Anda di halaman 1dari 6

JURNAL LENSA PENDAS

Volume 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78


Available online at http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/lensapendas

ANALISIS PERMAINAN ORAY-ORAYAN TERHADAP ASPEK


PERKEMBANGAN ANAK

ANALYSIS OF ORAYAN-ORAYAN GAMES ON CHILDREN'S


DEVELOPMENT ASPECTS

Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2


Program Studi PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Jalan Angkrek Situ No 19 Kelurahan Situ, Kec. Sumedang Utara, Sumedang, Jawa Barat
Email: noviati.rahayu@yahoo.com1, sendifauzigiwangsa@gmail.com2

ABSTRAK
Artikel ini memuat tentang permainan tradisional yang ada di wilayah Jawa Barat,
khususnya di Kabupaten Sumedang yaitu permainan Oray-orayan. Latar belakang penelitian
mengacu pada permasalahan masuknya arus globalisasi ke Indonesia yang menyebabkan
redupnya permainan tradisional digantikan dengan permainan yang bersifat online. Padahal
jika dikaji lebih mendalam permainan tradisional mampu mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek
perkembangan yang dapat dikembangkan melalui permainan Oray-orayan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptik analistik dengan pendekatan bentuk,
fungsi dan makna dari permainan Oray-orayan. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa
permainan Oray-orayan dapat mengembangkan aspek psikomotor, moral dan nilai-nilai
agama, sosial-emosional, bahasa, kognitif, dan seni.
Kata Kunci: Permainan Tradisional, Oray-orayan, dan Aspek Perkembangan.

ABSTRACT
Sumedang Regency, the Oray-orayan game. The research background refers to the
problem of the entry of globalization into Indonesia which caused the dimming of traditional
games to be replaced by online games. In fact, if studied more deeply traditional games are
able to develop various aspects of child development. The purpose of this research is to find
out the development aspects that can be developed through the Oray-orayan game. The
method used in this study is an analytical descriptive method with the form, function and
meaning approach of the Oray-orayan game. The conclusion of this study is that the Oray-
orayan game can develop psychomotor aspects, moral, religious, social-emotional, language,
cognitive, and artistic values.
Keywords: Traditional Games, Oray-orayan, and Developmental Aspects.

73
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855
Jurnal Lensa Pendas, Vol 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78
Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2, Analisis Permainan Oray-Orayan ....

PENDAHULUAN tua tahu dan menyadari bahwa aktivitas


“Oray-orayan luar leor mapay gerak dan suara anak (bisa disebut
sawah, entong ka sawah parena keur bermain) adalah cara yang paling efektif
sedeng beukah. Oray-orayan luar leor untuk anak belajar sesuatu. Sebab, bermain
mapay kebon, entong ka kebon loba merupakan aktivitas yang menyenangkan
barudak keur ngangon. Mending ge bagi anak. Lewat permainan, anak akan
teuleum, di leuwi loba nu mandi. Saha anu mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan
mandi, anu mandi pandeuri. Hok... hok... suka cita itulah syaraf atau neuron di otak
hok....” (Ular-ularan meliuk-liuk melewati anak dengan cepat saling berkoneksi untuk
sawah, jangan pergi ke sawah padinya membentuk satu memori baru. Itulah
sedang berisi. Ular-ularan meliuk-liuk sebabnya mengapa anak-anak dengan
melewati kebun, jangan pergi ke kebun mudah belajar sesuatu melalui permainan.
banyak anak sedang menggembala . Lebih Adapun permainan tradisional ini
baik menyelam, di sungai banyak yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu.
mandi. Siapa yang mandi, yang mandinya Kebanyakan permainan ini dilakukan
paling belakang. Hok..hok...hok). dengan cara kelompok. Kehidupan
Itu adalah lirik lagu yang mengiringi masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang
permainan Oray-orayan, dimana lagu tidak mengenal dunia luar telah
tersebut dinamakan sama dengan nama mengarahkan dan menuntun mereka pada
permainannya, yaitu Oray-orayan. Apabila kegiatan sosial dan kebersamaan yang
kita mengenang kebelakang, sungguh tinggi.
banyak permainan tradisional yang sering Permaian tradisional di daerah Sunda
dimainkan anak-anak pada tahun 1990an, semakin meredup, bahkan mungkin
khususnya di daerah Jawa Barat. Oray- diseluruh wilayah Indonesia. Anak-anak
orayan termasuk jenis permainan yang ada jaman sekarang kebanyakan hanya tahu
di Jawa Barat yaitu di daerah Sunda. atau mendengar istilah permainannya saja,
Permainan ini juga ditemukan di daerah tanpa tahu bagaimana permainan tersebut
Sumedang. Adapun arti permainan dimainkan. Sungguh miris dengan
menurut Hidayat (2013) yaitu permainan kenyataan tersebut, dimana permainan
merupakan sebuah aktivitas rekreasi tradisional sudah jarang dimainkan atau
dengan tujuan bersenang-senang, mengisi sama sekali tidah pernah dimainkan oleh
waktu luang, atau berolahraga ringan. anak-anak jaman sekarang.
Permainan biasanya dilakukan sendiri atau Redupnya permainan tradisional
bersama-sama. Banyak permainan yang pada saat ini salah satunya disebabkan oleh
dilakukan oleh anak-anak secara beramai- arus globalisasi yang datang ke Indonesia,
ramai dengan teman-teman mereka di dimana permainan-permainan modern
halaman atau di teras rumah. Mereka lebih mendominasi anak-anak. Adanya
berkelompok, berlarian, atau duduk media elektronik ataupun media online
melingkar memainkan salah satu mampu memikat anak-anak untuk lebih
permainan dan tercipta keakraban. memainkan permainan yang tersedia di
Sedangkan menurut Asianbrain media elektronik maupun online tersebut.
(dalam Hidayat :2013), jika semua orang Misalnya : game online, video streaming,

74
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855
Jurnal Lensa Pendas, Vol 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78
Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2, Analisis Permainan Oray-Orayan ....

youtube dan lainnya. Anak-anak dibuai Tempat dan waktu bermain


dengan permainan yang menurut mereka 1) Tempat bermain: di halaman atau
sangat menyenangkan, tanpa memikirkan lapangan yang luas (sekitar 8x8meter)
dampak dari permainan itu. Adapun 2) Waktu bermain: 20-30 menit.
dampak yang paling kentara dari Cara bermain
permainan online yaitu merusak 1) Pertama, menentukan dua orang pemain
penglihatan dan menumbuhkan sikap yang akan dijadikan penjaga gawang
individualisme pada anak. (gerbang), biasanya anak yang berusia
Berbeda dengan permainan paling tua. Penjaga gawang berhak
tradisional, dalam permainan tradisional, memilih nama gawang mereka,
jika di telaah lebih dalam memiliki misalnya nama buah-buahan, Jeruk dan
beberapa keuntungan, dari segi fisik yaitu Apel.
psikomotor anak dapat berkembang 2) Kedua, anak-anak lainnya membagi dua
dengan optimal dan dari segi psikis yaitu kelompok yang jumlahnya seimbang
beberapa permainan tradisional berpotensi serta membuat barisan berjejer
mengembangkan aspek-aspek kebelakang.
perkembangan penting anak yaitu aspek 3) Pada tiap-tiap kelompok, anak yang
moral dan nilai-nilai agama, aspek sosial paling depan menjadi kepala ular, yang
emosional, aspek bahasa, aspek kognitif ditengah menjadi badan ular, dan anak
dan aspek seni. yang paling belakang menjadi ekornya.
Oray-orayan adalah dwiwacana/kata 4) Agar terlihat seperti ular, setiap pemain
berulang memakai akhiran “an” yang meletakkan tangannya di bahu
artinya meniru menyerupai oray atau ular. temannya yang berada di muka, kecuali
Yaitu permainan dengan menirukan bentuk yang menjadi kepala ular. Kedua kepala
dan perilaku dua ekor ular yang sedang ular itu saling berhadapan. Anak yang
berkelahi. Permainan ini pada dasarnya menjadi ekor atau paling akhir, dipilih
tidak jauh berbeda dengan permainan Ular anak yang paling kecil tapi lincah
Naga, biasanya dimainkan oleh 10-20 karena ia harus dapat mengelakkan
orang anak laki-laki dan perempuan, usia tangkapan si penjaga gawang.
3-6 tahun dibagi menjadi dua kelompok. 5) Masing-masing kelompok berjalan
Permainan ini tidak memerlukan alat meliuk-liuk seperti ular sambil
bantu, tetapi hanya menggunakan syair- menyanyikan lagu:
syair lagu yang berisi tanya jawab yang “Oray-orayan luar leor mapay sawah
dilakukan sendiri oleh pemain. Entong ka sawah parena keur sedeng
Permaianan oray-orayan memiliki beukah
Oraya-orayan luar leor mapay kebon
makna sebagai ular bohongan, yang akan
Entong ka kebon loba barudak keur
melewati sebuah gerbang atau lubang. ngangon
Biasanya dimainkan oleh lebih dari 6 Mending ge teuleum
orang. Adapun langkah-langkah permainan Di leuwi loba nu mandi
Oray-orayan adalah sebagai berikut : Saha anu mandi
Anu mandi pandeuri
Hok... hok... hok....”

75
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855
Jurnal Lensa Pendas, Vol 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78
Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2, Analisis Permainan Oray-Orayan ....

6) Setelah selesai melantunkan lagu permainan tradisional Oray-orayan yang


tersebut, penjaga gawang berusaha ada di daerah Sumedang yang dapat
menangkap kepala atau ekor ular sambil mengembangkan aspek moral dan nilai-
diiringi suara hok hok. nilai agama, aspek sosial emosional, aspek
7) Anggota kelompok yang berhasil bahasa, aspek kognitif dan aspek seni.
ditangkap penjaga gawang diberi
pilihan untuk memilih bergabung HASIL PENELITIAN DAN
dengan penjaga gawang, apakah PEMBAHASAN
memilih Jeruk atau Apel. Aspek paling dasar dalam permainan
8) Permainan diteruskan sampai semua tradisional adalah mengembangkan
pemain masuk dalam kedua kelompok psikomotor anak. Begitu pula dengan
penjaga gawang tersebut. permainan Oray-orayan bahwa psikomotor
9) Setelah semua pemain habis dan anak awalnya yang akan berkembang yaitu
bergabung dalam kelompok penjaga daya tahan, kekuatan dan kelenturan,
gawang, selanjutnya permainan karena ada aktivitas berjalan bervariasi,
diteruskan dengan permainan lainnya. maju-mundur-ke samping. Hal ini
Misalnya permainan trarik tambang atau sependapat dengan hasil penelitian dari
suit. Kelompok yang kalah akan Dasrun Hidayat (2013) yang berjudul
mendapatkan hukuman untuk “Permainan Tradisional dan Kearifan
menggendong kelompok yang menang. Lokal Kampung Dukuh Garut Selatan
Jawa Barat”. Penelitiannya mengkaji
Itulah pemaparan mengenai seputar
mengenai mengenai makna pelestarian
permainan Oray-orayan, dimana tata cara
permainan tradisional , dengan fokus
permainan tradisional tersebut sangatlah
kajian perihal nilai-nilai kearifan lokal
mudah untuk dilakukan.
permainan konclong meliputi konsep dasar
dan pola permainan, klasifikasi permainan,
METODE PENELITIAN
aturan dasar permainan. Berdasarkan
Penelitian yang berjudul “ Analisis
temuan di lapangan bahwa konclong
Permainan Oray-orayan terhadap Aspek
memiliki tiga konsep dasar yang dapat
Perkembangan Anak” ini merupakan
mendorong motorik anak yaitu berlatih
penelitian yang cenderung berorientasi
daya tahan, keseimbangan dan daya lentur.
pada pemahaman baik secara tekstual
Konclong melatih anak agar memiliki
maupun konstekstual. Pemahaman tekstual
nilai-nilai tersebut sehingga dapat tumbuh
berkaitan dengan bentuk permainan
dan berkembang sesuai dengan usianya.
tradisional Oray-orayan, sedangkan
Selain aspek psikomotor diatas,
konstektual berkaitan dengan fungsi dan
permainan Oray-orayan berpotensi untuk
makna. Jadi tujuan dari penelitian ini untuk
mengembanglan aspek-aspek lainnya,
memperoleh pemahaman bentuk, fungsi
yaitu aspek moral dan nilai-nilai agama,
dan makna permainan tradisional Oray-
aspek sosial emosional, aspek bahasa,
orayan.
aspek kognitif dan aspek seni. Agar lebih
Metode yang digunakan adalah
jelas, disini dipaparkan kelima aspek
metode deskriptik analistik dengan
perkembangan tersebut. Pertama, aspek
pendekatan bentuk, fungsi dan makna dari
76
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855
Jurnal Lensa Pendas, Vol 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78
Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2, Analisis Permainan Oray-Orayan ....

moral dan nilai-nilai agama. Menurut gawang, anak belajar mengerti aturan main
Hurlock (1990) Moral adalah sopan dalam bermain bersama, sehingga nanti
santun, kebiasaan, adat istiadat dan aturan dalam kehidupan nyata mereka akan hidup
perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,
anggota suatu budaya sedangkan nilai-nilai anak dapat mengerti akibat jika melanggar
agama adalah kumpulan dari prinsip- aturan, anak dapat memimpin kelompok
prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang kecil, serta anak dapat memecahkan
bagaimana manusia seharusnya masalah sederhana.
menjalankan kehidupannya didunia ini, Ketiga, aspek bahasa, Menurut
yang satu prinsip dengan lainya saling Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem
terkait membentuk satu kesatuan yang utuh simbol bunyi yang bermakna dan
tidak dapat dipisahkan. Dalam permainan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap)
Oray-orayan aspek moral dan nilai-nilai yang bersifat arbitrer dan konvensional,
agama yang terkandung yaitu dapat yang dipakai sebagai alat berkomunikasi
membedakan ciptaan Tuhan dan manusia oleh sekelompok manusia untuk
dimana Oray (ular) adalah ciptaan Tuhan, melahirkan perasaan dan pikiran. Dalam
menghargai teman dan tidak permainan Oray-orayan anak dapat
memaksanakan kehendak, dimana adanya menirukan suara ular, berbicara lancar
kesepatan mengenai pemilihan siapa yang dengan menggunakan kalimat kompleks,
menjadi penjaga gawang, siapa yang anak mengerti dan dapat melaksanakan
menjadi kepala ular, badan ular, dan ekor lebih dari 3 perintah, serta dapat
ular dan terakhir adalah membantu dan memperkaya kosa kata anak.
menolong teman, dimana pemainnya yang Keempat, aspek kognitif, menurut
lain memperjuangkan melepaskan Menurut Chaplin (2002) dalam bukunya
temannya ketika tertangkap oleh penjaga “Dictionary of Psycology”, menyebutkan
gawang. Kedua, aspek sosial-emosional, bahwa kognisi adalah konsep umum yang
menurut Syamsuddin (dalam Hutari :2012) mencakup semua bentuk pengenal,
mengemukakan “emosi merupakan suatu termasuk di dalamnya mengamati, melihat,
suasana yang kompleks dan getaran jiwa memperhatikan, memberikan, menyangka,
yang menyertai atau muncul sebelum atau membayangkan, memperkirakan,
sesudah terjadinya suatu perilaku.” serta menduga, dan menilai. Aspek kognitifnya
mengungkapkan bahwa “Sosialisasi adalah yaitu anak dapat membedakan besar-kecil,
proses belajar untuk menjadi makhluk panjang-pendek, kepala-ekor. Selain itu
sosial”. hasil penelitian dari Koswara dkk (2016)
Aspek sosial-emosional yang dapat yang berjudul “Analisis Permainan
dikembangkan permainan ini yaitu anak Tradisional Jawa Barat Oray-orayan
mau bermain bersama, dimana dengan sebagai Alternatif Metode Pembelajaran
adanya pembagian regu atau kelompok, Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
anak dapat menunjukkan ekspresi wajar Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah
saat senang dan takut, senang ketika tidak Dasar”, dimana didalamnya mengkaji
tertangkap penjaga gawang dan takut tentang bagaimana peran permainan Oray-
ketika berhasil ditangkap oleh penjaga orayan dapat dijadikan suatu cara atau

77
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855
Jurnal Lensa Pendas, Vol 3 Nomor 2, September 2018, Hal 73-78
Pupung Rahayu Noviati1, Sendi Fauzi Giwangsa2, Analisis Permainan Oray-Orayan ....

metode yang tepat digunakan dalam dikenalkan kepada anak-anak generasi


pembelajaran penjumlahan dan sekarang serta diupayakan mereka
pengurangan bilangan cacah di kelas satu memainkan permainan-permainan tersebut
Sekolah Dasar. Kelima, aspek seni, di dalam kesehariannya.
menurut menurut J.J Hogman memiliki
tiga poin atau tiga pilar utama, yaitu ideas, DAFTAR PUSTAKA
activities, dan artifact. Ideas bisa diartikan Chaplin. J.P. (2002). Kamus lengkap
dengan wujud seni sebagai suatu yang psikologi. Cetakan Keenam.
kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, Penerjemah. : Kartiko, K. Jakarta :
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan PT. Raja Grafika Persada.
sebagainya. Sedangkan activities dapat Hidayat, Dasrun. (2013). Permainan
diartikan sebagai suatu kompleks aktivitas Tradisional dan Kearifan Lokal
serta tindakan berpola dari manusia dalam Kampung Dukuh Garut Selatan
berkesenian. Dan terakhir artifact dapat Jawa Barat. Jurnal Academica Fisip
diterjemahkan sebagai wujud seni melalui Untad. Vol.05 No. 02 Oktober 2013
hasil karya yang dihasilkan oleh manusia. Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu
Melalui permainan ini anak mampu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
menyanyikan lagu sesuai dengan tema, Koswara. (2016). Analisis Permainan
tema permainan tentang “Oray-orayan”, Tradisional Jawa Barat Oray-orayan
mereka menyanyikan lagu “Oray- sebagai Alternatif Metode
orayan.”. Pembelajaran Penjumlahan dan
Demikian pemaparan mengenai Pengurangan Bilangan Cacah Bagi
manfaat dari permainan Oray-orayan Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.
dalam mengembangkan aspek-aspek Jurnal Kalimaya. Vol 4 No 2
perkembangan yang sangat penting bagi Agustus 2016.
anak di usia Sekolah Dasar. Semakin anak Hurlock, Elizabeth. (1990). Psikologi
sering bermain, maka semakin besar Perkembangan: suatu pendekatam
potensi dalam mengembangkan aspek ke sepanjang rentang kehidupan (Alih
enam aspek tersebut. bahasa Istiwidayanti, Soedjarwo;
Editor Ridwan Max Sijabat). Jakarta:
PENUTUP Erlangga
Dapat ditarik sebuah kesimpulan dari Hutari, Hossana. (2012).
penjelasan di atas mengenai permainan http://rossanahutari.blogspot.com/20
Oray-orayan, yaitu bagaimana permainan 12/11/perkembangan-sosial-
tersebut mampu mengembangkan aspek emosional-anak usia.html
psikomotor, moral dan nilai-nilai Wibowo, Wahyu. (2001). Manajemen
keagamaan, sosial-emosional, bahasa, Bahasa. Jakarta: Gramedia.
kognitif dan seni. Maka oleh karena itu
sudah saatnya permainan-permaian
tradisional, bukan hanya permainan Oray-
orayan dilestarikan kembali dengan cara

78
Copyright ©2018, Jurnal Lensa Pendas, Print ISSN: 2541-0199, Online ISSN: 2541-6855

Anda mungkin juga menyukai