Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejalan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 sebagai pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, dan sesuai dengan Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus
menyusun Rencana Pembangunan Daerah Secara Sistematis, Terarah, Terpadu dan
Tanggap Terhadap Perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun),
jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu, setiap
daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen tersebut akan
menjadi
Rancangan acuan Dinas
Akhir Renstra untukPangan
penyusunan
Kota Solokrencana OPD. Sehubungan dengan Peraturan
2016-2021baru

tersebut maka Pemerintah Kota Solok melaksanakan Perubahan atas Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok, sehingga perlu juga
untuk melakukan revisi atas Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah termasuk
Dinas Pangan Kota Solok.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung
dengan perencanaan yang baik sesuai dengan Visi dan Misi organisasi. Pendekatan yang
dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana
tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kemudian, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan
Pasal 151 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, setiap satuan kerja perangkat daerah
diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra Perangkat Daerah memuat
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan
tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

1
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Pangan Kota Solok perlu
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pangan Tahun 2016-2021
sebagai penjabaran dari Perda Nomor 3 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok Tahun 2016-2021.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pangan ini merupakan dokumen perencanaan


yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan
kegiatan pembangunan ketahanan pangan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pangan
selama lima tahun ke depan (2016-2021). Dokumen ini disusun berdasarkan analisis
strategis atas potensi, peluang, permasalahan mendasar dan tantangan yang dihadapi
dalam pembangunan ketahanan pangan. Dokumen Renstra ini seyogyanya dijadikan
acuan dan arahan bagi Jajaran Birokrasi di lingkungan Dinas Pangan dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan ketahanan pangan periode 2016-2021
secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor
dan sub sektor terkait.

Renstra Dinas Pangan mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen


Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan seperti di bawah ini :

a. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Solok


Renstra memuat tujuan, sasaran dan program serta kegiatan prioritas Dinas Pangan
tahun 2016-2021.
b. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Solok
Renstra adalah dokumen 5 (lima) tahunan OPD yang penyusunannya berpedoman
kepada RPJMD Kota Solok 2016–2021. Selanjutnya Renstra Dinas Pangan
disesuaikan dengan pencapaian target RPJMD Kota Solok 2016–2021.
c. Renstra dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Solok
Pelaksanaan Renstra Dinas Pangan 2016-2021, setiap tahunnya dijabarkan ke dalam
RKPD. Renstra Dinas Pangan harus dipedomani dalam penyusunan Renja OPD, dan
Rancangan Awal RKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja OPD.

2
d. Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pangan
Renstra Dinas Pangan 2016-2021, setiap tahunnya dijabarkan dalam Renja Dinas
Pangan sebagai dokumen perencanaan tahunan. Oleh sebab itu penyusunan Renja
berpedoman kepada Renstra 2016-2021 dan mengacu kepada RKPD Kota Solok.

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021

Gambar 1.1 Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan Dokumen Perencanaan lainnya

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pangan Tahun 2016 – 2021
adalah :

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonomi Kota Kecil dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah
(jo peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang
Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Kotamadya Payakumbuh;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);

3
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
6. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 pasal 13 tentang Ketahanan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok
Pangan; 2016-2021

8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu


Pangan dan Gizi;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
11. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang ”Dewan Ketahanan
Pangan”;
12. Peraturan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009, tentang kebijakan percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal;
13. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang percepatan prioritas
pembangunan nasional 2010;

4
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2009 tentang Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya
Lokal;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai pengganti
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di
Sumatera Barat;
17. Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kemandirian Pangan;
18. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 14 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Solok Tahun 2005-2025;
19. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Solok;
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
20. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang ”Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunnan Daerah dan
Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Solok;
21. Perda Nomor 1 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Solok tahun 2005 s/d 2025;
22. Peraturan Daerah Kota Solok No. 3 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok Tahun 2016-
2021;
23. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Pangan Kota Solok Tahun 2016-2021 dimaksudkan


sebagai penjabaran Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah yang menjadi
pedoman perencanaan pembangunan ketahanan pangan dan memberikan arah kebijakan

5
pembangunan ketahanan pangan dalam mendukung pencapaian visi dan misi selama lima
tahun dari tahun 2017 sampai tahun 2021.
Adapun tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah :
a. Untuk menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan Pangan Kota Solok selama
lima tahun, yang merupakan jabaran dari visi misi Kota Solok
sebagaimana tertuang dalam Renstra Daerah Kota Solok.
b. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja, RKA dan
DPA Dinas Pangan selama lima tahun.
c. Sebagai dokumen untuk pedoman pengukuran pencapaian target
rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Solok
2016 – 2021 sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pangan dalam
jangka waktu 5 tahun dari tahun 2017 sampai tahun 2021.

1.4. Sistimatika Penulisan

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021


Renstra Dinas Pangan Kota Solok tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai
berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra OPD, fungsi
Renstra OPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
proses penyusunan Renstra OPD, keterkaitan Renstra OPD
dengan RPJM, Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota, dan dengan
Renja OPD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya
yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan OPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran OPD.
1.3 Maksud dan Tujuan

6
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra OPD.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra OPD serta
susunan garis besar isi dokumen.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PANGAN KOTA SOLOK
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pangan
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Dinas Pangan, Struktur Organisasi Dinas Pangan, serta uraian
tugas dan fungsi Eselon pada Dinas Pangan.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah Dinas Pangan Kota Solok
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki Dinas Pangan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
mencakup sumber daya manusia dan asset.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pangan Kota Solok
Menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Pangan berdasarkan
sasaran/target Renstra Dinas Pangan periode sebelumnya.
2.4 Pangan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Tantangan dan Peluang
Kota Solok 2016-2021

Mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan renstra


Dinas Pangan Provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil
anlisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan
peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Pangan pada lima
tahun mendatang, serta mengemukakan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS
PANGAN
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pangan Kota Solok
Memuat permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas Pangan
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Dinas Pangan yang
terkait dengan visi, misi serta program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih, serta paparan apa saja factor-faktor

7
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pangan yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun
faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Pangan yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pangan ditinjau
dari sasaran Jangka Menengah Renstra K/L ataupun Renstra Dinas
Pangan Provinsi.
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Mereview faktor-faktor dari pelayanan Dinas Pangan yang
memprngaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pangan ditinjau
dari gambaran pelayanan Dinas Pangan, Sasaran Jangka
Menengah pada Renstra K/L, sasaran jangka menengah dari
Renstra Dinas Pangan Provinsi, implikasi RTRW bagi pelayanan
Dinas Pangan dan implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Pangan.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Pangan Kota Solok
Mengemukakan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan rumusan pernyataan Visi dan Misi
Kota Solok Jangka
2016-2021
Menengah Dinas Pangan.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok
Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Dinas Pangan.
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini mengemukakan rumusan pernyataan Tujuan dan sasaran
Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok.
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang rencana program dan kegiatan serta
pendanaan yang akan dilakukan pada tahun 2016-2021.
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kinerja penyelenggaraan bidang
Urusan pada Dinas Pangan Kota Solok yang sesuai dengan tujuan dan
sasaran pada RPJMD.
BAB VIII : PENUTUP

8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PANGAN
KOTA SOLOK

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pangan Kota Solok

Dinas Pangan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang ketahanan


pangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah. Dinas Pangan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kota Solok Tahun 2016 Nomor 5), urusan ketahanan pangan di Kota Solok diwadahi
dalam bentuk Dinas Pangan.
A. Tugas
Dinas Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan pengendalian pangan.
B. Fungsi
Untuk
Rancangan Akhir melaksanakan
Renstra Dinas Pangantugas pokok
Kota Solok tersebut, Dinas Pangan menyelenggarakan fungsi
2016-2021

sebagai Pelaksana urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pangan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, maka terdapat struktur


perangkat daerah pada Dinas Pangan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Pangan, dengan fungsi sebagai:
 perumusan kebijakan di bidang Pangan;
 penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Pangan;
 pembinaan pelaksanaan tugas di bidang Pangan; dan
 pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

9
2. Sekretariat
Mempunyai tugas mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan administrasi
persuratan, kerumahtanggaan, protokoler, kehumasan, administrasi barang/asset,
administrasi kepegawaian, dan akuntansi dan administrasi keuangan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
 pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi persuratan;
 pengkoordinasian dan pengelolaan kerumahtanggaan, protokoler dan
kehumasan;
 pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi barang/asset;
 pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
 pengkoordinasian dan pengelolaan akuntansi dan administrasi keuangan;
dan
 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.

Rancangan Sekretariat
Akhir Renstraterdiri dari : Kota Solok
Dinas Pangan 2016-2021

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
 penyelenggaraan administrasi umum, kearsipan dan kepustakaan,
kerumahtanggaan serta kehumasan dan keprotokoleran;
 penyelenggaraan pengelolaan administrasi barang/asset;
 penyelenggaraan administrasi kepegawaian; dan
 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.

b. Sub Bagian Program dan Keuangan


Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan akuntansi dan
administrasi keuangan.

10
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
 penyelenggaraan pengumpulan, inventarisasi dan penyusunan
perencanaan dari masing-masing bidang, monitoring dan evaluasi,
pendokumentasian dan penyusunan laporan;
 penyelenggaraan akuntansi dan administrasi keuangan; dan
 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
dan fungsi.

3. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian


pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang Ketersediaan dan Distibusi
Pangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang
Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai fungsi penyelenggaraan :

Rancangan Akhir Renstra


penyiapan bahanKota
Dinas Pangan perumusan
Solok kebijakan teknis dibidang Ketersediaan
2016-2021 dan
Distribusi Pangan;

 pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang


Ketersediaan dan Distribusi Pangan;

 pembinaan dan penanganan dibidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan;

 pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dibidang Ketersediaan dan Distribusi


Pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan terdiri dari :

a. Seksi Ketersediaan Pangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan


pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan, pemantauan

11
dan evaluasi dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya ketahanan pangan lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Ketersediaan Pangan menyelenggarakan


fungsi :

 penyiapan perumusan kebijakan teknis ketersediaan pangan;

 pelaksanaan pembinaan dan peningkatan ketersediaan pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

b. Seksi Distribusi Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan,
pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi pangan dan harga pangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Distribusi Pangan menyelenggarakan


fungsi:
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang distribusi pangan;

 pelaksanaan penyusunan perencanaan dan pengoordinasian jumlah dan waktu


ketersediaan pangan;

 pelaksanaan pembinaan dan pengawasan jumlah dan waktu ketersediaan


pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

c. Seksi Kerawanan Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan,
pemantauan, dan evaluasi di bidang cadangan pangan dan kerawanan pangan.

12
Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Kerawanan Pangan menyelenggarakan
fungsi :

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kerawanan pangan;

 penyelenggaraan penumbuhan kemandirian masyarakat dalam rangka


mengatasi kerawanan pangan;

 pelaksanaan pembinaan masyarakat dalam diversifikasi pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

4. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian


pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi,
penganekaragaman, dan keamanan pangan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
mempunyai fungsi penyelenggaraan:
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Konsumsi,


Penganekaragaman dan Keamanan Pangan;

 penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang Konsumsi, Penganekaragaman


dan Keamanan Pangan;

 pengkoordinasian pembinaan dan penanganan konsumsi, penganekaragaman


dan keamanan pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

13
Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan terdiri dari :

a. Seksi Konsumsi Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan,
pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi pangan.

Seksi Konsumsi Pangan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan


fungsi sebagai berikut :

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis konsumsi pangan;

 penyelenggaraan penumbuhan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan


keamanan dan keragaman pangan;

 pelaksanaan pembinaan masyarakat dalam diversifikasi pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
b. Seksi Penganekaragaman Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan,
pemantauan dan evaluasi di bidang penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Penganekaragaman Pangan


menyelenggarakan fungsi :

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang keragaman pangan;

 penyelenggaraan penumbuhan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan


keragaman pangan;

 pelaksanaan pembinaan masyarakat dalam diversifikasi pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

14
c. Seksi Keamanan Pangan

Mempunyai tugas melaksanakan peyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan,
pemantauan, dan evaluasi di bidang keamanan pangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Keamanan Pangan menyelenggarakan


fungsi :

 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang keamanan pangan;

 penyelenggaraan penumbuhan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan


keamanan pangan;

 pelaksanaan pembinaan masyarakat dalam diversifikasi pangan; dan

 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.

C. Struktur Organisasi
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun
2016 Nomor 5), struktur organisasi Dinas Pangan Kota Solok terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, terdiri dari :
a. Kepala Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian
b. Kepala Sub Bagian Program
dan Keuangan
3. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri
dari :
a. Kepala Seksi Ketersediaan
Pangan
b. Kepala Seksi Distribusi
Pangan

15
c. Kepala Seksi Kerawanan
Pangan
4. Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan, terdiri dari :
a. Kepala Seksi Konsumsi
Pangan
b. Kepala Seksi
Penganekaragaman Pangan
c. Kepala Seksi Keamanan
Pangan

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021

2.2. Sumberdaya Dinas Pangan Kota Solok

2.2.1. Sumber Daya Manusia

16
Pada tahun 2017 jumlah pegawai yang ada pada Dinas Pangan Kota Solok adalah
sebanyak 26 orang yang terdiri dari :

a. Pegawai Negeri Sipil : 18 orang

b. Honorer/PTT : 8 orang

Komposisi jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pangan Kota Solok sebagai berikut :

a. Golongan IV : 4 orang

b. Golongan III : 13 orang

c. Golongan II : 1 orang

Tabel 2.1 Susunan Kepegawaian Dinas Pangan Tahun 2017


Status
N
Nama Jabatan Eselon Non
o PNS Jml
PNS
1 Kepala Dinas II.a 1 - 1
2 Sekretaris Dinas III.a 1 - 1
Rancangana.Akhir RenstraUmum
Kasubbag Dinas Pangan Kota Solok
dan Kepegawaian IV.a 1 - 2016-2021
1
- Staf - 1 6 7
b. Kasubbag Program dan IV.a 1 - 1
Keuangan
- Staf - 1 - 1
3 Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi III.a 1 - 1
Pangan
a. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - 1 - 1
b. Kepala Seksi Distribusi Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - 1 - 1
c. Kepala Seksi Kerawanan Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - 1 - 1
4 Kepala Bidang Konsumsi, III.a 1 - 1
Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
a. Kepala Seksi Konsumsi Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - - 1 1
b. Kepala Seksi Penganekaragaman Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - - 1 1
c. Kepala Seksi Keamanan Pangan IV.a 1 - 1
- Staf - 1 - 1

17
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
PNS Non PNS

Gambar 2.1 Jumlah PNS Dinas Pangan Kota Solok

Sedangkan menurut pendidikan pegawai Dinas Pangan dibedakan sebagai berikut :

a. Pegawai Negeri Sipil


Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
S2 : 1 orang

S1 : 15 orang

SLTA : 2 orang

b. Pegawai Honorer/PTT

S1 : 1 orang

SLTA : 7 orang

18
4%
35%

S2
S1
SMA

62%

Gambar 2.2 Komposisi Pegawai menurut pendidikan

2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Organisasi

Rancangan AkhirSumber daya Pangan


Renstra Dinas sarana Kota
dan Solok
prasarana Dinas Pangan Kota Solok dapat dilihat sebagai
2016-2021
berikut:

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Dinas Pangan Kota Solok

No Aset Jumlah Keterangan


1 Mini Bus Toyota Avanza Veloz 1 unit Baik
2 Mini Bus Daihatsu Xenia 1 unit Baik
3 Baik
3 Sepeda Motor 4 unit
1 Rusak
4 Mesin tik manual lowewagen (18”) 2 unit Baik
5 Filling besi/metal 3 unit Baik
6 Brankas 1 buah Baik
7 Papan Nama Kantor 1 unit Baik
8 Papan Nama Dharma Wanita 1 buah Baik
9 Teralis/Pengaman 2 buah Baik
10 Mesin Absen Elektronik 1 unit Rusak
11 Meja Rapat 10 buah Baik
12 Kursi Rapat 17 buah Baik
13 Kursi Tamu 2 set Baik
14 Meja Kerja ½ biro 16 buah Baik
15 Kursi Kerja Putar 18 buah Baik
16 Kulkas Penyimpan Bahan Uji Labor 1 unit Baik
17 Kain Gorden 2 paket 1 Baik

19
No Aset Jumlah Keterangan
1 Rusak
18 Kipas Angin 2 buah Baik
19 AC 5 unit Baik
20 Kamera Digital 2 buah Baik
21 Televisi 1 unit Baik
22 Wireless 1 unit Baik
23 Microphone wireless 2 buah Baik
24 PC Unit 5 unit Baik
25 Laptop 3 unit Baik
26 Note Book 1 unit Baik
6 Baik
27 Printer 8 unit
2 Rusak
28 UPS 5 unit Baik
29 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 buah Baik
30 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 2 buah Baik
31 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 4 buah Baik
32 Lemari Pustaka 1 Buah Baik
33 Lemari Arsip Dinamis 4 Unit Baik
34 Lemari Komputer 2 Unit Baik
35 Proyektor/LCD 1 Unit Baik
36 Slide Proyektor/Layar Proyektor 1 Buah Baik
37 Parabola/Resiver 1 Unit Baik
Rancangan38Akhir Buku Pengetahuan
Renstra Dinas PanganPraktis
Kota Solok 216 Buah Baik
2016-2021
39 Trubus (Terbitan berkala/majalah) 55 Buah Baik
Papan data teks “Peta wilayah pembangunan
40 1 Buah Baik
ketahanan pangan Kota Solok”
Sumber data : Data Aset Dinas Pangan Tahun 2017 (Kondisi s/d Oktober 2017)

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pangan Kota Solok

Dinas Pangan Kota Solok telah melakukan upaya-upaya peningkatan ketahanan


pangan melalui beberapa kegiatan strategis, baik dalam bentuk pemberdayaan masyarakat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat
maupun koordinasi kebijakan lintas SKPD. Jenis pelayanan yang dilakukan oleh Dinas
Pangan sesuai tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

1. Menyusun Buku Neraca Bahan Makanan (NBM);


2. Menyusun Buku Pola Pangan Harapan (PPH);
3. Menyelenggarakan rapat Dewan Ketahanan Pangan (DKP);
4. Menyusun Peta Kerentanan dan kerawanan Pangan FSVA (Food Security
Vulnerability Atlas);

20
5. Menyusun Buku Rantai Pasokan, Harga Pangan, SKPG serta PDRP;
6. Menyelenggarakan rapat koordinasi Lumbung Pangan dan Tunda Jual, Desa
Mandiri Pangan;
7. Menyelenggarakan rapat tim dan petugas pemantau SKPG;
8. Melaksanakan survey Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP);
9. Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);
10. Pemantauan Harga rutin, Pematauan Harga dalam rangka Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN), Rantai Pasokan;
11. Rapat Sistim Informasi Pasar;
12. Melaksanakan penyiaran harga pangan melalui radio Vanessa FM setiap
minggunya;
13. Menyusun buku statistik ketahanan pangan;
14. Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar dan pangan olahan;
15. Melaksanakan Pengambilan sampel pangan segar dan pangan olahan;
16. Menyelenggarakan rapat tim Terpadu Keamanan Pangan;
17. Melakukan pembinaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok
(P2KP).
2016-2021

21
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pangan Kota Solok

Indikator Kinerja sesuai Tugas Dan Target Target renstra tahun Ke... Realisasi Renstra Tahun ke... Rasio Capaian pada Tahun ke...
No
Fungsi SPM
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Ketersediaan energi dan protein 171,2 168,7 244,5 144,1


1 perkapita 90,00 70 75 80 85 90
1
164,02 133,33 122,56
5 9
218,69 166,66
9
187,50

Penguatan cadangan pangan (ton) 57,73


2 60,00 50 55 55 60 60 3,86 5,01 18,63 31,06
5
7,72 9,11 33,87 51,77 96,23

Ketersediaan informasi pasokan,


100,0 100,0 142,8 117,6
3 harga dan akses pangan di daerah 90,00 70 75 80 85 90
0
100,00 100,00 100,00
0 6
133,33 125,00
5
111,11

Stabilitas harga dan pasokan pangan 100,0 135,0 117,6


4 90,00 70 75 80 85 90 94,51 96,78 96,78 100,00
0 1
129,04 120,98
5
111,11

Pencapaian skor Pola Pangan 109,7


5 100,00 70 75 80 85 90 76,80 77,30 78,90 79,00 79,50
1
103,07 98,63 92,94 88,33
Harapan (PPH)
Pengawasan dan Pembinaan
100,0 166,6 103,3
6 Keamanan Pangan 80,00 60 65 70 75 80
0
91,67 90,00 77,50 74,29
7
141,03 128,57
3
92,86

Penanganan daerah rawan pangan 100,0 100,0 200,0 166,6


7 60,00 50 55 55 60 60
0
100,00 100,00 100,00
0 0
181,82 181,82
7
166,67

22
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Anggaran dan Realisasi Dinas Pangan Kota Solok Periode Sebelumnya

23
Program dengan sumber dana APBD Provinsi :

Peningkatan Diversifikasi Ketahanan Pangan dengan kegiatan :

 TTI (Toko Tani Indonesia)

 KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)

 Dukungan Menajemen

Capaian kinerja dari dana APBD masing-masing kegiatan sejak tahun 2011 s/d 2016 adalah :

1. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay Pangan


Analisis Pemetaan Data Konsumsi Pangan Masyarakat Kota Solok yang dilaksanakan
pada 13 (tiga belas) Kelurahan di 2 (dua) Kecamatan diharapkan dapat menjadi
indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP) di Kota Solok dan sebagai dasar untuk merancang tindakan intervensi
yang diperlukan berkaitan dengan pengembangan perbaikan pola konsumsi pangan
sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2009. Sasaran yang ingin
dicapai adalah mengetahui pola konsumsi masyarakat kota Solok. Tujuannya adalah
untuk menganalisa situasi konsumsi pangan masyarakat dan menyusun proyeksi
konsumsi dan kebutuhan pangan penduduk .

Skor PPH adalah angka yang menunjukkan kualitas/mutu gizi dan keragaman
konsumsi pangan masyarakat, yang sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kontribusi
energi setiap kelompok pangan, dimana sesuai dengan hasil Widyakarya Pangan dan
Gizi (WNPG) tahun 2006 dinyatakan bahwa komposisi pangan beragam, bergizi dan
berimbang (perkapita/hari) adalah seperti tabel 2.5 berikut :

Tabel 2.5 Komposisi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) yang dianjurkan
Energi Skor
No. Kelompok Pangan Berat (gram) % AKE
(k.kal) PPH
1 Padi-Padian 275,0 1000,0 50,0 25,0
2 Umbi-Umbian 100,0 120,0 6,0 2,5
3 Pangan Hewani 150,0 240,0 12,0 24,0
4 Minyak & Lemak 20,0 200,0 10,0 5,0

24
Buah/Biji
5 10,0 60,0 3,0 1,0
Berminyak
6 Kacang-Kacangan 35,0 100,0 5,0 10,0
7 Gula 30,0 100,0 5,0 2,5
8 Sayur & Buah 250,0 120,0 6,0 30,0
9 Lain-lain - 60,0 3,0 0,0
Total 2000,0 100,0 100,0
Sumber : BKP Pusat

Tabel 2.6 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Solok Tahun 2011 – 2015
No
Tahun Skor PPH
.
1 Tahun 2011 76.80
2 Tahun 2012 77.30
3 Tahun 2013 78.90
4 Tahun 2014 79.00
5 Tahun 2015 79.50

2. Analisa Rasio Jumlah Penduduk terhadap Jumlah Konsumsi Pangan

Tabel 2.7 Ketersediaan Pangan Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011-2015
Ketersediaan Pangan (Kg/kapita/tahun)
No. Kelompok Pangan
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Padi-Padian 167.62 191.32 168.12 205.56 127.53
2. Makanan Berpati 44.79 48.3 63.84 47.58 28.95
3. Gula 25.84 10.29 19.49 9.26 25.46
4. Buah Biji Berminyak 18.89 27.4 26.55 22.89 25.21
5. Buah-Buahan 190.98 59.63 92.10 23.34 66.65
6. Sayuran 120.11 80.11 68.74 60.23 55.15
7. Daging 44.20 30.15 19.76 17.15 10.39
8. Telur 29.19 9.08 21.58 38.88 8.22
9. Susu 5.80 0.83 1.98 2.57 6.05
10. Minyak/Lemak 11.26 24.35 23 30.63 46.08
11. Ikan 9.24 12.5 36.91 30.24 40.83

Berdasarkan angka tetap tahun 2014, untuk komoditas padi-padian masih dengan
tingkat ketersediaan tertinggi yaitu 205.56 kg/kapita/tahun. Untuk data angka sementara
tahun 2015, ketersediaan komoditas padi-padian masih tertinggi yaitu 127.53
kg/kapita/tahun. Sama dengan data tahun sebelumnya komoditas susu adalah komoditas

25
dengan tingkat ketersediaan terendah. Untuk tahun 2014 sebesar 2.57 kg/kapita/tahun dan
angka sementara tahun 2015 ketersediaan susu sebesar 6.05 kg/kapita/tahun. Selain
komoditas tersebut untuk tahu 2014 komoditas dengan tingkat ketersediaan tertinggi
selanjutnya adalah sayuran sebesar 60.23 kg/kapita/tahun., sedangkan untuk angka
sementara 2015 adalah buah-buahan sebesar 66.65 kg/kapita/tahun.

Ketersedian pangan tersebut diatas selain produksi daerah juga didatangkan dari luar
daerah Kota Solok (impor), selain itu produksi daerah juga dibawa keluar daerah Kota
Solok (ekspor). Umumnya komoditas yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan
komoditas yang keluar Kota Solok. Tahun 2014, jumlah bahan pangan yang keluar/masuk
daerah Kota Solok sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.8 Ketersediaan Protein Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011- 2015

Kelompok Ketersediaan Protein (Gram/kapita/hari)


No.
Pangan 2011 2012 2013 2014 2015*)
PANGAN
I. 71.06 75.47 65.55 68.39 58.88
NABATI
1. Padi-Padian 40.85 45.59 40.52 49.55 30.68
2. Makanan Berpati 1.12 1 1.32 0.98 0.6
3. Gula 0.01 0.10 0.34 0.19 0.3
Buah Biji 16.16
4. 19.89 23.43 13.73 21.95
Berminyak
5. Buah-Buahan 2.86 1.12 1.36 0.38 0.93
6. Sayuran 6.32 4.18 5.78 3.50 4.39
7. Minyak/Lemak 0.04 0.04 0.07 0.07 0.03
PANGAN
II 35.99 22.07 27.66 29.62 24.05
HEWANI
8. Daging 22.23 2.45 9.77 8.46 5.14
9. Telur 8.97 2.7 6.36 11.2 2.49
10. Susu 0.51 0.07 0.17 0.23 0.53
11. Ikan 4.26 4.40 11.35 9.72 15.89
  Jumlah 107.05 97.54 93.21 98.01 82.93
Sumber : Diolah oleh Dinas Pangan Kota Solok
Ket.2014*) angka sementara
2015**) angka estimasi

Ketersediaan protein di Kota Solok pada tahun 2011 hingga tahun 2015 masih
didominasi oleh kelompok protein nabati yaitu 71.06 gram/kap/hari (66,38%), pada tahun

26
2012 menjadi 75.47 gram/kap/hari (77,37 %), dan tahun 2013 yaitu 65.55 gram/kap/hari
(70,32 %), tahun 2014 adalah 68,4 gram/kapita/hari (69.82%).
Dari tahun 2011 sampai 2015 penyediaan protein nabati terjadi penurunan.
Sedangkan untuk ketersediaan protein hewani juga cenderung menurun setiap tahunnya
yaitu secara berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan 2015, yaitu 35,99
gram/kap/hari (33,61 %), 22.07 gram/kap/hari (22,62 %), 27,66 gram/kap/hari (29,67
%), 29,56 gram/kap/hari (30,17 %), dan 24.05 gram/kap/hari (23,08 %). Untuk standar
ketersediaan masih diatas kebutuhan protein yang dianjurkan WNPG tahun 2004 yaitu 57
gr/kap/hari.

Selanjutnya untuk ketersediaan lemak untuk dikonsumsi penduduk di Kota Solok


tahun 2011-2015 menunjukkan hal yang sama dengan ketersediaan protein, dimana setiap
tahunnya ketersediaan lemak masih didominasi oleh pangan nabati terutama dari
minyak/lemak. Berdasarkan angka tetap tahun 2011 sampai dengan 2014 ketersediaan
lemak cenderung turun naik, yaitu lemak yang tersedia pada tahun 2011 sebanyak 84,94
gram/kapita/hari meningkat menjadi 114,58 gram/kapita/hari di tahun 2012. Pada tahun
2013 terjadi penurunan menjadi 104,42 gram/kapita/hari dan berdasarkan angka sangat
sementara tahun 2014 ketersediaan lemak menurun dibandingkan tahun 2013 menjadi
127,54 gram/kapita/hari. Juga peningkatan terjadi pada angka sementara tahun 2015
sebesar 73,95 gram/kapita/hari. Data ketersediaan lemak untuk dikonsumsi masyarakat
Kota Solok tahun 2011 hingga tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.9 Ketersediaan Lemak Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011- 2015
Ketersediaan Lemak (Gram/kapita/hari)
No. Kelompok Pangan
2011 2012 2013 2014 2015*)
PANGAN
I. 48.49 95.66 86.05 105.94 64.15
NABATI
1. Padi-Padian 6.50 8.91 7.06 8.69 5.48
2. Makanan Berpati 0.34 0.30 0.40 0.30 0.19
3. Gula 0.02 0.34 1.12 0.63 0.98
Buah Biji
4. 9.17 19.09 12.35 11.23 14.24
Berminyak
5. Buah-Buahan 1.73 0.61 1.12 0.45 1.03

27
6. Sayuran 1.32 0.76 1.03 0.70 0.66
7. Minyak/Lemak 30.67 65.64 62.97 83.94 41.57
PANGAN
II 36.45 18.91 18.37 21.6 9.8
HEWANI
8. Daging 24.86 15.02 10.12 8.70 5.32
9. Telur 9.47 2.54 6.24 11.74 2.23
10. Susu 0.56 0.08 0.19 0.25 0.58
11. Ikan 0.30 0.42 1.10 0.91 1.67
Jumlah 84.94 114.58 104.42 127.54 73.95
Sumber : Diolah oleh Dinas Pangan Kota Solok
2015* angka sementara

Dari tabel diatas terlihat bahwa ketersedian lemak tertinggi disumbangkan oleh
pangan nabati 48.49 gram/kapita/hari pada tahun 2011 (57,55 %) dan menurun menjadi
95,66 gram/kapita/hari (83,48 %) pada tahun 2012, dan 86,05 gram/kap/hari ( 82,40 %)
pada tahun 2013, 105,94 gram/kapita/hari tahun 2014, Sedangkan ketersediaan lemak
hewani cenderung menurun dari 36,45 gram/kapita/hari (42,91 %) pada tahun 2011,
menjadi 18,91 gram/kap/hari (16,50 %) pada tahun 2012 dan 18,37 gram/kap/hari
( 17,59 %) pada tahun 2013 dan 21.6 gram/kapita/hari (16,93%). Ketersediaan lemak ini
masih didominasi oleh kelompok pangan nabati yaitu minyak / lemak.

Tingkat pencapaian ketersediaan energi dan protein di Kota Solok lima tahun dari
tahun 2011-2015 sudah melebihi angka kecukupan gizi yang dianjurkan menurut PPH,
dimana tahun 2003-2005 ketersediaan energi yang dianjurkan yaitu 2.500 Kkal/kap/hari
dan mulai tahun 2006 turun menjadi 2.200 kkal/kap/hari. Sedangkan untuk ketersediaan
protein mengalami peningkatan dari 52 gram/kap/hari (tahun 2003-2005) menjadi 57
gram/kap/hari mulai tahun 2006 sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.10 Komposisi Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2011 – 2015
Ketersediaan Protein
Ketersediaan Energi (Kkal/kap/hr)
No. Tahun (Gr/kap/hr)
Pencapaian Dianjurkan (%) Pencapaian Dianjurkan (%)
1 2011 2910 2.200 132.27 71.06 57,0 124.67
2 2012 3453 2.200 156.95 97.54 57,0 171.12
3 2013 3349 2.200 152.23 93.21 57,0 179.25
4 2014 3645 2.200 165.68 97.95 57,0 171.84
5 2015*) 2606 2.200 118.45 82.94 57,0 145.50
Sumber : Diolah oleh Dinas Pangan Kota Solok
Ket.2015* angka sementara

28
Dari tabel 2.10 di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir (2011-2015)
ketersediaan energi untuk dikonsumsi cenderung meningkat setiap tahunnya, pengecualian
untuk tahaun 2015 karena masih angka sementara. Hal ini menunjukan bahwa Kota Solok
surplus dalam penyediaan bahan pangan.

3. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Kegiatan Desa Mandiri Pangan melalui dana APBD berupa kegiatan fasilitasi untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan APBN berupa :

 Pembinaan Desa Mandiri Pangan

 Pelatihan Menajemen Usaha dan Organisasi Kelompok

 Rapat Evaluasi Kelompok

 Rapat Kelompok Desa Mandiri Pangan

4. Pengembangan Lumbung Pangan Desa

Kegiatan ini merupakan pengembangan kelembagaan pangan masyarakat menjadi


kelembagaan cadangan pangan masyarakat. Kelompok tani diberikan dana penguatan
modal sebanyak Rp 25 juta/kelompok tiap tahun selama 3 tahun berturut-turut. Tahun
ke empat, kelima dan keenam digulirkan kepada kelompok lain sebanyak Rp. 25
juta/kelompok setiap tahunnya. Dana tersebut digunakan untuk pembelian gabah
kelompok yang dimanfaatkan untuk cadangan pangan masyarakat dan sebahagian
diolah dan dipasarkan. Kegiatan ini dimulai tahun 2002. Hasil yang diinginkan adalah
kelompok tersebut mampu mengatasi kerawanan pangan pokok di kelompoknya dan
wilayahnya serta mampu meningkatkan pendapatan anggotanya/ masyarakat
sekitarnya.

Tabel 2.11 Jumlah Penumbuhan Lumbung Pangan dan Gulirannya di Kota Solok
Tahun 2011- 2015
Bangunan
No. Nama Kelompok Penerima Bantuan Penerima Guliran
Lumbung
    ( 2002-2015 ) ( 2002-2015 )
1 Sawah Solok 2002, 2004,2005 - -

29
2 Wanita Serba Usaha 2002,2005,2008 - 2007
3 Sakato 2002,2005,2008 - 2007
4 Karya Sepakat - 2005 -
5 Harapan Jaya 2004,2008 -
6 Tunas Muda - 2008,2009 2008
Guguak Lanciang
7 2010 2008,2009 2008
Makmur
8 Tiga Saudara 2009,2010 2008 -
9 Serba Usaha - 2009 -
10 Surau Kajai 2011 2012,2013 -
11 Pasir Saiyo Laing 2011 -
Surau RukanTanah
12 2011 2012
Garam
Sakato Pompa Simpang
13 - 2013 -
Rumbio
14 Air Masin Tanah Garam - 2015 -
Mekar Melati Simpang
15 - 2015 -
Rumbio
16 Saiyo KTK - 2015 -

5. Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efisien

Pengembangan sistem tunda jual yang dimulai pada tahun 2004 melalui APBN.
Kemudian pada tahun 2008- 2015 didanai melalui APBD. Kegiatan ini merupakan
pemberian dana penguatan modal pada daerah sentra produksi dengan prinsip melakukan
pembelian gabah pada saat harga turun dan menunda penjualan pada saat harga tinggi.
Perkembangan Tunda Jual dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.12 Jumlah Penumbuhan Tunda Jual dan Gulirannya di Kota Solok Tahun 2004 – 2015
 Gudang
N Nama Penerima Penerima Penyimpana
o. Kelompok Bantuan Guliran n
    ( 2004-2010 ) ( 2004-2010 )
1 Sadar Gawan 2004, 2008,2009 -
2 Serba Usaha 2010 2007 2008
3 Panca Usaha 2013 - -

30
Wanita Sepakat
4 - 2013 -
Air Masin

6. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Dalam hal ini pada tahun 2009 sudah dilakukan kegiatan Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan, dan pada tahun 2011 kegiatan ini juga dibiayai dengan dana APBN
dalam bentuk kampanye keamanan pangan dan sosialisasi keamanan pangan, Sosialisasi
Keamanan Pangan dilaksanakan Tahun 2011 yang dilaksanakan untuk TP-PKK, pada
tahun 2012, Sosialisasinya dilaksanakan untuk Darmawanita Kota Solok, pada tahun
2013 dilaksanakn sosilalisasi untuk Pelaku usaha, pada tahun 2014 dilaksanakan
sosialisasi untuk Kepala sekolah dan Penjaga Kantin Sekolah dan pada tahun 2015
dilaksanakan sosialisasi untuk Mubalig. Selain itu dilanjutjkan dengan kegiatan Uji
Laboratorium Keamanan Pangan yang menguji pangan segar asal tumbuhan, hewan dan
perikanan dan pangan olahan. Pada tahun 2014 ini pada Kantor Ketahanan Pangan
dianggarkan kegiatan keamanan pangan yang meliputi uji laboratorium keamanan
pangan, olahan dan asal perikanan, juga ditindak lanjuti dengan sosialisasi keamanan
pangan untuk SD, dan pelaku usaha.

7. Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Pangan

Tanggal 20 April 2009 Dewan Ketahanan Pangan dan kelompok kerja (POKJA)
ketersediaan dan Distribusi Pangan serta Pokja Diversifikasi dan Keamanan Pangan dan
Gizi dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Solok Nomor 188.45/131/KPTS/WSL-
2009 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan nomor 188.45/131/kpts/wsl-2010. Pada
tahun 2013 Surat Keputusan tersebut diperbaharui kembali dengan SK Walikota nomor
188.45/429/KPTS/WSL_2013 tanggal 21 Juni 2013 dan diperbaharui lagi dengan Surat
Keputusan Nomor : 188.45/248/KPTS/WSL-2014 tanggal 13 Mei 2014. Dan tahun 2015
diperbaharui lagi dengan Surat Keputusan Nomor : 188.45-243 TAHUN 2015 tanggal 1
April 2015 dan diperbaharui lagi dengan Surat Keputusan Nomor : 188.45 -368 TAHUN
2016 tanggal 20 April 2016.

31
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan
Pangan Kabupaten/Kota mengadakan rapat koordinasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
setahun. Begitu juga dengan Kelompok kerja (POKJA) ketersediaan dan Distribusi
Pangan serta Pokja Diversifikasi dan Keamanan Pangan dan Gizirapatnya juga
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali setahun.

Pemberian penghargaan Ketahanan Pangan adalah sebagai bentuk apresiasi Pemerintah


sekaligus memberikan motivasi untuk :
a. Meningkatkan partisipasi dan dinamika kelompok masyarakat dalam upaya

mewujudkan ketahanan pangan

b. Meningkatkan kemampuan pelayanan aparat Pemerintah di tingkat Propinsi

dan Kabupaten/Kota dalam melakukan koordinasi dan kemitraan dengan

pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan di wilayah.

Kelompok sasaran pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan adalah :

Kelembagaan masyarakat yang mempunyai inisiatif dan komitmen tinggi serta keunikan
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata guna mewujudkan Ketahanan Pangan.
Kelompok sasaran Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat

Kota Solok dari Tahun 2011 s/d 2015 adalah :

a. Kelompok binaan PKK

Tahun 2010 penghargaan diberikan kepada KWT Teratai VI Suku masing-masing


untuk tingkat Kota Solok.Tahun 2012 KWT Nangka Kelurahan Laing mendapat
penghargaan untuk tingkat Kota Solok,Tahun 2013 KWT Nangka Kelurahan
Laing mendapat penghargaan untuk tingkat Kota Solok , Tahun 2014 KWT
Nangka II Kelurahan Tanjung Paku mendapat penghargaan untuk tingkat Kota
Solok dan Tahun 2015 KWT Mande Saiyo mendapat penghargaan untuk tingkat
Kota Solok.

b. Kelompok Lembaga Usaha Ekonomi

32
Tahun 2009 Lumbung Pangan kelompok tani Sakato Kelurahan KTK
memperoleh penghargaan Ketahanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat,
pada tahun 2010 Lumbung pangan kelompok tani Wanita Serba Usaha
memperoleh penghargaan ketahanan pangan tingkat Kota Solok, pada tahun 2011
kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh penghargaan ketahanan
pangan tingkat Kota Solok dan memperoleh juara I penghargaan Ketaanan
Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat,pada tahun 2012 Lumbung pangan
kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh juara II penghargaan
Ketaanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat dan pada pada tahun 2013
Lumbung pangan kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh juara II
penghargaan Ketaanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat.Tahun 2013
Kelompok Lembaga Distri busi pangan yaitu LDPM Mutiara Tani memperoleh
penghargaan Ketahanan pangan Tingkat Kota Solok. Tahun 2011 USAHA KUE
88 Kelurahan Kampung Jawa juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
Tingkat Kota Solok, Tahun 2012 UMKM Khamira juara I Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota Solok dan Tahun 2013 UMKM
Khamira Kelurahan Kampung Jawa meraih Peringkat I Ketahanan Pangan
Tingkat Propinsi Sumatera Barat,Tahun 2014 UKM Kue 88 juara I Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota Solok, Tahun 2015 UMKM Aneka
Keripik Endang juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota
Solok dan Tahun 2015 UMKM Aneka Keripik Endang Kelurahan Kampung
Jawa Peringkat II Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat.

1. Aparat Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang


menyelenggarakan pelayanan, pengaturan dan pembinaan
yang dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
mewujudkan ketahanan pangan, melalui upaya upaya
peningkatan ketersediaan pangan wilayah, peningkatan
kelancaran dan efisiensi distribusi pangan wilayah,
peningkatan kualitas konsumsi dan gizi masyarakat melalui
penganekaragaman konsumsi pangan serta peningkatan
keamanan pangan.

33
Tahun 2009 Syamsu Rahim Walikota Solok meraih Peringkat II Ketahanan
Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat, Tahun 2013 Alfi Adli Lurah Tanah
Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok meraih Peringkat II Ketahanan
Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat. Dan Tahun 2014 A. Nasir Hasibuan
Lurah Simpang Rumbio Peringkat II Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi
Sumatera Barat beserta Irzal Ilyas Walikota Solok meraih Peringkat III
Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat.

2. Kategori Pelopor Ketahanan Pangan

Tahun 2012 H. Syukri Juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara


Tingkat I Propinsi Sumatera Barat dari Kelura han Kampung Jawa dan Tahun
2012 Juara I Nasional Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara .

3. Kategori Pemangku Ketahan Pangan

Tahun 2014 H. Nursali Juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara


Tingkat I Propinsi Sumatera Barat.

8. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif

a. Promosi 3 B (Beragam, Bergizi, Berimbang)

Kegiatan ini telah dilakukan melalui jambore PKK, dan lomba Cipta Menu 3B
ditingkat Kota Solok dan tingkat Propinsi Sumatera Barat. Melalui promosi 3B ini
telah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKK khususnya
dan masyarakat pada umumnya dalam penganekaragaman pangan lokal.Tahun
2011 Juara I Lomba B2SA Tingkat Nasional di Propinsi Gorontalo, Tahun 2013
anggota PKK Kota Solok mendapat Juara Harapan III Lomba Menu B2SA
Tingkat Propinsi Sumatera Barat,Tahun 2014 anggota PKK Kota Solok mendapat
Juara Harapan III Lomba Menu B2SA Tingkat Propinsi Sumatera Barat dan
Tahun 2015 anggota PKK Kota Solok mendapat Juara Harapan I Lomba Menu
B2SA Tingkat Propinsi Sumatera Barat.Lomba Menu B2SA utk Tingkat Kota
Solok dimulai tahun 2014 s/d saat ini.Tahun 2014 Juara I Lomba Menu B2SA
Tingkat Kota Solok anggota PKK Kelurahan Simpang Rumbio, Tahun 2015

34
Juara I Lomba Menu B2SA Tingkat Kota Solok anggota PKK Kelurahan Tanah
Garam dan Tahun 2016 Juara I Lomba Menu B2SA Tingkat Kota Solok anggota
PKK Kelurahan Sinapa Piliang.

b. Pengolahan Pangan Lokal

Kegiatan pengolahan pangan lokal telah dilakukan dengan memberikan pelatihan


kepada anggota Masarakat/Dasawisma yang mempunyai usaha industri rumah
tangga atau yang mempunyai minat dalam pengolahan pangan lokal di Kota
Solok. Kegiatan ini dilaksanakan dari Tahun 2011 – 2015 pada tahun. Pengolahan
Pangan Lokal dari tahun 2014 Kantor Ketahanan Pangan bekerjasam dengan
SMKN 3 Kota Solok sampai sekarang.

c. Sosialisasi Ketahanan Pangan

Sosialisasi dan promosi ketahanan pangan ini telah dilakukan melalui media cetak
maupun elektronik seperti penyebaran leaflet, brosur mengenai aneka pangan
olahan, sayuran serta buah-buahan. Media cetak lain yang digunakan adalah
Banner tentang diversifikasi pangan. Promosi juga dilakukan melalui siaran radio
yang bekerjasama dengan stasiun radio Fanessa 5 FM Kota Solok dalam
penyiaran informasi harga pasar yang di siarkan 2 kali seminggu setiap hari
Selasa dan Jumat.

Capaian kinerja dari dana APBN masing-masing kegiatan sejak tahun 2010 s/d 2015 adalah

1. Program Peningkatan Ketahanan


Pangan Solok dengan kegiatan :

a. Pengembangan Desa
Mandiri Pangan

Sasaran dari pengembangan Desa Mandiri Pangan adalah rumah tangga


miskin didaerah rawan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan
masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemandirian,
pendapatan dan aksessibilitas masyarakat, serta meningkatkan fungsi kelembagaan
pangan masyarakat. Sampai tahun 2015 telah terbentuk empat (4) kelompok
35
afinitas Desa Mandiri Pangan yang berlokasi di kelurahan Tanah Garam di RW VI
Payo, kelurahan VI Suku, Kelurahan Laing dan kelurahan Tanjung Paku.

Tabel 2.13 Jumlah Kelurahan tahap Persiapan dan Alokasi Dana Desa Mandiri Pangan di Kota
Solok Tahun 2010- 2015
JML ALOKASI DANA DESA
    MANDIRI PANGAN
NO KOTA SOLOK 2010 – 2015
    Klp Dana
I Lubuk Sikarah
Puncak Sakti Kel. Tanah
1
Garam 1 100.000.000,-
2 Beringin Indah Kel. VI Suku 1 100.000.000,-
II Tanjung Harapan
3 Laing Sepakat Kel. Laing 1 100.000.000,-
Bukit Gombak Kel. Tanjung
4 1 100.000.000,-
Paku
  TOTAL 4 400.000.000,-

Dari tabel 2.13 diatas dapat dilihat bahwa kegiatan Desa Mandiri Pangan tahun
2015 merupakan tahap Mandiri sebanyak 4 Kelurahan di Kota Solok dengan dana
Bansos sebesar Rp.100 Juta untuk masing-masing kelompok.

b. Diversifikasi Pangan

Untuk kegiatan Diversifikasi Pangan yaitu Percepatan Penganekaragaman


Konsumsi Pangan (P2KP) dan dikenal juga dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari
ada (KRPL) terletak di 12 (dua belas) Kelurahan seperti tertera pada table 2.14 berikut
ini:

36
Tabel 2.14 : DASAWISMA / KELOMPOK WANITA PELAKSANA KEGIATAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
PADA DINAS PANGAN KOTA SOLOK (APBN DAN APBD)

ASAL DANA DAN TAHUN


Kecamatan/
No APBD APBD APBD APBD APBN APBD APBN APBD APBD APBN
Kelurahan APBN 2010 APBD
KOTA PROP KOTA PROP 2013 KOTA 2014 KOTA KOTA 2015
(P2KP) KOTA 2016
2011 2012 2012 2013 (KRPL) 2013 (KRPL) 2014 2015 (KRPL)
LUBUK
I SIKARAH                        
1 Tanah Garam Melati I Mawar Pisang Manggis Mangga I, KW.   KW. KW. KWT.
Putih I II Mangga II, Sinar Nampa, Muaro Nusa Indah
Durian,
KW. Pagi, KW. KW. Kenanga, I,
Rambutan,
Minang Rajin Guguk Melati Dasawism
Mangga III
Saiyo Bersama Singkek a Mawar
Putih
2 VI Suku Rambutan III Bougenvi - Kamboja - KW. Latulip     Anggur,
lle Tunas Banana,
Baru Jambu   Papaya
3 Sinapa Piliang - - - Mangga - KW.     KW. Jaso
III Cinta Bundo Nangka II,
Damai Belimbing   Nangka I
4 IX Korong Pinang II Pinang
Rancangan -
Akhir Renstra Dinas-Pangan Kota
- Solok KW.       2016-2021 Rambutan
VI Karya III,
Bersama Rambutan
Pinang   VII
5 KTK Kedelai Rambuta - - -     KW.  
n Kampuan
g Serry I,
Karambia Jeruk   Coklat III
6 Aro IV Korong Jambu Mawar Rambuta - Saus III -       DW. Katapiang I,
III n III (10 (10 KK) Rambuta Rambutan
KK) nV Mawar IV   VII
7 Simpang Pisang IV Bengkua - - - KW. Sago Mangga II     Jambu II,
Rumbio ng III Saiyo Jambu IV,
Jambu I   Mangga I
II TANJUNG                  
HARAPAN      
1 Koto Panjang - - - - -        
-   Melon
2 PPA - - - Bougenvil - KW. Sirsak I KW. DW. Bougenvil
le 18 Bundo Mande Bougenvi 27,
Sepakat Saiyo l 33 Bougenvil
Bougenvil 30,
28   Rambutan

37
3 Tanjung Paku Nangka Delima - Anggrek KW. KW.      
45 Rajawali Harapan Bambu 32,
Maju Anggrek Rambutan I,
44   Bambu XVI
4 Kampung Jawa Destamar Bugenvill Bugenville Melati I -   KW.   KW.
Indah II e Harapan Mutiara Dasawism
Bunda, Indah Kenanga I a Nusa Nusa Indah
KW. Indah V VI, Kenanga
Kenanga III
5 Nan Balimo Bambu XII Gurun - - - KW.      
Mutiara Bungo KW. Anggrek 14,
IV Padi Bambu 37 Teratai IV Anggrek 47
6 Laing Nangka II Mangkud - Nangka I Nangka III KW.       Nangka Nangka XII,
u Mandiri VII   Nangka IX
Jumlah Kelompok 10 10 2 8 5 10 5 4 5
13 4 30

Dana masing-masing 16.000.000 5.000.000 10.000.000 5.000.000 20.000.000 47.000.000 10.000.000 47.000.000 15.000.000 24.000.000 15.000.000 24.000.000
(1.200.000/
Kelompok (Rp) (1.200.000/paket)
paket)

Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021


Solok, Februari 2017
Kepala Dinas Pangan
Kota Solok

Ir. EDY MARTIN


NIP. 19650508 199203 1 011

38
c. Kegiatan Penanganan

Daerah Rawan Pangan

Hasil analisis Laporan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi bulan Januari s/d
Agustus 2011 didapatkan hasil untuk sector pertanian dilaporkan masih dalam
kategori aman (warna kuning). Pada tahun 2010 telah dianggarkan untuk penerima
dana Bansos Rawan Pangan adalah Balita Gizi Kurang dan saat ini telah mengalami
peningkatan berat badan (BB), sedangkan untuk tahun 2011 dianggarkan untuk anak
usia sekolah dasar yang berasal dari keluarga miskin. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Solok terdapat 132 anak Sekolah Dasar yang terindikasi mengalami
gizi kurang yang diukur dari Tinggi Badan dan Berat Badan (BB/TB).

Berdasarkan rapat Tim SKPG Bansos PDRP diprioritaskan untuk anak


sekolah dasar yang duduk di kelas 1 dan 2 dan berasal dari keluarga miskin. Dari
hasil investigasi 132 anak tersebut didapatkan sebanyak 25 anak yang memenuhi
syarat untuk diberi Bansos sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per anak berupa
makanan tambahan selama 3 bulan.

Hasil analisis Laporan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi bulan Januari
2012 didapatkan hasi analisis SKPG untuk ketersediaan bulanan komoditas pangan
skor merah atau bernilai 3 pada kedua Kecamatan. Untuk Pemanfatan bulanan skor
merah (Nilai 3) dan untuk komposit bernilai 3 atau merah untuk kedua Kecamatan.
Sampai bulan April 2012 hasil analisi SKPG untuk Ketersediaan bulanan,
pemanfaatan bulanan dan komposit bernilai 3 (merah). Berdasarkan hal tersebut
dilaksanakan rapat Tim SKPG pada tanggal 9 Mei 2012 membahas tentang data hasil
analisis SKPG bulan Januari 2012 s/d April 2012. Berdasarkan hasil tersebut
disepakati untuk melaksanakan Investigasi kelapangan karena sudah ada indikasi
rawan pangan.

Laporan Laporan analsis SKPG untuk bulan berikutnya yaitu bulan Mei 2012
s/d Desember 2012 kategori ketersediaan bulanan, pemanfaatan bulanan dan
komposit SKPG bernilai 3 (merah). Pada tanggal 8 Juni 2012 dilaksanakan rapat Tim

39
SKPG untuk membahas tujuan dan arah penggunaan dana Bansos PDRP. Fokus
pertama adalah pada Balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Namun
Dinas Kesehatan telah menganggarkan dana untuk semua Balita yang mengalami gizi
kurang dan gizi buruk. Fokus selanjutnya dialihkan pada anak sekolah yang termasuk
keluarga miskin dan mengalami gizi kurang. Berdasarkan data yang bersumber pada
BKBPMP, pemberian makanan tambahan untuk tahun 2012 tidak dilanjutkan dan
belum ada pengantinya. Berdasarkan hal tersebut diminta data dari Dinas Pendidikan
untuk sekolah-sekolah dengan pekerjaan orang tua terbanyak. Data tersebut
digunakan untuk mendapatkan sekolah-sekolah dengan pekerjaan orang tua
buruh/tani/jasa. Dari 44 Sekolah Dasar yang dinilai, diambil 6 SDN yang prioritas
paling banyak orang tua dengan pekerjaan buruh /tani/jasa.

Pelaksanaan kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan ini berdasarkan


Surat Keputusan Walikota Solok Nomor : 188.45/169/KPTS/WSL-2013 tentang
Pembentukan Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Kota Solok Tahun
2013 serta Surat Keputusan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok Nomor :
526/21a/KPTS/II-2013 tentang Petugas Pengolahan Data Bulanan Serta Petugas
Upload Data Kota Solok Tahun 2013, Surat Keputusan Walikota Nomor :
188.45/143/KPTS/WSL-2014 tentang Pembentukan Tim Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi serta Surat Keputusan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Nomor :
526/26/KKP/II-2014 tentang Petugas Pengolah Data Bulanan SKPG Kota Solok
Tahun 2014, Surat Keputusan Walikota Nomor : 188.45-157 TAHUN 2015 tentang
Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Kota Solok Tahun 2015 serta Surat
Keputusan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Nomor : 526/004/KPTS-KKP/II-2015
tentang Petugas Pengolahan Data Bulanan SKPG Kota Solok Tahun 2015.

Pada tanggal 27 November 2015 Badan Ketahanan Pangan Propinsi


Sumaatera Barat memberikan bantuan dalam rangka intervensi Penanganan Daerah
Rawan Pangan. Rawan Pangan disebabkan gagal panen karena musim kemarau yang
berkepanjangan yang terjadi pada bulan Mei s/d Oktober 2016. Hal tersebut
menyebabkan masyarakat kekurangan pasokan pangan.

40
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat memberikan Bantuan kepada
masyarakat yang mengalami gagal panen tersebut berupa paket sembako dengan
rincian perpaket sebagai berikut :
1. Susu Kental manis 2 kaleng
2. Ikan Kaleng 3 kaleng
3. Minyak sari Murni 4L
4. Beras 10 Kg
5. Telur 1 eggtry

Paket tersebut diberikan kepada 80 KK miskin didaerah Payo Kelurahan Tanah


Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah.
kan 76 hari dengan jumlah dana sebesar Rp. 25 juta rupiah.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pangan


Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah ini dilihat
berdasarkan hasil analisis Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat,
RTRW Kota Solok dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Berdasarkan Renstra Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat dijelaskan sasaran dalam
mendorong pemantapan ketahanan pangan masyarakat dilakukan melalui pelaksanaan
koordinasi perumusan kebijakan dan langkah – langkah implementasi pemantapan
ketahanan pangan masyarakat melalui kegiatan pengembangan desa mandiri pangan,
penanganan daerah rawan pangan, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, penguatan
lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM), percepatan penganekaragaman/
diversifikasi konsumsi pangan. Melalui sasaran ini Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Sumatera Barat membuka kesempatan bagi kabupaten/kota untuk berkoordinasi dalam
rangka pencapaian kinerja yang lebih berkualitas dan dapat menyukseskan pengembangan
ketahanan pangan nasional.
Tantangan yang dihadapi dalam rangka pengembangan pelayanan oleh Dinas Pangan
adalah :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan Beragam
bergizi, seimbang dan aman
2. Banyaknya lahan pekarangan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat

41
3. Terbatasnya permodalan masyarakat perdesaan dalam mengembangkan usah ekonomi
distribusi pangan, karena:

 Terbatasnya lembaga keuangan formal


 Terbatasnya persyaratan yang dimiliki masyarakat untuk mendapatkan
bantuan modal dari lembaga keuangan formal
 Masyarakat yang bergerak dalam distribusi pangan tidak mampu
mengakses kredit dengan aturan dan suku bunga seperti yang diterapkan
pada usaha komersil lain (di luar distribusi pangan)
4. Kurang sinergitas antar lembaga yang bergerak dalam bidang distribusi pangan
5. Terjadinya kecenderungan fluktuasi harga pangan dunia akibat perubahan iklim global
dan belum pulihnya resesi finansial global
6. Semakin menipisnya pasokan pangan dunia yang disebabkan oleh menurunnya produksi
(perubahan iklim)
7. Semakin tingginya permintaan pangan akibat peningkatan jumlah penduduk dan
peningkatan permintaan bahan pangan untuk non pangan

Sedangkan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pangan adalah :

1. Adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun


2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang harus dilaksanakan oleh Kota Solok.

2. Akan terbentuknya Ranperda tentang Perlindungan Lahan


Pertanian Pangan Berkelanjutan

3. Terbentuknya LP2EM untuk akes permodalan

42
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pangan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pangan Kota Solok,
berikut ini dikemukakan permasalahan yang dihadapi beserta faktor–faktor yang
mempengaruhinya seperti pada Tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1 Permasalahan dan faktor yang mempengaruhinya.

Permasalahan Faktor-faktor yang mempengaruhi


permasalahan
1. Belum terpenuhinya ketersediaan a. Belum terjalinnya kerjasama yang baik
pangan sesuai Angka Kebutuhan antara pemerintah dengan stakeholder
terkait
2. Fungsi analisis 3 sub sistim b. Sulitnya memperoleh data yang riil
ketahanan pangan yaitu tentang bahan pangan dari
ketersediaan, distribusi dan Dinas/Instansi terkait tentang data
konsumsi belum terlaksana dengan ekspor-impor.
semestinya
3. Fungsi pemberdayaan masyarakat c. Terbatasnya dana yang tersedia untuk
belum menyentuh semua lapisan memenuhi kebutuhan kelompok –
masyarakat yang memerlukan kelompok masyarakat dalam
pemberdayaan penyediaan pangan.

43
.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Berdasarkan permasalahan pokok pembangunan dan analisa isu-isu strategis


yang mengacu pada RPJPD Kota Solok tahun 2005 – 2025, maka dirumuskan visi Kota
Solok untuk pembangunan lima tahun kedepan, yaitu:

Visi :

“Terwujudnya Masyarakat Kota Solok Yang Beriman ,Bertaqwa Dan


Sejahtera Menuju Kota Perdagangan, Jasa, serta Pendidikan yang Maju dan
Modern ”

Dari Visi tersebut terlihat bahwa terdapat 4 ciri pokok yang masa depan kondisi
masyarakat Kota Solok yang diharapkan dapat diwujudkan dalam periode 5 tahun
mendatang, yaitu:
1. BERIMAN DAN BERTAQWA
Suatu kondisi masyarakat yang berlandaskan pada tuntutan agama islam, taat
menjalankan syariat islam dalam seluruh segi kehidupan ditandai oleh moral dan
ahklak yang baik berdasarkan ketentuan agama, peduli sosial dan hidup rukun dengan
seluruh warga masyarakat termasuk yang beragama non islam. Masyarakat yang selalu
menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan dan dengan masyarakat secara
keseluruhan;
2. SEJAHTERA
Suatu keadaan dimana masyarakat yang memenuhi paling kurang tiga unsur dalam
kehidupan yaitu berpenghasilan cukup, berbadan sehat dan terdidik;
3. KOTA PERDAGANGAN DAN JASA
Kondisi aktivitas kegiatan ekonomi kota yang diharapkan menjadi kota yang
didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa, dimana orientasi kehidupan ekonomi

44
kota pada kegiatan bisnis dan kewirausahaan yang memerlukan orientasi kegiatan
yang efisien dan mampu bersaing dalam era globalisasi dan persaingan bebas;

4. EDUKATIF
Suatu kondisi karakteristik sumberdaya kota yang diharapkan terwujud di Kota Solok
yang berpendidikan tinggi sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) ditandai oleh terdistribusinya kegiatan pendidikan secara merata keseluruh
lapisan warga kota dengan kualitas cukup tinggi.

Untuk mewujudkan visi kota Solok tahun 2010-2015 dijabarkan dalam misi
Pemerintah Daerah tahun 2010-2015 sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan ABS- SBK “Syara’ Mangato
Adaik Mamakai”;
2. Mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih serta reformasi
birokrasi;
3. Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas untuk menghasilkan
sumberdaya manusia dan generasi muda yang beriman, sehat, cerdas, kreatif, tangguh
dan berdaya saing;
4. Menjadikan Kota Solok sebagai pusat perdagangan produk dan jasa berbasis sumberdaya
lokal, unggulan daerah, ekonomi kerakyatan dan iklim investasi yang kondusif;
5. Menekan angka kemiskinan dan mengurangi permasalahan sosial lainnya;
6. Mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana yang berwawasan lingkungan.

Berdasarkan RPJMD Kota Solok Tahun 2016 – 2021, isu strategis daerah Kota
Solok dalam lima tahun mendatang (2016 – 2021) adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya pengawasan terhadap pangan.


2. Sulitnya pengawasan terhadap peredaran zat dalam memproduksi bahan makan.
3. Sulitnya mengawasi distribusi harga di tingkat konsumen.

45
4. Masih rendahnya kualitas indeks pembangunan manusia (IPM) yang ada dengan
permasalahan kesiapan tenaga kelulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi disamping daya saing tenaga kerja rendah
5. Belum terlaksananya tujuan Kota Solok sebagai pusat grosir dan manufaktur hasil-hasil
produksi pertanian, perkebunan dan industri.
6. Lemahnya daya saing produk UMKM dan fasilitas pendukung produksi dan pemasaran
dimana permasalahan yang ada saat ini seperti :

a. lahan pasar yang sudah semakin sangat terbatas;

b. penataan dan jenis dagangan yang belum maksimal serta inovasi dalam
pemasaran ;
c. Belum adanya konsep pertanian (agribisnis) perkotaan ;
7. Kurangnya minat investor menanamkan modalnya di Kota Solok disebabkan
penyelasaian lahan objek yang lambat disamping cara pandang pengambil keputusan
norma standar prosedur dan criteria (NSPK) belum satu persepsi
8. Kurangnya minat wisatawan dan masyarakat berkunjung ke objek-objek wisata yang ada
di Kota Solok karena kurang menariknya objek wisata yang ada.
9. Belum tertatanya perpakiran kendaraan bermotor disebabkan tempat parkir yang
presentatif belum ada dan pengelolaannya belum professional
10. Belum optimalnya pelayanan dan kualitas kesehatan yang dirasakan masyarakat
disebabkan sarana dan prasarana kesehatan yang terbatas
11. Masih tingginya angka kemiskinan dan masalah sosial yang masih mengemuka ditengah
masyarakat yang antara lain disebabkan kurangnya koordinasi penanggulangan antar
stakeholder yang masih lemah.
12. Fasilitas sarana dan prasarana perkotaan masih terbatas dengan masalah seperti:

a. Sumber pengelolaan serta pendistribusian air bersih kepada masyarakat


b. Penanggulangan sampah
c. Penanggulangan Bencana
d. Drainase

46
13. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam pengembangan potensi kepemudaan dan
peningkatan prestasi olah raga dengan permasalahan sarana dan prasarana olah raga yang
terbatas serta penghargaan terhadap atlet yang belum maksimal
14. Implementasi aturan dan hukum yang belum berjalan sebagaimana mestinya akibat
rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk hukum.
15. Masih banyaknya kasus-kasus KDRT, Penelantaran anak serta terabaikannya hak-hak
perempuan dan anak dalam kehidupan masyarakat.

.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Pangan Propinsi

3.3.1 Telaah Renstra Dinas Pangan Kementerian Pertanian RI

Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pangan Tahun
2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

Terwujudnya 1. Meningkatkan 1. Memperkuat 1. Meningkatnya


ketahanan pangan ketersediaan pangan penyediaan pangan ketersediaan
melalui yang beragam berbasis yang beragam pangan yang
penganekaraga man sumber daya local berbasis sumber daya beragam
pangan berbasis lokal
sumber daya lokal 2. Memantapkan 2. Menurunkan 2. Menurunnya jumlah
berlandaskan penanganan jumlah penduduk penduduk rawan
kedaulatan kerawanan rawan pangan pangan
pangan dan pangan
3. Meningkatkan 3. Memperkuat sistem 3. Stabilnya harga
kemandirian keterjangkauan pangan distribusi dan pangan pokok di
pangan
masyarakat untuk stabilisasi harga tingkat produsen
pangan pokok pangan pokok dan konsumen

47
4. Mewujudkan 4. Meningkatkan 4. Meningkatnya
penganekaragaman konsumsi pangan keragaman
konsumsi pangan yang beragam, bergizi konsumsi pangan
masyarakat seimbang dan aman yang sehat dan
berbasis sumber daya, melalui penguatan aman
kelembagaan dan pengetahuan dan
budaya lokal kesadaran masyarakat
5. Meningkatkan 5. Meningkatnya
konsumsi pangan konsumsi pangan
masyarakat untuk masyarakat sesuai
memenuhi angka kecukupan
kecukupan gizi gizi (AKG)
yang bersumber
5. Mewujudkan 6. Meningkatkan
dari pangan lokal 6. Tercapainya
keamanan pangan keamanan pangan keamanan pangan
segar segar segar

1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Dinas Pangan merupakan kondisi yang
akan dicapai secara nyata yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh
adanya hasil (outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Dinas Pangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Pangan Kementerian Pertanian

SASARAN STATEGIS DAN INDIKATOR


2015 2016 2017 2018 2019
KINERJA

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

SS 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP 40,5 42 45 47,5 51

2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,00 7,05 7,10 7,15 7,20

CUSTOMERS PERSPECTIVE

SS 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP

48
Persentase kepatuhan (compliance) pelaku
usaha KP terhadap ketentuan peraturan
3 70 73 76 81 87
perundang undangan yang berlaku (%)

4 Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri 5 10 15 20 25

SS 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Nilai Pengelolaan wilayah KP yang


5 0,20 0,29 0,39 0,57 0,65
berkelanjutan

6 Nilai peningkatan ekonomi KP 0,59 0,69 0,79 0,90 1,00

7 Produksi perikanan (juta ton) 24,12 26,04 30,29 32,93 39,97

8 Produksi garam rakyat (juta ton) 3,3 3,6 3,8 4,1 4,5

Nilai ekspor hasil perikanan (USD


9 5,86 6,82 7,62 8,53 9,54
miliar)

10 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 40,9 43,88 47,12 50,65 54,49

Persentase peningkatan PNBP dari sektor


11 5 7,5 10 12,5 15
KP (%)

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS 4. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif

12 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 6 6,5 7 7,5 8

SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan

13 Efektivitas tata kelola pemanfaatan SDKP


yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 70 76 82 89 95
(%)

SS 6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif

14 Persentase penyelesaian tindak pidana


KP secara akuntabel dan tepat waktu 56,6 65,9 71,2 81,36 83,3
(%)

15 Tingkat keberhasilan pengawasan di


70 73 76 81 87
wilayah perbatasan (%)

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

SS 7. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian

16 Indeks kompetensi dan integritas 65 77 75 80 85

SS 8. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses

Persentase unit kerja yang menerapkan


17 sistem manajemen pengetahuan yang 40 50 60 70 100
terstandar (%)

SS 9. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

49
18 Nilai Reformasi Birokrasi KKP BB BB A A AA

SS 10. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

19 Nilai kinerja anggaran KKP Baik Baik Baik Sangat Sangat


Baik Baik
(80- (80- (80-
(>90) (>90)
90) 90) 90)

20 Opini atas Laporan Keuangan KKP WTP WTP WTP WTP WTP

3.3.2 Telaahan Renstra Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat

Tabel 3.4 Renstra Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat


Visi   Terwujudnya Institusi yang handal dalam memantapkan kemandirian pangan
masyarakat berbasis sumber daya local

Misi I Mewujudkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumberdaya lokal 

NO.   Tujuan   Sasaran   Strategi   Kebijakan


  1 Meningkatka 1 Meningkatnya 1 Mendorong dan 1 Pemantapan
    n penyediaan   ketersediaan mendukung ketersediaan pangan
    pangan yang pangan yang peningkatan baik hewani maupun
beragam beragam ketersediaan pangan nabati dalam jumlah
berbasis   dan keragaman untuk
sumberdaya mendukung konsumsi
lokal pangan sesuai kaidah
  kesehatan dan gizi
  seimbang.
2 Penguatan cadangan 2 Mengembangkan dan
pangan pemerintah memperkuat
dan kemampuan
masyarakat/komunit pengelolaan cadangan
as pangan pemerintah
dan masyarakat
hingga di tingkat desa
dan atau komunitas
2 Meningkatnya 3 Penanganan daerah 3 Meningkatkan
penanganan rawan pangan yang pemberdayaan
masyarakat terprogram melalui masyarakat di daerah
rawan pangan penumbuhan dan rawan pangan
pengembangan
desa/nagari mandiri
pangan;

Misi II Mewujudkan keterjangkauan pangan masyarakat

  2 Memperkuat 3 Stabilnya 1 Mendorong 1 Pengembangan


sistem harga terwujudnya distribusi distribusi pangan yang
distribusi pangan pangan yang merata merata, harga stabil
dan pokok di dan terjangkau untuk dan terjangkau
stabilisasi tingkat menjamin stabilitas (aksesibilitas) dengan
harga produsen dan keamanan mendorong dan
pangan dan pasokan dan harga mendukung upaya
pokok konsumen pangan ditingkat peningkatan daya beli
rumah tangga; dan mengurangi
jumlah penduduk
yang miskin;

50
        2 Mendorong peran serta 2 Meningkatkan akses
kelembagaan pangan melalui
masyarakat dalam pengembangan sistem
meningkatkan distribusi yang efektif
kelancaran distribusi, dan efisien;
            stabilisasi harga dan 3 Mengembangkan
akses pangan; lembaga distribusi
  pangan masyarakat

              4 Menjaga stabilitas
Harga Pangan

Misi III   Mewujudkan keamanan pangan segar

NO.   Tujuan   Sasaran   Strategi   Kebijakan


  3 Meningkatka 4 Tersedianya 1 Peningkatan 1 Meningkatkan
n keamanan pangan segar pengetahuan dan pengawasan terhadap
pangan segar yang aman kesadaran tentang mutu dan keamanan
dan bermutu keamanan pangan pangan yang
untuk pada masyarakat; dikonsumsi
dikonsumsi masyarakat;
masyarakat
        2 Penguatan 2 Meningkatkan
pengawasan dan kesadaran masyarakat
pembinaan keamanan terhadap keamanan
pangan dengan pangan
melengkapi perangkat
peraturan perundang-
undangan di bidang
mutu dan keamanan
pangan.
 
Misi IV   Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat berbasis sumberdaya,
kelembagaan dan budaya local
  4 Meningkatkan 5 Meningkatn 1 Pengembangan dan 1 Meningkatkan
konsumsi ya percepatan penganekaragaman
pangan diversifikasi diversifikasi konsumsi konsumsi pangan
masyarakat pangan pangan berbasis berbasis bahan baku
yang B2SA pangan lokal melalui pangan lokal;
(Beragam, upaya pengolahan
Bergizi, pangan berbahan-
Seimbang dan baku tepung umbi-
Aman) umbian lokal dan
berbasis pengembangan aneka
sumberdaya pangan lokal lainnya;
local
        2 Pengembangan bisnis 2 Mendorong,
pangan untuk mengembangkan dan
peningkatan nilai membangun, serta
tambah ekonomi, gizi memfasilitasi peran
dan mutu serta masyarakat
ketersediaan pangan dalam pemenuhan
yang beragam dan pangan sebagai
bergizi seimbang implementasi
melalui penguatan pemenuhan hak atas
kerjasama pangan;
pemerintah-
masyarakat dan
  swasta;

51
        3 Mendorong 3 Meningkatkan
masyarakat untuk diversifikasi pangan
percepatan pola melalui pemanfaatan
konsumsi pangan pangan lokal non
berbasis sumberdaya beras, non terigu
  lokal;
       
         

Sumber : Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat

52
Tabel 3.5
Indikator Kinerja Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi Kinerja pada


Target dan Capaian Setiap Tahun
Akhir Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada Awal
No Indikator
Periode RPJMD
1 2 3 4 5 6

1 Ketersediaan Energi Kkal/kap 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400
/hari

2 Ketersediaan Protein Gram/kap / 63 63 63 63 63 63 63 63


hari

3 Meningkatnya cadangan Ton 253,8 22 100 100 100 100 100 775,8
pangan pemerintah Provinsi
Sumbar

4 Ketersediaan Pangan Utama Ton 1.433.975 1.495.021 1.558.079 1.623.127 1.690.253 1.759.378 1.831.128 1.831.128
(Beras)

5 Penanganan Daerah Rawan % 32 25 45 65 75 85 90 90


Pangan Nag/Desa

6 Teratasinya masyarakat rawan KK 178 86 106 110 110 110 110 632
pangan

7 Stabilisasi harga bahan CV ≤5 ≤5 ≤5 ≤5 ≤5 ≤5 ≤5 ≤5


pangan pokok (beras) di
tingkat konsumen

8 Stabilisasi harga bahan ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP
pangan pokok (gabah dan
beras) di tingkat produsen

9 Meningkatnya sertifikasi Sertifikat 172 30 100 100 100 100 100 702
keamanan pangan segar
(sertifikat prima)

10 Persentase bahan pangan % 75 75 76 77 78 79 80 80


yang aman dikonsumsi
masyarakat

11 Meningkatnya skor Pola % 83,7 84 84,6 85,2 85,8 86,4 87 87


Pangan Harapan (PPH)

12 Konsumsi Energi Kkal/kap 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
/hari

53
13 Konsumsi Protein Gram/ 52 52 52 52 52 52 52 52
kap /hari

14 Ketersediaan pangan kg/kap/th 275,96 284,25 292,79 301,58 310,64 319,97 329,58 329,58

15 Tersusunnya dokumen Dokumen 2 2 2 2 2 2 2


perencanaan

16 Tersusunnya laporan Dokumen 2 2 2 2 2 2 2


keuangan dan evaluasi kinerja
pelaksanaan kegiatan yang
akuntabel, berkualitas dan
transparansi
17 Kebijakan ketahanan pangan buah 1 1 1 1 1 1 1

Sumber : Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat

54
3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pangan Kota Solok, dimana dalam
pelayanannya tidak terkait dengan RT/RW, sehingga tidak perlu melakukan telahaan
terhadap RTRW dalam RPJMD Kota Solok 2016-2021.

3.3.4 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pangan Kota Solok, dalam pelayanannya
tidak terkait dengan KLHS. Sehingga tidak perlu melakukan telahaan terhadap KLHS
RPJMD Kota Solok 2016-2021.

KLHS juga mengamanatkan agar setiap kebijakan dan program pembangunan


yang dilaksanakan harus memperhatikan konsekuensi/dampak negatif yang timbul
terhadap aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi.

3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis Dinas Pangan sebagai berikut :

a. Angka kemiskinan di Kota Solok mengalami penurunan tetapi belum


menjamin kemampuannya untuk mengakses pangan.

Dinas Pangan dalam hal ini turut berperan dalam usaha penurunan angka
kemiskinan dengan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL),
Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), Desa Mandiri Pangan (DMP).

Melalui kegiatan KRPL telah dilakukan pemanfaatan pekarangan anggota


dasawisma di 12 Kelurahan di Kota Solok. Sasaran dari kegiatan ini adalah
kelompok wanita, kelompok usaha mikro kecil bidang pangan. Sedangkan sasaran
kegiatan PDRP adalah daerah yang mengalami rawan pangan agar dapat mengatasi
apabila terjadi rawan pangan kronis dan transien. Sasaran dari kegiatan DMP
adalah masyarakat miskin di pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan.

55
b. Alih fungsi lahan cenderung meningkat sehingga berkurangnya lahan
produktif sebagai sumber penyediaan pangan.

Seiring dengan meningkatnya pembangunan maka berakibat terhadap


beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman dan perdagangan.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya lahan untuk penyediaan pangan, baik berupa
sawah, ladang maupun pekarangan. Untuk mengatasi alih fungsi lahan tersebut
diperlukan peningkatan teknologi tepat guna sehingga dapat mengoptimalkan
penggunaan lahan.

c. Terbatasnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pola


konsumsi pangan yang Aman, Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B)

Berdasarkan UU No.7 th 1996 tentang pangan dan PP 68/2002 pasal 9


tentang Ketahanan Pangan, dijelaskan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman.

Tujuan dari konsumsi pangan B2SA adalah a) meningkatkan kualitas


konsumsi keluarga, b) memanfaatkan aneka pangan local/sesuai potensi untuk
konsumsi keluarga, c) mendorong terciptanya aneka olahan pangan local untuk
mendukung menu keluarga. Sasaran dari pangan B2SA adalah seluruh anggota
keluarga, golongan rawan pangan (Bumil, Buteki, Balita dan anak sekolah
(SD/MI).

Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang pangan


B2SA ini telah dilakukan dengan cara sosialisasi pangan B2SA, pelatihan
pengolahan pangan lokal dan sebagainya.

56
BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

.1 Visi dan Misi Dinas Pangan

Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pangan merumuskan visi
sebagai berikut :

”Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat yang Mandiri dan Berkelanjutan


dalam Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera”

Untuk mewujudkan visi Dinas Pangan, maka dirumuskan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan ketersediaan Pangan
2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi, mutu dan keamanan pangan

Misi Dinas Pangan tersebut merupakan penjabaran dan turunan dari Misi IV (keempat)
RPJMD Kota Solok yang berbunyi ”Menjadikan Kota Solok Sebagai Pusat
Perdagangan Hasil-Hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi Kerakyatan yang
Tangguh Berbasis Potensi Unggulan Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan
Jasa Lainnya Serta Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif”.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pangan

Tujuan dan sasaran adalah pernyataan untuk mencapai visi, melaksanakan misi,
memecahkan masalah dan menangani isu strategis yang dihadapi. Tujuan jangka
menengah Dinas Pangan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Ketahanan Pangan


2. Meningkatkan konsumsi pangan masyarakat yang Beragam,
Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pangan adalah sebagai berikut :

57
1. Meningkatnya ketersediaan pangan
2. Meningkatnya cadangan pangan
3. Meningkatnya diversifikasi pangan
masyarakat
4. Meningkatnya keamanan mutu pangan segar
yang dikonsumsi masyarakat

58
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok
INDIKATOR INDIKATOR TARGET
NO MISI TUJUAN SASARAN KONDISI AWAL
TUJUAN SASARAN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
                             
1 Mewujudkan Meningkatkan Ketersediaan Meningkatnya - Tingkat
ketersediaan Ketahanan Pangan Ketersediaan Ketersediaan
Pangan Pangan pangan Pangan untuk
dikonsumsi 3.409 kkal/kap 3.432 3.456 3.480 3.509 3.528 3.552

        Meningkatnya - Jumlah cadangan 57,735 ton 57,735 57,735 67,735 77,735 87,735 100
cadangan pangan pemerintah
pangan daerah yang
tersedia

  - Cakupan bina 100 % 100 100 100 100 100 100


lumbung pangan
masyarakat

2 Meningkatkan Meningkatkan Pola Pangan Meningkatnya - Skor Pola Pangan 80 Nilai 81 82 83 84 85 86


penganekaragaman konsumsi Harapan (PPH) diversifikasi Harapan (PPH)
konsumsi, mutu dan pangan Pangan
keamanan pangan masyarakat masyarakat
yang Beragam,
Bergizi,
Seimbang dan
Aman (B2SA)   Meningkatnya - Cakupan Bahan
keamanan Pangan segar yang
mutu pangan aman dikonsumsi
segar yang masyarakat n.a % 85 86 87 88 89 90
dikonsumsi
masyarakat

59
Tabel. 4.2 Tabel Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan RPJMD Kota Solok
N RENSTRA DINAS PANGAN RPJMD KOTA SOLOK
o
1 Misi : Misi IV :
1. Mewujudkan Ketersediaan Menjadikan Kota Solok Sebagai Pusat Perdagangan
Pangan Hasil-Hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi
2. Meningkatkan Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Potensi Unggulan
Penganekaragaman Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Jasa
Konsumsi, Mutu dan Lainnya serta Menciptakan Iklim Investasi yang
Keamanan Pangan Kondusif
(Ketersediaan Pangan dalam Misi RPJMD masuk dalam
Hasil-Hasil Pertanian dan Perkebunan, yang kemudian
dapat mempengaruhi keragaman dan mutu konsumsi)

2 Tujuan: Tujuan :
1. Meningkatkan Meningkatkan Ketahanan dan Diversifikasi Konsumsi
Ketahanan Pangan Pangan
2. Meningkatkan
Konsumsi Pangan
Masyarakat yang
Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman
(B2SA)

3 Sasaran : Sasaran :
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan 1. Meningkatnya
2. Meningkatnya Cadangan Pangan Ketahanan Pangan
3. Meningkatnya Diversifikasi Pangan 2. Meningkatnya
Masyarakat Keragaman Konsumsi
4. Meningkatnya Keamanan Mutu Segar yang Pangan
Dikonsumsi Masyarakat

60
61
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana


tujuan dan sasaran yang akan dicapai serta selanjutnya akan dijabarkan dalam serangkaian
kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Dinas Pangan
menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakehorder pelayanan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Ketahanan Pangan, strategi yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut;
1. Menjaga penyediaan dan distribusi pangan
2. Meningkatkan koordinasi dengan mitra kerja
3. Melaksanakan optimalisasi cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
4. Melaksanakan pengawasan pasokan dan harga pangan
5. Memfasilitasi usaha pengolahan pangan lokal
6. Memasyarakatkan konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman
7. Mengoptimalkan pengawasan keamanan pangan

Arah kebijakan membangun ketahanan pangan melalui sinkronisasi dan integrasi


serta kerjasama antar Kota, Kabupaten, Propinsi dan Nasional melalui upaya berikut :

1. Mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan Pangan

2. Membuat regulasi pembentukan tim terpadu ketahanan pangan

3. Penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat

4. Meningkatkan pemberdayaan LDPM

5. Melaksanakan survei distributor pangan

6. Pengawasan jaringan distribusi pangan

62
7. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi tumbuh dan
berkembangnya usaha pangan lokal

8. Pembentukan kelembagaan pengolahan pangan lokal

9. Memberdayakan kelompok penggerak pemanfaatan lahan


pekarangan

10. Melaksanakan sosialisasi tentang konsumsi pangan beragam,


bergizi, seimbang dan aman

11. Membentuk Tim Terpadu Pengawasan Keamanan Pangan

12. Melaksanakan uji laboratorium bahan pangan segar dan bahan


pangan olahan

63
Tabel 5.1 Strategi dan Arah Kebijakan
NO MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
           
1 Mewujudkan Meningkatkan Meningkatnya Ketersediaan Menjaga penyediaan dan distribusi Mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan
ketersediaan Pangan Ketahanan pangan pangan Pangan
Pangan Meningkatkan koordinasi dengan Membuat regulasi pembentukan tim terpadu
mitra kerja ketahanan pangan

      Meningkatnya cadangan pangan Melaksanakan optimalisasi cadangan Penguatan cadangan pangan pemerintah dan
pangan pemerintah dan masyarakat masyarakat

Meningkatkan pemberdayaan LDPM

Melaksanakan Pengawasan pasokan Melaksanakan survei distributor pangan


dan harga pangan
      Pengawasan jaringan distribusi pangan

2 Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya diversifikasi Memfasilitasi usaha pengolahan Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi
penganekaragaman konsumsi pangan Pangan masyarakat pangan lokal tumbuh dan berkembangnya usaha pangan
konsumsi, mutu dan masyarakat yang local
keamanan pangan Beragam, Pembentukan kelembagaan pengolahan
Bergizi, pangan lokal
Seimbang dan
Aman (B2SA)
Memasyarakatkan konsumsi pangan Memberdayakan kelompok penggerak
beragam, bergizi seimbang dan aman pemanfaatan lahan pekarangan

Melaksanakan Sosialisasi tentang konsumsi


pangan beragam, bergizi seimbang dan aman

Meningkatnya keamanan mutu Mengoptimalkan pengawasan Membentuk Tim Terpadu Pengawasan


pangan segar yang dikonsumsi keamanan pangan Keamanan Pangan
masyarakat

Melaksanakan uji laboratorium bahan pangan


segar dan bahan pangan olahan

Tabel. 5.2 Tabel Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan RPJMD Kota Solok

64
No RENSTRA DINAS PANGAN RPJMD KOTA SOLOK
1 Strategi : Strategi :
1. Menjaga Penyediaan dan Distribusi Pangan 1. Menjaga Ketersediaan dan Distribusi Pangan
2. Meningkatkan Koordinasi dengan Mitra Kerja 2. Penganekaragaman Pola Konsumsi Pangan
3. Melaksanakan Optimalisasi Cadangan Pangan Pemerintah dan
Masyarakat
4. Melaksanakan Pengawasan Pasokan dan Harga Pangan
5. Memfasilitasi Usaha Pengolahan Pangan Lokal
6. Memasyarakatkan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman
7. Mengoptimalkan Pengawasan Keamanan Pangan

2 Arah Kebijakan : Arah Kebijakan :


1. Mengoptimalkan Fungsi Dewan Ketahanan Pangan 1. Peningkatan Koordinasi Kelembagaan Pangan
2. Membuat Regulasi Pembentukan Tim Terpadu Ketahanan 2. Peningkatan Diversifikasi Produk Pangan dan
Pangan Pengawasan Keamanan Pangan
3. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat
4. Meningkatkan Pemberdayaan LDPM
5. Melaksanakan Survei Distributor Pangan
6. Pengawasan Jaringan Distribusi Pangan
7. Melaksanakan Pembinaan dan Fasilitasi Tumbuh dan
Berkembangnya Usaha Pangan Lokal
8. Pembentukan Kelembagaan Pengolahan Pangan Lokal
9. Memberdayakan Kelompok Penggerak Pemanfaatan Lahan
Pekarangan
10. Melaksanakan Sosialisasi tentang Konsumsi Pangan
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
11. Membentuk Tim Terpadu Pengawasan Keamanan Pangan
12. Melaksanakan Uji Laboratorium Bahan Pangan Segar dan
Bahan Pangan Olahan

65
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Sebagai perwujudan dari beberapa strategi dan kebijakan dalam rangka mencapai visi
dan misi Dinas Pangan Kota Solok, maka langkah-langkah operasional dituangkan ke dalam
program-program pembangunan yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Pangan Kota
Solok.

Kegiatan pembangunan ketahanan pangan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu
program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang merupakan kontribusi
bagi pencapaian visi dan misi Dinas Pangan. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu
rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan dan misi organisasi.

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik
kuantitatif maupun kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang
dapat menggambarkan skala atau tingkat yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan
evaluasi, baik kinerja input, output, outcomes maupun impacts sesuai dengan sasaran rencana
program dan kegiatan.

Program Dinas Pangan Kota Solok Tahun 216-2021 meliputi 2 (dua) program, yaitu
Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Program Penunjang yang mengacu pada program
nasional dan provinsi (daerah) yaitu sebagai berikut :

A. Program Peningkatan Ketahanan Pangan


Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga
sehingga terbebas dari kemungkinan kondisi kekurangan energi dan protein, dengan bentuk–
bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Analisa penyusunan pola konsumsi dan suplay pangan;


2. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah;
3. Pembinaan Penguatan LDPM;
4. Pengembangan Desa Mandiri Pangan;
5. Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat;

66
6. Pengawasan Keamanan Pangan Segar yang Beredar di
Masyarakat;
7. Promosi Keamanan Pangan;
8. Koordinasi Pemantauan dan Pengawas Keamanan Pangan;
9. Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kota dan Provinsi;
10. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif;
11. Analisa Ketersediaan dan Penyusunan Neraca Bahan Makanan
(NBM);
12. Pemantauan Produksi dan Ketersediaan Pangan;
13. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan;
14. Pembinaan dan Pengembangan Pangan Lokal Non Beras dan
Terigu;
15. Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan;
16. Penilaian Adhikarya Pangan Nusantara;
17. Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP);
18. Koordinasi dan Diseminasi Hasil Penyusunan Peta Ketahanan dan
Kerentanan Pangan;
19. Koordinasi Pemantauan Harga Pangan;
20. Pemantauan dan Pengembangan Distribusi dan Akses Pangan.

B. Program Penunjang
Program penunjang ini merupakan program-program belanja pokok yang mendukung
pelaksanaan program utama. Program-program belanja pokok tersebut meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur;

67
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Kegiatan utama pada program-program belanja pokok meliputi : operasional pelayanan
kantor, penyediaan sarana dan prasarana penunjang kerja, peningkatan SDM aparatur serta
pelaporan kinerja dan keuangan.
Matrik Rencana Program dan Kegiatan Lima Tahunan Dinas Pangan Kota Solok tahun
2016-2021 secara terperinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 6.1:

68
69
Tabel 5.1

70
71
72
73
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN DINAS PANGAN

Dinas Pangan merupakan pondasi utama pembangunan daerah untuk lima tahun ke
depan. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersediannya pangan yang cukup, baik jumlalh maupun mutu, aman, merata dan terjangkau.
Oleh karena itu, dalam sistem ketahanan pangan dan gizi, secara komprehensif meliputi
ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, distribusi
pangan yang lancar dan merata, konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan
gizi seimbang yang berdampak pada status gizi masyarakat. Dengan demikian, sistem ketahanan
pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan
ditingkat makro, tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat rumah
tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama anak dan ibu hamil yang
berasal dari rumah tangga miskin.
Indikator Kinerja Dinas Pangan Kota Solok yang mengacu ada tujuan dan sasaran
RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Dinas Pangan Kota Solok dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan strategi
dan kebijakan dalam RPJMD Kota Solok Tahun 2016-2021 yang diamanatkan khususnya
kepada Dinas Pangan.
Sebagaimana telah diuraikan pada bab IX, misi Pemerintah Kota Solok yang terkait
dengan Bidang Pangan adalah misi ke IV, yaitu “Menjadikan Kota Solok sebagai Pusat
Perdagangan Hasil-hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh
Berbasis Potensi Unggulan Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Jasa Lainnya serta
Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif”. Penetapan indikator kinerja ini bertujuan untuk
member gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Pangan sampai
dengan tahun 2021.

Berdasarkan yang tertuang di dalam RPJMD Kota Solok Tahun 2016-2021, sasaran yang
ingin dicapai adalah meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam, dengan indikator kinerja
sebagai berikut :

74
a. Mempertahankan ketersediaan
pangan minimal terhadap bahan
pangan;
b. Meningkatkan Skor Pola Pangan
Harapan (PPH);
c. Meningkatkan Bahan Pangan yang
Aman Dikonsumsi Masyarakat.

Dari indikator kinerja tersebut, dirumuskan indikator kinerja utama Dinas Pangan tahun
2016-2021 yang terlihat dari tabel 7.1 berikut :
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pangan Tahun 2016-2021
N Target
Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 2020
o 2016 2017 2021
1. 10.19
Ketersediaan Pangan ton 10.204 10.214 10.224 10.234 10.244
4
2. Skor Pola Pangan Harapan poin 81 82 83 84 85 86

Indikator Program pada Dinas Pangan adalah :


1. Peningkatan Ketahanan Pangan :
 Tingkat Ketersediaan Energi untuk Dikonsumsi Penduduk
 Tingkat Ketersediaan Protein untuk Dikonsumsi Penduduk

2. Peningkatan Diversifikasi dan Pengawasan Keamanan Pangan


 Tingkat Kecukupan Konsumsi Protein Masyarakat
 Tingkat Kecukupan Konsumsi Energi Masyarakat

75
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Dinas Pangan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD

Kondisi Kinerja pada Kondisi


awal Periode RPJMD Kinerja
pada
akhir
Indikator Kinerja Target dan Capaian Setiap Tahun periode
No sesuai Tugas Dan RPJMD
Fungsi (Tahun
6)
Satuan Tahun
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Regulasi Ketahanan
1 Ada/Tidak - - - - Ada Ada Ada
Pangan
Ketersediaan
2 Ton 10.184 10.194 10.204 10.214 10.224 10.234 10.244
Pangan Utama
Tingkat
Ketersediaan
3 Kkal/kap 3.644 3.648 3.672 3.696 3.720 3.745 3.768
Pangan untuk
Dikonsumsi
Skor Pola Pangan
4 Poin 80 81 82 83 84 85 86
Harapan (PPH)
Jumlah Cadangan
Pangan Pemerintah
5 % 57.735 57.735 57.735 67.735 77.735 87.735 100
Daerah yang
Tersedia
Cakupan Bina
6 Lumbung Pangan % 100 100 100 100 100 100 100
Masyarakat
Cakupan Bahan
7 Pangan Segar yang % NA 85 86 87 88 89 90
Aman Dikonsumsi

76
BAB VII
PENUTUP

Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional, tujuan dan sasaran


pembangunan ketahanan pangan 2016 – 2021 akan diwujudkan melalui pencapaian 4 (empat)
target utama yaitu: (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan
diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; serta (4) peningkatan
kesejahteraan petani. Selanjutnya target tersebut akan menjadi pedoman bagi Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menetapkan sasaran pembangunan
ketahanan pangan di tingkat nasional dan regional yang disesuaikan dengan potensi sumber daya
serta karakteristik permasalahan yang dihadapi di lapangan.

Disadari bahwa untuk mencapai target tersebut di atas tidaklah mudah, namun
berdasarkan keragaan dan kinerja pembangunan ketahanan pangan selama 5 (lima) tahun
terakhir dan dengan tekad kerja keras, kita optimis bahwa target tersebut dapat dicapai apabila
para pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah dan kendala
yang menjadi faktor penghambat utama serta memberikan dorongan yang diyakini akan menjadi
faktor kunci pengungkit keberhasilan.

KEPALA DINAS PANGAN

Ir. H. IHKVAN MAROSA


NIP.19630331 198903 1 004

77
78

Anda mungkin juga menyukai