Anda di halaman 1dari 6

1.

Tujuan
Pada akhir percobaan praktikan diharapkan dapat :
Mengukur macam-macam besaran tahanan dengan menggunakan cara rangkaian
jembatan
2. Pendahuluan :
Jembatan Wheatstone pada dasarnya terdiri dari empat tahanan ditambah dengan
sebuah alat penunjuk yang biasa dipakai adalah alat penunjuk Galvanometer.
Galvanometer/ penunjuk gunanya untuk menunjukkan apakah rangkaian jematan
Wheatstone dalam keadaan setimbang atau tidak.supaya lebih jelas lihat gambar
dibawah ini :
A

R1 R3

C D

R2 R4

Gambar. 2 – 1

Gambar diatas terdiri dari 4 buah tahanan yang dirangkai secara jembatan
Wheatstone. Adapun untuk mengetahui setimbang atau tidaknya rangkaian kita
tempatkan alat ukur galvanometer antara titik C dan D. besarnya tanhana-tanahana
dalam jembatan dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga terjadi kesetimbangan
yang mana bila titik C dan D dihubungkan, maka antara C dan D tidak ada arus
yang mengalir (tegangan antara titik C dan D adalah NOL).jembatan dalam keadaan
setimbang berlaku persamaan :
R1 : R2 = R3 : R4 (VR1 = VR2 dan VR3 = vR4)

Contoh : R1 = 20 Kω

R2 = 10 kΩ

R3 = 5 kΩ

Berapa harga R4 agar jembatan dalam keadaan setimbang?

Jawab:

R1 : R2 = R3 : R4

R1 . R4 = R2 . R3

R2. R3
R4 =
R1

10. 5
R4 =
20

R4 = 2,5 kΩ

3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :

-Pencatu daya DC 9 volt


-Tahanan : R1 = 100Ω/5W ; R2 = 56Ω/5W ; R3 = 3,3kΩ ; R4 = 1,2kΩ
-Galvanometer
-Voltmeter
-Tahanan geser 1000Ω (RV3)
-Potensio meter 5000 Ω (RV2)
-RX (tahanan yang dicari harganya)
4. LANGKAH KERJA

-Telitilah semua peralatan sebelum digunakan


-Buat rangkaian seperti gambar 4.1
-pasang voltmeter antara titik C dan E begitu juga antara titik D dan F
-Atur posisi tahanan geser sehingga rangkaian jembatan mencapai keadaan
seimbang (VCE = VDF)
-Ukur dengan voltmeter antara lain : VAC ; VBD ; VCD
-Ukur arus yang melalui titik CD dengan ampermeter
-Ganti ampermeter dengan galvanometer
-Semua data percobaan masukkan kedalam data percobaan tabel I

A B

R1

9V RV1

R2 C D

E F

Gambar 4 – 1

-Buatlah rangkaian seperti gambar 4 – 2


-Atur posisi potensiometer sehingga rangkaian jembatan menjadi setimbang
(penunjukan galvanometer persis ditengah-tengah)
-Ukur semua tahanan dengan ohmmeter masukkan ke dalam data percobaan tabel
II

Rx

+ R3 G

9V RV2
R4

5. HASIL PENGUKURAN

-Tabel 1

Tegangan (Volt) Arus Galvanometer


ALAT UKUR (Amp)
C-E D-F A- B- C- C-D C-D
GALVANOMETER
C D D
VOLTMETER
AMPERMETER
GALVANOMETER

-Tabel II

R3 (Ohm) R4 (Ohm) RV2 (Ohm) RX (Ohm)

7. PERTANYAAN

-Mengapa pada keadaan setimbang (gambar 4 – 1) tidak ada arus yang melalui
titik
C dan D? jelaskan dan buktikan dengan menggunakan teori loop atau arus mesh.
-Buktikan harga RAC . RDF = RCE . RDB (gambar 4 – 1)
Cari harga Rx (gambar 4 – 2) dari hasil percobaan yang menggunakan rangkaian
system jembatan.
-Bandingkan harga Rx dari hasil perhitungan no. 3 dengan hasil pengukuran
langsung dengan ohm meter.
8. KESIMPULAN
- Jembatan Wheatstone dapat digunakan untuk menentukan hambatan pada
resistor yang belum diketahui besarnya
- Perhitungan terhadap nilai hambatan resistor menggunakan prinsip-prinsip
dasar dalam elektronika:
o Hukum Ohm : “Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar,
maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan tegangan
listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi.”
o Hukum Kirchoff I : “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.”
o Hukum Kirchoff II : “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar
GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.”
- Semakin panjang L1, semakin besar nilai hambatan yang akan dicari (R),
sedangkan semakin panjang L2, semakin kecil pula nilai hambatan yang akan
dicari (R).
DAFTAR PUSTAKA

http://marausna.wordpress.com/2010/05/13/jembatan-wheatstone/ diakses pada 29


Mei 2013 jam 21.13 WITA

www.wikipedia.id

modul tentang rangkian jembatan (jembatan wheastone ) , politeknik negeri sriwijaya


program studi teknik listrik

Anda mungkin juga menyukai