Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Penyebab dan Tanda

Hipertensi Sasaran Penyuluhan: Ny. I dan Ny. R dan keluarga

Hari / Tanggal : Selama masa rawatan

Waktu Pembelajaran : 25 Menit

Tempat penyuluhan : Dekat tempat tidur Ny. I dan Ny. R, disampaikan

secara pelan-pelan kepada Ny I dan Ny R dan

keluarganya

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit kepada Ny.I dan Ny. R,

pasien dan keluarga mampu memahami tentang Hipertensi.

II. Tujuan Intrusional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit. Ny. I dan Ny. R serta

keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian Hipertensi

2. Menjelaskan penyebab Hipertensi

3. Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi


III. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah dan diskusi

2. Media : Leaflet

3. Garis besar materi :

a. Pengertian Hipertensi

b. Penyebab Hipertensi

c. Tanda dan gejala Hipertensi

IV. Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media


1 Pembukaan 1. Memberikan 1. Menjawab 5 Menit
salam dan salam
berkenalan 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan dan
topik dan memperhatikan
tujuan
penyuluhan
2 Kegiatan 1. Menjelaskan 1. Mendengar dan 10 Lembar
inti pengertian Memperhatikan Menit Balik dan
hipertensi Leaflet
2. Menjelaskan 2. Mendengar dan
penyebab Memperhatikan
hipertensi
3. Menjelaskan 3. Mendengar dan
tanda dan memperhatikan
gejala
hipertensi
3 Penutup 1. Melakukan 1. Bertanya atau 10 Lembar
diskusi dan Menjawab Menit Balik dan
tanya jawab 2. Mendengarkan Leaflet
2. Menyimpul dan memperhati
kan materi kan
dan membagi 3. Menerima
leaflet leaflet
3. Mengucap 4. Menjawab
kan salam salam

IV. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1. Kesiapan mahasiswa memberikan penyuluhan

2. Kesiapan pasien mengikuti

3. Waktu dan tempat sesuai dengan rencana kegiatan

b. Evaluasi peroses

1. Sasaran memperhatikan dan mendengar selama penyuluhan kesehatan

2. Sasaran aktif betahnya bila ada hal yang belum di mengerti

3. Sasaran mempertanggungjawabkan atas pertanyaan pemberi materi

4. Tanya jawab berjalan dengan baik

c. Evaluasi Hasil

1. 80% pertanyaan dapat di jawab

2. Ny. I dan Ny. R, serta keluarga memahami tentang penyakitnya.


Lampiran Materi Penyuluhan

PROTOKOL PENYULUHAN PADA PASIEN HIPERTENSI

A. Pengertian :

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat

sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi

merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di

dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal

jantung,serangan jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab

utama gagal jantung kronis.

B. Tujuan:

1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau mencapai

fungsi maksimal setelah pulang

2. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk

ditransfer ke rumah atau kesuatu lingkungan yang dapat disetujui.

3. Menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan

komunitas.

C. Manfaat:

1. Pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan

realita setelah meninggalkan rumah sakit


2. Pasien siap untuk menghadapi pemulangan

3. Meminimalkan kemungkinan terjadinya rehospitalisasi

a. Prosedur discharge planning dilakukan secara konsisten dengan kualitas

tinggi pada semua pasien

b. Pasien harus dipulangkan ke suatu lingkungan yang aman dan nyaman

D. Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan pasien dan jangan

sampai melelahkan

2. Lakukan evaluasi setiap kali selesai mengadakan sesi pertemuan dengan

pasien untukmengetahui sejauh mana pasien mengikuti pertemuan

E. Alat:

- Leaflet untuk pendidikan kesehatan tentang hipertensi

- Lembar balik

- Kertas dan pulpen

F. Prosedur Tindakan:

1. Pengkajian

a. Kaji pengetahuan pasien dan keluarga anak dalam tindakan pengobatan yang

dijalaninya, mencakup nama obat, dosis obat, jadwal pemakaian obat, dan

aturan pemakaian obat (sebelum dan sesudah makan) serta efek samping

dan tanda-tanda yang tidak diinginkan


b. Kaji pengetahuan pasien dan keluarga anak tentang tanda-tanda bahaya yang

perlu dilaporkan kepada dokter/ tenaga medis, mencakup tanda-tanda dan

komplikasi pada asma bronchialis.

2. Perencanaan

Bersama-sama dengan keluarga dan pasien menetapkan hasil yang akan

dicapai, antara lain :

a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang tindakan pengobatan

yang akan dijalani setelah pulang dari rumah sakit

b. Pasien dan keluarga mampu mengenali tanda-tanda bahaya yang perlu

dilaporkan kepada dokter/ tenaga medis tentang hipertensi.

e. Pasien dan keluarga mampu menerima dan menjalankan terapi untuk

penyembuhan.

3. Penatalaksanaan

Bersama-sama dengan pasien dan keluarga menetapkan hasil yang akan

dicapai, antara lain:

a. Melakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi

a. Definisi

Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140

mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.

b. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu,

hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.


1) Hipertensi esensial atau primer

Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial

yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui

penyebabnya (idiopatik). Beberapa factor diduga berkaitan dengan

berkembangya hipertensi esensial seperti berikut ini :

a. Genetik

Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko

tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.

b. Jenis kelamin dan usia

Laki-laki berusia 30-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko

tinggi untuk mengalami hipertensi.

c. Diet

Konsumsi diet tingi garam atau lemak secara langsung berhubungan

dengan berkembangnya hipertensi.

d. Berat badan

Obesitas (> 25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan berkembangya

hipertensi.

e. Gaya hidup

Merokok dan konsumsi alcohol dapat meningkatkan tekanan darah, bila

gaya hidup menetap.

2) Hipertensi sekunder

Merupakan 10% dari seluruh kasusu hipertensi adalah hipertensi sekunder,

yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi


fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid.

Menurut Wajan Juni udjianti, 2010, faktor pencetus munculnya hipertensi

sekunder antara lain :

- Penggunaan kontrasepsi oral

- Coarctation aorta

- Neurogenik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris)

- Kehamilan

- Peningkatan volume intravaskuler

- Luka bakar

- Stress.

c. Tanda dan Gejala

Biasanya tanda gejala atau tanda-tanda peringatan untuk hipertensi dan sering

disebut “silent killer”. Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien

antara lain : sakit kepala (rasa berat di tekuk), palpitasi, kelelahan, nausea,

vomiting, ansietas, keringat berlebihan, tremor otot, nyeri dada, epistaksis,

pandangan kabur atau ganda, tinnitus (telinga berdenging), serta kesulitan tidur

(Wajan Juni Udjianti, 2012).

d. Evaluasi

a. Evaluasi jangka pendek : Melakukan evaluasi diakhir penyuluhan

b. Evaluasi jangka panjang : Melakukan evaluasi kesiapan pasien untuk

menghadapi pemulangan

c. Pada hari pemulangan memotivasi pasien untuk melakukan dan menerapkan

setiap pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai