Buatlah Penatalaksanaan Kasus Obstetri di bawah ini :
1. Distosia Bahu A. Pengertian Distosia bahu adalah suatu keadaan dimana diperlukan tambahan manuver obstetric oleh karena dengan tarikan biasa ke arahbelakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk malahirkan bayi.
2. Preeklampsia dan Eklampsia
a. Pengertian Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan satu kesatuan penyakit yang disebabkan oleh kehamilan dan sebab pastinya belum jelas. Dalam hal ini penyebab timbulnya pre-eklamsia pada ibu hamil belum diketahui secara pasti, tetapi pada umumnya disebabkan oleh vasospasme arteriola. Factor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi timbulnya pre- eklampsia antara lain, primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, mola hidatidosa, multigravida, malnutrisi berat, usia ibu kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun, serta animia.
3. Prolaps Tali Pusat
a. Pengertian
4. Hemoragik Ante Partum :
a. Plasenta Previa 1. Penatalasanaan medis Pengantar Semua pasien atau ibu dengan perdarahan pervagina pada kehamilan trimester 3, haru dirawat di rumah sakit tanpa pemeriksaan dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena perdarahan yang banyak, harus segera dilakukan perbaikan keadaan umumnya dengan pemberian infus atau transfuse darah. Untuk itu dalam melakukan rujukan pasien dengan plasenta previa, bidan seharusnya mengambil sikap/memperhatikan hal-hal berikut ini: Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan m enghadap ke kiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan rongga perut. Pemasangan infus untuk mengimbangi pendarahan. Sedapat mungkin diantar oleh petugas. Dilengkapi dengan keterangan secukupnya. Dipersiapkan donor darah untuk transfuse darah. Selanjutnya, penanganan/penatalaksanaan plasenta previa tergantung pada: Keadaan umum pasien, kadar HB. Jumlah perdarahan yang terjadi. Umur kehamilan/taksiran berat badan janin (TBJ). Jenis/klasifikasi plasenta previa. Paritas dan kemajuan persalinan. Penatalaksanaan plasenta previa: Penatalaksanaan plasenta previa dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu: 1. Konservatif/ekspektatif: yang artinya memprtahankan kehamilan sampai waktu tertentu, yang bertujuan supaya janin terlahir tidak premature, ibu dirawat tanpa melakukan pemerksaan dalam melalui kanalis servikalis. Upaya diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantuan klinis dilakukan secara ketat dan baik. 2. Masing masing penatalaksanaan plasenta previa tersebut diuraikan dibawah ini: Kriteria: Jika usia kehamilan belum optimal/kurang dari 37 minggu. Perdarahan sedikit. Kehamilan masih dapat dipertahankan, karena perdarahan pertama pada umumnya tidak berat dan dapat berhenti dengan sendirinya. Belumada tanda-tanda persalinan. Keadaan jenis sejahtera. Keadaan umum baik, kadar Hb 89% atau lebih. b. Solusio Plasenta 5. Hemoragik Post Partum : a. Atonia Uteri b. Robekan Jalan Lahir c. Retensio Plasenta