Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PEMERINTAHAN KHILAFAH

Sistem khilafah pertama kali terbentuk dengan dinobatkannya Abu Bakar sebagai khalifah. Nabi
Muhammad saw tidak menunjuk seseorang sebagai penggantinya. Sedang kepentingan akan
kepemimpinan untuk menegakkan kesatuan ummat Islam dan stabilitas negara mutlak diperlukan.
Pada saat itu kelompok masyarakat Anshor menyelenggarakan musyawarah nasional untuk memilih
seorang pemimpin. Setelah melalui musyawarah, akhirnya tercapai kesepakatan memilih Abu Bakar
sebagai khalifah.
Sekalipun Abu Bakar terpilih dalam sebuah musyawarah yang hanya melibatkan sebagian kecil tokoh
muslim, namun pada hari berikutnya hasil keputusan tersebut dikukuhkan dalam pertemuan yang lebih
besar di masjid Madinah. Pola pemerintahan khilafah al-rasyidun yang terpenting yaitu sistem
pengangkatan khalifah. Keempat khalifah al-rasyidun dipilih melalui cara yang hampir sama. Pola
pemilihan dilakukan melalui dua tahap pemilihan. Tahap pertama adalah pemilihan figur khalifah dan
tahap kedua adalah pengukuhan keabsahan khalifah terpilih melalui janji kesetiaan yang dilakukan oleh
seluruh masyarakat yang hadir. Bagi mereka yang semula tidak setuju atas seorang figur khalifah, harus
menerima hasil musyawarah tersebut. Sikap ini diperlihatkan oleh Ali. Pada awalnya Ali tidak setuju Abu
Bakar sebagai calon khalifah, namun setelah hasil musyawarah diberlakukan, Ali menerima dan
mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.
-----------------------
Khalifah adalah jabatan kepala tertinggi pemerintahan Islam yang dipilih oleh rakyat melalui musyawarah.
Saat itu belum ada konstitusi yang membatasi kekuasaan politik seorang khalifah, tidak berarti
kekuasaan khalifah tidak terbatas. Seorang khalifah wajib menjalankan pemerintahan sesuai dengan
petunjuk al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Khalifah tidak menjalankan fungsi kenabian dan mereka diwajibkan
menerapkan aturan dan hukum syariat Islam.
Tugas utama khalifah dalam hal keagamaan diantaranya yaitu memimpin shalat Jum'at dan
menyampaikan khutbah Jum'at di masjid Nabawi. Imam dalam shalat Jum'at merupakan fungsi
kepemimpinan keagamaan dan politik. Selain sebagai kapala negara, khalifah juga menjabat sebagai
panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ia berwenang mengerahkan pasukan untuk menahan serangan
dari musuh, memerintahkan diadakannya ekspedisi pasukan Islam, mengangkat dan memberhentikan
para jenderal. Khalifah biasanya mengadakan musyawarah dalam hal pengangkatan jenderal dan
pengerahan ekspedisi pasukan Islam. Fungsi eksekutif dan yudikatif mulai dipisahkan ketika masa
pemerintahan khalifah Umar Ibn Khattab karena semakin banyaknya tugas eksekutif. Sejak kekuasaan
kehakiman menjadi mandiri, khalifah Umar mengangkat seseorang untuk menjadi hakim di setiap
propinsi dalam wilayah pemerintahannya.
-----------------------
Khalifah juga berwenang untuk mengatur pengumpulan zakat, pajak, pembangunan sistem pengairan
dan pekerjaan umum lainnya untuk  kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Sekalipun khalifah
mempunyai kekuasaan, mereka selalu mengadakan musyawarah dalam menjalankan tugas-tugas
pemerintahan. Lembaga yang menjalankan fungsi permusyawaratan dinamakan Majelis Syura. Lembaga
ini merupakan salah satu dari pelaksanaan syariat Islam. Karena pentingnya prinsip permusyawaratan
ini, khalifah Umar Ibn Khattab pernah menegaskan dengan perkataannya, "Tidak ada kekilafahan kecuali
berdasarkan prinsip permusyawaratan." Lembaga permusyawaratan bertugas menyampaikan saran dan
pertimbangan kepada khalifah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal yang masih terabaikan pada saat
itu adalah belum adanya ketentuan yang mengatur siapa yang berhak menjadi anggota majelis syura.
Pertemuan majelis syura saat itu hanya diselenggarakan berdasarkan inisiatif dari khalifah.
-----------------------
Khilafa' al-Rasyidun menjalani kehidupan sederhana dan bersifat terbuka. Sekalipun wilayah kekuasaan
Islam semakin bertambah luas dan negara bertambah kaya, tidak seorang pun diantara khalifah yang
empat ini hidup dalam kemewahan. Mereka tidak ada yang membangun istana, mereka tinggal tinggal di
perkampungan sebagaimana rakyat pada umumnya. Mereka tidak memasang pengawal untuk menjaga
keamanan rumahnya dan dirinya, sekalipun mereka terancam oleh tajamnya pedang musuh. Dapat
dikatakan pada masa pemerintahan khilafa' al-Rasyidun yang demokratis ini merupakan masa-masa
emas dan masa terpenting dalam sejarah Islam.

PEMERINTAHAN DINASTI UMAYYAH


Pemerintahan dinasti Umayyah yang didirikan oleh Mu'awiyah tidak hanya peralihan kekuasaan, namun
membawa perubahan prinsip dasar dan ajaran permusyawaratan Islam. Selama masa pemerintahan
khulafa' al-Rasyidun, khalifah dipilih oleh para pemuka dan tokoh di Madinah. kemudian dilanjutkan
dengan bai'at oleh seluruh pemuka Arab.
Hal ini tidak pernah terjadi pada masa pemerintahan dinasti Umayyah. Sejak Mu'awiyah berkuasa
menggantikan khalifah Ali Ibn Abu Thalib, raja-raja Umayyah yang berkuasa menunjuk penggantinya
kelak dan para pemuka agama diperintahkan menyatakan sumpah kesetiaan dihadapan raja. Pada masa
pemerintahan khulafa' al-Rasyidun, baitul mal berfungsi sebagai harta kekayaan rakyat sehingga setiap
orang memiliki hak yang sama terhadap baitul mal, namun sejak Mu'awiyah mendirikan dinasti Umayyah,
baitul mal menjadi harta kekayaan keluarga raja. Seluruh raja dinasti Umayyah kecuali Umar Ibn Abdul
Azis memperlakukan baitul mal sebagai harta kekayaan pribadi sehingga raja berhak menggunakannya
sekehendak hati.
-----------------------
Selama masa pemerintahan demokratis khulafa' al-Rasyidun, khalifah didampingi oleh dewan penasihat
yang terdiri dari pemuka-pemuka Islam, di mana seluruh kebijaksanaan yang penting dimusyawarahkan
secara terbuka, bahkan rakyat biasa mempunyai hak menyampaikan pertimbangan dalam pemerintahan.
Tradisi musyawarah dan kebebasan menyampaikan pendapat ini tidak berlaku dalam pemerintahan Bani
Umayyah. Dewan pemusyawaratan dan dewan penasihat tidak berfungsi secara efektif, kebebasan
dalam menyampaikan kritik atas kebijakan pemerintahan sangat dilarang. Kecemburuan dan
permusuhan antara keluarga Mudariyah dan Himyariyyah yang telah hilang pada masa-masa
sebelumnya mulai muncul kembali. Persaingan mereka melemahkan persatuan ummat Islam dan
persaingan ini merupakan salah satu pendorong runtuhnya dinasti Umayyah.
-----------------------
Mu'awiyah sebagai pendiri dinasti Umayyah adalah putra Abu Sufyan, seorang pemuka Quraisy yang
menjadi musuh Nabi Muhammad saw.
Mu'awiyah dan keluarga keturunan Bani Umayyah memeluk Islam pada saat terjadi penaklukan kota
Makkah. Nabi pernah mengangkatnya sebagai sekretaris pribadi dan Nabi berkenan menikahi
saudaranya yang perempuan yang bernama Umi Habibah. Karier politik Mu'awiyah  mulai meningkat
pada masa pemerintahan Umar Ibn Khattab.
Setelah kematian Yazid Ibn Abu Sufyan pada peperangan Yarmuk, Mu'awiyah diangkat menjadi kepala
di sebuah distrik di Syria. Kecakapan kerja dan keberhasilan kepemimpinannya, tidak lama kemudian dia
diangkat gubernur Syria oleh khalifah Umar.
Ketika Usman Ibn Affan berkuasa, Mu'awiyah tetap dipercaya oleh khalifah Usman sebagai gubernur
Syria. Mu'awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah
kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali
Ibn Abu Thalib, Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya
sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu'awiyah mulai berambisi untuk menjadi khalifah dengan
mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah menjadi penguasa seluruh
imperium Islam.
-----------------------
Selama Mu'awiyah berkuasa, ia berusaha memulihkan kembali kesatuan wilayah Islam. Untuk itu ia
memindahkan ibukota dari Kufah ke Damascus.
Sumber terjadinya kekacauan adalah konflik antara kelompok khawarij, Himyariyah dan Mudariyah. Maka
menjadi prioritas utama kebijaksanaan Mu'awiyah untuk mengembalikan stabilitas hubungan antara
kedua kelompok tersebut. Mu'awiyah akhirnya berhasil memulihkan kembali kesatuan ummat Islam dan
melindungi keutuhan imperium Islam.
Setelah berhasil mengamankan situasi dalam negeri, Mu'awiyah segera mengerahkan pasukan untuk
mengadakan upaya perluasan wilayah.
Penaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya. Amr
Ibn Ash adalah gubernur di Mesir, Ia sering terganggu oleh kekuasaan Roomawi di Afrika Utara.
Karenanya Amr Ibn Ash mengerahkan pasukan di bawah pimpinan Jenderal Uqbah untuk menaklukkan
wilayah Afrika Utara.
Pasukan Uqbah berhasil menguasai Kairowan hingga ke bagian selatan wilayah Tunisia. Mu'awiyah
kemudian membangun benteng untuk melindungi kota Kairowan dari serangan pasukan Berber dan
menjadikan kota Kairowan sebagai ibukota propinsi Afrika Utara.
Mu'awiyah adalah pendiri pasukan laut Islam. Selama menjadi gubernur Syria, Mu'awiyah telah memiliki
lima puluh armada laut yang tangguh.
Pasukan laut ini akhirnya berhasil menaklukkan Cyprus, Rodes dan kepulauan lainnya di sekitar Asia
Kecil.
-----------------------
Mu'awiyah adalah penguasa Islam yang pertama yang menggantikan sistem demokratis republik Islam
menjadi sistem Monarkis (kerajaan).
Mu'awiyah pernah menegaskan bahwa dirinya adalah seorang raja Islam yang pertama. Ia membentuk
sistem kekuasaan berdasarkan garis keturunan dengan menunjuk anaknya, Yazid, sebagai putra
mahkota.
Sikapnya menunjuk putra mahkota ini akhirnya menjadi model dan diikuti oleh seluruh penguasa
Umayyah sesudahnya. Karenanya Mu'awiyah dipandang sebagai pendiri sistem kerajaan yang turun
temurun dalam sejarah umat Islam. Tradisi demokrasi kesukuan nenek moyang bangsa Arab seketika itu
hilang untuk selama-lamanya dan digantikan dengan pola kekuasaan individu dan otokrasi. Dalam hal ini
Mu'awiyah mengikuti tradisi kekuasaan absolutisme yang berkembang di Bizantium dan Persia.
-----------------------
Mu'awiyah setelah menjadi raja tampaknya masih menjalankan kedudukan dan fungsi khalifah, seperti
menyampaikan khutbah dan menjadi imam shalat Jum'at, tetapi ia terlalu menjaga jarak dengan
kehidupan mmasyarakat. Mu'awiyah hidup dalam kemewahan istana yang selalu dijaga oleh pengawal
bersenjata, baitul mal dijadikan sebagai harta kekayaan pribadi dan memutuskan segala yang penting
hanya menggunakan pertimbangannya sendiri tanpa melalui musyawarah.
Di sinilah letak perbedaannya dengan pemerintahan masa sebelumnya. Mu'awiyah selama memerintah
berhasil menegakkan kerukunan antar bangsa Arab wilayah utara (Kaisaniyyah) dengan bangsa Arab
wilayah selatan (kalbiyah). Sekalipun nasab Mu'awiyah lebih dekat kepada kelompok kaisaniyyah, namun
ia justru mengangkat putra mahkota dari istrinya yang berketurunan Kalbiyah. Selama masa
pemerintahannya, penguasa dan rakyat hidup rukun. Ia juga bertindak cukup bijaksana terhadap
penganut agama Kristen. Hal ini terbukti dengan diangkatnya beberapa orang nasrani sebagai pejabat
negara, salah satunya menjabat sebagai dewan penasihat.

Anda mungkin juga menyukai