TINJAUAN KASUS
Ditinjau dari kasus yang diangkat By.Ny H.S adalah BBLR (dismaturia) dimana
usia kehamilan preatrem 30 minggu dan berat badan bayi rendah yaitu 2300 gram.
Padahal berat normal terendah 2500 gram.
21
ASUHAN KEBIDANAN
FORMAT PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR
I. IDENTITAS
Nama Bayi :By. Ny H.s
Tanggal & Jam lahir : 22-4-2019 jam 11:15 Wita
Umur Bayi : 1 Jam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lahir pada umur kehamilan : 30 minggu
22
: Kala II 5 menit
: Kala III 5 menit
: Total waktu persalinan 2 jam 25 menit
1). Ibu : partus premature
2). Bayi : BBLR
g. Keadaan Bayi baru lahir
1) Apakah Segera menangis : ya
2) Intensitas : lemah
3) IMD : Iya
4) Obat yang diberikan : Vit K 1mg
Salep Mata
5) Imunisasi :-
23
Sekret : Tidak
Trauma : Tidak
d. Hidung dan mulut Lobang hidung : Ada
Kondisi Bibir : Normal
Langit-langit : Normal
Refleks rooting : Normal
Refleks sucking : Normal
e. Dada dan Punggung Bentuk : Normal
Pergerakan dinding dada :
Payudara & Puting :
Kondisi Punggung : Normal
f. Ekstremitas Atas Gerakan :
Jumlah Jari :5
Refleks moro : Normal
Refleks Palmar grasp :
g. Perut Bentuk :
Tali pusat :
Perdarahan Tali Pusat : Tidak ada
h. Genitalia Laki-laki
Testis dalam skotum :
Posisi Lubang uretra : ada
Perempuan
Labia Mayora & Minora :
Orifislum uretra :
Introitus Vagina :
Withdrawal bleeding :
i. Anus dan Rektum Lobang Anus : Ya (+)
j. Ekstremitas bawahKesimetrisan : Ya Simetris
Pergerakan : Aktif
Jumlah Jari :
Refleks babinski : Normal
k. Kulit Warna : Kemerahan
Vernik caseoosa : ada sedikit
Lanugo : ada
Pembengkakan : Tidak ada
Bercak / Tanda lahir : Tidak ada
24
IV. ELIMINASI
1. Buang air kecil Sudah/Belum dalam 24 jam : Sudah jam 12:20
wita
Warna : Jernih
Waktu :
Jumlah dalam 24 jam :
2. Buang air besar Sudah/belum dalam 24 jam : Sudah jam 12:20
wita
Waktu :
Warna :
Konsistensi :
Jumlah dalam 24 jam :
V. ASSESMENT
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan lahir spontan dengan berat
lahir rendah.
VI. PLANNING
- Informasikan hasil pemeriksaan pada keluarga
- Minta informed consent
- Lakukan Asuhan sesuai kebutuhan
Catatan Implementasi
Hari : Selasa 23 April 2019
Tempat : Poned Puskesmas Binuang
Waktu Kegiatan
11. 15 -menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga
tentang keadaan umum bayi
Melakukan informed consent pada keluarga untuk tindakan
yang akan dilakukan
Pemberian vitamin K1, Injeksi 1 mg IM sekali pemberian
11.20 Menghangatkan tubuh bayi dengan cara memakaikan topi
dan kain
Melakukan personal hygiene yag baik
11.50 Melakukan observasi pada bayi baru lahir
25
-memantau keadaan umum bayi seperti suhu, BB, nadi, laju
pernapasan, laju jantung
Memantau ke aktifan bayi
Memenuhi nutrisi bayi ASI/SF
12.30 Menjelaskan tanda bahaya pada bayi baru lahir pada keluarga
yaitu
- Pernapasan sulit ( lebih dari 60x)
- Suhu tubuh terlalu rendah <36 0C
- Aktifitas bayi mengigil menangis kuat badan lemah
dan kejang
- apabila tidak ada perubahan atau keadaan umum
semakin menurun bayi harus dirujuk ke rumah sakit
EVALUASI
Hari/Tanggal : selasa 23 April 2019
Waktu S O A P
26
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan pembahasan kesenjangan antara teori dan praktik
pada manajemen asuhan kebidanan pada neonates By. Ny. S dengan BBLR.
Melahirkan tanggal 22 April 2019 pukul 11:15 wita neonatus lahir normal berat
badan 2300 gram panjang badan 46cm lingkar kepala 32 cm lingkar dada 31cm bayi
lahir partus premature Pemeriksaaan fisik didapatkan laju jantung 128x/ menit
pernafasan 50x/menit tempt 36,5 O C.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian data tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek
Pengkajian data dasar pada kasus BBLR dilakukan pada saat pengamatan
pertama kali diruang perinatologi. Pengkajian meliputi anamnesis langsung oleh ibu
pasien . pengkajian ini berupa identitas pasien , data subjektif maupun data objektif
meliputi : kegiatan umum neonates,riwayat kehamilan dan persalinan serta pola
eliminasi neonates. Pengkajian data objektif diperoleh melakukan pemeriksaan umum,
27
pemeriksaan tanta-tanda vital dan pemeriksaan fisik. Pengkajian pada kasus iini
dilanjutkan pada pendokumentasiam asuhan kebidanan.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki resiko tinggi dalam mortalitas dan
morbiditas pada neonatus (Kliegman,1999).BBLR sangat rentan terhadap infeksi ,
karena daya tahan tubuh BBLR yang masih rendah . selain itu , keadaan organ-organ
BBLR yang belum matang merupakan factor resiko terjadinya necrotizing enterocolitis
(NCE) pada bblr. Kejadian nec tertinggi pada bayi berat lahir <1500 gram
(Girsang,2009). Bayi yang lahir dengan kisaran berat badan antara 2000-2500 gram
memiliki resiko kematian neonatal 4 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir
dengan kisaran berat badan 2500-300 gram dan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkn
dengan bayi yang lahir dengan kisaran berat badan 3000-3500 gram.
Kematangan fungsi organ khususnya saluran cerna, sangat menentukan jenis dan
cara pemberian nutrisi pada bblr kondisi klinis seringkali merupakan factor
penentu,apakah nutrisi enternal dan parental yang akan diberikan ketersediaan enzim
penceernaan baik untuk karbohidrat, ;protein, maupunlemak sangat berkaitan dengan
gestasi kemampuan pengosongan lambung lebih lambat paada bayi bblr daripada bayi
cukup bulan. demikian pula fungsi menghisap dan menelan masih belum semourna ,
terlebih bila bayi dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan asupan nutrisi
yang mencukupi untuk proses tumbuh kejar pada bayi premature yang lebih cepat dari
bayi yang cukup bulan.
28
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
masalah yang mungkin akan terjadi berdasarkan diagnosa masalah yang sudah
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis yang sudah
segera oleh bidan atau dokter dan/atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi, contohnya
adalah bayi tidak segera bernafas spontan dalam 30 detik, segera lakukan resusitasi.
Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan dilapangan.
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
angkah kelima dilaksanakan secara efesien dan aman. Realisasi dari perencanaan
dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga yang lain. Berikut ini
beberapa contoh paksanaan dari prencanaan asuhan berdasarkan peran bidan dalam
29
1) Pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
Adapun sasara/target dalam rencana asuhan pada kasus ini berfokus untuk mencegah
terjadinya komplikasi pada neonatus dengan penangan yang cepat dantepat serta
6. Implementasi
Tahap ini merupakan tahap mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara
1) Mempertahankan suhu tubuh tetap hangat, dengan cara memastikan bayi tetap
hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu, mengganti handuk/kain
basah dan bungkus bayi dengan selimut yang kering dan bersih.
mencegah penyakit mata karena clamidia.obat mata perlu di berikan pada jam
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera setelah
lahir.
IM.
30
5) Memberitahu ibu konseling tentang menjaga kehangatan bayi agar bayi tidak
kehilangan panas.
6) Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya agar adanya keterikatan
emosional ibu dan bayi, sebagai kekebalan pasif (kolostrum) untuk bayi dan
7) Memberitahu ibu tentang perawatan tali pusat yaitu sisa tali pusat harus di
pertahankan dalam keadaan terbuka dandi tutupi kain bersih secara longgar ,
pemakaian popok sebaiknya popok dilipat di bawah tali pusat,jika tali pusat terkena
kotoran /feses, maka tali pusat harus dicuci dengan sabun dan air bersih, kemudian
di keringkan.
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik
terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat
dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
Pada tahap ini bidan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat, antara lain :
1) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat.
2) Membersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas bersih
steril.
4) Memastikan popok atau celana bayi harus di ikat di bawah tali pusat, tidak
5) Menghindari penggunaan kancing, koin atau uang logam untuk membuat trekan
tali pusat
31
7. Evaluasi
sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita mengacu
Dalam meakukan evaluasi sebeberapa evektif tindakan dan asuhan yang kita berikan
kepada pasien. Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan
asuhan berikutnya.
3) Hasil asuhan
Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga
e) Koseling tentang menjaga kehangatan bayi telah di berikan pada ibu dan ibu
mengerti
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa neonatus dan beberapa minggu sesudahnya masih merupakan masa yang
rawan karena disamping kekebalan yang masih kurang juga gejala penyakit spesifik.
Pada periode-periode tersebut tidak dapat dibedakan/sulit dibedakan dengan penyakit
lain sehingga sulit dideteksi pada usia minggu-minggu pertama kelainanyang timbul
banyak yang berkaitan dengan masa kehamilan/proses persalinan sehingga perlu
penanganan segera dan khusus.
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa
perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik
pada usia tumbuh kembang selanjutnya, sehingga membutahkan biaya perawatan yang
tinggi.
B. Saran
1. Meningkatkan pengawasan pada bayi baru lahir dengan BBLR.
2. Menambah informasi dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir dengan BBLR.
3. Meningkatkan pelayanan pada bayi baru lahir dengan BBLR.
33
DAFTAR PUSTAKA
34