TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
studi sistematis yang diperoleh melalui suatu observasi, penelitian, serta telah diuji
dan mengarah pada sebuah penentuan dengan sifat dasar atau berupa prinsip sesuatu
yang sedang dipelajari, diselidiki, dan sebagainya. Pengetahuan memiliki ciri utama
yaitu suatu studi yang berurusan dengan kumpula fakta atau kebenaran yang
disusun secara sistematis dan menunjukkan operasi hukum umum: misalnya, ilmu
matematika.
Menurut para ahli Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan
melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
atau open behavior (Donsu, 2017). Pengetahuan atau knowledge adalah hasil
pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui
hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas
pengetahuannya.
13
Tetapi orang yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan
formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan
akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Semakin banyak aspek positif dan objek diketahui, akan menimbulkan sikap
diharapkan dengan adanya pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu diperlu digaris bawahi, bukan
Pengetahuan seseorang akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif
dan negatif. Kedua aspek tersebut akan menentukan sikap seseorang, semakin
banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
positif terhadap objek tertentu. Menurut WHO (word health organization), suatu
bentuk objek kesehatan dapat dipaparkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari
seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda.
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall atau menggali memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari
14
atau rasangan yang telah diterima. Tahu disini merupakan tingkatan yang paling
rendah, kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu tentang apa
2. Memahami (Comprehention)
Memahami akan objek bukan berarti tahu saja tentang objek tersebut, dan juga
benar tentang objek yang diketahuinya. Orang yang telah memahami objek dan
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi adalah orang yang telah mengetahui objek yang dimaksud dapat digunakan
ataupun mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi
lain. Aplikasi juga diartikan penggunaan hokum, rumus, metode, prinsip, rencana
4. Analisis (Analysis)
masalah yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada
5. Sintesis (Synthesis)
15
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum atau meletakkan
dalam suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
6. Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu objek tertentu. Penilaian terhadap suatu kriteria yang ditentukan
a. Umur
Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan masyarakat yang
lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang belum cukup tinggi
2011).
b. Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang paling terbaik (experience is the best teacher),
16
kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi dapat dijadikan
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
(Nursalam, 2011).
e. Jenis Kelamin
Istilah jenis kelamin adalah suatu sifat yang erat pada kaum laki-laki
kultural.
2. Faktor eksternal
a. Informasi
17
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa
b. Lingkungan
serta ada nya faktor eksternal (lingkungan fisik dan non fisik),
(Notoadmodjo, 2011).
c. Sosial budaya
pengetahuan, yaitu :
18
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak bisa
b. Pengalaman pribadi
kebenaran pengetahuan.
3. Cara modern
logis, dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitia ilmiah” atau lebih
a. Metode induktif
b. Metode deduktif
19
2.1.5 Kriteria pengetahuan
dengan sementara yang dilakukan secara cepat dan tepat. Tujuan utama bukan untuk
memberikan pengobatan, tetapi suatu usaha untuk mencegah dan melindungi korban
harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan dengan cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ketempat rujukan atau Rumah Sakit. Pertolongan
pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan
tujuan berikust :
20
b) Pertolongan pertama ditujukan supaya kondisi korban tidak menjadi
kecelakaan.
hakikatnya, tidak hanya memberikan rasa nyaman pada korban tapi juga
menjadi salah satu media agar penderita bisa sembuh dengan cepat.
adalah:
b. Meminta bantuan
kondisi.
21
d. Mengupayakan transportasi menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Prinsip yang harus ditanamkan pada Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan menurut
c. Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu ada kecelakaan disitu.
22
2.2.5 Tahap Pertolongan Pertama
a. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak
sadar selama 30 menit, korban langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit.
b. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan korban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban. Tindakan
Pendarahan yang keluar dari pembuluh darah besar dapat menyebabkan kematian.
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera 15adalah menghentikan perdarahan. Kalau
lokasi luka memungkinkan, meletakkan bagian perdarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
d. Periksa keadaan lokal apakah ada patah tulang, luka dan perhatikan apa keluhannya.
Apakah korban ada rasa nyeri, linu, sakit. Minta korban tunjukkan tempat yang sakit.
e. Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan.
Bila korban hendak dipindahkan, perdarahan harus dihentikan dahulu dan tulang yang
23
patah dibidai. Dalam memindahkan korban usahakan supaya kepala korban tetap terlindung
dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasan tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
f. Segera transportasikan korban ke pusat pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu
diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi
kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau
berkeluarga seperti kalangan suami dan istri karena dalam keluarga pasti pernah
direncanakan dan terjadi secara tiba-tiba dan dapat dikarenakan oleh manusia,
24
situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi-kombinasi dari hal-hal tersebut yang
mengganggu proses kerja dan dapat menimbulkan cedera ataupun tidak, kesakitan,
menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang peraturan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, menjelaskan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan
yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dan
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian harta
benda.
terjadi apabila semua faktor keadaan tersebut secara bersamaan pada satu titik
waktu tertentu bertepatan terjadi. Hal ini berarti memang sulit memprediksisecara
2013)
Pemakai jalan merupakan unsur yang terpenting dalam lalu lintas, karena
kaki (termasuk para pedagang asongan, pedagang kaki lima, dan lain-lain.)
25
kendaraan adalah keselamatan bagi pengemudi dan muatannya (penumpang
oleh faktor kendaraan antara lain: kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
peraturan Lalu lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 229, menjelaskan karakteristik
26
2.4 Motivasi
Menurut Herjulianti (2012) Motivasi berasal dari kata motif yang berarti
dorongan atau rangsangan atau daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang
dalam diri individu tersebut, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
munculnya suatu tingkat laku tertentu. Motivasi merupakan suatu dorongan yang
berasal dari dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
Dalam motivasi terdapat dua unsur utama yaitu kebutuhan dan unsur
tujuan yang saling berinteraksi didalam tubuh manusia. Proses interaksi kedua unsur
tersebut dapat dipengaruhi oleh hal – hal lain yang berada diluar manusia. Secara
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu
yaitu semacam dorongan yang bersumber dari dalam diri tanpa harus menunggu
rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau rangsangan yang
bersifat konstan dan biasanya tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan luar.
b. Motivasi ekstrinsik
27
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya
belakang orang bersangkutan kelemahan dari motivasi ini adalah harus senantiasa
didukung oleh lingkungan, fasilitas dan orang yang mengawasi karena kesadaran dari
suatu tingkah laku seseorang agar bergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu dimana motivasi juga merupakan
atau berperilaku dengan cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya sebuah
Motivasi merupakan kata yang berasal dari kata motif yang dapt diartikan
sebagai kekuatan yang berasal dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat kita diamati secara langsung,
dorongan, atau pembangkit tenaga dan munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif
merupakan daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu.
Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang berasal dalam diri seseorang
untuk berusaha membuat perubahan untuk tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya.
28
arah intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Motivasi
hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan, dengan kata lain perilaku
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (dalam Djaali 2013 hlm 101) merupakan
“ suatu keadaan yang terjadi dalam diri seseorang dan mendorongnya untuk
(dalam Djaali 2013 hlm 101) menyebutkan bahwa “motivasi adalah proses
Mc. Donald (dalam Sardiman 2012 hlm 73) mengartikan motivasi sebagai “
suatu inovasi yang berasal dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya feeling
dan didahului dengan tanggapan terhadap suatu tujuan”. Menurut Kompri (2016
hlm. 4) motivasi merupakan “suatu gerakan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang
direncanakan.
Merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial. Hal lain yang
lebih penting adalah motivasi memiliki nilai sangat tinggi dalam kehidupan manusia.
Individu dapat digerakkan untuk melakukan suatu tindakan, disebabkan oleh faktor-
faktor yang berbeda. Individu akan termotivasi karena mereka dapat menilai suatu
kegiatan, atau adanya paksaan yang kuat dari luar (Deci 2010).
29
2.4.2. Tujuan Motivasi
Secara umum nya dapat diartikan bahwa tujuan dari motivasi adalah untuk
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu. Tujuan motivasi juga adalah untuk merealisasikan citra pribadi (self-
concept) yaitu, untuk hidup dalam cara yang sesuai dengan peranan yang
diinginkan, untuk diperlakukan dalam cara yang sesuai dengan kedudukan, dan
demikian, semua orang berada dalam upaya untuk memburu apapun yang
dipandang sebagai peran yang diinginkannya, dan mencoba untuk merealisasi ide
a. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem
insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan
penting.
30
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi
1. Situasi social
pemerhati, makin banyak orang yang melihat suatu kejadian yang memerlukan
2. Biaya menolong
tertentu yang harus dikeluarkan untuk menolong. Pengeluaran untuk menolong bisa
berupa materi kita (biaya, barang), tetapi yang lebih sering adalah pengeluaran
psikologis (memberi perhatian lebih, ikut sedih, turut berduka dan lainnya).
antara kedua belah pihak, semakin besar peluang untuk munculnya pemberian
orang yang disukai. Di samping hubungan yang tidak langsung tersebut, ada
kecenderungan bahwa orang lebih suka memberi pertolongan pada orang yang
memiliki daya tarik tinggi karena ada tujuan tertentu di balik pemberian pertolongan
tersebut.
31
4. Mediator internal
Ada kecendrungan bahwa orang yang baru melihat kesedihan lebih sedikit
memberi bantuan daripada orang yang habis melihat hal-hal yang baru melihat
orang dihadapkan pada dilema menolong atau tidak menolong. Salah satu
adalah biaya untuk menolong disbanding biaya tidak menolong. Pertimbangan ini
penolong (Aurosal).
mudah memberi pertolongan, demikian juga orang yang memiliki tanggung jawab
sosial tinggi.
6. Pengetahuan
pertolongan pertama pada kecelakaan maka semakin tinggi pula motivasi dalam
32
2.4.5 Masyarakat
kecelakaan sebelum ditangani pihak rumah sakit. Masyarakat yang paham tentang
motivasi yang kurang dalam penanganan korban kecelakaan akan tidak bisa
kecelakaan akan tidak bisa menangani korban tersebut sebelum ditangani pihak
manusia. Penanganan tindakan awal gawat darurat yang cepat dan akurat dapat
33