PENDAHULUAN
1
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Pangan Kota Solok perlu
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pangan Tahun 2016-2021
sebagai penjabaran dari Perda Nomor 3 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok Tahun 2016-2021.
2
d. Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pangan
Renstra Dinas Pangan 2016-2021, setiap tahunnya dijabarkan dalam Renja Dinas
Pangan sebagai dokumen perencanaan tahunan. Oleh sebab itu penyusunan Renja
berpedoman kepada Renstra 2016-2021 dan mengacu kepada RKPD Kota Solok.
Gambar 1.1 Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan Dokumen Perencanaan lainnya
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pangan Tahun 2016 – 2021
adalah :
3
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
6. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 pasal 13 tentang Ketahanan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok
Pangan; 2016-2021
4
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2009 tentang Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya
Lokal;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai pengganti
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di
Sumatera Barat;
17. Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kemandirian Pangan;
18. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 14 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Solok Tahun 2005-2025;
19. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Solok;
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
20. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang ”Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunnan Daerah dan
Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Solok;
21. Perda Nomor 1 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Solok tahun 2005 s/d 2025;
22. Peraturan Daerah Kota Solok No. 3 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok Tahun 2016-
2021;
23. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah.
5
pembangunan ketahanan pangan dalam mendukung pencapaian visi dan misi selama lima
tahun dari tahun 2017 sampai tahun 2021.
Adapun tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah :
a. Untuk menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan Pangan Kota Solok selama
lima tahun, yang merupakan jabaran dari visi misi Kota Solok
sebagaimana tertuang dalam Renstra Daerah Kota Solok.
b. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja, RKA dan
DPA Dinas Pangan selama lima tahun.
c. Sebagai dokumen untuk pedoman pengukuran pencapaian target
rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Solok
2016 – 2021 sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pangan dalam
jangka waktu 5 tahun dari tahun 2017 sampai tahun 2021.
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra OPD, fungsi
Renstra OPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
proses penyusunan Renstra OPD, keterkaitan Renstra OPD
dengan RPJM, Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota, dan dengan
Renja OPD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya
yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan OPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran OPD.
1.3 Maksud dan Tujuan
6
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra OPD.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra OPD serta
susunan garis besar isi dokumen.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PANGAN KOTA SOLOK
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pangan
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Dinas Pangan, Struktur Organisasi Dinas Pangan, serta uraian
tugas dan fungsi Eselon pada Dinas Pangan.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah Dinas Pangan Kota Solok
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki Dinas Pangan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
mencakup sumber daya manusia dan asset.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pangan Kota Solok
Menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Pangan berdasarkan
sasaran/target Renstra Dinas Pangan periode sebelumnya.
2.4 Pangan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Tantangan dan Peluang
Kota Solok 2016-2021
7
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pangan yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun
faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Pangan yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pangan ditinjau
dari sasaran Jangka Menengah Renstra K/L ataupun Renstra Dinas
Pangan Provinsi.
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Mereview faktor-faktor dari pelayanan Dinas Pangan yang
memprngaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pangan ditinjau
dari gambaran pelayanan Dinas Pangan, Sasaran Jangka
Menengah pada Renstra K/L, sasaran jangka menengah dari
Renstra Dinas Pangan Provinsi, implikasi RTRW bagi pelayanan
Dinas Pangan dan implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Pangan.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Pangan Kota Solok
Mengemukakan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan rumusan pernyataan Visi dan Misi
Kota Solok Jangka
2016-2021
Menengah Dinas Pangan.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok
Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Dinas Pangan.
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini mengemukakan rumusan pernyataan Tujuan dan sasaran
Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok.
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang rencana program dan kegiatan serta
pendanaan yang akan dilakukan pada tahun 2016-2021.
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kinerja penyelenggaraan bidang
Urusan pada Dinas Pangan Kota Solok yang sesuai dengan tujuan dan
sasaran pada RPJMD.
BAB VIII : PENUTUP
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PANGAN
KOTA SOLOK
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pangan Kota Solok
9
2. Sekretariat
Mempunyai tugas mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan administrasi
persuratan, kerumahtanggaan, protokoler, kehumasan, administrasi barang/asset,
administrasi kepegawaian, dan akuntansi dan administrasi keuangan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi persuratan;
pengkoordinasian dan pengelolaan kerumahtanggaan, protokoler dan
kehumasan;
pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi barang/asset;
pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
pengkoordinasian dan pengelolaan akuntansi dan administrasi keuangan;
dan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
Rancangan Sekretariat
Akhir Renstraterdiri dari : Kota Solok
Dinas Pangan 2016-2021
10
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
penyelenggaraan pengumpulan, inventarisasi dan penyusunan
perencanaan dari masing-masing bidang, monitoring dan evaluasi,
pendokumentasian dan penyusunan laporan;
penyelenggaraan akuntansi dan administrasi keuangan; dan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
dan fungsi.
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
11
dan evaluasi dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya ketahanan pangan lainnya.
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
12
Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Kerawanan Pangan menyelenggarakan
fungsi :
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
13
Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan terdiri dari :
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
b. Seksi Penganekaragaman Pangan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
14
c. Seksi Keamanan Pangan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi.
C. Struktur Organisasi
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok 2016-2021
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun
2016 Nomor 5), struktur organisasi Dinas Pangan Kota Solok terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, terdiri dari :
a. Kepala Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian
b. Kepala Sub Bagian Program
dan Keuangan
3. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri
dari :
a. Kepala Seksi Ketersediaan
Pangan
b. Kepala Seksi Distribusi
Pangan
15
c. Kepala Seksi Kerawanan
Pangan
4. Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan, terdiri dari :
a. Kepala Seksi Konsumsi
Pangan
b. Kepala Seksi
Penganekaragaman Pangan
c. Kepala Seksi Keamanan
Pangan
16
Pada tahun 2017 jumlah pegawai yang ada pada Dinas Pangan Kota Solok adalah
sebanyak 26 orang yang terdiri dari :
b. Honorer/PTT : 8 orang
Komposisi jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pangan Kota Solok sebagai berikut :
a. Golongan IV : 4 orang
c. Golongan II : 1 orang
17
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
PNS Non PNS
S1 : 15 orang
SLTA : 2 orang
b. Pegawai Honorer/PTT
S1 : 1 orang
SLTA : 7 orang
18
4%
35%
S2
S1
SMA
62%
19
No Aset Jumlah Keterangan
1 Rusak
18 Kipas Angin 2 buah Baik
19 AC 5 unit Baik
20 Kamera Digital 2 buah Baik
21 Televisi 1 unit Baik
22 Wireless 1 unit Baik
23 Microphone wireless 2 buah Baik
24 PC Unit 5 unit Baik
25 Laptop 3 unit Baik
26 Note Book 1 unit Baik
6 Baik
27 Printer 8 unit
2 Rusak
28 UPS 5 unit Baik
29 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 buah Baik
30 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 2 buah Baik
31 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 4 buah Baik
32 Lemari Pustaka 1 Buah Baik
33 Lemari Arsip Dinamis 4 Unit Baik
34 Lemari Komputer 2 Unit Baik
35 Proyektor/LCD 1 Unit Baik
36 Slide Proyektor/Layar Proyektor 1 Buah Baik
37 Parabola/Resiver 1 Unit Baik
Rancangan38Akhir Buku Pengetahuan
Renstra Dinas PanganPraktis
Kota Solok 216 Buah Baik
2016-2021
39 Trubus (Terbitan berkala/majalah) 55 Buah Baik
Papan data teks “Peta wilayah pembangunan
40 1 Buah Baik
ketahanan pangan Kota Solok”
Sumber data : Data Aset Dinas Pangan Tahun 2017 (Kondisi s/d Oktober 2017)
20
5. Menyusun Buku Rantai Pasokan, Harga Pangan, SKPG serta PDRP;
6. Menyelenggarakan rapat koordinasi Lumbung Pangan dan Tunda Jual, Desa
Mandiri Pangan;
7. Menyelenggarakan rapat tim dan petugas pemantau SKPG;
8. Melaksanakan survey Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP);
9. Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);
10. Pemantauan Harga rutin, Pematauan Harga dalam rangka Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN), Rantai Pasokan;
11. Rapat Sistim Informasi Pasar;
12. Melaksanakan penyiaran harga pangan melalui radio Vanessa FM setiap
minggunya;
13. Menyusun buku statistik ketahanan pangan;
14. Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar dan pangan olahan;
15. Melaksanakan Pengambilan sampel pangan segar dan pangan olahan;
16. Menyelenggarakan rapat tim Terpadu Keamanan Pangan;
17. Melakukan pembinaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Rancangan Akhir Renstra Dinas Pangan Kota Solok
(P2KP).
2016-2021
21
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pangan Kota Solok
Indikator Kinerja sesuai Tugas Dan Target Target renstra tahun Ke... Realisasi Renstra Tahun ke... Rasio Capaian pada Tahun ke...
No
Fungsi SPM
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
22
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Anggaran dan Realisasi Dinas Pangan Kota Solok Periode Sebelumnya
23
Program dengan sumber dana APBD Provinsi :
Dukungan Menajemen
Capaian kinerja dari dana APBD masing-masing kegiatan sejak tahun 2011 s/d 2016 adalah :
Skor PPH adalah angka yang menunjukkan kualitas/mutu gizi dan keragaman
konsumsi pangan masyarakat, yang sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kontribusi
energi setiap kelompok pangan, dimana sesuai dengan hasil Widyakarya Pangan dan
Gizi (WNPG) tahun 2006 dinyatakan bahwa komposisi pangan beragam, bergizi dan
berimbang (perkapita/hari) adalah seperti tabel 2.5 berikut :
Tabel 2.5 Komposisi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) yang dianjurkan
Energi Skor
No. Kelompok Pangan Berat (gram) % AKE
(k.kal) PPH
1 Padi-Padian 275,0 1000,0 50,0 25,0
2 Umbi-Umbian 100,0 120,0 6,0 2,5
3 Pangan Hewani 150,0 240,0 12,0 24,0
4 Minyak & Lemak 20,0 200,0 10,0 5,0
24
Buah/Biji
5 10,0 60,0 3,0 1,0
Berminyak
6 Kacang-Kacangan 35,0 100,0 5,0 10,0
7 Gula 30,0 100,0 5,0 2,5
8 Sayur & Buah 250,0 120,0 6,0 30,0
9 Lain-lain - 60,0 3,0 0,0
Total 2000,0 100,0 100,0
Sumber : BKP Pusat
Tabel 2.6 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Solok Tahun 2011 – 2015
No
Tahun Skor PPH
.
1 Tahun 2011 76.80
2 Tahun 2012 77.30
3 Tahun 2013 78.90
4 Tahun 2014 79.00
5 Tahun 2015 79.50
Tabel 2.7 Ketersediaan Pangan Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011-2015
Ketersediaan Pangan (Kg/kapita/tahun)
No. Kelompok Pangan
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Padi-Padian 167.62 191.32 168.12 205.56 127.53
2. Makanan Berpati 44.79 48.3 63.84 47.58 28.95
3. Gula 25.84 10.29 19.49 9.26 25.46
4. Buah Biji Berminyak 18.89 27.4 26.55 22.89 25.21
5. Buah-Buahan 190.98 59.63 92.10 23.34 66.65
6. Sayuran 120.11 80.11 68.74 60.23 55.15
7. Daging 44.20 30.15 19.76 17.15 10.39
8. Telur 29.19 9.08 21.58 38.88 8.22
9. Susu 5.80 0.83 1.98 2.57 6.05
10. Minyak/Lemak 11.26 24.35 23 30.63 46.08
11. Ikan 9.24 12.5 36.91 30.24 40.83
Berdasarkan angka tetap tahun 2014, untuk komoditas padi-padian masih dengan
tingkat ketersediaan tertinggi yaitu 205.56 kg/kapita/tahun. Untuk data angka sementara
tahun 2015, ketersediaan komoditas padi-padian masih tertinggi yaitu 127.53
kg/kapita/tahun. Sama dengan data tahun sebelumnya komoditas susu adalah komoditas
25
dengan tingkat ketersediaan terendah. Untuk tahun 2014 sebesar 2.57 kg/kapita/tahun dan
angka sementara tahun 2015 ketersediaan susu sebesar 6.05 kg/kapita/tahun. Selain
komoditas tersebut untuk tahu 2014 komoditas dengan tingkat ketersediaan tertinggi
selanjutnya adalah sayuran sebesar 60.23 kg/kapita/tahun., sedangkan untuk angka
sementara 2015 adalah buah-buahan sebesar 66.65 kg/kapita/tahun.
Ketersedian pangan tersebut diatas selain produksi daerah juga didatangkan dari luar
daerah Kota Solok (impor), selain itu produksi daerah juga dibawa keluar daerah Kota
Solok (ekspor). Umumnya komoditas yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan
komoditas yang keluar Kota Solok. Tahun 2014, jumlah bahan pangan yang keluar/masuk
daerah Kota Solok sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.8 Ketersediaan Protein Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011- 2015
Ketersediaan protein di Kota Solok pada tahun 2011 hingga tahun 2015 masih
didominasi oleh kelompok protein nabati yaitu 71.06 gram/kap/hari (66,38%), pada tahun
26
2012 menjadi 75.47 gram/kap/hari (77,37 %), dan tahun 2013 yaitu 65.55 gram/kap/hari
(70,32 %), tahun 2014 adalah 68,4 gram/kapita/hari (69.82%).
Dari tahun 2011 sampai 2015 penyediaan protein nabati terjadi penurunan.
Sedangkan untuk ketersediaan protein hewani juga cenderung menurun setiap tahunnya
yaitu secara berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan 2015, yaitu 35,99
gram/kap/hari (33,61 %), 22.07 gram/kap/hari (22,62 %), 27,66 gram/kap/hari (29,67
%), 29,56 gram/kap/hari (30,17 %), dan 24.05 gram/kap/hari (23,08 %). Untuk standar
ketersediaan masih diatas kebutuhan protein yang dianjurkan WNPG tahun 2004 yaitu 57
gr/kap/hari.
Tabel 2.9 Ketersediaan Lemak Untuk Dikonsumsi Penduduk Kota Solok Tahun 2011- 2015
Ketersediaan Lemak (Gram/kapita/hari)
No. Kelompok Pangan
2011 2012 2013 2014 2015*)
PANGAN
I. 48.49 95.66 86.05 105.94 64.15
NABATI
1. Padi-Padian 6.50 8.91 7.06 8.69 5.48
2. Makanan Berpati 0.34 0.30 0.40 0.30 0.19
3. Gula 0.02 0.34 1.12 0.63 0.98
Buah Biji
4. 9.17 19.09 12.35 11.23 14.24
Berminyak
5. Buah-Buahan 1.73 0.61 1.12 0.45 1.03
27
6. Sayuran 1.32 0.76 1.03 0.70 0.66
7. Minyak/Lemak 30.67 65.64 62.97 83.94 41.57
PANGAN
II 36.45 18.91 18.37 21.6 9.8
HEWANI
8. Daging 24.86 15.02 10.12 8.70 5.32
9. Telur 9.47 2.54 6.24 11.74 2.23
10. Susu 0.56 0.08 0.19 0.25 0.58
11. Ikan 0.30 0.42 1.10 0.91 1.67
Jumlah 84.94 114.58 104.42 127.54 73.95
Sumber : Diolah oleh Dinas Pangan Kota Solok
2015* angka sementara
Dari tabel diatas terlihat bahwa ketersedian lemak tertinggi disumbangkan oleh
pangan nabati 48.49 gram/kapita/hari pada tahun 2011 (57,55 %) dan menurun menjadi
95,66 gram/kapita/hari (83,48 %) pada tahun 2012, dan 86,05 gram/kap/hari ( 82,40 %)
pada tahun 2013, 105,94 gram/kapita/hari tahun 2014, Sedangkan ketersediaan lemak
hewani cenderung menurun dari 36,45 gram/kapita/hari (42,91 %) pada tahun 2011,
menjadi 18,91 gram/kap/hari (16,50 %) pada tahun 2012 dan 18,37 gram/kap/hari
( 17,59 %) pada tahun 2013 dan 21.6 gram/kapita/hari (16,93%). Ketersediaan lemak ini
masih didominasi oleh kelompok pangan nabati yaitu minyak / lemak.
Tingkat pencapaian ketersediaan energi dan protein di Kota Solok lima tahun dari
tahun 2011-2015 sudah melebihi angka kecukupan gizi yang dianjurkan menurut PPH,
dimana tahun 2003-2005 ketersediaan energi yang dianjurkan yaitu 2.500 Kkal/kap/hari
dan mulai tahun 2006 turun menjadi 2.200 kkal/kap/hari. Sedangkan untuk ketersediaan
protein mengalami peningkatan dari 52 gram/kap/hari (tahun 2003-2005) menjadi 57
gram/kap/hari mulai tahun 2006 sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.10 Komposisi Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2011 – 2015
Ketersediaan Protein
Ketersediaan Energi (Kkal/kap/hr)
No. Tahun (Gr/kap/hr)
Pencapaian Dianjurkan (%) Pencapaian Dianjurkan (%)
1 2011 2910 2.200 132.27 71.06 57,0 124.67
2 2012 3453 2.200 156.95 97.54 57,0 171.12
3 2013 3349 2.200 152.23 93.21 57,0 179.25
4 2014 3645 2.200 165.68 97.95 57,0 171.84
5 2015*) 2606 2.200 118.45 82.94 57,0 145.50
Sumber : Diolah oleh Dinas Pangan Kota Solok
Ket.2015* angka sementara
28
Dari tabel 2.10 di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir (2011-2015)
ketersediaan energi untuk dikonsumsi cenderung meningkat setiap tahunnya, pengecualian
untuk tahaun 2015 karena masih angka sementara. Hal ini menunjukan bahwa Kota Solok
surplus dalam penyediaan bahan pangan.
Kegiatan Desa Mandiri Pangan melalui dana APBD berupa kegiatan fasilitasi untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan APBN berupa :
Tabel 2.11 Jumlah Penumbuhan Lumbung Pangan dan Gulirannya di Kota Solok
Tahun 2011- 2015
Bangunan
No. Nama Kelompok Penerima Bantuan Penerima Guliran
Lumbung
( 2002-2015 ) ( 2002-2015 )
1 Sawah Solok 2002, 2004,2005 - -
29
2 Wanita Serba Usaha 2002,2005,2008 - 2007
3 Sakato 2002,2005,2008 - 2007
4 Karya Sepakat - 2005 -
5 Harapan Jaya 2004,2008 -
6 Tunas Muda - 2008,2009 2008
Guguak Lanciang
7 2010 2008,2009 2008
Makmur
8 Tiga Saudara 2009,2010 2008 -
9 Serba Usaha - 2009 -
10 Surau Kajai 2011 2012,2013 -
11 Pasir Saiyo Laing 2011 -
Surau RukanTanah
12 2011 2012
Garam
Sakato Pompa Simpang
13 - 2013 -
Rumbio
14 Air Masin Tanah Garam - 2015 -
Mekar Melati Simpang
15 - 2015 -
Rumbio
16 Saiyo KTK - 2015 -
Pengembangan sistem tunda jual yang dimulai pada tahun 2004 melalui APBN.
Kemudian pada tahun 2008- 2015 didanai melalui APBD. Kegiatan ini merupakan
pemberian dana penguatan modal pada daerah sentra produksi dengan prinsip melakukan
pembelian gabah pada saat harga turun dan menunda penjualan pada saat harga tinggi.
Perkembangan Tunda Jual dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.12 Jumlah Penumbuhan Tunda Jual dan Gulirannya di Kota Solok Tahun 2004 – 2015
Gudang
N Nama Penerima Penerima Penyimpana
o. Kelompok Bantuan Guliran n
( 2004-2010 ) ( 2004-2010 )
1 Sadar Gawan 2004, 2008,2009 -
2 Serba Usaha 2010 2007 2008
3 Panca Usaha 2013 - -
30
Wanita Sepakat
4 - 2013 -
Air Masin
Dalam hal ini pada tahun 2009 sudah dilakukan kegiatan Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan, dan pada tahun 2011 kegiatan ini juga dibiayai dengan dana APBN
dalam bentuk kampanye keamanan pangan dan sosialisasi keamanan pangan, Sosialisasi
Keamanan Pangan dilaksanakan Tahun 2011 yang dilaksanakan untuk TP-PKK, pada
tahun 2012, Sosialisasinya dilaksanakan untuk Darmawanita Kota Solok, pada tahun
2013 dilaksanakn sosilalisasi untuk Pelaku usaha, pada tahun 2014 dilaksanakan
sosialisasi untuk Kepala sekolah dan Penjaga Kantin Sekolah dan pada tahun 2015
dilaksanakan sosialisasi untuk Mubalig. Selain itu dilanjutjkan dengan kegiatan Uji
Laboratorium Keamanan Pangan yang menguji pangan segar asal tumbuhan, hewan dan
perikanan dan pangan olahan. Pada tahun 2014 ini pada Kantor Ketahanan Pangan
dianggarkan kegiatan keamanan pangan yang meliputi uji laboratorium keamanan
pangan, olahan dan asal perikanan, juga ditindak lanjuti dengan sosialisasi keamanan
pangan untuk SD, dan pelaku usaha.
Tanggal 20 April 2009 Dewan Ketahanan Pangan dan kelompok kerja (POKJA)
ketersediaan dan Distribusi Pangan serta Pokja Diversifikasi dan Keamanan Pangan dan
Gizi dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Solok Nomor 188.45/131/KPTS/WSL-
2009 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan nomor 188.45/131/kpts/wsl-2010. Pada
tahun 2013 Surat Keputusan tersebut diperbaharui kembali dengan SK Walikota nomor
188.45/429/KPTS/WSL_2013 tanggal 21 Juni 2013 dan diperbaharui lagi dengan Surat
Keputusan Nomor : 188.45/248/KPTS/WSL-2014 tanggal 13 Mei 2014. Dan tahun 2015
diperbaharui lagi dengan Surat Keputusan Nomor : 188.45-243 TAHUN 2015 tanggal 1
April 2015 dan diperbaharui lagi dengan Surat Keputusan Nomor : 188.45 -368 TAHUN
2016 tanggal 20 April 2016.
31
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan
Pangan Kabupaten/Kota mengadakan rapat koordinasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
setahun. Begitu juga dengan Kelompok kerja (POKJA) ketersediaan dan Distribusi
Pangan serta Pokja Diversifikasi dan Keamanan Pangan dan Gizirapatnya juga
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali setahun.
Kelembagaan masyarakat yang mempunyai inisiatif dan komitmen tinggi serta keunikan
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata guna mewujudkan Ketahanan Pangan.
Kelompok sasaran Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat
32
Tahun 2009 Lumbung Pangan kelompok tani Sakato Kelurahan KTK
memperoleh penghargaan Ketahanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat,
pada tahun 2010 Lumbung pangan kelompok tani Wanita Serba Usaha
memperoleh penghargaan ketahanan pangan tingkat Kota Solok, pada tahun 2011
kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh penghargaan ketahanan
pangan tingkat Kota Solok dan memperoleh juara I penghargaan Ketaanan
Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat,pada tahun 2012 Lumbung pangan
kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh juara II penghargaan
Ketaanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat dan pada pada tahun 2013
Lumbung pangan kelompok tani Guguak Lanciang Makmur memperoleh juara II
penghargaan Ketaanan Pangan tingkat Propinsi Sumatera Barat.Tahun 2013
Kelompok Lembaga Distri busi pangan yaitu LDPM Mutiara Tani memperoleh
penghargaan Ketahanan pangan Tingkat Kota Solok. Tahun 2011 USAHA KUE
88 Kelurahan Kampung Jawa juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
Tingkat Kota Solok, Tahun 2012 UMKM Khamira juara I Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota Solok dan Tahun 2013 UMKM
Khamira Kelurahan Kampung Jawa meraih Peringkat I Ketahanan Pangan
Tingkat Propinsi Sumatera Barat,Tahun 2014 UKM Kue 88 juara I Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota Solok, Tahun 2015 UMKM Aneka
Keripik Endang juara I Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Kota
Solok dan Tahun 2015 UMKM Aneka Keripik Endang Kelurahan Kampung
Jawa Peringkat II Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat.
33
Tahun 2009 Syamsu Rahim Walikota Solok meraih Peringkat II Ketahanan
Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat, Tahun 2013 Alfi Adli Lurah Tanah
Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok meraih Peringkat II Ketahanan
Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat. Dan Tahun 2014 A. Nasir Hasibuan
Lurah Simpang Rumbio Peringkat II Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi
Sumatera Barat beserta Irzal Ilyas Walikota Solok meraih Peringkat III
Ketahanan Pangan Tingkat Propinsi Sumatera Barat.
Kegiatan ini telah dilakukan melalui jambore PKK, dan lomba Cipta Menu 3B
ditingkat Kota Solok dan tingkat Propinsi Sumatera Barat. Melalui promosi 3B ini
telah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKK khususnya
dan masyarakat pada umumnya dalam penganekaragaman pangan lokal.Tahun
2011 Juara I Lomba B2SA Tingkat Nasional di Propinsi Gorontalo, Tahun 2013
anggota PKK Kota Solok mendapat Juara Harapan III Lomba Menu B2SA
Tingkat Propinsi Sumatera Barat,Tahun 2014 anggota PKK Kota Solok mendapat
Juara Harapan III Lomba Menu B2SA Tingkat Propinsi Sumatera Barat dan
Tahun 2015 anggota PKK Kota Solok mendapat Juara Harapan I Lomba Menu
B2SA Tingkat Propinsi Sumatera Barat.Lomba Menu B2SA utk Tingkat Kota
Solok dimulai tahun 2014 s/d saat ini.Tahun 2014 Juara I Lomba Menu B2SA
Tingkat Kota Solok anggota PKK Kelurahan Simpang Rumbio, Tahun 2015
34
Juara I Lomba Menu B2SA Tingkat Kota Solok anggota PKK Kelurahan Tanah
Garam dan Tahun 2016 Juara I Lomba Menu B2SA Tingkat Kota Solok anggota
PKK Kelurahan Sinapa Piliang.
Sosialisasi dan promosi ketahanan pangan ini telah dilakukan melalui media cetak
maupun elektronik seperti penyebaran leaflet, brosur mengenai aneka pangan
olahan, sayuran serta buah-buahan. Media cetak lain yang digunakan adalah
Banner tentang diversifikasi pangan. Promosi juga dilakukan melalui siaran radio
yang bekerjasama dengan stasiun radio Fanessa 5 FM Kota Solok dalam
penyiaran informasi harga pasar yang di siarkan 2 kali seminggu setiap hari
Selasa dan Jumat.
Capaian kinerja dari dana APBN masing-masing kegiatan sejak tahun 2010 s/d 2015 adalah
a. Pengembangan Desa
Mandiri Pangan
Tabel 2.13 Jumlah Kelurahan tahap Persiapan dan Alokasi Dana Desa Mandiri Pangan di Kota
Solok Tahun 2010- 2015
JML ALOKASI DANA DESA
MANDIRI PANGAN
NO KOTA SOLOK 2010 – 2015
Klp Dana
I Lubuk Sikarah
Puncak Sakti Kel. Tanah
1
Garam 1 100.000.000,-
2 Beringin Indah Kel. VI Suku 1 100.000.000,-
II Tanjung Harapan
3 Laing Sepakat Kel. Laing 1 100.000.000,-
Bukit Gombak Kel. Tanjung
4 1 100.000.000,-
Paku
TOTAL 4 400.000.000,-
Dari tabel 2.13 diatas dapat dilihat bahwa kegiatan Desa Mandiri Pangan tahun
2015 merupakan tahap Mandiri sebanyak 4 Kelurahan di Kota Solok dengan dana
Bansos sebesar Rp.100 Juta untuk masing-masing kelompok.
b. Diversifikasi Pangan
36
Tabel 2.14 : DASAWISMA / KELOMPOK WANITA PELAKSANA KEGIATAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
PADA DINAS PANGAN KOTA SOLOK (APBN DAN APBD)
37
3 Tanjung Paku Nangka Delima - Anggrek KW. KW.
45 Rajawali Harapan Bambu 32,
Maju Anggrek Rambutan I,
44 Bambu XVI
4 Kampung Jawa Destamar Bugenvill Bugenville Melati I - KW. KW.
Indah II e Harapan Mutiara Dasawism
Bunda, Indah Kenanga I a Nusa Nusa Indah
KW. Indah V VI, Kenanga
Kenanga III
5 Nan Balimo Bambu XII Gurun - - - KW.
Mutiara Bungo KW. Anggrek 14,
IV Padi Bambu 37 Teratai IV Anggrek 47
6 Laing Nangka II Mangkud - Nangka I Nangka III KW. Nangka Nangka XII,
u Mandiri VII Nangka IX
Jumlah Kelompok 10 10 2 8 5 10 5 4 5
13 4 30
Dana masing-masing 16.000.000 5.000.000 10.000.000 5.000.000 20.000.000 47.000.000 10.000.000 47.000.000 15.000.000 24.000.000 15.000.000 24.000.000
(1.200.000/
Kelompok (Rp) (1.200.000/paket)
paket)
38
c. Kegiatan Penanganan
Hasil analisis Laporan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi bulan Januari s/d
Agustus 2011 didapatkan hasil untuk sector pertanian dilaporkan masih dalam
kategori aman (warna kuning). Pada tahun 2010 telah dianggarkan untuk penerima
dana Bansos Rawan Pangan adalah Balita Gizi Kurang dan saat ini telah mengalami
peningkatan berat badan (BB), sedangkan untuk tahun 2011 dianggarkan untuk anak
usia sekolah dasar yang berasal dari keluarga miskin. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Solok terdapat 132 anak Sekolah Dasar yang terindikasi mengalami
gizi kurang yang diukur dari Tinggi Badan dan Berat Badan (BB/TB).
Hasil analisis Laporan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi bulan Januari
2012 didapatkan hasi analisis SKPG untuk ketersediaan bulanan komoditas pangan
skor merah atau bernilai 3 pada kedua Kecamatan. Untuk Pemanfatan bulanan skor
merah (Nilai 3) dan untuk komposit bernilai 3 atau merah untuk kedua Kecamatan.
Sampai bulan April 2012 hasil analisi SKPG untuk Ketersediaan bulanan,
pemanfaatan bulanan dan komposit bernilai 3 (merah). Berdasarkan hal tersebut
dilaksanakan rapat Tim SKPG pada tanggal 9 Mei 2012 membahas tentang data hasil
analisis SKPG bulan Januari 2012 s/d April 2012. Berdasarkan hasil tersebut
disepakati untuk melaksanakan Investigasi kelapangan karena sudah ada indikasi
rawan pangan.
Laporan Laporan analsis SKPG untuk bulan berikutnya yaitu bulan Mei 2012
s/d Desember 2012 kategori ketersediaan bulanan, pemanfaatan bulanan dan
komposit SKPG bernilai 3 (merah). Pada tanggal 8 Juni 2012 dilaksanakan rapat Tim
39
SKPG untuk membahas tujuan dan arah penggunaan dana Bansos PDRP. Fokus
pertama adalah pada Balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Namun
Dinas Kesehatan telah menganggarkan dana untuk semua Balita yang mengalami gizi
kurang dan gizi buruk. Fokus selanjutnya dialihkan pada anak sekolah yang termasuk
keluarga miskin dan mengalami gizi kurang. Berdasarkan data yang bersumber pada
BKBPMP, pemberian makanan tambahan untuk tahun 2012 tidak dilanjutkan dan
belum ada pengantinya. Berdasarkan hal tersebut diminta data dari Dinas Pendidikan
untuk sekolah-sekolah dengan pekerjaan orang tua terbanyak. Data tersebut
digunakan untuk mendapatkan sekolah-sekolah dengan pekerjaan orang tua
buruh/tani/jasa. Dari 44 Sekolah Dasar yang dinilai, diambil 6 SDN yang prioritas
paling banyak orang tua dengan pekerjaan buruh /tani/jasa.
40
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat memberikan Bantuan kepada
masyarakat yang mengalami gagal panen tersebut berupa paket sembako dengan
rincian perpaket sebagai berikut :
1. Susu Kental manis 2 kaleng
2. Ikan Kaleng 3 kaleng
3. Minyak sari Murni 4L
4. Beras 10 Kg
5. Telur 1 eggtry
41
3. Terbatasnya permodalan masyarakat perdesaan dalam mengembangkan usah ekonomi
distribusi pangan, karena:
42
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pangan Kota Solok,
berikut ini dikemukakan permasalahan yang dihadapi beserta faktor–faktor yang
mempengaruhinya seperti pada Tabel 3.1 dibawah ini :
43
.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi :
Dari Visi tersebut terlihat bahwa terdapat 4 ciri pokok yang masa depan kondisi
masyarakat Kota Solok yang diharapkan dapat diwujudkan dalam periode 5 tahun
mendatang, yaitu:
1. BERIMAN DAN BERTAQWA
Suatu kondisi masyarakat yang berlandaskan pada tuntutan agama islam, taat
menjalankan syariat islam dalam seluruh segi kehidupan ditandai oleh moral dan
ahklak yang baik berdasarkan ketentuan agama, peduli sosial dan hidup rukun dengan
seluruh warga masyarakat termasuk yang beragama non islam. Masyarakat yang selalu
menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan dan dengan masyarakat secara
keseluruhan;
2. SEJAHTERA
Suatu keadaan dimana masyarakat yang memenuhi paling kurang tiga unsur dalam
kehidupan yaitu berpenghasilan cukup, berbadan sehat dan terdidik;
3. KOTA PERDAGANGAN DAN JASA
Kondisi aktivitas kegiatan ekonomi kota yang diharapkan menjadi kota yang
didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa, dimana orientasi kehidupan ekonomi
44
kota pada kegiatan bisnis dan kewirausahaan yang memerlukan orientasi kegiatan
yang efisien dan mampu bersaing dalam era globalisasi dan persaingan bebas;
4. EDUKATIF
Suatu kondisi karakteristik sumberdaya kota yang diharapkan terwujud di Kota Solok
yang berpendidikan tinggi sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) ditandai oleh terdistribusinya kegiatan pendidikan secara merata keseluruh
lapisan warga kota dengan kualitas cukup tinggi.
Untuk mewujudkan visi kota Solok tahun 2010-2015 dijabarkan dalam misi
Pemerintah Daerah tahun 2010-2015 sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan ABS- SBK “Syara’ Mangato
Adaik Mamakai”;
2. Mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih serta reformasi
birokrasi;
3. Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas untuk menghasilkan
sumberdaya manusia dan generasi muda yang beriman, sehat, cerdas, kreatif, tangguh
dan berdaya saing;
4. Menjadikan Kota Solok sebagai pusat perdagangan produk dan jasa berbasis sumberdaya
lokal, unggulan daerah, ekonomi kerakyatan dan iklim investasi yang kondusif;
5. Menekan angka kemiskinan dan mengurangi permasalahan sosial lainnya;
6. Mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan RPJMD Kota Solok Tahun 2016 – 2021, isu strategis daerah Kota
Solok dalam lima tahun mendatang (2016 – 2021) adalah sebagai berikut :
45
4. Masih rendahnya kualitas indeks pembangunan manusia (IPM) yang ada dengan
permasalahan kesiapan tenaga kelulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi disamping daya saing tenaga kerja rendah
5. Belum terlaksananya tujuan Kota Solok sebagai pusat grosir dan manufaktur hasil-hasil
produksi pertanian, perkebunan dan industri.
6. Lemahnya daya saing produk UMKM dan fasilitas pendukung produksi dan pemasaran
dimana permasalahan yang ada saat ini seperti :
b. penataan dan jenis dagangan yang belum maksimal serta inovasi dalam
pemasaran ;
c. Belum adanya konsep pertanian (agribisnis) perkotaan ;
7. Kurangnya minat investor menanamkan modalnya di Kota Solok disebabkan
penyelasaian lahan objek yang lambat disamping cara pandang pengambil keputusan
norma standar prosedur dan criteria (NSPK) belum satu persepsi
8. Kurangnya minat wisatawan dan masyarakat berkunjung ke objek-objek wisata yang ada
di Kota Solok karena kurang menariknya objek wisata yang ada.
9. Belum tertatanya perpakiran kendaraan bermotor disebabkan tempat parkir yang
presentatif belum ada dan pengelolaannya belum professional
10. Belum optimalnya pelayanan dan kualitas kesehatan yang dirasakan masyarakat
disebabkan sarana dan prasarana kesehatan yang terbatas
11. Masih tingginya angka kemiskinan dan masalah sosial yang masih mengemuka ditengah
masyarakat yang antara lain disebabkan kurangnya koordinasi penanggulangan antar
stakeholder yang masih lemah.
12. Fasilitas sarana dan prasarana perkotaan masih terbatas dengan masalah seperti:
46
13. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam pengembangan potensi kepemudaan dan
peningkatan prestasi olah raga dengan permasalahan sarana dan prasarana olah raga yang
terbatas serta penghargaan terhadap atlet yang belum maksimal
14. Implementasi aturan dan hukum yang belum berjalan sebagaimana mestinya akibat
rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk hukum.
15. Masih banyaknya kasus-kasus KDRT, Penelantaran anak serta terabaikannya hak-hak
perempuan dan anak dalam kehidupan masyarakat.
Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pangan Tahun
2015-2019
47
4. Mewujudkan 4. Meningkatkan 4. Meningkatnya
penganekaragaman konsumsi pangan keragaman
konsumsi pangan yang beragam, bergizi konsumsi pangan
masyarakat seimbang dan aman yang sehat dan
berbasis sumber daya, melalui penguatan aman
kelembagaan dan pengetahuan dan
budaya lokal kesadaran masyarakat
5. Meningkatkan 5. Meningkatnya
konsumsi pangan konsumsi pangan
masyarakat untuk masyarakat sesuai
memenuhi angka kecukupan
kecukupan gizi gizi (AKG)
yang bersumber
5. Mewujudkan 6. Meningkatkan
dari pangan lokal 6. Tercapainya
keamanan pangan keamanan pangan keamanan pangan
segar segar segar
Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Dinas Pangan merupakan kondisi yang
akan dicapai secara nyata yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh
adanya hasil (outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Dinas Pangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Pangan Kementerian Pertanian
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
CUSTOMERS PERSPECTIVE
48
Persentase kepatuhan (compliance) pelaku
usaha KP terhadap ketentuan peraturan
3 70 73 76 81 87
perundang undangan yang berlaku (%)
8 Produksi garam rakyat (juta ton) 3,3 3,6 3,8 4,1 4,5
SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan
SS 9. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
49
18 Nilai Reformasi Birokrasi KKP BB BB A A AA
20 Opini atas Laporan Keuangan KKP WTP WTP WTP WTP WTP
50
2 Mendorong peran serta 2 Meningkatkan akses
kelembagaan pangan melalui
masyarakat dalam pengembangan sistem
meningkatkan distribusi yang efektif
kelancaran distribusi, dan efisien;
stabilisasi harga dan 3 Mengembangkan
akses pangan; lembaga distribusi
pangan masyarakat
4 Menjaga stabilitas
Harga Pangan
51
3 Mendorong 3 Meningkatkan
masyarakat untuk diversifikasi pangan
percepatan pola melalui pemanfaatan
konsumsi pangan pangan lokal non
berbasis sumberdaya beras, non terigu
lokal;
52
Tabel 3.5
Indikator Kinerja Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
1 Ketersediaan Energi Kkal/kap 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400
/hari
3 Meningkatnya cadangan Ton 253,8 22 100 100 100 100 100 775,8
pangan pemerintah Provinsi
Sumbar
4 Ketersediaan Pangan Utama Ton 1.433.975 1.495.021 1.558.079 1.623.127 1.690.253 1.759.378 1.831.128 1.831.128
(Beras)
6 Teratasinya masyarakat rawan KK 178 86 106 110 110 110 110 632
pangan
8 Stabilisasi harga bahan ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP ≥ HPP
pangan pokok (gabah dan
beras) di tingkat produsen
9 Meningkatnya sertifikasi Sertifikat 172 30 100 100 100 100 100 702
keamanan pangan segar
(sertifikat prima)
12 Konsumsi Energi Kkal/kap 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
/hari
53
13 Konsumsi Protein Gram/ 52 52 52 52 52 52 52 52
kap /hari
14 Ketersediaan pangan kg/kap/th 275,96 284,25 292,79 301,58 310,64 319,97 329,58 329,58
54
3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pangan Kota Solok, dimana dalam
pelayanannya tidak terkait dengan RT/RW, sehingga tidak perlu melakukan telahaan
terhadap RTRW dalam RPJMD Kota Solok 2016-2021.
Dinas Pangan dalam hal ini turut berperan dalam usaha penurunan angka
kemiskinan dengan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL),
Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), Desa Mandiri Pangan (DMP).
55
b. Alih fungsi lahan cenderung meningkat sehingga berkurangnya lahan
produktif sebagai sumber penyediaan pangan.
56
BAB IV
Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pangan merumuskan visi
sebagai berikut :
Untuk mewujudkan visi Dinas Pangan, maka dirumuskan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan ketersediaan Pangan
2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi, mutu dan keamanan pangan
Misi Dinas Pangan tersebut merupakan penjabaran dan turunan dari Misi IV (keempat)
RPJMD Kota Solok yang berbunyi ”Menjadikan Kota Solok Sebagai Pusat
Perdagangan Hasil-Hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi Kerakyatan yang
Tangguh Berbasis Potensi Unggulan Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan
Jasa Lainnya Serta Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif”.
Tujuan dan sasaran adalah pernyataan untuk mencapai visi, melaksanakan misi,
memecahkan masalah dan menangani isu strategis yang dihadapi. Tujuan jangka
menengah Dinas Pangan adalah sebagai berikut :
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pangan adalah sebagai berikut :
57
1. Meningkatnya ketersediaan pangan
2. Meningkatnya cadangan pangan
3. Meningkatnya diversifikasi pangan
masyarakat
4. Meningkatnya keamanan mutu pangan segar
yang dikonsumsi masyarakat
58
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pangan Kota Solok
INDIKATOR INDIKATOR TARGET
NO MISI TUJUAN SASARAN KONDISI AWAL
TUJUAN SASARAN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Mewujudkan Meningkatkan Ketersediaan Meningkatnya - Tingkat
ketersediaan Ketahanan Pangan Ketersediaan Ketersediaan
Pangan Pangan pangan Pangan untuk
dikonsumsi 3.409 kkal/kap 3.432 3.456 3.480 3.509 3.528 3.552
Meningkatnya - Jumlah cadangan 57,735 ton 57,735 57,735 67,735 77,735 87,735 100
cadangan pangan pemerintah
pangan daerah yang
tersedia
59
Tabel. 4.2 Tabel Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan RPJMD Kota Solok
N RENSTRA DINAS PANGAN RPJMD KOTA SOLOK
o
1 Misi : Misi IV :
1. Mewujudkan Ketersediaan Menjadikan Kota Solok Sebagai Pusat Perdagangan
Pangan Hasil-Hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi
2. Meningkatkan Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Potensi Unggulan
Penganekaragaman Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Jasa
Konsumsi, Mutu dan Lainnya serta Menciptakan Iklim Investasi yang
Keamanan Pangan Kondusif
(Ketersediaan Pangan dalam Misi RPJMD masuk dalam
Hasil-Hasil Pertanian dan Perkebunan, yang kemudian
dapat mempengaruhi keragaman dan mutu konsumsi)
2 Tujuan: Tujuan :
1. Meningkatkan Meningkatkan Ketahanan dan Diversifikasi Konsumsi
Ketahanan Pangan Pangan
2. Meningkatkan
Konsumsi Pangan
Masyarakat yang
Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman
(B2SA)
3 Sasaran : Sasaran :
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan 1. Meningkatnya
2. Meningkatnya Cadangan Pangan Ketahanan Pangan
3. Meningkatnya Diversifikasi Pangan 2. Meningkatnya
Masyarakat Keragaman Konsumsi
4. Meningkatnya Keamanan Mutu Segar yang Pangan
Dikonsumsi Masyarakat
60
61
BAB V
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Ketahanan Pangan, strategi yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut;
1. Menjaga penyediaan dan distribusi pangan
2. Meningkatkan koordinasi dengan mitra kerja
3. Melaksanakan optimalisasi cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
4. Melaksanakan pengawasan pasokan dan harga pangan
5. Memfasilitasi usaha pengolahan pangan lokal
6. Memasyarakatkan konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman
7. Mengoptimalkan pengawasan keamanan pangan
62
7. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi tumbuh dan
berkembangnya usaha pangan lokal
63
Tabel 5.1 Strategi dan Arah Kebijakan
NO MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 Mewujudkan Meningkatkan Meningkatnya Ketersediaan Menjaga penyediaan dan distribusi Mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan
ketersediaan Pangan Ketahanan pangan pangan Pangan
Pangan Meningkatkan koordinasi dengan Membuat regulasi pembentukan tim terpadu
mitra kerja ketahanan pangan
Meningkatnya cadangan pangan Melaksanakan optimalisasi cadangan Penguatan cadangan pangan pemerintah dan
pangan pemerintah dan masyarakat masyarakat
2 Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya diversifikasi Memfasilitasi usaha pengolahan Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi
penganekaragaman konsumsi pangan Pangan masyarakat pangan lokal tumbuh dan berkembangnya usaha pangan
konsumsi, mutu dan masyarakat yang local
keamanan pangan Beragam, Pembentukan kelembagaan pengolahan
Bergizi, pangan lokal
Seimbang dan
Aman (B2SA)
Memasyarakatkan konsumsi pangan Memberdayakan kelompok penggerak
beragam, bergizi seimbang dan aman pemanfaatan lahan pekarangan
Tabel. 5.2 Tabel Keterkaitan Renstra Dinas Pangan dengan RPJMD Kota Solok
64
No RENSTRA DINAS PANGAN RPJMD KOTA SOLOK
1 Strategi : Strategi :
1. Menjaga Penyediaan dan Distribusi Pangan 1. Menjaga Ketersediaan dan Distribusi Pangan
2. Meningkatkan Koordinasi dengan Mitra Kerja 2. Penganekaragaman Pola Konsumsi Pangan
3. Melaksanakan Optimalisasi Cadangan Pangan Pemerintah dan
Masyarakat
4. Melaksanakan Pengawasan Pasokan dan Harga Pangan
5. Memfasilitasi Usaha Pengolahan Pangan Lokal
6. Memasyarakatkan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman
7. Mengoptimalkan Pengawasan Keamanan Pangan
65
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Sebagai perwujudan dari beberapa strategi dan kebijakan dalam rangka mencapai visi
dan misi Dinas Pangan Kota Solok, maka langkah-langkah operasional dituangkan ke dalam
program-program pembangunan yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Pangan Kota
Solok.
Kegiatan pembangunan ketahanan pangan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu
program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang merupakan kontribusi
bagi pencapaian visi dan misi Dinas Pangan. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu
rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan dan misi organisasi.
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik
kuantitatif maupun kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang
dapat menggambarkan skala atau tingkat yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan
evaluasi, baik kinerja input, output, outcomes maupun impacts sesuai dengan sasaran rencana
program dan kegiatan.
Program Dinas Pangan Kota Solok Tahun 216-2021 meliputi 2 (dua) program, yaitu
Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Program Penunjang yang mengacu pada program
nasional dan provinsi (daerah) yaitu sebagai berikut :
66
6. Pengawasan Keamanan Pangan Segar yang Beredar di
Masyarakat;
7. Promosi Keamanan Pangan;
8. Koordinasi Pemantauan dan Pengawas Keamanan Pangan;
9. Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kota dan Provinsi;
10. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif;
11. Analisa Ketersediaan dan Penyusunan Neraca Bahan Makanan
(NBM);
12. Pemantauan Produksi dan Ketersediaan Pangan;
13. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan;
14. Pembinaan dan Pengembangan Pangan Lokal Non Beras dan
Terigu;
15. Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan;
16. Penilaian Adhikarya Pangan Nusantara;
17. Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP);
18. Koordinasi dan Diseminasi Hasil Penyusunan Peta Ketahanan dan
Kerentanan Pangan;
19. Koordinasi Pemantauan Harga Pangan;
20. Pemantauan dan Pengembangan Distribusi dan Akses Pangan.
B. Program Penunjang
Program penunjang ini merupakan program-program belanja pokok yang mendukung
pelaksanaan program utama. Program-program belanja pokok tersebut meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur;
67
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Kegiatan utama pada program-program belanja pokok meliputi : operasional pelayanan
kantor, penyediaan sarana dan prasarana penunjang kerja, peningkatan SDM aparatur serta
pelaporan kinerja dan keuangan.
Matrik Rencana Program dan Kegiatan Lima Tahunan Dinas Pangan Kota Solok tahun
2016-2021 secara terperinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 6.1:
68
69
Tabel 5.1
70
71
72
73
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN DINAS PANGAN
Dinas Pangan merupakan pondasi utama pembangunan daerah untuk lima tahun ke
depan. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersediannya pangan yang cukup, baik jumlalh maupun mutu, aman, merata dan terjangkau.
Oleh karena itu, dalam sistem ketahanan pangan dan gizi, secara komprehensif meliputi
ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, distribusi
pangan yang lancar dan merata, konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan
gizi seimbang yang berdampak pada status gizi masyarakat. Dengan demikian, sistem ketahanan
pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan
ditingkat makro, tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat rumah
tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama anak dan ibu hamil yang
berasal dari rumah tangga miskin.
Indikator Kinerja Dinas Pangan Kota Solok yang mengacu ada tujuan dan sasaran
RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Dinas Pangan Kota Solok dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan strategi
dan kebijakan dalam RPJMD Kota Solok Tahun 2016-2021 yang diamanatkan khususnya
kepada Dinas Pangan.
Sebagaimana telah diuraikan pada bab IX, misi Pemerintah Kota Solok yang terkait
dengan Bidang Pangan adalah misi ke IV, yaitu “Menjadikan Kota Solok sebagai Pusat
Perdagangan Hasil-hasil Pertanian, Perkebunan dan Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh
Berbasis Potensi Unggulan Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Jasa Lainnya serta
Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif”. Penetapan indikator kinerja ini bertujuan untuk
member gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Pangan sampai
dengan tahun 2021.
Berdasarkan yang tertuang di dalam RPJMD Kota Solok Tahun 2016-2021, sasaran yang
ingin dicapai adalah meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam, dengan indikator kinerja
sebagai berikut :
74
a. Mempertahankan ketersediaan
pangan minimal terhadap bahan
pangan;
b. Meningkatkan Skor Pola Pangan
Harapan (PPH);
c. Meningkatkan Bahan Pangan yang
Aman Dikonsumsi Masyarakat.
Dari indikator kinerja tersebut, dirumuskan indikator kinerja utama Dinas Pangan tahun
2016-2021 yang terlihat dari tabel 7.1 berikut :
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pangan Tahun 2016-2021
N Target
Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 2020
o 2016 2017 2021
1. 10.19
Ketersediaan Pangan ton 10.204 10.214 10.224 10.234 10.244
4
2. Skor Pola Pangan Harapan poin 81 82 83 84 85 86
75
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Dinas Pangan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Regulasi Ketahanan
1 Ada/Tidak - - - - Ada Ada Ada
Pangan
Ketersediaan
2 Ton 10.184 10.194 10.204 10.214 10.224 10.234 10.244
Pangan Utama
Tingkat
Ketersediaan
3 Kkal/kap 3.644 3.648 3.672 3.696 3.720 3.745 3.768
Pangan untuk
Dikonsumsi
Skor Pola Pangan
4 Poin 80 81 82 83 84 85 86
Harapan (PPH)
Jumlah Cadangan
Pangan Pemerintah
5 % 57.735 57.735 57.735 67.735 77.735 87.735 100
Daerah yang
Tersedia
Cakupan Bina
6 Lumbung Pangan % 100 100 100 100 100 100 100
Masyarakat
Cakupan Bahan
7 Pangan Segar yang % NA 85 86 87 88 89 90
Aman Dikonsumsi
76
BAB VII
PENUTUP
Disadari bahwa untuk mencapai target tersebut di atas tidaklah mudah, namun
berdasarkan keragaan dan kinerja pembangunan ketahanan pangan selama 5 (lima) tahun
terakhir dan dengan tekad kerja keras, kita optimis bahwa target tersebut dapat dicapai apabila
para pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah dan kendala
yang menjadi faktor penghambat utama serta memberikan dorongan yang diyakini akan menjadi
faktor kunci pengungkit keberhasilan.
77
78