E- learning Smansa
DISUSUN OLEH:
*
*
*
Nama: Achmad Quraysh Syach Anwar
Kelas : XI MIPA 1
Mata Pelajaran : PJOK
TAHUN PELAJARAN
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Pujidan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya, karena akhirnya makalah yang berjudul ”PENYAKIT
MENULAR HIV/AIDS” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian..................................................................................................3
B. Etiologi......................................................................................................5
C. Tanda dan gejala HIV/AIS........................................................................7
D. Cara penularan...........................................................................................10
E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi..............................................11
F. Pencegahan................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................14
Daftar Pustaka.......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I
=Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang
berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit
yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan
itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang
lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya HIV/AIDS?
3. Apakah tanda dan gejala terjadinya HIV/AIDS?
4. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?
5. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS?
6. Bagamana cara mengatasi HIV/AIDS?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih sfesifik menganai HIV/AIDS
2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus dalam tubuh makhluk hidup.Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya.Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang
banyak dirusak oleh virus HIV.
AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV.Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit
karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.
AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia seesudah system kekebalannya dirusak oleh
virus HIV.Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena
berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat
oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya
sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah
retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali
selam periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi
tubuh dengan periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya
menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa
kerusakan system imun dan menghancurkannya.Hal tersebut terjadi dengan
menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri.Dalam prose itu,
virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.
Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang
dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar.Pada pusat lingkaran terdapat
untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan
structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, danenv. Gag berarti group antigen, pol
mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann,
Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim
reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural HIV
yang dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi
virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.
B. Etiologi
Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individu
dengan system kekebalan yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal bisa
dikendalikan oleh elemen sistem (http://www.id.wikipedia.org/wiki/prostitusi).
1. Demam
Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang
terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan sakit
tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah
bening.Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari
masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.
2. Nyeri otot
Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami
gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah
terpapar virus HIV.Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV
benar-benar masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan.
10
3. Ruam kulit
Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai
jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul
jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.
4. Mual muntah dan diare
Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat mual,
muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala
di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.
5. Berat Badan Turun Drastis
Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah
terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya
nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
6. Batuk Kering
Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV,
sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan
obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.
7. Perubahan pada Kuku
Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku
melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis
coklat vertikal atau horisontal dipermukaan kuku.
“Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida.Mengingat
penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur
tersebut bisa sangat mudah berkembang,” kata Horberg.
8. Infeksi Jamur pada Mulut
Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti
mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk
mengunyah dan menelan makanan.
9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi
Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain mengalami
kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilku seperti mudah marah dan
tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh
seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya
kemampuan untuk menulis.
10. Herpes Genital
Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala
yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam.
Penyakit ini lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan
penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya adalah timbul
bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan
membengkak
D. Cara penularan
AIDS bukan penyakit, karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV
yaitu virus yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam
larutan darah, cairan sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui
kontak darah / cairan tersebut. HIV sangat mudah mati jika di luar tubuh manusia dan
sangat sensitif terhadap suhu pada 600C HIV sudah mati (Buku Sumber untuk
advokasi, 2003 : 83).
HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10%
dari jumlah populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari
jumlah populasi ini mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia.Mengapa
penyakit ini menyebar dengan begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat
akan kesehatan telah menurun.
Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat
suntik, bawaan lahir karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll.
Beberapa faktor yang memengaruhi penularan HIV AIDS ini adalah:
1. Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah tersedia banyak media baik
media elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar
erotis dan bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan
memicu banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan di
berbagai tempat.
2. Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak
yang tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini.
Dengan begitu, penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya.
3. Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada
pasangan mereka mengenai riwayat skandal asmara.
4. Tidak memadainya fasilitas medisMenurut sebuah majalah di Afrika (South
African Medical Journal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih
terbebani lagi akibat AIDS. Dua rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari
setengah pasien rawat inap mereka positif mengidap HIV. Pejabat medis
terkemuka dari sebuah rumah sakit di KwaZulu-Natal mengatakan bahwa
bangsalnya menampung 140 persen dari kapasitasnya. Adakalanya, dua pasien
harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di kolongnya. Dengan pengetahuan
akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan terselamatkan. Reaksi Anda akan
menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri Anda.
Untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan
Test HIV dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang
merasa telah melakukan aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan
diri ke dokter untuk dilakukan test. Penanganan yang dini dan tepat akan
menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.
Jika hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4
dan viral load test. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit.Sel tersebut
adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini
penting karena setelah lama terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 semakin menurun.Ini
tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin rendah jumlah
CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran kunci
kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh.Semakin rendah
jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika penderita
mempunyai jumlah CD4 di bawah 200, atau persentase CD4 di bawah 14% maka
dianggap AIDS berdasarkan definisi Depkes.
F. Pencegahan
1. Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan
seksual yang patut
2. Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti
pasangan
3. Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan
hubungan seksual sebaiknya menggunakan kondom
4. Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua.
Suntikan jarum yang dipakai bergantian dan tidak steril dapat menyebabkan
risiko. AIDS menyebar karena transfusi darah, jadi sangat berhati-hati sebelum
memakai jarum.
5. Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo,
dan tindik
6. Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk
menghambat penularan ke bayi yang akan dilahirkan.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti sangat tepat untuk
menghambat penyebaran HIV ini.Perhatian orang tua menjadi salah satu pelindung
yang aman bagi putra-putri Anda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4,
sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat
bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV
terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani/ sperma
atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.
B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan kita harus membarikan penyuluhan terutama kepada
remaja tentang HIV/ADIS an menghimbau agar tidak melakukan seks bebas,
sehingga kesadaran individu terhadap bahaya seks diluar nikah, yang dapat
menyebabkan penyakit menular seksual dan harus adanya peran orang tua dalam
mengontrol anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-bisa-
dicegah.html#ixzz2dWHMXVwf
2. http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-bisa-
dicegah.html
3. http://www.gen22.net/2013/04/penyakit-hiv-gejala-penularan-virus-hiv.html
4. http://penyakithivaids.com/