02 Askep Febris PDF
02 Askep Febris PDF
DISUSUN OLEH :
DITA SARASWATI
NIM. P.09012
DISUSUN OLEH :
DITA SARASWATI
NIM. P.09012
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P. 09012
SURAKARTA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
Dita Saraswati
NIM. P. 09012
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P. 09012
SURAKARTA
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Ditetapkan di : Surakarta
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari / Tanggal : Senin, 30 April 2012
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ketua Program Studi DIII keperawatan yang
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII
4. Mushlihah Muliana Utami, S.Kep., Ns, selaku penguji III yang telah
v
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
6. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN........................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian ........................................................... 5
E. Perencanaan ......................................................... 12
F. Implementasi ........................................................ 13
G. Evaluasi ............................................................... 14
vii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan .................................................... 16
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Demam adalah peningkatan pada titik set dimana suhu tubuh diatur
pada tingkat yang lebih tinggi, dapat didefinisikan sebagai suhu diatas 38oC
(Wong, 2003: 377). Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran
dan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh tenaga medis, perawat dan
statistik suatu rumah sakit khusus anak, mengindikasikan bahwa lebih dari
2010).
negeri menunjukkan bahwa 95% ibu merasa khawatir bila anaknya demam.
1
2
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan cairan
2009-2011: 97).
tepat. Demam yang tidak segera diatasi atau berkepanjangan akan berakibat
fatal, seperti halnya bisa menyebabkan kejang demam pada anak, dehidrasi
tetapi merupakan satu tanda dan gejala yang harus ditelusuri penyebabnya.
Banyak kasus demam pada anak yang ada di Indonesia dan belum
3
Karya Tulis Ilmiah tentang pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
2. Tujuan Khusus :
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan anak dengan
4
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi
pasien Febris.
b. Bagi Pendidikan
Febris.
2. Bagi Penulis
bidang penelitian.
BAB II
LAPORAN KASUS
Dalam bab ini menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada An.M
dengan Febris, dilaksanakan pada tanggal 2-4 April 2012. Studi kasus yang
A. Identitas Klien
Dari pengkajian pada tanggal 2-4 April 2012 jam 11.00 WIB, pada
kasus ini diperoleh dengan cara auto anamnesa dan allo anamnesa,
menelaah catatan medis dan catatan perawat. Dari data pengkajian tersebut
didapat hasil identitas klien, bahwa klien An. M, umur 1 tahun 4 bulan,
tanggal lahir 19 November 2010, tanggal masuk 1 April 2012, rawat diruang
B. Pengkajian
dari ibu pasien mengatakan anak panas, rewel, minum susah dan tidak bisa
tidur, pada riwayat kesehatan saat ini ibu pasien mengatakan sore hari
5
6
anaknya panas 39oC. Sore hari sebelum panas timbul, An. M bermain bola
An. M merupakan anak pertama dari Ny. S dan belum pernah mengalami
kesehatan ibu saat hamil An. M baik dan tidak mengkonsumsi obat-
satu bidan dekat dari rumahnya. Pada saat lahir berat dan panjang badan
BBL: 2900 gr, PBL: 50 cm, Kondisi kesehatan: ibu mengatakan anaknya
lahir dengan normal, sehat, dan tidak ada kelainan, APGAR score A
menggigit kuku, menghisap ibu jari). Ibu pasien mengatakan sebelum sakit
anaknya tidur jam 23.00 dan bangun jam 08.00. Tidur siang kurang lebih
2-3 jam. Selama sakit anaknya rewel ketika mau tidur, tidur hanya
7
sebentar kurang lebih 5 jam, sering terbangun dan sulit untuk memulai
tidur lagi.
imunisasi dasar yang lengkap yaitu BCG, DPT, Polio, Campak, dan
pertumbuhan dan perkembangan, BBL 2900 gram, BB saat ini 10,2 kg,
2. Pengkajian Fisik
data bahwa dari hasil pengukuran dan pertumbuhan, panjang badan/ tinggi
badan 80 cm, berat badan 10,2 kg, lingkar kepala 42 cm, lingkar lengan
13 cm. Pemeriksaan tanda vital, suhu 38oC, pernapasan 30 kali per menit,
denyut nadi 116 kali per menit. Pemeriksaan umum, kesadaran umum
ketika mau tidur. Hasil pengkajian DDST didapatkan dari ibu klien, An.M
8
dan 3 kata, berjalan mundur, lari, berjalan naik tangga. Kesimpulan yang
limfe tidak ada pembesaran. Kepala simetris, bentuk mesocefal, tidak ada
kotor, tidak ada gangguan pendengaran. Hidung simetris, tidak ada secret,
tidak ada polip, tidak ada perdarahan hidung (epistaksis). Mulut warna
bibir merah muda, tekstur halus, warna membran mukosa merah muda,
membran mukosa sedikit kering, warna gusi merah. Leher simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, arteri karotis teraba tidak terlalu kuat,
tidak kaku kuduk. Dada simetris, bentuk datar, tidak ada kelainan bentuk
pengembangan paru kanan dan kiri simetris, saat diperkusi bunyi paru
sonor, saat dipalpasi vocal fremitus antara kanan dan kiri sama, terdengar
Inspeksi, Ictus cordis tidak tampak, Ictus cordis teraba pada pemeriksaan
8 kali per menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran lien, hepar
saat dipalpasi, suara tympani pada pemeriksaan perkusi. Anus bersih, tidak
9
infus ditangan sebelah kiri, kuku bersih, tekstur halus, clubbing tidak ada,
tidak dermatologlipik.
ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 kali sehari porsi sedang terdiri
dari nasi, sayur, dan lauk, minum kurang lebih 1000cc per hari. Selama
sakit ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 kali sehari, makan habis 3-4
sendok makan dari porsi yang diberikan, minum kurang lebih 600cc per
BAB1 kali per hari dengan konsistensi lembek, bewarna kuning, dan bau
khas. BAK lancar kurang lebih 6 kali dalam sehari dengan kosistensi
warna kuning jernih, dan bau khas. Selama sakit ibu pasien mengatakan
BAK 4-5 kali per hari, warna kuning sedikit pekat, bau khas kurang lebih
700 cc per hari. BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lembek, warna
kuning, dan bau khas kurang lebih 150 cc per hari. Dan dari data
-110,6 cc.
10
5. Pemeriksaan Penunjang
450.000 u/L). Basofil dengan hasil 0,2 % (Normalnya 0-1 %). Eosinofil
dengan hasil 0,0 % (Normalnya 0-4 %). Neutrofil dengan hasil 28,8 %
(Normalya 55-80 %). Limfosit dengan hasil 59,7 % (Normalya 36-52 %).
Monosit dengan hasil 11,3 % (Normalnya 0-5 %). MCV dengan hasil 75 fl
darah dengan hasil 2 mm/jam. Pemeriksaan laju endap darah 2 jam dengan
6. Terapi Medis
panas, Broadced 2x250 mg. Pada tanggal 3 April 2012 , Infus RL: 20 tpm,
Broadced 2x250 mg. Pada tanggal 4 April 2012, Infus RL: 20 tpm,
11
Dari data hasil pengkajian dan observasi di atas penulis hanya akan
adekuat. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa diagnosa keperawatan utama
adalah data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas, lemah, menangis,
minum sedikit. Sedangkan dari data obyektif didapatkan TTV, suhu 38oC, N
116 kali per menit, pernapasan 30 kali per menit, kulit kemerahan, kulit teraba
menangis, input 773,4cc dan output 884cc, balance cairan didapatkan hasil -
110,6 cc.
12
jam kekurangan volume cairan teratasi dengan kriteria hasil, status nutrisi
yang adekuat: asupan makanan dan cairan. Memiliki hematokrit dalam batas
lembab, mampu berkeringat). Memiliki asupan cairan oral dan atau intravena
E. Perencanaan
13
cairan oral yang disukai pasien) rasional untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
F. Implementasi
jam 10.30 Mengukur suhu tubuh pasien, respon subjektif ibu pasien
mengatakan anaknya panas, menangis, respon obyektif suhu 38oC, nadi 116
kali per menit, pernapasan 30 kali per menit. Menganjurkan keluarga untuk
melakukannya, respon obyektif An.M mau minum sedikit kurang lebih 80 cc.
respon subyektif ibu An.M bersedia anaknya diinjeksi, respon obyektif An.M
menangis, injeksi masuk melalui IV, tidak ada tanda alergi. Pantau input dan
output jam 11.30, respon subyektif ibu mengatakan anaknya makan sedikit,
infus jam 12.00, respon subyektif ibu pasien mengatakan infus anaknya habis,
14
Pada jam 08.00 mengukur suhu tubuh pasien, respon subyektif ibu
mengatakan anaknya sudah tidak panas, respon obyektif suhu 36,8oC, nadi
110 kali per menit, pernapasan 28 kali per menit. Mengkaji output pasiem jam
10.00, respon subyektif ibu mengatakan anaknya BAK 4-5 kali per hari,
respon obyektif BAK kurang lebih 800cc. Mengkaji intake pasien, respon
subyektif ibu mengatakan anaknya makan kurang lebih 100cc dan minum
Pada jam 08.00 mengukur suhu tubuh pasien, respon subyektif ibu
mengatakan anaknya sudah tidak panas, respon obyektif suhu 36,5o C, nadi
120 kali per menit. Menimbang berat badan jam 09.30, respon subyektif ibu
10.30 mengkaji output pasien, respon subyektif ibu mengatakan BAK 4-5 kali
per hari dan BAB 1 kali per hari, respon obyektif BAK kurang lebih 800 cc
dan BAB 1 kali per hari kurang lebih 200cc, balance cairan -40,6cc.
Mengganti cairan infus jam 11.00, respon subyektif ibu mengatakan infus
G. Evaluasi
pada hari Senin, 2 April 2012 jam 13.00 WIB, dengan menggunakan metode
SOAP yang hasilnya adalah Ibu pasien mengatakan anaknya rewel, minum
15
susah dan banyak mengeluarkan keringat. Turgor kulit cukup, mukosa bibir
Hasil evaluasi pada hari Selasa 3 April 2012 jam 13.00 WIB dengan
anaknya sudah mulai sedikit minum. Turgor kulit cukup, mukosa bibir sedikit
Hasil evaluasi pada hari Rabu 4 April 2012 jam 13.00 WIB dengan
anaknya sudah mau minum, tidak rewel. Turgor kulit baik, mukosa bibir agak
BAB III
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang studi kasus anak dengan
adekuat. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa diagnosa keperawatan utama
evaluasi keperawatan.
suhu tubuh melebihi titik set, yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh
atau eksternal yang menciptakan lebih banyak panas yang dapat dikeluarkan
oleh tubuh seperti sengatan panas, kejang, atau hipertiroidisme (Brunner dan
tubuh diatas normal, meskipun tak semua kenaikan suhu disebut sebagai
demam, kenaikan suhu tubuh merupakan bagian dari biologis kompleks, yang
16
17
panas, rewel, minum susah dan tidak bisa tidur. Ibu pasien mengatakan sore
hari anaknya panas 39oC. Sore hari sebelum panas timbul, An. M bermain
dan kemudian malam hari panas timbul lagi. Keluarga langsung membawa ke
RS Panti Waluyo sampai di IGD pasien dianjurkan untuk rawat inap diruang
dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. M lemah, kulit teraba hangat,
pernapasan 30 kali per menit, denyut nadi 116 kali per menit, turgor kulit
tersebut adalah data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas, lemah,
18
tanda vital, suhu 38oC, nadi 116 kali per menit, pernapasan 30 kali per menit,
tampak lemah, klien rewel, menangis, input 773,4cc dan output 884cc,
paling utama dan yang harus dipenuhi (Saleh, 2003). Demam yang terjadi
pada anak bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan satu tanda dan
gejala yang harus ditelusuri penyebabnya. Disini peran perawat sangat penting
interstisial, dan atau intraselular. Hal ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan
cairan saja tanpa perubahan pada natrium (Herdman, 2009-2011: 97). Batasan
pemeriksaan fisik yang didapatkan dari pasien diatas sesuai dengan batasan
19
hematokrit.
volume cairan teratasi dengan kriteria hasil, status nutrisi yang adekuat:
asupan makanan dan cairan, memiliki hematokrit dalam batas normal untuk
berkeringat), memiliki asupan cairan oral dan atau intravena yang adekuat
(Wilkinson, 2006:174).
20
cairan oral yang disukai pasien) rasional untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
ruang Bakung RS Panti Waluyo Surakarta, pada tanggal 2-4 April 20012.
Untuk implementasi yang dilakukan antara lain mengukur suhu tubuh pasien,
hal ini bertujuan untuk mengobservasi keadaan pasien. Dari hasil penelitian
salah satu indikator penting dalam mengkaji kondisi kesehatan anak yang
21
minum banyak pada pasien febris dengan alasan karena air minum merupakan
unsur pendingin tubuh yang penting dalam lingkungan panas dan air sendiri
Memantau input dan output, balance cairan hari pertama -110,6cc, hari
kedua -80,6cc, hari ketiga -40,6cc, hal ini bertujuan untuk mengetahui balance
dan elektrolit tergantung pada banyaknya air yang keluar melalui urine, feses,
insensible losses. Jumlah total air dan elektrolit dalam tubuh merupakan hasil
badan, hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan atau tidak.
ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh pasien. Antrain merupakan obat
22
Assessment, Planning).
dilakukan pada tanggal 2-4 April 2012 adalah ibu pasien mengatakan anaknya
sudah mau minum dan sudah tidak rewel, turgor kulit cukup, mukosa bibir
sedikit kering. Pada hari ketiga masalah belum teratasi karena pasien belum
kebutuhan.
1. Simpulan
sebagai berikut:
tanda vital, suhu 38oC, nadi 116 kali per menit, pernapasan 30 kali per
40,7 %, klien tampak lemah, klien rewel, menangis, input 773,4cc dan
23
2. Saran
sebagai berikut :
24
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa:
Waluyo Agung, Yasmin Asih, Juli, Kuncoro, I Made Karyasa. Jakarta:
EGC.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. Volume I. Jakarta: EGC.
Purwoko, Jauhari Ismail, Soetaryo. (2003). Demam pada Anak: Perabaan Kulit,
Pemahaman dan Tindakan Ibu. Volume 35 No. 2. Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada/RS Dr. Sardjito. Yogyakarta. http:
//www.pediatric.com diakses pada tanggl 16 April 2012.
Sarasvati, Kine. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Bahtera Buka.
Kalibayem. Yogyakarta.
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Karanganyar
Riwayat Pekerjaan : -
Riwayat Organisasi : -