Anda di halaman 1dari 2

Dua Oknum Pejabat PLN di Sumbawa Dipolisikan

Oleh Garuda News On 9 Jan 2019

SUMBAWA (Garudanews.id) – Sudirman Sofyan, seorang pegawai negeri sipil di Kantor


Camat Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa, NTB, melaporkan dua orang oknum pejabat PLN
Cabang Sumbawa, pada 19 Nopember 2018 lalu. Dua orang oknum pejabat PLN yang dia
polisikan masing-masing Hamzah–Direktur PLN Area Sumbawa dan Mudiat yang pernah
menjabat selaku Manager PLN Area Sumbawa.

Sudirman mengaku telah geram terhadap pelakuan manajemen PLN Sumbawa yang
menjanjikan dan mengingkari janji kepada Sudirman terhadap persoalan atau konflik
antara Sudirman dengan PLN Sumbawa.

Konflik tersebut berawal dari adanya tuntutan ganti rugi dari PLN Sumbawa kepada
Sudirman karena adanya kayu tumbang di kebun miliknya yang berlokasi di Desa
Semamung, Moyo Hulu. Pohon tersebut menimpa jaringan listrik milik PLN dan menganggu
beberapa jaringan atau aset PLN. Terhadap hal itulah pihak PLN menuntut dan mengganti
rugi Sudirman senilai Rp 13.200.000 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah). Namun
Sudirman merasa tidak bersalah dan melawan balik. Dia pun menuntut balik PLN.

“Saya meminta asetnya diangkat/dipindahkan dari atas tanah saya. Melihat keseriusan
yang kami lakukan PT PLN Persero Cabang Sumbawa mendatangi kami dan minta tuntutan
kami agar dicabut. Berkali-kali utusan dari PLN mendatangi ke rumah maupun ke kantor
dan via telpon meminta agar saya mencabut tuntutan,” ungkap Sudirman kepada awak
media, Selasa (8/1).

Akhirnya, tambah Sudirman, terjadilah kesepakatan yang dituangkan dalam surat


kesepakatan pertama pada 9 Januari 2013, ditandatangi oleh Sudirman dan Pedi Sumanto
selaku manajer PT PLN Area Sumbawa. Sudirman memaparkan bahwa setelah beberapa
bulan, dia berkoordinasi ke PT PLN atas apa yang menjadi kesepakatan bersama, namun
pejabat PT PLN tidak menepati janji. Keesokan harinya dia pun menyurati dan menggugat
perjanjian secara tertulis.

Mendengar masalah ini pihak PLN melaporkan ke Bupati Sumbawa sehingga diadakanlah
mediasi di ruang kerja Sekda Sumbawa. Mediasi tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat di
Bagian dan Dinas terkait Pemda Sumbawa.
“Dari Mediasi tersebut terjadilah kesepakatan lisan dengan beberapa persyaratan yang
diselesaikan oleh para peserta rapat. Bahkan PLN menyampaikan permohonan maaf,”
sebutnya.

Surat permohonan maaf tersebut disampaikan pada 2 Juni 2017 oleh Manajer PLN Area
Sumbawa–Ahmad Syauki. Dia pun berkoordinasi dengan pihak PLN namun kembali
dipimpong ke sana ke mari tanpa ada kejelasan. Bahkan sampai terjadi perjanjian ketiga
kalinya di hadapan penyidik Sat Reskrim Polres Sumbawa yang sudah ditinggalkan di
Penyidik sebagai bukti jika pada suatu saat ada pihak yang ingkar. “Perjanjian tersebut
terjadi antara bulan April atau Mei 2018,” imbunya.

Setelah beberapa hari setelah perjanjian terakhir itu, Sudirman pun berkomunikasi dengan
manajemen PLN dan bertemu dengan Direktur PLN Sumbawa–Hamzah.
Sudirman pun diarahkan agar berkoordinasi dengan Mudiat selaku Manager Area PLN
Cabang Sumbawa.

Koordinasi antara keduanya awalnya berjalan bagus namun lambat laun Sudirman mulai
tidak nyaman lantaran kesepakatan yang dibangun bahwa PLN bersedia memasang trafo di
tanahnya, PLN bersedia untuk melalukan pengamanan jaringan jika Sudirman beraktifitas
di lahannya, PLN harus selalu menjaga hubungan baik dengan Sudirman, apabila terjadi
mutasi pimpinan maka pejabat lama berkewajiban memperkenalkan dirinya kepada
pimpinan baru sepanjang asset PLN berada di lokasinya.

Namun perjanjian tersebut ternyata diingkari oleh pihak PLN sehingga Sudirman
melaporkan ke pihak Kepolisian Resort Sumbawa. (Her)

Anda mungkin juga menyukai