Anda di halaman 1dari 14

No.

Dokumen
BORANG
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman

LAPORAN PRATIKUM INSTRUMENTASI


MIKROBIOLOGI

OLEH
INDRA FAUZI SABBAN

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
LAPORAN PRATIKUM INSTRUMENTASI MIKROBIOLOGI

A. TOPIK PRATIKUM :
Pengenalan laboratorium Mikrobiologi, pengenalan alat-alat laboratorium, dan prinsip kerja
alat.

B. TUJUAN :
1. Memperkenalkan beberapa alat yang biasa digunakan khusus untuk penelitian
mahasiswa pascasarjana dan dosen
2. Menjelaskan prinsip kerja alat-alat secara umum, kegunaanya untuk penelitian dan
spesifikasinya

C. INSTRUMENTASI ALAT

Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi bertujuan agar praktikan dapat mengenal,
menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Oleh
sebab itu, praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium.
Alat-alat laboratorium yang di pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet
ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, Autoclaf, Oven, gelas ukur, spatula, pipet tetes,
objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass.

1. Alat-alat Sterilisasi

Alat-alat sterilisasi meliputi Autoclaf,


Oven, dan Lampu Spritus. Oven merupakan
alat sterilisasi dengan menggunakan udara
panas kering, dimana oven berfungsi
mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak
bersekala. Perinsip dari oven ini sendiri
adalah menghancurkan lisis mikroba
menggunakan udara panas kering.
Gambar 1.
Oven
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup
yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang
lebih 15 menit (Wikipedia, 2013). Alat-alat yang berupa glass ware maupun dissecding
kit sebelum digunakan harus disterilkan dulu. Demikian juga medium yang sudah
dimasukan dalam botol medium harus disterilkan juga. Dengan pemanasan di dalam
autoklaf maka bakteri dan mikrobia dapat mati akibat suhu yang tinggi (120C) dan
tekanan uap air yang besar (1,5 kg/cm2) selama 15 menit (Hendaryono, 2008).

Gambar 2. Autoklaf

Autoklaf mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan alat masak, pressure
cooier, sebab alat ini merupakan suah bejana yang diisi air dan ditutup rapat-rapat.
Autoklaf (Hendaryono, 2008). Autoklaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala
menggunakan uap air panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga
mengalami koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan
menyebabkan kematian pada mikroba. Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar-
benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat.

Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk
mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni
mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

Gambar 3. Inkubator
Inkubator secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam laboratorium
mikrobiologi. Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat
inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk
menciptakan suhu stabil dan konstan. Suhu inkbator dipengaruhi oleh adanya perubahan
suhu pada suhu ruang. Oleh karena itu, perubahan suhu ruang perlu diawasi terutama saat
terjadi perubahan musim.

2. Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.

Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter dan cawan
petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba
pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba dapat dilakukan
dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai beberapa koloni yang
terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni counter dan
juga menggunakan tombol check.

Gambar 4. Coloni Counter

Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan
sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun
plastik. Cawan petri terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan bagian
penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakain rutin digunakan cawan petri
berdiameter 15 cm ( biasa diisi agar nutrisi sebanyak 15 ml). Pada suhu 40 derajat celcius
medium agar akan mulai memadat, sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi
cawan tersebut harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi uap
yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar.
3. Alat lainnya

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, mikros berarti kecil dan skopeo berarti
melihat. Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda atau objek yang sangat
kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa alat bantu). Adapun bagian-
bagian pada mikroskop yaitu lensa okuler, tabung mikroskop, tombol pengatur fokus,
revolver, lensa objektif, meja preparat, tombol pengatur meja preparat, penjepit objek,
diafragma, cermin, kaki mikroskop.

Mikroskop terdiri atas bagian optik, meliputi lensa yang membuat proyeksi
bayangan benda di mata kita dan bagian non-optik (mekanik), seperti kaki mikroskop,
pemutar, dan meja menunjang bagian optik.

1) Bagian Optik
(a) Lensa Okuler, terdiri atas susunan lensa, biasanya terdapat 2 buah dengan
pembesaran masing-masing 6x dan 10x.
(b) Lensa Obyektif, merupakan susunan lensa, biasanya terdapat 3 buah dengan pembesaran
masing-masing 10x, 45x dan 100x.
(c) Kondensor, berfungsi mengumpulkan sinar yang dipantulkan oleh cermin dan
difokuskan kepada obyek.
(d) Cermin, berfungsi untuk mengarahkan cahaya kepada obyek. Permukaan yang
satu berupa cermin datar dan yang lainnya merupakan cermin cekung.
Cermin ini dapat diputar-putar menurut dua sumbu yang bersilang tegak
lurus sehingga kemampuan putarnya besar sekali untuk mengarahkan sinar ke
kondensor.
(e) Diafragma, terdapat di sebelah bawah dari kondensor, untuk mengatur
banyaknya sinar yang akan sampai ke obyek.
2) Bagian mekanik
(a) Tubus (tabung), menghubungkan lensa okuler dan obyektif.
(b) Revolver, adalah alat pemutar obyektif. Pada bagian tersebut terdapat lensa-
lensa obyektif yang berbeda-beda panjangnya (pembesarannya). Masing-
masing dapat digeser hingga berada di sumbu optik.
(c) Makrometer (pemutar kasar), adalah alat untuk menggerakkan tubus (berikut
okuler dan obyektif) secara kasar sehingga obyek yang terfokuskan dapat terlihat.
(d) Mikrometer (pemutar halus), adalah alat untuk menggerakkan tubus secara
lebih halus dan teliti. Alat ini dipakai jika obyek telah terfokuskan dengan
memutar sekerup pengarah kasar.
(e) Meja preparat, di bagian tengahnya terdapat lubang untuk melalukan sinar.
Selain itu terdapat pula alat penggerak preparat yang dapat digerakkan ke depan
dan ke belakang serta ke kanan dan ke kiri. Pada beberapa mikroskop, sediaan
yang diletakkan pada meja preparat ini ditahan oleh penjepit dan preparat
digerakkan dengan menggeser-geserkan dengan tangan.
(f) Sekerup pengatur kondensor, berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
kondensor supaya diperoleh cahaya yang optimum.
(g) Pemegang, merupakan tempat memegang waktu mengangkat mikroskop.
(h) Sendi inklinasi, di bagian ini terdapat persediaan hingga alat pegangan
(dengan bagian-bagian lainnya yang melekat padanya)
(i) Dapat dimiringkan ke belakang. Sendi inklinasi ini menghubungkan alat pemegang
dengan bagian kaki.Kaki yang kukuh dan berat berguna supaya mikroskop
dapat berdiri dengan stabil walaupun alat pegangan dimiringkan.

Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat
dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut.

a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran
rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua
mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau
nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan
lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang
atau redup).
c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah
jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping,
sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari
preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar
kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
d. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih
tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak
menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat
dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam.
Sesuaikan pencahayaan.
e. Amati preparat, apabila perlu digambar
f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan
tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.

Gambar 5. Sentrifius

Sentrifus (centrifuge) adalah sebuah mesin putar dengan gaya putar atau centrifugasi
terdiri dari rangkaian terpadu yaitu Elektrik dan Mekanik. Dalam elektriknya terdapat
adanya sebuah motor penggerak yang terhubung dalam sumber tegangan listrik yang
menggerakan rangkaian mekanik yang sudah disusun dengan berbagai ukuran, jumlah
tempat tabung sampel dan jarak tertentu.

Sentrifus adalah sebuah peralatan yang sangat dibutuhkan dalam pemisahan partikulat
padat dalam cairan. Sentrifus banyak digunakan dalam pemisahanan partikulat biologis
seperti DNA, protein dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang nanoteknologi sentrifus juga
menjadi alat kunci dalam pemisahan. Dalam proses pemisahan hasil pemurnian CNT,
hasil sintesa metal oxide nanopartikel dibutuhkan sentrifus. Salah satu parameter penting
dalam pemisahan dengan sentrifus adalah kecepatan yang digunakan.

Satuaan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip
kerja dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang
terdapat pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udar yang
masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi
putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotatio. Hal ini dilakukan
dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik pusat.
Centrifuge sering sekali digunakan untuk memisahkan suatu padatan dari cairan misalnya
memisahkan plasma dari sel darah.

Cara kerja alat :

a. Nyalakan alat dengan menggunakan tombol ON pada bagian samping alat.


b. Putar pengatur kecepatan yang terletak disebelah tombol ON.
c. Setelah itu, biarkan sentrifius bekerja.
d. Setelah selesai, tekan tombol ON sekali lagi untuk mematikan sentrifius.

Pipet volume adalah alat yang berfungsi sebagai pengambil larutan atau sampel sesuai
dengan jumlah yang kita tentukan. Pipet gondok berfungsi sama seperti pipet volum,
hanya saja pengambilan larutan sudah ditentukan. Cara sterilisasinya menggunakan
otoklaf.

Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba alam bentuk
media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan
kapas berada tetap di atasnya dan diikat, sedangkan rak tabung sebagai tempat untuk
meletakkan tabung reaksi. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme
dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan untuk pengujian
mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril pada tabung reaksi dipertahankan dengan
adanya sumbat. Sumbat yang kita gunakan disini adalah sumbat kapas. Pemasangan
sumbat kapas pada tabung reaksi harus benar. Apabila terdengar bunyi blub pada saat
melepaskan sumbat maka sumbat itu telah benar. Lalu agar penyimpanan tabung reaksi
rapih dan mudah digunakan, harus di simpan dan di letakkan di rak tabung. Tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan bahan, menampung larutan, dan tempat untuk
mencampurkan bahan lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Alat ini dapat
disterilisasikan dengan dibungkus terlebih dahulu dengan kertas saring bagian atasnya
lalu dibungkus dengan kertas dan diikat, lalu dimasukkan ke dalam otoklaf.
Gambar 6. Laminar Air Flow

Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis dalam
pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu
botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam
sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara
steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan
spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran
udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-
filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut
HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

Gambar 7. Jarum Ose

Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores mikroganisme, terdiri dari ose lurus
untuk menanam mikroganisme dan ose bulat untuk menggores mikroganisme yang
biasanya berbentuk zig-zag.

Labu erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan medium, memanaskan


larutan, dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini dapat disterilisasikan dengan
ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan
otoklaf.

Gambar 8. Water Bath

Water bath adalah suatu alat yang memanfaatkan heater sebagai komponen utamanya
dan termostat sebagai komponen utama kontrol sistemnya. Mirip dengan Heating Block,
Water Baths juga digunakan untuk keperluan inkubasi dan lain-lain, atau bahkan bias
menggantikan heating block. Bedanya hanya ada media berupa air untuk pemanasan.
Water bath alat yang berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan
untuk inkubasi pada analisa mikrobiologi. Pada water bath suhu yang digunakan biasanya
44,50C-45,50C untuk analisa konfirmasi E. coli dan Coliform dengan ketelitian suhu
0,10C. Di samping itu untuk preparasi media juga dibutuhkan water bath yang memiliki
kapasitas mencapai suhu 1000C.

Prinsip dari waterbath adalah Pada saat saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik
dari sumber akan memberi suplly listrik pada heater. Heater yang diberi arus listrik akan
memberikan panas pada alat, suhu semakin tinggi. Sensor thermostat yang ditempatkan di
daerah pemanasan pada water bath akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam
sensor tersebut.

Cara penggunaan water bath adalah sebagai berikut: air dimasukkan ke dalam bejana,
kemudian atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath, dan setelah itu masukkan
benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan benda pada salah
satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
Gambar 9. Enkas

Enkas merupakan sarana pengganti laminar air flow (LAF) yang umumnya dipakai
dalam skala laboraturium sederhana, enkas ini merupakan tipe sederhana dari LAF yang
ditujukan untuk skala rumahan. Fungsi enkas mirip dengan laminar air flow yang
membedakan hanya lah proses sterilisasi pada kedua alat tersebut. Didalam entkas diberi
formalin tablet untuk membunuh bakteri dan jamur yang ada didalamnya. Lubang tempat
memasukan alat dan bahan di beri saluran dari kain nilon yang ujung diberi
karet,sehingga tetap tertutup rapat untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur, ketika
hendakmemasukan maka karet dapat direnggangkan (Rian, 2009).

Prinsip kerja Enkas adalah sebagai berikut:

a) Sebelum bekerja, cuci tangan dengan aseptik. Bersihkan entkas dengan spritus atau
alkohol 95 %.
b) Masukan alat dan bahan, sebelum dimasukan ke dalam enkas, terlebih dahulu
sterilkan alat dan bahan tersebut dengan cara disemprot spritus atau alkohol 95 %
hingga merata satu persatu.
c) Tangan dipakaikan sarung tangan lalu disemprotkan alkohol untuk mengsterilkan, lalu
dimasukan dalam enkas dan mulai melakukan pekerjaan kultur jaringan.

Gambar 10. Shaker


Shaker merupakan alat penggojong yang putarannya dapat diatur menurut kemauan
kita. Kecepatan putaran bisa dikerjakan adalah 120 rpm. Alat ini memiliki fungsi untuk
menghomogenkan larutan atau media yang dibuat.

Prinsip kerja shaker adalah motor berputar untuk menggerakkan tuas, dan tuas
tersebut dihubungkan dengan poros yang terhubung dengan sebuah plat. Ketika motor
berputar, secara otomatis mekanik shaker  bisa langsung menggerakkan plat tersebut.

Gambar 11. Timbangan

Timbangan didefenisikan sebagai suatu alat untuk menentukan masa suatu benda
dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang berkerja pada benda tersebut (Purnama, 2010).
Tinbangan memiliki bermacam-macam jenis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam
praktikum ini didemonstrasikan penggunaan timbangan dilaboratorium kultur jaringan ini
yaitu timbangan analitik, timbangan semi analitik, dan timbangan kasar. Ketiga
timbangan ini memiliki fungsi dan peran masing-masing.

Timbangan memiliki prinsip kerja yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik
yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan
diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan
berat dari bahan yang ditimbang.

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benar-
benar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril.
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari
segala macam bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba
kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka
dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di
laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan
menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah.

Sterilisasi kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak rusak, menyala, hangus,
dan menguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini
antara lain alat-alat gelas (botol, tabung reaksi, cawan petri, dan lain-lain) dan bahan-
bahan ceperti kertas, kain, dan kapas. Sterilisasi kering menggunakan oven pada suhu 70-
80 derajat celcius selama 2 jam. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan
cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk
mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.

Sterilisasi basah dapat dilakukan dengan perebusan dengan suhu 100 derajat celcius
selama 10 menit, blansing dengan suhu 70-85 derajat Celsius selama 7-9 menit,
pasteurisasi dengan suhu 72 derajat celcius selama 7 detik, dan menggunakan autoclave.
Sterilisasi dengan autoclave menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC
selama 15 menit dengan tekanan 1 Atm. Cara ini selain di gunakan untuk sterilisasi alat,
digunakan juga untuk bahan-bahan yang mengandung cairan yang tidak tahab udara
panas yang kering, misalnya medium.

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat
kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari
semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen. Agar ruangan
praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja.
Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol
70% juga dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan
kerja kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.
DAFTAR PUSTAKA

Alat, Labor. 2013. CO2 Incubator. http://www.alatlabor.com/article/detail/65/co2-inkubator-


inkubator (Diakses 28 November 2013).

Anonim. ____. Cara kerja Alat-alat Labolatorium.


http://www.tarifaindonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:mini-
centrifuge&catid=25:the-project (Diakses 30 Desember 2013).

Anonim. ____. Alat Labolatorium. http://jasakalibrasi.net/fungsi-centrifuge/ (Diakses 30


Desember 2013).

Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Wijayani, Ari. 2008. Teknik Kultur Jaringan. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta (Diakses 28 November 2013).

Purnama. 2010. Teori Timbangan. metrologilegal.files.wordpress.com/.../massa-3-2010-


teori-timbangan.pdf (Diakses 28 November 2013).

Tean, john. 2009. Teknik laboratorium, mipa. Bandung : itb


Kaunang, t. 2009. Hand out teknik laboratorium. Surabaya : unima

Wikipedia. 2013. Kultur Jaringan. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop (Diakses 29


November 2013).

Anda mungkin juga menyukai