Anda di halaman 1dari 75

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan

oleh sumber daya manusia yang bekerja, berperilaku, dan menjalankan peran atau

tugasnya dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi

mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam suatu organisasi

dapat berjalan dengan hasil atau tidak tergantung dari faktor manusia yang berperan

dalam merencanakan, melaksanakan dan menjalankan peran atau tugasnya dalam

suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan

yang sangat penting , karena suatu tujuan dalam suatu organisasi dapat berjalan

dengan hasil atau tidak tergantung dari faktor manusia yang berperan dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.

Produktivitas perusahaan bisa dicapai melalui produktivitas individu

(karyawan) dan produktivitas institusional. Meskipun demikian, upaya untuk

mempertahankan dan meningkatkan produktivitas juga bukan hal yang mudah. Untuk

dapat melaksanakan pelayanan terbaik bagi konsumen, perusahaan memerlukan

karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan

pekerjaannya sehingga produktivitas kerja karyawan menjadi tinggi.

PT Sri Indosiak Diesel adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

otomotif, sebagai gambaran tentang produktivitas kerja karyawan, pada tabel berikut
2

ini disajikan tingkat produktivitas kerja karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

Tabel 1.1 Produktivitas PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru Tahun 2015- 2018
Penurunan Produktivitas
Tahun Karyawan Produktivitas
Jumlah Persentase
2015 40 12.792 - -
2016 42 11.232 1.560 12,20
2017 48 9.048 2.184 19,45
2018 47 6.552 2.496 27,59
Sumber: PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bagaimana perkembangan produktivitas

yang terjadi di PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru dalam tahun 2015 sampai dengan

tahun 2018 menurun dengan pertambahan jumlah karyawan setiap tahunnya. Artinya

ada permasalahan pada tingkat prduktivitas sehingga terjadi penurunan setiap

tahunnya. Terdapat beberapa permalasahan produktivitas kerja karyawan seperti

kuantitas kerja yang rendah, kualitas kerja yang rendah dan kurangnya ketepatan

waktu dalam penyelesaian tugas karyawan. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya

produktivitas PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru. Rata-rata setiap tahunnya terjadi

penurunan produktivitas sebesar 2.080 atau 19,74%. Penurunan terbesar terjadi pada

tahun 2018 yaitu 27,59%

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah motivasi

kerja. Hal itu dapat dilihat dari hasil produktivitas yang dihasilkan menurun setiap

tahunnya. Penurunan ini disebabkan karena tidak adanya taget yang harus dicapai

mekanik. Sehingga mekanik PT Sri Indosial Diesel Pekanbaru memiliki motivasi

yang rendah ketika menjalankan tugas sebagai mekanik. Karena motivasi karyawan
3

rendah, sehingga tingkat produktivitas kerja menjadi menurun akan menghambat

hasil yang dicapai perusahan setiap tahunnya. Akibatnya banyak customer yang

mengeluh jika ada kerusakan yang karyawan perbaiki, karena kelalaian karyawan

yang tidak berhati-hati dalam melakukan pekerjaan costomer pun tidak kembali lagi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peulis bermaksud untuk mengkaji lebih lanjut

yang dituangkan dala skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan

masalah penelitian menjadi: “Bagaimanakah pengaruh motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT Sri Indosial Diesel Pekanbaru”.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis

memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh

sebab itu, penulis membatasi motivasi kerja yang dibahas adalah hanya produktivitas

kerja.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru.

1.5 Manfaat Penelitian


4

Penelitian ini diharapkan dapat dilakukan dengan baik dan objektif, sehingga

akan memberikan kontrubusi yang berarti baik ditinjau dari segi akademis maupun

praktis.

1. Bagi Peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian

lanjutan terhadap masalah yang relavan dengan penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan, sebagai masukan dalam rangka meningkatkan dalam

motivasi dalam bekerja sehingga dapat mencapai produktivitas yang

optimal.

3. Bagi Peneliti selanjunya, hasil penelitian ini, yaitu motivasi dan

produktivitas karyawan diharapkan memberikan acuan dan kontribusi

kepada pengembangan ilmu administrasi khususnya manajemen sumber

daya manusia, yakni mengkaji kebenaran teori-teori yang ada, khususnya

teori-teori yang terkaitan dengan produktivitas.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan akan di uraikan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


5

Dalam bab ini akan di uraikan mengenai teori-teori yang

berkaitan dan menunjang keberhasilan dalam pemecahan

masalah yang akan dibahas sebagai acuan dan penalaran

analisis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai tempat lokasi

penelitian, populasi dan sampel , variabel penelitian, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah perusahaan,

visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas

dan wewenang setiap karyawan, serta kegiatan produksi

perusahaan.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai karakteristik

responden, analisis pengaruh motivasi terhadap produktivitas

kerja, dan analisi regresi.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mencoba memberikan suatu kesimpulan

atas analisa permasalahan, serta mencoba memberikan saran


6

untuk permasalahan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, mengurus

atau mengelola, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan

dari fungsi-fungsi manajemen. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Beberapa pengertian manajemen

menurut para ahli:

Menurut G.R.Terry dalam R. Supomo dan Eti Nurhayati (2010:2) Manajemen

suatu proses yang khas terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya. Sedangkan Menurut Hasibuan (2013:2) Manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Sya’roni (2013) bahwa : “Suatu proses berbagai masalah pada ruang

lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah

ditentukan”. Menurut Scott dan George Bohlander (2010 : 4) bahwa : “Suatu ilmu

yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahaan, membuat


8

pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang memiliki

kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja

karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usaha dan bekerja”.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk

memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau

sumber milik organisasi

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana

mengatur hubungan dan peranan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang dimiliki

oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal

sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat menjadi

maksimal.

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

karena manusia menjadi perencanaan, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan

organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun

alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Berikut adalah pendapat para

ahli tentang manajemen Sumber Daya Manusia:

Menurut Kasmir (2016:15) Manajemen sumber daya manusia adalah proses

pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan,

pengembangan, pemberian kompensasi, karir, keselamatan dan kesehatan kerja serta


9

menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai

tujuan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan stakeholder. Sedangkan Menurut

Gerry Dessler (2011:31) berpendapat bahwa Manajemen sumber daya manusia

adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada

karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah

keadilan.

Menurut Merwansyah (2010:3) manajemen sumber daya manusia dapat

diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang

dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan

seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,

pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja dan

hubungan industrial.

2.3 Produktivitas

2.3.1 Pengertian Produktivitas

Produktivitas memegang peranan penting dalam operasionalisasi perusahaan.

Tanpa adanya produktivitas maka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-apa yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan didirikanya usaha tersebut.

Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam

bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan

bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam
10

menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam

perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat.

Produktivitas merupakan kuatitas atau volume dari produk atau jasa yang

dihasilkan. Tetapi banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya

kuantitas, tetapi juga kualitas, yang harus juga dipakai sebagai perbandingan

mengukur tingkat produktivitas.

Jadi dalam mentukan produktivitas tidak hanya dilihat factor kuantitas saja,

tetapi juga faktor kualitasnya. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan

yang lalu, dan sekarang dihasilkan 22 unit, maka dikatakan produktivitas naik 10%.

Jika seseorang menghasilakan 20 unit produk bulan lalu dan sekarang tetap 20 unit,

tetapi dalam kualitas yang lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya juga

meningkat.

Menurut Sutrisno (2009:100), produktivitas kerja merupakan sikap mental.

Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu

keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik dari hari ini dari

pada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Sedangkan Laeha M dan Wexley dalam Tjutju Yuniarsih (2011:47)

mengemukakan, produktivitas kerja individu dapat dinilai dari apa yang dilakukakn

individu, yaitu bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerja dalam

mencapai hasil yang ditargetkan


11

Menurut formulasi National Productivity Board (NPB) Singapore (2009:56)

dikatakan bahwa produktivitas kerja adalah (attitude of mind) yang mempunyai

semangat melakukan peningkatan perbaikan,

Dari berbagai pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

produktivitas kerja adalah sebagai kemampuan yang berhubungan dengan sikap

mental yang dimiliki individu dalam melakukan peningkatan dan perbaikkan diri

dalam upaya menghasilkan pekerjaan yang efektif, efisien, dan berkualitas.

2.3.2 Indikator Produktivitas

Dalam Upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu

perusahaan perlu memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan tersebut. Banyak factor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun factor-

faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun factor-faktor yang

berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebajikan pemerintah secara

keseluruhan.

Menurut Sutrisno (2009:111) Untuk mengukur produktivitas kerja diperlukan

suatu indikator, yaitu sebagai berikut:

a. Kemampuan
Seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
b. Meningkatkan Hasil Yang Dicapai
Merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan
maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk
12

memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam


satu pekerjaan.
c. Semangat Kerja
Dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
d. Mutu
Merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja seorang
pegawai.

e. Efiiensi
Perbandingkan anatara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang di gunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek
produktivitas yang memberikan pengaruhnya cukup signifikan bagi
karyawan.
Indikator yang dapat menunjukan produktivitas kerja karyawan menurut

Hasibuan (2013:51) adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Absensi Karyawan


Tingkat absensi karyawan dapat digunakan sebai alat ukur untuk
mengetahui produktivitas karyawan karena absensi merupakan data yang
menyangkut tanggung jawab karyawan terhadap pelaksanaan tugas karyawan
tersebut. Tingginya tingkat absensi akan berpengaruh terhadap efektivitas dan
efesiensi operasional perusahaan. Apabila seorang karyawan sering absen,
maka akan menghambat jalannya proses produksi.
b. Tingkat Perputaran Tenaga Kerja
Besar kecilnya perputaran karyawan yang terjadi dapat menunjukan ada
tidaknya kesenangan karyawan dalam bekerja di perusahaan tersebut.
Tingginya tingkat perputaran tenaga kerja akan berpengaruh terhadap
efektivitas dan efesiensi operasional perusahaan. Karena perusahaan harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk merekrut karyawan baru.
Indikator yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja menurut

Simanjuntak (2011:87) sebagai berikut :

a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan yang telah ditetapkan oleh
perusahan. Kuantitas kerja ini meliputi
1) Ketepatan
2) Ketelitian
3) Keterampilan
13

4) Keberhasilan kerja

b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan


dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam ha
ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan
oleh perusahaan. Kualitas kerja ini meliputi :
1) Output
2) Perlu diperhatikan pula tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga
seberapa cepat dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang ekstra

c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada


awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
aktivitasyang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
Ketepataan waktu meliputi :
1) Jam kerja
2) Kerjasama

2.3.3 Faktor yang mempengaruhi Produktivitas

Sedarmayanti (2009:54) mengatakan, ada tiga faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja yaitu :

a. Adanya etos kerja yang merupakan sikap hidup yang bersedia bekerja
keras demi masa depan yang lebih baik, semangat untuk mampu
menolong dirinya sendiri, berpola hidup sederhana, mampu bekerjasama
dengan sesama manusia dan mampu berpikir maju dan kreatif.
b. Mengembangkan sikap hidup disiplin terhadap waktu dan dirinya sendiri
dalam arti mampu melaksanakan pengendalian terhadap peraturan,
disiplin terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia.
c. Motivasi dan orientasi kemasa depan yang lebih baik. Bekerja dengan
produktif oleh dorongan / motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih
baik.
Menurut Hasibuan (2013:89) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerya, diantaranya:


14

a. Pengetahuan (knowledge) adalah faktor yang lebih berorientasi pada


intelegensi, daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan
yang dimiliki seseorang. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan
tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan
baik dan produktif.
b. Keterampilan (skills) yaitu suatu faktor yang menekankan pada
kemampuan dan penguasaan teknisi operasional mengenai bidang tertentu,
yang bersifat kekaryaan. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat teknik, seperti keterampilan kopter, keterampilan bengkel, dsb.
c. Kemampuan (abilities) yaitu suatu faktor yang terbentuk dari sejumlah
kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Pengetahuan dan
keterampilan termasuk faktor pembentuk dari kemampuan. Dengan
demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan
yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. d. Kebiasaan
dan sikap (attitude) yaitu suatu faktor yang berkaitan erat dengan
kebiasaan dan perilaku. Attitude merupakan suatu kebiasaan terpolakan.
Jika kebiasaan yang terpolakan memiliki implikasi positif dalam
hubungan dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan,
begitu pula dengan sebaliknya.

Sedangkan Marwansyah (2012:35) berpendapat bahwa faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja adalah

a. Motivasi.
Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan sesorang
kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki
untuk mencapainya.
b. Kedisiplinan.
Kedisiplinan merupakan sikap mental yang tercermib dalam perbuatan
tungkah laku seseorang kelompok, atau masyarakat berupa kepatuhan atau
ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etikam norma dan kaidah yang
berlaku.
c. Etos kerja.
Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas, karena etos
kerja merupakan pandangan yang menilai sejauh mana kita melakukan
suati pekerjaan dan teus berupaya mencapai hasil yang terbaik dalam
setiap pekerjaan yang kita lakukan.
d. Keterampilan.
Faktor keterampilan baik keterampilan teknik maupun menejerial sangat
menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap
15

individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaaan ilmu


pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi
mutakhir.
e. Pendidikan.
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur
pendidikan formal maupun informal. Karena setiap perusahaan teknologi
hanya akan dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang handal

2.4 Motivasi

2.4.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin yaitu Movere yang berarti dorongan atau

menggerakan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditunjukan kepada

sumber daya manusia pada umumnya dan bawahan pada khususnya. Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar

mau bekerjasama secara produktivitas dan berhasil mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam

pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang

dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu

organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk

bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana

dari motivasi. Adapun beberapa definisi motivasi dari beberapa para ahli adalah

sebagai berikut :
16

Menurut Pamela dan Oloko (2015:20) Motivasi adalah kunci dari organisasi

yang sukses untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara

dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Sondang P. Siagian (2014:297)

motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja

seseorang agar merka mau bekerja sama, kerja efektif.

Motivasi adalah memberikan bimbingan yang tepat atau arahan, sumber daya

dan imbalan agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang

anda inginkan. Sedangkan menurut Rivai, dalam M. Kadarisman (2012:276)

menyatakan motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifikasi sesuai dengan tujuan individu. Sikap

dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk

mendorong individu untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Sedangkan

Menurut Hezberg mengemukakan (dalam A.M. sardiman (2009:73) bahwa motivasi

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan Dari

definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai

Dari pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan motivasi adalah berbagai

usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kegiatan dan kebutuhannya.

Namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi tidaklah mudah didapatkan

apabila tanpa usaha yang maksimal. Dalam pemenuhan kebutuhannya, seseorang


17

akan berperilaku sesuia dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari

perilakunya.

2.4.2 Indikator Motivasi

Hasibuan (2013:97) menjelaskan bahwa motivasi kerja karyawan

dipengaruhi oleh kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan,

kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi

diri. Kemudian dari faktor kebutuhan tersebut diturunkan menjadi

indikator-indikator untuk mengetahui motivasi kerja karyawan, yaitu

a. Fisioligis atau kebutuhan fisik, ditunjukan dengan pemberian gaji


yang layak kepada pegawai, pemberian bonus, uang makan, uang
transportasi, fasilitas perumahan dan lain sebagainya.
b. Keamanan, ditunjukan dengan fasilitas keamanan dan keselamatan
kerja yang diantaranya seperti adanya jaminan sosial tenaga kerja, dana
pension, tunjangan kesehatan, asuransi kesehatan, dan perlengkapan
keselamatan kerja.
c. Sosial, ditunjukan dengan melakukan interaksi dengan orang lain
yang diantaranya dengan menjalin hubungan kerja yang harmonis,
kebutuhan untuk diterima dalam kelompok dan kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai.
d. Penghargaan, ditunjukan dengan pengakuan dan penghargaan
berdasarkan kemampuan, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh karyawan lain dan pimpinan terhadap prestasi kerjanya.
e. Aktualisasi diri, ditunjukan dengan sifat pekerjaan yang menarik
dan menantang, dimana karyawan tersebut akan mengerahkan
kecakapannya, kemampuan, keterlampilan, dan potensinya. Dalam
pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

Menurut Wibowo (2011:162) indikator motivasi adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan untuk berprestasi.


1) Target kerja
2) Kualitas kerja
3) Tanggung jawab
18

4) Resiko
b. Kebutuhan memperluas pergaulan
1) Komunikasi
2) Persahabatan

c. Kebutuhan untuk menguasai sesuatu pekerjaan


1) Pemimpin
2) Duta perusahaan
3) Keteladanan

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi faktor internal yang bersumber

dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar individu. Faktor

internal seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan

lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji,

lingkungan kerja, kepemimpinan (Wibowo, 2011:82).

Sutrisno (2009:67) mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi

yaitu :

a. Faktor internal (berasal dari dalam diri karyawan) yang mempengaruhi


pemberian motivasi pada diri seseorang, antara lain:
1) Keinginan untuk dapat hidup
2) Keinginan untuk dapat memiliki
3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan
4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan
5) Keinginan untuk berkuasa
b. Faktor Eksternal (berasal dari luar diri karyawan) yang dapat
mempengaruhi motivasi tersebut mencakup antara lain:
1) Linkungan kerja yang menyenangkan
2) Kompensasi yang memadai
3) Adanya jaminan pekerjaan
4) Status dan tanggung jawab
2.4.4 Fungsi Motivasi
19

Hasibuan (2013:44) menjelaskan fungsi motivasi antara lain : mendorong

timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Perbuatan belajar akan terjadi apabila

seseoran

g tersebut memiliki motivasi, sebagai pengarah, artinya dapat menjadi jalan agar

mampu menuju arah yang ingin dicapai, sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin

bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu

pekerjaan

Menurut Sardiman (2009:85) fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan


motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai,
sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
2.5 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas

Menurut Sutrisno (2009:109) Produktivitas dipengaruhi berbagai factor,

baik yang berhubunan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun factor-faktor lainnya,

seperti pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, etika, manajemen, motivasi kerja,

teknologi, sarana, produksi, kesempatan kerjadan kesempatan berprestasi serta

lingkungan kerja yang mendukung.

Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika dukungan para karyawan yang

mempunyai motivasi kerja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Motivasi


20

dapat menimbulkan kemampuan bekerja serta bekerja sama, maka secara tidak

langsung akan meningkatkan produktivitas.

Berdasarkan teori tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa dengan motivasi

kerja berpengaruh pula dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan, sebaliknya

dengan motivasi kerja yang menurun juga akan berpengaruh terhadap penuruan

produktivitas kerja.

2. 6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Penelitian Variabel Hasil Peneliti


1 Desi Rahmawati Pengaruh Motivasi Motivisi (X) Diperoleh persamaan
(2013) 5(1):21- Terhadap Produktivasi Dan regresi yaitu :
45 Kerja Karyawan PR Fajar Produktvitas Y = 5,169 +
Berlian Tulungagung Kerja (Y) 0,405X1 + 0,012X2
ISSN 3891-5947
2 Agustina (2014) Pengaruh Motivasi Motivasi Diperoleh persamaan
8(2):1-19 ISSN Terhadap Produktivitas (X) Dan regresi yaitu :
2873-4947 Kerja Karyawan Pada PT. Produktiv Y = 2,376 + 0,469X
Dwimitra Palma Lestari itas Kerja
Samarinda (Y)
3 Salis Pengaruh Motivsi Terhadap Motivasi (X) Diperoleh persamaan
Rabindra Produktivitas Kerja dan regresi yaitu :
Ishaya Karyawan Pada PT. Arka Produktivitas Y = 18,462 +
(2017) 6(1):45- Mahesa Pratama Di Jakarta Kerja (Y) 0,369X
88 ISSN 8876- Selatan.
21

9857

Sumber : Data Olahan 2009

2.7 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan peneitian terdahulu dapat disusun suatu kerangka berfikir

sebagaimana dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Motivasi (X) Produktivitas (Y)

Sumber: Sutrisno (2009)

2.8 Hipotesis

Berdasarakan latar belakang dan landasan teori maka peneliti mengemukakan

hipoetsis pada penelitian ini adalah “Diduga adanya pengaruh motivasi tehadap

produktivitas kerja karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru”.


22

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitiam ini dilaksanakan dikota pekanbaru tepatnya pada PT Sri Indosiak

Diesel Pekanbaru yang beralamat di Jalan Riau Ujung No.134 Pekanbaru. Penelitian

dilakukan selama bulan Desember 2018 sampai dengan Mei 2019.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oelh peneliti untuk di

pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2009:55). Dalam penelitian

ini populasi penelitian adalah seluruh karyawan pada PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru yang berjumlah 47 orang tahun 2018.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari sebuah yang dianggap dapat mewakili dari

populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel menurut Sugiyono (2009:68)

sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini digunakan sampel 47 orang

karyawan pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru.


23

3.3 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk di

pelajari dan ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2009:59). Terdapat dua jenis variable

dalam penelitian ini, yaitu variable independen dan variable dependen.

a. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen ( bebas)

adalah Motivasi (X).

b. Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi atau yang akan

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009:59).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah

Produktivitas (Y).

3.3.2 Definisi operasional Variabel

Tabel 3.1 Devinisi Operasional Variabel


No Variabel Definisi Indikator Skala
1 Motivasi Motivasi adalah 1. Fisioligis atau Ordinal
(X) pemberian daya kebutuhan fisik,
penggerak yang 2. Keamanan
3. Sosial
menciptakan kegairahan
4. Penghargaan
kerja seseorang agar 5. Aktualisasi diri
merka mau bekerja Sumber : Hasibuan
sama, kerja efektif (2013:97)
Menurut Sumber :
Sondang P. Siagian
(2014:297)
22

No Variabel Definisi Indikator Skala


2 Produktivitas Produktivitas adalah 1. Kemampuan Ordinal
(Y) perbandingan antara 2. Meningkatkan hasil
hasil kerja yang yang dicapai
dicapai dengan 3. Semangat kerja
peranan tenaga kerja. 4. Mutu
Sumber : Sutrisno 5. Efisiensi
(2009:111-112) Sumber : Sutrisno
(2009:111)
Sumber: Data Olahan 2018

3.4 Jenis Dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Menurut Sangandi dan Sopiah (2010:191) pembagian data

berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua yaitu : data primer merupakan

data yang diperoleh secara langsung di lapangan berupa wawancara,

kuesioner dan observasi dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari

laporan tertulis yang dipergunakan untuk melengkapin data primer yang telah

ada selama proses pembahasan berkaitan dengan objek penelitian.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data tersebut

dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data

yaitu :

a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

penelitidari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data

primer dalam penelitian ini adalah karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru
23

b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang

tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini,

dokumentasi, laporan produktivitas kerja karyawan dan gambaran umum

PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu

sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Menurut Hikmawati (2017:84) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang

telah berlalu, laporan berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental

dari seseorang.

b. Angket/kuisoner

Menurut Sugiyono (2009:228) angket merupakan daftar pertanyaan

secara tertulis yang diberikan kepada responden. Skor 1 sampai dengan 5 ini

deigunakan peneliti karena lebih sederhana dan memiliki nilai tengah yang

digunakan untuk menjelaskan keragu-raguan. Menganalisis kuantitatif, maka

skor jawaban responden dalam penelitian ini yang menggunakan variasi nilai

yang bertingkat dari objek penelitian melalui jawaban dari pertanyaan yang

diberi nilai 1 sampai 5, bobot pemetaan sebagai berikut :


24

Tabel 3.2 Skala Likert


No Jawaban Bobot Nilai
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2009:32)

Untuk mengetahui rata-rata jawaban responden digunakan interval kelas,

interval kelas dapat dilihat dengan rumus:

Interval = Nilai tertinggi – nilai skor terindah = 5-1= 0,8


Banyak kelas 5

Ketegori interval nilai rata-rata variabel berdasarkan kategori dan

acuan pentepan kriteria deskriptif adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Kategori Tanggapan Responden


No Kategori Rata-Rata Skor
1 Sangat Baik 4,20 – 5,00
2 Baik 3,40 – 4,19
3 Cukup Baik 2,60 – 3,39
4 Tidak Baik 1,80 – 2,59
5 Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,79
Sumber : Sugiyono (2009:32)

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
25

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2009:18)

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009:50) uji validitas digunakan untuk mengukur

untuk valid tidaknya suatu kusioner. Kriteria ukur validitas ini adalah dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel pada tabel pearson correlation (JF.

Hair,2012:117). Kriteria ukur validitas ini adalah dengan membandingkan

antara nilai r hitung dengan nilai r tabel.

a. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan dikatakan valid.

b. Jika r htung < r tabel maka butir pernyataan dikatakan tidak valid.

3.6.2 Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2009:45) uji realibilitas digunakan untuk mengukur

sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Kriteria ukur realibilitas ini

adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai cronbach alpha>0.6 maka dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai cronbach alpha<0.6 dinyatakan tidak reliabel.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2009:72) analisis regresi linier sederhana

digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan. Adapun persamaan dari regresi linier sederhana

sebagai berikut :
26

Dimana : Y= a + bx

Y : variabel terikat (produktivitas kerja)

a : konstanta

b : koefisien regresi

X : variabel bebas (Motivasi)

3.6.4 Uji Persial (uji t)

Menurut Sugiyono (2009:83) uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual

menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian parsial regresi dimaksudkan

untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain itu

konstan. Untuk melakukan pengujian t menggunakan bantuan program SPSS

versi 20 dengan dasar pengambilan keputusan:

a. Jika probabilitas (signifikansi) > 0.05 (α) atau t hitung lebih kecil dari t

tabel berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila

dilakukan uji secara parisal.

b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0.05 (α) atau t hitung lebih besar dari t

tabel berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila

dilakukan uji secara persial.

3.6.5 Koefisien Determinasi (R2)


27

Menurut Sugiyono (2009:94) uji koofisien determinasi dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan variabel disiplin kerja (X1) terhadap variabel

kinerja karyawan (Y) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika nilai semakin mendekati angka 1 , maka hubungan antara variabel

semakin erat atau baik

b. Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan

antara variabel kurang erat atau baik


28

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan


PT Sri Indosiak Diesel adalah perusahaan yang bergerak pada industri

komponen dan suku cadang mesin dan turbin. Usaha bengkel yang dikelola oleh

perusahaan ini adalah Grinder Crank Shaft, Reaner Block, Gear Faising, Centre

Housing Block, Valve Seat Rebuild, Injection Pump Service dan Hoses.

Perusahaan ini terletak di jalan Riau Ujung no 134 Kecamatan Tampan Kelurahan

Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Perusahaan ini berdiri pada 1995 di Kota Pekanbaru dengan Surat Akte

Pendirian Nomor : 5 yang dikeluarkan oleh Notaris Lina Susanty, SH pada

tanggal 21 Juni 2016. Selain itu perusahaan ini juga memiliki Surat Izin usaha

Perdagangan (SIUP) Nomor : 051/BPT 04.01/I/2013 tangal 10 Januari 2013 dan

Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Nomor : 3909/BPT/XII/2012 tanggal 10

Desember 2012.

Pertama kali jumlah karyawan pada perusahaan ini hanya 35 orang.

Kemudian seiring berjalannya waktu bertambah menjadi 47 orang. Keunggulan

perusahaan ini menurut konsumen adalah hasil yang memuaskan ketika perbaiki

peralatan. selain itu pelayanan yang diberikan kepada konsumen sangat

memuaskan. Perusahaan ini buka pada pukul 08.00 sampai 17.00 WIB setiap hari

Senin sampai Sabtu dan tutup pada hari Minggu dan libur nasional.
29

4.2. Visi dan Misi Perusahaan

4.2.1. Visi Perusahaan

Membangun dan mengambangkan jasa yang berkualitas dalam

memberi pelayanan bagi konsumen

4.2.2. Misi Perusahaan

1. Membantu dengan pelayanan dibidang jasa dan peralatan yang

berkualitas tinggi.

2. Meningkatkan mutu kerja, keselamatan, dan kesehatan kerja serta

peduli akan usaha-usaha melestarikan lingkungan kerja yang

nyaman dan sehat

3. Mengembangkan pendidikan untuk inovasi dan kehidupan

karyawan dan keluarga menjadi lebih baik.

4.3. Struktur Organisasi

Struktur oraganisasi menunjukkan suatu susunan hirarki, dimana dalam

struktur tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang terdapat pada perusahaan

yang bersangkutan, hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain dan

hubungan antara atasan dengan bawahan.dengan memperlihatkan struktur

organisasi, maka setiap karyawan akan menngetahui posisi atau tingkatan

jabatannya.

Setiap bagian yang ada didalam sebuah struktur oganisasi PT Siak Indosiak

Diesel Pekanbaru memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu :


30

Gambar 4.1 PT Siak Indosiak Diesel Pekanbaru

Direktur

Manager

Marketing
Kepala Bengkel Administrasi

Kepala Karyawan Penagihan CS Kasir

Spare Part Karyawan

Sumber : PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru


31

1. Direktur

Direktur adalah suatu peran dalam suatu system tertentu. Dalam posisini

ini seseorang harus memiliki keterampilan kepemimpinan.

Kepemimpinan pada dasarnya berhunbungan dengan keterampilan,

kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Pemimpin

memiliki tugas yaitu :

a. Direktur bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang

lain., seperti bekerjasama dengan setiap unsur pada struktur

organisasi perusahaan.

b. Direktur adalah penanggungjawab perusahan

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas dan

mengadakan evaluasi untuk mendapatkan pendapatan perusahaan

yang terbaik.

c. Direktur adalah penyeimbang tujuan dan prioritas

Prose kepemimpinan dibatasi sumber. Jadi pemimpin hanya dapat

menyusun tugas dengan medahulukan prioritas perusahaan. Dalam

upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat medelegasikan tugas-

tugasnya kepada setiap staf. Kemudian pemimpin harus dapat

mengatur waktu dan menyelesaikan masalah secara efektif

d. Direktur harus berpikir secara analitis dan konseptual


32

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan

konseptual. Selanjutnya dapat mengindetifikasi masalah dengan

akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan

menjadi lebih jelas dan kaitannya deng pekerjaan lain

2. Manager

Manager adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan

keterampilan yang baik yang diakui oleh perusahaan untuk dapat

memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur serta mengembangkan

perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Tugas dan

tanggung jawab maneger adalah :

a. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada setiap karyawan

untuk mencapai tujuan perusahaan

b. Mengatur rencana kerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan

c. Memimta pertangungjawaban setiap divisi atau bagian

d. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas hasil kerja kepada

direktur atau pimpinan perusahaan

3. Kepala Bengkel

Sosesorang yang bertugas dalam mengatur aktivitas operasional dalam

divisi atau bidang bengkel. Tugas dan tanggung jawab kepala bengkel

adalah :

a. Membuat laporan operasional harian


33

b. Menginventarisasi formulir permintaan pembelian spare part atau

barang yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional.

c. Mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada bagian yang ada

dibawahnya

d. Menerima laporan harian dari karyawan

e. Membatu karyawan jika kesulitan dalam memperbaiki kendaraan,

4. Marketing

Marketing adalah orang yang memasarkan dan memperkenalkan produk-

produk dari perusahaan kemudian menjaga hubungan dan membina relasi

yang harmonis dengan para konsumen. Tugas dan tanggung jawab

marketing adalah :

a. Melakukan analisa pasar

b. Mencari informasi mengenai segmen pasar, tren permintaan dan

kualitas pasar

c. Membantu manajemen dalam menetapkan target pemasaran dan

kebijakan dalam perluasan pasar

d. Menentukan kebijaksanaan dari strategi

e. pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk, distribusi dan

promosi

f. Menentukan rencana anggaran pemasaran

5. Administrasi
34

Administrasi adalah sebuah bentuk usaha dan aktivitas yang berhubungan

dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab administrasi adalah :

a. Mencetak kontrak kerja untuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) sesuai

dengan kesepakatan yang telah disetujui Workshop Head

b. Monitoring batas waktu pembiayaan dan dokumen pendukungnya

c. Melakukan administrasi Account Receivebles (AR)

d. Melakukan kegiatan administrasi terkait perpajakan

e. Membantu melengkapi data yang dibutuhkan untuk pengiriman unit

6. Kepala Makanik

Chief atau kepala karyawan adalah sesorang dengan posisi yang

membawahi secara langsung karyawan yang ada pada perusahaan. Tugas

dan tanggun jawab kepala karyawan adalah :

a. Memberikan bimbingan teknis kepada para karyawan yang

dibawahnya dalam melakukan perbaikan peralatan kendaraan.

b. Memberikan job describtion kepada para karyawan

c. Memberikan petunjuk penggunaan atau perawatan perlengkapan

bengkel

d. Memeriksa perlengkapan peralatan karyawan setiap saat

e. Memberikan pengarahan spare part yang perlu diganti kepada

karyawan

7. Karyawan
35

Karyawan adalah karyawan perusahaan dengan peran melayani

konsumen dalam bidang jasa perbaikan mesin atau spare part. Tugas dan

tanggung jawab karyawan adalah :

a. Memperbaiki atau melakukan perawatan kendaraan sesuai perintah

sesuai dengan standar operasional.

b. Membuat laporan kativitas yang telah dilakukan

c. Melaporkan kepada kepala karyawan jika harus melakukan perbaikan

kendaraan lebih lanjut

d. Memeriksa ulang hasil pekerjaan

e. Memelihara peralatan kerja dan menjaga kerapian dan kebersihan

tempat kerja.

8. Spare Part

Bagian spare part adalah bagian atau divisi yang melakukan aktivitas

terkait aktivitas spare part. Tugas dan tanggung jawab bagian spare part

adalah :

a. Menjaga ketersedian bahan, material dan oli yang dibutuhkan

karyawan

b. Memberikan baan, material dan lain-lain kepada karyawan sesuai

permintaan yang tertulis dalam perintah kerja

c. Membuat permintaan pembelian bahan dan lain-lain yang dibutuhkan

bengkel

9. Penagihan
36

Penagihan atau Finance staff adalah orang yang bertanggung jawab atas

aktivitas keuangan pengimputan keuangan perusahaan. Tugas dan

tanggung jawab finance staff adalah :

a. Mengatur keuangan perusahaan

b. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

c. Mencatat semua transaksi keuangan kedalam program keuangan

perusahaan

d. Melakukan pembayaran kepada supplier

e. Melakukan penagihan kepada konsumen

Mengawasi dan mengendalikan aktivitas atau transaksi keuangan

perusahaan

10. CS (Costumer Service)

Customer service adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk

memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang

kepada kliennya dalam menyelesaikan masalah dengan memuaskan.

Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan atau masalah yang

sedang dihadapi. Tugas dan tanggung jawab CS adalah :

a. Menerima dan memberikan telepon masuk kepada pihak yang dituju

b. Menghubungi nomor telepon yang ingin dituju atas permintaan pihak

terkait
37

c. Menyampaikan pesan kepada pihak internal maupun eksternal ketika

yang bersangkutan berhalangan untuk menerima telepon dan

mencatat pesan yang akan disampaikan

d. Mencatat dalam log book telepon masuk dan keluar

e. Membuat laporan kegiatan secar periodic

11. Kasir

Kasir sebagai staff keuangan yang memiliki tugas yang tidak kalah berat

dengan akunting, dimaana selain bertugas melayani konsumen dengan

baik kasir juga bertugas untuk :

a. Mengelola keuangan secara kas dan uang yang ada di Bank

b. Menyajikan laporan kas dan yang dibutuhkan manajemen antara lain:

1) Buku kas

2) Bank

3) Laporan penerimaan dan pengeluaran dana

4) Laporan status dana

Laporan staus anggaran

4.4. Aktivitas Perusahaan

Aktifitas perusahaan merupakan kegiatan-kegiatan yang terjadi didalam dan

diluar perusahaan oleh kontribusi konsumen, para karyawan maupun pimpinan

yang melakukan manajemen yang mengkoordinir jalannya perusahaan baik

secara langsung maupun secara tidak langsung yang mempegaruhi kelancaran

suatu perusahaan. Dengan aktifitas suatu perusahaan secara efektif dan efisien
38

dalam usaha meningkatkan pendapatan perusahaan yang lebih optimal. Aktifitas

yang dilakukan PT Sri Indosiak Diesel adalah perusahaan yang bergerak pada

industri komponen dan suku cadang mesin dan turbin.

PT Sri Indosiak Diesel memiliki 47 karyawan yang menjalankan operasional

perusahaan. Aktivitas usaha bengkel yang dikelola oleh PT Sri Indosiak Diesel

dapat dirincikan sebagai berikut ;

a. Grinder Crank Shaft

b. Reaner Block

c. Gear Faising

d. Centre Housing Block

e. Valve Seat Rebuild

f. Injection Pump Service

g. Hoses.
39

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru yang berjumlah 47 orang. Untuk itu perlu pengelompokkan responden

berdasarkan karakteristiknya, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas

dan dapat diketahui kaitan antara responden dengan tujuan penelitian. Berdasarkan

data angket yang telah dikumpulkan, karakteristik responden dikelompokkan

berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Berikut adalah analisis

karakteristik responden:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan jenis usianya, distribusi frekuensi responden dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Usia Frekuensi/Jumlah Responden Persentase
21 – 30 26 55,32
31 – 40 13 27,66
41 – 50 6 12,76
> 50 2 4,26
Jumlah 47 100
Sumber : PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

Berdasarkan tabel 5.1 tersebut, diketahui bahwa responden dengan usia 21-30

tahun lebih banyak dari responden dengan karakteristik usia lainnya. Jumlah

responden dengan usia 21-30 tahun pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru
40

berjumlah 26 orang. Sedangkan jumlah responden dengan usia diatas 50 tahun

adalah responden dengan karakteristik usia paling sedikit yaitu sebanyak 2 orang.

Hal ini terjadi karena PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru sangat membutuhkan

mekanik dengan usia 21-30 tahun yang memiliki harapan bahwa usia tersebut

memiliki tenaga dibutuhkan sebagai seorang mekanik.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, distribusi frekuensi responden dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut :

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan Frekuensi/Jumlah Responden Persentase
SMA Sederajat 39 82,92
D3 8 17,02
Jumlah 47 100
Sumber : PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

Responden pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru hanya memiliki dua jenis

tingkat pendidikan yaitu SMA Sederajat dan D3. Berdasarkan tabel 5.2, diketahui

bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA Sederajat lebih banyak dari

responden dengan tingkat pendidikan D3. Jumlah responden dengan tingkat

pendidikan SMA Sederajat disini ialah lulusan dari SMK yang berjumlah 39 orang.

Hal ini disebabkan karena PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru adalah perusahaan

yang bergerak dibidang usaha bengkel sehingga membutuhkan tenaga dari lulusan

SMA Sederajat.
41

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan lama bekerja, distribusi frekuensi responden dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut :

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja


Frekuensi/Jumlah Persentase
Lama Bekerja (Tahun)
Responden
1–5 40 85,11
6 – 10 4 8,51
11 – 15 2 4,26
16 – 20 1 2,13
Jumlah 47 100
Sumber : PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

Berdasarkan tabel 5.3 tersebut, diketahui bahwa responden pada PT

Sri Indosiak Diesel Pekanbaru dengan karaktersitik berdasarkan lama bekerja

paling banyak berada pada kategori 1-5 tahun. Mekanik yang bekerja 1-5

tahun berjumlah 40 orang. Sedangkan jumlah responden dengan kategori lama

bekerja diatas 10 tahun adalah responden dengan karakteristik lama bekerja

paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang. Hal ini terjadi karena dua responden

tersebut merupakan responden senior yang bertahan dari pertama begabung

dengan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru. Sedangkan banyak karyawan PT

Sri Indosiak Diesel Pekanbaru ketika merasa sudah senior maka mereka akan

membuka usaha sendiri.

5.2. Analisis Deskripsi Variabel

5.2.1. Motivasi Kerja (X)


42

Menurut Sondang P. Siagian (2014:297) motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar merka

mau bekerja sama, kerja efektif. Berikut adalah hasil tanggapan dari

responden mengenai pernyataan motivasi kerja berdasarkan indikator motivasi

kerja :

1. Fisioligis Atau Kebutuhan Fisik

Fisioligis atau kebutuhan fisik ditunjukan dengan pemberian gaji yang layak

kepada pegawai, pemberian bonus, uang makan, uang transportasi, fasilitas

perumahan dan lain sebagainya. Berikut adalah tanggapan responden mengenai

indikator fisioligis atau kebutuhan fisik:

Tabel 5.4 Tanggapan Responden Mengenai Fisioligis Indikator Atau


Kebutuhan Fisik
Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Pekerjaan adalah Sangat Setuju 5 9 27,27 45
kebutuhan bagi Setuju 4 9 21,82 36
saya Cukup Setuju 3 26 47,27 78
3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3,64 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 47 100 165
Saya bekerja Sangat Setuju 5 0 0.00 0
tidak Setuju 4 6 19.83 24
mengharapkan Cukup Setuju 3 24 59.50 72
gaji semata 2,57 Tidak Baik
Tidak Setuju 2 8 13.22 16
Sangat Tidak Setuju 1 9 7.44 9
Jumlah 47 100 121
Saya Sangat Setuju 5 6 22.06 30
mendapatkan Setuju 4 4 11.76 16
tunjangan kerja Cukup Setuju 3 25 55.15 75 Cukup
sesuai dengan 2,89
Tidak Setuju 2 3 4.41 6 Baik
pekerjaan saya Sangat Tidak Setuju 1 9 6.62 9
Jumlah 100 136
Saya Sangat Setuju 5 7 23.33 35 3,19 Cukup
mendapatkan Setuju 4 8 21.33 32 Baik
fasilitas kerja dari Cukup Setuju 3 22 44.00 66
perusahaan Tidak Setuju 2 7 9.33 14
43

Sangat Tidak Setuju 1 3 2.00 3


Jumlah 47 100 150
44

Tabel 5.4 Tanggapan Responden Mengenai Fisioligis Indikator Atau


Kebutuhan Fisik

Saya Sangat Setuju 5 6 20.00 30


mendapatkan gaji Setuju 4 12 32.00 48
pokok yang Cukup Setuju 3 19 38.00 57 Cukup
sesuai dengan 3,19
Tidak Setuju 2 5 6.67 10 Baik
pekerjaan saya Sangat Tidak Setuju 1 5 3.33 5
Jumlah 47 100 100
Rata-rata 3,07 Cukup Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pernyataan karyawan mengenai

kebutuhan fisik berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 3,07. Hal ini

disebabkan karena karyawan bekerja hanya untuk mendapatkan gaji demi memenuhi

kebutuhan fisik tanpa menyadari bahwa pentingnya pekerjaan yang ia lakukan

sekarang demi keberlangsungan karir mereka. Berdasarkan setiap pernyataan

kebutuhan fisik, pernyataan pekerjaan adalah kebutuhan bagi saya memiliki nilai

rata-rata paling tinggi yaitu 3,51 dengan kategori baik. Artinya karyawan PT Sri

Indosiak Diesel Pekanbaru bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan

bekerja agar mendapatkan gaji. Sedangkan penyataan paling rendah adalah

pernyataan saya bekerja tidak mengharapkan gaji semata memiliki nilai rata-rata

2,57 dengan kategori cukup baik. Artinya karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru bekerja mengharapkan gaji yang di berikan perusahaan.

2. Keamanan

Keamanan ditunjukan dengan fasilitas keamanan dan keselamatan kerja yang

diantaranya seperti adanya jaminan sosial tenaga kerja, dana pension, tunjangan
45

kesehatan, asuransi kesehatan, dan perlengkapan keselamatan kerja. Berikut

adalah tanggapan responden mengenai indikator keamanan :

Tabel 5.5 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keamanan


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya Sangat Setuju 5 9 27.27 45
mendapatkan Setuju 4 9 21.82 36
fasilitas Cukup Setuju 3 26 47.27 78
keamanan 3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
kerja oleh Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
perusahaan Jumlah 47 100 165
Saya Sangat Setuju 5 9 28,48 45
diberikan Setuju 4 9 22,78 36
pelatihan Cukup Setuju 3 19 36,08 57 Cukup
keselamatan 3,36
Tidak Setuju 2 10 12,66 20 Baik
kerja oleh Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
perusahaan Jumlah 47 100 158
Saya Sangat Setuju 5 7 23.18 35
mendapatkan Setuju 4 8 21.19 32
asuransi Cukup Setuju 3 33 45.70 69 Cukup
keselamatan 3,21
Tidak Setuju 2 7 7.95 12 Baik
kerja oleh Sangat Tidak Setuju 1 3 1.99 3
perusahaan Jumlah 47 100 151
Saya Sangat Setuju 5 6 20.00 30
mendapatkan Setuju 4 12 32.00 48
dana pensiun Cukup Setuju 3 19 38.00 57 Cukup
dari 3,19
Tidak Setuju 2 5 6.67 10 Baik
perusahaan Sangat Tidak Setuju 1 5 3.33 5
Jumlah 47 100 150
Saya Sangat Setuju 5 8 26.14 40
mendapatkan Setuju 4 7 18.30 28
tunjangan Cukup Setuju 3 22 43.14 66 Cukup
kesehatan 3,26
Tidak Setuju 2 9 11.76 18 Baik
dari Sangat Tidak Setuju 1 1 0.65 1
peusahaan Jumlah 47 100 153
Cukup
Rata-rata 3,30
Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa aman ketika

bekerja PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru dilihat penyataan karyawan mengenai

indikator keamanan yang berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 3,30.
46

Pernyataan saya mendapatkan fasilitas keamanan kerja oleh perusahaan memiliki

nilai rata-rata tertinggi 3,51 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa

karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru mendapatkan fasilitas keamanan dari

perusahaan seperti perlengkapan yang lengkap, pelatihan keselamatan kerja, dana

pensiun dan tunjangan kesehatan. Sedangkan penyataan saya mendapatkan dana

pensiun dari perusahaan memiliki nilai rata-rata paling rendah namun masih memiliki

nilai rata-rata dengan kategori cukup baik yaitu 3,19. Artinya PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru memberikan dana kepada para karyawan yang bekerja.

3. Sosial

Sosial ditunjukan dengan melakukan interaksi dengan orang lain yang

diantaranya dengan menjalin hubungan kerja yang harmonis, kebutuhan untuk

diterima dalam kelompok dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Berikut

adalah tanggapan responden mengenai sosial :

Tabel 5.6 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Sosial


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya berusaha Sangat Setuju 5 11 30.56 55
menciptakan Setuju 4 12 26.67 48
kondisi kerja Cukup Setuju 3 19 31.67 57 Cukup
yang harmonis 3,16
Tidak Setuju 2 5 5.56 10 Baik
Sangat Tidak Setuju 1 10 5.56 10
Jumlah 47 100 180
Saya sangat Sangat Setuju 5 10 29.41 50
disegani diantara Setuju 4 11 25.88 44
karyawan Cukup Setuju 3 24 42.35 72
3,62 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.35 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
47

Lanjutan Tabel 5.6 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Sosial


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya melakukan Sangat Setuju 5 9 27.27 45
interaksi sosial Setuju 4 9 21.82 36
dengan sesama Cukup Setuju 3 26 47.27 78
karyawan 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
Saya hanya Sangat Setuju 5 9 27.27 45
berinteraksi Setuju 4 9 21.82 36
dengan Cukup Setuju 3 26 47.27 78
karyawan yang Tidak Setuju 2 3 3.64 6 3,51 Baik
memiliki Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
hubungan kerja Jumlah
dengan saya 47 100 100
Saya berinteraksi Sangat Setuju 5 9 26.95 45
dengan baik Setuju 4 10 23.95 40
kepada atasan Cukup Setuju 3 26 46.71 78
3,55 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.40 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 167
Rata-rata 3,44 Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru memiliki hubungan sosial yang bagus antar sesama karyawan. Dilihat

bahwa pernyataan karyawan mengenai indikator sosial berada pada kategori baik

dengan nilai rata-rata 3,44. Pernyataan saya sangat disegani diantara karyawan dan

saya melakukan interaksi sosial dengan sesama karyawan memiliki nilai rata-rata

paling tinggi yaitu 3,60 dengan kategori baik. Artinya setiap karyawan melakukan

interaksi sesama karyawan sehingga mereka saling menghormati satu sama lain.

Sedangkan pernyataan saya berusaha menciptakan kondisi kerja yang harmonis

memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,16 dengan kategori cukup baik. Artinya

karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru berusaha dengan baik untuk


48

menciptakan kondisi kerja yang harmonis agar mereka nyaman ketika melakukan

pekerjaan.

4. Penghargaan

Penghargaan ditunjukan dengan pengakuan dan penghargaan berdasarkan

kemampuan, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh karyawan lain dan

pimpinan terhadap prestasi kerjanya. Berikut adalah tanggapan responden mengenai

indikator penghargaan :

Tabel 5.7 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penghargaan


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobo Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
t Orang Rata
Saya selalu Sangat Setuju 5 0 0.00 0
berusaha Setuju 4 11 33.85 44
menjadi Cukup Setuju 3 21 48.46 63 Cukup
karyawan terbaik 2,77
Tidak Setuju 2 8 12.31 16 Baik
Sangat Tidak Setuju 1 7 5.38 7
Jumlah 47 100 130
Saya tidak Sangat Setuju 5 10 29.41 50
menuntut Setuju 4 11 25.88 44
pengakuan kerja Cukup Setuju 3 24 42.35 72
atas pekerjaan 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.35 4
saya Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
Saya Sangat Setuju 5 9 26.95 45
mengaharap kan Setuju 4 10 23.95 40
penghargaan dari Cukup Setuju 3 26 46.71 78
perusahaan atas 3,55 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.40 4
pekerjaan saya Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 167
Saya bekerja Sangat Setuju 5 9 26.47 45
sesuai Setuju 4 14 32.94 56
kemampuan saya Cukup Setuju 3 21 37.06 63
tanpa ada 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.53 6
harapan pujian Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
dari atasan Jumlah 47 100 170
49

Lanjutan Tabel 5.7 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penghargaan


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobo Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
t Orang Rata
Saya tidak Sangat Setuju 5 9 27.27 45
menuntut Setuju 4 9 21.82 36
dihormati oleh Cukup Setuju 3 26 47.27 78
sesama 3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
karyawan atas Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
pekerjaan saya Jumlah 47 100 165
Rata-rata 3,41 Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat jawaban karyawan mengenai indikator

pengharggan berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 3,41. Pernyataan saya

tidak menuntut pengakuan kerja atas pekerjaan saya dan saya bekerja sesuai

kemampuan saya tanpa ada harapan pujian dari atasan miliki nilai rata-rata paling

tinggi yaitu 3,62 dengan kategori baik. Artinya karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru bekerja tidak mengharapkan penghargaan dari perusahaan. Mereka hanya

bekerja sesuai dengan tugas mereka masing-masing. Sedangakan pernyataan saya

selalu berusaha menjadi karyawan terbaik memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu

2,77 dengan ketegori cukup baik. Artinya karyawan tidak tertarik dengan

penghargaan menjadi karyawan terbaik.

5. Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri ditunjukan dengan sifat pekerjaan yang menarik dan

menantang, dimana karyawan tersebut akan mengerahkan kecakapannya,

kemampuan, keterlampilan, dan potensinya. Berikut adalah tanggapan responden

mengenai indikator Aktualisasi diri:


50

Tabel 5.8 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Aktualisasi Diri


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya selalu Sangat Setuju 5 11 32.35 55
meminta Setuju 4 12 28.24 48
pekerjaan Cukup Setuju 3 19 33.53 57
tambahan 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 5 5.88 10
kepada Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
atasan Jumlah 47 100 170
Saya selalu Sangat Setuju 5 10 29.41 50
berusaha Setuju 4 11 25.88 44
meningkat Cukup Setuju 3 24 42.35 72
kan kinerja 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.35 4
saya Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
Pekerjaan Sangat Setuju 5 9 26.79 45
saat ini Setuju 4 14 33.33 56
sangat sesuai Cukup Setuju 3 21 37.50 63
dengan Tidak Setuju 2 2 2.38 4 3,65 Baik
kemampuan Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
yang saya
miliki Jumlah 47 100 168
Saya sangat Sangat Setuju 5 9 29.22 45
suka Setuju 4 10 25.97 40
pekerjaan Cukup Setuju 3 21 40.91 63
yang menarik 3,58 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.90 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 154
Saya sangat Sangat Setuju 5 9 27.27 45
suka Setuju 4 9 21.82 36
pekerjaan Cukup Setuju 3 26 47.27 78
yang 3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
menantang Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 165
Rata-rata 3.58 Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat jawaban karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru mengenai indikator aktualisasi diri berada pada kategori baik dengan nilai

rata-rata 3,58. Pernyataan pekerjaan saat ini sangat sesuai dengan kemampuan yang

saya miliki memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu 3,65. Hal ini terjadi karena

karyawan berasal dari lulusan SMK dengan jurusan teknik mesin merasa pekerjaan
51

yang mereka lakukan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Sedangkan

pernyataan saya sangat suka pekerjaan yang menantang memiliki nilai rata-rata

terendah yaitu 3,51 dengan kategori baik. Karena pekerjaan karyawan sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki sehingga karyawan menyukai setiap pekerjaan yang

diberikan perusahaan.

Tabel 5.9 Rekapitulasi Skor Rata-Rata Tanggapan Responden Mengenai


Motivasi Kerja
Indikator Skor Rata-Rata Keterangan
Kebutuhan Fisiologi 3,07 Cukup Baik
Keamanan 3,30 Cukup Baik
Sosial 3,44 Baik
Penghargaan 3,41 Baik
Aktualisasi Diri 3,58 Baik
Rata-Rata 3,36 Cukup Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.9 motivasi kerja karyawan menunjukan karegori cukup

baik dengan nilai skor rata-rata sebesar 3,36. Indikator kebutuhan fisiologis memiliki

nilai rata-rata paling rendah yaitu 3,07 dengan kategori cukup baik. Sedangkan

indikator aktualisasi diri memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu 3,58 dengan

kategori baik. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja karyawan PT Sri

Indosiak Diesel Pekanbaru berada pada kategori cukup baik. Hal ini dikarenakan

karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru memiliki pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki sehingga dapat mengerjakan pekerjaan diberikan PT

Sri Indosiak Diesel Pekanbaru dengan senang hati.


52

5.2.2. Produktivitas (Y)

Produktivitas adalah perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan

peranan tenaga kerja. Berikut adalah hasil tanggapan dari responden mengenai

pernyataan produktivitas berdasarkan indikator produktivitas:

1. Kemampuan

Seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja. Berikut merupakan jawaban responden

mengenai indikator kemampuan:

Tabel 5.10 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kemampuan


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Target tidak Sangat Setuju 5 2 7.87 10
penting, yang Setuju 4 6 18.90 24
penting Cukup Setuju 3 24 56.69 72 Cukup
pekerjaan 2,70
Tidak Setuju 2 6 9.45 12 Baik
selesai. Sangat Tidak Setuju 1 9 7.09 9
Jumlah 47 100 127
Dalam Sangat Setuju 5 0 0.00 0
menyelesai kan Setuju 4 6 20.51 24
pekerjaan, Cukup Setuju 3 24 61.54 72 Cukup
saya harus Tidak Setuju 2 6 10.26 12 2,60
Baik
mendapatkan Sangat Tidak Setuju 1 9 7.69 9
hasil yang
terbaik. Jumlah 47 100 117
Dalam Sangat Setuju 5 6 22.06 30
mengerjakan Setuju 4 4 11.76 16
tugas saya Cukup Setuju 3 25 55.15 75 2,89 Cukup
selalu Tidak Setuju 2 3 4.41 6 Baik
bersungguh- Sangat Tidak Setuju 1 9 6.62 9
sungguh Jumlah 47 100 136
Pekerjaan yang Sangat Setuju 5 1 3.45 5
saya hasilkan Setuju 4 22 60.69 88
sudah sesuai Cukup Setuju 3 13 26.90 39
dengan yang 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.76 4
ditetapkan Sangat Tidak Setuju 1 9 6.21 9
perusahaan. Jumlah 47 100 170
53

Lanjutan Tabel 5.10 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kemampuan


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Jumlah hasil Sangat Setuju 5 1 3.42 5
yang saya Setuju 4 23 63.01 92
dapatkan sudah Cukup Setuju 3 12 24.66 36 Cukup
memenuhi 3,11
Tidak Setuju 2 2 2.74 4 Baik
kriteria Sangat Tidak Setuju 1 9 6.16 9
perusahaan. Jumlah 47 100 146
Rata-rata 2,98 Cukup
Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat jawaban karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru mengenai indikator kemampuan berada pada kategori cukup baik dengan

nilai rata-rata 2,98. Pernyataan pekerjaan yang saya hasilkan sudah sesuai dengan

yang ditetapkan perusahaan memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu, 3,62 dengan

kategori baik. Artinya karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru mengerjakan

pekerjaan sesuai dengan yang telah ditentukan perusahaan sehingga mendapatkan

hasil yang baik. Sedangkan pernyataan dalam menyelesaikan pekerjaan, saya harus

mendapatkan hasil yang terbaik memiiki nilai paling rendah yaitu 2,60 dengan

kategori cukup baik. Artinya sebagian karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

sudah mengerjakan pekerjaan dengan baik. Namun masih ada sebagian karyawan

yang belum mengerjakan pekerjaan dengan hasil yang terbaik. Karena karyawan PT

Sri Indosiak Diesel Pekanbaru tidak mengaharapkan menjadi karyawan terbaik

2. Meningkatkan Hasil Yang Dicapai

Meningkatkan hasil yang dicapai merupakan salah satu yang dapat dirasakan

baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi,

upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat


54

dalam satu pekerjaan. Berikut adalah tanggapan responden mengenai indikator

meningkatkan hasil yang dicapai :

Tabel 5.11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Meningkatkan Hasil


Yang Dicapai
Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya berusaha Sangat Setuju 5 3 10.14 15
menyelesaikan Setuju 4 11 29.73 44
pekerjaan Cukup Setuju 3 27 54.73 81 Cukup
sebelum waktu Tidak Setuju 2 2 2.70 4 3,15
Baik
yang Sangat Tidak Setuju 1 4 2.70 4
ditentukan oleh
atasan. Jumlah 47 100 148
Saya bersedia Sangat Setuju 5 3 10.20 15
diberi Setuju 4 11 29.93 44
tambahan Cukup Setuju 3 23 46.94 69 Cukup
kuantitas kerja Tidak Setuju 2 9 12.24 18 3,13
Baik
diluar jam Sangat Tidak Setuju 1 1 0.68 1
kerja apabila
dibutuhkan. Jumlah 47 100 147
Terkadang Sangat Setuju 5 3 10.87 15
saya jenuh Setuju 4 6 17.39 24
terhadap Cukup Setuju 3 26 56.52 78 Cukup
pekerjaan yang 2,94
Tidak Setuju 2 9 13.04 18 Baik
saya tangani. Sangat Tidak Setuju 1 3 2.17 3
Jumlah 47 100 138
Dalam Sangat Setuju 5 3 26.47 45
mengerjakan Setuju 4 7 32.94 56
saya selalu Cukup Setuju 3 28 37.06 63
bersungguh- Tidak Setuju 2 8 3.53 6 3,62 Baik
sungguh agar Sangat Tidak Setuju 1 1 0.00 0
tidak terjadi
kesalahan. Jumlah 47 100 170
Saya merasa Sangat Setuju 5 3 10.34 15
bangga Setuju 4 11 30.34 44
terhadap Cukup Setuju 3 24 49.66 72 Cukup
kinerja saya 3,09
Tidak Setuju 2 5 6.90 10 Baik
Sangat Tidak Setuju 1 4 2.76 4
Jumlah 47 100 145
Rata-rata 3.16 Cukup
Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat jawaban karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru mengenai indikator meningkatkan hasil yang dicapai berada pada kategori
55

cukup baik dengan nilai rata-rata 3,16. Pernyataan dalam mengerjakan saya selalu

bersungguh-sungguh agar tidak terjadi kesalahan memiliki nilai rata-rata paling tinggi

yaitu 3,62 dengan kategori baik. Artinya karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

bekerja dengan sungguh-sungguh karena sesuai dengan kemampuan yang mereka

miliki. Sedangkan pernyataan terkadang saya jenuh terhadap pekerjaan yang saya

tangani memiliki paling rendah yaitu, 2,94 dengan kategori cukup baik. Hal ini terjadi

karena para karyawan menyukai pekerjaan mereka, sehingga nilai jenuh terhadap

pekerjaan rendah karena karyawan suka terhadap pekerjaan jadi mereka tidak merasa

jenuh dalam bekerja dan mampu meningkatkan hasil pekerjaan yang dicapai.

3. Semangat Kerja

Semangat kerja dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu

hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.Penggunaan waktu dalam

bekerja berkaitan dengan ketidakhadiran, keterlambatan, waktu kerja yang efektif

dan waktu kerja yang hilang. Berikut tanggapan responeden menenai semangat kerja:

Tabel 5.12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Semangat Kerja


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya mampu Sangat Setuju 5 0 0.00 0
bekerja cepat Setuju 4 11 33.85 44
dalam Cukup Setuju 3 21 48.46 63
menyelesai Tidak Setuju 2 8 12.31 16 2,77 Tidak Baik
kan Sangat Tidak Setuju 1 7 5.38 7
pekerjaan
saya Jumlah 47 100 130
Saya selalu Sangat Setuju 5 10 29.41 50
berusaha Setuju 4 11 25.88 44
untuk Cukup Setuju 3 24 42.35 72
mencapai Tidak Setuju 2 2 2.35 4 3,62 Baik
keunggulan Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
dalam
bekerja. Jumlah 47 100 170
56
57

Lanjutan Tabel 5.12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Semangat Kerja


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Pendidikan Sangat Setuju 5 9 26.95 45
saya sesuai Setuju 4 10 23.95 40
dengan 3,55
Cukup Setuju 3 26 46.71 78
bidang Baik
Tidak Setuju 2 2 2.40 4
pekerjaan. Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 167
Saya selalu Sangat Setuju 5 9 26.47 45
mampu Setuju 4 14 32.94 56
menyelesai Cukup Setuju 3 21 37.06 63
kan tugas 3,62 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.53 6
tepat waktu. Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
Pendidikan Sangat Setuju 5 9 27.27 45
saya sesuai Setuju 4 9 21.82 36
dengan Cukup Setuju 3 26 47.27 78
bidang 3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
pekerjaan. Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 165
Rata-rata 3,41 Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat bahwa semangat kerja memiliki nilai rata-

rata 3,41 dengan kategori baik. Dilihat dari pernyataan saya selalu berusaha untuk

mencapai keunggulan dalam bekerja dan saya selalu mampu menyelesaikan tugas

tepat waktu memiliki nilai rata-rata 3,62 dengan kategori baik. Karena karyawan PT

Sri Indosiak Diesel Pekanbaru bekerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki

sehingga para karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Sedangkan penyataan

saya mampu bekerja cepat dalam menyelesaikan pekerjaan saya memiliki nilai rata-

rata 2,77 dengan kategori cukup baik. Artinya sebagian besar karyawan PT Sri

Indosiak Diesel Pekanbaru hanya menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai dengan

waktu yang diberikan dan karyawan merasa tidak perlu mengerjakan lebih cepat dari

waktu yang diberikan perusahaan.


58

4. Mutu

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja seorang

pegawai. Jika mutu kerja ditingkatkan maka hasil pekerjaan yang dilakukan karyawan

akan semakin meningkat dan menghasilkan produktifitas yang baik.

Tabel 5.13 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mutu


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya selalu Sangat Setuju 5 9 27.27 45
berusaha untuk Setuju 4 9 21.82 36
meningkat kan Cukup Setuju 3 26 47.27 78
kualitas kerja. 3,51 Baik
Tidak Setuju 2 3 3.64 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 47 165
Saya bekerja Sangat Setuju 5 10 29.41 50
sesuai dengan Setuju 4 11 25.88 44
program kerja. Cukup Setuju 3 24 42.35 72
3,62 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.35 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 170
Hasil kerja Sangat Setuju 5 9 26.95 45
saya selama ini Setuju 4 10 23.95 40
sesuai dengan Cukup Setuju 3 26 46.71 78
kualitas yang 3,55 Baik
Tidak Setuju 2 2 2.40 4
ditentukan oleh Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
perusahaan. Jumlah 47 100 167
Mutu dari hasil Sangat Setuju 5 9 26.47 45
kerja saya Setuju 4 14 32.94 56
selalu Cukup Setuju 3 21 37.06 63
memenuhi Tidak Setuju 2 3 3.53 6 3,51 Baik
standar yang Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
telah
ditetapkan. Jumlah 47 100 165
Saya selalu Sangat Setuju 5 0 0.00 0
berusaha kerja Setuju 4 11 33.85 44
jadi yang Cukup Setuju 3 21 48.46 63 Cukup
terbaik di 2,77
Tidak Setuju 2 8 12.31 16 Baik
perusahaan. Sangat Tidak Setuju 1 7 5.38 7
Jumlah 47 47 130
Rata-rata 3.41 Baik
Sumber : Data Olahan 2019
59

Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui bahwa indikator mutu berada pada

kategori baik dengan nilai rata-rata 3,41. Pekerjaan saya bekerja sesuai dengan

program kerja memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu 3,62 dengan kategori baik.

Hal ini menunjukan bahwa karyawan sangat menyukai pekerjaan mereka sehingga

mereka merasa sesuai dengan program kerja yang diberikan oleh perusahaan.

Sedangakan pernyataan saya selalu berusaha kerja jadi yang terbaik di perusahaan

memiliki nilai rata-rata 2,77 dengan kategori cukup baik. Artinya ada sebagaian

karyawan yang berkeja untuk menjadi yang terbaik sedangkan sebagian lainnya

bekerja tanpa mempedulikan untuk menjadi karyawan terbaik.

5. Efisiensi

Perbandingkan anatara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

di gunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan

pengaruhnya cukup signifikan bagi karyawan. Berikut adalah tanggapan responden

mengenai indikator efesiensi :

Tabel 5.14 Lanjutan Tabel 5.14 Tanggapan Responden Mengenai Indikator


Efesiensi
Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya bekerja Sangat Setuju 5 3 9.55 15
dengan tepat Setuju 4 14 35.67 56
waktu yang Cukup Setuju 3 26 49.68 78 Cukup
efisien. 3,34
Tidak Setuju 2 4 5.10 8 Baik
Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
Jumlah 47 100 157
Metode Sangat Setuju 5 3 9.38 15
pelaksanaan Setuju 4 15 37.50 60
kerja yang Cukup Setuju 3 27 50.63 81
telah Tidak Setuju 2 2 2.50 4 3,40 Baik
ditetapkan Sangat Tidak Setuju 1 0 0.00 0
sudah cukup
efisien. Jumlah 47 100 160
60
61

Lanjutan Tabel 5.14 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Efesiensi


Pernyataan Kriteria Jawaban Bobot Jumlah (%) Skor Rata- Kriteria
Orang Rata
Saya terkadang Sangat Setuju 5 3 11.19 15
melebihi batas Setuju 4 8 23.88 32
waktu dalam Cukup Setuju 3 20 44.78 60 Cukup
menyelesai kan 2,85
Tidak Setuju 2 11 16.42 22 Baik
pekerjaan. Sangat Tidak Setuju 1 5 3.73 5
Jumlah 47 100 134
Saya sangat Sangat Setuju 5 2 6.71 10
menjaga Setuju 4 19 51.01 76
kesempurnaan Cukup Setuju 3 18 36.24 54 Cukup
hasil 3,24
Tidak Setuju 2 2 2.68 4 Baik
pekerjaan. Sangat Tidak Setuju 1 5 3.36 5
Jumlah 47 100 149
Waktu yang Sangat Setuju 5 3 10.07 15
digunakan untuk Setuju 4 12 32.21 48
menyelesaikan Cukup Setuju 3 26 52.35 78 Cukup
suatu pekerjaan Tidak Setuju 2 2 2.68 4 3,17
Baik
sesuai dengan Sangat Tidak Setuju 1 4 2.68 4
standar yang
telah ditentukan. Jumlah 47 100 149
Rata-rata 3,20 Cukup
Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat bahwa pernyataan karyawan mengenai

efisiensi memiliki nilai rata-rata 3,20 dengan kategori cukup baik. Dilihat dari setiap

pernyataan, metode pelaksanaan kerja yang telah ditetapkan sudah cukup efisien

berada memiliki nilai paling tinggi yaitu 3,40 dengan kategori baik. Artinya karyawan

berpendapat bahwa metode pelaksaan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

sudah baik dan efisien. Sedangkan pernyataan saya terkadang melebihi batas waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan memiliki nilai rata-rata paling randah namun masih

dengan kategori cukup baik yaitu 2,85. Artinya masih ada beberapa karyawan yang

bekerja melebihi batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi
62

karena adanya sebagian karyawan yang lalai dengan waktu tyang telah diberikan

perusahaan.

Tabel 5.15 Rekapitulasi Skor Rata-Rata Tanggapan Responden Mengenai


Produktivitas
Indikator Skor Rata-Rata Keterangan
Kemampuan 2,98 Cukup Baik
Meningkatkan hasil yang dicapai 3,16 Cukup Baik
Semangat kerja 3,41 Baik
Mutu 3,41 Baik
Efesiensi 3,20 Cukup Baik
Rata-Rata 3,23 Cukup Baik
Sumber : Data Olahan 2019

Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa produktivitas PT Sri Indosiak

Diesel Pekanbaru berada pada kategori Cukup Baik dengan nilai skor rata-rata 3,23.

Dilihat dari setiap indikator produktivitas, indikator semangat kerja dan mutu

memiliki nilai rata-rata paling tinggi 3,41 dengan kategori baik. Hal ini terjadi karena

karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru memiliki semangat yang tinggi ketika

bekerja dan menghasilkan mutu kerja yang tinggi. Ketika produktivitas karyawan

berada pada kategori baik atau sangat baik, maka PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

dengan mudah mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan indikator kemampuan

memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu 2,98 dengan kategori cukup baik. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru berpendapat bahwa

kemapuan yang mereka miliki sesuai dengan perkerjaan yang mereka kerjakan.

Dikarenakan kebanyakan karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru adalah lulusan

dari SMK jurusan teknik mesin.


63

5.3. Pengujian Data

5.3.1. Uji Validitas

Sugiyono (2011:85) mengatakan uji validitas adalah uji ketepatan atau

ketelitian suatu alat ukur dalam mengukur apa yang sedang ingin diukur. Setiap

penelitian yang dilakukan menunakan metode angket perlu melakukan uji validitas.

Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan pearson correlation bernilai positif, maka

angket dinyatakan valid.

Hasil pengujian validitas untuk variabel motivasi kerja (X) dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 5.16 Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas Keseluruhan Pernyataan Pada
Variabel Motivasi Kerja (X)
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
X1 0,929 0,381 Valid
X2 0,984 0,381 Valid
X3 0,969 0,381 Valid
X4 0,953 0,381 Valid
X5 0,937 0,381 Valid
X6 0,929 0,381 Valid
X7 0,984 0,381 Valid
X8 0,969 0,381 Valid
X9 0,953 0,381 Valid
X10 0,937 0,381 Valid
X11 0,801 0,381 Valid
X12 0,922 0,381 Valid
X13 0,924 0,381 Valid
X14 0,927 0,381 Valid
X15 0,929 0,381 Valid
X16 0,902 0,381 Valid
X17 0,902 0,381 Valid
64

Lanjutan Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas Keseluruhan Pernyataan Pada


Variabel Motivasi Kerja (X)
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
X18 0,893 0,381 Valid
X19 0,823 0,381 Valid
X20 0,821 0,381 Valid
X21 0,801 0,381 Valid
X22 0,922 0,381 Valid
X23 0,924 0,381 Valid
X24 0,927 0,381 Valid
X25 0,929 0,381 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS 2019

Berdasarkan tabel 5.16 dapat kita ketahui bahwa semua pernyataan variabel

motivasi kerja (X) valid. Nilai koofisien korelasi seluruh pernyataan variabel motivasi

kerja (X) lebih besar dari nilai rtabel yaitu lebih dari 0,381.

Berikut adalah hasil uji validitas keseluruhan pernyataan pada variabel

produktivitas (Y) sebagai berikut :

Tabel 4.17 Tabel 5.17 Hasil Uji Validitas Keseluruhan Pernyataan Pada
Variabel Produktivitas (Y)
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Y1 0,819 0,381 Valid
Y2 0,931 0,381 Valid
Y3 0,798 0,381 Valid
Y4 0,847 0,381 Valid
Y5 0,861 0,381 Valid
Y6 0,687 0,381 Valid
Y7 0,865 0,381 Valid
Y8 0,794 0,381 Valid
Y9 0,899 0,381 Valid
Y10 0,925 0,381 Valid
Y11 0,439 0,381 Valid
65

Lanjutan Tabel 5.17 Hasil Uji Validitas Keseluruhan Pernyataan Pada


Variabel Produktivitas (Y)
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Y12 0,807 0,381 Valid
Y13 0,779 0,381 Valid
Y14 0,577 0,381 Valid
Y15 0,726 0,381 Valid
Y16 0,819 0,381 Valid
Y17 0,931 0,381 Valid
Y18 0,798 0,381 Valid
Y19 0,847 0,381 Valid
Y20 0,861 0,381 Valid
Y21 0,439 0,381 Valid
Y22 0,807 0,381 Valid
Y23 0,779 0,381 Valid
Y24 0,577 0,381 Valid
Y25 0,726 0,381 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS 2019

Berdasarkan tabel 5.17 dapat kita ketahui bahwa semua pernyataan variabel

produktivitas (Y) valid. Nilai koofisien korelasi seluruh pernyataan variabel

produktivitas (Y) lebih besar dari nilai rtabel yaitu lebih dari 0,381.

Dapat disimpulkan bahwa data mengenai motivasi kerja dan produktivitas

karyawan adalah valid. Setelah data dinyatakan valid, kemudian data penelitian

dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas.

5.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kekonsintensian angket yang

digunakan, sehingga angket dapat diandalkan. Jika nilai Alpha lebih besar dari r tabel

maka angket dapat dinyatakan reliabel atau konsisten. Sebaliknya jika nilai nilai
66

Alpha lebih kecil dari r tabel maka angket dapat dinyatakan tidak reliabel atau tidak

konsisten (Sugiyono, 2011:92).

Tabel 5.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Dan


Produktivitas
Variabel Cronbach's Alpha Standar Cronbach's Keterangan
Alpha
Motivasi Kerja 0,767 0,60 Reliabel
Produktivitas 0,762 0,60 Reliabel
Sumber : Data Olahan SPSS 2019

Berdasarkan tabel 5.18 dapat kita ketahui bahwa variabel motivasi kerja (X) dan

produktivitas (Y) reliabel. Nilai Cronbach's Alpha variabel produktivitas kerja (X)

dan produktivitas (Y) sebesar olebih besar dari nilai dari 0,60 maka dapat

disimpulkan kedua varibel reliable.

5.3.3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel motivasi kerja dengan

variabel produktivitas apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh positif atau

negative.

Tabel 5. 19 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.293 7.621 3.450 .001
Motivasi .598 .088 .710 6.762 .000
Sumber : Data Olahan SPSS 2019
67

Berdasarkan tabel 5.19 maka dapat disusun persamaan regresi sederhana sebagai

berikut :

Y = 26,293 + 0,598X

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta sebesar 26,293 artinya bahwa apabila motivasi kerja nol,

maka produktivitas adalah sebesar 26,293

b. Nilai koofisien bertanda positif sebesar 0,598 artinya apabila terjadi

peningkatan motivasi kerja sebesar satu satuan, maka akan terjadi kenaikan

produktivitas sebesar 0,598 satuan.

5.3.4. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Sugiyono (2011:82) uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh

morivasi kerja terhadap produktivitas. Hasil analisis dikatakan berpengaruh dilihat

pada tabel coefficients dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05

Tabel 5.20 Hasil Uji Parsial (Uji t)


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.293 7.621 3.450 .001
Motivasi .598 .088 .710 6.762 .000
Sumber : Data Olahan SPSS 2019

Berdasarkan tabel 5.20 dapat diketahui nilai signifikansi sebesar 0,00 dan nilai t

hitung sebesar 6,762. Untuk mementukan nilai t tabel pada penelitian dengan

mengunakan rumus derajat kebebasan sebagai berikut :


68

df = n – k – 1

df = 47 – 1 – 1

df = 45

Dilihat dari distribusi t tabel dengan derajat kebebasan 45, maka t tabel pada

penelitian ini adalah 1,679. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai t

hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu 0,679 maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas pada PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru

5.3.5. Koofisien Determinasi (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel

motivasi kerja (X1) terhadap variabel produktivitas (Y) dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Jika nilai semakin mendekati angka 1 , maka hubungan antara variabel

semakin erat atau baik

b. Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara

variabel kurang erat atau baik

Tabel 5.21 Hasil Koofisien Determinasi


Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .710 .504 .493 13.45796
Sumber : Data Olahan SPSS 2019
69

Berdasarkan hasil koofisien determinasi pada tabel 5.20 dapat dilihat bahwa nilai

kontribusi variabel motivasi kerja terhadap produktivitas sebesar 50,4%, sedangkan

sebesar 49,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini

5.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel

motivasi kerja, disimpulkan bahwa motivasi kerja karyawan menunjukan karegori

cukup baik dengan nilai skor rata-rata sebesar 3,36. Dilihat dari setiap indikatronya,

indikator aktualisasi diri memiliki nilai rata-rata paling tinggi yaitu 3,58 dengan

kategori baik. Hal ini terjadi karena karyawan berasal dari lulusan SMK dengan

jurusan teknik mesin merasa pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki. Sedangkan indikator kebutuhan fisiologis memiliki

nilai rata-rata paling rendah yaitu 3,07 dengan kategori cukup baik. Hal ini

disebabkan karena karyawan bekerja hanya untuk mendapatkan gaji demi memenuhi

kebutuhan fisik tanpa menyadari bahwa pentingnya pekerjaan yang ia lakukan

sekarang demi keberlangsungan karir mereka

Motivasi karyawan yang baik membuat produktivitas meningkat. Peningkatan

produktivitas juga terlihat pada jawaban karyawan mengenai variabel produktivitas

berada pada kategori Cukup Baik dengan nilai skor rata-rata 3,23. Dilihat dari setiap

indikator produktivitas, indikator semangat kerja dan mutu memiliki nilai rata-rata

paling tinggi 3,41 dengan kategori baik. Hal ini terjadi karena karyawan PT Sri

Indosiak Diesel Pekanbaru memiliki semangat yang tinggi ketika bekerja dan
70

menghasilkan mutu kerja yang tinggi. Ketika produktivitas karyawan berada pada

kategori baik atau sangat baik, maka PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru dengan

mudah mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan indikator kemampuan

memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu 2,98 dengan kategori cukup baik. Artinya

sebagian karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru sudah mengerjakan pekerjaan

dengan baik. Namun masih ada sebagian karyawan yang belum mengerjakan

pekerjaan dengan hasil yang terbaik. Karena karyawan PT Sri Indosiak Diesel

Pekanbaru tidak mengaharapkan menjadi karyawan terbaik, walaupun kemapuan

yang mereka miliki sesuai dengan perkerjaan yang mereka kerjakan. Dikarenakan

kebanyakan karyawan PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru adalah lulusan dari SMK

jurusan teknik mesin.

Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas

dengan bantuan program SPSS versi 22 dilakukan pada variabel motivasi kerja dan

produktivitas. Dari hasil pengujian tersebut semua pernyataan variabel motivasi kerja

dan produktivitas dinyatakan valid dan reliabel.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana menunjukan persamaan Y

= 26,293 + 0,598X. Koofisien regresi yang bertanda positif menunjukan bahwa antar

motivasi kerja dan produktivitas memiliki hubungan yang searah. Jadi apabila

motivasi kerja meningkat, maka akan meningkatkan produktivitas juga.

Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai signifikansi sebesar 0,00. Karena nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat motivasi kerja

berpengaruh terhadap produktivitas pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru


71

Dilihat dari hasil koofisien determinasi dapat dilihat bahwa nilai kontribusi

variabel motivasi kerja terhadap produktivitas sebesar 50,4%, sedangkan sebesar

49,6% oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hal ini berarti

motivasi merupakan factor yang sangat mempengaruhi produktivitas karyawan.

Karena motivasi kerja yang akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan

produktif sehingga mencapai masa depan yang lebih baik.

Penelian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja terhadap

produktivitas. Hasil penelitian pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru menunjukan

adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadapa produktivitas. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desi Rahmawati (2013). Penelitian

dengan variabel yang sama juga dilakukan oleh Agustina (2014) dengan menunjukan

hasil nilai konstribusi motivasi kerja terhadapa produktivitas sebesar 41,2% dengan

lokasi penelitian PT Dwimitra Lestari Samarinda.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas

pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas dengan

demikian semakin baik faktor motivasi kerja maka semakin baik pula

produktivitas pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru

2. Motivasi kerja mempengaruhi Produktivitas karyawan PT Sri Indosiak

Diesel Pekanbaru sebesar 50,4%, sedangkan sisanya 49,6% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

6.2. Saran

Setelah mengetahui motivasi kerja memberikan pengaruh positif terhadap

produktivitas pada PT Sri Indosiak Diesel Pekanbaru maka penulis mengemukakan

beberapa saran kepada perusahaan sebagai berikut ;

1. Disarankan kepada perusahaan agar memaksimalkan motivasi karyawan

dengan cara memotivasi karyawan dalam bekerjadan lebih intensif

melakukan pendekatan persuasif untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada karyawan agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kerja

dengan baik. Karena ketika motivasi meningkat maka produktivitas kerja

karyawan juga akan meningkat.


73

2. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan motivasi kerja karyawan

ditunjukan dengan bentuk komunikasi bahwa pekerjaan tidak hanya sekedar

untuk memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga tentang keberlanjutan karir

karyawan itu sendiri.

3. Untuk peneliti selanjutnya hendaklah lebih mengembangkan lagi variabel

yang dapat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan dengan

menggunakan analisis data yang berbeda serta menambah jumlah variabel

bebas sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi. Sehingga

dapat menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai