Anda di halaman 1dari 15

BAB III

MASALAH DAN PERENCANAAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil analisis menggunakan analisis SWOT ditemukan beberapa
masalah sebagai berikut:
a. INPUT
1. MAN
a) Beban Kerja perawat yang tinggi
b) Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan
MAKP
2. MATERIAL
a) Sarana penunjang
untuk dokumentasi belum dimanfaatkan
b) Masih kurangnya alat
medis seperti termometer
3. METODE
a) Pelaksanaan modal MAKP sudah dilaksanakan namun belum di
sosialisasikan dengan baik
b) Ronde keperawatan tida pernah dilauan
4. MONEY
a.Kurangnya kesejahteraan perawat dikarenaan gaji tidak sesuai
5. MARKETING
a) Promosi kesehatan di ruangan IRNA A belum dilakukan secara
optimal
b) Leaflet mengenai Covid 19, cuci tangan 6 langkah dan PHBS
masih kurang
B. Alternatif Penyelesaian Masalah
Dari masalah-masalah yang berhasil diindentifikasi, dengan
mempertimbangkan sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk
mengatasi masalah yang ada, sesuai dengan diatas maka terdapat
masalah. Dari prioritas masalah tersebut, maka skor tertinggi akan
dilakukan rencana tindak lanjut (masalah I,II dan III). Tindak
lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu,
sumber daya, dana keuangan dan kemampuan.
Prioritas masalah yang sudah ditetapkan sesuai dengan
persetujuan dari ruangan adalah:
1. Leaflet mengenai Covid 19, cuci tangan 6 langkah dan PHBS
masih kurang
2. Sosialisasi MPKP ruangan belum terlaksana dengan baik
3. Beban Kerja perawat yang tinggi
4. Ronde keperawatan jarang dilakukan
5. Promosi kesehatan di ruangan IRNA A belum dilakukan secara
optimal.
6. Masih kurangnya alat medis seperti termometer
7. Pelatihan-pelatihan yang diikuti Oleh Tenaga Keperawatan di
IRNA A masih belum optimal
C. Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di ruang IRNA A
Seleksi alternatif menggunakan pembobotan CARL, yaitu:

No Masalah C A R L Total Urutan


1 Pelatihan-pelatihan 2 2 2 2 16 VII
yang diikuti Oleh
Tenaga Keperawatan
N di SWOT
ANALISIS IRNA A masih BOBOT RATING BOBOT X RATING
o belum optimal
1 Man
2 (M1)
Beban Kerja perawat 2 3 3 3 54 IV
a. Internal faktor(IFAS)
yang tinggi
Strenght
1. Ronde
3 Adanya keperawatan 3
system pengembangan2 3staf
2 36
0,2 3 V 0,6
berupa pelatihan
jarang dilakukanperawat
2.
4 Jenis ketenagaan:
Masih kurang alat 3 3 3 3 0,3
81 4 II 0,12
a. S1 + Ners 7 orang
b.medis seperti
DIV keperawatan 1 orang
c.termometer
DIII keperawatan 3 orang
d. Dokter umum 1 orang
e. Dokter spesialis 3 orang,
5 f.Promosi
Administrasi 1 orang,
kesehatan di 3 2 2 2 24 VI
g. cleaning service 5 orang
ruangan
3. Masa kerjaIRNA
> 15A tahun
belum 0 orang, 5-15
0,2 4 0,8
tahun sebanyak 0secara
dilakukan orang, < 5 tahun S-W
sebanyak 20 orang. 0,9 2,42-1,96
optimal.
4. Adanya pelatihan perawat 0,3 3 I = 0,46
6 Leaflet untuk cuci 3 4 4 3 144
2,42
tangan 6 langkah, TOTAL 1
Weakness
penanganan covid
1. Beban kerja perawat diruangan cukup
0,4 4 0,16
dan phbs belum ada
tinggi
72. Sebagian
Sosialisasi
perawat MPKP 3 3
belum 2 4
mengikuti 0,3
72 3III 0,9
pelatihan
ruangan MAKP belum 0,3 3 0,9
3. Kurangnya kesejahteraan perawat 1 1,96
terlaksana dengan TOTAL
baik.
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan/seminar
khusus tentang manajemen keparawatan 0,1 2 0,2
dari diklat
2. Adanya kesempatan melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih 0,1 2 0,2
tinggi
3. Adanya kerjasama yang baik antar
0,3 2 0,6
mahasiswa keperawatan dengan perawat
klinik O-T
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat 0,2 3 0,6
2,5-3 =
5. Adanya program akreditasi RS dari -0,5
pemerintah dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian 0,3 3 0,9
1 2,5
TOTAL
Treathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari
0,2 3 0,6
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih professional
2. Semakin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum. 0,2 3 0,6
3. Semakin tingginya kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antara rumah sakit yang
semakin kuat 0.2 3 0,6
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan 0,2 3 0,6
yang melanjutkan pendidikan setiap
tahun

TOTAL 1 3

2 Sarana dan Prasarana (M2)


. a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang 0,2 3 0,6
memadai untuk pasien, tenaga S-W
kesehatan, dan keluarga pasien 3,2-3,6=
termasuk sarana prasarana universal -0,4
precaution untuk perawat.
2. RS pemerintah tipe D. 0,2 4 0,8
3. Terdapat administrasi penunjang 0,2 3 0,6
(missal: buku injeksi, buku TTV,
buku visite, SOP, dll) yang memadai.
4. Tersedianya Nurs Station 0,2 3 0,6
5. Pemeliharaan dan perawatan dari
sarana dan prasarana penunjang 0,2 3 0,6
kesehatan sudah ada.

TOTAL 1 3,2
Weakness
1. Sarana administrasi penunjang untuk 0,4 3 1,2
dokumentasi belum dimanfaatkan
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai 0,6 4 2,4

1 3,6
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pengadaan sarana dan 0,5 3 1,5
prasarana yang rusak dari bagian
pengadaan barang
2. Adanya program pelatihan/seminar 0,5 4 2
khusus tentang pengoprasian alat
O-T
TOTAL 1 3,5
Treathened 3.5-2,7 =
1. Kesenjangan antara jumlah pasien 0,5 3 1,5 0,8
dengan peralatan yang ada
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat 0,3 2 0,6
akan pentingnya kesehatan
3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat 0,2 3 0,6
untuk melengkapi sarana dan
prasarana

TOTAL 1 2,7

3 Methode (M3)
1. MAKP
a. Internal Faktor (IFAS):
Strength
1. RS memiliki visi,misi, dan motto
sebagai acuan melaksanakan 0,2 4 0,8
kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada modal MPKP yang 0,1 3 0,3
digunakan yaitu MPKP tim.
3. Supervisi sudah dilakukan kepala 0,1 3 0,3 S-W
ruangan
4. Ada kemauan perawat untuk berubah 0,1 3 0,3 3,4-3 =
5. Mempunyai standar asuhan 0,2 4 0,8 0,4
keperawatan.
6. Mempunyai protap setiap tindakan 0,1 3 0,3
7. Terlaksananya komunikasi yang 0,1 3 0,3
adekuat:perawat dan tim kesehatan
lain
8. Ketenagaan keperawatan sudah
memenuhi syarat untuk MAKP (S-1 0,1 3 0,3
keperawatan + Ners 7 orang).

TOTAL 1 3,4
Weakness
1. Pelaksanaan modal MPKP sudah 0,5 3 1,5
dilaksanakan tetapi sosialisasi
kepada semua tim masih kurang. 0,5 3 1,5
2. Ada perawat yang tidak puas
dengan penerapan MAKP.
1 3
TOTAL
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi 0,5 4 2
ners praktik manajemen keperawatan O-T
2. Adanya kebijakan pemerintah 0,2 3 0,6 3,8-3,4 =
tentang profesionalisasi perawat 0,4
3. Adanya kebijakan rumah sakit 0,3 4 1,2
tentang pelaksanaan MAKP

TOTAL 1 3,8

Threatened
1. Persaingan antar rumah sakit yang
0,2 4 0,8
semakin ketat
2. Adanya tuntutan masyarakat yang 0,2 4 0,8
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih
professional.
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat
akan hukum. 0,2 3 0,6
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat 0,1 3 0,3
akan pentingnya kesehatan
5. Persaingan dengan masuknya perawat
asing. 0,1 3 0,3
6. Babasnya pers yang dapat langsung 0,2 4 0,8
menyebarkan informasi dengan cepat.

TOTAL 1 3,4
2. Sentralisasi obat
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,1 3 0,3
untuk pengelolaan sentralisasi obat
2. Kepala ruangan mendukung kegiatan
sentralisasi obat 0,2 4 0,8
3. Sudah dilaksanakan kegiatan
sentralisasi obat oleh perawat 0,1 3 0,3
berkolaborasi dengan depo farmasi
4. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 4 0,8 S-W
melakukan sentralisasi obat
5. Adanya buku injeksi dan obat oral 2,8-2 =
bekerjasama dengan depo farmasi 0,2 4 0,8 0,8
6. Adanya lembar pendokumentasian obat
yang diterima setiap status pasien 0,6
0,2 3
TOTAL
1 2,8
Weakness
1. 1 2 2
IRNA A menggunakan system unit close
dispending
TOTAL 1 2
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,5 3 1,5
praktik manajemen keperawatan
2. Kerjasama yang baik antara perawat 0,5 3 1,5
dan mahasiswa praktek

TOTAL 1 3
Threatened T-O
1. Adanya tuntutan masyarakat yang 3-3 = 0
semakin tinggi terhadap peningkatan 0,4 3 1,2
pelayanan keperawatan yang lebih
professional
2. Adanya kesadaran 0,4 3 1,2
masyarakat/pasien/keluarga akan
tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Semakin tingginya kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat akan pentingnya kesehatan
1 3
TOTAL
3. Supervisi
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Supervisi telah dilaksanakan secara 0,3 4 1,2
rutin. S-W
2. Telah ada program pelatihan dan 0,3 4 1,2 4-3,8 =
sosialisasi supervise. 0,2
3. Kepala ruangan mendukung dan 0,4 4 1,6
melaksanakan supervise.
TOTAL 1 4
Weakness
1. Belum mempunyai format yang baku 0,5 4 2,0
dalam pelaksanaan supervise.
2. Supervise program pelatihan dan 0,2 3 0,6
tidak ada formulir penilaian yang
tepat.
3. Belum adanya dokumentasi supervise 0,3 4 1,2
yang jelas

TOTAL 1 3,8

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang
praktek managemen keperawatan 0,3 3 0,9
2. Adanya reward dalam bentuk
pelatihan,sekolah, maupun jasa bagi 0,2 3 0,6
yang melaksanakan pekerjaan dengan
baik. O-T
3. Adanya teguran dari kepala ruangan 0,3 3 0,9
bagi perawat yang tidak 3-3 = 0
melaksanakan tugas dengan baik.
4. Hasil supervise dapat dilakukan 0,2 3 0,6
sebagai pedoman untuk daftar
penilaian prestasi pegawai (DP3)
1 3
TOTAL
Threatened
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen 1 3 3
untuk mendapatkan pelayanan yang
professional
1 3
TOTAL
4. Timbang Terima
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan 0,2 4 0,8
timbang terima setiap pagi
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 3 0,6
3. Timbang terima sudah merupakan 0,2 4 0,8
kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 4 0,8 S-W
melakukan timbang terima 3,6-3,2 =
5. Pendokumentasian timbang terima 0,2 3 0,6 0,4
ditulis langsung pada status
pasien.
1 3,6
TOTAL
Weakness
1. Belum ada protap timbang terima 0,2 3 0,6
diruangan
2. Timbang terima sudah dilakukan 0,4 3 1,2
dengan baik (PP melaporkan identitas
pasien, keluhan utama, DS,DO, MK,
dan intervensi) tetapi intervensi
masih bersifat umum tidak
berdasarkan MK dan evaluasi tidak
lengkap
3. Format timbang terima sudah mencakup 0,2 4 0,8
nama dan paraf perawat pada kedua
shift
4. Pelaksanaan timbang terima belum 0,2 3 0,6
optimal, khususnya dari shif sore ke
malam

TOTAL 1 3,2

b. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,3 3 0,9
praktik manajemen keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiswa profesi ners yang praktik
dengan perawat ruangan
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) 0,3 4 1,2 O-T
tentang timbang terima. 3,3-3 =
0,3
TOTAL 1 3,3
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,5 3 1,5
dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
professional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 3 1,5
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi
Asuhan keperawatan.
TOTAL 1 3
5. Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 3 1,2
discharge planning di ruangan untuk
pasien pulang (format atau kartu DP)
2. Adanya control brobat 0,4 3 1,2 S-W
3. Perawat memberikan pendidikan 3,2-3,6=
kesehatan secara informal kepada 0,2 4 0,8 -0,4
pasien / keluarga selama dirawat
atau pulang.
TOTAL 1 3,2

Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga 0,2 3 0,6
perawat
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan 0,2 4 0,8
pendidikan kesehatan kepada
pasien/keluarga
3. Tidak tersedianya leaflet pasien 0,4 4 1,6
pulang
4. Pendidikan kesehatan belum 0,2 3 0,6
terdokumentasi

TOTAL 1 3,6
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,5 4 2
melakukan praktik manajemen
keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara 0,5 4 2
mahasiswa profesi Ners dengan T-O
perawat klinik 4-3,6 =
1 4 0,4
TOTAL
Threatened.
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan 0,4 3 1,2
yang professional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 4 1,2
akan pentingnya kesehatan
3. Persaingan antar-RS yang semakin 0,3 4 1,2
ketat.

TOTAL 1 3,6
6. Dokumentasi keperawatan
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana
dokumentasi untuk tenaga 0,1 3 0,3
kesehatan (sarana administrasi S-W
penunjang. 3,2-2,5 =
2. Sudah ada sistem pendokumentasian 0,3 3 0,9 0,7
SOR.
3. Format asuhan keperawatan sudah
ada. 0,4 4 1,6
4. Adanya kesadaran perawat tentang
0,2 2 0,4
tanggung jawab dan tanggung gugat

1 3,2
TOTAL
Weakness
1. Dari observasi status pasien,
pengisian dokumentasi tidak 0,5 2 1,0
lengkap : wantu, nama dan jam
belum dicantumkan, respon pasien
pasca tindakan kurang terpantau
2. SAK dan SOP belum maksimal 0,3 3 0,9
digunakan
3. Pengawasan terhadap sistematika 0,2 3 0,6
pendokumentasian belum
dilaksanakan secara optimal

TOTAL 1 2,5
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,2 2 0,4
2. Peluang perawat untuk
meningkatkan pendidikan 0,2 3 0,6
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa S1 keperawatan ners
praktek manajemen untuk 0,2 2 0,4 T-O
mengembangkan sistem dokumentasi 2,4-2 =
PIE. 0,4
4. Kerjasama yang baik antara 0,2 3 0,6
perawat dan mahasiswa
5. Sistem MPKP yang diterapkan 0,2 2 0,4
mahasiswa S1 keperawatan.

TOTAL 1 2,4
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien 0,5 2 1
dan keluarga) akan tanggung jawab
dan tanggung gugat. 0,5 2 1
2. Persaingan RS dalam memberikan
pelayanan keperawatan
1 2
TOTAL
7. RONDE KEPERAWATAN
a. Internal faktor (IFAS)
Strength:
1. Bidang perawatan dan Ruangan S-W
mendukung adanya kegiatan ronde 0,2 3 0,6 3,2-3,6 =
keperawatan -0,4
2. Banyaknya kasus yang memerlukan 0,2 3 0,6
perhatian khusus
3. SDM banyak mempunyai pengalaman 0,2 4 0,8
dalam bidang keperawatan
4. Sertifikat perawat sesuai 0,4 3 1,2
keahliannya

TOTAL 1 3,2
Weakness:
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan
yang belum dilaksanakan secara 0,2 4 0,8
teratur diruang Irna III B
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi
0,4 3 1,2
kualifikasi belum merata
3. Jumlah tenaga yang tidak seimbang 0,4 4 1,6
dengan jumlah tingkat ketergantungan
pasien
1 3,6
TOTAL
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity:
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,5 3 1,5
manajemen keperawatan T-O
2. Adanya kesempatan dari kepala 0,5 3 1,5 3-3,5 =
ruangan untuk mengadakan ronde -0,5
keperawatan pada perawat dan
mahasiswa praktik
1 3
TOTAL
Threatened:
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,5 3 1,5
dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional
2. Persaingan antar-ruang semakin kuat 0,5 4 2,0
dalam pemberian pelayanan

TOTAL 1 3,5
4 MONEY(M4)
Money (M4)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght S-W
1. Ada pendapatan tambahan yaitu dari 0,2 3 0,6 3,1-3 =
usaha koperasi ruangan 0,1
2. Ada pendapatan dari jasa medik untuk 0,2 3 0,6
pasien dengan biaya BPJS yang dapat
diklaim setelah perawatan
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan 0,4 3 1,2
rumah sakit berupa remunisasi
4. Ada pendapatan dari jasa pelayanan 0,1 4 0,4
IRNA Medis
5. Tiap perawat memperoleh pendapatan 0,1 3 0,3
dari rumah sakit berupa LP (Lauk
pauk)
1 3,1
TOTAL
Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan 0,5 3 1,5
jasa medic yang diberikan sama untuk
semua perawat
2. System administrasi belum 0,5 3 1,5
terpusat

TOTAL 1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai 0,5 4 2,0
institusi
2. Adakesempatan untuk menggunakan
instrument medis dengan re-use 0,3 3 0,9 T-O
sehingga menghemat pengeluaran 3,3-3 =
3. Ada kesempatan untuk menambah 0,2 2 0,4 0,3
penghasilan ruangan dari usaha
koperasi

TOTAL 1 3,3

Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih professional 1 3 3
sehingga membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai sarana
dan prasarana
1 3
TOTAL
5 Marketing (M5)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan 0,3 4 1,2 S-W
kesehatan dirumah sakit 3,5-3 =
2. Rata-rata BOR cukup baik 0,2 4 0,8 0,5
3. Adanya variasi karakteristik dari 0,2 3 0,6
pasien (BPJS, umum, Asuransi swasta)
4. Sebagai tempat praktek mahasiswa 0,3 3 0,9
keperawatan baik itu mahasiswa
profesi ners, S1, D4 maupun D3
Keperawatan

1 3,5
TOTAL
Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan 1 3 3
yang lama

TOTAL 1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1.Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,5 4 2,0
praktek manajemen
2.Kerjasama yang baik antara perawat 0,5 3 1,5 T-O
dan mahasiswa 3,5-3 =
0,5
TOTAL 1 3,5
Treathened
1. Adanya peningkatan standar 0,5 3 1,5
masyarakat yang harus dipenuhi
2. Persaingan antara rumah sakit dalam 0,5 3 1,5
memberikan pelayanan keperawatan

TOTAL 1 3

Anda mungkin juga menyukai