NIM : 4311418037
Tanggal :
A. Tujuan
1. Membuat dan mengetahui reaksi penyabunan pada proses pembuatan sabun
batang
B. Dasar Teori
Sabun adalah garam logam dari asam lemak. Pada prinsipnya sabun dibuat
dengan cara mereaksikan asam lemak dan alkali sehingga terjadi reaksi
penyabunan
Reaksi pertama :
Lemak + NaOH Gliserol + Asam lemak
Reaksi kedua :
3RCOOH + NaOH RCOONa + H2O
Alat :
Wadah tahan panas
Whisker
Gelas ukur
Cetakan
Sendok stainless steel
Spatula
D. Cara Kerja
1. Timbang aquades di wadah tahan panas , dan timbang NaOH .
2. Masukkan NaOH perlahan lahan ke aquades , sambil terus diaduk. Diamkan
hingga mencapai suhu ruangan (25C-30C)
3. Timbang minyak zaitun dan minyak kelapa.
4. jika suhu campuran NaOH sudah sesuai, maka campuran dapat dimasukkan
kedalam campuran minyak dengan perlahan.
5. Aduk menggunakan whisker dari dasar wadah untuk menghindari adanya
gelembung udara sampai campuran dalam kondisi trace (mengental).
6. Masukkan essential oil dan pewarna , lalu aduk menggunakan spatula.
7. Tuang adonan sabun kedalam cetakan . Biarkan disuhu ruangan selama 24-48 jam
sebelum mengeluarkan sabun dari cetakan.
8. Jika sudah, potong sabun sesuai ukuran yang diinginkan lalu biarkan dalam masa
curing selama kurang lebih 4-6 minggu sebelum pemakaian.
E. Data Pengamatan
N Bahan Pengamatan
o
1. NaOH + aquades Menghasilkan uap dan panas , awalnya
berwarna putih susu lalu berubah
menjadi jernih
2. Campuran minyak Berwarna kuning
3. Campuran (1) + campuran (2) Campuran menjadi kental dan berwarna
kuning pudar
F. Pembahasan
Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung
dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang
menghasilkan sabun dan hasil samping berupa gliserol. Sabun merupakan garam
(natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Gugus induk lemak
disebut Fatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C-
18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Sabun memiliki sifat yang unik,
yaitu pada strukturnya dimana kedua ujung dari strukturnya memiliki sifat yang
berbeda. Pada salah satu ujungnya terdiri dari natrium hidrokarbon asam lemak
yang bersift lipofilik (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang
disebut ujung nonpolar sedangkan pada ujung lainnya yang merupakan ion
karboksilat bersifat hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam air) atau ujung polar.
Reaksi saponifikasi :
Pada percobaan ini, 350 gram minyak zaitun dan 150 gram minyak kelapa
dimasukkan kedalam wadah , kemudian ditambahkan campuran basa kuat NaOH
dengan aquades. Lalu tambahkan additive seperti essential oil dan pewarna.
Minyak zaitun dan minyak kelapa berfungsi sebagai bahan baku pembuatan
sabun, NaOH yang berfungsi sebagai pereaksi dan pembuatan sabun berbentuk
padat.
NaOH atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam idustri sabun.
Sabun dengan berat molekul yang lebih rendah akan lebih mudah larut dan
memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi
dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan
larut dalam bentuk ion.
G. Simpulan
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan (saponifikasi) antara basa alkali dengan
minyak . Produk yang dihasilkan paada saponifikasi adalah sabun sebagai hasil
utama dan gliserol sebagai hasil samping
H. Daftar Pustaka
Megetahui
Dosen Pengampu
Semarang, .......
Praktikan