Anda di halaman 1dari 27
PERAN KIMIA KOMPUTASI DALAM DESAIN MOLEKUL OBAT UNIVERSITAS GADJAH MADA Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Diucapkan di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada Pada tanggal 10 Februari 2009 di Yogyakarta Oleh Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo, M.Si. Yang terhormat segenap Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada, Yang terhormat segenap Pimpinan dan Anggota Senat Akademik Universitas Gadjah Mada, Yang terhormat Ketua, Sekretaris, dan seluruh Anggota Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Yang terhormat Rektor, para Wakil Rektor Senior, dan Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Yang terhormat para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Khususnya dari Fakultas MIPA Seluruh Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada, khususnya sejawat Dosen Fakultas MIPA UGM yang saya hormati dan Segenap undangan dan hadirin yang saya mulyakan Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuk Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua Pada kesempatan ini, terlebih dulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat, dan kasih-Nya, yang memungkinkan kita dapat menghadiri Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada dalam keadaan sehat wal 'afiat. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Pimpinan Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai bentuk tanggungjawab akademik saya sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu kimia pada Fakultas Matematika dan {imu Pengetahuan Alam UGM sejak tanggal | April 2008 sesuai dengan SK Mendiknas No. 29351/A4.5/KP/2008 tertanggal 31 Maret 2008 Pimpinan dan Hadirin yang saya muliakan Proses mendesain obat baru dan mengedarkannya ke masyarakat merupakan proses panjang dan kompleks yang dapat memakan waktu bertahun-tahun (5-7 tahun) dan beaya tidak sedikit (50-100 juta USD). Hai ini menjadi tantangan bagi peneliti untuk menghasilkan strategi dan upaya efektif dan ekonomis untuk penemuan obat baru. Salah satu 2 strategi yang banyak dikembangkan untuk desain molekul obat baru adalah ‘pemanfaatan metode kimia komputasi (compucational chemistry), Itulah sebabnya saya memilih Pidato Pengukuhan dengan judul ~Peran Kimia Komputasi dalam Desain Molekul Obat” Pimpinan dan Hadirin yang saya muliakan Pengertian Kimia Komputasi J. L, Gay-Lussae pada tahun 1888 mengatakan “We are perhaps not far removed from the time when we shall be able to submit the bulk of chemical phenomena to calculation”. Walaupun kimia terutama berkait_ dengan sains eksperimen, John A Pople (Northwestern University, Mlinois) adalah saintis yang paling berjasa dalam mewujudkan prediksi Gay-Lussac. Pople telah memasukkan unsur baru di antara eksperimen dan teori yaitu eksperimen komputer (Computer Experiment), Dalam eksperimen komputer, mode! masih tetap menggunakan hasil pakar kimia teoritis, tetapi perhitungan dilakukan dengan komputer berdasar atas suatu algoritma (""resep"), yang ditulis dalam bahasa pemrograman. Keuntungan metode ini adalah dimungkinkannya menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan data eksperimen. Pople memenangkan hadiah Nobel bidang sains pada tahun 1998 atas jasanya dalam membangun metode komputasi dari kimia kuantum dalam mengeksplorasi sifat sistem kimia. Hadiah Nobel tersebut dimenangkan secara bersama dengan Walter Kohn (University of California) yang mencetuskan teori fungsional kerapatan (Density Functional Theory, DFT). Pople dan Kohn telah mengembangkan kimia kuantum dalam ekpslorasi_ sistem kimia sebagai suatu metode yang dapat digunakan peneliti bidang kimia, farmasi, kedokteran dan biologi. Ahmed H. Zewail, dari Califomia Institute of Technology, Pasadena, USA, pemenang hadiah Nobel bidang kimia tahun 1999 melakukan penelitian dengan menggunakan teknik spektroskopi 3 femtodetik (femtosecond spectroscopy) untuk ‘melihat’ perilaku perubahan molekul selama reaksi kimia terjadi. Kajian tentang keadaan transisi suatu reaksi kimia dapat dikaji dengan spektroskopi femtodetik yang memiliki kemampuan analisis pada skala waktu terjadinya reaksi (satu femtodetik = 10° detik). Waktu yang diperlukan atom dalam molekul untuk melakukan vibrasi_ umumnya sebesar 10-100 fs (Suzuki, 2006). Dengan spektroskopi femtodetik, untuk pertama kalinya dihasilkan gerakan lambat tentang perubahan energi selama reaksi berlangsung, schingga dapat dipahami latar belakang mekanistik hipotesis Arrhenius tentang ketergantungan reaksi terhadap temperatur, dan juga pada rumusan yang dihasilkan van't Hoff. Dengan kata lain, Zewail mampu mempelajari atom dan molekul dalam gerakan lambat -“sfow motion"- selama reaksi. Penelitian di bidang kimia femtodetik ini memungkinkan peneliti bidang kimia komputasi dapat membandingkan data hasil simulasi molekular dengan data spektroskopi femtodetik (Huang, 2006). TUPAC memberi pengertian Kimia Komputasi sebagai disiplin ilmu yang menggunakan metode matematika untuk menghitung sifat molekular atau untuk mensimulasi kelakuan sistem molekular (Waterbeemd dkk., 1997). Ruang lingkup kimia komputasi meliputi kajian kestabilan konformasi struktur senyawa kimia, termokimia, spektroskopi molekular, mekanisme reaksi, potensial elektrostatik, muatan atom, simulasi Monte Carlo dan Dinamika Molekular (Jensen, 1999). Aplikasi kimia komputasi juga banyak digunakan pada bidang kimia atmosfer, desain obat, desain katalis/biokatalis, sifat fisik simulasi proses, struktur dan sifat polimer, sifat pelumas, dan kimia surfaktan, Kemajuan kimia Komputasi telah memberikan Kontribusi besar dalam bidang proses kimia terutama pada langkah efisiensi desain proses dan produk baru, optimasi proses yang sedang berjalan, peningkatan efisiensi_energi, meminimalkan produksi yang menghasilkan limbah, penyempurnaan mekanisme reaksi, pemodelan lingkungan, dan —_peningkatan produksi_ dengan _—_tetap mempertimbangkan bidang kesehatan, keselamatan dan Jingkungan hidup. Kemajuan simulasi dan pemodelan, terutama kimia komputasi, dapat memberikan pengaruh berarti dalam menurunkan beayg dan 4 waktu yang diperlukan desain proses kimia dan senyawa baru. Pemodelan molekul yang akurat memungkinkan peneliti lebih cepat memprediksi sifat dan spesies kimia yang terlibat dalam suatu proses kimia. Desain katalis baru suatu proses kimia akan menaikkan keunggulan produksi, mereduksi emisi dan limbah, dan membangun proses kimia berkategori kimia hijau (green chemistry). Pemodelan dan simulasi akan memainkan peranan penting dalam pengembangan teknologi baru dalam produksi dan desain material/produk. Simulasi komputer membutuhkan suatu metode akurat dalam memodelkan sistem yang dikaji. Simulasi sering dilakukan dengan kondisi yang sangat mirip dengan eksperimen, sehingga hasil perhitungan kimia Komputasi dapat dibandingkan secara langsung dengan eksperimen. Jika hal ini terjadi, maka simulasi bersifat sebagai alat yang sangat berguna, bukan hanya untuk memahami dan menginterpretasi data eksperimen dalam tingkat mikroskopik, tetapi juga dapat mengkaji bagian yang tidak dapat dijangkau secara eksperimen, seperti reaksi pada kondisi tekanan sangat tinggi atau reaksi yang melibatkan gas berbahaya. Sistem solvasi kation dalam pelarut air, amoniak (Pranowo dan Rode, 1999; Pranowo dkk., 2006) dan campuran air-amoniak (Pranowo dan Rode, 2000; Pranowo dan Rode., 2001; Pranowo, 2003) telah dikaji dengan teknik simulasi Monte Carlo dan menghasilkan informasi tentang kestabilan sistem solvasi kation dan solvasi preferensial. Penelitian tentang sistem solvasi kation dalam pelarut air dapat menjelaskan fenomena ionic pump pada membran sel. Energi hidrasi K” yang lebih rendah dibandingkan dengan Na’ menyebabkan K* lebih ‘mudah melepaskan molekul air yang mengelilinginya dan masuk ke dalam K-channel (Tongraar dkk., 1998). Hal ini memberikan alternatif penjelasan tentang selektivitas K* dalam saluran sel yang oleh McKinnon dkk., dijelaskan dari sisi rigiditas atom oksigen karbonil dalam saluran sel yang hanya optimal dalam mengikat K" daripada ion Na” yang meiliki Jejari lebih keeil (Doyle dkk., 1998). 5 Pimpinan dan Hadirin yang saya muliakan Kimia Komputasi dalam Pendidikan Kimia Ada beberapa alasan mengapa kimia komputasi penting untuk pembelajaran kimia, Peserta didik memerlukan belajar untuk “berfikir seperti. molekul berpikir”. Untuk melakukan ini peserta didik memerlukan upaya “melihat” apa yang molekul lihat, dan “merasa” apa yang dirasakan molekul. Model memberikan gambaran_ paling baik dan secara langsung dapat menggambarkan dunia molekular. Perangkat lunak kimia komputasi seperti HyperChem (www. hypercub.com) memberikan fasilitas memadai untuk ‘melihat’ bentuk molekul’, menikmati vibrasi ikatan antar atom yang terekam sebagai spektra infra merah, dan dinamika perubahan struktur motekul akibat pengaruh sistem reaksi. VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) dapat memodelkan bentuk molekul, dan orbital molekul Hoeckel mampu memprediksi tingkat energi ikatan adalah sebagian dari upaya mengubah teori ke dalam prediksi kimia. Metode kimia komputasi memberikan hasil pengujian yang jauh lebih memadai dari prediksi teoritis. Model mudah untuk digunakan, tidak mahal dan aman (Rode dkk., 2007). Apakah pemodelan molekul harus menggantikan kimia eksperimental? Tentu saja tidak. Tujuan akhir kimia adalah menghasilkan senyawa yang berguna bagi kehidupan, tidak akan terubah dengan perkembangan pemodelan molekul. Kemampuan dalam pemodelan molekul akan memperpendek waktu dan mereduksi beaya yang diperlukan untuk mensintesis suatu senyawa. Pada tingkat praktis kita ingin belajar sintesis dan analisis yang banyak bergantung pada ketrampilan/skill. Pada tingkat teoritis intelektual, kita ingin mengetahui “aturan” yang = menggambarkan perilaku _kimia, Pendidikan kimia modem memerlukan ketrampilan praktis dalam eksperimen, selain itu juga memerlukan pemahaman terhadap pemodelan molekul (Lipkowitz and Boyd, 2002). Seberapa lama kita harapkan perhitungan kimia komputasi akan selesai? Untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan pemahaman tentang Keakuratan metode kimia komputasi yang digunakan, besamnya sistem kimia yang dimiliki, dan kinerja komputer yang digunakan. Kimia komputasi digunakan untuk menjelaskan beragam 6 sistem kimia dengan kompleksitas yang sangat luas. Tiga metode kimia komputasi yang sering digunakan adalah ab initio, semiempiris dan mekanika molekular. Metode ab initio digunakan untuk memprediksi sifat sistem kimia yang melibatkan jumlah atom yang kecil, sementara metode semiempiris mampu melakukan perhitungan sistem kimia lebih besar. Sistem kimia yang terdiri dari jutaan atom, masih dapat dianalisis menggunakan metode mekanika molekular. Kemampuan perhitungan dengan metode kimia komputasi bergantung juga pada Kemampuan komputer melakukan perhitungan. Untuk mendapatkan perhitungan efisien, dikembangkan metode_hibrid QM/MM (Quantum Mechanics/Molecular Mechanics hybrid) yang mampu menghitung secara teliti sisi aktif dari suatu sistem kimia karena dihitung secara mekanika kuantum, sedangkan bagian sistem kimia yang jumiahnya besar dan tidak mengalami perubahan terlalu besar dihitung dengan metode Mekanika Molekuler. Teknik QM/MM banyak digunakan untuk mengkaji interaksi obat dengan reseptor dalam docking molekular dengan cara penerapan perhitungan QM pada sisi interaksi aktif, dan MM pada bagian reseptor yang tidak berinteraksi aktif (Hofer dkk., 2004), Pimpinan dan Hadirin yang berbahagia Ruang Lingkup Kimia Komputasi Pemodelan molekular (molecular modeling) adalah teknik menginvestigasistruktur dan sifat molekular menggunakan kimia komputasi dan teknik visualisasi grafis dalam upaya menghasilkan gambaran tiga dimensi yang teliti dari suatu sistem kimia. Perkembangan komputer grafis sangat membantu analisis dan visualisasi interaksi molekular sistem kimia sehingga hampir semua jurnal ilmiah kimia dilengkapi dengan hasil visualisasi molcku! sistem kimia yang dijadikan obyek penelitian. Informasi kimia (Chemical Informatics) merupakan aplikasi teknologi komputer pada semua bidang kimia. Bidang yang banyak menggunakan teknik informasi kimia adalah industri obat. Peneliti informasi kimia berhadapan dengan data sangat besar sehingga perlu dibuat sistem informasi yang membantu kimiawan untuk memprediksi 7 sifat kimia senyawa, Teknik ini serupa dengan yang telah dilakukan olch Mendeleev ketika berhasil menetapkan posisi dan sifat unsur yang belum diketahui pada tabel periodik unsur. Penerapan teknologi informasi pada informasi kimia telah membantu bli kimia mengorganisir dan menganalisis data ilmiah yang tersedia, dalam rangka menghasilkan senyawa dan proses yang baru (Manly dkk., 2001) Bidang informasi kimia menjadi sangat penting beberapa tahun terakhir ini seiring dengan aktivitas perusahaan obat dan organisasi penelitian ilmu hayati memberikan perhatian khusus dari genomik ke proteomik dan teknik informasi terintegrasi. Penerapan Kimia Kombinatorial (Combinatorial Chemistry) dan High-Throughput Screen (HTS) memberikan kemajuan sangat cepat pada penelitian kimia, Perusahaan yang bergerak pada bidang informasi kimia menggabungkan simulasi molekular dan teknik analisis data dengan dukungan visualisasi_grafis berkualitas tinggi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan (Urban dkk., 2008). Peneliti yang bekerja pada infomasi kimia harus berkonsentrasi pada bidang kimia komputasi dan pemodelan molekul, pencarian dan pengkodean struktur kimia, dan visualisasi data kimia. Hal ini sangat terbantu dengan pengkodean grafis komputer yang sangat pesat Kemajuannya sehingga menghasilkan penelitian handal di bidang tersebut, Metode dan perangkat yang diperlukan dalam bidang informasi kimia adalah QSAR/QSPR (Quantitative Structure Activity Relationship/Quantitative Structure Property Relationship), algoritma genetik, statistik, analisis data, teknik visualisasi, CML (Chemically- Aware Web Language), Web Services dan Kimia Komputasi/ Pemodelan molekul (Raha, 2007) Pimpinan dan Hadirin yang berbahagia Peran Kimia Komputasi dalam bidang Desain Molekul Obat Metode in vitro dan in vivo lazim digunakan dalam proses penemuan obat. Komputer menawarkan metode in silico, -suatu metode yang menggunakan kemampuan komputer dalam rancang obat- sebagai komplemen dari in vitro dan in vivo. Kemampuan 8 Komputasi yang meningkat secara eksponensial merupakan peluang mengembangkan simulasi dan kalkulasi dalam merancang obat baru, Desain obat merupakan proses iterasi dimulai dengan penentuan senyawa yang menunjukkan sifat biologi penting dan diakhiri dengan langkah optimasi, baik dari profil aktivitas maupun sintesis senyawa kimia. Tanpa pengetahuan lengkap tentang proses biokimia yang bertanggungjawab terhadap aktivitas biologis, hipotesis desain obat pada umumnya didasarkan pada pengujian kemiripan struktural dan pembedaan antara molekul aktif dan tak aktif (Leach, 2001). Kombinasi antara strategi mensintesis dan uji aktivitasnya menjadi sangat rumit dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai pada pemanfaatan obat. Dengan kemajuan di bidang kimia komputasi, peneliti dapat menggunakan komputer untuk mengoptimasi aktivitas, geometri dan reaktivitas, sebelum senyawa disintesis secara ceksperimental. Hal ini dapat menghindarkan langkah sintesis suatu senyawa yang membutuhkan waktu dan biaya mahal, tetapi senyawa baru tersebut tidak memiliki aktivitas seperti yang diharapkan. Keberadaan komputer yang dilengkapi dengan aplikasi kimia komputasi, memungkinkan abli kimia komputasi medisinal menggambarkan senyawa obat secara tiga dimensi (3D) dan melakukan komparasi atas dasar kemiripan dan energi dengan senyawa lain yang sudah diketahui memiliki aktivitas tinggi (pharmacophore query). Berbagai senyawa turunan dan analog dapat “disintesis” secara in silico atau yang sering diberi istilah senyawa hipotetik (Zoumpoulaki dan Mavromoustakos, 2005). Aplikasi komputer melakukan kajian interaksi antara senyawa hipotetik dengan reseptor yang telah diketahui data struktur 3D secara in silico. Kajian ini dapat memprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan sekaligus dapat mengeliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Prediksi toksisitasnya secara in silico juga dilakukan dengan cara melihat interaksi senyawa dengan enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme obat. Hasilnya adalah usulan senyawa yang siap disintesis dan diyakini mempunyai aktivitas tinggi dibandingkan dengan senyawa yang telah dikenal. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvensional. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari studi kimia komputasi dalam menemukan obat baru. 9 Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa di dalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertangungjawab terhadap aktivitasnya (pharma- cophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa (Istiyastono dkk., 2003; Pranowo dkk., 2007; Yuliana dkk., 2004), Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilisitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperolch dari pethitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar (Hansch, dkk., 2002). Perangkat lunak Gaussian (www.gaussian.com) atau Turbomole (www. turbomole. com) merupakan dua di antara banyak perangkat lunak kimia komputasi handal untuk penentuan sifat molekular sistem kimia, Perkembangan lanjut dari QSAR adalah 3D-QSAR atau CoMFA (Comparative Molecular Field Analysis). CoMFA merupakan metode 3D-QSAR yang menggunakan teknik hubungan kuantitatif antara aktivitas biologis dari sekelompok senyawa deret 10 homolog dengan sifat tiga dimensinya yang berkait dengan sifat elektronik dan sterik. Dalam metode CoMFA, efek sterik, elektrostatik, luas permukaan, hidrofobisites dan ikatan hidrogen dari molekul dihubungkan pada deskripsi molekular spesifik (Paulino, 2008). Pelopor perkembangan 3D-QSAR adalah Marshall yang telah mengkomersialkan pendekatan analog aktif ini, dan beberapa teknik desain obat lain dalam program pemodelan molekul bermama SYBYL (soww.tripos.com/sybyl)). SBDD memanfaatkan informasi dari struktur protein target untuk meneari sisi aktif protein yang berikatan dengan senyawa obat. Berdasarkan prediksi sisi aktif dapat dirancang senyawa yang diharapkan berikatan dengan protein target tersebut dan memiliki aktivitas biologis. Struktur protein target dapat dimodelkan dari data struktur kristalnya (www.rscb.org) ataupun hasil analisis nuclear ‘magnetic resonance, NMR (nuclear magnetic resonance) maupun data genomic (bioinformatics). Paul Ehrlich (abad 19) menghipotesiskan bahwa semua obat harus bergabung dengan suatu reseptor sedemikian hingga terjadi efek yang diinginkan, Hipotesis ini telah menyebabkan perubahan cara berpikir dunia kedokteran. Karena jasa-jasanya inilah maka Paul Ehrlich sering disebut sebagai Father of Pharmacotherapy. Dengan teori Magic Bullets, molekul obat disamakan seperti roket_yang setelah ditembakkan mencari mangsanya (reseptor) dan menimbutkan efeknya (Lewis, 2006). Hal ini menjadi dasar filosofi dari docking moiekular yang didasarkan pada pemanfaatan informasi struktur target ‘maupun sifat fisikokimia ligan untuk melakukan uji interaksi senyawa obat pada prediksi sisi aktif protein. Berdasarkan informasi yang diperoieh dirancang senyawa baru yang diharapkan lebih aktif dari senyawa-senyawa yang telah tersedia. Fleksibilitas protein dan interaksinya dengan suatu senyawa dianalisis dengan mengaplikasikan simulasi Molecular Dynamics (MD), yaitu simulasi yang menganalisis perubahan struktur suatu senyawa sebagai fungsi waktu berdasarkan parameter-parameter tertentu (Trieb dkk., 2004) Prinsip dasar_ kimia medisinal adalah aktivitas biologi bergantung pada posisi tiga-dimensi dari gugus fungsi yang spesifik (farmakofor), Kecanggihan dalam menyusun model matematika yang diikuti dengan kemampuan komputer yang semakin cepat dan mudah Ml digunakan, telah memungkinkan untuk mendapatkan sifat spesifik senyawa obat yang telah dikenal, dan selanjutnya digunakan untuk memprediksi senyawa obat dengan aktivitas yang lebih tinggi. /igh throughput screen (HTS) merupakan metode penemuan molekul obat baru yang didasarkan pada otomatisasi_ proses skrining. Jika dikombinasikan dengan penyediaan ekstrak oleh kimia medisinal dan kimia kombinatorial maka H7S akan mampu menghasilkan lead compounds dengan cepat dan efisien, Penelitian lain yang akan mempunyai dampak cukup besar tethadap dunia pengobatan ialah proyek Penelitian Genom Manusia Jika seluruh genom manusia telah selesai diteliti, maka kita akan mempunyai peta genom manusia dan berbagai penyakit herediter akan diketahui dasar genetiknya. Bilamana hal ini telah dicapai, maka kita akan memasuki fase cara pengobatan baru, yaitu Terapi Gen (Schmidt-Wolf dkk., 1994), Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted Drug Design, CADD) atau desain molekular terbantukan computer (Computer-Assisted Molecular Design (CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan imteraksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptor- agonis (Chen dkk., 2005) Teknik yang diciptakan oleh abli komputer yang tertarik dalam intelegensi artifisial telah diterapkan pada kebanyakan kegiatan perancangan obat pada tahun belakangan ini. Metode ini dikenal dengan nama de Novo atau rancangan obat rasional (rational drug design). Skenario umumnya adalah beberapa sisi aktif diidentifikasi dan dilanjutkan melihat struktur molekular yang akan berinteraksi dengan sisi aktif tersebut agar dapat menentukan fungsi atau aktivitas, Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh ahli kimia dengan cara mencoba ratusan babkan ribuan kemungkinan dengan metode kimia komputasi mekanika molekular. Dalam metode ini hasil mekanika molekular diintegrasikan ke dalam program intelegensi artifisial yang mencoba sejumlah kecil kemungkinan terprediksi secara otomatis. Sejumlah teknik untuk mengambarkan bagian “intelegen” dari operasi 12 ini sangatlah las dan tidak mungkin untuk membuat generalisasi implementasi program ini (Postic dan Girard, 2008). Desain obat tidak hanya desain ligan, tetapi juga farmakokinetik dan toksisitas yang pada umumnya di luar kemampuan untuk didesain dengan bantuan komputer. Namun demikian, perangkat khemometri yang dilengkapi desain eksperimental dan statistik mutivariat dapat membantu. merencanakan dan mengevaluasi farmakokinetik dan toksikologi eksperimental. Pimpinan dan Hadirin yang saya berbahagia ‘Tantangan Kimia Komputasi di masa depan Kimia komputasi dapat membantu dalam bidang desain dan optimasi proses yang baru atau proses yang sedang berjalan maupun optimasi produk. Kimia Komputasi dapat mereduksi biaya pengembangan, meningkatkan efisiensi energi, dan daya guna lingkungan, schingga menaikkan produktivitas dan keuntungan. Walaupun kimia komputasi dapat diterapkan pada bidang industri, tetapi_masih punya keterbatasan, Hal ini discbabkan Karena keterbatasan skala permasalahan industri yang dapat dimodelkan, juga, adanya kesulitan dalam validasi dan kesesuaian hasil pemodelan molekul. Hambatan lain adalah menghasilkan perangkat lunak Komersial yang dengan mudah digunakan oleh masyarakat. Keterbatasan ini disebabkan karena kualifikasi masyarakat pengguna yang masih kurang, jumlah peminat yang sedikit, dan kurangnya publikasi informasi dan pendidikan tentang keuntungan penggunaan kimia komputasi dalam bidang yang digeluti masing-masing individu. Idealnya, kimia komputasi mempunyai sifat (1) dapat diterapkan pada sistem yang bervariasi, yaitu berlaku untuk sistem yang besar, waktu operasi yang panjang, sistem cairan atau padatan, (2) Fleksibel, dapat dijalankan pada berbagai plasform komputasi (perangkat keras) dan perangkat lunak, dan didukung oleh visualisasi grafis yang memadai, (3) Kemampuan tinggi, mampu dijalankan pada desktop atau plasform komputasi paralel berbiaya murah, (4) Mudah digunakan, mekanisme penggunaan yang sederhana dan sistem yang canggih untuk dapat digunakan oleh pengguna dengan kemampuan 13 rata-rata, (5) Validasi eksperimental, hasil perhitungan komputasi divalidasi_ secara cksperimental, (6) Termasuk dalam kurikulum pendidikan, yaitu dapat diberikan pada S1, $2 maupun $3 melalui kuliah dan praktikum. Permasalahan utama untuk pemanfaatan komputer adalah keberadaan aplikasi kimia komputasi yang memadai dan lengkap. Salah satu aplikasi kimia komputasi yang cukup memadai untuk penemuan obat adalah Molecular Operating Environment (MOE) yang dikembangkan Chemical Computing Group (www chemcomp.com). MOE selain menawarkan fasilitas yang cukup lengkap juga user-friendly schingga cocok digunakan dalam pembelajaran. Hanya saja aplikasi kimia komputasi yang user-friendly biasanya mahal sehingga alasan efisiensi biaya tidak lagi relevan. Sebagai contoh, biaya lisensi untuk penggunaan akademis (non komersial) sekitar 2000 US dollar pertahun. Perangkat lunak semacam ini sangat sesuai jika pengelolaannya dapat terpusat di universitas sehingga peneliti dari berbagai disiplin ilmu dapat memanfaatkan secara maksimal. Di era open source ini semakin banyak aplikasi-aplikasi kimia komputasi berbasis open source maupun yang menawarkan free academic license. Hanya saja aplikasi-aplikasi tersebut seringkali tidak user-friendly dan untuk memanfaatkannya membutuhkan kemampuan penguasaan komputer yang lebih baik misalnya dengan tuntutan penguasaan sistem operasi LINUX. Pada umumnya aplikasi- aplikasi tersebut seringkali fokus pada satu topik schingga tidak cukup Iengkap digunakan secara_ komprehensif, misalnya NAMD (www.ks.uiuc.edw/Research/namd/), sebuah aplikasi untuk Molecular Dynamics; Visual molecular dynamics (VMD; www.ks.uiuc.edu/ Research/vmd/) untuk visualisasi molekul baik tunggal maupun trajectory hasil studi Molecular Dynamics; — ArgusDock (www.arguslab.com) untuk analisis docking molekular, GAMESS (www.uiowa.edu/~ghemical/gtk-gamess.shtml) untuk minimisasi energi; dan ACD/labs ChemSkecth (www.acdlabs.com) untuk menggambar struktur kimia. Pemanfaatan High-Performance Computing (HPC) dalam bidang Kimia Komputasi melibatkan permasalahan pengembangan arsitektur komputer paralel, sistem perangkat lunak dan aplikasinya 14 (Catlow dan Woodley, 2006). Simulasi mekanika kuantum sangat bermanfaat untuk simulasi molekular yang memerlukan akurasi yang tinggi. Kendala yang dihadapi adalah waktu operasi yang lama jika molekul yang dianalisis mempunyai jumlah atom besar. Kajian kimia komputasi yang terbantu dengan ketersediaan HPC adalah simulasi dinamika molekular, informasi kimia, dan docking molekular yang pada umumnya memerlukan visualisasi grafis dari interaksi antar molekul. Hal inilah yang akan menjadi tantangan para peneliti pemodelan molekul. Salah satu kegiatan dalam proyek INHERENT (Indonesian Higher Education Network) UGM adalah i-HPC (Inherent-High Performence Computing) yang metupakan portal kolaborasi riset berbasis komputasi paralel berunjuk kerja tinggi. Aplikasi komputasi digital tersebut antara lain: aplikasi di bidang rekayasa semikonduktor, desain seri protein, pemodelan DNA, simulasi syaraf manusia, bioteknologi, bioinformatik, digital signal processing, pengelolaan informasi geografis, dan lain-lain, Aplikasi ini dapat menekan biaya riset high end, sclain dapat menghasilkan produk riset_bertaraf internasional. Manfaat yang diperoleh adalah dapat meningkatkan rekognisi negara Indonesia di dunia Internasional Peluang kerjasama antar peneliti lintas bidang seperti kimia komputasi, kedokteran, farmasi, biologi, ahli sintesis dan teknik kimia, dan institusi pendidikan tingkat menengah (SMA), merupakan faktor dominan dalam memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh kimia komputasi dalam memprediksi senyawa baru yang ‘mempunyai potensi sebagai obat dengan harga jual yang kompetitif. Pimpinan sidang dan Hadirin yang saya muliakan Ucapan Terimakasih Di bagian akhir pidato pengukuhan ini, ijinkanlah saya mengungkapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, yang telah memberikan jalan bagi terraihnya jabatan Guru Besar dalam bidang ilmu kimia, dan semoga gelar ini menjadi sebuah jembatan penghubung antara kami sebagai makluk untuk dapat membaca, memahami, dan melaksanakan kehendak Allah yang maha Kaya akan ilmu dan pengetahuan, 15 Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam mengantarkin saya pada posisi seperti sekarang ini. Kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional, saya menghaturkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kepercaryaan yang diberikan kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar. Terimakasih juga saya sampaikan kepada Pimpinan Universitas, Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, Ketua dan Sekretaris Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada yang telah menyetujui dan mengusulkan pengangkatan saya sebagai Guru Besar. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Dekan dan Wakil Dekan, Pimpinan dan anggota Senat Fakultas, Dewan Guru Besar FMIPA UGM, Ketua, Sekretaris dan Kepala Laboratorium di lingkungan Jurusan Kimia FMIPA UGM yang telah menyetujui pengangkatan saya dalam jabatan Guru Besar. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga tidak lupa saya sampaikan kepada para guru dan pendidik kami yang telah memberikan bekal pengetahuan, sikap santun, dan kepribadian yang kokoh kepada saya dalam ikut serta memikul amanah Allah sebagai pemberi rahmat bagi alam semesta, hamemayu hayuning bawono. Kepada guru kami di SD Pesanggaran Il, SMP Pesanggaran, SMPP Negeri Banyuwangi, dan kepada seluruh dosen saya di Jurusan Kimia FMIPA UGM, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi- tingginya atas jerih payah dan keiklasannya dalam membentangkan jalan lebar untuk mempelajari sebagian kecil dari ilmu Allah yang sungguh luar biasa, Penghargaan juga saya sampaikan kepada Prof. Dr. MDr.hc. Bernd M Rode, sebagai promotor dalam menyelesaikan program doktor dalam bidang kimia komputasi di University of Innsbruck, Austria. Saya juga sampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Austria yang telah memberikan berbagai fasilitas dan pendanaan bagi kepentingan penyelesaian program $3 (beasiswa OedD), post-doc (Asea-Uninet) dan fasilitas kerjasama yang lain (University of Innsbruck). Pada tahun 1997 Univeritas Gadjah Mada dan University of Innsbruk, Austria telah mendirikan Ausirian-Indonesian Centre for Computational Chemistry, AIC (www aic.ugm.ac.id) di Jurusan Kimia FMIPA UGM yang berfungsi sebagai laboratorium penelitian bidang kimia komputasi. AIC telah mengantarkan mahasiswa $1, $2 dan $3 16 dalam menyelesaikan tugas akhir. Kami berharap agar kerjasama Indonesia-Austria ini dapat memberikan andil dalam mewuwujudkan UGM sebagai world class research university. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para sahabat yang sangat menyayangi saya dan keluarga, yang telah memberikan dorongan untuk terus memberikan hal terbaik pada masyarakat, menjalani proses Kehidupan secara ikhlas dan memberi sesuatu tanpa pamrih. Kami sampaikan penghargaan setinggi- tingginya kepada para sesepuh kami yang telah memberikan piwulang berguna dalam mengarungi kehidupan. “Qjo kurang pamarikso niro, den agung pangapuro niro”, yang membimbing pada sifat bijaksana, dan “Ojo ngrangsang samubarang kang sinedyo” yang menuntun agar kami menjalani kehidupan ini dengan penuh kesabaran, Penghargaan, sembah sujud dan ucapan terimakasih, saya sampaikan kepada ayah saya Bp. Suratman (alm.), dan Tbunda tercinta Siti Nurkhajati, yang dengan sabar dan penuh keiklasan membimbing saya, memberikan dukungan dan doa penuh khusuk. Ucapan terimakasih dan hormat yang setinggi-tingginya juga saya sampaikan kepada ayah mertua saya bapak Drs. Moeljono, Apt. (Alm.) dan Ibunda Soemarti dan adik-adik yang telah memberikan dorongan dalam menciptakan kehangatan dalam ‘keluarga dan memacu pencapaian derajat keberhasilan dalam bidang karir akademik. Kepada kakak saya, Ririn Indriastuti, M.Pd sekeluarga, dan dua adik saya, Indiyah Wulandari sekeluarga dan Joko Yuwono sekeluarga, saya mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas perhatian dan doanya yang telah menjadi energi penyemangat untuk meraih keberhasilan. Semangat dan jerih payah orang tua kita, telah mewujud dalam capaian-capaian prestasi yang sekarang kita nikmati, dan semoga Allah ridhlo atas usaha kita bersama, Penghargaan dan rasa terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada istri saya dr. Novia Primulyani, SpA, dan anak saya Diwangkara Bagus Nugraha dan Nindya Widita Ayuningtyas. Kalian bertiga adalah pelita bagi jalan kehidupan dan penyemangat dalam menggapai semua keberhasilan. Saya sampaikan bahwa keberhasilan yang sekarang saya capai adalah keberhasilan kita bersama. Hanya dengan perhatian, doa dan dorongan kalian-lah, Allah berkenan memberikan anugerah ini, Kebersamaan, kekeluargaan, dan keiklasan 7 inilah yang telah mengantarken kita pada tahapan hidup yang insyaallah diberkahi oleh Allah. Juga untuk Amo Vijverman, siswa AFS dari Belgia yang selama 1 tahun menjadi bagian dari keluarga, kami merasakan bahwa keberadaan Amo di tengah-tengah keluarga menambah lengkapnya perjalanan hidup kami, semoga persahabatan ini akan terus berlanjut di kemudian hari. Pimpinan sidang dan hadirin yang dimulyakan Allah, Akhimya kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh hadirin yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memenuhi undangen kami, dan dengan sabar mengikuti pidato pengukuhan saya ini, Acara ini sudah kami persiapkan dengen kesungguhan hati, namun demikian tentu ada hal-hal yang kurang berkenan di hati, kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah selalu memberikan berkah melimpah kepada kita untuk menapak kehidupan ke depan. Wassalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh, 18 DAFTAR PUSTAKA Catlow, R., Woodley, S.M., 2006, High Performance Computing in Materials Chemistry, J.Maver.Chem., 16, 1883 Chen, B., Lei, Z., Li, Q.. Li, C., 2005, Application of CAMD in Separating Hydrocarbons by Extractive Distillation, Am. Inst, Chem. Eng., 51, 3114, Doyle, D.A., Cabral, J.M., Pfuetzner, R.A., Kuo, A., Gulbis, J.M., Cohen, S.L., Chait, B.T., MacKinnon, R., 1998, The Structure of the Potassium Channel: Molecular Basis of K” Conduction and Selectivity, Science, 280, 69. Hansch, C., Hoekman, D., Leo, A., Weininger, D., Selassie, C. D., 2002, Chem-Bioinformatics: Comparative QSAR at the Interface between Chemistry and Biology, Chem. Rev., 102, 783. Hofer, T.S., Tran, H.1., Schwenk, C.F, Rode, B.M., 2004, Recent Developments and Challenges in Chemical Simulations, J. Comput. Chem., 25,21. Huang, W., Qian, W., and El-Sayed, M.A., 2006, Gold Nanoparticles Propulsion from Surface Fueled by Absorption of Femtosecond Laser Pulse at Their Surface Plasmon Resonance," J. Am. Chem. Soc., 128, 13330. Istiyastono, E.P., Martono, S., Tahir, 1, Pranowo, H.D., 2003, Quantitative Structure-Activity Relationship Analysis of, Curcumin and Its Derivatives as GST Inhibitors Based on Computational Chemistry Calculations, Indo. J. Chem, 3, 179, Leach, A.R., 2001, Molecular Modelling, Principle and Applications, edisi-2, Pearson Education EMA, London, Lewis, L.D., 2006, 21 Century ‘Magic Bullets’ and Changing Paradigms, Br. J. Clin. Pharmacol., 62, 1. Lipkowitz K.B., Boyd, D.B. (Editors), 2002, Reviews in Computational Chemistry, Vol 8. John Wiley & Sons, New Jersey, USA. Manly, C. J., Louise-May, S., and Hammer, J.D., 2001, The Impact of Informatics and Computational Chemistry on Synthesis and Screening, Drug Discovery Today, 6, 1101 Paulino M., Alvareda, E.M., Denis, P.A., Barreiro, E.J., da Silva S.G.M., Dubin, M., Gastelhi, C., Aguilera, S., Tapia, O., 2008, 19 Studies of Trypanocidal (Inhibitory) Power of Naphtho- quinones: Evaluation of Quantum Chemical Molecular Descriptors for Structure-Activity Relationships, Euro. J. Med. Chem., 43, 2238. Postic, C., Girard, J., 2008, Contribution of De Novo Fatty Acid Synthesis to Hepatic Steatosis and Insulin Resistance: Lessons from Genetically Engineered Mice, J. Clin. Invest., 118, 829. Pranowo H.D., Mudasir, Kusumawardani C., Purtadi S., 2006, The Structure of Co” in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simulation including Three-Body Correction, Chem. Phys., 324, 573 Pranowo, H.D., Rode, B.M., 2000, Simulation of Preferential Cu’* Solvation in Aqueous Ammonia Solution by Means of Monte Carlo Method Including Three-Body Correction Function Terms, J. Chem. Phys., 112, 4212 Pranowo, H.D., Rode, B.M., 2001, Preferential Cu’* Solvation in Aqueous Ammonia Solution of Various Concentrations, Chem. Phys., 263, 1. Pranowo, H.D., 2003, Monte Carlo Simulation of CuCl; in 18.6% Aqueous Ammonia Solution, Chem. Phys., 291, 53. Pranowo, H.D., Rode, B.M., 1999, Solvation of Cu” in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simulation Including Three-Body Corrections, J, Phy's. Chem. A, 103, 4298. Pranowo, H.D., Tahir, L, Ajidarma W., 2007, Quantitative Relationship of Electronic Structure and Inhibitation Activity of Curcumin Analogs on Ethoxyresorufin 0-Dealkylation (EROD) Reaction, Indo. J. Chem., 2, 55. Raha K, Peters M.B., Wang B., Yu N., Wollacott A.M., Westerhoff. LM, Merz K.M. Jr., 2007, The Role of Quantum Mechanics in Structure-Based Drug Design, Drug Discov. Today., 12, 725. Rode, B.M., Hofer, TS. Kugler, M.D. 2007, The Basie of Theoretical and Computational Chemistry, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co., KGaA, Weinheim. Schmidt-Woif, LG.H., Huhn, D., Neubauer, A., Wittig., B., 1994, Interleukin-7 Gene Transfer in Patients with Metastatic Colon Carcinoma, Renal Cell Carcinoma, Melanoma, or with Lymphoma, Human Gene Therapy, 5, 1161. 20 T., 2006, Femtosecond Time-Resolved Photoelectron Imaging, Ann. Rev. Phys, Chem., 57, 589. Tongraar, A., Liedl, K.R., Rode, B.M., 1998, Born-Oppenheimer Ab Initio QM/MM Dynamic Simulation of Na’ and K* in Water: Structure Making to Structure Breaking Effects, J Phys.Chem.A, 102, 10340 Trieb, M., Rauch, C., Wellenzohn, B., Wibowo, F., Loerting, T., Mayer, E., Liedl, K.R., 2004, Daunomycin Intercalation Stabilizes Distinct Backbone Conformations of DNA, J. Bio. Struc. and Dynamics., 21, 713. Urban D.J., Zheng W., Goker-Alpan O., 2008, Optimization and Validation of Two Miniaturized Glucocerebrosidase Enzyme Assays for High Throughput Screening, Comb. Chem. High Throughput Screen, 11,817 van de Waterbeemd, H., Carter, R.E., Grassy, G., Kubinyi, H., Martin, Y.C., Tute, MS., Willett, P., 1997, Glossary of Terms Used in Computational Drug Design (IUPAC Recommendations 1997), 1137. Yuliana, Pranowo, H.D., Jumina, Tahir, 1, 2004, Analysis of Quantitative Electronic Structure Activity Relationships Antimutagenic Benzalaceton Derivatives by Principle Component Regression Approach, Indo. J. Chem., 4, 68-75. Zoumpoulaki, P., Mavromoustakos T., 2005, Seeking the Active Site of the AT; Receptor for Computational Docking Studies, Drug Design Rev.,2, 53 Suzui BEBERAPA CONTOH VISUALISASI HASIL PEMODELAN Ikatan Zn™* dengan eter mahkota Bzl6CS Hasil docking Endonuclease I-Ppol__ Struktur protein GRP94 hasil (IEVX) with DNA (1A73). docking od Selektivitas dari saluran KesA_—— 3D-QSAR dari CYP450m dengan CoMFA 2 BIODATA Nama : Prof. Dr. Haro Dwi Pranowo, M.Si. Tempat & Tgl Lahir : Banyuwangi, 31 Juli 1965 Jabatan/Gol : Guru Besar/TVb, SK Mendiknas No. 2935 1/A4.5/KP/2008 Tertanggal 31 Maret 2008. Alamat Kantor : Jucusan Kimia FMIPA UGM, Sekip Utara, Yogyakarta, $5281 Alamat rumah : JI Nogotirto 63 C, RT 10 RW 13, Ds. Kramatan, Desa Nogotirto, Kee. Gamping, Kab. Sleman, DIY, 55293 E-mail : hamodp@ugm.ac.id Keluarga Istri dr. Novia Primulyani, SpA, Anak: Diwangkara Bagus Nugraha (Wawan) Nindya Widita Ayuningtyas (Wiwin) Pendidikan $3 Computational Chemistry, University of Innsbruck, Austria; 1997-2000 s2 Kimia Organik, Program Studi Kimia, Pesca Sarjana UGM; 1992- 1995 SI Kimia FMIPA UGM; 1983-1988 SMA SMPP Negeri Banyuwangi, Jawa Timur; 1980-1983, SMP SMP Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur: 1976-1980 sD SDN Pesanggaran II, Banyuwangi, Jawa Timur; 1971- 1976 B Bidang ilmu : Kimia Komputasi Disertasi : Monte Carlo Simulations of Cu" and Cu’’ in Water, Liquid Ammonia and Water-Ammonia Mixtures Pembimbing : Prof. Dr. M.Drhc. Bernd M Rode, University of Innsbruck, Austria Riwayat Pekerjaan 2008-sekarang : Tim Pertimbangan Penelitian UGM 2008-sckarang : Koordinator Fasilitator Rintisan SMA Bertaraf Internasional R-SMA-BI) SMA 8 Yogyakarta 2005-2007: Sekretaris Jurusan Kimia FMIPA UGM 2005-2007: Wakil pengelola Program Magister IImu Kimia 2004-sekarang : Auditor Mutu Akademik Internal (AMAI) UGM. 2002-sekarang : Editorial board jumal ‘Indonesian Journal of Chemistry’ (Kimia FMIPA UGM) 2001-2003: Direktur’ Eksekutif Sub Proyek Quality for Undergraduate Education (QUE) Jurusan Kimia FMIPA UGM 2000-sekarang : Sekretaris, Austrian-Indonesian Centre for Computational Chemistry (AIC), UGM Yogyakarta 1990-sekarang : Dosen jurusan Kimia, FMIPA UGM. Publikasi Jurnal Internasional Pranowo H.D., Mudasir, Cahyorini, K., Purtadi S., 2006, The Structure of Co” in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simulation including Three-Body Correction, Chem. Phys., 324, 373-578 (Penghargaan insan Berprestasi UGM tahun 2006 pada kategori Penghargaan Publikasi Jurnal Internasional Terbaik UGM 2006) Pranowo, H.D., 2003, Monte Carlo Simulation of CuCl; in 18.6% Aqueous Ammonia Solution, Chem. Phys., 291, 53-59. Pranowo, H.D., Rode, B.M., 2001, Preferential Cu’ Solvation in Aqueous Ammonia Solution of Various Concentrations, Chem. Pliys., 263, 1-6. 24 Pranowo, H.D., Rode, B.M., 2000, Simulation of Preferential Cu’* Solvation in Aqueous Ammonia Solution by Means of Monte Carlo. Method Including Thtee-Body Correction Function Terms, J. Chem. Phys., 112, 4212-4215. Pranowo, H.D., Rode, B.M., Setiadji, AH.B., 1999, Cu’ in Liquid Ammonia and in Water: Intermolecular Potential Function and Monte Carlo Simulation, J. Phys. Chem.A, 103, 11115-11120. Pranowo, H.D., Rode, B.M., 1999, Solvation of Cu in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simulation Including Three-Body Corrections, J. Phys. Chem. A, 103, 4298-4302, Publikasi dalam Seminar Internasional Pranowo, H.D., 2007, Monte Carlo Simulation of I, Br, and CF in Water using Ab Initio Pair Potential Functions, International Conference on Chemical Sciences (ICCS-2007), Mei 24-27, 2007, Yogyakarta, Indonesia. Pranowo, H.D., Wahyuningsih, T.D., 2007, Binding of Crown Ether Bz9C3, Bzl2C4 and BzlSC5 to Cations Based on Semiempirical Orbital Molecular Calculations, International Conference on Chemical Sciences (ICCS-2007), Mei 24-27, 2007, Yogyakarta, Indonesia Pranowo H.D., Mudasir, Kusumawardani C., Partana, C. F., and Purtadi S, 2006, The Effect of Three-Body Potential on the Monte Carlo Simulation of Co” in Liquid Ammonia and in Water, Penang Intemational Conference for Young Chemists (ICYC), 2006, 24-27 Mei 2006, Penang Malaysia, Pranowo H.D., 2002, Monte Carlo Simulation of CuCl: in 18.6% Aqueous Ammonia, international Conference on Computational and Mathematical Methods in Science and Engineering (CMMSE 2002)" 20-25 September 2002, Alicante, Spanyol. Pranowo H.D. and Rode, B.M., 2002, Preferential Cu” Solvation in Aqueous Ammonia Solution of Various Concentrations, Seventh Eurasia Conference on Chemical Sciences, EuAsC2S-7, March 9-12, 2002, Karachi, Pakistan, 25 Pranowo, H.D., Setiaji, A.B. Hattu, N., Male, Y.T., 2001, Conformation Analysis of Li”-Crown Eher Complexes in the Gas Phase by Means of Semiempirical Method, Intemational Seminar on Organic Chemistry (ISWOC), Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UGM, Yogyakarta Publikasi dalam jurnal nasional Cahyorini, K., Sukisman P., Fajar C.P., Pranowo, H.D., Mudasir, 2007, The Preferential Structure of Co” Solvation in Aqueous Ammonia Solution Determining by Monte Carlo Simulation, Indo. J. Chem., (1), 38-42. Pranowo, H.D., Tahir, L, Ajidarma W., 2007, Quantitative Relationship of Electronic Structure and Inhibitation Activity of Curcumin Analogs on Ethoxyresorufin o-Dealkylation (EROD) Reaction, Indo.J-Chem., 7(1), 78-82. Cahyorini K., Pranowo, H.D., Fajar, C.P., Mudasir, 2006, Monte Carlo Simulations of Co(LI) in Water Including Three-body Correction, Indo. J. Chem., 6(3), 280-285. Pranowo, H.D., Anwar, C., Molecular Modelling of Mn+.[DBz16C5] Complexes, M= Li’, Na‘, and Zn’* Based on MNDO/d Semiempirical Method, Indo. J. Chem., 6 (2), 144-149. Pranowo, H.D., Pramono, K.D., Setiaji, B., 2004, The Solvation Structure of Co** in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simulation Using Pair Potential, Berkala Imiah MIPA, 14(2), 58-42. Yuliana, Pranowo, H.D., Jumina, Tahir, 1., 2004, Analysis of Quantitative Electronic Structure Activity Relationships Antimutagenic Benzalaceton Derivatives by “Principle Component Regression Approach, Indo. J. Chem., 4 (1), 68-75. Baroroh, H., Yahya, M.U., Pranowo, H.D., 2004, Monte Carlo Simulation of Zn”’ in Water-Ammonia Mixed System, Sains dan Sibernatika, 17(1),157-174. Istiyastono, E.P., Martono, S., Tahir, 1, Pranowo, H.D., 2003, Quantitative Structure-Activity Relationship Analysis of Curcumin and {ts Derivatives as GST Inhibitors Based on 26 Computational Chemistry Calculations, Indo. J. Chem, 3 (3), 179-186 Pranowo, H.D., Siregar T.H., Mudasir, 2003, Theoretical Study of the Effect of Water Molecule Addition on the Conformation of Substituted Dibenzo-18-Crown-6 Ethers in Its Complexation with Na* Cation Using Semiempirical Method MNDO/d, Indo. J. Chem, 3 (2), W117. Istiyastono, E.P., Supardjan, Pranowo, H.D., 2003, The Keto-Enol Tautomerism of Curcumin and Some 4-Substituted Curcumin Derivatives, Majalah Farmasi Indonesia, 14(3), 107-113, Pranowo, H.D., Anwar, C., 2003, Interaction Between Li” Cation with Crown Ethers BzISC5, DBz16C5 and DBz18C6: Molecular Modelling base on MNDO/d Semiempirical Method, Indo, J. Chem., 3 (1), 55-66. Post-Doc University of Innsbruck, Austria tahun 2002 Penelitian bidang Kimia Komputasi University of Innsbruck, Austria tahun 2005 Penelitian bidang Kimia Komputasi Penghargaan Penghargaan Insan Berprestasi UGM tahun 2006 pada kategori Publikasi Jumal Intemasional Terbaik UGM 2006. Dosen Berprestasi I dalam bidang Akademik Jurusan Kimia FMIPA, Dies Natalis UGM tahun 2003 Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, Piagam ‘Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai