KELOMPOK 4 :
KELAS : A2
1
A. KEGAWADARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA
cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kehamilan
Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat proses
kelahirannya. Ancaman jiwa berupa kamatian tidak dapat diduga secara pasti
diubah oleh WHO menjadi umur 22 minggu atau berat janin diatas 500 g. Hal
2
perdarahan postpartum sekitar empat kali lebih besar dari pada perdarahan
antepartum.
pertolongan.
berkembang, keadaan akan lebih berat karena sebagian besar ibu hamil dalam
memiliki peran berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang
dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan menyebabkan
kedalaman implantasinya.
3
Kelainan letak implantasinya dalam hal ini adalah keadaan yang disebut
yang disebut sebagai plasenta akreta, inkreta dan perkreta. (Fauziah, 2012)
B. PERDARAHAN ANTEPARTUM
1. Plasenta Previa
a. Pengertian
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau
uteri internal dan oleh karenanya bagian terendah sering kali terkendala
2012).
4
Plasenta prvia diartikan sebagai keadaan di mana plasenta ternidasi
b. Etiologi
Norma, 2013).
Norma, 2013).
c. Patofisiologi
kebutuhan tersebut, maka plasenta akan mencari tempat yang tepat dan
5
bagian bawah uterus, di mana secara anatomi terletak dekat dengan
2014).
seluruh pembukaan yang lebih besar, keadaan ini akan menjadi plasenta
6
Plasenta previa marginalis : dimana bagian tepi dari plasenta berada
bawah rahim, tetapi tepi dari plasenta tidak mencapai ostium uteri
7
1) Klasifikasi menurut De Snoo
8
d) Plasenta previa lateralis anterior, bila sebagian menutupi ostium
bagian depan.
ke pinggir pembukaan.
pembukaan.
lengkap.
9
telah mencapai plasenta. Kebalikannya, plasenta previa yang
e. Manifestasi Klinis
setelah 20 minggu.
(Norma, 2013)
f. Gambaran Klinik
1) Perdarahan pervaginam
10
Perdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan
3) Pada ibu
yang sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat,
4) Pada janin
akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin dalam rahim,
( Fauziah, 2012)
g. Diagnosa
trimester kedua, sering kali lokasi plasenta akan bergeser ketika rahim
1) Anamnesis
11
Pada anamnesis dapat dinyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan
2) Pemeriksaan luar
a) Inspeksi
b) Palpasi
Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah,
c) Ultrasonografi
12
dapat mencapai 100% identifikasi plasenta previa.
perdarahan lain.
d) Pemeriksaan inspekulo
berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan
h. Penatalaksaan
peroral.
13
5. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tap 15
menyebabkan infeksi.
tirah baring, hematinic, antibiotika dan tokolitik bila ada his. Bila selama
3 hari tak ada pendarahan pasien mobilisasi bertahap. Bila setelah pasien
berjalan tetap tak ada pendarahan pasien boleh pulang. Pasien dianjurkan
agar idak coitus, tidak bekerja kera dan segera ke rumah sakit jika terjadi
14
Jika perdarahan banyak dan diperkirakan membahayakan ibu dan
lebih. Pada kasus tersebut bila tidak banyak pendarahan maka dapat
dilakukan pemecahan kulit ketuban agar bagian bawah anak dapat masuk
pintu atas pangggul menekan plasenta yang berdarah. Bila his tidak
adekuat yang diberikan pitosin drip. Namun bia pendarahan tetap ada
previalis totalis baik janin mati atau hidup, plasenta previa lateralis
(Pudiastuti, 2012)
i. Komplikasi
1) Janin
15
2) Ibu
dkk, 2014).
2. Solusio Plasenta
a. Pengertian
letaknya normal pada fundus/ korpus uteri sebelum janin lahir. Solusio
2013).
16
Solusio Plasenta adalah pelepasan sebagian seluruh plasenta yang
2012)
1) Sistem I
17
2) Sistem II
hanya ringan.
tetanik.
3) Sistem III
koagulopati.
4) Sistem IV
18
Berdasarkan luasnya bagian plasenta yang terlepas dari uterus :
b. Etiologi
usia ibu <20 atau > 35 tahun, multiparitas, tali pusat pendek, defisiensi
c. Patofisologi
19
menyelundup dibawah selaput ketuban keluar dari vagina, atau
uterus akan bercak biru atau ungu dan terasa sangat tegang serta nyeri,
hal ini disebut uterus couvelaire nasib janin tergantung dari luasnya
gangguan pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib janin. Makin lama
thrombosis dalam pembuluh darah desidua atau dalam vaskuler vili dapat
hasil akhir.
20
Dalam beberapa kejadian pembentukan hematom retro-plasenta di
plasenta.(Maryunani, 2013)
d. Gambaran Klinis
21
1) Solusio plasenta ringan
syok dan janin meninggal. Uterus tegang seperti papan, dan sangat
e. Penatalaksanaan
1) Pengantar
22
b) Sebagai petugas kesehatan dengan fasilitas layanan yang kurang
2) Berikut ada 2 macam terapi bagi ibu dengan solusio plasenta yang
23
(b) Lakukan uji beku darah untuk menilai fungsi pembekuan
(c) Bila taka ada darah segar, berikan plasenta beku segara
(15 ml / kg BB).
kriopresipitat fibrinogen.
b) Tindakan Obstetrik
pervagianam.
24
(c) Janin mati tetapi kondisi seviks tidak memungkinkan
kontraksi uterus
Dilakukan apabila :
atau vakum.
25
trombosit sangat rendah (perbaikan baru terjadi
f. Komplikasi
C. Kesimpulan
perdarahan postpartum sekitar empat kali lebih besar dari pada perdarahan
anterpatum.
26
diubah oleh WHO menjadi umur 22 minggu atau berat janin diatas 500 g. Hal
DAFTAR PUSTAKA
Irianti, dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
27
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal Dan
28