Anda di halaman 1dari 2

HIV AIDS

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG B. TANDA DAN GEJALA HIV/AIDS
Kasus paling awal infeksi HIV ditemukan dalam darah sampel diambil Gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS bisa dilihat dari 2 gejala
tahun 1959 dari seorang pria di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo (dahulu Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):
Zaire). Sampel yang menunjukan bahwa HIV ada lebih dari dua dekade sebelum Gejala Mayor:
laporan CDC pertama. 1. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan.
AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1981 oleh Pusat Pengendalian dan 2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.
Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) yang berbasis di Atlanta, 3. Demem berkepanjangan lebih dari 1 bulan.
Geogria. Hampir satu juta orang di Amerika Serikat didiagnosis dengan AIDS 4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis.
selama 25 tahun pertama. Lebih dari setengah juta orang Amerika meninggal 5. Demensia/HIV ensefalopati.
karena AIDS. Pada 2006, lebih dari 50.000 orang Amerika telah menjadi HIV + Gejala Minor :
(CDC,2008). Namun, AIDS bukan hanya sebuah epidemic di Amerika Serikat. 1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan.
Penyakit AIDS ini adalah penyakit ditemukan di negara di seluruh dunia. 2. Dermatitis generalisata.
Tahun 2007, menurut data yang dikumpulkan oleh Amerika bersama 3. Adanya herpes zostermulti segmental dan herpes zoster berulang.
Program HIV/AIDS (UNAIDS), 33 juta orang hidup dengan infeksi HIV, 4. Kandidias orofaringeal.
hampir 3 juta orang menjadi terinfeksi HIV dan 2 juta orang meninggal 5. Herpes simpleks kronis progresif.
(UNAIDS, 2007). 6. Limfadenopati generalisata.
Kasus HIV/AIDS di Indonesia di laporkan pertama kali pada tahun 1987 di Bali, 7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.
dan sampai akhir tahun 2003 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 4.091. 8. Renitis virus sitomegalo.
Jumlah kasus terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, disusul Papua, Jawa
Timur, Riau 9Batam) dan Bali. C. Penyebab HIV/AIDS
Tujuan : 1. Penyebab orang terinfeksi HIV biasanya didapat melalui hubungan
a. Tujuan umum: seksual atau terpapar darah atau cairan tubuh dari orang lain yang
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Pencegahan penyakit HIV/AIDS selama terinfeksi. Hal ini dapat terjadi:
10 menit, diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang Pencegahan 2. Selama kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, terutama jika
penyakit HIV/AIDS. melakukan hubungan seks vagina atau anal (melalui dubur) tanpa
Tujuan khusus: kondom
1) Mengetahui pengertian dari HIV/AIDS 3. Dengan berbagi jarum suntik yang digunakan oleh orang yang
2) Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS terinfeksi.
3) Memahami pencegahan dari penyakit HIV/AIDS 4. Penularan dari ibu hamil ke bayinya dapat terjadi selama kehamilan,
Garis-garis Besar Materi: kelahiran, atau menyusui, meskipun hal ini jarang terjadi ketika sang
1. Pengertian HIV/AIDS ibu mengonsumsi obat HIV selama dan setelah kehamilan.
2. Tanda dan gejala HIV/AIDS 5. Infeksi HIV tidak menyebar melalui kontak biasa.
3. Penyebab penularan HIV/AIDS 6. Individu tertentu mungkin memiliki peningkatan risiko infeksi HIV,
yaitu:
Metode: Ceramah Tanya Jawab
7. Pria yang berhubungan seks dengan pria (lelaki suka lelaki)
Media dan Alat Peraga: Power Point Leaflet 8. Pengguna narkoba suntikan yang berbagi jarum
Evaluasi : 9. Mitra seksual orang yang terinfeksi HIV
a. Evaluasi Struktur 10. Orang dengan riwayat penyakit menular seksual
Persiapan Media 11. Korban pemerkosaan
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan 12. Pria dan wanita yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan
dalam penyuluhan yaitu : Power Point, Leaflet banyak pasangan
b. Evaluasi Proses 13. Pria dan wanita yang menukar seks dengan uang atau obat-obatan
1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta terlarang
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan. 14. Siapapun yang secara tidak sengaja terjebak dengan jarum atau benda
2. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan. tajam di fasilitas kesehatan
3. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran. D. Pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang tersedia dan 1. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual, yaitu apabila
tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan salah seorang pasangna sudah terinfeksi HIV dan AIDS seseorang
berlangsung. harus berperilaku seksual yang aman dan bertanggung vjawab. Yaitu
c. Evaluasi Hasil hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan sendiri
1. Jangka Pendek (suami/istri sendiri). Apabila salah seorang pasangan sudah terinfeksi
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus menggunakan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan kondom secara benar.
oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan : 2. Pencegahan penularan melalui darah, yaitu :
1) Sebutkan apa itu HIV/AIDS!  Tranfusi darah = memastikan bahwa darah yang dipakai untuk tranfusi
2) Sebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS! tidak tercemar HIV.
3) Sebutkan penyebab tertular HIV/AIDS!  Alat suntik dan alat lain yang dapat melukai kulit yaitu, desinfeksi
4) Sebutkan jenis-jenis KB! atau membersihkan alat-alat seperti jarum, alat ukur, alat tusuk untuk
2. Jangka Panjang tindik dan lain-lain dengan pemanasan atau larutan desinfektan.
Meningkatkan pengetahuan pada warga tentang penyakit AIDS/HIV  Pencegahan penularan dari ibu anak, yaitu penularan HIV dari seorang
sehingga dapat mencegah terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS. ibu yang terinfeksi dapat terjadi selama masa kehamilan, selama
BAB III proses persalinan atau setelah kelahiran melaluli ASI. Tanpa adanya
intervensi apapun, sekitar 15% sampai 30% ibu dengan infeksi HIV
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS
akan menularkan infeksi selama masa kehamilan dan proses
persalinan. Pemberian air susu ibu meningkatkan risiko penularan
A. PENGERTIAN HIV/AIDS sekitar 10-15%. Risiko ini tergantung pada factor-faktor klinis dan
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah bisa saja bervariasi tergantung dari pola dan lamanya masa menyusui.
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh 3.Penularan dari Ibu ke Anak dapat dikurangi dengan cara berikut:
virus yang disebut HIV. Dalam bahasa Indonesia AIDS disebut sindrom  Pengobatan : jelas bahwa pengobatan preventatif antiretroviral
cacat kekebalan tubuh (Depkes, 1997). jangka pendek merupakan metode yang efektif dan laying untuk
HIV atau Human Immunodeficiensy Vyrus adalah virus yang mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Ketika dikombinasikan
menyerang system kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS atau dengan dukungan dan konseling makanan bayi, dan penggunaan
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sindrom kekebalan metode pemberian makanan yang lebih aman, pengobatan ini dapat
tubuh oleh infeksi HIV. Perjalanan penyakit ini lambat dan gejela-gejala mengurangi risiko infeksi anak hingga setengahnya.
AIDS rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah terjadinya infeksi, bahkan  Operasi Caesar : dari jumlah bayi yang terinfeksi melalui penularan
dapat lebih lama lagi. Virus yang masuk ke dalam tubuh manusia terutama ibu ke anak, diyakini bahwa sekitar dua pertiga terinfeksi selama masa
melalui perantara darah, semen dan secret vagina. Sebagian besar (75%) kehamilan dan sekitar saat persalinan.
penularan terjadi melalui hubungan seksual. Berdasarkan data Kementrian
kesehatan RI terjadi laju peningkatan kasus baru HIV yang semakin cepat.  Menghindari pemberian ASI : risiko penularan dari ibu ke anak
meningkat takala anak disusui. Walaupun ASI dianggap sebagai
nutrisi yang terbaik bagi anak, bagi ibu penyandang HIV-positif,

1
HIV AIDS
sangat dianjurkan untuk mengganti ASI dengan susu formula guna
mengurangi risiko penularan terhadap anak

Anda mungkin juga menyukai