Bab 2
Bab 2
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk
antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg. Untuk mendapatkan
kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama dengan satu jarak
kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub utara (U) dan kutub selatan (S)
yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi tanda Tho () dan satu jarak
o
kutub adalah 180 listrik. Apabila jumlah pasang kutub suatu motor adalah p, maka
jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur =
o o
bs) dan derajat listrik ( el) kita kaitkan dengan kutub, maka dapat kita ambil suatu
contoh
o o
Untuk P = 1, maka 360 bs = 1 x 360 el
o o
P = 2, maka 360 bs = 2 x 360 el
o o
P = 3, maka 360 bs = 3 x 360 el
U 90
0
45
0
0
180
G 360 r
0
p KAR
2p G
G
q KAL KAR.P
2 p.m
G 120
O
2G
K KP Untuk double layer K
2p KAL 2P
Keterangan :
P = Langkah alur dari sisi kumparan 1 kesisi kumparan 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub
p = Jumlah pasang kutub
q = Banyaknya kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajad radikal
KAL = Kisar alur dalam derajad listrik
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub.
Contoh
Motor AC 2 fasa dengan jumlah alur 24, berkutub 2 pasang tahap ganda
Perhitungan :
G 24
p 6 -------->Langkah 1 - 7
2p 4
G 24
q 3 -------->3 Kumparan tiap kelompok
2p.m 4.2
2.G 2.24
K -------->6 sisi kumparan tiap kutub
12
2p 4
360.r 360 o
KAR . 15 r
G 24
O o
KAL = KAR.P = 15.2 = 30 Listrik -------->30 Listrik
30.l 90
Kp = 3 -------->Kisar fasa
KAL 30
Daftar lilitan
1-7 15 - 9 13 - 19 3 - 21
2-8 14 - 8 14 - 20 2 - 20
3-9 13 - 7 15 - 21 1 - 19
4 - 10 18 - 12 16 - 22 6 - 24
5 - 11 17 - 11 17 - 23 5 - 23
6 - 12 18 - 10 18 - 24 4 - 22
Gambar 5 : Gambar Bentangan Jerat
G 360
O
p
2p r
KAR
G G
q
2p.m KAL KAR.P
O
G 120
K Kp
2p KAL
Contoh
1. Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga fasa, frekuensi 50
Hz. Dililit tahap tunggal
Perhitungan :
G 24
p 6 --------> Langkah 1 -7
2p 4
G 24
q 2 --------> 2 Kumparan tiap kelompok
2 p.m 4.3
G 24
K 6 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub
2p 4
360o r 360o r
KAR 15 o r
6 24
o
KAL = KAR.p = 15 x 2 = 30 Listrik
120 o L 120
Kp 4 --------> kisar fasa 1 - 5
KAL 30
Daftar Lilitan
1–7 13 – 19
U
2–8 14 – 20 X
5 – 11 17 – 23
V Y
6 – 12 18 – 24
9 – 15 21 – 3
W Z
10 – 16 22 – 4
Gambar 8.a : Bentangan Motor Ac tiga-fasa 24 alur, Fasa – R
1–7 13 – 19 2 - 20 14 - 8
U X
2–8 14 – 20 1 - 19 13 - 7
5 – 11 17 – 23 6 - 24 18 - 12
V Y
6 – 12 18 – 24 5 - 23 17 - 11
9 – 15 21 – 3 22 - 16 10 - 4
W Z
10 – 16 22 – 4 21 - 15 9-3
Dapat juga :
1–7 14 - 8 13 - 19 2 - 20
U X
2–8 13 - 7 14 - 20 1 - 19
5 – 11 18 - 12 17 - 23 6 - 24
V Y
6 – 12 17 - 11 18 - 24 5 - 23
9 – 15 22 - 16 21 - 3 10 - 4
W Z
10 – 16 21 - 15 22 - 4 9-3
Daftar Lilitan
1–7 13 – 19 25 - 31
U X
2–8 14 – 20 26 - 32
5 – 11 17 – 23 29 - 35
V Y
6 – 12 18 – 24 30 - 36
9 – 15 21 - 27 33 - 3
W Z
10 – 16 22 - 28 34 - 4
Daftar lilitan
1–7 14 - 8 13 - 19 26 - 20 25 - 31 2 - 32
U X
2–8 13 - 7 14 - 20 25 - 19 26 -32 1 - 31
5 – 11 18 - 12 17 - 23 30 - 24 29 - 35 6 -36
V Y
6 – 12 17 - 11 18 - 24 29 - 23 30 - 36 5 - 35
9 – 15 22 - 16 21 - 27 34 - 28 33 - 3 10 - 4
W Z
10 – 16 21 - 15 22 - 28 33 - 27 34 - 4 9-3
U Z V W V W
Gambar 13 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas.
Gambar 13a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk concentric, sedangkan
gambar 13b adalah skema belitan untuk kumparan bentuk jerat (spiral). Sedangkan
gambar 14a dan gambar 14b adalah diagram bentangan dari skema belitan gambar
6a dan gambar 6b.
Gambar 15 berikut ini adalah skema belitan yang diperoleh dari perhitungan diatas.
Gambar 15a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk concentric, sedangkan
gambar 15b adalah skema belitan untuk kumparan bentuk jerat (spiral)
Gambar 15
a. Skema belitan untuk bentuk concentric 1 jalan (single layer)
b. Skema belitan untuk bentuk spiral 1 jalan (single layer)
Gambar 16.a
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Sepusat (concentric)
Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6 dan 36 alur
Gambar 16.b
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Jerat (Spiral)
Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6 dan 36 alur
Motor – motor induksi 3 fasa dengan sistem dua jalan (double layer)
Bentuk kumparan dengan sistem dua jalan (double layer) mempunyai kelebihan bila
dibanding dengan kumparan sistem satu jalan (single layer). Salah satu kelebihannya
adalah kepala kumparan stator menjadi tidak terlalu tebal dan mempunyai bentuk yang
rapi, terutama untuk motor yang berdaya relatif besar, hal tersebut dikarenakan selain
jumlah belitannya banyak, juga ukuran disekitar kawatnya relatif besar.