Bahan Ajar Ketatausahaan Madrasah PDF
Bahan Ajar Ketatausahaan Madrasah PDF
PENGELOLAAN
KETATAUSAHAAN
BAHAN AJAR PELATIHAN CALON KEPALA MADRASAH
BAHAN AJAR
PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN
PELATIHAN CALON KEPALA MADRASAH
Oleh:
KEMENTERI AGAMA RI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, shalawat dan salam senantiasa
terlimpah atas Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan para shahabatnya yang
telah menghantarkan umat manusia dari kondisi batil menuju kondisi hak, dan telah
bahan ajar Pengelolaan Ketatausahaan sebagai salah satu bahan bacaan peserta
pelatihan.
Bahan ajar ini merupakan bahan utama pembelajaran dalam Pelatihan Calon Kepala
Madrasah yang merupakan rangkaian dari mata pelatihan kelompok inti: Kepemimpinan
Akhirnya, Penulis berharap bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi dunia pelatihan
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
B. Kompetensi .......................................................................................................... 1
5. Administrasi Keuangan.................................................................................. 7
ii
BAHAN AJAR
PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN
A. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang administrasi persuratan dan kearsipan;
admnistrasi kurikulum dan pembelajaran; administrasi kesiswaan; administrasi
perlengkapan; administrasi keuangan; dan administrasi kepegawaian
B. Kompetensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu
mengimplementasikan katatausahaan madrasah.
C. Indikator Kompetensi
Pada akhir pembelajaran peserta pelatihan diharapkan memiliki kompetensi
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi:
1. administrasi persuratan dan kearsipan
2. admnistrasi kurikulum dan pembelajaran
3. administrasi kesiswaan
4. administrasi perlengkapan
5. administrasi keuangan
6. administrasi kepegawaian
D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Administrasi persuratan dan kearsipan
2. Admnistrasi kurikulum dan pembelajaran
3. Administrasi kesiswaan
4. Administrasi perlengkapan
5. Administrasi keuangan
6. Administrasi kepegawaian
E. Uraian Materi
Untuk lebih memahami lebih dalam bagaimana pengelolaan tenaga adminsitrasi
madrasah dengan tepat, Saudara diharapkan membaca Peraturan Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah.
1
Administrasi dalam arti luas adalah organisasi dan manajemen. Dalam arti sempit
dimaksudkan sebagai pengurusan atau tata usaha, yang bisa meliputi tata
persuratan, arsip, pencatatan pelaksanaan kurikulum, kesiswaan, perlengkapan
maupun keuangan dalam suatu organisasi.
Guna memudahkan pemahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan
(kesekretariatan) perlu diberikan beberapa pengertian sebagai berikut.
a. Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh satu pihak kepada pihak lain.
b. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting berkenaan dengan
administrasi pemerintahan dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga
pemerintahan.
c. Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh
bawahan kepada atasan atau antar karyawan setingkat yang berisi catatan
singkat tentang suatu pokok persoalan kedinasan.
d. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan
kepada bawahan tentang pokok persoalan kedinasan.
e. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat
yang berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen dan/barang, bahan lain
yang dikirimkan.
f. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata-
kata biasa dan/atau kata-kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat
diselesaikan dan disampaikan melalui telegraf. Saat ini telegram jarang
digunakan. Sebagai penggantinya digunakan e-mail.
g. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal
yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
h. Surat edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang
cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/perintah yang
telah ada.
i. Surat undangan merupakan surat pemberitahuan kepada sesorang untuk
menghadiri suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
j. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
k. Surat kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk
bertindak atau melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi kuasa.
l. Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan mengenai
suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.
m. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut.
n. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal agar
tidak menimbulkan keraguan.
o. Berita acara adalah surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau
peristiwa mengenai waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan
petunjuk lain sehubungan dengan kejadian atau peristiwa tersebut.
p. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yang menerima surat
masuk atau mengirim surat ke luar.
q. Pengarah surat adalah pimpinan satuan kerja yang menangani surat menyurat
dan kearsipan atau petugas yang ditunjuk untuk mengarahkan surat sesuai
dengan masalahnya.
r. Pengolah surat adalah petugas yang mengolah atau yang menyelesaikan isi
surat.
s. Penata arsip adalah petugas yang melaksanakan penataan arsip.
Untuk memperkaya pengetahuan tentang surat menyurat (korespondensi),
Saudara dapat melakukan searching di internet tentang fungsi surat, syarat-syarat
surat dinas yang baik, bahasa surat, dan bagian surat.
Sekretariat ialah bagian organisasi yang menangani pekerjaan yang bersifat
penunjang. Sekretariat ialah satuan organisasi yang melaksanakan rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya, yang
dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang, supaya tujuan organisasi dapat dicapai
dengan lebih lancar. Kesekretariatan: segala kegiatan yang dilakukan oleh
sekretariat (menyatakan kegiatan dan tata kerjanya). Sekretariat dapat berupa: (1)
kantor atau kedudukan seorang sekretaris, (2) kantor atau tempat di mana
sekretaris melakukan pekerjaannya, (3) pegawai atau satuan organisasi yang
dipimpin oleh sekretaris, dan (4) pegawai atau kelompok sekretaris (Webster,
1956:1317). Administrasi kesekretariatan ialah kegiatan yang yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya, baik fisik maupun nonfisik untuk memfasilitasi
berbagai jenis layanan dalam memperlancar kegiatan operasional atau kegiatan
unit organisasi lini guna mencapai visi dan misinya secara efektif di mana unsur
akuntabilitas dapat terpenuhi.
Administrasi ketatausahaan merupakan bagian manajemen operatif dengan
kegiatan utamanya adalah mengurus segala bentuk administrasi madrasah, mulai
dari surat menyurat sampai inventaris barang. Pengelolaan madrasah secara
umum ditangani oleh tata usaha, dibawa komando Kepala Madrasah.
Tata usaha adalah suatu rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola,
mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan- keterangan yang diperlukan
dalam setiap usaha kerja sama. (The Liang Gie, 2009)
Tata usaha adalah suatu kegiatan untuk mengadakan pencatatan dan penyusunan
keterangan-keterangan secara efektif dan efisien dengan menggunakan sarana dan
prasarana sehingga keterangan-keterangan itu dapat dipergunakan secara
langsung sebagai bahan informasi baik bagi pimpinan organisasi yang
bersangkutan maupun pihak luar organisasi yang membutuhkan.
Pengelolaan ketatausahaan madarasah perlu direncanakan secara matang agar
layanan yang diberikan pada peserta didik, guru, dan masyarakat memuaskan.
Khusus tata persuratan madrasah mengacu pada Peraturan Menteri Agama.
2. Admnistrasi Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum madrasah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kedudayaan, dan Peraturan Menteri Agama (lihat kembali kurikulum yang
diberlakukan pada madrasah Saudara).
Ruang lingkup administrasi kurikulum dan program pengajaran meliputi
Dokumen:
a. Standar Isi
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Standar Penilaian Pendidikan
d. Perangkat Pembelajaran
Dokumen-dokumen tersebut, tentunya sudah akrab dengan Saudara karena
merupakan bagian tugas pokok yang selalu dikerjakan.
3. Administrasi kesiswaan
Administrasi kesiswaan adalah seluk beluk yang mengurusi para peserta didik dari
mulai masuk sampai lulus madrasah. Tujuan administrasi kesiswaan adalah
mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik dari mulai masuk madrasah sampai
lulus madrasah. Pengaturan kegiatan peserta didik tersebut diarahkan pada
peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstra kurikuler,
sehingga memberikan kontribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah
serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Sasaran administrasi kesiswaan
adalah seluruh siswa pada setiap tingkat, dan jenjang pendidikan.
Ruang lingkup administrasi kesiswaan meliputi: (1) Perencanaan peserta didik
yang diawali dengan penerimaan siswa baru, dan Masa Orientasi Siswa (MOS).
Penerimaan siswa baru (PSB) meliputi: penentuan kebijaksanaan PPDB, sistem
PPDB, Kriteria PPDB, prosedur PPDB, dan pemecahan problema-problema
PPDB. Orientasi Siswa Baru, meliputi pengaturan hari-hari pertama sekolah,
masa orientasi peserta didik baru dan pendekatan yang digunakan dalam
pelaksanaan orientasi, dan teknik-teknik yang digunakan dalam orientasi peserta
didik; (2) pemilahan data siswa, (3) pengisian format data siswa, (4) buku klaper
(buku induk siswa), (5) daftar kehadiran siswa, (6) daftar kelas/leger, (7) buku
kemajuan siswa/jurnal, (8) Nominasi siswa (8355), (9) Buku mutasi siswa, (10)
Nominasi peserta ujian), (11) Dokumen penyerahan STTB, (12) Tata tertib siswa,
(13) Papan absen kelas, (14) Papan data, (15) Kohort (arus perkembangan siswa
sejak awal, sampai akhir jenjang pendidikan).
4. Administrasi Sarana dan Prasarana
Memurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sarana adalah segala sesuatu yang bis
dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses usaha yang berhubungan dengan benda-benda yang tidak bergerak seperti
ruang, gedung, tanah, dan kantor.
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan
prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara
tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah misalnya
taman, jalan ke sekolah. Nawawi (1987) mengklasifikasikannya menjadi 3 (tiga)
macam tinjauan berikut: (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada
saat digunakan; dan (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.
a. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan yaitu habis
dipakai dan tahan lama.
1) Habis dipakai
Perlengkapan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang
jika digunakan habis dalam waktu yang relatif singkat. Contohnya
adalah kapur tulis, bahan kimia, pita mesin tulis, bola lampu, dan
kertas.
2) Tahan lama
Perlengkapan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama.
Contohnya adalah buku, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan
beberapa peralatan olahraga dan kesenian..
b. Ditinjau dari Bergerak Tidaknya
Apabila dilihat dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam
yaitu bergerak dan tidak bergerak.
1) Yang bergerak
Perlengkapan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan
atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Contohnya: lemari
arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindahkan ke mana-mana bila diinginkan, dan kendaraan
dinas.
2) Yang tidak bergerak
Perlengkapan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan
yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. Contohnya
adalah tanah dan bangunan sekolah.
c. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar
Ditinjau dari fungsi atau peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar maka perlengkapan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu alat
pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran, walaupun kadang-kadang
ketiga macam sarana tersebut masih sukar dibedakan
Daftar Pustaka
Abd. Rozak, M.Si. 2011. Pengembangan Profesi Guru. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional.2007. Manajemen Tata Usaha Sekolah Dasar.
PMPTK. Jakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pengelolaan Keuangan Sekolah.
LPPKS. Surakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran. LPPKS. Surakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pengelolaan Sarana Prasarana
Sekolah/Madrasah. LPPKS. Surakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. LPPKS. Surakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pengelolaan Peserta Didik. LPPKS.
Surakarta
Kemenerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pembinaan Tenaga Administrasi
Sekolah. LPPKS. Surakarta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional s Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional s No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah.
Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru
The Liang Gie. 1996. Administrasi Perkantoran Modern. Liberty. Yogyakart
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Negara RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen