dan Spiritual Sedangkan,
Terhadap kepuasan nasabah
Kepuasan berpengaruh
Nasabah PT. positif dan
Bank Sumut signifikan
Syariah terhadap
Cabang loyalitas
Utama nasabah Bank
Medan Sumut Syariah
Cabang Utama
Medan.
11 Limakrisna.N Pengaruh Regresi Hasil penelitian Penelitian Penelitian ini
(2008) komunikasi linier menunjukkan terdahulu menggunakan
pemasaran berganda bahwa dan variabel
dan komunikasi penelitian terikat kinerja
kerelasian pemasaran dan ini sama- dan penelitian
nasabah relasi pelanggan sama terdahulu
terhadap secara simultan menggunak- menggunakan
loyalitas mempengaruhi an variabel variabel
nasabah loyalitas komunikasi terikat
pelanggan. Relasi pemasaran loyalitas
pelanggan
memiliki
pengaruh parsial
yang paling
dominan terhadap
loyalitas
pelanggan.
12 Abubakar Impact of Analisis Hasil penelitian Penelitian Penelitian
(2014) Marketing regresi menunjukkan terdahulu terdahulu
Communicati bahwa ada dan pada Bank of
on on hubungan positif penelitian Nigeria
Financial yang signifikan ini sama- sedangkan
Performance antara komunikasi sama penelitian ini
of Banks: A pemasaran mengguna- pada
Study of First dan kinerja kan variabel Sequislife
Bank of keuangan yang komunikasi
Nigeria PLC diukur dengan pemasaran
ROA. dan kinerja

13 Aziz (2015) The role of Analisis Hasil menunjukan Penelitian Penelitian


relationship Regresi relationship ini dan terdahulu
marketing in marketing terdahulu pada
building berpengaruh sama-sama perbankan
clients loyalty positif tidak menggunak- sedangkan
in banking signifikan an variabel penelitian ini
industri terhadap loyalitas relationship pada asuransi
marketing

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Tahun
14 Alrubaiee Investigate the Analisis Hasil menunjukan Penelitian Penelitian
( 2010) Impact of Regresi bahwa pemasaran terdahulu terdahulu
Relationship relasional dan menggunakan
Marketing berpengaruh penelitian variabel
Orientation on signifikan ini sama- dependen
Customer terhadap loyalitas sama loyalitas
Loyalty: The konsumen menggunak- sedangkan
Customer's an variabel penelitian ini
Perspective relationship menggunakan
marketing variabel
kinerja
15 Jatiningrum Pengaruh Analisis Hasil pengujian Penelitian Penelitian
(2016) budaya regresi hipotesis terdahulu terdahulu
organisasi, linier diketahui bahwa dan pada PT
motivasi dan berganda ada pengaruh penelitian Asuransi
kemampuan yang signifikan ini sama- Jiwasraya
terhadap secara simultan sama Branch Office
kinerja (Studi dan parsial dari mengguna- Malang
pada karyawan variabel kan variabel sedangkan
dan agen PT pemahaman kinerja dan penelitian ini
Asuransi budaya organisasi, meneliti pada
Jiwasraya motivasi kerja, pada Sequislife
Branch Office dan kemampuan asuransi
Malang) kerja terhadap
kinerja karyawan
16 Logahan et,al Analisis Regresi Kemampuan, Penelitian Penelitian
(2012) pengaruh linier usaha dan terdahulu terdahulu
kemampuan, berganda dukungan dan pada CV
usaha dan perusahaan penelitian Sandang
dukungan berpengaruh ini sama- Goria
perusahaan signifikan sama Konveksindo
terhadap terhadap kinerja mengguna- sedangkan
kinerja kan variabel penelitian ini
karyawan pada kinerja pada
CV Sandang Sequislife
Goria
Konveksindo
17 Baisary R.P Pengaruh Multiple Integritas, Penelitian Penelitian
( 2013) integritas, linier obyektivitas, terdahulu terdahulu di
obyektivitas, Regresion kerahasiaan, dan kantor
kerahasiaan,ko kompetensi dan penelitian perwakilan
mpetensi dan komitmen ini sama- Badan
komitmen berpengaruh sama Pengawasan
terhadap positif terhadap mengguna- Keuangan
kinerja auditor kinerja kan variabel dan
pada kantor integritas Pembangunan
perwakilan dan kinerja (BPKP)
Badan provinsi
Pengawasan Sulawesi
Keuangan dan Tengah
Pembangunan sedangkan
(BPKP) penelitian ini
provinsi pada
Sulawesi Sequislife
Tengah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No Nama/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Tahun
18 Yendrawati R, Pengaruh Regresi Hasil penelitian Penelitian Penelitian
Narastuti N.R Integritas, Linier menunjukkan ini dan terdahulu
(2014) Obyektivitas, berganda bahwa Integritas, sebelumnya menggunakan
Kerahasiaan, obyektivitas, sama-sama regresi linier
dan kerahasiaan, dan menggunak berganda
Kompetensi kompetensi an variabel sedangkan
Terhadap berpengaruh integritas penelitian ini
Kinerja Auditor positif signifikan adan kinerja menggunakan
Pemerintah terhadap kinerja analisis jalur
auditor
pemerintah.

2.6. Kerangka Konseptual

2.6.1. Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap pemasaran relasional

Kemampuan komunikasi memiliki peran penting dalam dunia Asuransi

dimana dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik khususnya dalam

memperkenalkan produk dan memasarkan produk-produk tersebut akan

mempengaruhi calon pembeli atau pengguna polis untuk mau menjadi nasabah di

asuransi dalam hal ini dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik maka

akan mempengaruhi hubungan relasional dengan nasabah, sebab nasabah akan

lebih percaya dan yakin dengan hal-hal yang dikatakan oleh seorang agen.

Relationship marketing itu sendiri merupakan usaha pemasaran pada pelanggan

yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan

maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu aset di mana bila

ditangani dan dilayani dengan .baik akan memberikan pendapatan dan

pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan dalam hal ini dengan adanya

kemampuan komunikasi yang baik maka akan meningkatan hubungan relasional

dengan nasabah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

2.6.2. Pengaruh integritas terhadap pemasaran relasional

Integritas merupakan konsep yang menunjukan konsistensi atau keteguhan

tindakan dengan nilai-nilai dan prinsip. Dalam hal ini integritas seorang agen

asuransi dinilai sangat penting karena dengan adanya integritas yang tinggi akan

menimbulkan kepercayaan seorang nasabah kepada agen dan juga berdampak

terhadap kepercayaan nasabah pada perusahaan asuransi dengan begitu adanya

integritas akan mampu menjalin hubungan dengan nasabah. Di dalam dunia kerja

pengertian Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dalam bertindak sesuai

dengan kode etik dan kebijakan tempat bekerja dan mempunyai pemahaman serta

keinginan untuk menyesuaikan diri dengan etika dan kebijakan tempat bekerja

serta dapat bertindak secara konsisten untuk melaksanakannya. Intergritas

menjadi salah satu elemen pada karakter yang mendasari timbulnya pengakuan

sikap professional .

2.6.3. Pengaruh pemasaran relasional terhadap kinerja pemasaran

Pemasaran relasional merupakan kemampuan karyawan dalam hal

pengenalan pada setiap pelanggan secara lebih dekat sehingga terjalin hubungan

kerjasama yang baik. Karyawan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi akan

lebih dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai pemegang polis hal ini

dikarenakan adanya jalinan hubungan relasional antara anggota perusahaan

dengan nasabah sehingga akan meningkatkan kinerja pemasar. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dikemukakan oleh Wijayati ( 2015) yang menyatakan

bahwa relational marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Artinya dengan hubungan relasional yang baik terhadap nasabah maka akan

berpengaruh terhadap kinerja pemasaran.

2.5.4. Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

melalui pemasaran relasional

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas pemasaran (marketing communication). Komunikasi pemasaran juga

dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk

menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media,

dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu

perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang

dikehendaki. Jika komunikasi pemasaran ditingkatkan maka akan meningkatkan

kinerja hal ini didukung dengan cara-cara yang digunakan oleh para agen asuransi

dalam menjalin hubungan baik dengan para nasabah baik dalam melakukan

pendekatan maupun menjalin hubungan kerjasama kepada para pemegang polis.

2.5.5. Pengaruh integritas terhadap kinerja pemasaran melalui pemasaran

relasional

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur tanpa harus

merugikan pihak lain baik pihak perusahaan maupun nasabah. Pelayanan dan

kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas

dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang

jujur, tetapi tidak menerima kecurangan. Peran integritas dalam meningkatkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

kinerja sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan,

agar semua orang di dalamnya bisa saling percaya dan pada akhirnya bisa lebih

cepat untuk mencapai tujuan bersama. Jika nilai-nilai integritas tidak dijalankan,

maka kerjasama tim yang dilakukan akan menjadi lebih sulit akibat tidak

terbangunnya kepercayaan melalui relasional pemasaran yang dilakukan oleh

agen asuransi. Dalam hal ini peningkatan integritas yang dimiliki oleh agen untuk

meningkatkan kinerja dengan adanya hubungan relasional yang baik yaitu

membangun suatu kepercayaan.

ρ3
Komunikasi pemasaran
(X1) ρ1 e2

e1 Pemasaran relasional ρ5 Kinerja pemasaran

(Z) Y
Integritas ρ2

(X2) ρ4
(X2) Y

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual


(Y2)
1. Z = ρ1 X1 + ρ2 X2 + e1

2. Y = ρ3 X1 + ρ4 X2 + ρ5 Z + e2

2.5. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta

diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati

ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk

langkah-langkah penelitian selanjutnya (Rusiadi, 2015:74). Dari pengertian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

hipotesis tersebut, penulis membuat hipotesis penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pemasaran

relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

2. Integritas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional di PT

Asuransi Jiwa Sequislife.

3. Pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

4. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa

Sequislife.

5. Integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran agen

melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuantitatif bersifat asosiatif, yaitu penelitian

yang lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu

penaksiran Sugiyono (2014). Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk

menguji hubungan/ pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC Medan.

Waktu penelitian dan proses penelitian dilakukan pada bulan Juni s/d September

2018

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 130 agen.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:73) : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Cara pengambilan

sampel dengan menggunakan non probabillity sampling. Penarikan

sampel dilakukan berdasarkan sampling purposive yaitu dengan kriteria :

48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49

1. Agen yang bekerja lebih dari setahun di PT Sequislife MMTC Medan

2. Agen yang sudah berpengalaman dalam menangani banyak keluhan

nasabah dan mendapat banyak pencapaian target penjualan .

Perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin yaitu :

N
n=
1 + Ne2

130
n=
1 + 130 (0.05)2

130
n=
1.325
n = 98

Keterangan :

n : Ukuran / besarnya sampel

N : Ukuran / besarnya populasi

e : Persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan.

Dari hasil perhitungan diperoleh ukuran sampel sebanyak 98

Agen

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Guna mendapat data dalam membahas proposal tesis ini penulis melakukan

teknik pengumpulan data dengan cara, sebagai berikut :

1. Daftar pertanyaan (angket). Berupa daftar pertanyaan kepada objek yang

diteliti dalam hal ini sampel. Penelitian ini menggunakan alat

pengumpulan data dengan menggunakan skala Likert (Sugiyono,

2014:86), sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

a. Sangat setuju diberi skor 5

b. Setuju diberi skor 4

c. Kurang setuju diberi skor 3

d. Tidak setuju diberi skor 2

e. Sangat tidak setuju diberi skor 1

2. Studi dokumentasi, dalam pengumpulan data juga dilakukan dengan

pengumpulan dokumen – dokumen yang ada di perusahaan tentang sejarah

singkat perusahaan dan struktur organisasi.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perorang langsung dari obyeknya. Data primer dari penelitian ini

diperoleh dari observasi, wawancara, dan kuisioner terstruktur (angket)

yang diisi oleh responden.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip

yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah di

kumpulkan, dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur

yang berkaitan dengan masalah, serta informasi dokumentasi lain yang

diambil melalui internet.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

3.6 . Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel


No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
1 Komunikasi Kemampuan agen Sequislife 1.Komunikasi 1.Agen menguasai Likert
Pemasaran untuk menginformasikan, langsung produk knowledge
(X1) membujuk, dan mengingatkan 2.Agen mampu
konsumen baik secara menyampaikan
langsung maupun tidak informasi produk
langsung tentang produk yang asuransi
dijual 2.Komunikasi 1.Agen mampu
tidak mempengaruhi
langsung masyarakat melalui
iklan Sequislife
2. Agen mampu
menginformasikan
produk melalui media
sosial
1.Prinsip 1.Memiliki prinsip untuk
2 Integritas Keseluruhan nilai-nilai selalu bekerja maksimal
(X2) kejujuran, keseimbangan, 2. Selalu berpedoman Likert
memberi kembali, dedikasi, pada norma perusahaan
kredibilitas dan berbagai hal
pengabdian diri pada nilai- 2.Berperilaku 1.Agen tidak melalukan
nilai kemanusiaan yang terhormat tindakan yang
dimiliki agen Sequislife melanggar peraturan
perusahaan
2. Agen selalu berperilaku
sopan dalam
menghadapi nasabah
3.Jujur 1. Agen selalu jujur dalam
menginformasikan
fungsi dan manfaat
produk
2.Agen selalu memberi
data yang benar
mengenai klaim
4. Berani 1.Agen berani dalam
mengungkapkan
kesalahan yang telah
dilakukan
2.Agen berani melakukan
tindakan lebih sesuai
norma
5. Tidak 1.Selalu berhati-hati
Ceroboh dalam memilih nasabah
2. Berhati-hati dalam
memilihkan produk yang
tepat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

Lanjutan Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala


3 Pemasaran Kemampuan agen Sequislife 1.Pertalian 1.Membangun hubungan Likert
Relasional untuk lebih mengenali yang baik dengan
(Z) setiap pelanggan secara nasabah
lebih dekat dengan 2.Membangun kerjasama
menciptakan komunikasi dengan nasabah
dua arah dan mengelola
suatu hubungan yang saling 2.Empati 1.Mampu memahami
menguntungkan antara keinginan dari nasabah
nasabah dan perusahaan 2.Mampu melakukan
pendekatan dalam
memecahkan masalah
nasabah
3. Timbal Balik 1. Adanya kesesuaian
mengenai manfaat
dengan produk yang
dibeli
2. Adanya solusi dari
agen pada setiap
masalah nasabah

4 Kinerja Ukuran prestasi yang 1.Pertumbuhan 1. Pertumbuhan volume Likert


Pemasaran diperoleh dari aktifitas agen penjualan penjualan
(Y) pemasaran Sequislife secara 2. Pertumbuhan jumlah
menyeluruh produk yang dibeli
nasabah

2.Pertumbuhan 1. Bertambahnya jumlah


pelanggan nasabah baru
2. Mampu
mempertahankan
nasabah yang ada

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada

nasabah dari PT Asuransi Jasa Sequislife Jl. Palang Merah Medan sebanyak 30

responden.

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Sugiono (2013), jika nilai validitas dari setiap pertanyaan lebih

besar dari nilai koefisien korelasi (r) 0,361 maka butir pertanyaan dianggap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

sudah valid. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

sebuah kuesioner. Sebuah kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot

method), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan r


hitung ≥ r , maka butir pertanyaan tersebut valid.
tabel

b. Jika rhitung negatif atau r hitung < r , maka butir pertanyaan tersebut tidak
tabel

valid (Pratisto, 2010).

3.7.2. Uji Validitas Variabel Komunikasi Pemasaran (X1)

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS for windows diperoleh hasil

vailiditas variabel deskripsi kerja (X1) sebagai berikut:

Tabel 3.2
Pengujian Validitas Variabel Komunikasi Pemasaran

No Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 Saya memiliki pemahaman yang baik


mengenai semua produk Sequislife ,377 0,361 valid

2 Saya mampu menyampaikan informasi


mengenai produk Sequislife kepada ,467 0,361 valid
calon nasabah
3 Saya mampu mempengaruhi calon
nasabah dengan memanfaatkan iklan ,692 0,361 valid
perusahaan
4 Saya mampu mempengaruhi
masyarakat tentang kelebihan produk ,464 0,361 valid
melalui media sosial
Sumber : Hasil Penelitian 2018 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa setiap item pernyataan

dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel sehingga dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel komunikasi pemasaran

(X1) tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

3.7.3. Uji Validitas Variabel Integritas (X2)

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS for windows diperoleh hasil

vailiditas variabel integritas (X2) sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pengujian Validitas Variabel Integritas

No Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 Saya memiliki prinsip untuk selalu


,574 0,361 valid
bekerja maksimal
2 Saya selalu berpedoman pada norma-
,606 0,361 valid
norma perusahaan dalam bekerja
3 Saya tidak pernah melakukan tindakan
,545 0,361 valid
yang melanggar peraturan perusahaan
4 Saya selalu berperilaku sopan dalam
menghadapi nasabah ,740 0,361 valid
5 Saya selalu jujur dalam
menginformasikan fungsi dan manfaat ,610 0,361 valid
produk
6 Saya selalu memberi data yang benar
,574 0,361 valid
mengenai klaim
7 Saya memiliki keberanian dalam
mengungkapkan kesalahan yang telah ,606 0,361 valid
saya lakukan
8 Saya berani melakukan tindakan lebih
demi kepuasan nasabah berinvestasi di ,545 0,361 valid
Sequislife sesuai norma yang ada
9 Saya selalu berhati-hati dalam memilih
,740 0,361 valid
nasabah
Saya selalu berhati-hati dalam
10 memberikan solusi produk yang tepat ,610 0,361 valid
untuk nasabah
Sumber : Hasil Penelitian 2018 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa setiap item pernyataan

dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel sehingga dapat

dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel integritas (X2) tersebut

layak digunakan dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

3.7.4. Uji Validitas Variabel Pemasaran Relasional (Z)

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS for windows diperoleh hasil

vailiditas variabel pemasaran relasional (Z) sebagai berikut:

Tabel 3.4
Pengujian Validitas Variabel Pemasaran Relasional

No Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 Saya mampu membangun hubungan


yang baik dengan nasabah 0,825 0,361 valid

2 Saya dapat membangun kerjasama


0,645 0,361 valid
dengan nasabah
3 Saya mampu memahami keinginan dari
0,511 0,361 valid
nasabah
4 Saya dapat melakukan pendekatan
personal dalam memecahkan masalah 0,529 0,361 valid
nasabah
5 Saya selalu memberikan informasi yang
sesuai mengenai manfaat dengan 0,731 0,361 valid
investasi yang diberikan
6 Saya selalu memberikan solusi dari
0,825 0,361 valid
setiap permasalahan nasabah
Sumber : Hasil Penelitian 2018 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa setiap item pernyataan

dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel sehingga dapat

dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel pemasaran relasional (Z)

tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

3.7.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Pemasaran (Y)

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS for windows diperoleh hasil

vailiditas variabel kinerja pemasaran (Y) sebagai berikut:

Tabel 3.5
Pengujian Validitas Variabel Kinerja Pemasaran

No Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 Saya selalu mencapai pertumbuhan


0,645 0,361 valid
volume penjualan produk Sequislife

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Lanjutan Tabel 3.5

No Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

2 Saya selalu mencapai pertumbuhan


0,740 0,361 valid
jumlah produk yang dibeli oleh nasabah
3 Saya selalu mencapai pertumbuhan
0,621 0,361 valid
jumlah nasabah baru
4 Saya mampu mempertahankan jumlah
0,477 0,361 valid
nasabah Sequislife
Sumber : Hasil Penelitian 2018 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa setiap item pernyataan

dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel sehingga dapat

dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel kinerja pemasaran (Y)

tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

3.7.6. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui konsentrasi atau kepercayaan hasil ukur yang

mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Pengujian

reliabilitas dilakukan dengan koefisien alpha (a) dari Cronbach .

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Pada Variabel Komunikasi Pemasaran, Integritas,


Pemasaran Relasional dan Kinerja Pemasaran Agen
Variabel Nilai Alpha Cronbach

Komunikasi Pemasaran 0,697

Integritas 0,878

Pemasaran Relasional 0,869

Kinerja Pemasaran 0,796

Sumber : Hasil Penelitian 2018 (Data Diolah)

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 maka kuesioner penelitian

bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari

0,6.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya ( Sangadji et al,

2010). Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta, objek

atau subjek apa adanya secara sistematik sesuai dengan yang diteliti. Statistik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean), median, modus,

standar deviasi, dan lain-lain (Sugiyono 2013:206).

3.8.2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial atau disebut juga dengan statistik induktif adalah

teknik analisis data suatu objek atau populasi melalui data sampel yang ditarik

dari populasi tertentu. Analisis data dengan menggunakan statistik inferensial

sangat penting karena mampu menjelaskan tentang berbagai hal menarik, seperti :

a. Hubungan antara dua variabel

b. Perbedaan pada variabel tertentu diantara sub grup yang berbeda

c. Variabel independen dapat menjelaskan varians sebuah variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik inferensial dan jenis

statistik parametrik. Penggunaan statistik parametrik didasarkan pada dua kondisi

bahwa populasi dari mana sampel ditarik berdistribusi secara normal dan data

dapat diukur dengan menggunakan skala interval atau rasio.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

3.8.3. Path Analysis (Analisis Jalur)

Analisis jalur (path analysis) merupakan pengembangan dari analisis

regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari

analisis jalur (regression is special case of path analysis). Analisis jalur

digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang

berbentuk sebab dan akibat (bukan bentuk hubungan interaktif /reciprocal).

Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel

independen, yang dalam hal ini disebut variabel eksogen (exogenous), dan

variabel dependen yang disebut variabel endogen (endogenous) (Riduwan,

2013:115).

Analisis jalur juga digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan

tidak langsung dari variabel yang diamati. Diagram jalur menggambarkan pola

hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan

mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran dan integritas

berpengaruh pada kinerja pemasaran agen dengan pemasaran relasional sebagai

variabel intervening dengan persamaan:

1. Z = ρ1 X1 + ρ2 X2 + e1

2. Y = ρ3 X1 + ρ4 X2 + ρ5 Z + e2

Dimana :

X1 = Komunikasi Pemasaran

X2 = Integritas

Z = Pemasaran Relasional

Y = Kinerja Pemasaran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

ρ = Jalur Koefisien regresi

e = Error Term

3.8.4. Uji Mediasi

Untuk melihat apakah pemasaran relasional menjadi variabel yang

memediasi antara komunikasi pemasaran dan integritas terhadap kinerja

pemasaran agen dengan menggunakan standardized coefficients beta yang

terstandarisasi dengan ketentuan sebagai berikut:

Hipotesis untuk pengujian mediasi adalah:

a. Pengaruh komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran agen

dengan pemasaran relasional sebagai variabel intervening.

ρ3 > ρ1 x ρ2, artinya pemasaran relasional tidak menjadi variabel yang

memediasi antara komunikasi pemasaran terhadap

kinerja pemasaran agen.

ρ3 < ρ1 x ρ2, artinya pemasaran relasional menjadi variabel yang

memediasi antara komunikasi pemasaran terhadap

kinerja pemasaran agen..

Pengujian mediasi dengan kriteria pengaruh keputusan (KPK) adalah:

Terima Ho (tolak Ha), apabila ρ3 > ρ1 x ρ2

Tolak Ho (terima Ha), apabila ρ3 < ρ1 x ρ2

b. Pengaruh integritas terhadap kinerja pemasaran agen dengan pemasaran

relasional sebagai variabel intervening

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

ρ3 > ρ1 x ρ2, artinya pemasaran relasional tidak menjadi variabel yang

memediasi antara integritas terhadap kinerja pemasaran

agen

ρ3 < ρ1 x ρ2, artinya pemasaran relasional menjadi variabel yang

memediasi antara integritas terhadap kinerja pemasaran

agen.

Pengujian mediasi dengan kriteria pengaruh keputusan (KPK) adalah:

Terima Ho (tolak Ha), apabila ρ3 > ρ1 x ρ2

Tolak Ho (terima Ha), apabila ρ3 < ρ1 x ρ2

3.9. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya

asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan

data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi :

3.9.1. Uji Normalitas data

Sebelum dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji regresi,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan untuk

menganalisis apakah syarat persamaan regresi sudah dipenuhi atau belum. Output

dari uji normalitas data adalah berupa gambar visual yang menunjukkan jauh-

dekatnya titik-titik pada gambar tersebut dengan garis diagonal.

3.9.2. Uji Multikolinieritas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel lain (independen)

saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Persamaan regresi berganda yang

baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel

independen. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya

variabel yang berkolerasi, maka digunakan alat uji atau deteksi VIF (Variabel

Inflation Factor) > 5.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

heteroskedastisitas varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Ini ditunjukkan dalam grafik Scatterplot (pada lampiran) terlihat titik menyebar

secara acak atau tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas dan tersebar

baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas yang berarti model

regresi layak untuk memprediksikan variabel dependen berdasarkan masukkan

variabel independent.

3.10. Uji Hipotesis

3.10.1 Uji F

Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

R 2 /(bi - b)
F - hitung 
(1 - R 2 )/(n - k)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

Dengan kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan (1-α) 100% sebagai


berikut:

H0 diterima, jika F-hitung < F-tabel

H0 ditolak, jika F-hitung > F-tabel

3.10.2. Uji t

Untuk menguji signifikan parsial pengaruh variable menggunakan uji t

dengan rumus:

rxy n  2
t
1  (rxy ) 2

Dengan taraf signifikan 5 % uji dua pihak dan dk = n-2

Keterangan :

 Bila –ttabel ≤ thitung, ≤ ttabel maka tidak ada hubungan signifikan

masing-masing variabel terhadap variabel y.

 Hal lain tolak H0, ada hubungan signifikan masing-masing variabel

terhadap variabel Y.

3.10.3. Koefisien Determinasi

Menurut Rusiadi (2013) Koefisien determinasi (R2) dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi dapat

melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

R2=r2 x 100 %

Dimana :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

R = koefisien determinasi
2

r = korelasi parsial

Nilai R2 yang digunakan adalah nilai adjusted R2. Adjusted R merupakan


2

indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen

kedalam sebuah persamaan. Koefisien determinasi (R2) nilainya berkisar 0 (nol)

sampai dengan nilai 1 (satu), (0 ≤ R ≤ 1). Semakin kecil (mendekati nilai nol)
2

nilai koefisien determinasi (R2) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

bebas terhadap pengaruh variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat dalam menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dan bila nilai R2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti

model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas

yang diteliti terhadap variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


4.1.1. Sejarah singkat PT Asuransi Jiwa Sequislife

PT Asuransi Jiwa Sequislife merupakan salah satu perusahaan asuransi

yang ada di Indonesia yang didirikan di Jakarta tahun 1984. Pada awalnya

Sequislife masih tergabung dengan satu badan perusahaan dengan nama PT

Universal Life Indo. Kemudian di tahun 1992 PT Universal Life Indo melakukan

joint venture dengan New York Life (NYL) International Incorporation, lalu

merubah nama perusahaannya menjadi Sewu New York Life. Kemudian, pada

tahun 2003, seluruh saham dari New York Life diakuisisi dan diikuti dengan

perubahan nama perusahaan menjadi Sequislife dengan tagline “For A Better

Tomorrow”. Selama perjalanannya, Sequislife telah menunjukkan komitmen yang

kuat dalam menetapkan standarisasi internasional dalam bidang Asuransi Jiwa

kepada setiap nasabahnya.

PT Asuransi Jiwa Sequis Financial merupakan anak perusahaan dari PT

Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life). Dengan tujuan melayani masyarakat

Indonesia lebih luas lagi maka pada tahun 2005, Sequis Life mengakuisisi seluruh

saham PT Metlife Sejahtera (Metlife) yang kemudian berganti nama menjadi PT

Asuransi Jiwa Sequis Financial yang memasarkan produk asuransi jiwa dan

kesehatan individu, melalui bank dan non bank partnership distribution dan

Telemarketing serta asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan melalui employee

benefit bussiness (EBB).

64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65

Saat ini, Sequis melayani lebih dari 440.000 jumlah polis yang dikelola

melalui 7 Customer Service Center di 6 kota yaitu Jakarta, Medan, Bandung,

Surabaya, Denpasar dan Semarang, serta lebih dari 80 kantor pemasaran di 29

kota di Indonesia. PT Asuransi Jiwa Sequis Life, PT Asuransi Jiwa Sequis

Financial dan PT Sequis Aset Manajemen terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

Sequis Financial menghadirkan Employee Benefit Business yang

menyediakan produk dan layanan asuransi kumpulan, kesehatan, pensiun, dan

Program Pencadangan Dana Pesangon yang ditujukan bagi perusahaan. Banyak

perusahaan telah mendapatkan manfaat dari solusi perlindungan yang dirancang

dengan baik yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sequis Financial

berkomitmen untuk terus membantu banyak perusahaan lainnya menikmati

manfaat dan layanan asuransi bagi para agen.

Sequis Financial juga bermitra dengan bank dalam memasarkan

perpaduan antara produk jasa perbankan dengan produk asuransi melalui jalur

distribusi bank (bancassurance) serta kerja sama dengan perusahaan non bank

lainnya (affinity). Sequis Financial telah bekerja sama dengan beberapa

perusahaan nasional dan multinasional serta bank swasta nasional besar dan

menengah.

4.1.2. Visi dan Misi

Visi : Menjadi perusahaan pilihan dan pemimpin pasar di industri asuransi jiwa di

Indonesia

Misi :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

- Menyediakan produk-produk berkualitas terbaik untuk nasabah

- Menyediakan pelayanan yang inovatif dan penuh perhatian untuk nasabah

- Menyediakan hasil investasi yang menarik dan meningkatkan nilai untuk para

pemegang saham

- Memberikan kesempatan karir yang terus berkembang dan lingkungan dengan

praktik manajemen internasional terbaik dan terkini untuk para agen dan rekanan

bisnis.

- Menerapkan integritas yang tinggi dalam industri asuransi jiwa

- Memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa

- Menyediakan proteksi terbaik untuk "A Better Tomorrow"

4.1.3. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 98 agen asuransi yang bekerja di

PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC Medan. Karakteristik responden

dideskripsikan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa

kerja.

4.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui karakteristik responen berdasarkan jenis kelamin maka

dapat dilihat dari karekteristik responden berikut ini:

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Wanita 60 61,23
2 Laki-Laki 38 38,77
Jumlah 98 orang 100
Sumber : Diolah oleh penulis (2018)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin

wanita sebanyak 60 agen atau 61,23% dan agen yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 38 orang atau 38,77%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar agen

PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC Medan berjenis kelamin wanita sebesar

61,22% dari total sampel yang diteliti. Hal ini disebabkan karena banyaknya

wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan. Banyaknya jumlah agen

dengan jenis kelamin wanita bukan hanya berasal dari latar belakang sebagai ibu

rumah tangga tetapi juga wanita karir yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai di

perusahaan maupun instansi pemerintah dan ingin bergabung menjadi agen

Sequislife terlebih lagi hal ini disebabkan oleh tidak adanya tuntutan dari atasan

Sequislife untuk memaksa para agen agar bekerja dengan target sehingga hal ini

menjadi ketertarikan tersendiri bagi wanita untuk bergabung menjadi agen

Sequislife. Karena selain memiliki kesibukan tersendiri namun masih bisa

mencari income tambahan.

4.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, maka dapat

dilihat dari karekteristik responden berikut ini:

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 16 - 19 Tahun 13 13,26
2 20 - 29 Tahun 24 24,48
3 30 - 40 Tahun 24 24,48
4 41 - 50 Tahun 22 22,46
5 >50 Tahun 15 15,32
Jumlah 98 orang 100
Sumber : Diolah oleh penulis (2018)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

usia 16 tahun sampai 19 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 13,26%, usia 20

sampai dengan 29 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 24,48%, usia 30 tahun

sampai 40 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 24,48% dan usia 41 sampai 50

tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 22,46%, sedangkan diatas usia 50 tahun

sebanyak 15 orang atau sebesar 15,32%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar agen PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC Medan memiliki usia 20 - 40

tahun.

4.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Untuk mengetahui karakteristik responen berdasarkan pendidikan, maka

dapat dilihat dari karekteristik responden berikut ini:

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 SLTA 15 orang 15,30
2 D3 23 orang 23,46
3 S1 50 orang 51,04
4 S2 10 orang 10,20
Jumlah 98 orang 100
Sumber: Diolah oleh penulis (2018)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

pendidikan SLTA sebanyak 15 orang atau sebesar 15,30%, pendidikan D3

sebanyak 23 orang atau sebesar 23,46%, dan S1 sebanyak 50 orang atau sebesar

51,04%, pendidikan S2 sebanyak 10 orang atau sebesar 10,20%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar agen PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC

Medan memiliki tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 50 orang agen. Hal ini

dikarenakan tingkat pendidikan turut mempengaruhi kecakapan seorang agen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

dalam memaparkan suatu produk terhadap nasabah sehingga dalam hal ini

perusahaan menjadi lebih selektif dalam memilih seorang agen walaupun

perusahaan mengadakan training bagi para agen baru namun tingkat pendidikan

menjadi dasar pertimbangan bagi atasan untuk menyeleksi para agen baru.

4.1.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Untuk mengetahui karakteristik responen berdasarkan masa kerja, maka

dapat dilihat dari karekteristik responden berikut ini:

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase (%)


1 1 – 2 Tahun 37 orang 37,75
2 3 – 5 Tahun 36 orang 36,73
3 6 – 9 Tahun 17 orang 17,36
4 >10 Tahun 8 orang 8,16
Jumlah 98 orang 100
Sumber : Diolah oleh penulis (2018)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

masa kerja 1 – 2 tahun sebanyak 37 orang atau sebesar 37,75%, masa kerja 3-5

tahun sebanyak 36 orang atau sebesar 36,73%, masa kerja 6-9 tahun sebanyak 17

orang atau sebesar 17,36% dan agen dengan masa kerja diatas 10 tahun adalah

sebanyak 8 orang atau 8,16%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar agen

yang bekerja pada PT Asuransi Jiwa Sequislife MMTC Medan adalah selama 1-5

tahun. Hal ini dikarenakan Sequislife sangat memperhatikan jenjang karir agen

dimana agen yang telah mendapatkan pencapaian penjualan dengan signifikan

maka mendapatkan promosi, sehingga lebih kecil jumlah agen yang bekerja

sebagai agen dengan masa kerja diatas 5 tahun karena telah mendapat kenaikan

jabatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

4.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala Likert untuk menanyakan tanggapan agen PT. Bess Finance

JL. Kapten Muslim Medan. Berikut penafsiran dan evaluasi dari jawaban yang

ada. Adapun variabel bebas (independent variable) variabel intervening

(Intervening variable) dan variabel terikat (dependent variable) adalah

komunikasi pemasaran, integritas, pemasaran relasional dan kinerja pemasaran.

Hasil statistik deskriptif masing-masing variabel sebagaimana dijelaskan dalam

pembahasan selanjutnya yang terdiri dari nilai rata-rata, nilai median, modus,

standar deviasi (standard deviation), nilai minimum dan nilai maksimum. Tabel

4.5 menunjukkan tanggapan responden terhadap setiap variabel penelitian dan

hasil tersebut diukur berdasarkan nilai rata-rata yang dikategorikan ke dalam 5

(lima) kelompok jawaban.

Tabel 4.5
Pengukuran Tanggapan Responden

No Nilai Pengukuran

1 1.00 – 1.80 Sangat Tidak Setuju

2 1.81 – 2.60 Tidak Setuju

3 2.61 – 3.40 Kurang Setuju

4 3.41 – 4.20 Setuju

5 4.21 – 5.00 Sangat Setuju

Sumber : Data Penelitian 2018 (Data Diolah)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

4.2.1. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Komunikasi Pemasaran

Tabel 4.6
Penjelasan Responden Mengenai Variabel Komunikasi Pemasaran
Kategori Jawaban Responden
Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean Mode Dev
Min Max Kategori
1 2 3 4 5
1. Saya memiliki
pemahaman 12
yang baik 12 52 22 4,00
mengenai
0 12,2 3,85 0,908 2,00 5,00 Mampu
12,2% 53,1% 22,4%
semua produk %
Sequislife
2. Saya mampu
menyampaikan
informasi
mengenai
5 14 65 14
produk 0 3,89 4,00 0,695 2,00 5,00 Mampu
Sequislife 5,1% 14,3% 66,3% 14,3%
kepada calon
nasabah

3. Saya mampu
mempengaruhi
calon nasabah
dengan 29 44 25 4,00
memanfaatkan
0 0 3,95 0,745 3,00 5,00 Mampu
29,6% 44,9% 25,5%
iklan
perusahaan

4. Saya mampu
mempengaruhi
masyarakat 12 4 12 62 8
tentang 3,51 4,00 1,11 1,00 5,00 Mampu
12,2% 4,1% 12,2% 63,3% 8,2%
kelebihan
produk melalui
media sosial
Rata-rata 3,80 4,00 0,86 2,00 5,00 Mampu
Sumber hasil penelitian, 2018 (Data diolah)
Skor interval mean : STS = 0,00 - 1,80 TS = 1,81 - 2,60 KS = 2,61 - 3,40 S = 3,41 - 4,20 SS = 4,21-5,00

Tabel 4.6 memberikan informasi bahwa tingkat komunikasi pemasaran

yang dimiliki oleh agen pemasaran Sequislife sangat tinggi dengan nilai rata-rata

3,80 dari skala 5. Nilai rata-rata jawaban responden dari masing-masing indikator

lebih dari 3,00 yang mengindikasikan bahwa secara umum seluruh aspek

kemampuan komunikasi pemasaran telah dimiliki dan dikuasai dengan baik oleh

para agen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

Jawaban responden pada pernyataan saya memiliki pemahaman yang baik

mengenai semua produk Sequislife menunjukkan bahwa secara rata-rata agen

setuju dengan pernyataan yang diberikan rata-rata 3,85%. Hal ini

mengindikasikan bahwa agen telah memiliki pemahaman yang baik mengenai

semua produk. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 75,5% (gabungan 55

responden dan 22 responden yang menjawab setuju), dan sebanyak 24,4%

(gabungan dari 12 responden kurang setuju dan 12 responden tidak setuju) dengan

pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut

merupakan beberapa junior agen dan belum pernah mengikuti beberapa pelatihan

yang telah dilaksanakan oleh Sequislife.

Jawaban responden pada pernyataan saya mampu menyampaikan

informasi mengenai produk Sequislife kepada calon nasabah menunjukkan

bahwa secara rata-rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai

rata-rata 3,89% masuk kategori setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa agen telah

mampu menyampaikan informasi yang baik kepada para nasabah. Secara lebih

rinci dijelaskan sebanyak 80,6% (gabungan 65 responden dan 14 responden yang

menjawab setuju) , dan sebanyak 19,1% (gabungan dari 14 responden kurang

setuju dan 5 responden tidak setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang belum

memiliki basic product knowledge yang tinggi sehingga sering kesulitan saat

memberikan informasi semua jenis produk kepada nasabah.

Jawaban responden pada pernyataan saya mampu mempengaruhi calon

nasabah dengan memanfaatkan iklan perusahaan menunjukkan bahwa secara rata-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,95%.

Hal ini mengindikasikan bahwa agen telah mampu mempengaruhi masyarakat

khususnya pada calon nasabah yang memang sebelumnya sudah pernah

mengetahui mengenai produk Sequislife menjadi lebih diperkuat dengan adanya

iklan. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 70,4% (gabungan 44 responden

setuju dan 25 responden yang menjawab sangat setuju), dan sebanyak 29

responden atau 29,6% menjawab kurang setuju dengan pernyataan yang

diberikan. Agen yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut dikarenakan tidak

semua produk yang dipasarkan melalui iklan mampu membuat masyarakat

tertarik dalam berinvestasi di Sequislife.

Jawaban responden pada pernyataan saya mampu mempengaruhi

masyarakat tentang kelebihan produk melalui media sosial menunjukkan bahwa

secara rata-rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-

rata 3,51% masuk kategori setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa agen telah

mampu memanfaatkan media sosial dengan maksimal sebagai alat untuk

mempromosikan dan mempengaruhi masyarakat dalam memilih produk dari

Sequislife. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 71,5% (gabungan 62 responden

menjawab setuju dan 8 responden yang menjawab sangat setuju) , dan sebanyak

28,5% (gabungan dari 12 responden sangat tidak setuju, 4 responden tidak setuju

dan 12 responden yang kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang mengganggap

bahwa masyarakat semakin bijak dalam menggunakan media sosial sehingga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

banyak pilihan produk yang didapat dengan adanya media sosial diluar dari

produk Sequislife .

4.2.2. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Integritas


Tabel 4.7
Penjelasan Responden Mengenai Variabel Integritas
Kategori Jawaban Responden
Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean Mode Dev
Min Max Kategori
1 2 3 4 5
1. Saya memiliki 18 1
prinsip untuk selalu 13 62 4 3,33
18,4 1,0 3,33 1,20 1,00 5,00 Kurang
bekerja maksimal % 13,3% 63,3% 4,1%
%
2. Saya selalu
berpedoman pada 2
28 41 27
norma-norma 0 2,0 3,94 3,94 0,804 2,00 5,00 Tinggi
perusahaan dalam 28,6% 41,8% 27,6%
%
bekerja
3. Saya tidak pernah
melakukan
tindakan yang 20
31 39 8
melanggar 0 20,4 3,35 3,35 0,899 2,00 5,00 Kurang
peraturan 31,6% 39,8% 8,2%
%
perusahaan

4. Saya selalu 6 1
berperilaku sopan 15 54 22 3,86
6,1 1,0 3,86 0,980 1,00 5,00 Tinggi
dalam menghadapi 15,3% 55,1% 22,4%
nasabah % %
5. Saya selalu jujur
dalam 3
25 39 28
menginformasikan 0 3,1 4,03 4,03 0,890 2,00 5,00 Tinggi
fungsi dan manfaat 25,5% 39,8% 28,6%
%
produk
6. Saya selalu 18 1
memberi data yang 13 62 4 3,33
benar mengenai
18,4 1,0 3,33 1,200 1,00 5,00 Kurang
13,3% 63,3% 4,1%
klaim % %
7. Saya memiliki
keberanian dalam 6
26 39 27
mengungkapkan 0 6,1 3,88 3,88 0,883 2,00 5,00 Tinggi
kesalahan yang 26,8% 39,8% 27,6%
%
telah saya lakukan
8. Saya berani
melakukan
tindakan lebih demi 3 23
34 28 10
kepuasan nasabah 3,1 23,5 3,19 3,19 1,011 1,00 5,00 Kurang
berinvestasi di 34,7% 28,6% 10,2%
% %
Sequislife sesuai
norma yang ada
9.Saya selalu berhati- 6 1
hati dalam memilih 15 54 22 3,86
6,1 1,0 3,86 0,980 1,00 5,00 Tinggi
nasabah 15,3% 55,1% 22,4%
% %
10. Saya selalu 5 16
berhati-hati dalam 31 31 15 3,35
5,1 16,3 3,35 1,086 1,00 5,00 Kurang
memberikan solusi % 31,6% 31,6% 15,3%
%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Lanjutan Tabel 4.7


Kategori Jawaban Responden
Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean Mode Dev
Min Max Kategori
1 2 3 4 5
produk yang tepat
untuk nasabah
Rata-rata 3,61 3,612 0,993 1,00 5,00 Tinggi
Sumber hasil penelitian, 2018 (Data diolah)
Skor interval mean : STS = 0,00 - 1,80 TS = 1,81 - 2,60 KS = 2,61 - 3,40 S = 3,41 - 4,20 SS = 4,21-5,00

Tabel 4.7 memberikan informasi bahwa tingkat integritas yang dimiliki

oleh agen pemasaran Sequislife sangat tinggi dengan nilai rata-rata 3,61 dari

skala 5. Nilai rata-rata jawaban responden dari masing-masing indikator lebih dari

3,00 yang mengindikasikan bahwa secara umum seluruh aspek integritas telah

dimiliki oleh agen.

Jawaban responden pada pernyataan saya memiliki prinsip untuk selalu

bekerja maksimal menunjukkan bahwa secara rata-rata agen kurang setuju dengan

pernyataan yang diberikan rata-rata 3,33%. Hal ini mengindikasikan bahwa agen

kurang memiliki prinsip untuk bekerja maksimal hal ini terlihat dari banyaknya

target yang tidak teselesaikan tepat waktu. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak

32,5% (gabungan 18 responden sangat tidak setuju, 1 responden tidak setuju dan

13 responden kurang setuju), dan sebanyak 67,4% (gabungan dari 62 responden

menjawab setuju dan 4 responden sangat setuju) dengan pernyataan yang

diberikan. Agen yang setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang

memiliki loyalitas yang tinggi sehingga mampu bekerja dengan maksimal.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu berpedoman pada norma-

norma perusahaan dalam bekerja menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju

dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,94%. Hal ini

mengindikasikan bahwa agen telah bekerja sesuai dengan norma yang diberikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

oleh perusahaan. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 69,4% (gabungan 41

responden menjawab setuju dan 27 responden menjawab sangat setuju), dan

sebanyak 30,0% (gabungan dari 2 responden menjawab tidak setuju dan 28

responden kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak

setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang memiliki cara sendiri

dalam menarik nasabah untuk masuk dalam menggunakan jasa dari produk

asuransi Sequislife.

Jawaban responden pada pernyataan saya tidak pernah melakukan

tindakan yang melanggar peraturan perusahaan menunjukkan bahwa secara rata-

rata agen kurang setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata

3,35%. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat agen yang melakukan

tindakan yang melanggar peraturan perusahaan. Secara lebih rinci dijelaskan

sebanyak 52% (gabungan 20 responden menjawab tidak setuju dan 31 responden

menjawab kurang setuju), dan sebanyak 48% (gabungan dari 39 responden

menjawab setuju dan 8 responden sangat setuju) dengan pernyataan yang

diberikan. Agen yang setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang

tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap perusahaan seperti penipuan

mengenai informasi produk dan sebagainya.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu berperilaku sopan dalam

menghadapi nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju dengan

pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,86%. Hal ini mengindikasikan

bahwa agen memiliki pribadi yang baik dan sopan setiap berhadapan kepada

nasabah. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 77,5% (gabungan 54 responden

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

menjawab setuju dan 22 responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 22,4%

(gabungan dari 6 responden menjawab sangat setuju, 1 responden tidak setuju

dan 15 responden menjawab kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan.

Agen yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang kurang

memahami karakter nasabah dalam memberikan solusi dari setiap permasalahan

yang ada.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu jujur dalam

menginformasikan fungsi dan manfaat produk menunjukkan bahwa secara rata-

rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 4,03%.

Hal ini mengindikasikan bahwa agen selalu jujur saat prospek dengan nasabah

dan menginformasikan dengan baik sesuai dengan data yang diberikan Secara

lebih rinci dijelaskan sebanyak 68,4% (gabungan 39 responden menjawab setuju

dan 28 responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 28,6% (gabungan dari 3

responden menjawab tidak setuju, 25 responden kurang setuju) dengan pernyataan

yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan

agen yang kurang memahami mengenai produk yang tepat untuk diberikan sesuai

dengan keperntingan calon nasabah sehingga sering melakukan kesalahan dalam

pemberian informasi dan tidak jujur atas data yang diberikan.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu memberi data yang benar

mengenai klaim menunjukkan bahwa secara rata-rata agen kurang setuju dengan

pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,33%. Hal ini mengindikasikan

bahwa masih terdapat agen yang tidak jujur dalam memberi data mengenai klaim

hal tersebut terlihat beberapa agen yang selalu berfokus pada penjualan produk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

tanpa memberi data secara pasti kepada nasabah. Secara lebih rinci dijelaskan

sebanyak 32,7% (gabungan 18 responden menjawab sangat tidak setuju, 1

responden menjawab tidak setuju dan 13 responden kurang setuju), dan sebanyak

67,4% (gabungan dari 62 responden menjawab setuju dan 4 responden menjawab

sangat setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang setuju dengan

pernyataan tersebut merupakan agen memberikan data secara pasti hal ini terlihat

dari keberanian agen dalam menghadapi setiap persoalan yang timbul dari

nasabah dan mampu memberikan solusi dengan baik serta mampu membantu

nasabah dalam mempercepat klaim.

Jawaban responden pada pernyataan saya memiliki keberanian dalam

mengungkapkan kesalahan yang telah saya lakukan menunjukkan bahwa secara

rata-rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata

3,88%. Hal ini mengindikasikan bahwa agen memiliki tanggung jawab yang

tinggi kepada nasabah dan mau jujur atas kesalahan yang telah diperbuat. Secara

lebih rinci dijelaskan sebanyak 67,4% (gabungan 39 responden menjawab setuju,

27 responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 32,9% (gabungan dari 6

responden menjawab tidak setuju dan 26 responden menjawab kurang setuju)

dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan

tersebut merupakan beberapa agen yang memiliki anggapan bahwa telah

memberikan informasi secara detail mengenai produk dan memberikan beberapa

hal yang perlu dibaca oleh nasabah.

Jawaban responden pada pernyataan saya berani melakukan tindakan lebih

demi kepuasan nasabah berinvestasi di Sequislife sesuai norma yang ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

menunjukkan bahwa secara rata-rata agen kurang setuju dengan pernyataan yang

diberikan dengan nilai rata-rata 3,19%. Hal ini mengindikasikan bahwa agen tidak

melalukan pendekatan lebih kepada nasabah untuk menarik nasabah agar mau

berinvestasi di Sequislife. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 61,3%

(gabungan 3 responden menjawab sangat tidak setuju, 23 responden menjawab

tidak setuju dan 34 responden menjawab kurang setuju), dan sebanyak 38,8%

(gabungan dari 28 responden menjawab setuju dan 10 responden menjawab

sangat setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang setuju dengan

pernyataan tersebut merupakan agen yang ingin membangun relasi dan loyalitas

pada nasabah sehingga nasabah merasa puas saat berinvestasi di Sequislife.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu berhati-hati dalam

memilih nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju dengan

pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,86%. Hal ini mengindikasikan

bahwa agen tidak sembarangan dalam memilih nasabah untuk berinvestasi karena

dikhawatirkan tidak mampu membayar premi yang telah ditetapkan oleh

perusahaan. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 77,5% (gabungan 54

responden menjawab setuju dan 22 responden menjawab sangat setuju), dan

sebanyak 22,4% (gabungan dari 6 responden menjawab sangat tidak setuju, 1

responden menjawab tidak setuju dan 15 responden menjawab kurang setuju)

dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan

tersebut merupakan beberapa agen yang memiliki peluang dalam memprospek

serta memiliki keinginan dalam membantu nasabah memiliki produk yang sesuai

dengan kebutuhannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu berhati-hati dalam

memberikan solusi produk yang tepat untuk nasabah menunjukkan bahwa secara

rata-rata agen kurang setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-

rata 3,35%. Hal ini mengindikasikan masih terdapat agen yang kurang memiliki

kedekatan interpersonal pada nasabah sehingga saat memberikan solusi produk

yang tepat agen hanya melihat berdasarkan keinginan tidak pada kebutuhan

nasabah. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 53% (gabungan 5 responden

menjawab sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju dan 31

responden kurang setuju), dan sebanyak 46,9% (gabungan dari 31 responden

menjawab setuju dan 15 responden menjawab sangat setuju) dengan pernyataan

yang diberikan. Agen yang setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen

yang sudah bekerja lama sehingga mengetahui produk yang tepat dipilihkan untuk

nasabah.

4.2.3. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Pemasaran Relasional

Tabel 4.8
Penjelasan Responden Mengenai Variabel Pemasaran Relasional
Kategori Jawaban Responden
Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean Mode Min Max Kategori
Dev
1 2 3 4 5
1. Saya mampu
membangun 1 18
36 33 10
hubungan yang baik 1,0 18,4 3,33 3,00 0,929 1,00 5,00 Kurang
36,7% 33,7% 10,2%
dengan nasabah % %
2. Saya dapat
membangun 8
38 40 12 0,812
kerjasama dengan 0 8,2 3,57 4,00 2,00 5,00 Mampu
38,8% 40,8% 12,2%
nasabah %
3. Saya mampu
memahami 1 5
26 48 18
keinginan dari 1,0 5,1 3,78 4,00 0,840 1,00 5,00 Mampu
26,5% 49,0% 18,4%
nasabah % %

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Lanjutan Tabel 4.8


Kategori Jawaban Responden
Mode Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean
Dev
Min Max Kategori
1 2 3 4 5
4.Saya dapat
melakukan 1 9 8
pendekatan 20 60 4,00
personal dalam
1,0 9,2 8,2% 3,66 0,798 1,00 5,00 Mampu
20,4% 61,2%
memecahkan % %
masalah nasabah
5.Saya selalu
memberikan
informasi yang 8
sesuai mengenai 17 68 5 4,00
0 8,2 3,71 0,688 2.00 5,00 Mampu
manfaat dengan 17,3% 69,4% 5,1%
%
investasi yang
diberikan
6.Saya selalu
memberikan solusi
7
dari setiap 18 38 35 4,00
permasalahan 0 7,1 4,03 0,913 2,00 5,00 Mampu
18,4% 38,8% 35,7%
nasabah %

Rata-rata 3,36 3,83 0,83 2,00 5,00 Mampu


Sumber hasil penelitian, 2018 (Data diolah)
Skor interval mean : STS = 0,00 - 1,80 TS = 1,81 - 2,60 KS = 2,61 - 3,40 S = 3,41 - 4,20 SS = 4,21-5,00

Tabel 4.8 memberikan informasi bahwa tingkat kemampuan pemasaran

relasional yang dimiliki oleh agen pemasaran Sequislife sangat tinggi dengan

nilai rata-rata 3,36 dari skala 5. Nilai rata-rata jawaban responden dari masing-

masing indikator lebih dari 3,00 yang mengindikasikan bahwa secara umum

seluruh aspek kemampuan pemasaran relasional telah dimiliki oleh agen.

Jawaban responden pada pernyataan saya mampu membangun hubungan

yang baik dengan nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen kurang

setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,33%. Hal ini

mengindikasikan masih terdapat agen yang kurang mampu membangun hubungan

baik dengan nasabah terlihat dari banyaknya komplain nasabah yang menyatakan

bahwa agen kurang aktif dalam berkomunikasi langsung dengan nasabah saat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

telah membeli produk Sequislife. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 56,1%

(gabungan 1 responden menjawab sangat tidak setuju, 18 responden menjawab

tidak setuju dan 36 responden kurang setuju), dan sebanyak 43,9% (gabungan dari

33 responden menjawab setuju dan 10 responden menjawab sangat setuju) dengan

pernyataan yang diberikan. Agen yang setuju dengan pernyataan tersebut

merupakan agen yang mampu menjalin relasi dan hubungan yang baik dengan

nasabah sehingga sering direkomendasikan oleh nasabah untuk memberikan

prospek pada nasabah baru.

Jawaban responden pada pernyataan saya dapat membangun kerjasama

dengan nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju dengan

pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,57%. Hal ini mengindikasikan

bahwa agen mampu membangun kerjasama yang baik dengan nasabah terlihat

dari nasabah yang masih aktif dalam membayar premi serta mambantu agen

dalam mempromosikan poduk Sequislife. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak

53% (gabungan 40 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat

setuju), dan sebanyak 47% (gabungan dari 8 responden menjawab tidak setuju dan

38 responden menjawab kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen baru yang belum

memiliki banyak jaringan serta membangun hubungan kerjasama dengan nasabah.

Jawaban responden pada saya mampu memahami keinginan dari nasabah

menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju dengan pernyataan yang

diberikan dengan nilai rata-rata 3,78%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar

agen mampu memahami keinginan nasabah saat berinvestasi di Sequislife. Lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

rinci dijelaskan sebanyak 67,4% (gabungan 48 responden menjawab setuju, 18

responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 32,6% (gabungan dari 1

responden menjawab sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju dan

26 responden menjawab kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang belum mampu

menangani keluhan nasabah dengan baik khususnya pada saat penanganan

nasabah yang ingin mendapatkan klaim dengan cepat.

Jawaban responden pada pernyataan saya dapat melakukan pendekatan

personal dalam memecahkan masalah nasabah menunjukkan bahwa secara rata-

rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,66%.

Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar agen mampu memecahkan

masalah nasabah dengan memberikan pengarahan mengenai produk yang tepat

untuk digunkan serta investasi yang baik di asuransi. Secara lebih rinci dijelaskan

sebanyak 30,6% (gabungan 60 responden menjawab setuju, 8 responden

menjawab sangat setuju), dan sebanyak 43,9% (gabungan dari 1 responden

menjawab sangat tidak setuju, 9 responden menjawab tidak setuju dan 20

responden menjawab kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang belum mampu

melakukan pendekatan personal dengan nasabah terlihat dari banyaknya masalah

yang tidak teratasi seperti nasabah yang telat membayar premi.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu memberikan informasi

yang sesuai mengenai manfaat dengan investasi yang diberikan menunjukkan

bahwa secara rata-rata agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

rata-rata 3,71%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar agen benar-benar

melakukan pendekatan dengan nasabah dengan memberikan informasi secara

rinci dan detail agar nasabah mampu memahami dan membeli produk asuransi.

Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 74,5% (gabungan 68 responden menjawab

setuju, 5 responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 25,5% (gabungan dari

8 responden menjawab tidak setuju dan 17 responden menjawab kurang setuju)

dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan

tersebut merupakan agen yang berfokus pada pencapaian target perusahaan dan

tidak menjelaskan secara detail mengenai produk asuransi serta manfaatnya.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu memberikan solusi dari

setiap permasalahan nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju

dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 4,03%. Hal ini

mengindikasikan sebagian besar agen melakukan pendekatan dengan nasabah

dengan memberikan solusi terhadap permasalahan nasabah pada saat prospek

seperti pemilihan produk yang tepat dan manfaatnya dalam jangka panjang.

Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 74,5% (gabungan 38 responden menjawab

setuju, 35 responden menjawab sangat setuju), dan sebanyak 25,5% (gabungan

dari 7 responden menjawab tidak setuju dan 18 responden menjawab kurang

setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan

pernyataan tersebut merupakan agen yang sering menyarankan nasabah untuk

menggunkan produk unit link tanpa memberitahu secara detail mengenai produk

tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

4.2.4. Penjelasan Responden Mengenai Variabel Kinerja Pemasaran Agen

Tabel 4.9
Penjelasan Responden Mengenai Variabel Kinerja Pemasaran Agen
Kategori Jawaban Responden
Std.
No. Item STS TS KS S SS Mean Mode Dev
Min Max Kategori
1 2 3 4 5
1. Saya selalu
mencapai 4 5
pertumbuhan 41 32 16 3,00
volume
4,1 5,1 3,52 0,965 1,00 5,00 Tinggi
41,8% 32,7% 16,3%
penjualan produk % %
Sequislife
2. Saya selalu
mencapai 2
pertumbuhan 11 51 34 3,00
jumlah produk
0 2,0 3,19 0,713 1,00 4,00 Kurang
11,2% 53,0% 34,7%
yang dibeli oleh %
nasabah
3. Saya selalu
mencapai 2 11
39 36 10
pertumbuhan 2,0 11,2 3,41 3,00 0,895 1,00 5,00 Tinggi
jumlah nasabah 39,8% 36,7% 10,2%
% %
baru
4. Saya mampu 15 4
mempertahankan 39 33 7 3,00
jumlah nasabah
15,3 4,1 3,13 1,127 1,00 5,00 Kurang
39,8% 33,7% 7,1%
Sequislife % %
Rata-rata 3,31 3,00 0,925 1,00 5,00 Kurang
Sumber hasil penelitian, 2018 (Data diolah)
Skor interval mean : STS = 0,00 - 1,80 TS = 1,81 - 2,60 KS = 2,61 - 3,40 S = 3,41 - 4,20 SS = 4,21-5,00

Tabel 4.9 memberikan informasi bahwa tingkat kinerja pemasaran yang

baik dimiliki oleh agen Sequislife sangat tinggi dengan nilai rata-rata 3,31 dari

skala 5. Nilai rata-rata jawaban responden dari masing-masing indikator lebih dari

3,00 yang mengindikasikan bahwa secara umum seluruh aspek kemampuan

kinerja pemasaran yang baik telah dimiliki oleh agen.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu mencapai pertumbuhan

volume penjualan produk Sequislife menunjukkan bahwa secara rata-rata agen

setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,52%. Hal ini

mengindikasikan sebagian besar agen mampu menjual produk Sequislife dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

volume penjualan yang lebih tinggi setiap bulannya. Secara lebih rinci dijelaskan

sebanyak 49% (gabungan 32 responden menjawab setuju, 16 responden

menjawab sangat setuju), dan sebanyak 51% (gabungan dari 4 responden

menjawab sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju dan 41

responden menjawab kurang setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang masih baru

dan belum banyak memberikan pencapaian volume penjualan yang baik.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu mencapai pertumbuhan

jumlah produk yang dibeli oleh nasabah menunjukkan bahwa secara rata-rata agen

kurang setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,19%.

Hal ini mengindikasikan bahwa sejauh ini produk yang dibeli oleh nasabah masih

dalam kategori sama. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 13,2% (gabungan 2

responden menjawab tidak setuju dan 11 responden menjawab kurang setuju),

dan sebanyak 87,7% (gabungan dari 51 responden menjawab setuju dan 34

responden menjawab sangat setuju) dengan pernyataan yang diberikan. Agen

yang setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen yang mampu menjual

berbagai macam produk kepada para nasabah dimana nasabah bisa memiliki

jumlah polis lebih dari satu dengan produk yang berbeda.

Jawaban responden pada pernyataan saya selalu mencapai pertumbuhan

jumlah nasabah baru menunjukkan bahwa secara rata-rata agen setuju dengan

pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,41%. Hal ini mengindikasikan

bahwa agen telah bekerja maksimal dengan menjual produk asuransi melebihi

target yang ditetapkan oleh perusahaan dan mampu mencapai pertumbuhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

jumlah nasabah baru . Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 46,9% (gabungan 36

responden menjawab setuju dan 10 responden menjawab sangat setuju), dan

sebanyak 53% (gabungan dari 2 responden menjawab sangat tidak setuju, 11

responden menjawab tidak setuju dan 39 responden menjawab kurang setuju)

dengan pernyataan yang diberikan. Agen yang tidak setuju dengan pernyataan

tersebut merupakan agen yang sering kesulitan dalam mendapatkan nasabah baru.

Jawaban responden pada pernyataan saya mampu mempertahankan jumlah

nasabah Sequislife menunjukkan bahwa secara rata-rata agen kurang setuju

dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai rata-rata 3,13%. Hal ini

mengindikasikan masih terhadapat nasabah yang sulit mempertahankan jumlah

nasabah yang ada. Secara lebih rinci dijelaskan sebanyak 59,2% (gabungan 15

responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju dan

39 responden kurang setuju), dan sebanyak 40,8% (gabungan dari 33 responden

menjawab setuju dan 7 responden menjawab sangat setuju) dengan pernyataan

yang diberikan. Agen yang setuju dengan pernyataan tersebut merupakan agen

yang mampu mempertahankan jumlah nasabah/klien dengan mambangun

hubungan relasional dan membantu urusan nasabah dalam menggunakan produk

asuransi Sequislife.

4.3. Analisis Statistik Inferensial

4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik Model

Asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan estimasi dari model yang

dilakukan tidak bias karena kesalahan-kesalahan yang terjadi pada data penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

Dalam penelitian ini, asumsi klasik yang digunakan adalah pengujian normalitas,

multikolinearitas, dan heterokedastisitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat sebaran residual data dalam

regresi. Apabila residual berdistribusi normal, hasil prediksi dalam model regresi

akanmenghasilkan model yang mendekati keadaan sebenarnya. Uji normalitas

dalam penelitian ini menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov yang lebih

akurat dalam menilai normalitas sebaran data. Uji normalitas juga akan didukung

dengan menggunakan grafik P-P Plot yang menggambarkan hubungan grafik

antara nilai prediksi dan nilai sebenarnya. Dasar pengambilan keputusan pada

Kolmogorov-Smirnov adalah nilai signifikansi uji tersebut. Apabila nilai

signifikansi (sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal, berlaku sebaliknya.

Dasar pengambilan keputusan pada grafik adalah sebaran yang mendekati garis

diagonal menunjukkan sebaran data berdistribusi normal. Hasil pengujian

normalitas residual pada model penelitian dirangkum dalam Gambar 4.11.

Gambar 4.1
P-P Plot Residual Model Regresi

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai observasi dan nilai prediksi

(expected) seluruhnya tersebar mendekati garis diagonal. Hal ini mengindikasikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

sebaran data mendukung asumsi normalitas data. Selain itu, untuk mendukung

asumsi normalitas ini, penelitian menyertakan sebaran histogram residual yang

dirangkum dalam Gambar 4.2

Gambar 4.2
Grafik Histogram Model Penelitian

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa sebaran histogram dari residual data

mengikuti pola sebaran distribusi normal yang semakin mendukung sebaran

normalitas data residual model penelitian. Dengan demikian, berdasarkan temuan

yang diperoleh dari pengujian normalitas data, asumsi normalitas data telah

terpenuhi. Data residual model berdistribusi normal.

b) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi di mana terjadi korelasi signifikan

antara variabel bebas. Jika terdapat gejala multikolinearitas relatif sempurna,

maka penafsiran lewat kuadrat terkecil menjadi tak tertentu dan variansi serta

standar deviasinya menjadi tak terdefinisikan. Hal tersebut menyebabkan

meningkatnya penyimpangan mengenai ketepatan variabel bebas dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

menjelaskan variabel terikat. Dari hasil analisis diperoleh nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF) pada Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10
Statistik Kolinearitas Model Regresi
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
Komunikasi Pemasaran ,697 1,434
1
Integritas ,659 1,518
Pemasaran Relasional ,614 1,630
a. Dependent Variable : Kinerja Pemasaran

Hasil uji multikolinieritas diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF pada

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak

mengalami multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai tolerance yang

besarnya jauh melebihi angka 0,1 dan VIF variabel tersebut yang besarnya kurang

dari 10.

c) Uji Heterokedasatisitas

Pengujian heterokedastisitas residual data dimaksudkan untuk mengetahui

kesamaan sebaran dari varian residual tersebut. Kondisi yang diharapkan adalah

nilai varian yang konstan yang disebut dengan homokedastisitas residual. Kondisi

heterokedastisitas terjadi apabila varian dari residual data tidak konstan dan

membentuk pola tertentu. Apabila residual tidak konstan, model regresi yang

diperoleh akan menghasilkan bias dalam memprediksi variabel terikat. Pengujian

heterokedastisitas residual dilakukan dengan menggunakan metode grafik dan

metode statistik uji Glejser. Keputusan pada metode grafik didasarkan pada pola

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

yang diperoleh dari residual. Diharapkan sebaran data tersebar merata dan tidak

membentuk pola tertentu di sekitar titik nol. Uji Glejser dilakukan dengan

melakukan regresi variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual regresi.

Diharapkan tidak ada variabel bebas yang signifikan dalam memprediksi nilai

absolut residual tersebut. Jika ada variabel yang signifikan mengindikasikan

masalah heterokedastisitas residual data. Hasil pengujian asumsi

heterokedastisitas data dirangkum dalam Tabel 4.11 dan Gambar 4.3.

Tabel 4.11
Uji Glejser Model Regresi
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF

Error

(Constant) -4,979 1,178 -4,226 ,000

komunikasi
,185 ,048 ,235 3,867 ,000 ,697 1,434
pemasaran
1
integritas ,305 ,033 ,582 9,310 ,000 ,659 1,518

pemasaran
,122 ,036 ,218 3,365 ,001 ,614 1,630
relasional

a. Dependent Variable: kinerja pemasaran

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang signifikan

terhadap nilai absolut residual dari model regresi yang dievaluasi. Hal ini

mengindikasikan bahwa melalui uji Glejser tidak terjadi masalah

heterokedastisitas residual. Residual bersifat homoskedastisitas yang

mengindikasikan bahwa varian dari residual cenderung konstan dan tidak

terpengaruh pola tertentu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas Model Penelitian

Gambar 4.3 mendukung hasil uji Glejser yang mengindikasikan bahwa

sebaran residual data bersifat homokedastisitas. Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa

sebaran data residual menyebar secara merata dan tidak membentuk pola tertentu.

Dengan demikian, baik secara grafik maupun secara statistik, data pada model

regresi terbebas dari masalah heterokedastisitas data.

4.4. Analisis Jalur 1

4.4.1. Analisis Koefisien Determinasi (Sub 1)

Koefisien determinasi ( ) merupakan suatu nilai (proporsi) yang

mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan

dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi


Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
a
1 ,622 ,386 ,374 4,03614 ,410
a. Predictors: (Constant), Integritas, Komunikasi pemasaran
b. Dependent Variable: Pemasaran relasional

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

Berdasarkan Tabel 4.12, nilai koefisien determinasi terletak pada kolom

Adjusted R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,374. Nilai

tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni komunikasi pemasaran dan integritas

secara simultan mempengaruhi variabel pemasaran relasional sebesar 37,4%,

sisanya sebesar 62,6 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.4.2. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji F ( Sub 1)

Uji bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-

sama atau simultan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.13
Komunikasi Pemasaran dan Integritas terhadap Pemasaran Relasional)
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 974,898 2 487,449 29,922 ,000

1 Residual 1547,592 95 16,290

Total 2522,490 97

a. Dependent Variable: Pemasaran relasional


b. Predictors: (Constant), Integritas, Komunikasi pemasaran

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui nilai Sig. adalah 0,000 dan nilai F

hitung 29,922 Karena Sig. 0,000 0,05 dan nilai F hitung 29,922 > F tabel 2,31

maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni

komunikasi pemasaran dan integritas signifikan secara statistika terhadap

pemasaran relasional.

4.4.3. Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh

Parsial Uji t ( Sub 1)

Tabel 4.14 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk

pengujian pengaruh secara parsial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

Tabel 4.14
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )
(Komunikasi pemasaran dan integritas terhadap pemasaran relasional)

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -6,332 3,283 -1,929 ,057

Komunikasi
1 ,465 ,128 ,329 3,648 ,000
pemasaran

Integritas ,376 ,085 ,399 4,431 ,000


a. Dependent Variable: Pemasaran relasional

Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut

Z= 0,329 X1 + 0,399 X2

Dengan:

Z = Pemasaran Relasional

X1 = Komunikasi Pemasaran

X2 = Integritas

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.14, diketahui:

1. Nilai Coefficients dari komunikasi pemasaran adalah ,329 yakni bernilai

positif. Hal ini berarti komunikasi pemasaran berpengaruh positif terhadap

pemasaran relasional. Diketahui nilai t hitung 3,648 > t tabel 1,66 dan Sig

0,000 < 0,05, maka komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap

pemasaran relasional.

2. Nilai Coefficients dari integritas adalah ,399 yakni bernilai positif. Hal ini

berarti integritas berpengaruh positif terhadap pemasaran relasional.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

Diketahui nilai t hitung 4,431 > t tabel 1,66 dan Sig 0,000 < 0,05, maka

integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran agen.

4.5. Analisis Jalur 2

4.5.1. Analisis Koefisien Determinasi ( Sub 2 )

Koefisien determinasi ( ) merupakan suatu nilai (proporsi) yang

mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan

dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.15. Koefisien Determinasi


(Komunikasi Pemasaran, Integritas dan Pemasaran Relasional
terhadap Kinerja)
b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 ,870 ,758 ,750 1,42098 1,252

a. Predictors: (Constant), pemasaran relasional, komunikasi pemasaran, integritas


b. Dependent Variable: kinerja pemasaran

Tabel 4.15 memberikan informasi tentang kemampuan prediksi regresi

dalam menjelaskan kinerja pemasaran agen. Nilai adjusted R-square pada model

penelitian mengindikasikan bahwa variabel bebas komunikasi pemasaran (X1),

integritas (X2), pemasaran relasional (Z), mampu menjelaskan 75,0% variansi data

pada variabel terikat kinerja pemasaran agen (Y). Selebihnya, sebanyak 25,0%

variansi data pada kinerja pemasaran agen dijelaskan oleh variabel-variabel lain

yang tidak diteliti dalam model ini.

4.5.2. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji F ( Sub 2)

Uji bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-

sama atau simultan terhadap variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

Tabel 4.16

(Komunikasi Pemasaran, Integritas dan Pemasaran Relasional terhadap


Kinerja)
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 593,298 3 197,766 97,943 ,000

1 Residual 189,804 94 2,019

Total 783,102 97

a. Dependent Variable: Kinerja pemasaran agen


b. Predictors: (Constant), Pemasaran relasional, Komunikasi pemasaran, Integritas

Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai Sig. adalah 0,000 dan nilai F

hitung 97,943 Karena Sig. 0,000 0,05 dan nilai F hitung 97,943 > F tabel 2,31

maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni

komunikasi pemasaran, integritas dan pemasaran relasional signifikan secara

statistika terhadap kinerja pemasaran agen.

4.5.3. Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh

Parsial Uji t (Sub 2)

Tabel 4.17 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk
pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.17
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )
(Komunikasi pemasaran,dan pemasaran relasional terhadap kinerja
pemasaran agen)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Erorr
(Constant) -4,979 1,178 -4,226 ,000

komunikasi
,185 ,048 ,235 3,867 ,000
pemasaran
1
integritas ,305 ,033 ,582 9,310 ,000
pemasaran
,122 ,036 ,218 3,365 ,001
relasional
a. Predictors: (Constant), pemasaran relasional, komunikasi pemasaran, integritas
b. Dependent Variable: kinerja pemasaran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

Berdasarkan Tabel 4.17, diperoleh persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y = 0,235 X1 + 0,582 X2 +0 ,218 Z

Dengan

Y = Kinerja pemasaran agen

Z = Pemasaran Relasional

X1 = Komunikasi Pemasaran

X2 = Integritas

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.17, diketahui:

1. Nilai koefisien dari komunikasi pemasaran adalah 0,185 yakni bernilai . Hal

ini berarti komunikasi pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja.

Diketahui nilai t hitung 3,867 > t tabel 1,66 dan Sig 0,000 < 0,05, maka

komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen.

2. Nilai koefisien dari integritas adalah 0,305, yakni bernilai positif. Hal ini

berarti integritas berpengaruh positif terhadap kinerja. Diketahui nilai t hitung

9,310 > t tabel 1,66 dan Sig 0,000 < 0,05, maka integritas berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pemasaran agen.

3. Nilai koefisien dari pemasaran relasional adalah 0,122, yakni bernilai positif.

Hal ini berarti pemasaran relasional berpengaruh positif terhadap kinerja.

Diketahui nilai t hitung 3,365 > t tabel 1,66 dan Sig 0,001 < 0,05, maka

pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

4.6. Uji Mediasi (Intervening)

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE, digunakan formula

sebagai berikut :

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap pemasaran

relasional

X1 Z = 0,329

- Pengaruh variabel integritas terhadap pemasaran relasional

X2 Z = 0,399

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

agen

X1Y = 0,235

- Pengaruh variabel integritas terhadap kinerja pemasaran agen

X2 Y= 0,582

- Pengaruh variabel pemasaran relasional terhadap kinerja pemasaran

agen

ZY = 0,218

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IDE)

Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IDE, digunakan formula

sebagai berikut :

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

agen melalui pemasaran relasional

X1ZY = (0,329 x 0,218) = 0,071722

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

- Pengaruh variabel integritas terhadap kinerja pemasaran agen melalui

pemasaran relasional

- X2ZY = (0,399 x 0,218) = 0,086982

c. Pengaruh Total (Total Effect)

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap pemasaran

relasional

X1 Z = 0,329

- Pengaruh variabel integritas terhadap pemasaran relasional

X2 Z = 0,399

- Pengaruh variabel pemasaran relasional terhadap kinerja pemasaran

agen

ZY = 0,218

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

agen

X1Y = 0,235

- Pengaruh variabel integritas terhadap kinerja pemasaran agen

X2 Y= 0,582

- Pengaruh variabel komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

agen melalui pemasaran relasional

- X1ZY = (0,329 x 0,218) = 0,071722

- Pengaruh variabel integritas terhadap kinerja pemasaran agen melalui

pemasaran relasional

- X2ZY = (0,399 x 0,218) = 0,086982

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

Berdasarkan penjelasan diatas dapat digambarkan diagram jalur pada

0,235 (Positif)
0,329 (Positif) Signifikan (0,000< 0,05)
Signifikan (0,000< 0,05)
0,218 (Positif)
Signifikan (0,000< 0,05)
0,399 (Positif)
Signifikan (0,000< 0,05) 0,582 (Positif)
Signifikan (0,001< 0,05)

Gambar 4.4 Hasil Analisis Jalur

Z = 0,329 X1 + 0,399 X2

Y = 0,235 X1 + 0,582 X2 +0 ,218 Z

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui:

1. Diketahui komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pemasaran

relasional dan juga pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pemasaran agen, maka pemasaran relasional signifikan dalam

memediasi hubungan antara komunikasi pemasaran terhadap kinerja

pemasaran agen.

2. Diketahui integritas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional dan

juga pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen, maka pemasaran relasional signifikan dalam memediasi hubungan antara

integritas terhadap kinerja pemasaran agen.

4.7. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Tabel 4.18 akan menunjukkan rangkuman hasil penelitian yang telah diolah

menggunakan software SPSS.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

Tabel 4.18
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Path t-hitung Sig <


No Hipotesis Hasil
Coefficient > 2,011 0.05
(H1) Komunikasi pemasaran
1 berpengaruh signifikan terhadap 0,329 3,648 ,000 Diterima
pemasaran relasional
(H2) Integritas berpengaruh
2 signifikan terhadap pemasaran 0,399 4,431 ,000 Diterima
relasional
3 (H3) Pemasaran relasional
berpengaruh signifikan terhadap 0,218 0,218 ,001 Diterima
kinerja pemasaran agen
4 (H4) Komunikasi pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap
0,235 - Sig Diterima
kinerja pemasaran agen melalui
pemasaran relasional
5 (H5) Integritas berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
0,582 - Sig Diterima
pemasaran agen melalui pemasaran
relasional
Sumber : Data Diolah (2017)

4.8. Pembahasan

4.8.1. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pemasaran

relasional.

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa komunikasi pemasaran

berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional. Rata-rata responden

menjawab setuju dengan semua pernyataan yang diberikan dan masuk kategori

mampu hal ini mengindikasikan bahwa secara umum seluruh aspek kemampuan

komunikasi pemasaran telah dimiliki dan dikuasai dengan baik oleh para agen.

Komunikasi pemasaran yang dimiliki oleh para agen Sequislife memiliki efek

jangka panjang jika dihadapkan pada hubungan dengan nasabah khususnya pada

nasabah yang memiliki polis lebih dari satu, nasabah akan menjadi nyaman dan

percaya pada agen jika agen memiliki kemampuan komunikasi yang baik, namun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

masih terdapat agen yang menjawab kurang setuju hal ini disebabkan oleh agen-

agen baru yang selama ini belum memiliki skill dalam berbicara dan belum

memiliki pemahaman mengenai keseluruhan produk Sequislife sehingga sejauh

ini masih terdapat komplain nasabah karena kurangnya pemahaman yang

diberikan oleh agen.

Komunikasi pemasaran agen memiliki peran penting dalam dunia asuransi

dimana dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik khususnya dalam

memperkenalkan produk dan memasarkan produk-produk tersebut akan

mempengaruhi calon pembeli atau pengguna polis untuk mau menjadi nasabah di

asuransi dalam hal ini dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik maka

akan mempengaruhi hubungan relasional dengan nasabah, sebab nasabah akan

lebih percaya dan yakin dengan hal-hal yang dikatakan oleh seorang agen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Hanninen N. et al (2016)

menyatakan bahwa komunikasi pemasaran yang baik mampu membuat pemasaran

lebih efektif serta dapat menciptakan hubungan yang lebih baik lagi antara

perusahaan dan pelanggan. Limakrisna.N (2008) dalam penelitiannya

mendapatkan hasil yang sama bahwa pelanggan yang baik merupakan suatu aset

di mana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan

dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan dalam hal ini dengan

adanya kemampuan komunikasi yang baik maka akan meningkatan hubungan

relasional dengan nasabah. Maka komunikasi pemasaran memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemasaran relasional dimana dengan adanya peningkatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

komunikasi pemasaran agen maka hubungan relasional antara pelanggan dengan

agen akan semakin baik.

4.8.2. Integritas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional.

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa integritas berpengaruh signifikan

terhadap pemasaran relasional. Integritas yang dimiiki oleh para agen Sequislife

sangat tinggi dimana pada masing-masing indikator memiliki nilai rata-rata diatas

3,00 dengan indikator nilai tertinggi yaitu saya selalu jujur dalam

menginformasikan fungsi dan manfaat produk dengan nilai 4,02. Rata-rata

responden menjawab setuju dengan semua pernyataan yang diberikan dan masuk

kategori tinggi. Secara umum seluruh aspek integritas telah dimiliki oleh agen.

Agen yang memiliki integritas dalam bekerja lebih dipercaya oleh

nasabah hal ini dikarenakan agen bekerja bukan hanya untuk mengejar insentif

namun karena adanya dorongan diri untuk memberikan yang terbaik bagi para

nasabahnya seperti pemilihan produk yang tepat serta menjelaskan secara detail

mengenai keseluruhan manfaat produk namun, dalam hal ini masih terdapat agen

yang kurang setuju dengan semua pernyataan mengenai integritas hal ini

disebabkan karena masih kurangnya jiwa kepedulian dan kurangnya pendalaman

dalam bekerja seperti hal nya memberikan solusi pada nasabah yang ingin

mendapatkan proteksi jiwa yang tepat.

Integritas merupakan konsep yang menunjukan konsistensi atau keteguhan

tindakan dengan nilai-nilai dan prinsip. Dalam hal ini integritas seorang agen

asuransi dinilai sangat penting karena dengan adanya integritas yang tinggi akan

menimbulkan kepercayaan seorang nasabah kepada agen dan juga berdampak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

terhadap kepercayaan nasabah pada perusahaan asuransi dengan begitu adanya

integritas akan mampu menjalin hubungan dengan nasabah. Di dalam dunia kerja

pengertian integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dalam bertindak sesuai

dengan kode etik dan mempunyai pemahaman serta keinginan untuk

menyesuaikan diri dengan etika dan kebijakan tempat bekerja serta dapat

bertindak secara konsisten untuk melaksanakannya.

Hal ini mengindikasikan bahwa jika integritas ditingkatkan maka akan

mampu menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan nasabah dimana

intergritas itu sendiri menjadi salah satu elemen pada karakter yang mendasari

timbulnya pengakuan sikap professional. Penelitian ini juga sejalan dengan

Alrubaiee (2010) yang menyatakan bahwa integritas yang dimiliki agen mampu

membuat orang lain menjadi lebih percaya untuk menjalin hubungan dengan

agen dari perusahaan tersebut.

4.8.3. Pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen.

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa pemasaran relasional berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pemasaran agen. Kemampuan agen Sequislife dalam

menjalankan pemasaran relasional sangat tinggi dengan nilai rata-rata diatas 3,00

artinya bahwa pemasaran relasional yang diterapkan oleh agen Sequislife sudah

baik. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum seluruh aspek kemampuan

pemasaran relasional telah dimiliki oleh agen. Seperti halnya membangun

hubungan yang baik dengan nasabah, memberikan solusi pada nasabah serta

mampu menjalin kerjasama dengan nasabah. Jawaban responden dengan rata-rata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

tertinggi yaitu pada pernyataan saya selalu memberikan solusi dari setiap

permasalahan nasabah menunjukkan bahwa agen setuju dengan pernyataan yang

diberikan dengan nilai rata-rata 4,03%. Sebagian besar agen melakukan

pendekatan pada nasabah dengan memberikan penjelasan secara terperinci pada

nasabah saat prospek seperti pemilihan produk yang tepat dan manfaatnya dalam

jangka panjang.

Agen yang memiliki kemampuan pemasaran memiliki kecenderungan

menjual produk lebih banyak serta memiliki kemudahan dalam menarik nasabah

untuk menjadi pemegang polis dalam hal ini nasabah bisa memberikan kerjasama

dengan agen seperti ikut mempromosikan produk Sequislife kepada saudara dan

kerabat mengenai pentingnya kesadaran berasuransi. Namun, masih terdapat agen

yang menjawab tidak setuju hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan agen

dalam melakukan pendekatan dengan nasabah serta kurangnya kemampuan dalam

menjalin hubungan relasional seperti mengatasi permasalahan nasabah serta

membangun jaringan untuk menarik nasabah baru.

Pemasaran relasional merupakan kemampuan agen dalam hal pengenalan

pada setiap pelanggan secara lebih dekat sehingga terjalin hubungan kerjasama

yang baik. Nasabah dengan tingkat kepercayaan yang tinggi akan lebih dapat

melakukan tanggung jawabnya sebagai pemegang polis hal ini dikarenakan

adanya jalinan hubungan relasional antara anggota perusahaan dengan nasabah

sehingga akan meningkatkan kinerja agen. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja agen artinya

apabila pemasaran relasional ditingkatkan maka akan meningkatkan kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

pemasaran agen. Penelitian ini sejalan dengan Wijayati (2015) yang menyatakan

bahwa relational marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

didukung dengan penelitian dari Mumel D,et al (2016) bahwa adanya kemampuan

pemasaran relasional akan mempengaruhi kinerja pemasaran serta mampu

meningkatkan kinerja bisnis.

4.8.4. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen melalui pemasaran relasional.

Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi pemasaran berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pemasaran agen melalui pemasaran relasional.

Hubungan komunikasi pemasaran terhadap pemasaran relasional sebesar 0,329

lebih besar dari hubungan komunikasi pemasaran terhadap kinerja pemasaran

agen melalui pemasaran relasional yaitu sebesar 0,235. Hal ini mengindikasikan

bahwa apabila komunikasi pemasaran ditingkatkan maka akan meningkatkan

pemasaran relasional dan berdampak pada kinerja pemasaran namun memiliki

pengaruh yang lebih kecil. Jawaban responden mengenai kemampuan komunikasi

pemasaran sangat tinggi dengan nilai rata-rata diatas 3,00 dan jawaban responden

dengan nilai tertinggi pada pernyataan saya mampu mempengaruhi calon nasabah

dengan memanfaatkan iklan perusahaan menunjukkan bahwa secara rata-rata

agen setuju dengan pernyataan yang diberikan dengan nilai 3,95%. Hal ini

mengindikasikan bahwa agen telah mampu mempengaruhi masyarakat khususnya

pada calon nasabah yang memang sebelumnya sudah pernah mengetahui

mengenai produk Sequislife menjadi lebih diperkuat dengan adanya iklan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

Kemampuan agen dalam berkomunikasi memiliki peran penting dalam

meningkatkan kinerja, dalam hal ini agen yang menjawab setuju dengan setiap

pernyataan pada variabel komunikasi pemasaran merupakan agen yang telah

melaksanakan kegiatan pemasaran dengan berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas pemasaran (marketing

communication) serta malakukan kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk

menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media,

dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu

perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang

dikehendaki.

Hal ini tentunya sangat berdampak pada kinerja pemasaran agen dimana

agen akan lebih mampu menjual produk sehingga apabila kemampuan

komunikasi pemasaran agen ditingkatkan maka, akan meningkatkan kinerja

pemasaran agen melalui dukungan pemasaran relasional. Penelitian ini sejalan

dengan Aziz (2015) yang menyatakan bahwa jika komunikasi pemasaran

ditingkatkan maka akan meningkatkan kinerja hal ini merupakan cara yang

digunakan oleh para agen asuransi dalam menjalin hubungan baik dengan para

nasabah baik dalam melakukan pendekatan maupun menjalin hubungan kerjasama

kepada para pemegang polis. Hal ini didukung penelitian dari Abubakar (2014)

menyatakan bahwa komunikasi pemasaran memainkan peran penting dalam

meningkatkan kinerja.

4.8.5. Integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran agen

melalui pemasaran relasional.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

Hasil penelitian menunjukan bahwa integritas berpengaruh signifikan

terhadap kinerja agen melalui pemasaran relasional. Hal ini terlihat dari jawaban

responden pada variabel integritas dan pemasaran relasional dengan nila rata-rata

diatas 3,00 masuk kategori sangat tingi. Rata-rata jawaban agen mengenai

pernyataan integritas tinggi artinya agen telah memiliki integritas dalam bekerja

hal ini membuat nasabah menjadi lebih percaya baik terhadap agen maupun

produk yang ditawarkan seperti halnya cara agen dalam memberikan produk yang

tepat serta memberikan solusi dan mempercepat proses klaim tentunya memiliki

pengaruh terhadap pemasaran relasional jangka panjang dan mempengaruhi

kinerja agen.

Peran integritas dalam meningkatkan kinerja sangat penting untuk

diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan, agar semua orang di

dalamnya bisa saling percaya dan pada akhirnya bisa lebih cepat untuk mencapai

tujuan bersama. Jika nilai-nilai integritas tidak dijalankan, maka kerjasama tim

yang dilakukan akan menjadi lebih sulit akibat tidak terbangunnya kepercayaan

melalui relasional pemasaran yang dilakukan oleh agen asuransi.

Penelitian ini sejalan dengan Yendrawati.R (2014) peningkatan integritas

yang dimiliki oleh agen akan meningkatkan kinerja dengan adanya hubungan

relasional yang baik yaitu dengan membangun suatu kepercayaan. Baisary R.P

(2013) mengemukakan hal yang sama bahwa integritas memiliki peran penting

dalam meningkatkan kinerja. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk

bersikap jujur tanpa harus merugikan pihak lain baik pihak perusahaan maupun

nasabah. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan

perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pemasaran

relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

2. Integritas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran relasional di PT

Asuransi Jiwa Sequislife.

3. Pemasaran relasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran

agen di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

4. Komunikasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemasaran agen melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa

Sequislife

5. Integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran agen

melalui pemasaran relasional di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Asuransi Jiwa Sequislife.

maka saran dari peneliti adalah :

1. Sebaiknya PT Sequislife membuat suatu pelatihan-pelatihan yang

dijalankan pada agen seperti rutinitas mingguan untuk melatih para agen

110
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
111

dalam memberikan komunikasi pemasaran yang lebih baik lagi kepada

nasabah dan calon nasabah agar dapat menyampaikan informasi yang

akurat dan mudah dipahami sehingga tidak terjadi miscommunication.

Sequislife juga perlu memberikan seminar rutin khususnya pada agen-

agen baru agar menambah pengalaman dan menambah jaringan kerja

sehingga kemampuan agen dalam berkomunikasi menjadi lebih terlatih

2. Sebaiknya PT Sequislife membangun integritas agen mulai dari

perekrutan agen dengan melihat data diri serta pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan saat interview sehingga lebih mengenal para agen baru

dengan melakukan pendekatan sejak penerimaan agen, dan dalam

mengajarkan pentingnya integritas untuk para agen diharapkan Sequislife

lebih mengutamakan pada gaya kepemimpinan dari para leader dan cara

pemasaran produk dari para pimpinan yang diberikan pada calon nasabah

sehingga dapat ditiru dengan baik oleh para agen dengan begitu agen

tidak hanya memasarkan produk atas dasar pencapaian target dan

mengharap komisi namun juga pada kepentingan nasabah dengan

memberikan produk yang tepat bagi para calon pemegang polis.

3. Sebaiknya PT Sequislife membangun hubungan dengan nasabah dengan

penerapan pemasaran relasional yang baik dengan cara membantu

nasabah dalam hal pemecahan masalah klaim yang lebih cepat,

membantu masalah dokumen nasabah sejak pertama kali mendaftar

menjadi polis sampai saat terjadi masalah dengan penggunaan polis

tersebut. Agen juga perlu memahami permasalahan nasabah yang telat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

dalam membayar premi dengan melakukan pendekatan-pendekatan

interpersonal sehingga persoalan nasabah yang telat dalam membayar

premi semakin berkurang.

4. Sebaiknya agen lebih meningkatkan kinerja pemasaran yaitu dengan

mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Meningkatkan

kinerja bisa dengan diskusi antara atasan dan bawahan tentang apa-apa

saja yang menjadi hambatan dari agen dalam mencapai target tersebut hal

tersebut juga dengan didukung oleh prinsip-prinsip seorang agen asuransi

yang mampu membuat nasabah menjadi lebih percaya.

5. Penelitian ini juga nantinya dapat digunakan sebagai refrensi bagi

penelitian selanjutnya yang berkaitan konsep atau teori yang mendukung

pengetahuan manajemen pemasaran dan yang menjadi keterbatasan

penelitian ini mengenai pengaruh komunikasi pemasaran, integritas

terhadap kinerja pemasaran agen dengan pemasaran relasional sebagai

variabel intervening pada PT Asuransi Jiwa Sequislife Cabang MMTC

Medan. Selain itu peneliti lain hendaknya meneliti variabel lain seperti

citra perusahaan, kepercayaan dan kualitas pelayanan dengan

menggabungkan penelitian lain dengan penelitian ini, sehingga diketahui

hubungan berbagai variabel yang dapat mengukur kinerja pemasaran

agen asuransi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, H.A (2014) Impact of Marketing Communication on Financial


Performance of Banks: A Study of First Bank of Nigeria PLC, Research
Journal of Finance and Accounting ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847
(Online) Vol.5, No.24

Alrubaiee .L (2010) Investigate the Impact of Relationship Marketing Orientation


on Customer Loyalty: The Customer's Perspective. International Journal of
Marketing Studies Vol. 2, No. 1.

Baisary R.P (2013) Pengaruh integritas, obyektivitas, kerahasiaan,kompetensi dan


komitmen terhadap kinerja auditor pada kantor perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) provinsi Sulawesi
Tengah. e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, hlm 124-135

Aziz. A. Walled (2015) The role of relationship marketing in building clients


loyalty in banking industri. British Journal of Marketing Studies Vol.3,
No.7, pp.93-108.

B. Meiga Kharisma, Ibnu Widiyanto (2015) Antecedence penjualan adatif dan


pengaruhnya terhadap kinerja tenaga penjualan . Diponogoro Journal of
management .Volume 4, Nomor 4,Halaman 1-13
Cecep Hidayat, Iskandar Putong, Rini Kurnia Sari (2014) Interpedensi strategi
pemasaran terhadap kinerja perusahaan (Suatu Penelitian pada Perusahaan
Asuransi Indonesia yang sudah go public) Binus Revew Vol. 5 No. 1 hal,18-
27

Chan, Syafruddin (2013) Relationship Marketing: Inovasi Pemasaran Yang


Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Damijan, Mumel, Boris Snoj (2016) How marketing communications correlates
with business performance. Journal of Applied Business Research – Second
Quarter Volume 23, No.2
Effendy, Onong Uchjana (201) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, hal. 10
Eman Mohamed, Abd-El-Salam (2013) The impact of corporate image and
reputation on service quality, customer satisfaction and customer loyalty:
testing the mediating role. Case analysis in an international service
company. The Business & Management Review, Vol.3 No. 2

Endang Sulistya Rini , Yeni Absah (2015) Analisis Penciptaan Loyalitas Melalui
Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual

113

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Bank Sumut Syariah Cabang Utama


Medan. Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis Vol 2 No. 1

Gozali (2015) Analisis kinerja pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing


(Studi pada centra industri pakaian batik di Pekalongan) Proseding
Seminar Call Papers ISBN : 978-602-14119-1-9
Citra Dwi Jatiningrum, Mochammad Al Musadieq , Arik Prasety (2016) Pengaruh
budaya organisasi, motivasi dan kemampuan terhadap kinerja (Studi pada
karyawan dan agen PT Asuransi Jiwasraya Branch Office Malang) Jurnal
Administrasi Bisnis ( (JAB )Vol. 39 No. 1

Jefkins, Frank (2010) Public Relations Techniques. London : Butterworth. Public


Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Karnelis (2015). Pengaruh strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran dan
kinerja perusahaan serta lingkungan persaingan. Jurnal ilmiah
“Intergritas” Vol.1 No. 2

Kennedy, Jhon E & R. Dermawan Soemanagara. (2014). Marketing


Communication. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler, P, 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium diterjemahkan
Benyamin Molan, Jakarta : PT Prenhallindo

Kriyantono, Rachmat, 2008. Public Relations Writing Media Public Relations


Membangun Citra Korporat, Kencana : Jakarta
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012 Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga
Prentice Hall. Morrisan, M.A. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Penerbit Kencana, Jakarta
Mowen dan Minor. 2013. Perilaku Konsumen, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Okyere. N.Y , Agyapong (2011) The Effect of Marketing Communications on the
Sales Performance of Ghana Telecom (Vodafone, Ghana) International
Journal of Marketing Studies Vol. 3, No. 4

Limakrisna. N (2008) Pengaruh komunikasi pemasaran dan kerelasian nasabah terhadap


loyalitas nasabah . Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13

Jerry Logahan; Synthia Atas Sari; Dian Marisa (2012) Analisis pengaruh
kemampuan, usaha dan dukungan perusahaan terhadap kinerja karyawan
pada CV Sandang Goria Konveksindo, Journal Binus Bussiness Review
Vol. 3 No. 1 hal. 311-324

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

Novia Mahdalena Sari (2015) Strategi komuniksi pemasaran Allianz Life


Indonesia dalam pengambilan keputusan nasabah di Samarinda . eJournal
Ilmu Komunikasi, vol.2

Nur Khamidah (2014). Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Inovasi


Produk dan Kreativitas Strategi Pemasaran terhadap Kinerja Pemasaran
(Studi pada Perusahaan Kerajinan Keramik di Sentra Industri Kasongan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol.
IV. No 3.
Nora Hanninen, Heikki Karjaluoto, (2016) The effect of marketing communication
on business relationship loyalty. Marketing Intelligence & Planning, Vol.
35 Issue: 4,pp. -, doi: 10.1108/MIP-01-2016-0006
Ratih, Ida Aju Brahma (2012) Pengaruh Kinerja Produk, Pelayanan dan
Sumberdaya
Manusia Terhadap Niat Pembelian Ulang Melalui Citra Perusahaan dan
Kepuasan Pelanggan PT Asuransi Jiwasraya. Ekuitas. Vol. 13, no.2, p.176-
198

Rusiadi (2015). Metode Penelitian Untuk Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi


Pembangunan, Konsep, Kasus dan Aplikasi SPSS, Eviews, Amos dan
Lisrel. Medan.USU press.
Manurung R, Endang Sulistya Rini ( 2013), Pengaruh pemasaran relasional
terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Melia sehat Sejahtera Stokis
Medan ,Jurnal Media informasi manajemen, Vol 1, No 4

Sangadji, (2013). Perilaku Konsumen (Pendekatan Praktis Disertai Himpunan


Jurnal Penelitian). Penerbit Andi, Yogyakarta.

Soemirat (2007). Dasar-Dasar Public Relation. Bandung Remaja Rosdakarya..

Sudrajat. (2010) Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Keputusan


Pelanggan Pada Bengkel Resmi Motor Honda Pratama Metropolis
Sidoarjo, Tesis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung :
Alfabeta.
Sutojo, Siswanto. 2014. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia
Pustaka.
Sutisna, (2009). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja
Rosdakarya : Bandung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


116

Tang Weiwei1 ( 2011) Impact of corporate image and corporate reputation on


customer loyalty : a review . Management Science and Engineering Vol.1
No.2 hal. 57-62

Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran


Terpadu (Jakarta: Erlangga, 2014), hal 24.
Titi Wijayanti ( 2015) Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang
Purworejo

Wahyono (2012) Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya terhadap Kinerja


Pemasaran (Studi Kasus pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara). Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia Vol. I. No 1
Yakub. S. (2015) Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara I (Persero)
Aceh. Jurnal Saintikom Vol.14, No. 3

Yendrawati R, Narastuti N.R (2014) Pengaruh Integritas, Obyektivitas,


Kerahasiaan, dan Kompetensi Terhadap Kinerja . Auditor Pemerintah.
Jurnal akuntansi dan investasi vol.15 No.1

Zhang. (2014). Menumbuhkan Citra Perusahaan. Semarang: Karya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penyusunan tesis yang berjudul “ PENGARUH KOMUNIKASI

PEMASARAN DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA PEMASARAN AGEN

DENGAN PEMASARAN RELASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PT ASURANSI JIWA SEQUISLIFE CABANG MMTC MEDAN” di Program Studi S2,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, maka saya :

Nama : FLORENCE ROSALINE SURYANI SIRAIT

NPM : 167019051/IM

Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran dan integritas
terhadap kinerja pemasaran agen dengan pemasaran relasional sebagai variabel intervening
pada PT Sequislife Cabang MMTC Medan. Penelitian ini bersifat ilmiah, dan hanya
dipergunakan untuk keperluan penyusunan tesis disamping itu juga, diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada PT Sequislife agar dapat
memberikan arahan kepada seluruh karyawan dalam meningkatkan kinerja.
Dalam pengisian kuesioner ini disarankan untuk membaca petunjuk umum yang
terdapat pada awal setiap bagian dengan seksama sebelum menjawab pernyataan sesuai
pendapat Bapak/Ibu. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan setiap jawaban responden.
Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

FLORENCE ROSALINE SURYANI SIRAIT

117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

I. PROFIL RESPONDEN
Petunjuk : Berilah tanda check list ( ) pada tempat yang telah disediakan.

1. Jenis Kelamin
Pria Wanita

2. Usia
16 – 19 tahun 41 – 50 tahun
20 – 29 tahun > 50 tahun
30 – 40 tahun

3. Tingkat Pendidikan
SMA/SMU
D3
S1
S2
3. Masa kerja
1 – 2 tahun >10 tahun
3 – 5 tahun
6 – 9 tahun

II. Variabel Komunikasi Pemasaran (X1)


Petunjuk :
Berikanlah tanda ( ) pada kolom isian yang telah disediakan sesuai dengan pilihan Bapak /
Ibu yang paling tepat.

No Nilai Pengukuran

1 1.00 – 1.80 Sangat Tidak Setuju

2 1.81 – 2.60 Tidak Setuju

3 2.61 – 3.40 Kurang Setuju

4 3.41 – 4.20 Setuju

5 4.21 – 5.00 Sangat Setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

Komunikasi Pemasaran (X1)


No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya memiliki pemahaman yang baik mengenai


semua produk Sequislife

2 Saya mampu menyampaikan informasi mengenai


produk Sequislife kepada calon nasabah

3 Saya mampu mempengaruhi calon nasabah dengan


memanfaatkan iklan perusahaan

4 Saya mampu mempengaruhi masyarakat tentang


kelebihan produk melalui media sosial

Integritas (X2)

No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya memiliki prinsip untuk selalu bekerja maksimal

2 Saya selalu berpedoman pada norma-norma


perusahaan dalam bekerja

3 Saya tidak pernah melakukan tindakan yang


melanggar peraturan perusahaan
4 Saya selalu berperilaku sopan dalam menghadapi
nasabah

5 Saya selalu jujur dalam menginformasikan fungsi dan


manfaat produk

6 Saya selalu memberi data yang benar mengenai klaim

7 Saya memiliki keberanian dalam mengungkapkan


kesalahan yang telah saya lakukan

8 Saya berani melakukan tindakan lebih demi kepuasan


nasabah berinvestasi di Sequislife sesuai norma yang
ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


120

Lanjutan Integritas (X2)

No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

9 Saya selalu berhati-hati dalam memilih nasabah

10 Saya selalu berhati-hati dalam memberikan solusi


produk yang tepat untuk nasabah

Pemasaran Relasional (Z)

No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya mampu membangun hubungan yang baik dengan


nasabah

2 Saya dapat membangun kerjasama dengan nasabah

3 Saya mampu memahami keinginan dari nasabah

4 Saya dapat melakukan pendekatan personal dalam


memecahkan masalah nasabah

5 Saya selalu memberikan informasi yang sesuai


mengenai manfaat dengan investasi yang diberikan

6 Saya selalu memberikan solusi dari setiap


permasalahan nasabah

Kinerja Pemasaran (Y)

No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

1 Saya selalu mencapai pertumbuhan volume penjualan


produk Sequislife

2 Saya selalu mencapai pertumbuhan jumlah produk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


121

Lanjutan Kinerja Pemasaran (Y)

No Pernyataan Penelitian SS S KR TS STS

5 4 3 2 1

yang dibeli oleh nasabah

3 Saya selalu mencapai pertumbuhan jumlah nasabah


baru
4 Saya mampu mempertahankan jumlah nasabah
Sequislife

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


122

Lampiran Tabulasi dan Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Komunikasi Pemasaran (X1)

Komunikasi Pemasaran
NO p1 p2 p3 p4 Total
1 4 4 5 5 18
2 3 2 4 5 14
3 3 3 3 4 13
4 5 5 5 5 20
5 3 4 4 4 15
6 3 3 5 5 16
7 4 4 5 4 17
8 4 4 5 4 17
9 4 4 4 4 16
10 5 4 5 5 19
11 5 4 3 2 14
12 2 4 3 3 12
13 5 4 5 4 18
14 4 5 5 4 18
15 4 4 4 4 16
16 3 3 3 1 10
17 5 3 4 1 13
18 4 5 5 4 18
19 4 4 4 4 16
20 2 3 3 1 9
21 2 4 4 4 14
22 4 4 5 4 17
23 3 4 3 3 13
24 4 4 3 4 15
25 4 4 4 4 16
26 5 5 4 4 18
27 4 4 4 4 16
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 4 2 3 3 12

122

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


123

Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Integritas ( X2)

Integritas
No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total
1 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 46
2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 32
3 3 3 1 2 1 3 3 1 2 1 20
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
6 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 46
7 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42
8 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 46
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
11 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 34
12 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 30
13 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 36
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 44
16 1 5 5 3 4 1 5 5 3 4 36
17 1 4 5 3 3 1 4 5 3 3 32
18 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 44
19 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 44
20 1 4 4 1 5 1 4 4 1 5 30
21 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
22 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48
23 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 36
24 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 44
25 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 40
26 4 5 1 5 5 4 5 1 5 5 40
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


124

Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Pemasaran Relasional (Z)


Pemasaran Relasional
No p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total
1 2 2 2 4 2 2 12
2 4 3 4 5 3 4 19
3 2 1 3 4 2 2 12
4 4 4 5 5 4 4 22
5 3 4 3 4 3 3 17
6 4 4 4 5 4 4 21
7 4 4 5 5 4 4 22
8 4 4 4 4 3 4 19
9 4 4 4 4 3 4 19
10 4 4 4 5 4 4 21
11 5 5 4 5 5 5 24
12 3 3 3 3 3 3 15
13 4 4 5 4 4 4 21
14 4 3 4 3 3 4 17
15 4 4 5 5 4 4 22
16 4 5 3 4 3 4 19
17 4 5 3 3 2 4 17
18 3 4 4 4 3 3 18
19 4 4 4 4 4 4 20
20 4 3 3 3 3 4 16
21 4 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 4 20
23 3 3 3 2 2 3 13
24 4 3 4 3 3 4 17
25 4 4 4 4 4 4 20
26 5 4 3 4 4 5 20
27 3 3 4 2 2 3 14
28 3 3 4 3 3 3 16
29 3 3 4 3 3 3 16
30 4 5 5 4 2 4 20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


125

Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Kinerja


Pemasaran Agen (Y)
Kinerja Pemasaran Agen
No p1 p2 p3 p4 Total
1 4 4 4 4 16
2 1 1 1 2 5
3 1 1 1 2 5
4 1 4 4 4 13
5 3 3 3 3 12
6 3 3 3 3 12
7 3 3 4 2 12
8 3 3 4 3 13
9 3 3 4 2 12
10 4 4 4 5 17
11 5 4 3 5 17
12 3 3 3 3 12
13 1 2 2 4 9
14 3 3 2 4 12
15 3 3 4 4 14
16 4 2 4 1 11
17 4 2 4 1 11
18 3 3 3 3 12
19 4 3 4 3 14
20 2 4 2 1 9
21 3 3 3 3 12
22 4 3 3 3 13
23 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16
25 5 4 5 4 18
26 5 4 5 5 19
27 3 3 3 3 12
28 3 3 3 3 12
29 3 3 3 3 12
30 5 4 3 4 16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


126

Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Komunikasi Pemasaran (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,697 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's


Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted

butir 1 11,6000 4,524 ,377 ,696


butir 2 11,5667 4,668 ,467 ,647
butir 3 11,3333 3,954 ,692 ,515
butir 4 11,7000 3,528 ,464 ,667

Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Integritas (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,878 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

butir 1 35,8333 35,661 ,574 ,870


butir 2 35,2333 38,806 ,606 ,869
butir 3 35,6667 36,023 ,545 ,872
butir 4 35,5000 35,017 ,740 ,856
butir 5 35,3667 36,723 ,610 ,866
butir 6 35,8333 35,661 ,574 ,870
butir 7 35,2333 38,806 ,606 ,869
butir 8 35,6667 36,023 ,545 ,872
butir 9 35,5000 35,017 ,740 ,856
butir 10 35,3667 36,723 ,610 ,866

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


127

Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Pemasaran Relasional (Z)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,869 6

Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Kinerja Pemasaran Agen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,796 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

butir 1 9,5667 5,702 ,645 ,727

butir 2 9,7000 6,700 ,740 ,698

butir 3 9,5000 6,534 ,621 ,738

butir 4 9,6333 6,654 ,477 ,813

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


128

Lampiran Tabulasi (Komunikasi Pemasaran (X1)

NO p1 p2 p3 p4 Total
1 4 4 5 5 18
2 3 2 4 5 14
3 3 3 3 4 13
4 5 5 5 5 20
5 3 4 4 4 15
6 3 3 5 5 16
7 4 4 5 4 17
8 4 4 5 4 17
9 4 4 4 4 16
10 5 4 5 5 19
11 5 4 3 2 14
12 2 4 3 3 12
13 5 4 5 4 18
14 4 5 5 4 18
15 4 4 4 4 16
16 3 3 3 1 10
17 5 3 4 1 13
18 4 5 5 4 18
19 4 4 4 4 16
20 2 3 3 1 9
21 2 4 4 4 14
22 4 4 5 4 17
23 3 4 3 3 13
24 4 4 3 4 15
25 4 4 4 4 16
26 5 5 4 4 18
27 4 4 4 4 16
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 4 2 3 3 12
31 5 4 5 5 19
32 5 4 3 2 14

128

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


129

Lanjutan Lampiran Tabulasi Komunikasi Pemasaran

NO p1 p2 p3 p4 Total
33 2 4 3 3 12
34 5 4 5 4 18
35 4 5 5 4 18
36 4 4 4 4 16
37 3 3 3 1 10
38 5 3 4 1 13
39 4 5 5 4 18
40 4 4 4 4 16
41 2 3 3 1 9
42 2 4 4 4 14
43 4 4 5 4 17
44 3 4 3 3 13
45 4 4 3 4 15
46 4 4 4 4 16
47 5 5 4 4 18
48 4 4 4 4 16
49 4 4 4 4 16
50 4 4 4 4 16
51 4 2 3 3 12
52 5 4 5 5 19
53 5 4 3 2 14
54 2 4 3 3 12
55 5 4 5 4 18
56 4 5 5 4 18
57 4 4 4 4 16
58 3 3 3 1 10
59 5 3 4 1 13
60 4 5 5 4 18
61 4 4 4 4 16
62 2 3 3 1 9
63 2 4 4 4 14
64 4 4 5 4 17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


130

Lanjutan Lampiran Tabulasi Komunikasi Pemasaran

NO p1 p2 p3 p4 Total
65 3 4 3 3 13
66 4 4 3 4 15
67 4 4 4 4 16
68 5 5 4 4 18
69 4 4 4 4 16
70 4 4 4 4 16
71 4 4 4 4 16
72 4 2 3 3 12
73 5 4 5 5 19
74 5 4 3 2 14
75 2 4 3 3 12
76 5 4 5 4 18
77 4 5 5 4 18
78 4 4 4 4 16
79 3 3 3 1 10
80 5 3 4 1 13
81 4 5 5 4 18
82 4 4 4 4 16
83 2 3 3 1 9
84 2 4 4 4 14
85 4 4 5 4 17
86 3 4 3 3 13
87 4 4 3 4 15
88 4 4 4 4 16
89 5 5 4 4 18
90 4 4 4 4 16
91 4 4 4 4 16
92 4 4 4 4 16
93 4 2 3 3 12
94 4 4 4 4 16
95 5 5 4 4 18
96 4 4 4 4 16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


131

Lanjutan Lampiran Tabulasi Komunikasi Pemasaran

NO p1 p2 p3 p4 Total
97 4 4 4 4 16
98 4 4 4 4 16

Analisis Deskriptif (Komunikasi Pemasaran)

Statistics

butir 1 butir 2 butir 3 butir 4

Valid 98 98 98 98
N
Missing 0 0 0 0

Mean 3,8571 3,8980 3,9592 3,5102

Std. Error of Mean ,09174 ,07030 ,07526 ,11258

Median 4,0000 4,0000 4,0000 4,0000

Mode 4,00 4,00 4,00 4,00

Std. Deviation ,90815 ,69594 ,74500 1,11452

Variance ,825 ,484 ,555 1,242

Range 3,00 3,00 2,00 4,00

Minimum 2,00 2,00 3,00 1,00

Maximum 5,00 5,00 5,00 5,00

Sum 378,00 382,00 388,00 344,00

butir 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

tidak setuju 12 12,2 12,2 12,2

kurang setuju 12 12,2 12,2 24,5

Valid setuju 52 53,1 53,1 77,6

sangat setuju 22 22,4 22,4 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


132

butir 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

tidak setuju 5 5,1 5,1 5,1

kurang setuju 14 14,3 14,3 19,4

Valid setuju 65 66,3 66,3 85,7

sangat setuju 14 14,3 14,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

kurang setuju 29 29,6 29,6 29,6

setuju 44 44,9 44,9 74,5


Valid
sangat setuju 25 25,5 25,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

sangat tidak setuju 12 12,2 12,2 12,2

tidak setuju 4 4,1 4,1 16,3

kurang setuju 12 12,2 12,2 28,6


Vali
d setuju 62 63,3 63,3 91,8

sangat setuju 8 8,2 8,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


133

Lampiran Tabulasi Integritas (X2)

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total
1 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44
5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 34
6 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 45
7 4 3 3 5 3 4 4 3 5 3 37
8 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 43
9 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 34
10 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 47
11 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 31
12 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 27
13 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 36
14 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 44
15 4 5 5 5 6 4 5 5 5 5 49
16 1 4 4 3 4 1 4 3 3 4 31
17 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 25
18 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
19 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 46
20 1 4 3 1 4 1 3 3 1 4 25
21 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43
22 4 5 5 5 6 4 5 5 5 5 49
23 3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 38
24 4 5 4 4 6 4 5 5 4 5 46
25 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 42
26 4 3 3 5 4 4 3 3 5 3 37
27 4 4 2 4 3 4 3 2 4 2 32
28 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 39
29 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 44
30 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
31 1 5 4 3 4 1 4 3 3 2 30
32 1 4 2 3 3 1 3 2 3 2 24
33 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 38
34 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38
35 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 19
36 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 39

133

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


134

Lanjutan Lampiran Tabulasi Integritas (X2)


No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total
37 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 46
38 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 34
39 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 43
40 4 4 3 5 4 4 4 3 5 3 39
41 4 3 2 5 3 4 3 2 5 2 33
42 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 38
43 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 43
44 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 36
45 3 3 2 4 3 3 3 2 4 1 28
46 1 3 3 3 3 1 3 2 3 2 24
47 1 3 2 3 2 1 2 1 3 1 19
48 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 40
49 4 4 2 4 3 4 3 2 4 3 33
50 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 17
51 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 36
52 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 44
53 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 34
54 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 43
55 4 4 3 5 4 4 4 2 5 3 38
56 4 3 2 5 3 4 3 3 5 2 34
57 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 37
58 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 33
59 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 41
60 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 32
61 1 4 4 3 4 1 5 4 3 1 30
62 1 3 2 3 3 1 3 3 3 1 23
63 4 4 3 4 5 4 4 2 4 2 36
64 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 39
65 1 3 3 1 3 1 3 2 1 2 20
66 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38
67 4 5 5 5 5 4 5 2 5 4 44
68 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 35
69 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 44
70 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 40
71 4 3 3 5 3 4 3 2 5 3 35
72 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 40
73 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


135

Lanjutan Lampiran Tabulasi Integritas (X2)


No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total
74 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 35
75 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 31
76 1 5 3 3 3 1 2 1 3 2 24
77 1 4 2 3 3 1 2 2 3 1 22
78 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 38
79 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
80 1 3 3 1 3 1 3 3 1 2 21
81 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
82 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 46
83 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 34
84 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 43
85 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 45
86 4 3 2 5 4 4 4 4 5 4 39
87 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 44
88 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 42
89 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 35
90 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 28
91 1 4 4 3 5 1 3 3 3 3 30
92 1 3 2 3 4 1 3 2 3 2 24
93 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 40
94 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
95 1 3 2 1 4 1 3 3 1 3 22
96 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
97 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46
98 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


136

Analisis Deskriptif Integritas (X2)

Statistics

butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10

Valid 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

N
Missin
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
g

Mean 3,3367 3,9490 3,3571 3,8673 4,0306 3,3367 3,8878 3,1939 3,8673 3,3571

Std. Error of Mean ,12131 ,08124 ,09087 ,09906 ,08995 ,12131 ,08928 ,10221 ,09906 ,10975

Median 4,0000 4,0000 3,0000 4,0000 4,0000 4,0000 4,0000 3,0000 4,0000 3,0000

Mode 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00a

Std. Deviation 1,20089 ,80427 ,89960 ,98061 ,89043 1,20089 ,88379 1,01187 ,98061 1,08647

Variance 1,442 ,647 ,809 ,962 ,793 1,442 ,781 1,024 ,962 1,180

Range 4,00 3,00 3,00 4,00 4,00 4,00 3,00 4,00 4,00 4,00

Minimum 1,00 2,00 2,00 1,00 2,00 1,00 2,00 1,00 1,00 1,00

Maximum 5,00 5,00 5,00 5,00 6,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00

Sum 327,00 387,00 329,00 379,00 395,00 327,00 381,00 313,00 379,00 329,00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


137

butir 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
18 18,4 18,4 18,4
setuju

tidak setuju 1 1,0 1,0 19,4

Valid kurang setuju 13 13,3 13,3 32,7

setuju 62 63,3 63,3 95,9

sangat setuju 4 4,1 4,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

kurang setuju 28 28,6 28,6 30,6

Valid setuju 41 41,8 41,8 72,4

sangat setuju 27 27,6 27,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 20 20,4 20,4 20,4

kurang setuju 31 31,6 31,6 52,0

Valid setuju 39 39,8 39,8 91,8

sangat setuju 8 8,2 8,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


138

butir 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
6 6,1 6,1 6,1
setuju

tidak setuju 1 1,0 1,0 7,1

Valid kurang setuju 15 15,3 15,3 22,4

setuju 54 55,1 55,1 77,6

sangat setuju 22 22,4 22,4 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 3 3,1 3,1 3,1

kurang setuju 25 25,5 25,5 28,6

setuju 39 39,8 39,8 68,4


Valid
sangat setuju 28 28,6 28,6 96,9

6,00 3 3,1 3,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
18 18,4 18,4 18,4
setuju

Valid tidak setuju 1 1,0 1,0 19,4

kurang setuju 13 13,3 13,3 32,7

setuju 62 63,3 63,3 95,9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


139

Lanjutan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat setuju 4 4,1 4,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 6 6,1 6,1 6,1

kurang setuju 26 26,5 26,5 32,7

setuju 39 39,8 39,8 72,4


Valid

sangat setuju 27 27,6 27,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
3 3,1 3,1 3,1
setuju

tidak setuju 23 23,5 23,5 26,5

kurang setuju 34 34,7 34,7 61,2


Valid

setuju 28 28,6 28,6 89,8

sangat setuju 10 10,2 10,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


140

butir 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
6 6,1 6,1 6,1
setuju

tidak setuju 1 1,0 1,0 7,1

Valid kurang setuju 15 15,3 15,3 22,4

setuju 54 55,1 55,1 77,6

sangat setuju 22 22,4 22,4 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak
5 5,1 5,1 5,1
setuju

tidak setuju 16 16,3 16,3 21,4

Valid kurang setuju 31 31,6 31,6 53,1

setuju 31 31,6 31,6 84,7

sangat setuju 15 15,3 15,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


141

Lampiran Tabulasi Pemasaran Relasional (Z)

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total
1 2 2 2 2 2 2 10
2 3 3 3 1 2 4 12
3 4 5 4 4 5 5 22
4 4 5 5 4 4 5 22
5 3 4 4 3 3 4 17
6 4 5 5 3 4 5 21
7 5 5 5 4 5 5 24
8 4 3 4 4 4 4 19
9 5 4 5 4 4 5 22
10 5 5 5 5 5 5 25
11 4 4 4 3 5 4 20
12 3 3 3 3 3 3 15
13 4 4 4 3 4 4 19
14 2 3 3 3 3 3 14
15 4 4 4 4 4 5 20
16 3 3 3 2 4 4 15
17 4 4 4 2 4 5 18
18 5 4 5 4 5 3 23
19 4 4 4 4 4 4 20
20 3 3 3 3 3 4 15
21 4 4 5 4 4 5 21
22 3 4 4 4 4 4 19
23 2 2 3 3 3 3 13
24 3 3 4 4 4 4 18
25 4 4 5 4 4 5 21
26 4 4 4 5 4 5 21
27 3 4 3 4 4 4 18
28 2 3 3 4 4 3 16
29 3 3 4 4 4 5 18
30 2 2 3 2 2 2 11
31 4 3 4 4 4 3 19
32 3 2 3 3 3 2 14
33 4 3 4 4 4 3 19
34 4 3 4 4 4 3 19
35 3 2 3 3 3 2 14
36 4 3 4 4 4 3 19

141

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


142

Lanjutan Lampiran Tabulasi Pemasaran Relasional (Z)

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total
37 3 4 5 4 4 4 20
38 4 4 5 5 4 5 22
39 3 3 4 4 4 4 18
40 3 3 4 4 4 4 18
41 3 3 4 4 4 4 18
42 2 2 3 2 2 3 11
43 3 3 4 4 4 4 18
44 2 2 3 3 3 3 13
45 3 3 4 4 4 4 18
46 3 4 3 4 4 4 18
47 2 2 2 3 3 3 12
48 3 3 4 4 4 4 18
49 4 4 5 4 4 5 21
50 4 4 5 5 4 5 22
51 3 3 4 4 4 4 18
52 3 3 4 4 4 4 18
53 3 3 4 4 4 4 18
54 2 3 3 2 2 3 12
55 3 4 4 4 4 5 19
56 2 4 3 3 3 4 15
57 3 4 4 4 4 5 19
58 2 4 4 4 4 5 18
59 2 3 3 3 3 4 14
60 3 4 4 4 4 5 19
61 4 4 4 4 4 5 20
62 4 5 5 5 4 5 23
63 3 3 4 4 4 4 18
64 3 3 4 4 4 4 18
65 3 3 4 4 4 4 18
66 2 3 5 2 2 3 14
67 3 4 5 4 4 5 20
68 2 3 3 3 3 4 14
69 5 4 4 4 4 5 21
70 4 4 4 4 4 5 20
71 4 3 3 3 3 4 16
72 5 4 5 4 4 5 22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


143

Lampiran Tabulasi Pemasaran Relasional (Z)

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total

73 4 4 4 4 4 4 20
74 5 5 3 5 4 5 22
75 3 4 2 4 4 4 17
76 2 3 1 4 4 5 14
77 4 3 2 4 4 4 17
78 4 3 2 2 2 3 13
79 5 4 4 4 4 5 21
80 4 3 3 3 3 4 16
81 5 4 4 4 4 5 21
82 4 4 4 4 4 5 20
83 3 3 3 3 3 4 15
84 4 4 4 4 4 5 20
85 4 4 4 4 4 5 20
86 5 4 5 5 4 3 23
87 3 3 4 4 4 2 18
88 3 3 4 4 4 2 18
89 3 3 4 4 4 2 18
90 2 4 3 2 2 4 13
91 3 5 4 4 4 5 20
92 2 4 3 3 3 3 15
93 4 5 5 4 4 5 22
94 2 4 4 4 4 4 18
95 1 5 3 3 3 3 15
96 3 5 4 4 4 4 20
97 4 5 4 4 4 4 21
98 4 4 3 5 4 5 20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


144

Statistik Deskriptif Pemasaran Relasional

Statistics

butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6

Valid 98 98 98 98 98 98
N
Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3,3367 3,5714 3,7857 3,6633 3,7143 4,0306

Std. Error of Mean ,09394 ,08205 ,08489 ,08069 ,06956 ,09226

Median 3,0000 4,0000 4,0000 4,0000 4,0000 4,0000

Mode 3,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00

Std. Deviation ,92996 ,81228 ,84035 ,79876 ,68864 ,91329

Variance ,865 ,660 ,706 ,638 ,474 ,834

Range 4,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00

Minimum 1,00 2,00 1,00 1,00 2,00 2,00

Maximum 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00

Sum 327,00 350,00 371,00 359,00 364,00 395,00

butir 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 18 18,4 18,4 19,4

kurang setuju 36 36,7 36,7 56,1


Valid
setuju 33 33,7 33,7 89,8

sangat setuju 10 10,2 10,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


145

butir 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 8 8,2 8,2 8,2

kurang setuju 38 38,8 38,8 46,9

Valid setuju 40 40,8 40,8 87,8

sangat setuju 12 12,2 12,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 5 5,1 5,1 6,1

kurang setuju 26 26,5 26,5 32,7


Valid
setuju 48 49,0 49,0 81,6

sangat setuju 18 18,4 18,4 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0

tidak setuju 9 9,2 9,2 10,2

kurang setuju 20 20,4 20,4 30,6


Valid
setuju 60 61,2 61,2 91,8

sangat setuju 8 8,2 8,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


146

butir 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 8 8,2 8,2 8,2

kurang setuju 17 17,3 17,3 25,5

Valid setuju 68 69,4 69,4 94,9

sangat setuju 5 5,1 5,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

tidak setuju 7 7,1 7,1 7,1

kurang setuju 18 18,4 18,4 25,5

Valid setuju 38 38,8 38,8 64,3

sangat setuju 35 35,7 35,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


147

Lampiran Tabulasi Kinerja Pemasaran Agen (Y)

No p1 p2 p3 p4 Total
1 4 4 4 4 16
2 1 1 1 2 5
3 1 1 1 2 5
4 1 4 4 4 13
5 3 3 3 3 12
6 3 3 3 3 12
7 3 3 4 2 12
8 3 3 4 3 13
9 3 3 4 2 12
10 4 4 4 5 17
11 5 4 3 5 17
12 3 3 3 3 12
13 1 2 2 4 9
14 3 3 2 4 12
15 3 3 4 4 14
16 4 2 4 1 11
17 4 2 4 1 11
18 3 3 3 3 12
19 4 3 4 3 14
20 2 4 2 1 9
21 3 3 3 3 12
22 4 3 3 3 13
23 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16
25 5 4 5 4 18
26 5 4 5 5 19
27 3 3 3 3 12
28 3 3 3 3 12
29 3 3 3 3 12
30 5 4 3 4 16
31 3 3 2 4 12
32 3 3 4 4 14
33 4 2 4 1 11
34 4 2 4 1 11
35 3 3 3 3 12
36 4 3 4 3 14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


148

Lanjutan Lampiran Tabulasi Kinerja Pemasaran Agen (Y)


No p1 p2 p3 p4 Total
37 2 4 2 1 9
38 3 3 3 3 12
39 4 3 3 3 13
40 4 4 4 4 16
41 4 4 4 4 16
42 5 4 5 4 18
43 5 4 5 5 19
44 3 3 3 3 12
45 3 3 3 3 12
46 3 3 3 3 12
47 5 4 3 4 16
48 3 3 2 4 12
49 3 3 4 4 14
50 4 2 4 1 11
51 4 2 4 1 11
52 3 3 3 3 12
53 4 3 4 3 14
54 2 4 2 1 9
55 3 3 3 3 12
56 4 3 3 3 13
57 4 4 4 4 16
58 4 4 4 4 16
59 5 4 5 4 18
60 5 4 5 5 19
61 3 3 3 3 12
62 3 3 3 3 12
63 3 3 3 3 12
64 5 4 3 4 16
65 3 3 2 4 12
66 3 3 4 4 14
67 4 2 4 1 11
68 4 2 4 1 11
69 3 3 3 3 12
70 4 3 4 3 14
71 2 4 2 1 9
72 3 3 3 3 12
13
73 4 3 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


149

Lampiran Tabulasi Kinerja Pemasaran Agen (Y)


No p1 p2 p3 p4 Total

74 4 4 4 4 16

75 4 4 4 4 16

76 5 4 5 4 18

77 5 4 5 5 19

78 3 3 3 3 12

79 3 3 3 3 12

80 3 3 3 3 12

81 5 4 3 4 16

82 3 3 2 4 12

83 3 3 4 4 14

84 4 2 4 1 11

85 4 2 4 1 11

86 3 3 3 3 12

87 4 3 4 3 14

88 2 4 2 1 9

89 3 3 3 3 12

90 4 3 3 3 13

91 4 4 4 4 16

92 4 4 4 4 16

93 5 4 5 4 18

94 5 4 5 5 19

95 3 3 3 3 12

96 3 3 3 3 12

97 3 3 3 3 12

98 5 4 3 4 16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


150

Statistik Deskriptif Kinerja Pemasaran Agen

Statistics
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4

Valid 98 98 98 98
N
Missing 0 0 0 0

Mean 3,5204 3,1939 3,4184 3,1327

Std. Error of Mean ,09755 ,07203 ,09049 ,11388

Median 3,0000 3,0000 3,0000 3,0000

Mode 3,00 3,00 3,00 3,00

Std. Deviation ,96570 ,71303 ,89585 1,12733

Variance ,933 ,508 ,803 1,271

Range 4,00 3,00 4,00 4,00

Minimum 1,00 1,00 1,00 1,00

Maximum 5,00 4,00 5,00 5,00

Sum 345,00 313,00 335,00 307,00

butir 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 4 4,1 4,1 4,1

tidak setuju 5 5,1 5,1 9,2

kurang setuju 41 41,8 41,8 51,0


Valid
Setuju 32 32,7 32,7 83,7

sangat setuju 16 16,3 16,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


151

butir 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 11 11,2 11,2 13,3

Valid kurang setuju 51 52,0 52,0 65,3

Setuju 34 34,7 34,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0

tidak setuju 11 11,2 11,2 13,3

kurang setuju 39 39,8 39,8 53,1


Valid
Setuju 36 36,7 36,7 89,8

sangat setuju 10 10,2 10,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

butir 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 15 15,3 15,3 15,3

tidak setuju 4 4,1 4,1 19,4

kurang setuju 39 39,8 39,8 59,2


Valid
Setuju 33 33,7 33,7 92,9

sangat setuju 7 7,1 7,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


152

Lampiran Hasil SPSS Asumsi Klasik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


153

Statistik Kolinearitas Model Regresi


Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
Komunikasi Pemasaran ,697 1,434
1
Integritas ,659 1,518

Pemasaran Relasional ,614 1,630

a. Dependent Variable : Kinerja Pemasaran

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Beta Toleranc VIF


Error e

(Constant) -4,979 1,178 -4,226 ,000

komunikasi
,185 ,048 ,235 3,867 ,000 ,697 1,434
pemasaran
1
integritas ,305 ,033 ,582 9,310 ,000 ,659 1,518

pemasaran
,122 ,036 ,218 3,365 ,001 ,614 1,630
relasional

a. Dependent Variable: kinerja pemasaran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai