Anda di halaman 1dari 65

Angka Kematian Ibu (AKI)

World Health Organization  (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI. Istilah
pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai “kematian
yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa
memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh
kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan
atau kebetulan” (WHO, 2004). Konsep maternal death  ini berbeda dengan konsep maternal
mortality ratio, atau yang lebih dikenal sebagai Angka Kematian Ibu (AKI), jika mengacu pada
definisi Badan Pusat Statistik (BPS). Baik BPS maupun WHO mendefinisikan maternal mortality
ratio/AKI sebagai angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2004; BPS, 2012).
Menurut laporan dari WHO, kematian ibu umumnya terjadi akibat komplikasi saat, dan
pasca kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas kasus
kematian ibu – sekitar 75% dari total kasus kematian ibu – adalah pendarahan, infeksi,
tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman
(WHO, 2014). Untuk kasus Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Pusat Kesehatan dan
Informasi Kemenkes (2014) penyebab utama kematian ibu dari tahun 2010-2013 adalah
pendarahan (30.3% pada tahun 2013) dan hipertensi (27.1% pada tahun 2013). Hal ini
sangat ironis, mengingat berbagai penyebab kematian ibu di atas sebenarnya dapat
dicegah, jika sang ibu mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Safe Motherhood Initiative dan Gerakan Sayang Ibu (GSI)


Tingginya angka kasus kematian ibu sebenarnya bukanlah masalah yang terbilang baru.
Upaya penanganan kasus kematian ibu merupakan diskursus level global yang telah
diperbincangkan sejak abad ke 17. Dalam penelitiannya yang berjudul “Death in Childbed from
the Eighteent Century to 1935,” Loudon menjelaskan bahwa catatan-catatan terkait kasus
kematian ibu mulai muncul pada awal abad ke-17, seiring dengan berkembangnya praktik
kebidanan di masyarakat Inggris (Loudon, 1986). Akan tetapi, komitmen masyarakat global
terkait penanganan kasus kematian ibu agaknya baru hadir di akhir abad ke-20. Pada tahun
1987, kekhawatiran terkait dampak dari tingginya kasus kematian ibu mendorong WHO dan
organisasi-organisasi internasional lain untuk melahirkan The Safe Motherhood
Initiative (Women & Children First, 2015).
Konsep safe motherhood  sendiri mencakup serangkaian upaya, praktik, protokol, dan
panduan pemberian pelayanan yang didesain untuk memastikan perempuan menerima
layanan ginekologis, layanan keluarga berencana, serta layanan prenatal, delivery,
dan postpartum  yang berkualitas, dengan tujuan untuk menjamin kondisi kesehatan sang ibu,
janin, dan anak agar tetap optimal pada saat kehamilan, persalinan, dan pasca-melahirkan
(USAID, 2005). Mengacu pada modul yang disusun oleh The Health Policy Project  (2003),
konsep safe motherhood sendiri memiliki enam pilar utama, yaitu:

1. Keluarga Berencana – Memastikan bahwa baik individu maupun pasangan memiliki


akses terhadap informasi, dan layanan keluarga berencana untuk merencanakan
waktu, jumlah, dan jarak kehamilan.
2. Perawatan Antenatal – Menyediakan vitamin, imunisasi, dan memantau faktor-faktor
risiko yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan; serta memastikan bahwa segala
bentuk komplikasi dapat terdeteksi secara dini, dan ditangani dengan baik.
3. Perawatan Persalinan – Memastikan bahwa tenaga kesehatan yang terlibat dalam
proses persalinan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan alat-alat kesehatan untuk
mendukung persalinan yang aman; serta menjamin ketersediaan perawatan darurat
bagi perempuan yang membutuhkan, terkait kasus-kasus kehamilan berisiko dan
komplikasi kehamilan.
4. Perawatan Postnatal – Memastikan bahwa perawatan pasca-persalinan diberikan
kepada ibu dan bayi, seperti bantuan terkait cara menyusui, layanan keluarga
berencana, serta mengamati tanda-tanda bahaya yang terlihat pada ibu dan anak.
5. Perawatan Post-aborsi – Mencegah terjadinya komplikasi, memastikan bahwa
komplikasi aborsi terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan baik, membahas tentang
permasalahan kesehatan reproduksi lain yang dialami oleh pasien, serta memberikan
layanan keluarga berencana jika dibutuhkan.
6. Kontrol Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan AIDS – mendeteksi, mencegah, dan
mengendalikan penularan IMS, HIV dan AIDS kepada bayi; menghitung risiko infeksi di
masa yang akan datang; menyediakan fasilitas konseling dan tes IMS, HIV dan AIDS
untuk mendorong upaya pencegahan; dan – jika memungkinkan – memperluas upaya
kontrol pada kasus-kasus transmisi IMS, HIV dan AIDS dari ibu ke bayinya.

Kematian bayi
Tingkat kematian bayi, di bawah usia 1 tahun, pada 2013

Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Kematian bayi diukur sebagai
tingkat kematian bayi, yang merupakan jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000
kelahiran.
Penyebab utama dari kematian bayi adalah asfiksia kelahiran, pneumonia, komplikasi
kelahiran infeksi neonatal, diare, malaria, campak dan malagizi. [1] Beberapa faktor berkontribusi
pada kematian bayi seperti tingkat pendidikan ibu, kondisi lingkungan, dan infrastruktur politik
dan pengobatan. Menyediakan sanitasi, akses air minum bersih, imunisasi melawan penyakit
infeksi, dan langkah-langkah kesehatan publik lainnya dapat membantu mengurangi tingkat
kematian bayi.

KB
Pengertian program Keluarga Berencana menurut  UU No 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.

Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program


pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan
ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai
keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
Karena program Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program
pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan
jumlah penduduk, maka dari itu program Keluarga Berencana ini diharapkan
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

BACA JUGA: CARA MUDAH HAMIL


PASCA MENGGUNAKAN KB
Perlu diketahui, bahwa Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah
dianggap masyarakat dunia sebagai program yang berhasil menurunkan
angka kelahiran yang bermakna.  Perencanaan jumlah keluarga dengan
pembatasan yang bisa dilakukan yaitu dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya.

Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain:

1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak


mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat.
Terhadap kesehatan risikonya sangat kecil.
2. Suntikan (1 dan 3 bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100
perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi
suntikan juga mempunyai keuntungan seperti tidak perlu
menyimpan obat suntiknya dan jangka pemakaiannya bias dalam
jangka panjang.
3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan
dilengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri.
Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI
dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi
yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan
mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5
tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila
digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli dengan
mudah.
6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat
atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk
menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan.
Manfaatnya sangat efektif, baik apabila kehamilan akan terjadi
risiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam
jangka panjang.

Tujuan Keluarga Berencana (KB)

Tujuan umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS


(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

Tujuan khusus

 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat


kontrasepsi.
 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran.

Manfaat Keluarga Berencana Bagi Anak

 Dapat mengetahui pertumbuhan anak dan kesehatannya.


 Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
 Perencanaan masa depan dan pendidikan yang baik.

BACA JUGA: PERTIMBANGKAN HAL


INI SEBELUM PUNYA ANAK KEDUA
Perlu diketahui, wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko
memiliki kehamilan yang buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi
medis yang serius atau meninggal selama kehamilan.

Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan (misalnya


lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah
setiap tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi mampu
menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar di negara
berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.

Saat ini, angka kelahiran rata-rata (total fertility rate/TFR) pasangan suami


istri masih 2,6. Sedangkan, target yang harus dipenuhi adalah 2,1 TFR dari
yang ditetapkan 2015 lalu. Dan hal tersebut akan digencarkan hingga tahun
2025.

KHASIAT TEMULAWAK (CURCUMA RHIZOMA)

Manfaat temulawak telah terbukti dalam pengobatan Cina tradisional. Mereka banyak
yang menggunakan temulawak, baik temulawak asli maupun temulawak cream,
sebagai obat anti peradangan serta penyembuh luka. Walaupun memang penggunaan
temulawak bisa langsung digunakan dalam dosis besar, tetapi dalam beberapa kasus
temulawak bisa membuat perut menjadi sakit.

Temulawak sendiri adalah jenis rimpang yang sering kali dijadikan campuran untuk
berbagai hal, karena manfaat temulawak yang cukup banyak. Lalu apa saja manfaat
temulawak untuk kesehatan?
1. Mengatasi masalah pada sistem
pencernaan
Manfaat temulawak yang pertama adalah merangsang produksi cairan empedu di
kantung empedu. Tentu saja hal ini membantu pencernaan serta metabolisme
makanan dalam tubuh. Tidak hanya itu, menurut para ahli, temulawak juga bermanfaat
untuk mengatasi perut yang kembung, membantu pencernaan yang tidak lancar, dan
meningkatkan nafsu makan.

Sebuah studi yang  dipublikasikan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and


Hepatology meminta pasien yang mengalami peradangan usus untuk mengonsumsi
temulawak setiap harinya. Hasilnya, kelompok pasien tersebut mengalami proses
penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak
mengonsumsi temulawak.

2.  Mengatasi osteorthritis
Manfaat temulawak lainnya yaitu membantu pasien yang mengalami osteoarthritis.
Osteoarthritis adalah peradangan yang terjadi pada persendian, di mana sendi-sendi
menjadi terasa sakit dan kaku.

Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di dalam Journal of
Alternative and Complementary Medicine. Dalam jurnal tersebut menunjukkan bahwa
efek temulawak hampir sama seperti efek ibuprofen (obat penghilang rasa sakit) yang
diberikan pada pasien osteoarthritis

3. Mencegah serta membantu pengobatan


kanker
Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia terkait manfaat temulawak
dengan pengobatan kanker, namun beberapa ahli percaya temulawak dapat berguna
untuk membantu pengobatan kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
Manfaat temulawak ini didukung dengan sebuah riset yang dilakukan pada tahun 2001,
yang menyatakan bahwa temulawak dapat menghambat pertumbuhan serta
perkembangan kanker prostat.

Para peneliti dari University of Maryland Medical Center menjelaskan bahwa bahan-
bahan herbal mungkin bisa membantu menghentikan pertumbuhan kanker akibat zat
antioksidan yang terkandung di dalam obat herbal, termasuk temulawak.
4. Manfaat temulawak lainnya
Ahli medis menyebutkan, temulawak juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi
sakit maag, diabetes, penyakit infeksi virus dan bakteri, serta arterosklerosis. Walaupun
begitu, penelitian lebih lanjut tentang manfaat temulawak harus terus dilakukan.

Beberapa maanfaat temulawak yang belum terbukti dalam studi ilmiah seperti,
mengatasi ekzema, sirosis, penyakit jantung, masalah kesehatan mulut, serta batu
empedu.

MANFAAT LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

Laman Meetdoctor merangkum sejumlah manfaat dari gel aloe vera atau lidah buaya ini

1. Menyembuhkan ruam dan iritasi kulit Ada banyak laporan yang telah mengeksplorasi peran
pemberian lidah buaya topikal dalam kondisi kulit dan manajemen penyembuhan luka. Antara
lain pengobatan psoriasis, dermatitis, mucositis oral, luka bedah, dan sebagai obat rumah untuk
luka bakar. Ekstrak lidah buaya dilaporkan mampu memberikan bantuan cepat untuk mengatasi
gatal dan terbakar terkait dengan dermatitis radiasi yang parah dan regenerasi kulit. 2.
Mengobati luka bakar Gel lidah buaya memiliki efek perlindungan terhadap kerusakan radiasi
pada kulit. Pada 1959, Administrasi Makanan dan Obat AS menyetujui penggunaan salep lidah
buaya sebagai obat yang dijual bebas untuk menyembuhkan luka bakar pada kulit. Ketika gel
lidah buaya digunakan pada luka bakar, materialnya mampu mencegah penindasan yang
diinduksi oleh sinar UV, sehingga area tersebut dapat sembuh lebih cepat. Baca juga: Jus Lidah
Buaya Tak Terlalu Bermanfaat Bagi Tubuh 3. Menyembuhkan luka Aloe vera memiliki sifat
antivirus dan anti-inflamasi yang mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit yang
terkait dengan luka basah -atau luka di mulut. Asam amino dan vitamin B1, vitamin B2, vitamin
B6 dan vitamin C juga sangat membantu. Salah satu manfaat vitamin B6, misalnya, adalah
bertindak sebagai pengobatan rasa sakit alami dan menciptakan antibodi yang digunakan untuk
melindungi sistem kekebalan tubuh. 4. Melembapkan rambut dan kulit kepala Aloe vera adalah
perawatan alami yang bagus untuk rambut kering atau kulit kepala yang gatal. Vitamin dan
mineral yang tinggi dari aloe vera membuat rambut kuat dan sehat. Karena memilki sifat
antibakteri dan antijamur, lidah buaya dapat membantu mengatasi ketombe. Sementara, enzim
gel dapat membersihkan kulit kepala sel mati dan mendorong regenerasi jaringan kulit di sekitar
folikel rambut. Aloe gel juga membantu menghentikan rasa gatal yang terkait dengan ketombe
atau kulit kepala yang kering. Baca juga: Mau Turunkan Berat Badan? Coba Pakai Lidah Buaya
5. Mengobati sembelit Penggunaan aloe lateks sebagai laksatif sudah diteliti dengan baik.
Antrakuquinon yang ada di lateks menciptakan pencahar ampuh yang meningkatkan kadar air di
usus, dan menstimulasi sekresi lendir. Kandungan ini juga meningkatkan peristaltik usus, yang
merupakan kontraksi yang memecah makanan dan mencampur ke dalam chyme. Setelah
bercampur dengan zat asam dan enzim, makanan berubah menjadi cairan kental yang dinamai
chyme. Chyme akan bergerak meninggalkan lambung menuju usus halus. 6. Membantu sistem
pencernaan Jus lidah buaya dapat membantu pencernaan, menormalkan asam/basa dan
keseimbangan pH, mengurangi pembentukan ragi, mendorong bakteri pencernaan, dan
mengatur pengolahan usus. 7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Enzim yang ada di dalam
lidah buaya memecah protein yang kita makan menjadi asam amino. Yang lalu mengubah enzim
menjadi bahan bakar untuk setiap sel dalam tubuh, yang memungkinkan sel berfungsi dengan
baik. Kandungandi dalam lidah buaya merangsang sistem kekebalan tubuh dan membunuh
infeksi. Baca juga: 10 Manfaat Lidah Buaya yang Jarang Diketahui 8. Antioksidan dan
mengurangi peradangan Aloe vera memberikan jumlah vitamin dan mineral yang luar biasa yang
membantu mengurangi peradangan dan melawan kerusakan radikal bebas. Vitamin A, misalnya,
memainkan peran penting dalam menjaga visi yang sehat, fungsi neurologis dan kulit yang
sehat. Sebab vitamin A adalah antioksidan yang mengurangi peradangan. Vitamin C juga
merupakan komponen penting yang ditemukan dalam lidah buaya; melindungi tubuh dari
penyakit kardiovaskular, masalah kesehatan pralahir, penyakit mata, dan bahkan kerutan kulit. 9.
Menurunkan gula darah Beberapa bukti yang dilakukan pada manusia dan hewan menunjukkan,
lidah buaya mampu meredakan hiperglikemia kronis dan propil lipid yang terganggu. Umumnya
kondisi ini terjadi pada penderita diabetes, dan merupakan faktor risiko utama untuk komplikasi
kardiovaskular. Baca juga: Minum Susu Saat Sarapan Jaga Gula Darah Tetap Rendah Dalam
dua uji klinis terkait, 72 wanita diabetes tanpa terapi obat diberikan satu sendok makan gel lidah
buaya atau plasebo selama enam minggu. Kadar glukosa darah dan trigliserida serum menurun
secara signifikan dengan pengobatan lidah buaya tersebut.

TARIF BPJS

BPJS Kesehatan telah melayani masyarakat sejak 1 Januari 2014 yang


sebelumnya adalah program ASKES. Semua Warga Negara diwajibkan untuk
mendaftarkan diri dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS baik itu
melalui BPJS Mandiri atau PBI.

Pada 1 Januari 2019 nanti semua WNI harus sudah mendaftar semua tanpa
terkecuali, apabila tidak mendaftar maka akan dikenakan sanksi yaitu tidak
bisa menggunakan layanan publik seperti mengurus KTP, mengurus SIM,
mengurus paspor, mengurus KK atau layanan pemerintah lainnya.

Peserta PBI adalah peserta yang mendapatkan bantuan iuran dari


Pemerintah, itu artinya iurannya akan ditanggung pemerintah daerah melalui
dinas sosial. Sedangkan untuk peserta BPJS Mandiri harus membayar iuran
bpjs sendiri sesuai dengan kelas yang dipilih, ada kelas 1, kelas 2 dan kelas
3.

Lalu, berapa tarif iuran peserta yang berlaku? 

Baiklah, berulang kali kami menyampaikan informasi kepada seluruh


pembaca mengenai program BPJS melalui situs ini. BPJS Kesehatan telah
menetapkan harga atau biaya atau tarif iuran peserta berdasarkan kelas.
Perlu anda ketahui bahwa iuran ini wajib dibayar oleh Peserta BPJS Mandiri
setiap bulannya.

Sistem iuran yang dibuat adalah sistem gotong royong, iuran yang
dibayarkan akan digunakan untuk membiayai peserta lain yang
membutuhkan (sedang sakit), begitu sebaliknya ketika anda sakit, biaya
berobat anda di rumah sakit akan ditanggung BPJS melalui iuran peserta
lainnya.

Iuran Kelas 1 = Rp80.000

BPJS Kesehatan telah menetapkan biaya iuran untuk peserta kelas 1 sebesar
Rp80.000 per orang per bulan, besar iuran peserta telah diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016. Peserta kelas 1 akan
mendapatkan fasilitas ruang rawat inap sesuai dengan kelas yang dipilih
yaitu peserta akan mendapatkan kamar kelas 1 untuk dirawat dan biayanya
akan ditanggung BPJS Kesehatan.

Iuran Kelas 2 = Rp51.000

Iuran peserta kelas 2 sebesar Rp51.000 per orang perbulan, yang juga telah
menjadi ketetapan dalam peraturan yang berlaku. Peserta tidak boleh
menunggak, apabila menunggak maka status kartu bpjs akan dihentikan
sementara sampai peserta melunasi iuran yang tertunggak.

Fasilitas yang diberikan juga sesuai dengan hak nya, yaitu mendapatkan
kamar rawat kelas 2. Peserta boleh mengajukan naik kelas ruang rawat
inap ke kelas 1, namun peserta akan dikenakan biaya selisih dari yang
menjadi tanggung BPJS Kesehatan.

Iuran Kelas 3 = Rp25.500

Iuran kelas 3 sebesar Rp25.500, ini kelas yang paling bawah dengan iuran
terjangkau. Bagi anda yang merasa tidak mampu maka anda bisa pilih kelas
3 ini. Apabila masih tidak mampu juga maka kami sarankan untuk
mengajukan bantuan untuk mendaftar menjadi peserta PBI.

Demikian informasi mengenai iuran peserta BPJS berdasarkan kelas, perlu


diketahui bahwa perbedaan tiap-tiap kelas hanya pada kamar nya saja
sedangkan untuk Obat-Obatan yang diberikan kepada pasien tetap sama,
jadi tidak ada perbedaan dari layanan selain kamar rawat inap.
PRIORITAS KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL 2018

Arah kebijakan kesehatan nasional pada tahun 2018 ini akan mewarnai langkah pelayanan
kesehatan bagi semua lini, mulai sektor terdepan di Puskesmas hingga seluruh pelayanan tingkat
lanjut. Dan semua alur pelayanan akan lebih disinergikan dengan sistem Jaminan Kesehatan
Nasional yang sudah berjalan saat ini.

Hal ini selaras dengan rencana penggunaan anggaran di Kementrian Kesehatan, yang pada
tahun 2018 ini akan fokus pada 6 sasaran pokok :

1. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi


2. Upaya menurunkan Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak Baduta
(bawah dua tahun) dari tahun sebelumnya
3. Upaya menurunkan jumlah kasus Penyakit Menular
4. Upaya menurunkan jumlah kasus Penyakit Tidak Menular
5. Penguatan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia Sehat (KIS)
6. Upaya peningkatan pemerataan Mutu Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
Upaya prioritas itu tidak mengurangi pelayanan kesehatan secara komprehensiv kepada semua
masyarakat, bahkan petugas kesehatan ‘dituntut’ lebih meningkatkan kualitas layanan di semua
fasilitas kesehatan. Bahkan di jalur masa kini, di dunia maya khususnya di medsos yang dibanjiri
posting yang sebagian justru ‘menjerumuskan’ pada keadaan yang tidak lebih sehat.

Masyarakat harus lebih waspada adanya berita hoax tentang kesehatan tersebut yang banyak
gentayangan di dunia maya. Karena bisa berdampak merugikan kesehatan. Petugas kesehatan
akan memberi informasi yang valid serta berusaha untuk menjadikan setiap warga agar selalu
sehat.

Kita sebagai warga negeri ini berharap agar program yang digariskan Kemenkes bisa berjalan
sesuai harapan untuk menjaga kesehatan penduduk negeri tercinta ini.

MDGS

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan


menjadi “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global
yang  dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara
yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai
bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait
dengan isu-isu yang  sangat  mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia,
perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah
pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:

1.Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,

2.Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,

3.Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,


4.Menurunkan Angka Kematian Anak,

5.Meningkatkan Kesehatan Ibu,

6.Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,

7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan

8.Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara
berkembang dan maju. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya,
termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup
pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban
mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target
MDGs.

Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai
komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan
program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada
hakikatnya setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh
sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari
kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya tingkat
pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang
membaik, bertambah banyaknya penduduk yang menempati rumah layak huni, lingkungan
permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai
kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk
semua penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.

Pemerintah Indonesia mengklaim delapan target MDGs hampir semuanya tercapai. Itu tertera
dalam laporan Bappenas 2010. Di antaranya pemerintah mengklaim berhasil menurunkan
angka kemiskinan penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari (standar Bank Dunia), dari
20,6 persen tahun 1990 menjadi 5,8 persen tahun 2008. Namun, klaim keberhasilan itu
dibantah oleh sejumlah organisasi massa yang berhimpun dalam Indonesian Peoples Alliance
(IPA) atau Aliansi Rakyat Indonesia. IPA menilai, pencapaian MDGs gagal. Ini seiring
meningkatnya kemiskinan, tidak adanya akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan
dasar, ketahanan pangan, dan kerusakan lingkungan serta konflik agraria. Namun, gagal atau
tidaknya kembali lagi kepada masyarakat Indonesia sendiri bagaimana menanggapinya.

Esensi penugasan: Tugas essay ini adalah langkah awal Mahasiswa Baru Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia sebelum menjadi mahasiswa sesungguhnya. Pada tugas
essay ini, tema yang saya pilih adalah Millennium Development Goals (MDGs). Awalnya,
saya masih belum memahami apa itu MDGs. Namun setelah mempelajari lebih lanjut saya
jadi sangat tertarik terhadap tema ini. Karena di dalamnya mencakup kehidupan sosial
masyarakat. Dan menurut pendapat saya jika ditinjau dari sudut pembangunan pusat kota,
pemerintah sudah hampir bisa dibilang sukses dalam melaksanakan MDGs ini. Contohnya,
pusat kesehatan terbaik ada di kota. Pendidikan juga. Namun, bagaimana dengan penduduk
yang tinggal di desa pedalaman? Apakah hidup mereka sudah layak? Bagi desa yang
kehidupan masyarakatnya sudah makmur, tentu sudah. Tapi apakah desa di Indonesia hanya
satu? Banyak penduduk desa yang merantau ke kota hanya untuk mencari kebenaran dan
nilai nyata dari MDGs yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tapi kenyataannya, tidak
semua dari mereka bisa merasakannya.  Alangkah baiknya jika pemerintah Indonesia
melakukan penyuluhan kepada masayarakat desa agar mereka juga bisa mulai membantu
pemerintah untuk menyukseskan Tujuan Pembangunan Millennium yang akan berakhir pada
September 2015 ini. Dan saya pun berharap bisa ikut turut serta di dalamnya.

Sasaran umum yang terjabarkan dalam program MDGs, meliputi delapan tujuan, yaitu:
1. Memberantas kelaparan dan kemiskinan yang ekstrim

2. Memperoleh pendidikan dasar

3. Mempromosikan persamaan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Mengurangi jumlah kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan maternal (kesehatan ibu)

6. Memerangi infeksi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya

7. Menjamin kelangsungan lingkungan hidup

8. Mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan

Kemudian delapan sasaran umum itu, dikembangkan melalui program Ditjen Bina Kesmas,
Kementrian Kesehatan RI, dengan lima tambahan sasaran utama MDGs, yakni :
1. Meningkatkaan cakupan antenatal

2. Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

3. Meningkatkan cakupan neonatal

4. Meningkatkan prevalensi kurang gizi pada balita

5. Meningkatkan tingkat kunjungan penduduk miskin ke puskesmas.


MENGENAL 17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS / SDGS )
Sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung 25 September 2015 di New York, Amerika
Serikat secara resmi telah menetapkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan
pembangunan global.  Sekurangnya 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut
mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk Indonesia. 

Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi menggantikan Tujuan
Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang  disepakati
dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan SDGs adalah
mengatur tata cara dan prosedur masyarakat yang damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata
pemerintahan yang terbuka serta kerja sama kemitraan multi pihak.

Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable


Development Goals (SDGs)
MDGs (2000-2015) SDGs (2016-2030)
50 persen 100 persen

Target dan sasarannya adalah separuh: Target dan sasarannya adalah semua,

mengurangi separuh kemiskinan. sepenuhnya dan tuntas

Target yang terlalu minimal. •  Mengakhiri kemiskinan

Banyak negara telah terlebih dahulu •  100 persen penduduk memiliki akta

mencapainya kelahiran

•  memerlukan fokus, untuk merangkul

mereka yang terpinggir dan terjauh.

Dari negara maju, untuk negara Berlaku universal


berkembang

MDGs mengandaikan bahwa negara SDGs memandang semua negara memiliki


miskin dan berkembang yang mempunyai pekerjaan rumah.
pekerjaan rumah. Sementara itu negara Tiap–tiap negara wajib mengatasinya.
maju mendukung dengan penyediaan Tiap–tiap negara harus bekerja sama untuk
dana. menemukan sumber pembiayaan dan

perubahan kebijakan yang diperlukan.

Dari Atas (top down) Dari Bawah (bottom up) dan partisipatif

Dokumen MDGs dirumuskan oleh para elite Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim

PBB dan OECD, di New York, tanpa melalui bersama, dengan pertemuan tatap muka

proses konsultasi atau pertemuan dan lebih dari 100 negara dan survei warga.

survei warga.

Solusi parsial atau tambal sulam Solusi yang menyeluruh

8 Tujuan MDGs sebagian besar hanya mengatasi Berisi 17 tujuan yang berupaya merombak
gejala–gejala kemiskinan saja
struktur dan sistem
Masalah ekologi dan lingkungan hidup tidak diakui
•  Kesetaraan gender
Ketimpangan tidak mendapatkan perhatian.
•  Tata pemerintahan
Demikian halnya dengan soal pajak dan pembiayaan
pembangunan •  Perubahan model konsumsi dan produksi

•  Perubahan sistem perpajakan

•  Diakuinya masalah ketimpangan

•  Diakuinya masalah perkotaan

17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)


1. Tanpa Kemiskinan

Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.


2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian
yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang.

5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.

6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua
orang. 

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak


Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta pekerjaan yang
layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan serta
mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas


Membangun kota-kota serta pemukiman yang berkualitas, aman dan bekelanjutan.

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.

13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

14. Kehidupan Bawah Laut


Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk 

perkembangan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat

Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan
secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah.

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk
keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan.

17.   Kemitraan untuk Mencapai Tujuan


Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.

Apa itu NAPZA? NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya. Pengertian NAPZA secara umum adalah semua zat kimiawi
yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (diminum,
dihisap, dihirup dan disedot) maupun disuntik, dapat mempengaruhi kejiwaan/
psikologis dan kesehatan seseorang, serta menimbulkan kecanduan atau
ketergantungan.

Penggunaan NAPZA umumnya dilakukan pada dunia medis atau bidang


kesehatan. Penyalahgunaan pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan
pengobatan dan tidak dalam pengawasan dokter akan menyebabkan
kecanduan dan ketergantungan secara fisik maupun mental.

Di Indonesia penggunaan istilah NAPZA lebih populer dengan sebutan Narkoba


atau singkatan dari Narkotika dan Obat-Obatan.

Pengertian NAPZA Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti NAPZA atau Narkoba, maka kita dapat
memperhatikan beberapa pendapat para ahli tentang definisi NAPZA. Berikut ini
adalah pengertian NAPZA menurut para ahli:

1. Smith Kline dan French Clinical


Menurut Smith Kline dan French Clinical pengertian Napza adalah zat-zat atau
obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan
zat-zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi susunan saraf sentral.
2. Ghoodse
Menurut Ghoodse pengertian Napza adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk
merawat kesehatan, saat zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka akan
terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi
dengan ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zat
tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara
fisik dan psikis.

3. Kurniawan
Menurut Kurniawan pengertian NAPZA adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati, dan perilaku jika
masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
suntik, intravena, dan lain sebagainya.

4. Jackobus
Menurut Jackobus, definisi NAPZA adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

5. Wresniwiro
Menurut Wresniwiro pengertian NAPZA adalah zat atau obat yang bisa
menyebabkan ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja
dengan mempengaruhi saraf pusat manusia.

Macam-Macam NAPZA
Setelah memahami definisi NAPZA, selanjutnya kita juga perlu tahu apa saja
jenis-jenis NAPZA yang ada di masyarkat. Sesuai UU No. 22 Tahun 1997, NAPZA
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Narkotika
Dari pengertian NAPZA di atas, narkotika adalah salah satu yang termasuk
golongan NAPZA dimana terbuat dari suatu tanaman maupun non-tanaman
baik yang sintetis maupun yang semi sintetis dan bisa menyebabkan perubahan
dan penurunan kesadaran.

Narkotika dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, diantaranya:

 Narkotika golongan I; biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,


tidak digunakan pada terapi. Golongan berpotensi tinggi mengakibatkan
kecanduan.
 Narkotika golongan II; penggunaannya untuk pengobatan, terapi, dan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Berpotensi tinggi mengakibatkan
kecanduan pada pengguna.
 Narkotika golongan III; penggunaanya untuk pengobatan, terapi, dan untuk
tujuan ilmu pengetahuan. Berpotensi ringan menyebabkan kecanduan.

2. Psikotropika
Jenis kedua dari NAPZA yaitu psikotropika yang merupakan bahan alami
maupun bukan alami yang memiliki khasiat psikoaktif. Dampak mengkonsumsi
psikotropika dapat mempengaruhi susunan saraf yang bisa menyebabkan
perubahan mental dan perilaku.

Psikotropika sendiri dibedakan lagi berdasarkan tingkatannya menjadi


Psikotropika golongan 1 hingga golongan 4.

 Psikotropika golongan I; penggunaannya hanya untuk tujuan ilmu


pengetahuan, tidak dipakai dalam terapi, dan sangat berpotensi
mengakibatkan kecanduan.
 Psikotropika golongan II; penggunaannya untuk tujuan pengobatan atau
obat alternatif, dan juga untuk ilmu pengetahuan. Golongan ini juga
berpotensi menyebabkan kecanduan.
 Psikotropika golongan III; penggunaannya untuk pengobatan dan terapi,
serta untuk tujuan ilmu pengetahuan. Golongan ini juga mempunyai potensi
sedang menyebabkan ketergantungan.
 Psikotropika golongan IV; penggunaannya untuk pengobatan dan terapi,
serta untuk tujuan ilmu pengetahuan. Berpotensi mengakibatkan
ketergantungan ringan.

3. Zat Adiktif
Zat adiktif tidak termasuk narkotika maupun psikotropika, dimana zat ini
merupakan bentuk inhalasi dan penggunaanya dapat menimbulkan
ketergantungan. Zat adiktif ini mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari,
misalnya Nikotin pada rokok, Etanol pada minuman beralkohol, dan pelarut
yang mudah menguap pada thiner, lem, dan lain-lain.

Semua yang termasuk dalam zat adiktif, pada kadar tertentu dapat memberikan
efek kencanduan pada penggunanya. Misalnya pada minuman
beralkhol. Minuman yang mengandung alkohol dapat dibagi menjadi 3
golongan, diantaranya:

 Golongan A; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 1% – 5%.


Conto; Green Sand, Bir.
 Golongan B; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 5% – 20%.
Contoh; Anggur Kolesom.
 Golongan C; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 20% – 55%.
Contoh; Arak, Vodka, Wiski. Dapat menyebabkan kecanduan.
Baca juga: Pengertian Manajemen Stress

Contoh NAPZA / Narkoba dan Dampaknya


Di dalam masyarakat kita mengenal beberapa contoh NAPZA (Narkoba,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yang sering digunakan pada dunia medis
dan yang disalahgunakan. Mengacu pada pengertian NAPZA di atas, berikut ini
beberapa contoh NAPZA tersebut:

1. Opioda
Opioda berasal dari getah Opium yang diolah melalui proses tertentu menjadi
heroin. Ada tiga golongan besar pada Opioda, yaitu:
 Opioda alami (morfin, opium, codein)
 Opioda semisintetik (heroin/ putaw, hidromorfin)
 Opioda sintetik (metadon)

2. Kokain
Kokain dibuat dari daun Koka (Erythroxylon Coca) yang diproses dengan cara
tertentu hingga membentuk kristal. Efek pemakaian Kokain adalah perasaan
segar, menambah rasa percaya diri, menghilangkan lelah dan rasa sakit, dan
kehilangan nafsu makan.

3. Kanabis/ Ganja
Kanabis/ Cannabis atau ganja adalah tumbuhan yang sering digunakan sebagai
obat psikotropika dan dapat menimbulkan rasa senang/ euforia tanpa sebab
kepada pemakainya.

4. Amphetamine
Amphetamine umumnya berbentuk serbuk/ bubuk dan tablet. Beberapa
narkoba yang termasuk di dalam Ampthetamin yaitu; inex, ekstasi, shabu.

5. LSD (Lysergic Acid)


Penggunaan LSD dapat mengakibatnya seseorang mengalami halusinasi, mulai
dari obsesi yang indah hingga menyeramkan, dan pada akhirnya akan membuat
seseorang menjadi paranoid.

6. Sedatif – Hipnotik
Ini merupakan obat penenang dan obat tidur. Pada umumnya digunakan di
dunia media dengan cara diminum atau disuntik untuk membantu pasien yang
mengelami stress, cemas, kejang, dan sulit tidur.

7. Solvent/ Inhalasi
Ini merupakan uap gas yang digunakan dengan cara menghirupnya. Misalnya;
lem, thiner, aerosol, dan lain-lain.
Pemakainya dapat mengalami halusinasi ringan, kepala terasa berputar-putar,
dan mengakibatkan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi paru, jantung,
dan hati.

8. Alkohol
Alkohol merupakan zat psikoaktif yang diperoleh dari hasil fermentasi gula,
umbi-umbian, sari buah (anggur), dan madu. Pada kadar tertentu, alkohol dapat
menimbulkan efek penurunan kesadaran dan euforia.

Proses fermantis tersebut dapat menghasilkan kadar alkohol 15%. Setelah


proses penyulingan, kadar alkohol yang dihasilkan bisa menjadi lebih tinggi,
bahkan mencapai 100%.

Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba di


Masyarakat
Orang tua, masyarakat, dan HRD di perusahaan bisa saja tidak mengetahui ada
individu yang mengkonsumsi NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif) di
sekitar mereka. Padahal jika seseorang mengkonsumsi obat terlarang, hal
tersebut dapat merugikan banyak pihak.

Sebagai orang tua, perangkat masyarakat, ataupun seorang manajer sumber


daya manusia di perusahaan, kita wajib mengetahui pengertian NAPZA dan
jenis-jenisnya. Melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Pencegahan Penggunaan NAPZA / Narkoba di


Lingkungan Kerja
Setelah mengetahui pengertian NAPZA dan jenis-jenisnya, tentunya sebagai
anggota masyarakat perlu melakukan upaya pencegahan penyalahgunaannya.
Berikut ini beberapa upaya sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba/ NAPZA, yaitu:
1. Memasang poster atau peraturan tertulis tentang “Area Bebas
Narkoba”termasuk sanksinya kepada pelaku. Tujuannya untuk terus
mengingatkan masyarakat agar menjauhi segala jenis narkoba.
2. Di lingkungan kerja dan masyarakat, bisa disediakan fasilitas fitness gratis/
murah sebagai sarana untuk mengurangi tingkat stress. Perlu diketahui
bahwa depresi menjadi pemicu dominan seseorang untuk mengkonsumsi
narkoba.
3. Memberikan sosialisasi sederhana tentang bahaya mengkonsumsi narkoba
dan dampaknya bagi kesehatan serta masa depan seseorang.
4. Membantu orang lain dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan membantu
mengatasi masalah di tempat kerja maupun di rumah.
5. Lakukan test urine kepada seluruh anggota perusahaan secara berkala untuk
mengetahui apakah ada karyawan yang mengkonsumsi narkoba. Pada
beberapa instansi milik pemerintahan, test narkoba ini dilakukan di awal
perekrutan tenaga kerja.

JANTUNG KORONER

Jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penumpukan


kolesterol, lemak, atau zat lainnya pada dinding pembuluh darah. Jantung
merupakan organ vital pusat aliran darah pada tubuh. Seiring bertambahnya
usia, keelastisan pembuluh darah semakin menurun, diiringi dengan radikal
bebas dan plak lemak yang hinggap di dinding pembuluh darah. Penyakit
jantung koroner secara medis disebut juga penyakit jantung iskemik.
Penyakit ini termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Sekitar 35 persen kematian penduduk Indonesia disebabkan oleh penyakit
jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, angka kematian akibat penyakit
jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta kasus pada 2014.

Penyebab Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koronaria (arteri yang
memasok darah ke otot jantung) menjadi mengeras dan menyempit. Hal ini
disebabkan penumpukan kolesterol dan bahan lainnya, yang disebut plak,
pada dinding pembuluh darah. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. Plak
akan semakin besar sehingga aliran darah ke otot jantung semakin sedikit
dan semakin sulit. Akibatnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan darah
atau oksigen yang dibutuhkan. Ketika jaringan kurang asupan, maka hal itu
akan direspons sel sebagai apa yang kita kenal dengan “nyeri dada khas”
yang disebut dengan “angina”, atau jika arteri koronaria tersumbat total,
maka pasien dapat jatuh ke dalam kondisi “serangan jantung”. Serangan
jantung inilah yang merupakan kegawatan medis karena menyebabkan
kerusakan jantung permanen atau bahkan kematian.

Gejala Jantung Koroner


Jika plak belum mengganggu aliran darah, atau belum ada robekan plak,
maka belum tentu ada gejala yang ditimbulkan. Namun, jika plak sudah
cukup besar, maka gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

 Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa


menjalar ke leher, rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung,
perut sisi kiri (sering dianggap maag). Nyeri ini ringan sampai
dengan berat. Nyeri dada ini disebut dengan “angina” yang dapat
bertahan selama beberapa menit. Jika plak belum menyumbat arteri
koronaria secara total, maka angina akan mereda dengan
sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus, maka segera bawa
diri Anda ke dokter.
 Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
 Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia) bahkan bisa
menyebabkan henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak
ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.

Diagnosa Jantung Koroner


Pemeriksaan fisik, riwayat medis dan sejumlah tes dapat membantu
mendiagnosis jantung koroner, termasuk:

 Elektrokardiogram (ECG): Ini merekam aktivitas listrik dan irama


jantung.
 Holter monitor: Ini adalah alat portabel yang dipakai pasien di
bawah pakaian mereka selama 2 hari atau lebih. Ini mencatat
semua aktivitas listrik jantung, termasuk detak jantung.
 Echocardiogram: Ini adalah scan ultrasound yang memeriksa
jantung yang memompa. Ini menggunakan gelombang suara untuk
memberikan gambar video.
 Tes stres: Ini mungkin melibatkan penggunaan treadmill atau obat
yang menekankan hati.
 Kateterisasi koroner: Pewarna disuntikkan ke arteri jantung
melalui kateter yang berulir melalui arteri, sering di kaki atau
lengan, ke arteri di jantung. X-ray kemudian mendeteksi titik-titik
sempit atau penyumbatan yang diungkapkan oleh pewarna.
 CT scan: Ini membantu dokter untuk memvisualisasikan arteri,
mendeteksi kalsium apa pun di dalam endapan lemak yang
menyempit arteri koroner, dan untuk mengkarakterisasi kelainan
jantung lainnya.
 Ventrikulografi Nuklir: Ini menggunakan pelacak, atau bahan
radioaktif, untuk menunjukkan ruang jantung. Materi disuntikkan ke
pembuluh darah. Itu menempel pada sel darah merah dan melewati
jantung. Kamera atau pemindai khusus melacak pergerakan
material.
 Tes darah: Tes ini dapat mengukur kadar kolesterol darah,
terutama pada orang yang berusia di atas 40 tahun, memiliki
riwayat keluarga dengan jantung atau kondisi terkait kolesterol,
kelebihan berat badan, dan memiliki tekanan darah tinggi atau
kondisi lain, seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif atau kondisi
apa pun yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Mengobati Jantung Koroner


Aritmia maupun serangan jantung adalah karena kegawatan, maka kasus ini
ditangani di unit gawat darurat (UGD). Sebagai perawatan awal, pasien akan
diberikan oksigen, aspilet sebagai pengencer darah, morfin sebagai antinyeri,
karena sumbatan yang menyebabkan angina itu sangat nyeri), nitrogliserin
sublingual diletakkan di bawah lidah untuk meredakan gejala. Terapi definitif
yang langsung menuju akar masalah, bisa dengan 2 cara: operatif dengan
cara memasang ring, atau dengan obat r-TPA (Tissue plasminogen
activator), yaitu suatu protein untuk menghancurkan bekuan darah yang
menempel pada dinding pembuluh darah dan hanya diberikan sekali seumur
hidup.

Pada pasien yang mengalami penyakit jantung koroner, setelah penanganan


di UGD telah memberikan kestabilan pada pasien, obat yang wajib
dikonsumsi sebagai obat rawat jalan adalah obat nitrogliserin sublingual dan
obat aspilet.

Pencegahan Jantung Koroner
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan
Anda mendapatkan penyakit jantung. Anda harus melakukan beberapa hal
berikut:

 Mengetahui tekanan darah secara rutin dan jaga agar tekanan


darah dalam angka yang normal (<130/90 mmHg)
 Olahraga teratur
 Jangan merokok
 Kontrol kadar gula darah
 Kontrol kadar kolestrol dan trigliserid
 Mengonsumsi banyak buah dan sayuran
 Menjaga berat badan yang sehat
 Hindari stres berlebih

Makanan sehat untuk jantung


Dokter mungkin merekomendasikan makan sehat untuk jantung, yang harus
mencakup:

 Minum produk susu bebas lemak atau rendah lemak


 Makan ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon atau tuna,
sekitar dua kali seminggu
 Buah-buahan, seperti apel, pisang, jeruk, pir, dan plum
 Kacang-kacangan, seperti kacang merah, lentil, buncis, kacang
polong, dan kacang lima
 Sayuran, seperti brokoli, kubis, dan wortel
 Biji-bijian, seperti oatmeal, beras merah, dan jagung tortilla

Makanan yang wajib dihindari:

 Daging merah
 Makanan yang digoreng baik minyak nabati maupun hewani
 Makanan dan minuman bergula

KERAHASIAAN REKAM MEDIS

Virza Roy Hizzal masih memendam kecewa. Saat dihubungi via telepon
Jum'at (30/5) pagi, advokat dari Virza, Ramadhan Lubis & Partners itu tidak
habis pikir bagaimana mungkin permintaan kleinnya tidak dikabulkan hakim
PN Jakarta Timur. Dokter Salman, klien yang dimaksud Virza, meminta rekam
medis dari Rumah Sakit Omni Medical Center. Di tempat inilah Salman
selama ini berobat. Pihak rumah sakit enggan memenuhi permintaan itu,
sehingga Salman memutuskan menggugat ke PN Jakarta Timur.
 
Eh, dalam sidang awal di PN Jakarta Timur, untuk sementara hakim masih
menolak mengabulkan permintaan tersebut. Padahal, rekam medis kan hak
klien saya. Itu kan keterangan tentang penyakitnya dia. Masa pasien tak
berhak meminta catatan medis atas namanya sendiri, ujarnya.
 
Sebenarnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
rekam medis memang dapat dibawa ke meja hijau, sebagai alat bukti dalam
proses penegakan hukum. Yang menjadi masalah bisa jadi adalah siapa
pemilik rekam medis tersebut. Pasien dan pengacaranya cenderung
berpendapat bahwa mereka berhak mendapatkan rekam medis tersebut.
 
Rekam medis itu sejatinya bersifat rahasia. Prinsip itu pula yang dianut
pengelola rumah sakit selama ini, sehingga mereka cenderung menolak
permintaan atas rekaman medis. Sikap demikian bisa jadi dipengaruhi
Peraturan Menteri Kesehatan No. 749A/Menkes/Per/XII/1989 Tahun 1989
tentang Rekam Medik/Medical Records. Pasal 11 Permenkes 1989 ini
menegaskan begini: Rekam medik merupakan berkas yang wajib dijaga
kerahasiaannya.
 
Para dokter dan pengelola rumah sakit tampaknya perlu mengubah
paradigma. Permenkes 1989 tadi ternyata sudah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku sejak 12 Maret lalu. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sudah
menerbitkan aturan baru yang lebih fleksibel, yakni Permenkes No.
269/Menkes/Per/III/2008. Beleid baru ini merupakan peraturan pelaksanaan
dari pasal 47 ayat (3) Undang-Undang Praktek Kedokteran.
 
Permenkes 2008 tak lagi memuat rumusan norma yang bisa ditafsirkan rekam
medis bersifat rahasia selamanya. Namun, pihak rumah sakit wajib
menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam
medis. Lalu, yang wajib membuat rekam medis adalah dokter atau dokter gigi.
Karena itulah maka dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tetap tidak bisa
mengelak dari tanggung jawab atas catatan atau coret-coretan di atas berkas
rekam medis.
 
Dibanding aturan 1989, Permenkes 2008 memuat rumusan yang lebih detail,
terutama mengenai isi rekam medis. Aturan baru menjabarkan apa saja isi
rekam medis yang harus dibuat dokter dan sangat tergantung pada jenis
pasiennya, apakah pasien rawat jalan, rawat inap dan perawatan satu hari,
pasien gawat darurat, atau pasien dalam keadaan bencana.
 
Batas waktu penyimpanan rekam medis selama lima tahun pun dijabarkan
lebih tegas. Setelah batas waktu lima tahun terlampaui, maka rekam medis
dapat dimusnahkan. Kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan
medik. Dokumen yang disebut terakhir wajib disimpan minimal 10 tahun
terhitung sejak tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
 
Dapat dibuka dan dipakai
Meskipun tetap ada kewajiban bagi dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan
tertentu, petugas pengelola dan pimpinan rumah sakit untuk menjaga
kerahasiaan rekam medis, kewajiban tersebut ada batasnya. Yang wajib
dijaga kerahasiaannya adalah informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat
penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan.
 
Seperti dikatakan Virza, informasi-informasi tersebut bisa dibuka atas
permintaan pasien sendiri, atau demi kepentingan kesehatan pasien.
Permenkes 2008 juga membenarkan alasan demikian. Selain itu, informasi
tadi bisa dibuka atas permintaan aparat penegakan hukum asalkan
mendapatkan perintah dari pengadilan. Bisa juga karena permintaan
instansi/lembaga lain, dan untuk kepentingan penelitian, pendidikan atau audit
medis.
 
Kalau pasien berhak meminta informasi tersebut, lalu siapa pemilik rekam
medis? Mengenai hal ini, Permenkes 2008 tak berbeda dengan Permenkes
1989. Berkas rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan,
sedangkan yang menjadi milik pasien hanya isi rekam medis. Isi rekam medis
dimaksud pun hanya dalam bentuk ringkasan. Ringkasan tadi, sesuai pasal
12 ayat (4) Permenkes 2008, bisa diberikan, dicatat, atau dibuatkan
salinannya oleh pasien atau orang yang diberi kuasa olehnya.
 
Menurut Permenkes 2008, pemanfaatan rekam medis dapat dipakai untuk
lima tujuan. Pertama, pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.
Kedua, alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin atau etika
kedokteran. Ketiga, keperluan pendidikan dan penelitian. Keempat, dasar
pembayar biaya pelayanan kesehatan. Kelima, untuk keperluan data statistik
kesehatan.

PESTISIDA ORGANIK

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan
bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.
[1]
 Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan
serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang
sederhana.[1]
Sebagai contoh, terung teter. Terung ini dikenali sebagai sayuran Indonesia dalam beberapa
referensi. Namun kenyataan di Jawa Barat menunjukkan bahwa tanaman ini memang sangat
berguna selain sebagai penyubur tanah, dapat juga dipergunakan sebagai pestisida nabati. [2]
Sayuran dan TOGA sekitar kita pula dapat dipergunakan sebagai pestisida nabati, serupa dari
daun pepaya, sirsak, dan bahkan tembakau.[1]

PESTISIDA PALING BAHAYA

Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama.


Namun efek pestisida tidak hanya berpengaruh pada hama, tetapi juga
berbahaya bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan yang disebabkan
paparan pestisida bisa berupa kerusakan saraf, iritasi kulit dan mata, hingga
kanker.
Pestisida menjadi senjata utama dalam membasmi hama yang menyerang pertanian
maupun hama penyebab penyakit. Selain digunakan di sawah atau ladang, pestisida
juga ada di rumah kita. Contohnya racun yang digunakan untuk membasmi tikus,
kecoa, nyamuk, atau kutu hewan peliharaan.
Meski dinilai efektif untuk membasmi hama, pestisida juga dapat menjadi racun bagi
organisme lain, termasuk manusia. Oleh karena itu, prosedur penggunaan,
penyimpanan, serta pembuangannya harus diperhatikan.
Efek Negatif Pestisida Bagi Kesehatan
Pestisida sering kali masih menempel di makanan yang kita konsumsi, contohnya
apel, pir, stroberi, kentang, anggur, seledri, bayam, selada, dan kangkung. Pestisida
yang masuk ke tubuh akan merusak sel tubuh dan mengganggu fungsi organ
tubuh. Iritasi mata, iritasi kulit, kesulitan bernapas, pusing, sakit kepala, mual, dan
muntah bisa langsung dirasakan oleh oleh mereka yang dalam aktivitasnya
bersentuhan langsung dengan pestisida. Paparan pestisida dalam dosis tinggi
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Jika digunakan dalam jangka panjang, paparan pestisida berisiko menimbulkan
beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti di bawah ini.

 Gangguan reproduksi
Gangguan hormon yang disebabkan pestisida dapat mengakibatkan
penurunan produksi sperma. Selain itu wanita yang sering bersentuhan
dengan pestisida juga cenderung kurang subur dan berisiko melahirkan
secara prematur.
 Gangguan kehamilan dan perkembangan janin
Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Oleh
karena itu ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan pestisida,
terutama pada trimester pertama kehamilan. Kenapa? Karena di tiga bulan
pertama inilah sistem saraf janin berkembang pesat. Jika terpapar, risiko
cacat pada janin, keguguran, dan komplikasi kehamilan akan meningkat.
 Penyakit Parkinson
Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko
terkena penyakit Parkinson. Semakin sering terpapar, semakin tinggi
risikonya. Hal ini karena racun di dalam pestisida dapat merusak saraf tubuh,
terlebih jika telah terpapar dalam jangka panjang.
 Risiko pubertas dini
Bahan kimia pada pestisida diduga dapat meningkatkan produksi hormon
testosteron yang dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki.
 Kanker
Telah banyak penelitian yang mengaitkan pestisida dengan munculnya tumor
dan meningkatnya risiko terkena kanker. Kanker ginjal, kulit, otak, limfoma,
payudara, prostat, hati, paru-paru, dan leukimia, adalah beberapa jenis
kanker yang mungkin bisa diakibatkan oleh paparan pestisida dalam jangka
panjang. Para pekerja pertanian adalah yang paling rentan terhadap risiko ini.

Cara Menghilangkan Pestisida


Agar sisa-sisa pestisida tidak membahayakan tubuh, faktor pengolahan makanan
menjadi hal yang menentukan. Kita dapat menghilangkan sisa pestisida dari buah
dan sayur dengan cara mencucinya hingga bersih. Selain itu, mengupas kulit buah-
buahan juga bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa pestisida dan bakteri sumber
penyakit. Sayangnya, cara ini juga berpotensi menghilangkan kandungan nutrisi
berharga pada buah-buahan tersebut.
Solusi lain yang bisa Anda lakukan adalah mencuci buah dan sayur dengan
larutan baking soda. Penelitian membuktikan jika cara ini lebih efektif menghilangkan
sisa pestisida daripada hanya mencucinya dengan air.
Mengingat pestisida masih akrab dalam kehidupan kita, maka cara terbaik
menghindari efek negatifnya adalah dengan menghindari paparan langsung dengan
pestisida. Gunakan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan saat akan
menggunakan pestisida, guna meminimalkan paparan.

Apa manfaat daun seledri?

Apium graveolens  atau daun seledri adalah sayuran dalam keluarga tanaman
jenis apiaceae. Daun seledri telah digunakan dalam pengobatan herbal untuk
mengobati:

 Nyeri sendi.
 Rematik.
 Asam urat.
 Menurunkan kadar kolesterol tubuh sehingga baik untuk kesehatan jantung.
 Menekan proses peradangan.
 Melindungi lapisan lambung dan menekan produksi asam lambung.
 Pengusir nyamuk dan pembunuh larva.
Bagaimana cara kerjanya?

Tidak ada penelitian yang cukup mengenai bagaimana cara kerja suplemen herbal ini.
Diskusikan dengan ahli herbal atau dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa senyawa kimia yang
terkandung dalam daun seledri berfungsi sebagai antihipertensi dan antikolesterol.
Selain itu, salah satu komponen kimia seledri, alkaloid, telah terbukti menjadi antikejang
yang efektif.
JAMPERSAL

 dalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan


kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca
persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan.
 Merupakan sasaran tambahan dari program Jamkesmas

1. Tujuan

 Umum
Meningkatnya akses terhadap pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan berwenang
di fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
 Khusus
o Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan
pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan yang kompeten
o Meningkatnya cakupan pelayanan.
- Bayi baru lahir
- Keluarga Berencana Pasca Persalinan
- Penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir, KB pasca persalinan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten
o Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan,
dan akuntabel.
 

2. Regulasi

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraaan Praktik Bidan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk
Teknis Jaminan Persalinan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 052/Menkes/SK/II/2012
tentang Penerima Dana Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
Jaminan Persalinan di Pelayanan Dasar untuk Tiap Kabupaten/Kota Tahun Anggaran
2012
6. Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.03.05/I/431/12 tentang Penerima Dana Tahap Pertama
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan di
Pelayanan Dasar untuk Tiap Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2012
* Alokasi dana untuk 497 Kabupaten/Kota se-Indonesia Rp. 450.000.000.000 (Tahap
Pertama)
7. Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.03.05/I/861/12 tentang Penerima Dana Tahap Kedua
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan di
Pelayanan Dasar untuk Tiap Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2012
*Alokasi dana untuk 497 Kabupaten/Kota se-Indonesia Rp. 600.000.000.000 (Tahap
Kedua)
8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK 03.05/1524/2012
tentang Penerima Dana Tahap Ketiga Penyelenggaraan Jamkesmas dan
Jampersal di Pelayanan Dasar untuk Tiap Kabupaten/Kota Tahun Anggaran
2012
*Alokasi dana untuk 497 Kabupaten/Kota se-Indonesia Rp. 53.629.344.000
9. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK
02.03/I/0395/2013 tentang Penerima Dana Tahap Pertama Penyelenggaraan
Jamkesmas dan Jampersal di Pelayanan Dasar untuk Tiap Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2013
*Alokasi dana untuk 497 Kabupaten/Kota se-Indonesia Rp. 467.700.000.000
10. Surat Edaran No. HK.03.03/X/573/2013 tentang Pelaksanaan Jamkesmas
dan Jampersal Tahun 2013

3. Ketentuan Peserta

1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan)
4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
4. Manfaat JAMPERSAL

Pemeriksaan kehamilan (ANC)


  1.  Waktu pemeriksaan
       a. 1 kali pada triwulan pertama
       b. 1 kali pada triwulan kedua
       c. 2 kali pada triwulan ketiga
  2. Pelayanan pemeriksaan kehamilan
       a. 4 kali pemeriksaan kehamilan
       b. Konseling KB
       c. Penatalaksanaan abortus imminen, abortus inkompletus dan missed abortion
       d. Penatalaksanaan mola hidatidosa
       e. Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum
       f. Penanganan Kehamilan Ektopik Terganggu
       g. Hipertensi dalam kehamilan, pre eklamsi dan eklamsi
       h. Perdarahan pada masa kehamilan
       i. Decompensatio cordis pada kehamilan
       j. Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak sesuai usia kehamilan
       k. Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa.
Persalinan
  1.  Waktu persalinan
       a. Persalinan normal: rawat inap minimal 1 (satu) hari
       b. Persalinan per vaginam dengan tindakan: rawat inap minimal 2 (dua) hari
       c. Persalinan dengan penyulit post sectio-caesaria: rawat inap minimal 2 (tiga)
hari
  2.  Pelayanan persalinan
       a. Persalinan per vaginam
           · Persalinan per vaginam normal
           · Persalinan per vaginam melalui induksi
           · Persalinan per vaginam dengan tindakan
           · Persalinan per vaginam dengan komplikasi
           · Persalinan per vaginam dengan kondisi bayi kembar
        b. Persalinan per abdominam
            · Seksio sesarea elektif (terencana), atas indikasi medis
            · Seksio sesarea segera (emergensi), atas indikasi medis
            · Seksio sesarea dengan komplikasi (perdarahan, robekan jalan lahir,
perlukaan jaringan
               sekitar Rahim, dan sesarea histerektomi)
        c. Komplikasi persalinan
            · Perdarahan
            · Eklamsi
            · Retensio plasenta
            · Penyulit pada persalinan
            · Infeksi
            · Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu besalin
        d. Bayi baru lahir
            · Pelayanan esensial neonates atau bayi baru lahir
            · Penatalaksanaan bayi baru lahir dengan komplikasi (asfiksia, BBLR,
Infeksi, ikterus, kejang,
              RDS)
Pelayanan Nifas (Post Natal Care)
       1. Waktu pelayanan nifas
            a. Kunjungan pertama untuk KF1 dan KN1 (6 jam s/d hari ke-2)
            b. Kunjungan kedua untuk KN2 (hari ke-3 s/d hari ke-7)
            c. Kunjungan ketiga untuk Kf2 dan KN3 (hari ke-8 s/d hari ke-28)
            d. Kunjungan keempat untuk Kf3 (hari ke-29 s/d hari ke-42)
       2. Pelayanan Nifas
            a. Komplikasi nifas
                ·  Perdarahan
                ·  Sepsis
                ·  Eklamsi
                ·  Asfiksia
                ·  Ikterus
                ·  BBLR
                ·  Kejang
                ·  Abses/Infeksi diakibatkan oleh komplikasi pemasangan alat kontrasepsi
                ·  Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu dan bayi baru lahir
sebagai komplikasi
                   persalinan
            b. Keluarga Berencana (KB)

5. Jenis Pelayanan JAMPERSAL

Pelayanan di Tingkat Pertama


  1.  Fasilitas Kesehatan
       a. Puskesmas
       b. Puskesmas PONED dan jaringannya (termasuk Polindes dan Poskesdes)
       c. Fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS)
dengan Tim Pengelola
           Kabupaten/Kota.
  2.  Pelayanan persalinan meliputi:
       a. Pelayanan ANC sesuai standar pelayanan KIA dengan frekuensi 4 kali;
       b. Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir
       c. Pertolongan persalinan normal;
       d. Pertolongan persalinan dengan komplikasi dan atau penyulit pervaginam
yang merupakan
           kompetensi Puskesmas PONED.
       e. Pelayanan Nifas (PNC) bagi ibu dan bayi baru lahir sesuai standar pelayanan
KIA dengan
           frekuensi 4 kali;
       f. Pelayanan KB paska persalinan serta komplikasinya.
       g. Pelayanan rujukan terencana sesuai indikasi medis untuk ibu dan
janin/bayinya.
Pelayanan Persalinan Tingkat Lanjutan
  1.  Fasilitas Kesehatan
       a. Poliklinik spesialis rumah sakin (rawat jalan)
       b. Perawatan kelas III di rumah sakit pemerintah dan swasta yang memiliki
Perjanjian Kerja
           Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota.
  2.  Pelayanan persalinan meliputi:
       a. Pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan risiko tinggi (risti)
       b. Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak mampu dilakukan
di pelayanan
           tingkat pertama.
       c. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir dalam kaitan akibat
persalinan.
       d. Pemeriksaan paska persalinan (PNC) dengan risiko tinggi (risti)
       e. Penatalaksanaan KB paska salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) atau
           kontrasepsi mantap (Kontap) serta penanganan komplikasi.
SAMPEL PENELITIAN
Sampel Penelitian - Sampel merupakan salah satu unsur dari populasi yang hendak
dijadikan suatu objek penelitian. Apabila penelitian menggunakan sampel, maka yang bisa
didapat yaitu ciri-ciri sampel yang diharapkan bisa menaksir ciri-ciri- populasi. Selain itu
dalam sampel penelitian sendiri juga terdapat jumlah sampel serta ukuran sampel yang
mana memiliki pengertian yang sama dengan ukuran dan jumlah populasi. Biasanya
lambang dari jumlah sampel itu adalah k, sementara untuk lambang dari ukuran sampel
yaitu n.

Teknik sampling memang sangatlah penting untuk diperlukan di dalam penelitian, hal ini
dikarenakan bisa digunakan untuk menentukan bahwa siapa saja anggota dari populasi
yang akan dijadikan sampel. Oleh karena itu teknik sampling memang harus jelas
tergambar dalam sebuah rencana penelitian supaya tidak membingungkan pada saat kita
terjun di lapangan. Pada dasarnya teknik sampling dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
:
Probability sampling
Nonprobability sampling
Untuk probability sampling adalah teknik untuk pengambilan sampel yang akan
memberikan peluang sama untuk setiap anggota populasi yang bisa dipilih menjadi anggota
sampel. Probability sampling sendiri terdiri atas 4 macam, yaitu :

1. Simple Random Sampling


Mengapa dikatakan simpel atau sederhana dikarenakan dalam
pengambilan sampel dari
populasi itu memang dilakukan secara acak tanpa harus memperhatikan strata.

2. Proportionate Stratified Random Sampling


Salah satu teknik yang digunakan apabila populasi memiliki unsur/anggota yang tidak
berstrata dan homogen secara proporsional.

3. Disproprtionate Stratified Random Sampling


Teknik yang digunakan dalam menentukan jumlah dari sampel, apabila populasi itu
berstrata namun kurang proporsional.

4. Cluster Sampling atau Area Sampling


Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel apabila objek yang hendak diteliti atau
sumber dari datanya sangat luas.

Sedangkan untuk Nonprobability sampling adalah teknik yang digunakan untuk


pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama untuk
setiap anggota populasi yang bisa dipilih menjadi anggota sampel. Nonprobability sampling
terdiri atas 6 macam, yaitu :

· Sampling Sistematis
Sampling sistematis merupakan teknik untuk pengambilan sampel dengan berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang sudah diberikan nomor urutan.

· Sampling Kuota
Sampling kuota merupakan teknik penentuan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri
tertentu hingga mencapai jumlah kuota tertentu.

· Sampling Insidental
Sampling Insidental merupakan teknik untuk menentukan sampel dengan berdasarkan
kebetulan.

· Sampling Purposive
Sampling purposive merupakan teknik yang paling sesuai dengan pertimbangan tertentu.

· Sampling Jenuh
Sampling jenuh merupakan teknik untuk menentukan sampel apabila seluruh anggota
populasi digunakan untuk sampel.

· Snowball Sampling
Snowball sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel yang awal mulanya
berjumlah kecil, yang kemudian semakin membesar.

INFORM CONSENT

Informed Consent (IC) adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan eksplisit kepada
pasien/subyek penelitian untuk memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan suatu tindakan
medis/pengobatan/partisipasi dalam penelitian.

Informed Consent terdiri dari beberapa jenis, berikut menurut kepentingan penggunaannya:

Informed Consent dalam prosedural medis


 Adalah suatu persetujuan pasien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan kepada
diri pasien, tertuang dalam suatu dokumen vital yang ditandatangani

 Informed Consent ini juga disebut sebagai ‘persetujuan tindakan kedokteran’


 Sebagian besar keterangan Informed Consent dalam artikel ini adalah mengenai hal
ini

Informed Consent dalam praktik klinis


 Adalah suatu persetujuan pasien terhadap penggunaan informasi personal pasien
untuk suatu kepentingan tertentu

Informed Consent dalam penelitian ilmiah, seperti uji coba klinis, atau clinical trial


 Adalah suatu persetujuan seorang subyek penelitian, untuk berpartisipasi dalam suatu
uji coba klinis, yang akan dilakukan kepada diri subyek tersebut
 Persetujuan ini tertuang dalam suatu dokumen vital yang mesti ditandatangani

Informed Consent yang diwakilkan
 Dalam hal ini, Informed Consent tidak selalu dapat diperoleh langsung dari seorang
pasien/subyek
 Karenanya, Informed Consent biasanya diperoleh dari keluarga pasien/subyek
tersebut, atau wali yang memiliki otoritas/legalitas untuk memberikan persetujuan tersebut
Informed Consent Anak
 Berdasarkan Undang-Undang nomor 35 tahun 2014, yang dimaksud dengan Anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun

 Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pasal 330, seseorang yang berumur
21 tahun, atau lebih, atau telah menikah dianggap sebagai orang dewasa sehingga dapat
memberikan persetujuan

 Anak yang masih kecil dapat mengerti proses prosedur medis yang simpel beserta
potensial konsekuensinya, seperti misalnya perawatan luka

 Namun, untuk suatu tindak medis yang lebih kompleks, seperti kemoterapi, pungsi
lumbal, anak kecil ini belum dapat mengkonseptualkan prosedur medis ini

 Karenanya, anak kecil dianggap tidak dapat memberikan suatu Informed


Consent untuk hal medis yang lebih kompleks
 Maka, orangtua, atau wali yang berlegalitas, memiliki otoritas untuk
memberikan persetujuan ini

 Dalam melakukan uji coba penelitian kepada anak-anak, umumnya diminta


persetujuan bukan hanya dari orangtua, tapi juga dari subyek penelitian, yaitu anak tersebut.

 Seorang anak tetap memiliki hak untuk menentukan dan memutuskan apa
yang hendak dilakukan terhadap dirinya

 Hal ini tertuang dalam suatu keputusan, yang disebut sebagai Informed Assent
 Di negara Amerika Serikat, terdapat rekomendasi suatu peraturan usia anak
menurut perkembangan kognitifnya, dalam kompetensi anak tersebut memutuskan apakah
mau turut serta berpartisipasi sebagai subyek dalam suatu penelitian, yang disebut
sebagai Rule of Sevens
Rule of Sevens, membagi kehidupan anak menjadi tiga bagian, yaitu:
 Lahir – usia 7 tahun: perkembangan kognitif yang kurang matang pada anak kisaran
usia ini, untuk dapat mengambil keputusan secara otonom

 Usia 7 – 14 tahun: kisaran usia ini, anak dianggap dapat untuk membedakan mana
yang benar, atau tidak

 Usia 14 – 21 tahun: pada kisaran usia ini, anak secara legal, memiliki tanggungjawab
sosial akan sikap perilakunya di masyarakat, dan keluarga
Namun, sekali lagi, batasan usia anak tidaklah menjadi pedoman yang pasti. Pada akhirnya, dokterlah yang
dapat memutuskan kompetensi seorang anak untuk memutuskan hal-hal yang lebih kompleks

Informed Consent Penderita Gangguan Mental


 Merupakan suatu tantangan dalam memperoleh Informed Consent dari seorang pasien
psikiatrik untuk menilai kompetensi pasien tersebut
 Penting untuk diingat bahwa seseorang dengan gangguan mental, tidak selalu
inkompeten untuk menyetujui pengobatan

 Adanya laporan ilmiah yang menunjukkan bahwa kebanyakan pasien yang dirawat
dengan penyakit mental, memiliki kapasitas/kompetensi yang sama untuk membuat
keputusan mengenai pengobatan, sebagaimana para pasien dengan kondisi medis lainnya

 Seorang pasien dengan gangguan mental yang berat, mungkin tidak kompeten pada
beberapa aspek, namun kompeten pada aspek lainnya, seperti kemampuan untuk memutuskan
suatu pengobatan bagi dirinya, contohnya:

 Seorang pasien skizofrenia dan paranoid delusi, yang mengalami serangan


jantung, dapat memutuskan perihal tindakan/pengobatan medis bagi dirinya

 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 tahun


2008, penilaian terhadap kompetensi pasien dalam hal persetujuan tindakan medis, dapat
dilakukan oleh dokter, sebelum tindakan tersebut dilakukan

 Dalam hal pasien tidak kompeten, maka keluarga terdekat dapat mewakili
memberikan persetujuan

Pasien yang koma atau disedasi


Informed Consent Pasien dengan kesadaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk memutuskan
sesuatu hal, misalnya dalam keadaan koma, atau pasien yang disedasi
 Persetujuan dapat diminta dari keluarga, atau pengasuh, atau seseorang yang
bertanggungjawab terhadap seorang pasien yang tidak sadarkan diri

 Dalam hal kegawatdaruratan untuk tindak medis yang mesti diambil dalam upaya
menyelamatkan pasien tersebut

Prasyarat pasien dewasa memberikan consent:


 Pasien haruslah kompeten untuk memberikan consent
 Pasien menyadari keadaan dirinya, dan mampu berpikir secara jernih

Memperoleh suatu consent, tidak hanya suatu kewajiban bernilai etik, tapi juga perlu secara hukum.
Karena itu, telah diakui secara luas bahwa Informed Consent merupakan suatu elemen yang diperlukan
untuk melakukan suatu praktik klinis yang baik
Etika dan Hukum
Konsep Informed Consent adalah sebagai berikut:
Aspek Etika:

 Berdasar pada prinsip etika, yaitu otonomi pasien, dan hak asasi dasar manusia

 Pasien memiliki kebebasan mutlak, untuk:

 Memutuskan apa yang terjadi pada dirinya

 Mengumpulkan informasi sebelum menjalani suatu prosedur tindak medis

 Tidak seorangpun berhak untuk memaksa seorang pasien untuk menjalani suatu
tindak medis tertentu

 Bahkan seorang dokter, hanya sebagai fasilitator dalam hal keputusan medis pasien

 Lebih jauh, penelitian-penelitian ilmiah menunjukkan bahwa para dokter tidak selalu
benar dalam menebak keinginan pasien

 Maka, konsekuensinya para dokter seharusnya tidak berasumsi mengenai apa yang
diinginkan pasien

 Akan tetapi, menanyakan setiap pasien terlebih dahulu mengenai sikap mereka
terhadap terapi untuk perpanjang hidup, seperti resusitasi kardiopulmonal, dalam hal untuk
memenuhi kewajiban etika ini, adalah tidak realistik

 Kebanyakan pasien memiliki keinginan besar untuk hidup dan berharap dokter
melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan diri mereka, atau memperpanjang hidup

 Meski demikian, dokter semestinya berkonsentrasi pada pasien lanjut usia yang
mengindikasikan bahwa mereka memiliki kualitas hidup yang buruk, atau tidak ada
keinginan untuk hidup lebih lama, atau pasien yang menderita sakit sangat berat

 Sehingga hal tersebut di atas menjadikan para dokter berasumsi bahwa pasien yang
tidak masuk kategori ini, akan memilih resusitasi kardiopulmonal

Aspek Hukum:

 Secara umum, menyentuh, atau melakukan suatu intervensi secara fisik kepada
seseorang, tanpa ada “persetujuan” daripadanya, dianggap sebagai penganiayaan

 Karenanya, memperoleh “consent” adalah suatu keharusan dalam suatu tindakan


medis/penelitian, selain daripada pemeriksaan fisik rutin pada pasien yang datang untuk
berobat ke dokter
 Dalam hal pemeriksaan fisik dan investigasi medis yang rutin dan umum
dilakukan, tidak diperlukan consent tertulis, karena pasien yang datang ke tempat praktik
dokter untuk berobat, adalah suatu consent dari pasien tersebut secara implisit
 Namun, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, tindakan medis
rutin seperti penjahitan luka kecil, dapat menjadi masalah bagi seorang dokter IGD
 Tanpa consent tertulis yang menjelaskan perihal perlunya rujukan ke dokter bedah
plastik, pasien/keluarganya dikemudian hari dapat menuntut
 Karena luka sembuh dengan jaringan parut, sehingga secara estetika kulit bekas luka
tersebut tampak buruk

 Demikian halnya kepada seseorang yang mengalami kegawatdaruratan/tidak sadarkan


diri, misalnya karena kecelakaan

 Dalam situasi ini, tindakan medis dapat segera dilakukan dokter, untuk
menyelamatkan nyawa pasien tersebut, tanpa harus meminta consent tertulis
Proses Informed Consent
Konseling
Konseling pasien adalah penting dalam memperoleh persetujuan pasien untuk tindakan medis/penelitian

 Konseling pasien ini merupakan suatu diskusi antara dokter dan pasien, untuk menyampaikan
informasi medis berkenaan dengan suatu prosedur medis/penelitian yang akan dijalani oleh pasien tersebut,
termasuk perihal potensial risiko, atau komplikasinya
 Informed Consent mesti didahului dengan menyingkapkan informasi yang adekuat

 Dokter/peneliti juga penting untuk menilai kompetensi dan pengertian pasien/subyek


dalam menerima informasi yang diberikan

 Persetujuan pasien/subyek dapat menjadi tantangan dalam praktiknya di lapangan,


dimana informasi yang adekuat tidak diungkapkan

 Infomasi yang adekuat berguna, agar pasien dapat mengambil suatu keputusan yang
benar, dan berdasar atas pengetahuan yang diinformasikan kepadanya

 Oleh sebab itu, informasi yang relevan, adekuat, dan akurat mesti diberikan secara
jujur, tertuang dalam suatu kertas formulir, tertulis kata-kata yang non-ilmiah, dan tidak dalan
istilah kedokteran, dengan bahasa yang dapat dimengerti pasien/subyek

Seorang individu dikatakan memberikan suatu Informed Consent yang valid, apabila tercantum tiga
komponen berikut ini:
Disclosure
 Kondisi/gangguan/penyakit yang diderita pasien

 Perlunya dilakukan tes yang lebih lanjut

 Penyebab kondisi pasien, dan komplikasi yang mungkin terjadi

 Konsekuensi apabila tidak diobati

 Opsi pengobatan yang tersedia

 Potensial risiko dan manfaat terhadap opsi pengobatan


 Lama dan perkiraan biaya pengobatan

 Hasil, atau outcome yang diharapkan


 Perlunya follow-up
 Tingkat disclosure ini, hendaknya berupa kasus spesifik
Capacity
 Juga disebut sebagai kompetensi

 Menunjuk pada kemampuan subyek untuk mengerti informasi yang diberikan dan
membentuk suatu keputusan yang beralasan, berdasar pada potensial konsekuensi atas
keputusan tersebut

 Pasien mesti diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi seluruh


keraguannya

 Tidak boleh ada sedikitpun paksaan

Voluntariness
 Consent mestilah sukarela
 Pasien juga seharusnya memiliki kebebasan untuk membatalkan consent yang telah
disetujuinya, yang disebut sebagai Informed Refusal
 Consent yang diberikan atas dasar rasa takut akan cedera, atau intimidasi, miskonsepsi, atau salah
memberikan fakta, dapat dianggap invalid
Dokumentasi Informed Consent
Dokumentasi Informed Consent haruslah mengikuti aturan, dibuat dalam bentuk dan isi yang terstandar.

Dokumentasi harus mencantumkan tanggal, dan ditandatangani oleh:

 Dalam tindakan medis:

 Pasien

 Dokter

 Pengasuh

 Seorang saksi yang independen

 Dalam penelitian ilmiah:

 Principal Investigator

 Subyek penelitian

 Pengasuh

 Seorang saksi yang independen


 Seperti layaknya rekam medis, maka dokumentasi ini biasanya disimpan sedikitnya
tiga tahun

Apabila setelah informasi diberikan, pasien menolak untuk menjalankan suatu tindakan medis/pengobatan,
maka hendaknya dokter juga mesti memperoleh dokumentasi tersebut, dan meminta tanda tangan pasien
pada suatu formulir penolakan pasien, yang menyatakan segala risiko telah dijelaskan

Tanggung Jawab Moral Profesi Medis/Peneliti


 Meski Informed Consent telah diperoleh, namun tidak menjadikan seorang dokter
menghindari tanggunjawabnya secara hukum
 Informed Consent tidak berarti bahwa tanggungjawab untuk keputusan akhir berada pada pihak
pasien
 Dalam praktik klinis, dokter diminta untuk memandu pasien kepada suatu keputusan,
dan memberikan rekomendasi

 Lebih jauh, pasien tidak selalu menanyakan hal-hal yang detail untuk membuat suatu
keputusan

 Hal ini dapat terjadi pada situasi tertentu, dimana keputusan berhubungan dengan
hidup, atau mati, atau ketika hanya ada satu alternatif medis, contohnya:

 Resipien yang berpotensial menerima implan cardioverter-defibrillator


 Umumnya resipien ini beranggapan mudah untuk menyetujui pengobatan ini,
berdasarkan informasi yang mengatakan bahwa alat tersebut adalah pengobatan yang terbaik,
yang tersedia untuk mencegah kematian, yang disebabkan oleh kardia aritmia

Seorang dokter hanya dapat mewaspadai secara adekuat dalam melakukan suatu tindak medis kepada
pasien, dengan tidak menyingkirkan jiwa melayani, dan ketekunan.

Meski demikian, menjalin hubungan yang baik dengan pasien, seringkali memberikan hasil yang lebih
baik dibanding  Informed Consent yang terbaik yang dapat diperoleh.

PEMANIS BUATAN

Di Indonesia, ada 13 jenis pemanis buatan atau artificial sweetener yang


sudah diizinkan penggunaannya. Nah, kamu perlu tahu nih apa saja
kelebihan dan kekurangan pemanis tersebut beserta namanya.  

1. ASPARTAM

Aspartam adalah pemanis buatan yang paling sering digunakan dalam


industri makanan, karena tidak menyisakan after taste pahit. Tapi
derajat kemanisannya sangat tinggi, sekitar 60-220 kali gula murni. Dari
semua pemanis buatan, hanya aspartam yang mengalami metabolisme
dalam tubuh. Aspartam dirombak secara cepat dan sempurna menjadi
asam amino asam aspartat, fenilalanin dan metanol. Meski tak
mengandung kalori, batas konsumsinya hanya 50 ml/kg berat badan.

2. Asesulfam Potassium (Acesulfame-K)

Selain aspartam, Acesulfame-K juga sering ditambahkan dalam produk


makanan dan minuman kemasan di Indonesia. Bedanya, pemanis ini
akan dikeluarkan melalui urine tanpa mengalami perubahan.Karena
tingkat kemanisannya tinggi sekitar 200 kali gula pasir, penggunaan
asesulfam sebaiknya dibatasi dalam dosis yang kecil. Apalagi kalau
penggunaannya dibarengi zat pemanis lain. 

3. Siklamat

Siklamat punya derajat kemanisan 30 kali gula pasir. Hasil penelitian


Codex Alimentarius Commissions pada 1984 menyimpulkan bahwa
siklamat tidak terbukti menyebabkan mutagen dan kanker. Meski
demikian, Amerika Serikat dan Kanada tidak mengizinkan penggunaan
siklamat. Di Indonesia, penggunaannya dibolehkan BPOM selama
dosisnya tepat. 

4. Sakarin

Pelopor pemanis buatan sejak seabad lalu ini punya indeks kemanisan
300-500 dari gula pasir. Sejauh ini, penggunaan sakarin masih diizinkan
BPOM dalam takaran wajar. Namun perlu hati-hati, karena mulai
banyak penelitian yang menyimpulkan kalau konsumsi sakarin bisa
berpotensi menimbulkan kegemukan.

5. Sukralosa

Sukralosa punya rasa 600 kali lebih manis dari gula murni. Meski
demikian, sukralosa tidak dapat dicerna tubuh, sehingga tak
berpengaruh pada gula darah. Tak seperti gula, pemanis ini tidak
menyebabkan kerusakan pada gigi atau potensi penyakit lainnya seperti
diabetes. Kelebihan lainnya, sukralosa juga bisa diolah dalam suhu
tinggi tanpa mengurangi rasa manisnya.

6. Eritritol

Eritritol merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan kecil


dibanding lainnya, yakni 0,7 kali gula pasir. Pemanis ini termasuk
Generally Recognized As Safe atau GRAS, yang cenderung aman
digunakan. Lebih dari 90 persen eritritol yang diserap usus halus
dikeluarkan melalui urine tanpa perubahan dalam kurun waktu 24 jam.
Nilai kalori yang terkandung hanya 0,2 kkal/gram sehingga
tak menyebabkan karies gigi, gula darah, dan insulin penderita diabetes.

7. Neotam

Pemanis turunan aspartam ini punya derajat kemanisan yang sangat


tinggi, yaitu 7.000 – 13.000 kali gula. Beberapa studi menyebutkan
neotam aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek buruk
khusus.Penambahan neotam pada konsentrasi tertentu dapat
menghilangkan rasa pahit, rasa mentah, dan rasa nutty dari produk
kacang kedelai. Ketika dikonsumsi,  neotam dapat dimetabolisis dan
tidak akan terakumulasi di dalam tubuh, karena akan dikeluarkan
melalui urin atau feses.

8. Isomalt

Isomalt dibuat dari sukrosa (gula pasir) dan memiliki derajat kemanisan
0,45-0,65 kali gula murni. Sama seperti eritritol, isomalt termasuk
GRAS, aman untuk gigi, dan tak menyebabkan kenaikan gula darah
penderita diabetes I atau II.

9. Xylitol (Silitol)

Silitol punya nilai kalori 2,4 kkal/gram yang tergolong rendah. Gula
alkohol ini punya derajat  kemanisan satu kali  gula pasir dan termasuk
GRAS (Generally Recognized As Safe). Karena tidak menyebabkan
karies gigi, kebanyakan silitol digunakan sebagai campuran permen.

10. Sorbitol

Sama seperti silitol, sorbitol seringkali dijadikan pemanis dalam produk


permen karena tak menimbulkan karies gigi. Sorbitol termasuk glukosa
dengan derajat kemanisan 0,5-0,7 kali gula pasir. Selain pemanis, zat
ini juga bisa menjadi humektan, pengental, dan mencegah terbentuknya
kristal pada sirup. Sedangkan, bagi penderita diabetes dan pelaku diet
rendah kalori, sorbitol aman dikonsumsi selama tak berlebihan.

11. Maltitol adalah gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,9 kali gula
pasir.  Umumnya dikenal aman karena termasuk GRAS.

Zat pemanis ini dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh
dari hidrolisis pati. Namun, kandungannya tak menyebabkan kerusakan
gigi atau peningkatan insulin pada penderita diabetes.

12. Manitol
Manitol termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) dan
merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,5-0,7 kali gula
pasir. Dapat digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes
dan aman untuk kamu yang lagi berdiet, karena kalorinya hanya 1,6
kkal/gram. Tapi perlu diperhatikan, konsumsi manitol lebih dari 20 gram
per hari akan berefek laksatif.

13. Laktitol

Manitol termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) dan


merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,5-0,7 kali gula
pasir. Dapat digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes
dan aman untuk kamu yang lagi berdiet, karena kalorinya hanya 1,6
kkal/gram. Tapi perlu diperhatikan, konsumsi manitol lebih dari 20 gram
per hari akan berefek laksatif.

KOLOSTRUM

Kolostrum adalah cairan berwarna kekuningan yang keluar pertama kali sebelum ASI.
Di minggu-minggu terakhir kehamilan hingga waktunya melahirkan, kolostrum sudah
diproduksi oleh tubuh ibu. WHO merekomendasikan pemberian kolostrum sebagai
makanan pertama bagi bayi yang baru lahir karena komposisinya yang
ideal. Kolostrum tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi yang baru lahir, tetapi juga
melindungi bayi karena bersifat mengaktivasi sistem imun.

Fungsi kolostrum bagi kesehatan bayi


 Membantu menguatkan sistem imun bayi yang baru lahir.
 Membentuk lapisan pada perut bayi yang dapat mencegah menempelnya
patogen penyebab penyakit seperti bakteri dan virus.
 Bersifat laksatif, membantu pencernaan bayi untuk mengeluarkan meconium
(feses pertama yang berwarna gelap)
 Membantu mencegah sakit kuning pada bayi dengan cara mengeluarkan zat-zat
sisa berbahaya dari tubuh bayi.
 Memberikan zat gizi yang cukup dan dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan
dan pertumbuhan otak, mata, dan jantung bayi.
 Memiliki kandungan protein yang tinggi dan berkualitas, rendah gula, kaya akan
lemak baik dan vitamin.
 Jumlah kandungan zat gizi nya pas dan sesuai untuk bayi sehingga mudah
dicerna oleh perut bayi yang baru lahir.
Apa saja kandungan yang terdapat dalam
kolostrum?
Kolostrum mengandung kadar protein yang tinggi, vitamin larut lemak, mineral,
antioksidan, dan immunoglobulin. Imunoglobulin adalah antibodi yang didapat bayi
dari ibu dan memberikan imunitas pasif pada bayi. Imunitas pasif ini dapat melindungi
bayi dari bahaya penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Kolostrum juga
secara natural bersifat laksatif sehingga membantu melancarkan pencernaan bayi.

Salah satu jenis immunoglobulin yang banyak terdapat dalam kolostrum adalah
immunoglobulin A. Jenis immunoglobulin A yang terdapat pada kolostrum disebut
sekretori IgA (S-IgA) karena memiliki protein yang bersifat melindungi senyawa
immunoglobulin tersebut dari enzim-enzim pencernaan. Immunoglobulin A berperan
untuk memberikan kekebalan atau imunitas pasif maupun aktif pada bayi yang baru
lahir.  Fungsi spesifik dari immunoglobulin A adalah melindungi permukaan mukosa
dan mencegah patogen-patogen dari luar (seperti bakteri dan virus) untuk menempel
pada permukaan mukosa tersebut.

Immunoglobulin A bekerja pada sistem pencernaan terutama untuk melindungi bayi


dari infeksi gastrointestinal. Itu mengapa molekul immunoglobulin A memiliki
pertahanan khusus terhadap enzim-enzim pencernaan, agar bisa bekerja dalam
mukosa saluran pencernaan. Selain itu sekretori IgA bersama dengan immunoglobulin
M dapat melindungi bayi dari GI autoantigen yang dapat menyebabkan penyakit
autoimun. Mereka yang mengalami defisiensi immunoglobulin A berisiko menderita
penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan autoimun seperti misalnya coeliac
disease serta infeksi dan inflamasi pada organ pencernaan.

Bagaimana jika bayi tidak bisa langsung


menerima kolostrum setelah lahir?
Meskipun idealnya bayi diberi kolostrum langsung atau beberapa jam segera setelah
lahir, tetapi ada beberapa keadaan yang mengharuskan ibu atau bayi menerima
perawatan setelah proses kelahiran sehingga menyebabkan bayi tidak dapat langsung
menerima kolostrum atau ASI. Atau ada juga kondisi medis tertentu yang menyebabkan
ibu tidak bisa segera langsung menyusui bayinya. Hal ini dapat disiasati dengan
pemerahan sebelum melahirkan.

Pemerahan kolostrum sebelum melahirkan dapat dilakukan kira-kira pada minggu-


minggu terakhir kehamilan atau di atas minggu ke-32.
Kondisi apa saja yang memerlukan pemerahan kolostrum sebelum melahirkan?

Beberapa keadaan di mana ibu mungkin perlu memerah kolostrum sebelum kelahiran
untuk menunjang kebutuhan asupan bayi yaitu:

 Jika ibu menderita diabetes selama proses kehamilan, karena bayi yang lahir dari
ibu dengan diabetes cenderung memiliki risiko menderita kadar gula darah rendah
(hipoglikemia) pada 24 jam setelah kelahiran. Bayi membutuhkan kolostrum dengan
segera untuk menjaga kadar gula darah.
 Jika ibu menderita hypoplasia payudara (suatu keadaan yang menyebabkan
pertumbuhan payudara menjadi terbatas) atau jika ibu sebelumnya pernah
menjalankan operasi di area payudara.
 Jika bayi menderita kelainan pada mulut dan sudah terdeteksi semenjak
kehamilan. Bayi mungkin akan sulit untuk langsung mengisap dari puting ibu sehingga
lebih mudah untuk memberikan kolostrum hasil perahan.
 Jika bayi mengalami kelainan kongenital seperti misalnya Down syndrome atau
komplikasi jantung.
 Jika bayi dilahirkan melalui operasi caesar atau lahir prematur. Meskipun dalam
proses kelahiran caesar pelaksanaan inisiasi menyusui dini masih mungkin dilakukan,
tetapi besar kemungkinannya ibu akan segera dipisahkan dari bayi. Untuk itu akan lebih
baik ibu memerah kolostrum terlebih dahulu agar bisa segera diberikan pada bayi.
 Jika bayi yang lahir kembar, tentu agak sulit untuk langsung menyusui lebih dari
satu bayi pada saat yang bersamaan.
 Jika ada keturunan alergi terhadap protein susu sapi atau diabetes tipe 1, maka
Anda mungkin ingin meminimalisir penggunaan susu formula. Sehingga, ada baiknya
ibu menyiapkan kolostrum terlebih dahulu sehingga setelah proses kelahiran, bayi bisa
segera menerima kolostrum.

Tentu akan lebih baik jika ibu bisa langsung menyusui bayi, tetapi jika keadaan tidak
memungkinkan maka pemerahan sebelum kelahiran dapat dilakukan. Konsultasikan
terlebih dahulu dengan bidan atau dokter terkait hal ini.

Perbedaan Insidensi dan Prevalensi


Tentu banyak dari kita yang masih bingung dengan perbedaan antara kedua permasalahan
epidemiologi tersebut. Insidensi dan prevalensi memiliki perbedaan dari sisi jenis kasusnya. Jenis
kasus yang dimaksud disini ialah apakah kasus tersebut telah lama dideteksi dan didiagnosis dan
masih terjadi hingga saat ini, ataukah itu merupakan kasus yang baru saja didiagnosis secara pasti
dimana sebelumnya pasien tersebut belum menderita suatu penyakit tersebut. Untuk memahami
secara lebih mendalam mengenai kedua istilah tersebut, mari kita simak sedikit penjelasan yang
mungkin dapat membantu membuka wawasan kita semua mengenai hal tersebut.

Insidensi mengacu pada frekuensi perkembangan penyakit yang baru dalam suatu populasi pada
periode waktu tertentu. Periode waktu yang biasanya digunakan adalah periode satu tahun. Ketika
kita mengatakan bahwa insidensi kanker pada saat ini telah meningkat jumlahnya dalam beberapa
tahun terakhir, hal tersebut memiliki makna bahwa lebih banyak orang yang terdiagnosis pada tahun
ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Misalkan, insidensi kanker tiroid telah meningkat, dengan
13.000 kasus baru yang didiagnosis tahun ini. Artinya, pada kondisi tersebut telah ada 13.000 pasien
yang baru saja terdiagnosis mengalami kanker, dan ini berarti jumlah pasien kanker pada tahun itu
lebih dari 13.000 bila ditambahkan dengan pasien-pasien kanker yang telah terdiagnosis sebelumnya.
Intinya, pada insidensi, angka yang dianggap masuk di dalamnya hanyalah kasus yang BARU
TERJADI atau BARU TERDIAGNOSIS di periode tersebut. Ingat, kata kuncinya pada insidensi
adalah KASUS BARU.

Sedangkan prevalensi mengacu pada saat ini jumlah orang yang menderita penyakit pada tahun
tertentu. Jumlah ini termasuk semua orang yang mungkin telah didiagnosis pada tahun sebelumnya,
serta pada tahun yang saat ini berjalan. Misalkan, di Amerika insiden kanker adalah 20.000 pada
tahun ini dengan prevalensi 80.000, itu berarti bahwa ada 20.000 kasus yang baru didiagnosis pada
tahun ini dan pada tahun tersebut terdapat 80.000 orang yang tinggal di negara Amerika dengan
penyakit ini, 60.000 di antaranya didiagnosis dalam beberapa dekade terakhir dan masih hidup
dengan penyakit tersebut. Jumlah orang yang telah sembuh dari penyakit ini tidak termasuk dalam
prevalensi. Jadi, pada intinya, prevalensi adalah jumlah orang yang sakit pada periode tertentu, tidak
peduli apakah pasien tersebut sudah sakit sebelumnya ataupun baru saja terdiagnosis, yang penting
saat ini dia mengalami sakit, itu masuk dalam prevalensi. Kesimpulannya, prevalensi adalah KASUS
LAMA yang masih mengalami penyakit tersebut ditambah dengan KASUS BARU.

Data Primer

Pengertian Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil
observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau
penelitian benda (metode observasi).

Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang
dilihat.dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang
fenomenal dapat dihindari. 

Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang
dikeluarkan relatif cukup besar. 

Data Sekunder

Pengertian Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara
atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip
atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.

Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian untuk
mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan
pengumpulan data primer. 
Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah
tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Penjelasan mengenai data - data yang terdapat dalam materi statistika adalah, harus
memahami tentang data - data sebagai berikut, sebagai acuhan untuk mengenal lebih dalam
tentang materi statistika dalam dunia pendidikan. :

1. Data diskrit adalah data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan
pecahan (angka utuh). Contoh data diskrit adalah data tentang jumlah penduduk,
kendaraan dan sebagainya,
2. Data kontinyu adalah data yang sifatnya sinambung atau kontinyu, nilainya bisa
berupa pecahan. Contoh data kontinyu adalah data tentang hasil panen padi, panjang
jalan, berat sapi dan sebagainya.
3. Data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan
apapun. Ciri-ciri data nominal adalah hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit.
Data nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan. Bila objek
dikelompokkan ke dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka, set-
set tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa. Misalnya tentang jenis olah raga
yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-masing anggota set di atas kita
berikan angka, misalnya tenis (1), basket (2) dan renang (3). Jelas kelihatan bahwa
angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga basket lebih tinggi
dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka tersebut tidak
memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi
sebagai label saja. Begitu juga tentang suku, yakni Dayak, Bugis dan Badui. Tentang
partai, misalnya Partai Bulan, Partai Bintang dan Partai Matahari. Masing-masing
kategori tidak dinyatakan lebih tinggi dari atribut (nama) yang lain. Seseorang yang
pergi ke Jakarta, tidak akan pernah mengatakan dua setengah kali, atau tiga
seperempat kali. Tetapi akan mengatakan dua kali, lima kali, atau tujuh kali. Begitu
juga tentang ukuran jumlah anak dalam suatu keluarga. Numerik yang dihasilkan akan
selalu berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya. Tidak akan pernah ada bilangan
pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal.
4. Data Ordinal bagian lain dari data kontinum adalah data ordinal. Data ini, selain
memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan
mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai
absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki
sebuah set objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan
seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan
lainnya tidak sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai
paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk. Misalnya dalam skala
Likert (Moh Nazir), mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju sampai
sangat tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat
untuk menghadiri rapat umum pemilihan kepala daerah, mulai dari tidak pernah absen
menghadiri, dengan kode 5, kadang-kadang saja menghadiri, dengan kode 4, kurang
menghadiri, dengan kode 3, tidak pernah menghadiri, dengan kode 2 sampai tidak
ingin menghadiri sama sekali, dengan kode 1. Dari hasil pengukuran dengan
menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data ordinal. Alat analisis (uji hipotesis
asosiatif) statistik nonparametrik yang lazim digunakan untuk data ordinal adalah
Spearman Rank Correlation dan Kendall Tau.  
5. Data interval Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat
ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran
dinamakan data interval. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat
objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari
objek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala
interval dinamakan data interval. Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa,
yakni A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan
ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara
mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah
6 – 3 = 3. Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali
prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari
prestasi mahasiswa B. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini
akan diperoleh data interval. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik
yang lazim digunakan untuk data interval ini adalah Pearson Korelasi Product
Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple
Regression.  
6. Data ratio Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat
yang lain, yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek
yang diukur dinamakan ukuran rasio (data rasio). Data rasio, yang diperoleh melalui
pengukuran dengan skala rasio memiliki titik nol. Karenanya, interval jarak tidak
dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol
di atas. Oleh karena ada titik nol, maka data rasio dapat dibuat perkalian ataupun
pembagian. Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek
yang diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan
masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila
dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan
pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B. Dengan kata lain,
rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D dan A adalah
5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah 4 : 3. Interval pendapatan
pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah 4 kali
pendapatan pengemudi A. Contoh data rasio lainnya adalah berat badan bayi yang
diukur dengan skala rasio. Bayi A memiliki berat 3 Kg. Bayi B memiliki berat 2 Kg
dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur dengan skala rasio, maka bayi A
memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi C. Bayi B memiliki rasio berat
badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki rasio berat badan
sepertiga kali berat badan bayi A, dst. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan
skala rasio ini akan diperoleh data rasio. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang
digunakan adalah statistik parametrik dan yang lazim digunakan untuk data rasio ini
adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation,
Partial Regression, dan Multiple Regression.Sesuai dengan ulasan jenis pengukuran
yang digunakan, maka variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis
variabel, yakni variabel (data) nominal, variabel (data) ordinal, variabel (data)
interval, dan variabel (data) rasio. Variabel nominal, yaitu variabel yang
dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu sama lain, misalnya status
perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya.
Variabel ordinal adalah variabel yang disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi
seseorang untuk bekerja, peringkat perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran
suatu pekerjaan dan lain-lain. Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan
ukuran interval seperti indek prestasi mahasiswa, skala termometer dan sebagainya,
sedangkan variabel rasio adalah variabel yang disusun dengan ukuran rasio seperti
tingkat penganggguran, penghasilan, berat badan, dan sebagainya.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi di Trimester 2


Karmenita RidwanSetiap trimester dalam kehamilan memang memiliki ciri khas
tersendiri. Jika di trimester pertama biasanya calon mama kerap merasa kurang enak
pada tubuhnya. Di trimester dua biasanya sudah merasa lebih enak dan lebih tenang
karena sudah memasuki fase yang lebih aman. Namun demikian, komplikasi tetap bisa
terjadi, sehingga ada baiknya Anda mengenali apa saja komplikasi yang mungkin timbul
di trimester ke dua ini.

1. Pendarahan. Meskipun di trimester dua kemungkinan keguguran relatif kecil,


namun hal tersebut bisa saja terjadi, dan tanda awalnya adalah pendarahan. Biasanya
hal ini disebabkan oleh kelainan kromosom, penyakit darah seperti lupus, atau
kandungan yang lemah Beberapa kasus disebabkan oleh masalah pada plasenta. Tetapi
Mams, jangan panik dulu jika mengalami pendarahan di trimester dua karena hal ini
tidak selalu pertanda bahaya, ada jenis-jenis pendarahan yang memang biasa terjadi saat
hamil.
2. Ketuban pecah. Hal ini lumrah terjadi menjelang proses persalinan. Namun jika
terjadi di trimester dua maka akan menjadi masalah. Dan penyebabnya seringkali tidak
jelas, namun dicurigai akibat adanya infeski di membran calon mama. Untuk mengatasi
hal ini biasanya calon mama akan dirawat di rumah sakit dan diberi perawatan guna
mencegah kelahiran prematur.
3. Cedera. Perut yang mulai membesar kerap membuat Anda kehilangan keseimbangan
yang seringkali berujung pada cedera baik ringan maupun cukup serius. Biasanya hal ini
disebabkan oleh sepatu yang licin atau jika harus turun naik tangga. Cegah hal ini
dengan menggunakan sepatu berlapis karet dan pastikan selalu berpegangan jika harus
naik atau turun tangga.
4. Preeklamsia. Meskipun banyak wanita mengalami hal ini di trimester tiga, namun
tidak menutup kemungkinan preeklamsia atau tekanan darah di atas normal terjadi di
trimester dua. Biasanya ditandai dengan sakit kepala, pandangan mengabur, serta nyeri
pada perut. Bila hal ini terjadi, calon mama akan mendapatkan treatment khusus 
Pencemaran Air oleh Limbah Cucian (Sabun dan Detergen)
Limbah detergen yang mencemari badan air atau sumur gali umumnya berasal
dari limbah rumah tangga dan berbagai kegiatan masyarakat yang menggunakan detergen
secara besar-besaran, sehingga pencemaran air bersih oleh zat ini semakin hari semakin
mengkawatirkan. Detergen atau surfaktan sintetis merupakan zat toksik, bersifat
karsinogenik dapat menimbulkan kanker jika terakumulasi dalam jangka waktu lama di dalam
tubuh.
PENCEMARAN DETERGEN

Detergen umumnya tersusun atas lima jenis bahan, antara lain surfaktan yang merupakan
senyawa Alkyl Bensen Sulfonat (ABS) yang berfungsi untuk mengangkat kotoran
pakaian. Alkyl Bensen Sulfonat bersifat nonbiodegradableatau sulit terurai di alam. Bahan
utama dari pembuatan deterjen adalah suatu senyawa surfaktan. Surfaktan atau surface active
agent atau wetting agentmerupakan bahan organik yang berperan sebagai bahan aktif pada
detergen, sabun, dan shampoo. Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga
memungkinkan partikel-partikel yang menempel pada bahan-bahan yang dicuci terlepas dan
mengapung atau terlarut dalam air (Effendi,H, 2003).
Deterjen juga mengandung bahan pengisi berupa senyawa fosfat, yang berfungsi
mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang sedang dicuci. Senyawa fosfat
digunakan hampir oleh segala merk detergen. Senyawa ini memberikan peran besar pada proses
terjadinya eutrofikasi sehingga menyebabkan Booming Alge (meledaknya populasi tanaman
air).
Selanjutnya pemutih dan pewangi sebagai bahan pembantu yang digunakan pada
detergen umumnya umumnya bersal dari natrium karbonat, menurut hasil beberapa
penelitin dapat menyebabkan kanker pada manusia. Sedangkan bahan pewangi dan bahan
penimbul busa pada dasarnya tidak diperlukan dalam proses pencucian, dan tidak berhubungan
antara daya bersih dengan keberadaan busa yang melimpah. Sedangkan Fluorescent, berguna untuk
membuat pakaian lebih cemerlang.
Menurut Dean dan Bradley (1984), surfaktan memiliki berbagai ragamstruktur kimia
yang berbeda, sehingga dikelompokan menjadi empat kelompokutama yaitu: surfaktan
anionik, surfaktan kationik, surfaktan nonionik dansurfaktan amphoteric  (zwitterionic).
Perbedaan ini didasarkan pada sifatpenggugusan polar yang memberikan sifat khas pada
surfaktan. Dari gugus – gugus ini, yang kationik memiliki kemampuan yang relatif terbatas.
Beberapajenis surfaktan ditunjukan dalam berikut :

Beberapa Jenis Surfaktan


N Surfaktan Surfaktan Surfaktan Surfaktan Amphoterik
o Anionik Kationik Nonionik
1. Natrium   linear Stearalkoniumchlori Dodecyldimethyl- Cocoamphocarboxyglycin
alkyl       benzen
e de amine ate
sulphonate
2. Linear       alkyl Benzalkoniumchlori Cocodiethanolami Cocamidopropylbetaine
benzenesulphonat de de
e
3. Petroleumsulphon Quatemaryammoniu Alcohol     ethoxy Betaines
ate m compounds lates
4. Natrium Amine compound Linier  primary Imidazolines
lautrylether alcohol
sulphate
5. Alkyl  sulphate Alcoholpolythoxyl
ate
6. Alcohol sulphate Polymers

Selain digunakan sebagai sabun, surfaktan juga digunakan dalam industri tekstil dan
pertambangan, baik sebagai lubrikan, emulsi, maupun flokulan. Komposisisurfaktan dalam
detergen berkisar antara 10%-30%, disamping polifosfat danpemutih. Kadar surfaktan 1
mg/liter dapat mengakibatkan terbentuknya busaperairan (Effendi, 2003).

Definisi
Apa itu infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)?
Infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA adalah infeksi akut yang menyerang satu
komponen saluran pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan atas yang terkena bisa
meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Bagian sistem pernapasan tersebut akan
mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru di mana
respirasi berlangsung.

Seberapa umumkah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)?


Penyakit ISPA adalah salah satu penyebab paling umum saat kunjungan ke dokter. Secara
khusus, jenis infeksi ini adalah penyakit yang paling umum yang menyebabkan banyak
penderitanya tidak dapat ke sekolah atau bekerja.

Meskipun infeksi saluran pernapasan atas dapat terjadi kapan saja, tapi penyakit paling sering
terjadi pada musim hujan, dari bulan September sampai Maret. Anda dapat mencegah
penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko yang ada. Silakan diskusikan dengan dokter
Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)?
Ada beberapa gejala yang kebanyakan tidak Anda sadari bahwa Anda telah terjangkit infeksi
saluran pernapasan. Gejala umum dari penyakit ISPA adalah:

 Hidung tersumbat dan pilek. Bila Anda mulai merasakan gejala tersebut, segera minum obat
dan istirahat di rumah. Bila semakin para, silakan cek dan periksa ke dokter.
 Batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan dari paru-paru
 Demam ringan merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang melawan virus dan bakteri
yang masuk ke dalam tubuh.
 Sakit tenggorokan
 Sakit kepala ringan
 Bernapas cepat atau kesulitan bernapas
 Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen
 Gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan kadang-kadang rasa sakit
dan demam

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Anda harus menghubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari hal berikut:

 Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa, bisa menjadi tanda bahwa ada
masalah pada infeksi saluran pernapasan atas. Pasalnya,  mungkin terdapat adanya infeksi yang
berpotensi lebih serius seperti influenza, pneumonia, atau bronkitis akut.
 Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, hamil, atau penderita asma harus berkonsultasi
dengan dokter jika mengalami sesak napas.
 Mual, muntah, dan diare terjadi pada waktu yang bersamaan dengan infeksi saluran
pernapasan atas yang tidak kunjung sembuh.
 Bayi berusia kurang dari tiga bulan yang mengalami demam harus diperiksa langsung oleh
dokter karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan bisa terjadi
infeksi lainnya.
 Pasien yang kekebalan tubuhnya berkurang karena obat atau penyakit harus menghubungi
dokter jika mereka mengalami demam, meskipun hal itu nampaknya disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan atas.
 Karena pilek umumnya sembuh dalam waktu seminggu, jika tidak sembuh dalam jangka
waktu tersebut, mungkin menjadi indikasi agar Anda berkonsultasi dengan dokter.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyakit ISPA pada anak
Penyakit ISPA pada anak terbilang cukup sering ditemukan. Pasalnya, penyebab ISPA pada
anak ini sering menyerang pada sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah. Hasilnya, anak
jadi lebih mudah tertular berbagai macam penyakit, salah satunya, ya, infeksi saluran
pernapasan atas. ISPA adalah kondisi yang tidak begitu berbahaya, namun jika tidak diobati
dapat menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, ISPA pada anak harus dicegah dan diobati.

Penyebab ISPA pada anak ini dapat menginfeksi dengan cara:

 ISPA pada anak biasanya sering ditularkan pada orang terdekatnya yang memang sudah
terlebih dahulu terinfeksi ISPA. Biasanya penyebaran ISPA pada anak terjadi ketika orang tersebut
bersin atau batuk tanpa menutup mulut dan hidungnya.
 Anak bisa terkena, ketika ia berada di ruangan yang penuh sesak. Lalu di dalam ruangan
terdapat orang yang memiliki infeksi pernapasan saluran atas,
 Saat orang yang terinfeksi virus menyentuh hidung dan mata anak, virus pun dapat menular
ke anak.
 Udara di sekitar anak sangat lembab, sehingga virus yang menyebabkan ISPA pada anak akan
mudah berkembang biak di lingkungan lembab.
 Saat kekebalan tubuh anak sedang lemah, anak lebih mudah tertular penyakit ini

Lakukan ini saat anak terserang penyakit pernapasan


ISPA pada anak akan membuat kondisinya lemah dan tidak nyaman. Sebagai orangtua, Anda
bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk meringankan kondisi anak:

1. Biarkan anak beristirahat mendapatkan tidur yang cukup


2. Anjurkan anak untuk banyak minum cairan, terutama air mineral
3. Bantu anak untuk membuang ingus dan dahaknya
4. Untuk sakit tenggorokan, anjurkan anak untuk berkumur air garam hangat
5. Jaga kelembaban ruangan dalam rumah agar anak bernapas lebih mudah
6. Jauhi anak dari asap rokok dan asap lainnya

Penyebab
Apa yang menjadi penyebab ISPA?
Penyakit ISPA adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh serangan langsung ke saluran
pernapasan bagian atas melalui mata, mulut dan hidung. Penyebab ISPA adalah virus atau
bakteri.

Virus utama penyebab ISPA adalah rhinovirus dan coronavirus. Virus lain yang juga menjadi
penyebab ISPA adalah virus parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus. Jika
Anda terkena infeksi virus tersebut, Anda berisiko mengalami pilek serta pneumonia. Risiko
pneumonia lebih tinggi terjadi pada bayi dan anak-anak. Virus penyebab ISPA dapat hidup
selama berjam-jam pada objek seperti mainan atau tas tangan.
Penularan virus penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi
atau melalui barang-barang kepunyaan mereka dapat menjadi penyebab utama penyebaran
virus.

Jika Anda menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh benda yang
terkontaminasi, Anda cenderung akan terkena virus penyebab ISPA . Selain itu, virus
penyebab ISPA sering menyebar dari orang ke orang melalui bersin atau batuk.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena penyakit ISPA  (infeksi
saluran pernapasan atas)?
ISPA adalah kondisi yang banyak memiliki faktor risiko. Beberapa hal yang bisa
meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas adalah:

 Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun


 Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat, seperti jantung bawaan atau
penyakit paru-paru
 Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
 Bayi yang berada dalam tempat ramai
 Orang-orang di usia pertengahan
 Orang dewasa dengan asma, gagal jantung kongestif, atau penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK).
 Orang dengan sistem imun yang lemah, termasuk orang-orang dengan transplantasi organ
tertentu, leukemia, atau HIV/AIDS.
 Anda dikelilingi dengan orang-orang sakit yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan
mulutnya.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter Anda.

Bagaimana penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas)


didiagnosis?
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan lamanya infeksi, dokter mungkin mendiagnosis
infeksi saluran pernapasan atas. Selama pemeriksaan, dokter dapat memeriksa untuk mengi
atau suara abnormal lain oleh stetoskop. Selain itu, dokter dapat melakukan:

 Monitoring kulit tanpa rasa sakit (pulse oximetry) untuk memeriksa apakah tingkat oksigen
yang tersedia dalam aliran darah lebih rendah dari biasanya
 Tes darah untuk memeriksa jumlah sel putih atau untuk mencari keberadaan virus, bakteri
atau organisme lain
 Sinar-X dada untuk memeriksa pneumonia
 Tes laboratorium sekresi pernapasan dari hidung Anda untuk memeriksa virus
Bagaimana penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) diobati?
Penyakit ISPA adalah kondisi yang pengobatannya melibatkan langkah-langkah perawatan di
rumah untuk kasus-kasus ringan, yang salah satu tujuan utamanya untuk mengurangi
ketidaknyamanan. Pada kasus yang parah, perawatan rumah sakit dapat menjadi pilihan
utama.

Pada kasus ringan, obat ISPA dapat dijual bebas untuk meringankan gejala. Contohnya, obat
acetaminophen efektif dalam mengurangi demam. Dokter Anda mungkin juga meresepkan
obat ISPA antibiotik jika ada komplikasi bakteri, seperti pneumonia bakteri.

Vitamin C juga bisa menjadi obat ISPA, karena membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh Anda. Selain itu, membuat diri Anda merasa nyaman, banyak istirahat, minum banyak
cairan dan perhatikan untuk tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, jarang atau tidak
buang air kecil, mata cekung, dan ketidaknyamanan ekstrem atau kantuk.

Di sisi lain, Anda dapat diberikan cairan intravena dan oksigen pada kasus berat. Bayi dan
anak-anak yang dirawat di rumah sakit juga dapat dihubungkan ke mesin pernapasan untuk
meringankan pernapasan.

Dokter mungkin memberikan inhalasi uap dan berkumur dengan air garam untuk membantu
meringankan gejala infeksi saluran pernapasan atas. Obat ISPA analgesik seperti
acetaminophen dan NSAID juga dapat membantu mengurangi demam, sakit dan nyeri.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan atas?

Beberapa perubahan gaya hidup dan obat ISPA di rumah yang membantu Anda mengatasi
infeksi saluran pernapasan atas adalah:

 Buat udara di sekitar lembap. Pelembap udara untuk menjaga kelembapan udara akan
membantu dalam menjaga hidung dan membran sinus tetap lembap. Namun, gunakan dengan hati-
hati untuk menghindari luka bakar karena air panas ketika melembapkan udara. Pelembap kabut
dingin mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
 Banyak istirahat. Hindari melakukan aktivitas berat untuk sementara waktu. Perbanyaklah
istirahat dan cukupi waktu tidur Anda agar dapat pulih dengan cepat.
 Posisi tegak. Duduk tegak membuat bernapas lebih mudah.
 Minum banyak cairan. Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, dan juga untuk
melembabkan hidung dan membrane sinus.
 Coba tetes hidung saline. Obat tetes yang dijual bebas adalah cara yang aman dan efektif
untuk mengurangi mampat, bahkan untuk anak-anak.
 Gunakan penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat ISPA, seperti obat penghilang rasa
sakit yang djiual bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan
demam ringan atau nyeri wajah. Tanyakan kepada dokter Anda sebelum menggunakan obat ini jika
Anda menggunakan obat lain atau menderita penyakit lainnya.
 Hindari paparan asap rokok, karena bisa memperburuk gejala.
 

Pencegahan
Bagaimana cara mencegah agar tidak tertular infeksi saluran pernapasan
atas?
Ada beberapa hal yang sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menghindari penularan
infeksi saluran pernafasan atau menyebarkan infeksi kepada orang lain jika Anda
memilikinya.

Hal-hal ini mungkin terdengar sederhana, tetapi penelitian menunjukkan mereka sangat
efektif untuk mengurangi penyebaran infeksi, bahkan infeksi yang serius

1. Tetap di rumah jika Anda tidak sehat

Di musim hujan, jika Anda terkena pilek atau flu (influenza) atau infeksi saluran pernapasan
lainnya, segera  temui dokter. Jika perlu, tetap di rumah sampai Anda sembuh dan merasa
lebih baik.

Istirahat di rumah dapat membantu Anda mengatasi infeksi  saluran pernapasan lebih lebih
cepat, Ini juga sebagai cara untuk tidak menularkan dan menyebarkan infeksi virus ke orang
lain.

2. Vaksin flu

Melakukan vaksin flu terbilang penting bagi Anda yang rentan terkena flu atau memiliki
sistem kekebalan tubuh yang lemah.  Pasalnya, dengan rutin melakukan vaksin flu tiap
beberapa tahun sekali dapat mencegah Anda dari serangan flu. Setiap tahun vaksin flu akan
berbeda, dan akan mengandung strain virus flu paling umum yang menyebabkan infeksi.

Divaksinasi tidak hanya melindungi Anda dari infeksi (yaitu membuat Anda kebal terhadap
penyakit), tetapi juga melindungi semua orang secara keseluruhan, dengan mengurangi
jumlah orang yang dapat menangkap infeksi dan menularkannya kepada orang lain.

Hal tersebut disebut sebagai ‘imunitas kelompok’. Ini sangat penting bagi siapa saja yang
berisiko mengalami komplikasi infeksi flu, infeksi saluran pernapasan lain jika Anda
berhubungan dengan orang yang mungkin menjadi sakit parah jika mereka terkena flu
(misalnya anak-anak yang sangat muda atau orang yang lebih tua).

3. Jaga kebersihan

Obat ISPA atau pencegahan utama penyebab ISPA adalah menjaga kebersihan diri sendir.
Ikuti beberapa langkah di bawah ini untuk mencegah Anda terkena atau tertular virus yang
dapat menganggu sistem pernapasan Anda:

 Seringlah mencuci tangan, terutama setelah Anda berada di tempat umum.


 Bila hendak bersin atau batuk, jangan gunakan kedua telapak tangan. Ada baiknya gunakan
engan pakaian Anda atau ke tisu. Meskipun ini tidak akan meringankan gejala Anda sendiri, ini akan
mencegah Anda menularkan penyakit infeksi.
 Hindari menyentuh wajah, terutama mata dan mulut Anda, untuk mencegah masuknya
kuman ke dalam sistem Anda.

Anda mungkin juga menyukai