PEMBAHASAAN
2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja menurut Maier (1965) yang dikutip oleh Asad (1991) adalah
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dibebankannya
(Notoatmodjo. 2009). Selain itu definisi kinerja menurut A.A. Anwar Prabu
Mangkunegara bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara. 2010).
Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu :
1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.
2. Produktifitas: kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam
tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja
(outcome).
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Kinerja seorang tenaga kerja dalam suatu organisasi atau institusi kerja
dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari faktor dari dalam karyawan itu sendiri
maupun faktor lingkungan. Menurut Gibson (1987) faktor-faktor yang
menentukan kinerja seseorang dikelompokkan menjadi 3 faktor utama yakni:
a. Variabel individu, yang terdiri dari: pemahaman terhadap pekerjaannya,
pengalaman kerja, latar belakang keluarga, tingkat sosial ekonomi, dan
faktor demografi (umur, jenis kelamin, etnis, dan sebagainya).
b. Variabel organisasi, yang antara lain terdiri dari: kepemimpinan, desain
pekerjaan, sumber daya yang lain, struktur organisasi, dan sebagainya.
c. Variabel psikologis, yang terdiri dari persepsi terhadap pekerjaan sikap
terhadap pekerjaan, motivasi, kepribadian, dan supervisi.
Sedangkan menurut Stoner (1981) kinerja seorang tenaga kerja
dipengaruhi oleh: motivasi, kemampuan, dan faktor persepsi.
3
4
tersebut untuk memacu para bidan membeikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar profesi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kriteria
dikatakan behasil jika memenuhi standar pelayanan yaitu
1. Falsafah dan tujuan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filosofi dan
tujuan pelayanan kebidanan yang efektif dan efisien.
2. Administrasi dan pengelolaan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan
stándar pelayanan prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya
praktik pelayanan kebidanan akurat.
3. Staf dan pimpinan
Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program
pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan berjalan
efektif dan efisien.
4. Fasilitas dan peralatan
Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian
tujuan pelayanan.
5. Kebijakan dan prosedur
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam
penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personal menuju
pelayanan dan pembinaan personal menuju pelayanan yang
berkulitas.
6. Pengembangan staf Dan program pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program
pengembangan staff dan perencanaan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan.
7. Stándar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki stándar asuhan
/manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
10