Oleh :
6H
Dalam proses pembelajaran guru sering menghadapi beberapa siswa yang mengalami
rasa bosan, kurang bersemangat sehingga kurang siap dalam mengikuti pelajaran. Salah satu
penyebab dari beberapa hal tersebut adalah kelalaian guru dalam membuka pembelajaran dan
menutup proses pembelajaran.
Pada setiap awal pelajaran guru dituntut untuk selalu melakukan tahapan membuka
pelajaran. Berikut adalah beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
membuka pelajaran :
Tujuan dalam membuka pelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan melakukan kegiatan yang akan dikerjakan. Untuk
membangkitkan motivasi siswa dapat dilakukan dengan :
1. Menimbulkan rasa ingin tahu siswa pada setiap awal pelajaran/awal penggalan
materi pelajaran.
2. Menunjukan kehangatan dan rasa sabar guru dalam memulai pelajaran.
3. Mengemukankan ide/pertanyaan yang bertentangan.
4. Memberikan acuan.
5. Memperhatikan minat siswa.
Berikut beberapa keterampilan yang harus dikuasai guru dalam menutup pelajaran:
Dalam membuka dan menutup pelajaran guru harus selalu mengingat beberapa prinsip,
diantaranya:
1. Kegiatan membuka dan menutup pelajaran harus bermakna, artinya kegiatan guru
harus relevan dengan materi yang dibahas.
2. Prinsip berurutan dan berkesinambungan.
“Keterampilan Mengelola Kelas”
Dalam proses pembelajaran mengajar Pengelolaan kelas yang baik dapat mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab, mengerti akan tingkah laku yang sesuai, dan
menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas. Bagi guru keterampilan ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyajikan pelajaran, memberi pengarahan yang
jelas dan memberi respon efektif terhadap tingakh laku siswa yang mengganggu.
Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang guru, karena ini sangat penting dalam proses belajar mengajar. Terdapat 5 manfaat
jika seorang pengajar menguasi keterampilan menjelaskan:
Memberi penguatan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
guru karena hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan pemberian
penguatan yaitu:
1. Bentuk Verbal
Bentuk penguatan verbal dapat berupa :
a. Pujian,
ini akan membuat siswa menjadi semangat untuk menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan
b. Ucapan terimakasih
Dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa akan membuat siswa tersebut
merasa senang karena usahanya dihargai
c. Pemberian motivasi atau dukungan
Ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan
2. Bentuk Non Verbal
Bentuk penguatan non verbal yaitu:
a. Mimik dan gerakan badan
b. Gerak mendekati
Gerakan mendekati ini akan menambah fokus siswa kepada guru
c. Sentuhan
d. Kegiatan yang menyenangkan
Ini akan membuat siswa tidak merasa bosan mengikuti pelajaran misalkan dengan
membuat kelompok
e. Simbol atau benda
Permberian simbol atau benda akan memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran dan bisa membuat siswa menjadi semakin semangat untuk belajar
Agar penguatan menjadi efektif maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
Keterampilan bertanya merupakan hal yang harus dikuasi oleh seorang guru, karena cara
bertanya yang diajukan guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasi belajar dan pada
pengembangan kemampuan berpikir siswa. Keterampilan bertanya dibagi menjadi 2 yaitu
Dalam proses pembelajaran mengajar kelompok kecil bertujuan agar keterlibatan dan
prakarsa siswa dalam proses belajar mengajar lebih meningkat. Pengajaran kelompok kecil
dilakukan sebagai pelengkap pengajaran secara klasikal sesuai dengan situasi dan tujuan
pelajaran yang menghendaki dilaksanakan pengajaran kelompok kecil ini.
1. Hubungan antar pribadi yang baik, yang akrab antara guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa.
2. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan dan minatnya sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa terlibat dalam penentuan cara belajar
Peran guru dalam mengajar kelompok kecil adalah sebagai organisator proses belajar
mengajar, penyedia bahan pelajaran, sumber informasi, pendorong siswa untuk belajar,
memahami kesulitan belajar siswa, dan memberi bantuan sesuai kebutuhan siswa, maka
sebelum pelaksanaan pengajaran didalam kelas, guru harus terlebih dahulu menggadakan
persiapan yang sebaik-baiknya.
Pengajaran individual atau perorangan ada kalanya diberikan kepada anak-anak yang
sangat terbelakang dan anak-anak yang sangat pandai pada mata pelajaran tertentu agar tidak
terhambat dalam kemajuan pembelajarannya. Kepada anak-anak yang pandai diberi tugas
pengayaan, sedangkan anak yang terbelakang diberi tugas-tugas ulangan untuk remidial.
Remidial atau pengayaan ini bisa diberikan diluar jam pelajaran dan juga bisa diberikan pada
saat jam pelajaran.
Berikut adalah tahapan dalam penerapan pengajaran perorangan didalam kelas, yaitu :
A. Kelebihan :
1. Kelompok mempunyai sumber informasi lebih banyak dibandingkan individu.
2. Anggota kelompok akan sering termotivasi dengan kehadiran anggota
kelompok yang lainnya.
3. Anggota yang pemalu akan lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya
dalam kelompok kecil daripada kelompok besar.
4. Anggota kelompok lebih merasa terikat dalam melaksanakan keputusan
kelompok, karena mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Diskusi kelompok dapat meningkatkan kemampuan individu untuk
berintraksi.
B. Kelemahan :
1. Diskusi memerlukan waktu yang lebih lama.
2. Anggota yang kurang agresif dapat furstasi bila tidak dapat kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya.
3. Diskusi dapat didominasi oleh orang-orang tertentu.
Dari beberapa kelebihan dan Kelemahan dari penggunaan metode diskusi, guru
diharapkan memiliki keterampilan dalam memimpin metode diskusi ini, yaitu:
1. Memusatkan perhatian siswa. Adapun cara dalam memusatkan perhatian siswa, antara
lain:
a) Merumuskan tujuan.
b) Mencermati penyimpangan dari tujuan.
c) Merangkum hasil pembicaraan dalam tahap tertentu sebelum melanjutkan diskusi.
2. Memperjelas masalah. Cara memperjelas masalah bisa dilakukan dengan:
a) Meminta komentar dari siswa
b) Memberi informasi tambahan atau contoh
3. Menganalisis pandangan siswa. Berikut carai menganalisis pandangan siswa:
a) Memperjelas hal-hal yang belum dan sudah disepakati.
b) Meneliti pandangan siswa
4. Meningkatkan kontribusi siswa. Cara meningkatkan kontribusi siswa bisa dilakukan
dengan:
a) Memancing pendapat siswa dengan menggunakan pertanyaan kontroversial.
b) Memberi contoh verbal maupun non verbal.
c) Mendukung gagasan dari siswa.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Berikut cara menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, antara lain:
a) Mencegah terjadinya monopoli pembicaraan.
b) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak.
c) Mendorong interaksi antar siswa dengan meminta siswa mengomentari pendapat
temannya.
6. Menutup diskusi. Cara menutup diskusi bisa dilakukan dengan cara
a) Memberitahukan topik berikutnya.
b) Merangkum hasil diskusi
c) Mengevaluasi proses dan hasil diskusi.
“Variasi Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar”
Jika dalam proses belajar mengajar menggunakan media maka perlu memperhatikan 2 hal
yaitu:
Bila media yang digunakan sudah tersedia dan karakteristik media sesuai dengan materi
pembelajaran maka tinggal mencari cara bagaimana mengimplementasikannya dalam proses
belajar mengajar. Tetapi bila medianya belum tersedia, maka perlu membuat dan
mempersiapkannya. Dalam menentukan media pembelajaran harus memperhatikan keadaan
siswa sehubungan dengan kemampuan tingkat kesulitan materi yang akan disampaikan.
Setiap siswa memiliki kecepatannya masing-masing dalam menangkap materi, oleh karena
itu menggunakan media pembelajaran yang tepat akan membuat proses belajar mengajar
menjadi efektif, artinya siswa akan mendapatkan informasi yang sama dalam waktu yang
sama.
Dalam menentukan metode pembelajaran dan media yang akan digunakan harus
melakukan analisis, yaitu:
Jika media pembelajaran sudah tersedia maka ada kegiatan prasyarat yang harus
dilakukan oleh guru, yaitu: lebih dahulu mempelajarinya dengan baik kemudian
mengintegrasikannya dalam rencana proses belajar mengajar.
Tindak lanjut perlu yang dilakukan setelah program/media disajikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, misalnya melakukan tanya jawab seputar isi
program/media.