6131 14833 1 PB PDF
6131 14833 1 PB PDF
ABSTRAK
Secara garis besar, struktur bangunan dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu struktur bangunan
di dalam tanah dan struktur bangunan di atas tanah. Struktur bangunan di dalam tanah sering disebut
struktur bawah, sedangkan struktur bangunan di atas tanah sering disebut struktur atas. Struktur bawah
dari suatu bangunan lazim disebut pondasi, yang bertugas memikul bangunan di atasnya. Seluruh
muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada bangunan dan berat pondasi
sendiri, harus dipindahkan atau diteruskan oleh pondasi ke tanah dasar dengan sebaik-baiknya.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mendesain pondasi telapak pada tanah lempung mulai dari
menghitung daya dukung tanah, dimensi pondasi, penulangan, kontrol kuat geser 1 arah dan 2 arah,
sampai pada evaluasi penurunan pondasi.
Perhitungan daya dukung tanah adalah menggunakan rumus Terzaghi; untuk perhitungan
penulangan pondasi tunggal dan kombinasi menggunakan acuan SNI 03 -2847-2002 dan ACI ; serta
untuk perhitungan penurunan digunakan dua metode yaitu metode one point dan metode sub-layer. Pada
perhitungan desain pondasi telapak, situasi letak sumbu kolom akan sangat berpengaruh dan pada
perhitungan evaluasi penurunan, metode sub layer akan lebih memberikan hasil yang lebih akurat
dibandingkan dengan metode one-point.
Kata kunci: desain pondasi dangkal, muka air tanah, penurunan, sub-layer.
ABSTRACT
Broadly speaking , the structure of the building is divided into two main parts , namely the
structure of the building on the ground and above-ground structures . Structures in the soil is often
referred to under the structure , while the structure of the buildings on the land commonly called the
structure . Under the structure of a building commonly called the foundation , which is in charge of
carrying buildings on it . The entire charge ( load ) of the building , including the loads acting on the
building itself and the heavy foundation , must be transferred or forwarded by land to the foundation with
the best foundation .
This thesis aims to design on the palm of the foundation clay ranging from calculating the
carrying capacity of the land , the dimensions of the foundation , reinforcement , shear strength control 1
-way and 2 -way , to the decline in foundation evaluation .
Calculation of soil bearing capacity is to use the formula Terzaghi ; foundation reinforcement for
the calculation of single and combined using the reference ISO 03 -2847-2002 and ACI , as well as to
decrease the calculation method used two methods one point and sub - layer method . In the palm of
foundation design calculations , where the situation will be very influential column axis and a decrease in
the calculation of the evaluation , the method will be sub layer provides more accurate results than the
one- point method .
qu = + + B (1)
dengan:
qu = kapasitas daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang (kN/m2)
c = kohesi (kN/m2)
Df = kedalaman pondasi (m)
= berat volume tanah (m)
= Df = tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2)
Dari rumus daya dukung diatas akan kita peroleh dimensi pondasi yang akan kita pakai. Perhitungan
penulangan pondasi bujur sangkar akan menggunakan acuan Peraturan SNI sedangkan perhitungan
penulangan pondasi kombinasi menggunakan acuan Peraturan ACI.
Penurunan pondasi dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu: penurunan segera, penurunan
konsolidasi primer, dan penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah jumlah dari 3 komponen
tersebut, dalam persamaan:
St = Si + Sc + Ss (2)
dimana:
S = besar penurunan
Cc = indeks pemampatan
Po = tegangan vertikal efektif pada kedalaman yang ditinjau
= tambahan tegangan vertical pada kedalaman yang ditinjau
H = tebal lapisan tanah yang ditinjau
eo = angka pori awal
METODOLOGI
Gambar 1 menjelaskan secara skematik tahapan perhitungan.
Pembahasan
Gambar 1. Metodologi
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan penulangan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
• Pondasi tipe A, pondasi bujur sangkar dengan mat. 1 m dari muka tanah.
• Pondasi tipe B, pondasi bujur sangkar dengan mat. 4 m dari muka tanah.
• Pondasi tipe C, pondasi telapak kombinasi.
(a) (b)
(c)
Gambar 2. Model pondasi yang akan dihitung (a) Pondasi tipe A; (b) Pondasi tipe B;
dan (c) Pondasi tipe C
Untuk perhitungan penurunan pondasi bujur sangkar, denah yang dipakai adalah:
Gambar 3. Denah Pondasi
Data-data yang dibutuhkan:
Data Beton:
Kolom pondasi 400 mm x 400 mm menahan beban mati PD = 100 kN, beban hidup 50 kN, dan momen
terfaktor Mu = 10 kNm. Dan berat beton = 24 kN/m3. Mutu bahan fc’ = 20 MPa, fy = 300 MPa.
Tulangan yang digunakan D19.
Data tanah:
Berat isi tanah normal ( ) = 17 kn/m3, berat isi saturated ( ) = 20 kN/m3. Kohesi tanah c = 0, sudut
geser tanah = 20o, indeks pemampatan Cc = 0,5. Angka pori awal eo = 1.
qijin = =
=
Dari tabel 3.1 , untuk = 20o didapat nilai = 17,7 ; =
7,4 dan = 5,0.
Untuk kasus muka air berada di tengah pondasi, maka dihitung dengan
cara:
= (Df - D) + ’ D
Dengan ’ = - = berat volume efektif tanah. Demikian juga, berat
volume tanah yang ada pada suku ketiga persamaan daya dukung harus
diganti dengan ’.
= 17 (2-1) + (20-17).(1)
= 20 kN/m2.
Maka:
=
= 49,333 + 2B
Dengan cara coba-coba didapat nilai B sebesar 1,9 m.
Dengan ini maka kita pakai dimensi pondasi bujur sangkar 2 m x 2 m.
= 80 kN/m2
. Vc = . B . d = 463,984 kN
Jadi (Vu = 72,039 kN) < ( . Vc = 463,984 kN) (Safe)
5. Kontrol tegangan geser 2 arah (geser pons)
Vc = = 3025,176 kN.
Data: Untuk kolom A dan kolom B yang berukuran 400x400 sama-sama memikul beban total, P sebesar
150 kN.. Kolom A dipusatkan sejarak 1,0 m dari garis sifat; dan kolom B sejarak 6,0 m dari garis sifat. fc’
= 20 MPa, fy = 300 MPa . Tegangan tanah maksimum 140 kN/m2.
Untuk perhitungan penulangan, kita gunakan metode kekuatan dari Peraturan ACI.
(a) Panjang dan lebar telapak
dari garis sifat = = 3,50 m
Panjang telapak, L = 3,5 (2) = 7,0 m.
Tebal telapak yang kita pakai sebesar 0,5 m, atau beratnya sebesar 12 kN/m2.
Maka, luas dasar pondasi = = 12,5 m2
Telapak dianggap sebagai suatu balok untuk perhitungan geser. Aksi satu arah dimisalkan
menentukan pada jarak d dari sisi kolom. Geser pada jarak d dari sisi kolom bujur sangkar
ekivalen yang berukuran 17,7 inci (0,45 m) adalah
Vu = 160,175 – (0,225 + d)(64, 285) = 145,71 – 64,285d
Kekuatan geser nominal bila tidak menggunakan tulangan geser adalah
Vn = Vc = 2
Dengan itu,
Vu = Vc
145,71 – 64,285d = 0,85(2 )(3,5)d
145,71 – 64,285d = 841,46d
d = 0,18 m
Tinggi total perlu = 0,15 + 0,05 (selimut) + 0,012 (sengkang) + 0,015 (jari-jari sengkang) = 0,227
Karena tidak melebihi tinggi yang kita rencanakan maka tetap kita tetap pakai tebal pelat (d)
sebesar 0,25 m.
Berat pondasi = 0,25(24) = 6 kN/m2
Kontrol tegangan maksimum = + 6 = 29,81 kN/m2 < 140 kN/m2 (Safe)
(d) Penulangan memanjang utama. Pada tengah bentang,
Rn perlu = = = 3792,43 kN/m2.
S=
Po’ = tekan vertical efektif.
Akibat Z z
h (m) Z/,B X (m) X/Z z/qn
Pondasi (m) (t/m2)
P1 8,000 4,000 2,000 0,000 0,000 0,030 0,900
P2 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P3 8,000 4,000 2,000 10,000 2,500 0,000 0,000
P4 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P5 8,000 4,000 2,000 7,071 1,768 0,003 0,075
P6 8,000 4,000 2,000 11,180 2,795 0,000 0,000
Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi P1 ( P1) = 1,238 kN/m2
Hitungan penurunan pondasi P1 =
Po’ = {17(2-1) + 3.1} + (3x4) = 32 kN/m2
S= = = 0,033 m
Tabel 4.2 Tambahan tegangan vertical di bawah pondasi P2 perhitungan
satu lapisan (tebal lapisan 10 m) akibat pondasi P1-P6.
Akibat X z
h (m) Z (m) Z/B X/Z z/qn
Pondasi (m) (t/m2)
P1 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P2 8,000 4,000 2,000 0,000 0,000 0,030 0,900
P3 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P4 8,000 4,000 2,000 7,071 1,768 0,003 0,075
P5 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P6 8,000 4,000 2,000 7,071 1,768 0,003 0,075
Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi P2 ( P2) = 1,444 kN/m2
Hitungan penurunan pondasi P2 =
Po’ = {17(2-1) + 2.1} + (3x4) = 32 kN/m2
S= = = 0,040 m
Tabel 4.3 Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi P3 perhitungan
satu lapisan (tebal lapisan 10 m) akibat pondasi P1-P6.
Akibat Z z
h (m) Z/B X (m) X/Z z/qn
Pondasi (m) (t/m2)
P1 8,000 4,000 2,000 10,000 2,500 0,000 0,000
P2 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
P3 8,000 4,000 2,000 0,000 0,000 0,030 0,900
P4 8,000 4,000 2,000 11,180 2,795 0,000 0,000
P5 8,000 4,000 2,000 7,071 1,768 0,003 0,075
P6 8,000 4,000 2,000 5,000 1,250 0,004 0,131
Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi P3 ( P3) = 1,238 kN/m2
Hitungan penurunan pondasi P3 =
Po’ = {17(2-1) + 3.1} + (3x4) = 32 kN/m2
S= = = 0,033 m
• Rekapitulasi Perhitungan:
Pondasi tipe A
- Dimensi pondasi : 2 m x 2 m, tebal pondasi : 0,5 m; pada kedalaman 2 m
- Muka air tanah terletak pada kedalaman 1 m dari permukaan
- Tulangan yang dipakai D19
- Besar penurunan:
Pondasi 1 lapisan ( m) 2 lapisan (m) 5 lapisan (m) 10 lapisan (m)
P1 = P4 0,033 0,087 0,127 0,188
P2 = P5 0,040 0,089 0,129 0,191
P3 = P6 0,033 0,087 0,127 0,188
Pondasi tipe B
- Dimensi pondasi : 2,5 m x 2,5 m; tebal pondasi : 0,5 m; pada kedalaman 2 m
- Muka air tanah terletak pada kedalaman 1 m dari permukaan
- Tulangan yang dipakai D19
- Besar penurunan tanah:
V.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diaplikasikan dari perhitungan desain pondasi telapak dan evaluasi
penurunan pondasi kali ini:
1. Untuk pencegahan pondasi dari bahaya kerusakan/kegagalan yang diawali oleh retak pada beton,
disarankan agar mengontrol momen lentur, tegangan geser 1 arah dan 2 arah.
2. Bila pada situasi letak sumbu kolom saling berdekatan, lebih baik menggunakan pondasi telapak
kombinasi dibanding pondasi telapak tunggal karena akan lebih ekonomis.
3. Untuk perhitungan penurunan tanah, lebih baik ditinjau perlapisan tanah dengan ketebalan
tertentu sampai perbedaan besar penurunan semakin konstan.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles J.E, 1977, Foundation Analysis and Design, Fifth Edition. New York: The McGraw – Hill
Companies, Inc.
Asroni, Ali, 2010, Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wang, Chu-Kia, Salmon C, 1985, Disain Beton Bertulang Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dipohusodo, Istimawan, 1996, Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kusuma, Gideon H., 1994, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Samosir, Juwita, 2012, Studi Korelasi Pola Penurunan Pondasi Dangkal Pada Tanah Lempung Dengan
Distribusi Beban Perlapisan Tanah Pada Beberapa Variasi Desain Pondasi. Medan: USU
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi
Penjelasan (S-2002). Bandung: ITS Press.