Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPAKNYA


BAGI KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH : JULLIA SYIKAE


KELAS : XI MIPA 2

SMANEGERI 1 KAHAYAN HILIR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang
maha esa yang senantiasa melimpahakan rahmat dan hadirat-
Nya berupa kesehatan,kesempatan dan kemudahann sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktunya sebagai
tugas fisika. Karya tulis berjudul”Pemanasan global dan
dampaknya bagi manusia”.Tujuannya adalah untuk mengetahui
serta memperdalam tentang pemanasan global ( Global
Warming).

BAB I PENDAHULUA
A. LATAR BELAKANG
Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk
hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.
Suhu bumi yang terus meningkat ternyata menimbulkan banyak
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup. Gas CO2 yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil (BBF) telah
menyebabkan suhu bumi meningkat dan menimbulkan
pemanasan global. Selain itu! banyak sekali dampak yang
ditimbulkan oleh pemanasan global ini. untuk itu kami akan
memuat dan meliput segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemanasan global! antara lain penyebab! akibat! hingga
solusinya agar kita lebih mengetahui tentang pemanasan global
termasuk mengapa akhir-akhir ini bumi kita terasa panas dan
banyak dampak yang ditimbulkan.
B. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami efek rumah kaca
2. Mengetahui dan memahami penyebab ter&adinya
pemanasan global.
3. Mengetahui dan memahami dampak-dampak dari
pemanasan global.
4. Mengetahui dan memahami solusi untuk mengatasi
mengurangi dampak negatif pemanasan.

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier
pada 1824. Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari
permukaan suatu benda langit atau benda tangkas yang
disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beda-
benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet
maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di
berbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-
benda langit lainnya. Efek rumah kaca tentu saja mempunyai
kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran
gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada
atmosfer yang menjadi sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-
gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di
lingkungan Bumi, namun bisa juga timbul akibat aktifitas
manusia
B. Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca,
efek umpan balik, dan penggundulan hutan. Segala sumber
energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi tiba dipermukaan Bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai
proses umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan
air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah
kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan
lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus
penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab
pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan
emisi karbon bertambah sebesar 20% dan mengubah iklim
mikro lokal dan siklus hidrologis sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah.
C. Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global yaitu meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan Bumi yang disebabkan oleh aktifitas
manusia terutama aktifitas pembakaran bahan bakar fosil (batu
bara, minyak bumi, dan gas alam), yang melepas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai
gas rumah kaca ke atmosfer. Atmosfer
semakin penuh dengan gas-gas rumah kaca ini dan ia semakin
menjadi insulator yang menahan lebih banyak pantulan panas
Matahari dari Bumi. Dampak pemanasan gelobal akan
mempengaruhi : Cuaca Para ilmuan memperkirakan bahwa
selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih
cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat. Tinggi muka laut Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di
kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak
volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 25 cm (4 10 inchi) selama abad ke-20, dan
para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 88
cm (4 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut
akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen
daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak
pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir
akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negaranegara
kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk
melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin
mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang
hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari
sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan
mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan
lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis
semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat
tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai
reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan
masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat. Hewan dan
tumbuhan Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang
sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian
besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya
menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin
akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara
cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan manusia Di dunia yang hangat, para ilmuan
memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit
atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang
biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya,
akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45
persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka
dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;
persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga
dapat menyebar seperti malaria, demam dengue (demam
berdarah), demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga
memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit
pernafasan karena udara yang lebih hangat akan
memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
D. Solusi bagi Pemanasan Global
Melihat begitu banyaknya dampak-dampak negatif serta
kerugian yang ditimbulkan, harus diambil tindakan guna
mengurangi/mengatasi pemanasan global. Beberapa solusi
yang ditawarkan adalah sebagai berikut 1. Menghilangkan
karbon. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti menanam
pepohonan, menggunakan bahan bakar rendah emisi,
menyuntikkan gas karbon dioksida ke sumur-sumur minyak,
perdagangan karbon, dan lain-lain.
2. Meratifikasi Protokol Kyoto. Protolol Kyoto merupakan
sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global.
Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi rata-rata emisi dari
enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide,
sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC - yang dihitung sebagai rata-
rata selama masa lima tahun antara 2008-12.
3. Melakukan konservasi hutan.
4. Melakukan reboisasi pada 10 negara yang memiliki hutan
hujan tropis.
5. Mengganti/mencari alternatif energi yang lebih ramah
lingkungan sekaligus menghemat pemakainnya. Salah satu
alternatifnya adalah mengembangkan bioenergi melalui
tanaman jarak.
Dalam ruang lingkup global, usaha-usaha tersebut harus
dilakukan oleh negaranegara maju dan negara-negara
berkembang secara bertahap secara berkesinambungan. Yang
dapat kita lakukan untuk membantu menekan pemanasan
global, antara lain: memakai listrik seperlunya, memilih alat-
alat elektronik hemat energi, menanam pohon untuk menyerap
karbon, dan menghemat pemakaian BBM. Usaha ini memang
terlihat sederhana. Namun, jika dilakukan secara global, maka
bukan mustahil dampak negatif pemanasan global dapat
teratasi seluruhnya. Hal yang terpenting adalah dibutuhkan
kesadaran dan kearifan dari seluruh manusia di muka bumi
untuk menyelamatkan bumi itu sendiri. Tanpa dua hal tersebut,
harapan untuk menempati lingkungan yang aman dan nyaman
sulit kita wujudkan. Sifat ini harus ditanamkan pada pelajar
sebagai generasi penerus yang menentukan kemana arah bumi
di masa depan, kesejahteraan atau kehancuran.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian
akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa.
Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh
gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut gas
rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK).
2. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan
nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
3. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan meningkatnya suhu
air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
4. Menanggulangi dampak dari efek rumah dapat dilakukan
dengan dua cara yakni, pertama dengan cara mencegah karbon
dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbon-nya di tempat lain. Kedua, mengurangi
produksi gas rumah kaca.
5. Pemanasan global memberikan banyak sekali dampak negatif
terhadap kelangsungan hidup organisme di bumi.
B. SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan
melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah
tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya.
Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi
yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop
global warming.

C. DAFTAR PUSTAKA
• http://dedysupardi04.blogspot.co.id/2012/09/makalah-
pemanasanglobal_9567.html

https://www.academia.edu/6194383/makalah_pemanasan_glo
bal
• http://www.makalahskripsi.com/2015/03/makalah-
pemanasan-global-penyebabutama

Anda mungkin juga menyukai