TINJAUAN KASUS
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama( Inisial Klien ) : Ny HE
2. Usia : 39 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Sunda
8. Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Sunda
9. Alamat Rumah : Gg Ciseupan RT 04/02, Desa
Sukasirna
Kec Sukaluyu, Kab Cianjur
10. Sumber Biaya : BPJS
11. Tanggal Masuk ICU : 09-07-2020, Jam: 11.30 WIB
12. Diagnosa Medis : PDP + Efusi pleura + ADHF
13. Tanggal Pengkajian : 10-07-2020, Jam: 16.00 WIB
14. No RM : 931488
Keterangan :
: Perempuan sudah meninggal :Laki-laki masih hidup
: Laki-laki sudah meninggal : Pasien
: Perempuan masih hidup : Tinggal serumah
: Menikah : Keturunan
F. Riwayat Psikososial – spiritual
Pasien mengatakan tinggal di daerah dengan lingkungan rumah bersih,
terdapat ventilasi, sarana MCK dan pembuangan sampah. Pasien telah
menikah dan memiliki 1 orang anak laki-laki. Saat ini pasien tinggal
bersama suami dan anaknya. Keluarga tidak dapat menjaga dan
menemani pasien selama dirawat di rumah sakit karena pasien tidak
boleh dikunjungi terkait dengan aturan di ruang isolasi. Pasien juga
mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang taat beribadah dibuktikan
dengan pasien rajin sholat, mengaji dan mengikuti kegiatan keagamaan
selama masih sehat.
c.
Fr
ekwensi:…………x/
minggu
4. Pola istirahat dan tidur
(sebelum dan saat sakit) : Jam/hari Jam/hari
La
ma tidur :………Jam/hari - Siang : jarang - Siang : 2 jam
W - Malam : 7 jam - Malam : 4 jam
aktu
- Siang : …………..jam sebelum tidur/ pengantar
- Malam : …………..jam tidur/pengantar tidur : membaca
K tidur : membaca doa
ebiasaan sebelum doa
tidur/pengantar tidur : tidur : pasien
( ) Penggunaan obat tidur hal tidur : - mengeluh sulit
( ) Kegiatan lain, Jelaskan tidur dan sering
……………. terjaga di malam
K hari karena
esulitan dalam hal tidur : mengalami sesak
( ) Menjelang tidur napas. Pasien
( ) sering/mudah terbangun juga mengeluh
( ) Merasa tidak puas tidak puas tidur
setelah bangun tidur dan istirahat tidak
Jelaskan alasannya …... cukup.
5. Pola aktivitas dan latihan
(sebelum dan saat sakit) : berjalan sendiri, terbatas di tempat
K dan melakukan tidur. Mandi, BAB,
egiatan dalam pekerjaan: aktivitas tanpa dan BAK
………… bantuan dilakukan di
W tempat tidur
aktu bekerja : luang: mengikuti dengan bantuan
………… acara perawat.
K keagamaan
egiatan waktu luang: luang: berdoa dan
………… beraktivitas: - mengubah posisi
K minimal tiap 2 jam
eluhan dalam beraktivitas: sekali untuk
………… menghindari
Ol dalam hal : - kontratur dan luka
ah raga : tekan
Je Keluhan
nis dalam
:……… beraktivitas:
Fr Pasien
ekwensi : mengeluh
……… kemampuan
K beraktifitas
eterbatasan dalam hal : menurun karena
( ) Mandi lelah, sesak
( ) Menggunakan pakaian napas saat/
( ) Berhias setelah aktivitas,
merasa tidak
nyaman setelah
beraktivitas,
merasa lemah
dalam hal :
mandi, eliminasi,
berpakaian,
berhias
6. Pola kebiasaan yang a. Merokok : a. Merokok : Tidak
mempengaruhi kesehatan Tidak
a. b. Minuman keras b. Minuman keras :
: Tidak Tidak
c. Ketergantungan c. Ketergantungan
( ) Ya obat : Tidak obat : Tidak
( ) Tidak
- Frekwensi: ……….
- Jumlah :………..
- Lama pemakaian :………..
b.
( ) Ya
( ) Tidak
- Frekwensi : ……….
- Jumlah : ……….
- Lama pemakaian : ……….
c.
( ) Ya
( ) Tidak
Jika Ya : Jelaskan :
Jenis, Lama pemakaian,
Frekwensi dan Alasan
H. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Pasien tampak lemah
- Kesadaran : composmentis. GCS 15 (E4 V5 M6)
- Tekanan Darah : 140/95mmHg
- Nadi : 118 x/Menit
- Pernafasan : 30 x/Menit
- Suhu : 36,7oC
- TB/BB : 150/50 Cm/Kg
b. Sistem Kardiovaskuler
Secara umum keadaan klien tampak lemah, konjungtiva
ananemis, bibir tidak sianosis, dan akral hangat. Hasil pemeriksaan
jantung klien meliputi; (1) Inspeksi: tidak tampak kardiomegali,
pergerakan jantung tampak jelas. (2) Palpasi: teraba Pulse Maximum
Index (PMI) di area ICS 5 midclavicularis line kiri selebar 1cm (iktus
kordis dalam batas normal). (3) Perkusi jantung timpani, tidak
ada pergeseran jantung akibat terdorong akumulasi cairan pleura.
(4) Asukultasi: Bunyi jantung I (S1) positif, Bunyi Jantung II (S2)
Positif, tidak ada murmur dan tidak ada gallop. Pulsasi karotis,
brakialis, dan radialis kuat dan teratur . Tidak ada pembesaran JVP.
Akral hangat dengan CRT < 2 detik. Range TTV dapat dilihat di tabel
berikut:
c. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak normal, dan ROM normal. Hasil kekuatan 5 5 otot pada
5 5
kedua ekstremitas.
Semua refleks fisologis positif, refleks patologis negatif. Rangsang nyeri baik,
dan tidak terdapat tanda-tanda neuropati perifer. Terpasang infus NaCl di tangan
kanan.
d. Sistem Pencernaan
Bentuk abdomen normal. Tidak teraba massa dan tidak ada nyeri
tekan di semua kuadran abdomen. Bising usus positif, 3-5x/menit.
e. Sistem Persyarafan
Saat ini kesadaran klien Compos Mentis (CM), GCS 15, E4M6V5,
orientasi baik, pupil isokhor. Fungsi pendengaran, penciuman, dan
perabaan normal. Tidak tampak kelainan fungsi saraf kranial
maupun saraf spinal.
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Diagnostik
Analisa cairan tubuh effusi pleura (8 Juli 2020) menunjukan
negatif keganasan pada cairan effusi pleura dan peradangan
kronis spesifik.
Hasil X-Ray thorax tanggal 9 Juli 2020 menunjukan efusi pleura
kanan mengalami perbaikan dan adanya massa paru kanan.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan rapid test tanggal 8 Juli 2020 didapatkan hasil
Reaktif.
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 09 Juli 2020 didapatkan
hasil Hb 10.2 g/dL normal (12-16), Ht 33.7 % normal (37-47),
eritrosit 5.25 M/ul normal (4.2-5.4), leukosit 5.7 k/ul normal (4.8-
10.8), trombosit 388 k/ul normal (150-450), MCV 64.2 fL normal
(80-94), MCH 19.4 pg normal (27-31), MCHC 30.1 % normal (33-
37), limfosit differential 13.1% normal (26-36), GDS 141 mg%
normal (<180), ureum 30.8 mg% normal (10-50), kreatinin 0.9 mg
% normal (0.5-1.0), Natrium 134.6 mEq/L normal (135-148),
Kalium 4.22 mEq/L normal (3.50-5.30), Calcium ion 1.06 mmol/L
normal (1.15-1.29).
J. Penatalaksanaan
- Penatalaksanaan Medis
Terapi yang didapat selama di ruang ICU antara lain :
NaCl 500cc/24 jam
Furosemide 3 x 20mg IV
N-acetyl-L-cysteine (NAC) 3 x 1 kapsul
Omeprazole 1 x 40mg IV
Ceftriaxone 2 x 1gr IV
Levofloxacin 1 x 750mg Inf
Ketorolac 2 x 1 ampul IV
- Penatalaksanaan Keperawatan
(1) Posisi kepala dan badan 30-45 derajat
(2) Pertahankan jalan nafas dan ventilasi yang adekuat.
(3) Tanda-tanda vital usahakan stabil.
(4) Berikan terapi obat-obatan sesuai intruksi dokter
(5) Bantu aktivitas kehidupan sehari-hari di tempat tidur
(6) Kolaborasi dengan dokter dalam hasil pemeriksaan penunjang
DO: Respon
- Batuk tidak inflamasi
efektif
- Ronchi (+) Pelepasan
- Bunyi napas mediator kimia
menurun
- RR 30x/menit Peningkatan
- Takipnea
permeabilitas
- Hasil X-Ray thorax
kapiler
tanggal 9 Juli 2020
menunjukan efusi pleura
kanan Eksudat purulen
pada bronkus
Peningkatan
produksi secret
Penurunan
kemampuan
batuk efektif
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
2. EFUSI Pola napas tidak
PLEURA: efektif
Penumpukan
DS : cairan pada
Pasien mengatakan sesak rongga pleura
napas dan sesak membaik
dengan perubahan posisi Ekspansi paru
duduk terbatas
DO :
Gangguan fungsi
- Penggunaan
paru
otot bantu pernapasan
- Takipnea
- RR 30x/menit Ventilasi
terganggu
Hipoksia
Pernapasan
cepat dan dalam
Dispnea / Sesak
Nafas
DO: Ventilasi
Pasien tampak lemah
terganggu
Hipoksia
Pernapasan
cepat dan dalam
Dispnea / Sesak
Nafas
Penurunan
suplai O2 ke
jaringan
Kelemahan dan
kelelahan
Intoleransi
aktivitas
Pernapasan
cepat dan dalam
Dispnea / Sesak
Nafas
Gangguan pola
tidur
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN
PRIORITAS
1. Bersihan jalan nafas b.d. hipersekresi jalan napas
2. Pola napas tidak efektif b.d. hambatan upaya napas
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan
4. Gangguan pola tidur b.d. hambatan lingkungan
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Edukasi Edukasi
6. Ajarkan teknik batuk efektif 6. Pengumpulan sekresi dapat
mengganggu jalannya
pernapasan
Kolaborasi Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian 7. Untuk mengencerkan dahak
mukolitik yang menghalangi saluran
pernapasan
No.
Implementasi
No Dx. Tanggal/Jam Paraf Evaluasi ( SOAP) dan paraf
( Respon dan atau Hasil )
Kep
1. 1 10-07-2020/ Observasi Tanggal : 10-07-2020
16.00 WIB 1. Memonitor Jam : 18.00
pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) S : Pasien mengatakan
16.05 WIB R/ Dispnea sesak napas dan sesak
2. Memonitor membaik dengan perubahan
16.07 WIB bunyi napas tambahan posisi duduk
R/ Ronchi (+) O:
3. Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma) - Batuk efektif
R/ Sputum tidak keluar cukup menurun
16.10 WIB - Ronchi (+)
Terapeutik - Bunyi napas
4. Memposisikan semi-Fowler atau Fowler menurun
16.12 WIB R/ Posisi semi fowler. - RR 30x/menit
- Takipnea
5. Memberikan oksigen A: Masalah belum teratasi
16.13 WIB R/ Saat ini terpasang O2 12 liter/menit non rebreathing mask P: Intervensi 1-5 dilanjutkan
Edukasi
6. Mengajarkan teknik batuk efektif
R/ Batuk tidak efektif menurun.
2. 2 10-07-2020/
16.02 WIB S:
Observasi Pasien mengatakan sesak
16.11 WIB 1. Mengidentifikasi adanya kelelahan napas dan sesak membaik
otot bantu napas dengan perubahan posisi
R/ Sianosis tidak ada duduk
16.03 WIB 2. Mengidentifikasi efek perubahan posisi terhadap O:
status pernapasan - RR= 30x / menit saat posisi
R/ RR sedikit meningkat jika pasien beraktivitas. semi fowler, SpO2 98%.
3. Memonitor status respirasi dan oksigenasi - Penggunaan
R/ RR= 30x / menit saat posisi semi fowler, SpO2 98%, otot bantu pernapasan
16.01 WIB terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, ronchi (+) A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi 1-5 dilanjutkan
Terapeutik
4. Mempertahankan kepatenan jalan napas
16.09 WIB R/ Pasien mengatakan sesak napas dan sesak membaik
dengan posisi duduk
5. Memfasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
R/ Menggunakan tumpukan bantal
16.15 WIB
Edukasi
16.14 WIB 6. Mengajarkan melakukan teknik relaksasi napas
dalam
R/ Pasien tampak sedikit rileks
7. Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri
3. 3 10-07-2020/ R/ Pasien dapat mengikuti
16.20 WIB S:
- Mengeluh lelah
Observasi - sesak napas saat/
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan setelah aktivitas
16.23 WIB kelelahan - merasa tidak nyaman
R/ Pasien merasa tidak nyaman setelah beraktivitas, merasa setelah beraktivitas
16.25 WIB lemah. - merasa lemah
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
16.30 WIB R/ Pasien mengeluh lelah O: Pasien tampak lemah
3. Memonitor pola dan jam tidur
R/ Sering terjaga A: Masalah teratasi sebagian
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas P: Intervensi 1-11 dilanjutkan
16.45 WIB R/ Pasien mengeluh sesak napas saat/ setelah aktivitas
Kolaborasi
11. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
4. 4 10-07-2020/ R/ Pasien mendapat diit bubur saring rendah serat 1000 kall
16.25 WIB dan cair entrasol 3 x 200 kall. S:
- Mengatakan tidur cukup
Observasi membaik
16.27 WIB 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan - Mengeluh masih sering
tidur terjaga
R/ Pasien mengeluh sulit tidur dan kemampuan beraktifitas - Mengeluh tidak puas
menurun, mengeluh tidak puas tidur, istirahat tidak cukup. tidur
17.19 WIB 2. Mengidentifikasi faktor pengganggu - Mengeluh istirahat
tidur ( fisik/psikologi ) cukup sedikit teratasi
R/ Karena sesak napas O:-
17.20 WIB A : Masalah teratasi sebagian
Terapeutik P: Intervensi 1-6 dilanjutkan
17.25 WIB 3. Memodifikasi lingkungan (mis;
pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur )
R/ Lampu cahaya dimatikan, alarm monitor diperkecil
17.02 WIB 4. Memfasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
R/ Membaca doa-doa sebelum tidur
5. Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan (mis; pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur)
17.04 WIB R/ Pasien tampak nyaman
6. Menyesuaikan jadwal pemberian obat
dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga
R/ Pemberian obat dan tindakan dilakukan sebelum pasien tidur
dan saat subuh
Edukasi
7. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
R/ Pasien tampak mendengarkan
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx.
No Tanggal Evaluasi ( SOAPIER) Paraf
Kep
1. 11-07- 1 S : Pasien mengatakan masih sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
2020 O:
- Batuk efektif menurun
- Ronchi (+) berkurang
- Bunyi napas menurun
- RR 30x/menit
- Takipnea
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1-5 dilanjutkan
I:
Observasi
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. ronkhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
4. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
5. Berikan oksigen non rebreathing mask
E:
DS : Pasien mengatakan masih sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
DO:
- Batuk efektif menurun
- Ronchi (+) cukup menurun
- Bunyi napas menurun
- RR 29x/menit
- Takipnea
R: Intervensi nomor 1, 2, 4 dan 5 dilanjutkan
11-07-
2. 2020 2
S : Pasien mengatakan sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
O:
- RR= 29x / menit saat posisi semi fowler, SpO2 99%.
- Penggunaan otot bantu pernapasan (sedang)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1-4 dan 6 dilanjutkan
I: Observasi
1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
3. Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan
otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
E:
DS: Pasien mengatakan sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
DO :
- RR= 32x / menit saat posisi semi fowler, SpO2 99%.
11-07- - Penggunaan otot bantu pernapasan (sedang)
3. 2020 3 R : Intervensi nomor 1-4 dilanjutkan
S:
- Mengeluh lelah cukup menurun
- sesak napas saat/ setelah aktivitas
- merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
- merasa lemah cukup menurun
O: Pasien tampak lemah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 1-3, 5-6 dan 9-10 dilanjutkan
I: Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
9. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
10. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
11. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
E:
DS :
- Mengeluh lelah cukup menurun
- sesak napas saat / setelah aktivitas (sedang)
- merasa tidak nyaman setelah beraktivitas (sedang)
- merasa lemah cukup menurun
DO: Pasien tampak lemah
11-07- R : Intervensi nomor 2-3, 5-6 dan 9-10 dilanjutkan
4. 2020 4
S:
- Mengatakan tidur cukup membaik
- Mengeluh sering terjaga teratasi sebagian
- Mengeluh tidak puas tidur
- Mengeluh istirahat cukup teratasi sebagian
O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1, 3 dan 5-6 dilanjutkan
I:
Observasi
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Terapeutik
3. Modifikasi lingkungan (mis; pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat
tidur )
5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis; pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur)
6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga
E:
DS:
- Mengatakan tidur cukup membaik
- Mengeluh sering terjaga teratasi sebagian
- Mengeluh tidak puas tidur
- Mengeluh istirahat cukup teratasi sebagian
DO : -
R: Intervensi nomor 1, 3 dan 5-6 dilanjutkan
12-07-
2020
5. 1
S : Pasien mengatakan masih sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
O:
- Batuk efektif menurun
- Ronchi (+) menurun
- Bunyi napas menurun
- RR 35x/menit
- Takipnea
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1-2 dan 4-5 dilanjutkan
I:
Observasi
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. ronkhi kering)
Terapeutik
4. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
5. Berikan oksigen non rebreathing mask
6. Test swab yang ke-2
E:
DS : Pasien mengatakan masih sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
DO:
- Batuk efektif menurun
- Ronchi (+) menurun
- Bunyi napas menurun
12-07-
- RR 37x/menit
2020
6. 2 - Takipnea
R: Intervensi nomor 1, 2 dan 4-6 dilanjutkan
S : Pasien mengatakan sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
O:
- RR= 35x / menit saat posisi semi fowler, SpO2 98%.
- Penggunaan otot bantu pernapasan (sedang)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1-4 dilanjutkan
I: Observasi
1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
3. Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan
otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
E:
DS: Pasien mengatakan sesak napas dan sesak membaik dengan perubahan posisi duduk
12-07- DO :
2020 - RR= 37x / menit saat posisi semi fowler, SpO2 98%.
7. 3 - Penggunaan otot bantu pernapasan (sedang)
R : Intervensi nomor 1-4 dilanjutkan
S:
- Mengeluh lelah cukup menurun
- sesak napas saat/ setelah aktivitas cukup menurun
- merasa tidak nyaman setelah beraktivitas (sedang)
- merasa lemah cukup menurun
O: Pasien tampak lemah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 2-3, 5-6 dan 9-10 dilanjutkan
I: Observasi
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
9. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
10. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
E:
DS :
- Mengeluh lelah cukup menurun
- sesak napas saat / setelah aktivitas cukup menurun
12-07- - merasa tidak nyaman setelah beraktivitas (sedang)
2020 - merasa lemah cukup menurun
8. 4 DO: Pasien tampak lemah
R : Intervensi nomor 2-3, 5-6 dan 9-10 dilanjutkan
S:
- Mengatakan tidur cukup membaik
- Mengeluh sering terjaga teratasi sebagian
- Mengeluh tidak puas tidur
- Mengeluh istirahat cukup teratasi sebagian
O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi nomor 1, 3 dan 5-6 dilanjutkan
I:
Observasi
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Terapeutik
3. Modifikasi lingkungan (mis; pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat
tidur )
5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis; pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur)
6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga
E:
DS:
- Mengatakan tidur cukup membaik
- Mengeluh sering terjaga teratasi sebagian
- Mengeluh tidur cukup puas
- Mengeluh istirahat cukup teratasi sebagian
DO : -
R: Intervensi nomor 1, 3 dan 5 dilanjutkan