KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
KELOMPOK 4
1.1.3 Problem/Purpose/Population
Penyakit hipertensi sering kali terjadi tidak menimbulkan gejala
yang mudah dikenali bahkan penderita tidak merasakan keluhan. Senam
hipertensi merupakan salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani
atau latihan fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan
dan mengelola stress sehingga dapat meningkatkan aktivitas
metabolisme tubuh dan merangsang aktifitas kerja jantung dan
menguatkan otot-otot jantung. Fenomena yang terjadi saat ini penderita
hipertensi dalam mengendalikan hipertensi hanya mengandalkan
farmakologi namun untuk terapi komplementer seperti senam
hipertensi jarang dilakukan, sehingga dalam penelitian ini dilakukan
senam hipertensi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tekanan
darah penderita hipertensi di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
Sebanyak 39 orang direkrut dari kunjungan pasien ke Puskesmas
Kayon Palangka Raya dengan penelitian dilakukan pada 20 Juni – 07 Juli
2018.
1.1.4 Intervensi/Perlakuan
Kelompok intervensi mendapatkan senam hipertensi selama 3
minggu dengan frekuensi senam 2x dalam 1 minggu. Tekanan darah
diukur sebelum dan setelah dilakukan senam.
1.1.5 Compare/Perbandingan
Tidak ada kelompok perbandingan dalam penelitian ini.
1.1.6 Outcomes/Hasil
Awal pengukuran sebelum senam diperoleh rata – rata tekanan
darah sistol sebesar 142,82 mmHg dengan tekanan sistol terendah 120
mmHg dan tertinggi 170 mmHg, sedangkan rata – rata sebelum senam
tekanan darah diastol 94,10 mmHg dengan tekanan diastol terendah 80
mmHg dan tertinggi 110 mmHg.
Setelah senam diperoleh rata – rata tekanan darah sistole sebesar
133,85 mmHg dengan tekanan sistol terendah 110 mmHg dan tertinggi
160 mmHg, sedangkan tekanan darah diastol 82,82 mmHg dengan
tekanan diastol terendah 70 mmHg dan tertinggi 90 mmHg.