LAPORAN Pokok
LAPORAN Pokok
DISUSUN OLEH :
RAHMANIA AZIZAH
XI IPA 4
Struktur laporan bacaan ini adalah (I) pendahuluan, (II)
laporan bagian buku, (III) komentar dan (IV) penutup.
Satu per satu akan dibahas dibawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Selain dengan kekuatan senjata, perjuangan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya juga
dilakukan melalui perundingan atau diplomasi . Salah satu
upaya mempertahankan keutuhan RI melalui jalur diplomasi
yaitu diadakannya perjanjian-perjanjian. Perjuangan diplomasi
Indonesia dilakukan dari berbagai sisi berdasarkan target dan
sasaran yang telah ditentukan. Perundingan dan perjanjian
dengan Belanda terus dilakukan tidak kenal lelah, karena
bangsa Indonesia memang membutuhkan pengakuan
kedaulatan tersebut. Namun di sisi lain, Indonesia juga
membutuhkan pengakuan negara lain sebagai sebuah legitimasi
kedaulatan. Hal itulah yang diperjuangkan para diplomat
Indonesia pada saat itu
B.Rumusan Masalah
1). Apa latar belakang dan isi perjanjian Linggajati ?
2). Bagaimana jalannya peristiwa Agresi Militer I ?
3). Perundingan Renville sebagai sebuah bencana ?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan baca ini adalah untuk menganalisis
latar belakang dan isi perjanjian Linggajati,mengevaluasi
peristiwa Agresi Militer I dan Menganalisis Perundingan
Renville sebagai sebuah bencana
D. Kajian Pustaka
Sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan laporan baca
ini diperoleh melalui studi pustaka.
Bagian Pertama = Dari internet Yuksinau.id
(link : https://www.yuksinau.id/perjanjian-linggarjati/)
(penulis: Tiyas)
Bagian kedua = Dari Buku cetak Sejarah Indonesia
Penerbit Erlangga Kurikulum 2013
(penulis :Ratna Hapsari dan M. Adil)
Bagian Ketiga = Dari Internet Rumus.co.id
(link : https://rumus.co.id/isi-perjanjian-reville/ )
( Penulis : Angga Al Fatih )
BAB II
PEMBAHASAN
(LAPORAN BAGIAN BUKU)
1.Perjanjian linggajati
Perjanjian Linggarjati merupakan perundingan yang
berlangsung antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang
ditengahi oleh Inggris. Perjanjian ini dilangsungkan di Linggajati,
Cirebon, Jawa Barat. Hasil perundingan yang berlangsung di
awal masa kemerdekaan ini membuahkan hasil suatu
kesepakatan yang selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian
Linggarjati”. Linggajati sendiri merupakan sabuah nama dari
suatu desa yang secara geografis terletak diantara Cirebon
dengan Kuningan Serta berada di kaki gunung Ciremai. Pada
waktu itu, Belanda dan sekutunya telah menguasai wilayah
Jakarta, sementara negara Indonesia telah mengendalikan
wilayah Yogyakarta. Tempat jalannya perundingan tersebut
masih ada hingga sampai saat ini dan sekarang telah dijadikan
sebagai museum yang disebut sebagai “Museum Linggarjati”.
3.Perundingan Renville
Atas usul KTN perundingan antara Indonesia dengan Belanda
dilakukan. Perundingan tersebut dilakukan di atas kapal
Amerika Serikat yang bernama USS Renville, inilah yang disebut
dengan Perjanjian Renville. Perjanjian Renville dimulai tanggal 8
Desember 1947 sampai dengan 17 januari 1948 dan ditengahi
oleh Komisi Tiga Negara(KTN) yaitu Amerika Serikat, Australia
dan Belgia. Perjanjian ini berisi batas antara wilayah Indonesia
dengan Belanda yang disebut Garis Van Mook.
BAB IV
Penutup
Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu Setelah
Indonesia merdeka ternyata perjuangan nya masih belum
berhenti. Bangsa Indonesia masih harus berjuang
mempertahankannya yaitu dengan cara
perang,perundingan dan mencari dukungan di Negara lain.
Khususnya untuk mempertahankan proklamasi dengan
diplomasi ini dilakukan perundingan-perundingan
sehingga menciptakan kebijakan baru yang berpengaruh
pada bangsa Indonesia. Maka, saya harap dengan adanya
laporan ini dapat membantu seseorang memahami dan
menghargai bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan
oleh Bangsa Indonesia dalam upaya untuk
mempertahankan kemerdekaan setelah Proklamasi
dengan melakukan perundingan dengan Belanda di masa
perjuangan Diplomasi.