Perkawinan merupakan persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar
dan bebas menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya. Hubungan ini
tidak boleh diputuskan oleh manusia sebagaimana yang telah dikatakan dalam Kitab Matius
19:1-6 yang menegaskan bahwa Tuhan yang menghendaki agar kesatuan antara suami dan
istri tidak terceraikan, karena perkawinan merupakan tanda kesetiaan Allah kepada manusia
dan kesetiaan Kristus kepada Gereja-Nya. Atau dengan kata lain: menjadi tanda kesetiaan
cinta Allah kepada setiap orang.
Ayah merupakan kepala keluarga yang memimpin jalan hidupnya keluarga untuk
mencapai kebahagiaan sekaligus sebagai pelindung keluarga yang melindungi istrinya beserta
anak-anaknya. Selain itu ayah juga bisa sebagai pendidik anak yang mengajarkan banyak hal
yang sama seperti ibu. Dan yang terpenting, ayah juga merupakan seorang penyokong hidup
yang sangat dibutuhkan oleh seorang istri. Dituliskan seperti itu karena banyak wanita karir
yang hidupnya merasa tertekan karena tidak mendapatkan afeksi dari sang suami sehingga
tidak jarang terjadi perceraian.
Ibu merupakan hati dalam keluarga, yang berarti juga bagian penting bagi keluarga.
Mengapa demikian? Karena ibu itu mampu menciptakan suasana kasih sayang, ketenteraman,
keindahan, dan keharmonisan dalam keluarga. Tanpa seorang ibu, kehidupan berkeluarga
akan terasa hambar karena kehilangan “hati” dalam keluarga. Selain sebagai “hati” keluarga,
ibu juga merupakan seorang penyokong hidup dalam bentuk semangat dan afeksi untuk sang
suami dalam menjalankan kehidupan keluarga. Dan yang terakhir, ibu juga diperlukan dalam
mengajari anaknya berbagai hal bersama dengan sang ayah juga. Dengan begitu keluarga
harmonis terbentuk.
Selain ayah dan ibu, anak juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus
dipenuhi. Walau seiring pertumbuhan anak akan mengubah tugas dan tanggung jawab anak,
ada satu hal yang tidak berubah, yaitu menyangi orang tua serta merawatnya hingga akhir
hayatnya karena orang tua kita hadir, karena orang tua yang merawat kita hingga dewasa,
karena orang tua kita dapat merasakan hangatnya kasih sayang orang tua. Oleh karena itu kita
harus mengembalikan semua itu dengan menyayanginya dan juga merawatnya hingga pada
akhir hayatnya.
Dari awal penjelasan hingga sekarang, banyak sekali kata-kata yang menyangkut soal
cinta kasih, kepedulian, dan lain-lain. Mengapa demikian? Akan dijelaskan berikut ini.
PERTANYAAN
1. Mengapa banyak orang yang tidak mendapatkan pasangan hidupnya, dengan kata lain
sering mendapatkan orang yang salah dalam membina hubungan sehingga terjadi
perceraian?
2. Mengapa banyak orang di Indonesia ingin cepat menikah? Padahal banyak orang
sukses di luar sana yang pada akhirnya tidak menikah sama sekali dan menikmati
hidupnya dengan sepenuh hati tanpa harus menikah. Jadi mengapa?