(SAP)
Pokok Bahasan : Keluarga Berencana
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Waktu : 15 menit
Tanggal :
Tempat :
Metode : Ceramah
Penyuluh :
C. Sasaran
Pasangan Usia Subur
D. Materi
a. Pengertian Keluarga Berencana
b. Tujuan Keluarga Berencana
c. Manfaat Keluarga Berencana
d. Macam-macam Jenis Alat Kontrasepsi
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab
F. Media
Penyuluhan secara lisan, Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan
No Tahapan dan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
waktu
1. Kegiatan awal/ 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam.
pembuka 2. Validasi (tanyakan kabar) 2. Memperhatikan dan
(2 menit) 3. Menjelaskan tujuan dan materi mendengarkan.
yang akan diberikan. 3. Memperhatikan dan
mendengarkan
H. Evaluasi
Seluruh Pasangan Usia Subur dapat mengerti apa yang dimaksud dengan Keluraga
Berencana dan Dapat menerapkan Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari.
I. Sumber
Affandi Biran, dkk, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. Memahami Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta :
EGC
MATERI
PENTINGNYA IMUNISASI
A. Pengertian
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. Untuk menghidari kehamilan yang bersifat sementara digunakan
kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bila
dilakukan sterilisasi.
B. Tujuan Imunisasi
a. Tujuan Umum :
1. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Tujuan Khusus :
1. Pengaturan kelahiran
2. Pendewasaan usia perkawinan
3. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
4. Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5. Menjarangkan kehamilan
6. Membatasi jumlah anak
c. Tujuan KB berdasar “RENSTRA 2005-2009” meliputi :
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)
g. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun
dilakukan didasari alasan yang sangat umum, yakni merasa cukup dengan jumlah
anak yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi
pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi.
Begitu pula dengan wanita dengan cara memutuskan atau memotong saluran sel
telur yang disebut tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau
tidak akan memiliki keturunan.
Manfaat :
1. Sangat efektif, karena merupakan metode kontrasepsi permanen
2. Tidak mempengaruhi proses pemberian ASI
3. Tidak bergantung pada faktor senggama
4. Akan lebih bermanfaat bagi anda yang memiliki riwayat kehamilan beresiko
karena akan terhindar dari keadaan tersebut
5. Dilakukan dengan pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi
lokal
6. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
7. Tidak mempengaruhi keadaan fungsi seksual karena tidak ada efek pada
produksi hormon ovarium
Keterbatasan :
1. Metode ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang tidak dapat
dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi
2. Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih metode ini.
Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang benar-benar
mantap memilih metode ini.
3. Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek setelah
dilakukan pembedahan
4. Resiko komplikasi dapat meningkat jika dilakukan anestesi umum
5. Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah jika yang
dilakukan adalah proses laparoskopi
6. Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular seksua, termasuk
HIV/AIDS