Materi Pembelajaran
Tahanan jenis tanah sangat menentukan tahanan pentanahan dari elektroda – elektroda
pentanahan. Tahanan jenis tanah diberikan dalam satuan Ohm-meter.
Pada kesimpulannya, tahanan jenis tanah dapat dibedakan sesuai dengan tempatdimana
beradanya tanah tersebut. Sebagai pedoman, tabel berikut ini berisikan tahanan jenis tanah
yang ada di negara kita tercinta indonesia.....
Tabel diatas akan sangat penting khususnya bagi para perancang sistem pentanahan. Ada satu
hal yang penting sobat ketahui, yaitu sifat – sifat tanah bisa berubah antara musim yang satu
dengan musim yang lain. Dan tentu hal tersebut harus benar – benar dipertimbangkan bagi
sobat yang hendak memasang sistem pentanahan
Dan tabel dibawah ini dapat digunakan sebagai acuan kasar harga tahanan pentanahan pada
tanah dengan tahanan jenis tanah tipikal berdasarkan jenis dan ukuran elektroda
Selanjutnya ada tabel yang memuat ukuran – ukuran elektroda pentanahan yang umum
digunakan dalam sistem pentanahan. Selain itu, tabel dibawah ini juga dapat digunakan
sebagai petunjuk tentang pemilihan jenis, bahan dan luas penampang elektroda pentanahan
Selanjutnya, ada juga tabel berikut ini memberikan petunjuk tentang luas penampang
minimum dari beberapa jenis kondisi hantaran pengaman.
Pengukuran Tahanan pentanahan (Earth Tester)
Maksud dari pengukuran ini adalah pengujian, pengujian yang dimaksud sebenarnya adalah
pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang dilakukan setelah pemasangan elektroda atau
setelah perbaikan atau secara periodik setiap satu tahun sekali.
Pada saat ini telah banyak beredar dipasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut
Earth tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi sampai dengan yang banak
fungsi dan kompleks.
Pada instrukment cara pengukuran terbagi menjdi dua yaitu Pengukuran Normal (metode 3
kutub), dan pengukuran praktis (metode 2 kutub)
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal Earth tester pada 3a,
Cek tegangan baterai! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar /ON). Jarum harus dalam range
BATT
Cek tegangan pentanahan (range saklar : - V, matikan saklar / OFF)
Cek tahanan pentanahan bantu (range saklar : C&P, matikan saklar 0)
Ukurlah tahanan pentanahan (range saklar : x1Ω ke x1000 Ω) dengan menekan tombol
pengukuran dan memutar selektor, sehingga diperoleh jarum pada galvometer seimbang /
menunjukan angka Nol. Maka hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukan pada selektor
dikalikan dengan posisi range saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω)
Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini
Dan bagi sobat yang masih bingun dengan cara pengukuran dan menghitung hasil
pengukuran, boleh baca
Apa itu Avo meter? Disini jawabannya
Selanjutnya
Jika pada metode 3 kutub, saklar berposisi pada 3a, maka untuk pengukuran praktis adalah
dengan memposisikan saklar terminal pada 2a
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama, maka semua
sambungan yang terhubung dengan pentanahan itu selelu terhubung dengan tanah. Jika
terjadi bunyi bippp, maka putuskan dan cek lagi
Cek tegangan baterai dan cek bagian tegangan pentanahan. Caranya hampir sama dengan
metode pengukuran normal, hanya pengecekan tekanan tahanan bantu tidak diperlukan
Ukur tahanna pentanahan (range saklar : saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω) dan hasil pengukuran
= Rx + Ro
Perhatikan gambar dibawah ini
Selain 2 metode pengukuran diatas, ada satu mode pengukran yang caranya agak cukup
berbeda yaitu :
Cara Pengukuran elektroda pentanahan metode 62%
Pengukuran ini digunakan setelah mempertimbangkan beberapa hal yaitu grafis dan setelah
dilakukan pengujian. Metode 62% adalah metode pengukuran yang paling akurat namun
hanya terbatas pada elektroda tunggal.
Metode 62% ini hanya dapat digunakan untuk elektroda – elektroda yang tersusun berjajar
secara garis lurus dan pentanahannya menggunakan elektroda tunggal, pipa, atau pelat, dan
lain – lain
Agar lebih paham silahkan perhatikan gambar
Dan gambar gambar dibawah ini adalah gambar daerah resistansi efektif tumpang tidih
INSTALASI PENANGKAL PETIR
Penangkal petir : dipasang pada bangunan min. 2 lantai (paling tinggi diantara sekitarnya,
konstruksi bangunan yang menonjol : cerobong asap, antena TV, tiang bendera )
45 O 45 O
Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas batang
tembaga elektroda yang ditanamkan.
Batang elektroda pentanahan dibuat bak kontrol memudahkan pemeriksaan dan
pengetesan.
Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah jangkauannya terbatas.
2. Sangkar Farady
Terdiri dari komponen :
- Alat penerima kawat mendatar
- Kawat dari tembaga
- Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah yang basah.
Perlindungan bangunan jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m pada titik-titik
yang tertentu diberi ujung vertikal ½ M.
Sistem pemasangan dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas dari sistem
Franklin Biaya sedikit mahal, menggangu keindahan.
3. Radio Aktif
Terdiri dari komponen :
a. Elektrode
Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari isotop
( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion ( Min. 10 8
ion/det. ).
b. Coaxial cabel
Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang menuju
tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi.
Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan
seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan bumi.
Sehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman.
c. Pentanahan
Perlu test lokasi geografis dari pentanahan 5 ohm. Tahanan bumi max. Yang
terbaik untuk system ini = 5 ohm.
Elektrode
Saat petir mengenai electroda maka muatan negatif akan menetralkan muatan.
Sistem cocok untuk bangunan tinggi dan besar
Pemasangan tidak perlu dibuat karena sistem payung yang digunakan dapat melindunginya.
Bentangan cukup besar satu bangunan cukup satu tempat penagkal petir
Cara pemasangan ketiga sistem adalah titik puncak/kepala dari alat penangkal petir
dihubungkan dengan pipa tembaga menuju ke dasar tempat sebagai pentanahan yaitu pipa
tembaga tersebut harus mencapai tanah berair. Oleh karena itu, tempat-tempat tesebut harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu keindahan bangunan dan tetap berfungsi
baik terhadap penanggulangan bahaya petir.