Tugas Perkerasan Jalan Raya Perkerasan Kaku
Tugas Perkerasan Jalan Raya Perkerasan Kaku
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 KELAS 3KBG1
Ruji (dowel) : Ya
- Bus besar = 45
- Truk 2 as = 600
- Truk 3 as = 653
- Pertumbuhan lalu lintas (i) :
Bus besar = 0,06
Truk 2 as = 0,02
Truk 3 as = 0,001
- Umur rencana = 20 tahun
Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 2 arah untuk jalan arteri.
BAB II
Data LHR pada Batas Kabupaten Ponorogo – Dengok ini adalah data yang
didapatkan dari pihak instansi terkait seperti tim survey dari PT. Saka Buana Yasa
Selaras yang ada di Jl. Puncak No.05, Malang, 65144.
2.1.1 Data lalu lintas harian (LHR) tahun 2016 hari ke-1 batas Kabupaten
Ponorogo-Dengok
VOLUME LALU LINTAS (Kend)
KENDARAAN KENDARAAN
WAKTU BUS BESAR TRUK BESAR
RINGAN BERAT
(Kend/jam) (Kend/jam)
(Kend/jam) (Kend/jam)
06.00 - 07.00 68 1 15 2
07.00 - 08.00 61 0 19 4
08.00 - 09.00 70 0 23 9
09.00 - 10.00 68 0 16 7
10.00 - 11.00 72 2 16 12
11.00 - 12.00 78 2 26 7
12.00 - 13.00 78 1 28 17
13.00 - 14.00 72 1 24 15
14.00 - 15.00 80 2 22 15
15.00 - 16.00 78 1 23 11
16.00 - 17.00 88 1 18 21
17.00 - 18.00 62 0 18 26
18.00 - 19.00 54 0 16 35
19.00 - 20.00 72 1 18 37
20.00 - 21.00 44 0 8 40
21.00 - 22.00 21 0 2 32
TOTAL 1066 12 292 290
2.1.2 Data lalu lintas harian (LHR) tahun 2016 hari ke-1 batas Dengok-
Kabupaten Ponorogo
KENDARAAN KENDARAAN
WAKTU BUS BESAR TRUK BESAR
RINGAN BERAT
(Kend/jam) (Kend/jam)
(Kend/jam) (Kend/jam)
06.00 - 07.00 62 3 29 26
07.00 - 08.00 58 2 17 16
08.00 - 09.00 81 9 25 23
09.00 - 10.00 79 8 33 35
10.00 - 11.00 90 2 30 23
11.00 - 12.00 85 3 25 31
12.00 - 13.00 104 2 16 34
13.00 - 14.00 98 1 26 30
14.00 - 15.00 90 0 20 16
15.00 - 16.00 73 0 14 17
16.00 - 17.00 87 0 28 17
17.00 - 18.00 66 1 13 11
18.00 - 19.00 45 0 9 29
19.00 - 20.00 52 0 9 10
20.00 - 21.00 55 1 7 26
21.00 - 22.00 35 1 7 19
TOTAL 1160 33 308 363
2.1.3 Data jumlah kendaraan 2 arah
2.3 Data Beban Sumbu Kendaraan
Perhitungan ini akan mendistribusikan beban roda sesuai tabel distribusi
beban, sehingga perhitungannya sebagai berikut:
Berdasarkan grafik tersebut, maka dapat dihitung nilai CBR yang mewakili
dengan interpolasi sebagai berikut :
x−3,07 (90 %−85 % )
=
2,65−3,07 (100 %−85 %)
x−3,07 5%
=
−0,42 15 %
x = 2,93
2. Jumlah Kendaraan
- Bus Besar = 45
- Truk 2 Sumbu = 600
- Truk 3 Sumbu = 653
3. Jumlah Sumbu per Kendaraan
- Bus Besar =2
- Truk 2 Sumbu = 2
- Truk 3 Sumbu = 2
4. Jumlah Sumbu
- Bus Besar = 90
- Truk 2 Sumbu = 1200
- Truk 3 Sumbu = 1306
5. STRT (Sumbu tunggal roda tunggal)
Bus Besar = BS 3,060 JS 45
Truk 2 Sumbu = BS 2,822 JS 600
Truk 3 Sumbu = BS 6,250 JS 653
6. STRG (Sumbu tunggal roda ganda)
Bus Besar = BS 5,940 JS 45
Truk 2 Sumbu = BS 5,478 JS 600
7. STdRG (Sumbu tunggal roda tandem)
Truk 3 Sumbu = BS 18,750 JS 653
3.2 Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) Selama Umur Rencana 20
Tahun
JSKN=365 x JSKNH x R
Dimana : JSKNH = Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari
pada saat jalan dibuka
R = Faktor pertumbuhan komulatif
Berikut data nilai faktor pertumbuhan komulatif yang telah dihitung dari
rumus diatas :
1. Bus Besar
( 1+ 0,06 )20−1
R= = 36,786
0,06
JSKN = 365 x 2596 x 36,786 = 34855819,089
2. Truk 2 Sumbu
( 1+ 0,02 )20−1
R= = 24,297
0,02
JSKN = 365 x 2596 x 24,297 = 23022729,779
3. Truk 3 Sumbu
( 1+ 0,001 )20−1
R= = 20,191
0,001
JSKN = 365 x 2596 x 20,191 = 19131917,401
3.3 Perhitungan JSKN Rencana
perencanaan ini nilai FKB adalah 1,1 karena digunakan untuk jalan
arteri.
TE =1,53
STRG 59,4 16,335 302101,668 TT 0 TT 0
FRT=0,37
54,78 15,0645 2660561,993 FE =2,49 TT 0 TT 0
TE =1,28
STdRG 187,5 25,78125 2406229,211 FRT=0,31 TT 0 4000000 60,15573027
FE=2,51
Total 0% < 100% 60,16% < 100%
1. STRT
- Beban sumbu (kN) :
Bus Besar = 30,6 kN
Truk 2 sumbu = 28,22 kN
Truk 3 sumbu = 62,5 kN
- Beban Rencana per Roda (kN) :
Beban rencana per roda didapat dari nilai beban sumbu dalam kN dikali
faktor keamanan beban (FKB) dibagi dengan jumlah sumbu kendaraan.
Untuk STRT jumlah sumbu sama dengan 2.
Bus Besar = (30,6 x 1,1)/2 = 16,83 kN
Truk 2 sumbu = (28,22 x 1,1)/2 = 15,521 kN
Truk 3 sumbu = (62,5 x 1,1)/2 = 34,375 Kn
- Repetisi yang terjadi
Repetisi yang terjadi dapat diperoleh pada perhitungan tabel repetisi yang
terjadi.
- Faktor tegangan dan Erosi
Faktor tegangan dan erosi dapat diperoleh berdasarkan nilai tebal pelat
beton.
FRT = TE /fcf
FRT = TE /fcf
FRT = TE/fcf
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat
diambil 180 mm atau 18 cm