Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muh.

Rais

Nim :

Matakuliah : Ekonomi publik

Jurusan : Ekonomi pembangunan

Semester : II

Jawaban :

(1)

 Rumah Tangga Konsumsi

Rumah tangga konsumi merupakan pemilik dari berbagai faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. 

 Rumah Tangga Produksi (Produsen)

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

 Pemerintah

Sama seperti rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi, pemerintah (negara) dapat
dipandang sebagai suatu unit ekonomi atau rumah tangga yang menghasilkan barang dan jasa
tertentu untuk kepentingan umum.

Pemerintah yang dimaksud adalah badan-badan yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Badan-badan ini akan mengawasi kegiatan rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi
supaya mereka melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat secara
keseluruhan.

(2)

orang menaati hukum karena takut akan sanksi (hukuman). Sanksi itu adalah petaka bagi yang
terkenanya. Hukuman itu dijatuhkan kepada seseorang yang terbukti melanggar hukum dan diputus
bersalah oleh pengadilan. Hukuman pada dasarnya adalah perwujudan konkretisasi kekuasaan
negara dalam pelaksanaan kewajibannya untuk dapat memaksakan ditaatinya hukum. Dengan
adanya sanksi itulah, secara normalnya manusia pasti ada rasa takut karena kehidupannya di penjara
menjadi serba terbatas dengan ketat aturan yang ada. Kebebasan dan hak-hak yang sehari-hari
dinikmatinya menjadi jelaslah berbeda, sehingga derita nestapalah yang terbayangkan di dalam alam
pikirannya. Usaha-usaha untuk melarikan diri dari penjara adalah konfirmasi bahwa di dalam sana
kebebasan dan ruang gerak sangat tidak bebas. Sisi baik dari penjara adalah bahwa melalui sanksi itu
dapat diredam terjadinya perbuatan yang sama yang akan merugikan masyarakat karena pelakunya
menjalani hukuman di penjara dalam waktu tertentu. Artinya, sifat sanksi dalam hal ini memberi
efek kejeraan kepada pelakunya dan melindungi dari perbuatan tercela terhadap masyarakat.
Sifatnya mendidik dan diharapkan terpidana tidak mengulangi perilakunya kembali setelah selesai
menjalani masa hukumannya. Menakutkan memang, tetapi tidak selalu demikian apabila sanksi
dilihat sebagai proses pembelajaran kehidupan pelakunya yang sementara tersesat di jalan
kesalahan dan merugikan masyarakat umum.

(3)

Fungsi Alokasi, Fungsi ini untuk menentukan secara tepat ke mana dana akan dialokasikan. Fungsi ini
erat berkaitan dengan perpajakan dan pengeluaran karena alokasi dana tergantung dengan
pengumpulan pajak dan pemerintah dalam menggunakan dananya. Contohnya  membayar gaji
pegawai negeri sipil (PNS), membeli perlengkapan dan peralatan kegiatan pemerintahan

(4)

Fungsi Distribusi

Melalui fungsi distribusi, komponen pengeluaran dalam anggaran mempunyai dimensi pemerataan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, pengeluaran untuk membangun
infrastruktur ekonomi seperti jalan, bendungan, dan lain-lain, akan memberikan manfaat kepada
semua pihak. Atau, pembukaan daerah terisolasi akan cenderung menguatkan terms of trade
kelompok masyarakat terpencil. Manfaat marjinal tindakan ini yang terbesar biasanya akan
dinikmati oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan mereka
yang berpenghasilan tinggi, dimana yang terakhir ini sebelumnya telah memiliki akses (meskipun
terbatas).

Fungsi Stabilisasi

Melalui fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat stabilisasi perekonomian agar berjalan dalam
kapasitasnya. Jika perekonomian dalam keadaan lesu maka peran pemerintah melakukan intervensi
dengan menambah pengeluaran, atau sebaliknya jika perekonomian terlalu panas atau pada saat
permintaan aggregat domestik tumbuh di atas kemampuan sektor penawaran untuk tumbuh, maka
peran pemerintah melakukan kebijakan fiskal ketat. Dalam stabilisasi tersebut pada dasarnya dilihat
dari dua hal, yaitu alat pengendali inflasi dan penstabil pertumbuhan ekonomi. Kedua hal ini pada
dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat. APBN juga dapat mengurangi dampak inflasioner
dengan melakukan sterilisasi anggaran, yaitu meningkatkan simpanan pemerintah pada Bank

(5)

Faktor Penyebab Kegagalan Pemerintah

 Ketidaksempurnaan Penyelenggara Pemerintahan.
 Informasi yang terbatas.
 Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta.
 Pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat.
 Hambatan dalam proses politik.

Anda mungkin juga menyukai