MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada BAB III PEMBAHASAN
perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks
bagi perempuan karena berkaitan dengan keadaan fisik dan kejiwaannya. Selain 3.1 Pengertian Menopause
perempuan mengalami stress fisik dapat juga mengalami stress psikologi yang Menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa
mempengaruhi keadaan emosi dalam menghadapi hal normal sebagaimana yang kesuburan dan masa reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya
dialami oleh semua perempuan (Baziad, 2004). masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan
Semakin bertambah umurnya maka pertumbuhan dan perkembangan akan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir
berada pada suatu tahap yang mengakibatkan berbagai perubahan fungsi tubuh. dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di
Perubahan fungsi tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada pertengahan usia empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini,
proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan yang ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin
terjadi tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena proses menua terjadi menurun secara alami dari hormon esterogen dan progesteron.
suatu fase yaitu fase menopause. Menopause merupakan fase dimana wanita Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni
tidak mengalami menstruasi. Seringkali wanita menghadapi menopause dengan saat indung telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan
rasa cemas dan takut karena memasuki usia tua dan sudah tidak dapat melahirkan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki
anak (Palupi, 2012). pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik
Menurunnya hormon estrogen, hormon progesteron dan hormon seks dapat maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi
menimbulkan gejala fisik yang mungkin dialami saat mencapai masa menopause menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah
yakni berupa rasa panas yang tiba-tiba menyerang bagian atas tubuh, keluar dibuahi.
keringat yang berlebihan pada malam hari, sulit tidur, iritasi pada kulit, gejala 3.2 Jenis-Jenis Menopause
pada mulut dan gigi, kekeringan vagina, kesulitan menahan buang air kecil, dan Monopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
peningkatan berat badan (Spencer, 2008). Perubahan keseimbangan hormonal ini 1. Menopause Alamiah
dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis ditandai dengan sikap yang mudah Monopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) yang tidak menentu, tahun. Monopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai
menurunnya kemampuan berfikir dan daya ingat. Untuk itu promosi kesehatan indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh prosesnya
diperlukan agar wanita semakin siap mengahadapi gejala-gejala menopause kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi
tersebut. mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian dan akan kembali lagi.
Menstruasi datang secara fluktuatif. Lama intensitasnya dan alirannya
1.2 Tujuan Memberikan pemahaman dan kesiapan wanita terhadap gejala dan mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
dampak menopause. alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak
1.3 Sasaran Kegiatan promosi kesehatan ini ditujukan kepada wanita lanjut membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
usia menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat
BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
PROMOSI KESEHATAN MENOPAUSE yang terjadi pada saat menopause.
 
2. Monopause Dini
Topik : Menopause
Menopause dini ini terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai
Pokok bahasan : Wanita Menopause
menopause yang cepat, tetapi menopause dini biasanya didefinisikan
Target /sasaran : PKK Sawangan Permai
sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kadang-kadang,
Hari / Tanggal : 20 Januari 2020
menopause dini juga disebut sebagai kegagalan ovarium dini (premature
Waktu : 30 menit
ovarian failure, POF) karena hal tersebut adalah masalah yang telah
Tempat : Balai desa Kelurahan Pasir Putih, Sawangan.
menyebabkan menopause datang lebih cepat. Namun demikian, sangat
Tim Penyuluhan : 1. Hana Bakti Agustina Saputri
penting untuk mencatat bahwa POF dan menopause dini tidak selalu
2. Sintha Suryani
merupakan hal yang sama. Tidak semua kasus POF adalah permanen pada
2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU) beberapa kasus, fungsi ovarium dapat dipulihkan dan menstruasi dapat
Setelah mendapatkan penjelasan tentang menopause peserta dapat berlangsung kembali. Seperti yang kita ketahui, menopause ditentukan oleh
memahami pengertian dan pemahaman mengenai menopause termasuk gejala masa menstruasi yang paling akhir dan hal ini hanya dapat terjadi jika POF
yang menyertai,dan cara menghadapi menopause. bersifat permanen.
Menopause ini disebabkan oleh gaya hidup seperti merokok,
2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) kebiasaan minum-minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat dan
Setelah mendapatkan penjelasan tentang menopause peserta dapat : kurang berolahraga. Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak
1. Menjelaskan pengertian menopause ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam watu yang
2. Memahami gejala yang menyertai menopause sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya
3. Memahami cara menghadapi menopause tampak lebih parah. Terlihat dari keluhan yang mereka alami, yaitu
osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat.
2.3 Materi  Penyuluhan
1. Pengertian menopause 3.3 Tahapan Menopause
2. Jenis-jenis menopause Secara medis, kata menopause mengacu pada tenggal menstruasi terakhir.
3. Tahapan menopause Gejala menopause terjadi sebelum dan sesudah menopause yang sebenarnya yang
4. Gejala menopause disebut klimakterium. Jadi, sebelum benar-benar terjadi menopause atau mati
5. Perubahan yang terjadi saat menopause haid ada beberapa tahapan. Berikut ini, terdapat empat tahapan menopause yang
6. Komplikasi menopause dilihat dari sisi fisik antara lain:
7. Cara menghadapi meopause
1. Pramenopause
Istilah ini mengacu pada kondisi wanita yang berada di ambang
2.4 Metode : Ceramah, Diskusi menopause. Menstruasi sudah mulai tidak teratur, namun belum muncul
tanda-tanda klasik gejala menopause, seperti hot flashes atau semburan
2.5 Media : Leaflet, Power Point panas dari dada hingga wajah atau kekeringan vagina. Premenopause
2.7 EVALUASI biasanya dialami oleh wanita pada usia 40-an. Kondisi masih subur, artinya
1. Peserta dapat menyebutkan pengertian menopause masih bisa hamil.
2. Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis menopause 2. Perimenopause.
3. Peserta dapat menyebutkan tahapan menopause Istilah ini mengacu pada kondisi wanita disekitar puncak proses
4. Peserta dapat menyebutkan gejala menopause menopause. Menstruasi mulai kacau, kadang datang, kadang tidak serta
5. Peserta dapat menyebutkan perubahan yang terjadi ssat menopause datang dengan waktu yang tidak teratur. Volume darah pun kadang banyak
6. Peserta dapat menyebutkan komplikasi pada menopause membanjir, kadang hanya berupa vlek. Pada tahap ini seorang wanita
7. Peserta dapat menjelaskan cara menghadapi menopause perimenopause sudah mengalami semburan panas, insomnia, berkeringat di
malam hari dan gejala-gejala lainnya. Perimenopause terjadi sekitar dua
tahun sebelum menstruasi terakhir sampai sekitar dua tahun sesudahnya.
Dialami oleh wanita pada usia 50an
1
 MENOPAUSE
3. Menopause
Menopause dimulai setelah menstruasi terakhir dan ditentukan
setelah berhenti selama 12 bulan. Sangat penting anda mencatat tanggal
terakhir menstruasi karena jika terjadi pendarahan vagina dalam jangka
waktu satu tahun sejak tanggal tersebut, dianggap tidak normal. Oleh karena
itu, diharuskan untuk memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan. Pada
tahap ini anda akan mengalami vagina kering (atrofi) sehingga terjadi
iritasi, sulit menahan kencing (urinary incontinence), berkurangnya libido,
suasana hati berubah-ubah dan sensitive.
4. Pascamenopause
Istilah ini mengacu pada tahapan ketida dan terakhir dari hidup
kebanyakan wanita. Dialami oleh wanita yang sudah tidak menstruasi
setidaknya selama empat tahun sampai akhir hidupnya. Dengan kata lain,
setelah melewati menopause maka anda akan masuk dalam periode
pascamenopause sepanjang sisa hidup anda.
3.4 Gejala Menopause
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar
estrogern dan progesterone. Karena fungsi ovarium berkurang, maka
ovarium mengahsilkan lebih sedikit estrogen/progesterone dan tubuh
memberikan reaksi. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap
menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan
hormone, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi
secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi
jika menopause disebabkanoleh pengangkatan ovarium.
Adapun gejala-gejala lain dari menopause antara lain:
1. Menstruasi yang tidak teratur
2. Hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher dan dada yang
berlangsung selama beberapa menit, pusing, lemah atau sakit).
3. Menurunnya kesuburan
4. Kering pada vagina
5. Tidur terganggu
6. Suasana hati yang mudah berubah
7. Bertambahnya lemak pada area perut
8. Perubahan kulit
9. Penipisan rambut
10. Sakit mengambil nafas panjang
3.5 Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause
1. Perubahan Kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang
menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kaget
sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan
seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng.
Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan dan juga
merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu
2. Perubahan Fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami
perubahan kulit. Lemak bagian bawah kulit menghilang sehingga
kulit mengendor, jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar
matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada
kulit tumbuh bitnik-bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi
sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Karena menurunnya
estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambar
dan mereabsorbsi sari makanan makin kurang. Kerja usus halus
yang semakin berkurang maka menimbulkan gangguan buang air
besar berupa obstipasi.
3.6 Komplikasi Menopause
Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu nasihat atau
mengobatan medis untuk menghilangkan gejala-gejalanya. Akan tetapi,
perubahan kadar hormone (khususnya estrogen) yang memberi ciri
menopause dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi dikemudian hari.
Komplikasi yang menyertai menopause diantaranya:
1. Masalah Organ Reproduksi
Defisiensi estrogen menyebabkan vagina kehilangan
kolagen, jaringan adiposa dan kemampuan menahan air, sehingga
dinding vagina menyusut. Akibatnya permukaan vagina rentan
terhadap perdarahan dengan trauma minimal. Gejala yang sering
dirasakan adakah rasa kering, iritasi vulva, rasa panas, rasas gatal,
sakit saat kencing dan nyeri saat berhubungan seksual (dyspareunia),
serta perdarahan setelah hubungan seksual. Hali ini lah yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dan mempengaruhi
kesehatan seksualnya
2. Osteoporosis
Merupakan pengeroposan tulang yang membuat rasa nyeri
dan berpotensi mengalami patah tulang. Selama usia reproduksi
seorang wanita, esterogen melindungi tulang dengan menjaga
keseimbangan antara resorpsi dan pembentukan tulang.
3. Penyakit Kardiovaskuler
2
Merupakan permasalahan yang meliputi jantung dan system
pembuluh darah yang memasok darah keseluruh tubuh. Di dalamnya
termasuk permasalahan seperti vangina, serangan jantung dan stroke.
Kemungkinan bisa juga mengalami peningkatan kadar kolesterol
setelah menopause dan penumpukan kolesterol LDL (dikenal sebagai
kolesterol “jahat”) yang dapat mempersempit dan menyumbat
pembuluh arteri sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit
kardiovaskuler.
4. Penyakit Hati
Defisiensi estrogen pada menopause menyebabkan
peningkatan kerentanan terhadap perkembangan penyakit hati.
Penurunan kadar estrogen pada menopause menyebabkan
kecenderungan terjadinya stress oksidatif pada organ hati.
5. Obesitas
Memasuki menopause mengubah cara tubuh untuk
menyimpan lemak. Sebelum menopause, wanita biasanya menyimpan
kelebihan lemak disekitar panggul dan paha, yang menyebabkan
bentuk tubuh wanita seperti “buah pear”. Namun demikian, setelah
menopause kelebihan lemak disimpan di sekitar pinggang dan perut
yang menyebabkan bentuk tubuh seperti “buah apel”. Bentuk tubuh
seperti “buah apel” ini diikuti dengan peningkatan resiko terkena
penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan kanker tertentu (misalnya kanker
payudara).
6. Demensia
Hubungan antara menopause dengan maslah memori tidak
sepenuhnya jelas, tetapi tampaknya hormone-hormon wanita
memainkan beberapa peran dalam fungsi otak yang normal.
Meskipun demensia secara normal tidak mempengaruhi wanita
sampai mereka berada pada masa pascamenopause, munculnya
menopause bisa jadi memiliki peran dalam kemunduran memori.
3.7 Cara Menghadapi Menopause
1. Menjaga pola makan seimbang
a. Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti
dengan mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan
takaran yang lebih rendah. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram
tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari.
b. Sayuran, jangan dimasak terlalu lama karena vitamin yang terdapat
dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
c. Gunakan minyak zaitun atau mentega rendah kalori untuk
memasak makanan, baik dalam menumis atau hanya menggoreng
biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam
tubuh.
d. Rutin minum air putih
e. Konsumsi buah-buahan
f. Konsumsi oatmeal dan biji-bijian sebagai pengganti nasi
g. Konsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan
D. Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh
tubuh, jika berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh.
Jangan sembarangan mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya
harus tepat, karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu
saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi, bisa-bisa
malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
2. Menghindari konsumsi makanan & minuman seperti :
a.
Alkohol. Minuman ini efeknya buruk bagi kesehatan dan
menimbulkan kelelahan pada otot.
b. Daging lemak. Pada masa menopause, wanita banyak yang
mengalami obesitas dan harus menjauhi daging berkemak agar
terhindar dari gangguan kesehatan lainnya.
c. Gula dan garam. Gula dan garam yang berfungsi menyedapkan
masakan, namun sebaiknya dikurangi sebab memicu penyakit seperti
tekanan darah dan juga kencing manis.
d. Nasi dan Kentang. Sumber karbohidrat yang jika dikonsumsi terlalu
banyak akan membuat tubuh cepat Lelah dan kadar gula darah
meningkat.
e. Kefein pada kopi dan teh. Kafein dapat membuat detak jantung lebih
aktif dan anda lebih sulit tidur. Ini jelas kurang baik untuk kesehatan.
3. Gaya hidup Sehat. Dengan berolahraga, misalnya latihan ketahan
tubuh seperti jalan kaki atau jogging, olahraga dengan
menggunakan beban.
4. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena
bagaimana pun, menopause pasti akan datang. Tentu saja, anggota
keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita
yang menopause.