Anda di halaman 1dari 16

MICROTEACHING

“Resume Video Keterampian Mangajar”

Oleh :

Gusti Ayu Permata Sari (1715051045)

6H

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020
“Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran”

Dalam proses pembelajaran guru sering menghadapi beberapa siswa yang mengalami
rasa bosan, kurang bersemangat sehingga kurang siap dalam mengikuti pelajaran. Salah satu
penyebab dari beberapa hal tersebut adalah kelalaian guru dalam membuka pembelajaran dan
menutup proses pembelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam menyiapkan siswa


sebelum memasuki kegiatan inti/penyampaian materi, kegiatan ini sangat perlu dilakukan
oleh guru untuk menyiapkan mental siswa, membangkitkan motivasi, memberikan gambaran
terhadap tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa serta menghubungkan pegalaman yang
dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan menutup pelajaran
merupakan kegiatan untuk memantapkan materi yang telah dibahas. Tahapan ini bertujuan
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa serta
dapat mengetahui tingkat kecakapan atau tingkat penguasaan materi serta tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.

Pada setiap awal pelajaran guru dituntut untuk selalu melakukan tahapan membuka
pelajaran. Berikut adalah beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
membuka pelajaran :

1. Guru harus menarik perhatian siswa.


2. Mengembangkan alat peraga yang akan digunakan.
3. Menggunakan pola interaksi yang bervariasi.

Tujuan dalam membuka pelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan melakukan kegiatan yang akan dikerjakan. Untuk
membangkitkan motivasi siswa dapat dilakukan dengan :

1. Menimbulkan rasa ingin tahu siswa pada setiap awal pelajaran/awal penggalan
materi pelajaran.
2. Menunjukan kehangatan dan rasa sabar guru dalam memulai pelajaran.
3. Mengemukankan ide/pertanyaan yang bertentangan.
4. Memberikan acuan.
5. Memperhatikan minat siswa.
Berikut beberapa keterampilan yang harus dikuasai guru dalam menutup pelajaran:

1. Meninjau kembali materi yang telah disampaikan. Contohnya yaitu dengan


merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Ini bertujuan untuk memantapkan
materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
2. Mengevaluasi penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Penilaian
terhadap penguasaan materi siswa bisa dilakukan dengan melaksanakan tanya jawab,
mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan konsep/ide baru, menyatakan
pendapat atau memberikan soal-soal tertulis.

Dalam membuka dan menutup pelajaran guru harus selalu mengingat beberapa prinsip,
diantaranya:

1. Kegiatan membuka dan menutup pelajaran harus bermakna, artinya kegiatan guru
harus relevan dengan materi yang dibahas.
2. Prinsip berurutan dan berkesinambungan.
“Keterampilan Mengelola Kelas”

Dalam proses pembelajaran mengajar Pengelolaan kelas yang baik dapat mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab, mengerti akan tingkah laku yang sesuai, dan
menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas. Bagi guru keterampilan ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyajikan pelajaran, memberi pengarahan yang
jelas dan memberi respon efektif terhadap tingakh laku siswa yang mengganggu.

Keterampilan mengelola kelas dapat dibagi dalam dua bagian besar:

1. Keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal.


2. Keterampilan mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
a. Dalam keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal, haruslah menguasai beberapa keterampilan, diantaranya :
 Menunjukan sikap tanggap yang dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Contohnya memandang siswa secara seksama, gerakan
mendekati siswa, memberi pertanyaan, memberikan reaksi berupa
teguran yang sopan terhadap siswa yang mengganggu atau
terhadap ketidak acuhan siswa.
 Membagi perhatian, ini berguna untuk melakukan koreksi terhadap
kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi, serta
menegur siswa yang mengganggu.
 Memusatkan perhatian, contohnya bisa dengan cara menyiagkan
siswa, melibatkan siswa dalam tugas, serta menghindari
penyimpangan perhatian siswa, dan bisa juga dengan menuntut
tanggung jawab siswa.
 Memberi petunjuik, petunjuk yang diberikan hendaknya singkat
dan jelas dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti,
tidak membingungkan, serta ada dalam batas-batas kemampuan
siswa untuk mengerjakannya.
 Pengaturan waktu dan strategi, bertujuan untuk memperlancar
kegiatan.
 Melakukan supervisi kelas, bertujuan untuk memonitor kelancara
proses belajar mengajar, tingkat kemampuan siswa, dan untuk
memantau apakah ada gangguan belajar yang timbul sehingga
menghambat jalannya proses belajar mengajar dikelas.
b. Mengembalikan kondisi belajar secara optimal.
 Menyiasati tingkah laku siswa, misalnya dengan memberi pujian
maupun reward kepada siswa yang mau terlibat dalam proses
pembelajaran.
“Keterampilan Menjelaskan”

Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang guru, karena ini sangat penting dalam proses belajar mengajar. Terdapat 5 manfaat
jika seorang pengajar menguasi keterampilan menjelaskan:

1. Meningkatkan efektivitas pembicaraan.


2. Dapat memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan
kepada siswa
3. Membantu siswa menggali pengalaman dari berbagai sumber.
4. Dapat mengatasi kekurangan sumber belajar
5. Mengefektifkan penggunaan waktu.

Selain itu terdapat juga 5 tujuan kegiatan menjelaskan, yaitu:

1. Membantu siswa memahami konsep/hukuman/dalil dan sebagainya secara objektif


dan nalar
2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan “Mengapa?”, yang muncul saat
proses belajar mengajar ataupun diluar itu
3. Membantu siswa dalam memecahkan masalah dengan sistematis
4. Memperoleh timbal balik dari siswa tentang pemahamannya tentang materi yang
dijelaskan
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menghayati proses penalaran dalam
penyelesaian ketidakpastian.

Dalam kegiatan menjelaskan terdapat beberapa komponen yang dikelompokkan menjadi


dua bagian, yaitu:

a. Perencanaan, mencangkup penyiapan materi yang sesuai dengan kemampuan murid.


b. Penyajian, cara guru menjelaskan materi tersebut didalam kelas.
Ada empat komponen dalam penyajian penjelasan, yaitu:
1. Kejelasan, menggunakan bahasa yang baik dan benar
2. Contoh/Ilustrasi yang nyata
3. Penekanan/memberikankan pusat perhatian
4. Balikan dari siswa

Penyajian yang terstruktur dapat dilakukan dengan memberikan ikhtisar,


memparafasekan jawaban siswa untuk penguatan, memberikan isyarat lisan seperti:
“kita mulai dengan”, “perhatikan baik-baik”, kata-kata tersebut akan memfokuskan
siswa dalam menyimak hal yang ingin kita jelaskan.
“Keterampilan Memberi Penguatan”

Memberi penguatan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
guru karena hal ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan pemberian
penguatan yaitu:

1. Meningkatkan perhatian siswa


2. Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
3. Memudahkan siswa belajar
4. Mengontrol dan memodifikasi, tingkah laku siswa yang kurang positif dan juga
mendorong tingkah laku yang produktif

Pemberian penguatan dibagi menjadi 2 bentuk yakni:

1. Bentuk Verbal
Bentuk penguatan verbal dapat berupa :
a. Pujian,
ini akan membuat siswa menjadi semangat untuk menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan
b. Ucapan terimakasih
Dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa akan membuat siswa tersebut
merasa senang karena usahanya dihargai
c. Pemberian motivasi atau dukungan
Ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan
2. Bentuk Non Verbal
Bentuk penguatan non verbal yaitu:
a. Mimik dan gerakan badan
b. Gerak mendekati
Gerakan mendekati ini akan menambah fokus siswa kepada guru
c. Sentuhan
d. Kegiatan yang menyenangkan
Ini akan membuat siswa tidak merasa bosan mengikuti pelajaran misalkan dengan
membuat kelompok
e. Simbol atau benda
Permberian simbol atau benda akan memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran dan bisa membuat siswa menjadi semakin semangat untuk belajar

Agar penguatan menjadi efektif maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Penguatan diberikan secara hangat dan antusias


2. Penguatan diberikan kepada sasaran yang jelas baik individu ataupun kelompok
3. Diberikan sesegera mungkin setelah siswa memberikan respon positif
4. Penguatan dapat diberikan secara tak penuh jika respon siswa belum sempurna
5. Penguatan diberikan secara bervarasi sehingga bermakna bagi siswa
“Keterampilan Bertanya”

Keterampilan bertanya merupakan hal yang harus dikuasi oleh seorang guru, karena cara
bertanya yang diajukan guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasi belajar dan pada
pengembangan kemampuan berpikir siswa. Keterampilan bertanya dibagi menjadi 2 yaitu

1. Keterampilan Bertanya Dasar


Keterampilan bertanya dasar memiliki beberapa komponen dasar yang harus
diterapkan pada setiap kali akan mengajukan pertanyaan . Keterampilan bertanya
dasar ini memiliki 7 komponen yaotu:
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang diajukan harus menggunakan kata-kata yang jelas dan singkat
agar mudah dimengerti oleh siswa.
b. Pemberian acuan
Memberi informasi pendahuluan yang diberikan guru saat bertanya dimana acuan
ini dapat berupa gambar, cerita, ilustrasi dan sebagainya
c. Pemusatan
Pertanyaan yang diberikan secara meluas lalu dipusatkan dengan kata yang lebih
khusus
d. Pemindahan giliran
Satu pertanyaan dijawab oleh beberapa siswa
e. Penyebaran
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang berda dengan
pertanyaan yang berbeda, agar semua siswa terlibat dalam diskusi.
f. Pemberian waktu berpikir
Memberikan waktu siswa untuk berpikir sebelum menunjuk salah satu siswa
untuk menjawab
g. Pemberian tuntunan
Jika suatu pertanyaan belum bisa dijawab oleh siswa maka guru bisa memberikan
tuntunan kepada siswa agar menemukan jawaban yang tepat

2. Keterampilan Bertanya Lanjut


Keterampilan bertanya lanjut yaitu lebih mengutamakan pada usaha pengembagan
cara berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa untuk dapat
berprakarsa sendiri
Ada beberapa kebiasaan bertanya secara salah, yaitu:
1. Mengulangi pertanyaan sendiri
2. Mengulangi jawaban siswa
3. Menjawab pertanyaan sendiri
4. Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
5. Mengajukan pertanyaan ganda
6. Menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan
“Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan”

Dalam proses pembelajaran mengajar kelompok kecil bertujuan agar keterlibatan dan
prakarsa siswa dalam proses belajar mengajar lebih meningkat. Pengajaran kelompok kecil
dilakukan sebagai pelengkap pengajaran secara klasikal sesuai dengan situasi dan tujuan
pelajaran yang menghendaki dilaksanakan pengajaran kelompok kecil ini.

Hubungan guru dengan kelompok pada hakekatnya adalah :

1. Hubungan antar pribadi yang baik, yang akrab antara guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa.
2. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan dan minatnya sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa terlibat dalam penentuan cara belajar

Peran guru dalam mengajar kelompok kecil adalah sebagai organisator proses belajar
mengajar, penyedia bahan pelajaran, sumber informasi, pendorong siswa untuk belajar,
memahami kesulitan belajar siswa, dan memberi bantuan sesuai kebutuhan siswa, maka
sebelum pelaksanaan pengajaran didalam kelas, guru harus terlebih dahulu menggadakan
persiapan yang sebaik-baiknya.

Pengajaran individual atau perorangan ada kalanya diberikan kepada anak-anak yang
sangat terbelakang dan anak-anak yang sangat pandai pada mata pelajaran tertentu agar tidak
terhambat dalam kemajuan pembelajarannya. Kepada anak-anak yang pandai diberi tugas
pengayaan, sedangkan anak yang terbelakang diberi tugas-tugas ulangan untuk remidial.
Remidial atau pengayaan ini bisa diberikan diluar jam pelajaran dan juga bisa diberikan pada
saat jam pelajaran.

Berikut adalah tahapan dalam penerapan pengajaran perorangan didalam kelas, yaitu :

1. Memahami/mendiagnosa kesulitan belajar siswa.


2. Menyadarkan siswa akan kesulitan belajarnya.
3. Menyusun program perbaikan.
4. Pelaksanaan pengajaran perorangan.
“Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil”

Dalam proses pembelajaran seorang guru diharapkan menggunakan metode diskusi


sebagai salah satu metode belajar,hal ini bertujuan agar siswa lebih terlatih dalam
menanggapi pemikiran orang lain dan terlatih mengungkapkan buah pikirnya. Dengan
keterampilan berdiskusi diharapkan siswa mampu turut serta dalam pengambilan keputusan
baik ditingkat kelas , keluarga, maupun tingkat yang lebih luas.

Metode Diskusi Memiliki Kelebihan dan Kelemahan, yaitu :

A. Kelebihan :
1. Kelompok mempunyai sumber informasi lebih banyak dibandingkan individu.
2. Anggota kelompok akan sering termotivasi dengan kehadiran anggota
kelompok yang lainnya.
3. Anggota yang pemalu akan lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya
dalam kelompok kecil daripada kelompok besar.
4. Anggota kelompok lebih merasa terikat dalam melaksanakan keputusan
kelompok, karena mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Diskusi kelompok dapat meningkatkan kemampuan individu untuk
berintraksi.

B. Kelemahan :
1. Diskusi memerlukan waktu yang lebih lama.
2. Anggota yang kurang agresif dapat furstasi bila tidak dapat kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya.
3. Diskusi dapat didominasi oleh orang-orang tertentu.

Dari beberapa kelebihan dan Kelemahan dari penggunaan metode diskusi, guru
diharapkan memiliki keterampilan dalam memimpin metode diskusi ini, yaitu:

1. Memusatkan perhatian siswa. Adapun cara dalam memusatkan perhatian siswa, antara
lain:
a) Merumuskan tujuan.
b) Mencermati penyimpangan dari tujuan.
c) Merangkum hasil pembicaraan dalam tahap tertentu sebelum melanjutkan diskusi.
2. Memperjelas masalah. Cara memperjelas masalah bisa dilakukan dengan:
a) Meminta komentar dari siswa
b) Memberi informasi tambahan atau contoh
3. Menganalisis pandangan siswa. Berikut carai menganalisis pandangan siswa:
a) Memperjelas hal-hal yang belum dan sudah disepakati.
b) Meneliti pandangan siswa
4. Meningkatkan kontribusi siswa. Cara meningkatkan kontribusi siswa bisa dilakukan
dengan:
a) Memancing pendapat siswa dengan menggunakan pertanyaan kontroversial.
b) Memberi contoh verbal maupun non verbal.
c) Mendukung gagasan dari siswa.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Berikut cara menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, antara lain:
a) Mencegah terjadinya monopoli pembicaraan.
b) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak.
c) Mendorong interaksi antar siswa dengan meminta siswa mengomentari pendapat
temannya.
6. Menutup diskusi. Cara menutup diskusi bisa dilakukan dengan cara
a) Memberitahukan topik berikutnya.
b) Merangkum hasil diskusi
c) Mengevaluasi proses dan hasil diskusi.
“Variasi Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar”

Jika dalam proses belajar mengajar menggunakan media maka perlu memperhatikan 2 hal
yaitu:

1. Apakah media yang akan digunakan sudah tersedia?


2. Apakah karakteristik media sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
disampaikan?

Bila media yang digunakan sudah tersedia dan karakteristik media sesuai dengan materi
pembelajaran maka tinggal mencari cara bagaimana mengimplementasikannya dalam proses
belajar mengajar. Tetapi bila medianya belum tersedia, maka perlu membuat dan
mempersiapkannya. Dalam menentukan media pembelajaran harus memperhatikan keadaan
siswa sehubungan dengan kemampuan tingkat kesulitan materi yang akan disampaikan.
Setiap siswa memiliki kecepatannya masing-masing dalam menangkap materi, oleh karena
itu menggunakan media pembelajaran yang tepat akan membuat proses belajar mengajar
menjadi efektif, artinya siswa akan mendapatkan informasi yang sama dalam waktu yang
sama.

Dalam menentukan metode pembelajaran dan media yang akan digunakan harus
melakukan analisis, yaitu:

a. Kemampuan yang akan dicapai dalam tujuan pembelajaran.


b. Karakteristik siswa misalnya seberapa pengetahuian tentang materi yang akan
diberikan.
c. Karakteristik media apa yang dapat secara eefktif membantu proses belajar siswa

Jika media pembelajaran sudah tersedia maka ada kegiatan prasyarat yang harus
dilakukan oleh guru, yaitu: lebih dahulu mempelajarinya dengan baik kemudian
mengintegrasikannya dalam rencana proses belajar mengajar.

Tindak lanjut perlu yang dilakukan setelah program/media disajikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, misalnya melakukan tanya jawab seputar isi
program/media.

Anda mungkin juga menyukai