ANALISA EKONOMI
Pra rencana Pabrik Pembuatan Kalsium Karbonat harus dianalisa dari segi
ekonomi mengenai layak tidaknya pendirian pabrik Kalsium Karbonat yang akan
direncanakan. Parameter yang dipakai dalam menentukan layak tidak nya pendirian
1) Keuntungan (Profitability)
114
115
lampiran IV. Uang masuk TCI tersebut diperoleh dari pinjaman Bank sebesar
40% TCI atau sekitar US $ 6.479.425,12 dan sisanya sebesar 60% TCI berasal
yang akan didapat. Keuntungan ini akan didapat setelah pabrik beroperasi
antara penjualan dengan modal investasi produksi yang akan dicari melalui
2). Net Profit After Tax (NPAT), yaitu keuntungan setelah dipotong pajak.
3). Net Profit (NP), yaitu keuntungan setelah dipotong untuk pemegang
saham.
Perhitungan Keuntungan :
Suatu pabrik dinyatakan layak berdiri jika seluruh modal (pinjaman dari
Bank) sudah dapat dilunasi sebelum mencapai setengah service life pabrik
atau dengan kata lain, Pay Out Time kurang dari setengah service life pabrik.
Service life pabrik tersebut. Service Life pabrik penting untuk diketahui sebab
setelah lewat waktu tersebut maka pabrik tidak beroperasi secara ekonomis
lagi dengan kata lain (Salvage Value, Vs =0). Service Life pabrik ditentukan
dan riset mereka. Berdasarkan informasi pembuat alat (Vendor). Umur pabrik
untuk mendirikan suatu pabrik. Modal ini diperoleh dari investor ataupun
pinjaman dari Bank dan harus dikembalikan beserta bunganya dengan cara
mengangsur.
A
A = P x ( P ,i,n)
Dimana :
P = Pinjaman (US $)
120
A
( ,i,n)= (Faktor pengembalian pinjaman)
P
i.(1+i)n
= PX
[
(1+i)n−1 ]
0,24.(1+ 0,24)4
= US $ 6.479.425,12 X
[
(1+0,24)4 −1 ]
= US $ 2.721.358,55
Tahun
Pay Out Time dapat juga disebut dengan Payback Priod dari suatu
proyek investasi yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar
menunjukkan berapa lama modal investasi dapat kembali. Nilai Pay Out Time
juga dapat menunjukkan tingkat resiko proyek. Semakin lama Pay Out Time
316)
Pay Out Time diperoleh atau kurang dari separuh umur pabrik dengan
Total Modal Akhir adalah total uang yang diperoleh hingga akhir
pabrik tercapai, dimana nilai NPOTLP lebih besar dari jumlah TCI ditambah
bunga bank seandainya TCI ditambah tidak diinvestasikan untuk pabrik tetapi
bentuk uang tunai (termasuk uang tunai yang digunakan untuk membayar
Recovery.
NPOTLP = CCP + CR
WC = US $ 2.112.856,02
123
Land = US $ 1.071.428,57
TCI = US $ 16.198.562,8
Dimana :
= US $59.051.308,6
124
b. Capital Recovery
Capital Recovery (CR) adalah modal yang ada pada akhir umur
dengan persamaan :
CR = WC + Vs + L
Dimana :
Vs (Salvage Value) = US $ 0
CR = US $ 2.112.856,02 + US $ 0 + US $ 1.071.428,57
= US $ 3.184.284,59
NPOTLP = CCP + CR
= US $59.051.308,6 + US $ 3.184.284,59
= US $ 62.235.593,2
125
5.043.690,41
= US $ 23.501.181,9
Total Capital Sink adalah Annual Cash Flow setelah dipotong ansuran
dalam bentuk uang tunai (tidak termasuk uang tunai yang digunakan untuk
= 11 x US $ 6.840.897,4
= US $ 75.249.871,4
= US $ 12.276.126
= US $ 62.973.745,4
yang akan diperoleh dalam bentuk uang tunai pada akhir service life sebesar
US $ 11.784 .954,4
= x 100%
US $ 16.198 .562,8
= 72,75 %
127
pengembalian modal dari Bunga ACF selama service life pabrik, dinyatakan
persen bunga ditetapkan sehingga total bunga ACF selama service life
1 1 1 WC+Vs
TCI = ACF [ 1
+
(1+i) (1+i)2
… .+
( 1+i)n ] +
(1+i)n
Dengan :
1
n = Discounted Factor (dn)
(1+i)
Dengan metode trial and error, didapat harga i = 70% dan nilai ini
lebih besar dari nilai bunga Bank, DCF-ROR yang diizinkan DCF-ROR >
Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan
keuntungan / profit BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar
usaha tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
129
dimengerti.
dimaksud adalah biaya variable dan biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang
harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya
variable adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi
jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini. Salah satu kelemahan dari
BEP adalah bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual.
Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya
(sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa
produksi jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan
barang tidak akan berubah pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak
ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan
kapasitas produksi yang harus dicapai agar seluruh modal yang diinvestasikan
Jadi titik Break Even Point ini merupakan tanda peringatan atau lampu kuning
setelah mencapai titik Break Even Point, maka dapat terjadi bahwa hasil
penjualan akan berada dibawah titik Break Even Point, yang berarti
Nilai BEP yang wajar adalah 20% < BEP < 40% dari Peter, M.S. and
Timmerhaus. Penentuan BEP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai
berikut :
1. Digambarkan grafik Fixed Cost (FC) dan Variabel Cost (VC) sebagai
fungsi
2. Penjumlahan dari (FC) dan (VC) adalah Total Production Cost (TPC).
Produksi.
4. Perpotongan dari Grafik (TPC) dan (SP) akan memberikan titik BEP di
grafik
131
VC = DPC = US $ 51.302.279,2
80.000
70.000
60.000
HARGA (JUTA US $)
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
KAPASITAS PRODUKSI (%)
FC
BEP = x 100%
(SP−VC )
FC : FCh + POC + GE
POC : US $ 693.694,58
GE : US $ 6.716.377,6
FC
BEP = x 100%
(SP−VC )
US $ 9.382.071,13
BEP = x 100%
US $ 79.800 .00−US $ 51.302.279,8
BEP = 32,92 %
Dari penentuan BEP secara matematik, titik impas akan tercapai bila pabrik
= 11 tahun)
2 Net Profit Over > TCI + Total
(NPOTLP)
3 Total Capital Sink > Total Capital Layak
18.457.491,5
4 Rate Of Return > Bunga Bank Layak
ROR)
6 Break Even Point Layak