Anda di halaman 1dari 5

Keratin

Keratin terbangun dari kelompok-kelompok yang bersifat asam dan basa. Di dalam kajian
analitisnya dengan mengunakan sinar-x, Astbury, et al. (1993) menemukan bahwa kelompok
asam amino keratin saling berhubungan membentuk rantai yang panjang dan terjadi dalam
bentuk alfa yang tertekuk atau beta yang terentang. Rantai tersebut berhubungan satu sama
lain melalui 4 macam ikatan, yaitu ikatan amida, ikatan garam, ikatan hidrogen, dan ikatan
disulfida. Walaupun degradasi masing-masing rantai menuju pada perusakan keratin, ikatan-
ikatan tersebut hanya sebagian saja yang dapat rusak (misalnya di bawah kondisi yang sangat
lunak) tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada keratin.

Keempat tipe ikatan dalam keratin adalah sebagai berikut:

a. Ikatan amida/peptida (-CO-NH-) yang menghubungkan masing-masing asam amino


ke rantai polipeptida. Hubungan ini dapat diputuskan oleh suatu larutan konsentrasi
tinggi asam atau basa keras dalam air.
b. Ikatan garam (mis –COO- + NH3-) yang kemungkinan besar berperan penting dalam
menghubungkan rantai keratin.
c. Ikatan hidrogen (-CO...NH- atau –CO... HO-) melekatkan rantai keratin dalam posisi
tertekuk.
d. Ikatan disulfida (-S-S-) juga penting dalam proses saling ikat rantai-rantai keratin.

Struktur Keratin

Strukturnya merupakan heterodimer antara polipeptida I & II membentuk Koil.


Jenis-jenis keratin

Jenis keratin berbeda-beda sesuai dengan tipe sel:

a. K5 & K14 : keratin tipe II dan I terletak pada membran basalis epidermis

b. K10 & K1: tipe I dan II, terletak pd stratum spinosum & stratum granuler epidermis

Pembentukan Pigmen Melanin


Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam
proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi
3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian
dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Enzim tirosinase
dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma kasar, melanosit
diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi.
4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang:
a. Tahap pertama : Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal
proses dari aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada
bagian perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul
tirosinase yang rapi pada sebuah matrik protein.
b. Tahap kedua : Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian
dalam filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak
sama. Melanin disimpan dalam matriks protein.
c. Tahap ketiga : Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak
sulit terlihat.
d. Tahap empat : Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan
melanin secara sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat.
Granul yang matang berbentuk elips, dengan panjang 1 μm dan diameter 0,4 μm.
Gambar 4. Diagram Melanosit, ilustrasi gambaran utama melanogenesis. Tirosinase
di sintesis dalam retikulum endoplasma yang kasar dan diakumulasikan dalam
vesikel kompleks Golgi. Vesikel yang bebas sekarang dinamakan melanosom.
Sintesis melanin dimulai pada melanosom tahap II, di mana melanin
diakumulasikan dan membentuk melanosom tahap III. Terakhirstruktur ini hilang
dengan aktivitas tirosinase dan membentuk granul melanin. Granul melanin
bermigrasi ke arah juluran melanosit dan masuk ke dalam keratinosit.

Diagram Melanosit, ilustrasi gambaran utama melanogenesis. Tirosinase di sintesis


dalam retikulum endoplasma yang kasar dan diakumulasikan dalam vesikel kompleks
Golgi. Vesikel yang bebas sekarang dinamakan melanosom. Sintesis melanin dimulai
pada melanosom tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan membentuk
melanosom tahap III. Terakhirstruktur ini hilang dengan aktivitas tirosinase dan
membentuk granul melanin.
Granul melanin bermigrasi ke arah juluran melanosit dan masuk ke dalam keratinosit.
Setelah melanin ditransfer ke keratinosit, melanin tidak diletakkan secara sembarangan,
granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di daerah atas inti pada keratinosit.
Akumulasi melanin di daerah atas inti bukan tidak ada fungsinya, tetapi bertujuan
melindungi nukleus dari efek merusak radiasi ultraviolet. Nukleus yang mengandung
DNA di dalamnya bisa mengalami mutasi apabila terkena radiasi ultraviolet dan ini
bisa menyebabkan terjadinya kanker kulit.

B. Proses sintesis melanin dari melanosit


Melanin memegang peranan penting dalam mengatur warna kulit, rambut dan mata yang
ada pada tubuh kita, pada dasarnya ada dua macam tipe pigmen melanin, yaitu eumelanin
dan feomelanin.
1. Eumelanin (yang artinya melanin sejati).
Ditinjau dari struktur kimianya, eumelanin merupakan protein yang mengandung asam
amino tirosin. Pembentukan eumelanin membutuhkan enzim tirosinase, yang
menggabungkan asam amino tirosin ke molekul dopa dan dopamin.
a. Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari
fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Tirosin memiliki satu gugus
fenol ( fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-
tirosin (S-tirosin) yang ditemukan dalam tiga isomer struktur para,meta dan orto.
Pembentukan tirosin menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim
phehidroksilase. Enzim ini hanya membuat para tirosin. Dua isomer yang lain
terbentuk apabila terjadi serangan dari radikal bebas pada kondisi oksidatif tinggi.
b. Tirosin oleh enzim tirosin hidoksilase diubah menjadi DOPA ( 3,4dihidroksiferil
alanin) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi, setelah
melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin
c. Tirosinase lebih aktif pada orang dewasa dibanding pada anak-anak atau remaja.
Namun pada orang tua tidak begitu aktif lagi. Karena itu, defisiensi tirosin dapat
mempengaruhi warna rambut manusia. Kurangnya tirosin menyebabkan warna
rambut yang seharusnya gelap akan memudar.
Eumelanin memberikan warna gelap, terutama hitam, coklat dan variasinya. Pigmen ini
tidak larut dalam hampir semua macam larutan, mempunyai berat molekul yang tinggi,
mengandung nitrogen dan terjadi karena oksidasi polimerisasidari bentuk intermediate
yang berasal dari DOPA

2. Feomelanin
Feomelanin berwarna kemerahan atau pirang dan ditemukan pada sebagian besar orang;
Feomelanin juga tersusun atas asam amino tirosin; dan juga membutuhkan enzim
tirosinase. Namun feomelanin itu sendiri merupakan produk antara dalam produksi
eumelanin, yang bereaksi dengan asam amino sistein. Asam amino sistein mengandung
atom sulfur; sehingga inilah yang memberi warna kemerahan atau oranye. Semakin banyak
interaksi dengan sistein, maka akan menyebabkan semakin merah warna yang terbentuk.
Feomelanin memiliki stabilitas di antara melanin coklat dan hitam.
Pada biosintesis melanin, bila ada penambahan sistein dan glutation pada dopakuinon akan
menyebabkan reaksi non enzim yang cepat pada metabolisme melanosit.Pembentukan
eumelanin dan feomelanin berada di bawah pengawasan genetik dan sangat bergantung
pada kandungan sulfhidril sel melanosit tersebut.

Tranggono dan Latifah, 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,Jakarta :


Gramedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai