Anda di halaman 1dari 14

METODA GEOLISTRIK

Direct Current (DC) Resistivity


Method

Resistansi dan Resistivitas

Hukum Ohm

V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
R = resistansi (Ohm)
R ~ 1/ luas R ~ panjang

→ resistansi (R) bergantung pada sifat bahan


dan juga pada ukuran atau geometri

1
R = resistansi (Ohm)
ρ = resistivitas (Ohm.m)

→ resistivitas (ρ) adalah resistansi yang dinormalisasi


terhadap geometri

→ resistivitas merupakan besaran karakteristik bahan /


material

Resistivitas batuan

• Sebagian besar batuan bukan konduktor yang baik


(hanya sedikit arus yang mengalir melalui matriks
batuan)
• Arus listrik pada batuan terjadi terutama akibat adanya
fluida elektrolit pada pori-
pori-pori atau rekahan batuan
• Resistivitas formasi batuan bergantung pada:
– porositas → besar dan susunan butir, umur,
proses geologi,
geologi, …
– fluida → mobilitas dan konsentrasi ion,
temperatur, …
– kadungan lempung (clay)
–…

2
Hukum Archie

Persamaan empirik untuk batuan berpori (sedimen):

ρ f = a ρw φ−m s −n

ρf = resistivitas formasi batuan


ρw = resistivitas air formasi
φ = porositas
S = saturasi (fraksi pori terisi air)
a, m, n = konstanta, m = faktor sementasi, n = 2

Konstanta untuk
formula Archie
(Keller, 1987)

3
Tekstur batuan yang mempengaruhi porositas dan resistivitas batuan
batuan
(Keller, 1987)

Resistivitas batuan
10000

1000
Resistivity (Ohm.m)

100

10

1
Cla y

le

ti cs

's
ne

ous
te

Vol c
Sha

ona
dsto
Cla s

Igne
Car b
San

4
Sumber arus tunggal pada medium homogen

• aliran arus secara


radial dan homogen
• potensial berbanding
lurus dengan arus
V~I
• potensial berbanding
terbalik dengan jarak
dari sumber arus
V ~ r –1
• permukaan
ekuipotensial
konsentris

Sumber arus tunggal pada medium homogen ½ ruang

V = potensial
I = arus
r = jarak
ρ = resistivitas
σ = konduktivitas
1/ ρ
= 1/

5
Estimasi resistivitas medium homogen

• C1 , C2 : elektroda
arus
P1 , P2 : elektroda
potensial
• potensial di P1 , P2
adalah superposisi
kontribusi arus dari
C1 , C2
• r1 , r2 , r3 dan r4 :
jarak antara
elektroda potensial
terhadap elektroda
arus

Iρ ⎛1 1⎞
V1 = ⎜⎜ − ⎟⎟
2π ⎝ r1 r2 ⎠

Iρ ⎛1 1⎞
V2 = ⎜⎜ − ⎟⎟
2π ⎝ r3 r4 ⎠

∆V = V1 − V2

−1
Iρ ⎛1 1 1 1 ⎞ ⎛ 1 1 1 1 ⎞ ∆V
∆V = ⎜⎜ − − + ⎟⎟ ρ = 2π ⎜⎜ − − + ⎟⎟
2π ⎝ r1 r2 r3 r4 ⎠ ⎝ r1 r2 r3 r4 ⎠ I
∆V
ρ= K
I
K = faktor geometri elektroda

6
perbedaan / variasi
penamaan elektroda
r1 = C1P1 = AM
r2 = C2P1 = MB
r3 = C1P2 = AN
r4 = C2P2 = NB

−1
∆V ⎛ 1 1 1 1 ⎞
ρ = K K = 2 π ⎜⎜ − − + ⎟⎟
I ⎝ C1 P1 C 2 P1 C1 P2 C 2 P2 ⎠
−1
⎛ 1 1 1 1 ⎞
= 2π ⎜ − − + ⎟
⎝ AM MB AN NB ⎠

Konsep resistivitas semu

• Pengukuran geolistrik dilakukan pada medium non-non-


homogen (resistivitas bervariasi secara vertikal dan /
atau horizontal)

7
Konsep resistivitas semu

• Pengukuran geolistrik dilakukan pada medium non-non-


homogen (resistivitas bervariasi secara vertikal dan /
atau horizontal)
• Hasil pengukuran dinyatakan dalam besaran
resistivitas semu atau apparent resistivity
→ resistivitas medium homogen ekivalen

∆V
ρa = K
I

Konsep resistivitas semu

• Pengukuran geolistrik dilakukan pada medium non-non-


homogen (resistivitas bervariasi secara vertikal dan /
atau horizontal)
• Hasil pengukuran dinyatakan dalam besaran
resistivitas semu atau apparent resistivity
→ resistivitas medium homogen ekivalen
• Resistivitas semu memberikan gambaran kualitatif
distribusi resistivitas bawah permukaan
→ pengukuran resistivitas semu sebagai fungsi posisi
(mapping) dan / atau sebagai fungsi spasi elektroda
(sounding)

8
Sumber arus tunggal pada medium non-
non-homogen

→ arus cenderung mengalir melalui zona konduktif dan


“menghindari”
menghindari” zona resistif
→ mengubah pola permukaan ekuipotensial dan hasil
pengukuran potensial

Konsep optik

→ konsep optik dapat digunakan untuk memperkirakan


distribusi potensial dan pembiasan arah arus listrik pada
medium non-
non-homogen sederhana

9
Konsep optik

→ syarat kontinuitas potensial pada bidang batas dapat


digunakan untuk menentukan koefisien refleksi
→ VP = VP1 jika posisi P dan P1 sama pada bidang batas

Sumber arus dipol pada medium homogen

• bidang ekuipotensial
positif dan negatif
terbentuk di sekitar
sumber arus C1 dan
C2
• arus dari C1 ke C2
mengikuti lintasan
tegak lurus terhadap
bidang ekuipotensial
• potensial berbanding
lurus dengan rapat
arus

10
pola arus pada medium homogen dan medium berlapis
horisontal

∆V ∆V
ρ = K ____ ρa = K ____
I I

pola arus pada medium homogen dan medium berlapis


horisontal

∆V ∆V
ρ = K ____ ρa = K ____
I I

11
Konsep pengukuran geolistrik

Distribusi arus, potensial terukur dan resistivitas semu


→ pada spasi elektroda kecil ditentukan hanya oleh
lapisan pertama (seolah sebagai medium homogen)
→ pada spasi elektroda besar lebih dipengaruhi oleh lapisan
kedua

Kurva resistivitas semu

Kurva sounding
→ log10 resistivitas semu vs. log10 spasi elektroda arus
→ secara kualitatif menggambarkan variasi resistivitas
terhadap kedalaman

12
Konfigurasi elektroda

Schlumberger Wenner
• MN << AB, MN tetap dan • C1 , C2 , P1 , P2 bergerak
AB bergerak (a makin besar)
• lebih praktis untuk • lebih praktis untuk
sounding mapping

pole - pole

dipole - dipole

pole - dipole

13
Teknik pengukuran geolistrik

• Mapping
→ pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai
variasi resistivitas secara lateral

• Sounding
→ pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai
variasi resistivitas terhadap kedalaman (vertikal)

• Imaging / tomografi
→ pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai
variasi resistivitas baik secara lateral maupun
vertikal (2-
(2-D atau 3-
3-D)

Ringkasan

• Konsep resistivitas
• Resistivitas batuan
• Arus pada medium homogen
• Estimasi resistivitas medium homogen
• Konsep resistivitas semu
• Arus pada medium non-
non-homogen
• Konsep pengukuran geolistrik
• Konfigurasi elektroda
• Teknik pengukuran geolistrik

14

Anda mungkin juga menyukai