Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Rata-rata Riwayat Menyusui Pada Wanita Di Poliklinik Bedah RSUD

Arosuka Solok Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa lebih dari

separoh responden (59%) memiliki resiko terkena kanker payudara

dikarenakan responden menyusui kurang dari 1 tahun dipoloklinik bedah

RSUD Arosuka Solok Tahun 2020

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Surbakti (2013) yang

berjudul Hubungan riwayat menyusui dengan terjadinya kanker payudara

pada ibu di RSUP H. Adam Malik Medan bahwa riwayat menyusui paling

banyak adalah < 1 tahun sebanyak 51%.

Menyusui merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan

dan perkembangan bayi. Menyusui memberikan efek yang bersifat

protektif terhadap kanker payudara. Waktu menyusui yang lebih lama

mempunyai efek yang lebih kuat dalam menurunkan risiko kanker

payudara. Sebab dari efek protektifmenyusui ini dikarenakan adanya

penurunan level estrogen dan sekresi bahan-bahan karsinogenik selama

menyusui (Rasjidi, 2009).

Menurut Lanfranchi dkk (2007) Menyusui merupakan salah satu

faktor hormon yang dapat dimodifikasi dan berhubungan dengan


penurunan risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui memiliki risiko

kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang

tidak menyusui. Menurut Sjamsuhidayat (2005), komplikasi yang dapat

disebabkan karena kanker payudara adalah gangguan neurovaskuler,

metastasis (otak, paru, hati, tulang, tengkorak, vertebra, iga, tulang

panjang), fraktur patologi, fibrosis payudara, hingga kematian. Selain

menimbulkan dampak fisik, kanker payudara juga dapat mengakibatkan

tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, cemas, depresi,

kemarahan, perasaan tidak berdaya dan perasaan tidak berharga. Kanker

payudara dapat menyebar secara signifikan dan sering tidak menimbulkan

gejala yang berarti.

Menurut Handayani L dkk (2012), Menyusui anak lebih dari 1

tahun lamanya diketahui dapat mengurangi risiko terkena kanker

payudara. Wanita yang menyusui anaknya, terutama selama lebih dari satu

tahun beresiko lebih kecil menderita kanker payudara. Selama menyusui,

sel payudara menjadi lebih matang (matur). Dengan menyusui menstruasi

seseorang akan mengalami penundaan sehingga mengurangi siklus

menstruasi. Hal ini akan mengurangi paparan hormon estrogen terhadap

tubuh sehingga menurunkan risiko kanker payudara.

Dari analisa kuisioner didapatkan ibu menyusui kurang dari 1

tahun sebanyak 44% hal ini disebabkan karena ibu banyak yang pergi

bekerja keladang dan kurangnya pengetahuan ibu tentang kanker

payudara. Menurut peneliti bahwa wanita yang menyusui menurunkan


risiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui

Memberikan ASI pada anak setelah melahirkan dapat mengurangi risiko

terkena kanker payudara. Ini disebabkan selama proses menyusui, 66

tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi

produksi hormon estrogen karena hormon estrogen memegang peranan

penting dalam perkembangan sel kanker payudara.

2. Rata-rata Pemakaiyan Alat Kontra Pada Wanita Di Poliklinik Bedah

RSUD Arosuka Solok Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa lebih dari

separoh responden (67%) memiliki resiko terkena kanker payudara

dikarenakan responden mempunyai riwayat pemakaiyan alat kontrasepsi >

dari 5 tahun

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi dan Hendrati (2015)

yang berjudul Analisis Risiko Kanker Payudara Berdasarkan Riwayat

Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dan Usia Menarche Di RSUD DR

Soetomo bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal terbanyak adalah > 5

tahun yaitu sebanyak 51,1 %.

Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang mempunyai

kandungan hormon estrogen dan progestin, misalnya kontrasepsi pil,

suntik dan implant. Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya

kanker payudara. Wanita yang menggunakan hormon ini dengan waktu

yang lama mempunyai risiko yang tinggi mengalami kanker payudara. Sel-

sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami


perubahan degenasi jinak atau menjadi ganas.( Maysaroh H,2013)

Terpapar dengan hormon estrogen dengan waktu yang lama dapat

meningkatkan risiko kanker payudara.( Buckman R, Whittaker T,2010)

Berdasarkan Hasil penelitian Dewi dan Hendrati tahun 2015 bahwa

pemakaian kontrasepsi hormonal jangka panjang lebih dari 5 tahun

beresiko terkena kanker payudara 3,226 kali lebih tinggi dibandingkan

dengan pemakaian kontrasepsi hormonal kurang dari 5 tahun.

Penurut asunsi peneliti Perubahan-perubahan yang terjadi pada

tubuh selama penggunaan kontrasepsi hormonal yaitu, semua organ tubuh

wanita yang berada di bawah pengaruh hormon seks tentu dengan

sendirinya akan dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal. Pada organ-organ

tersebut akan terjadi perubahan-perubahan tertentu, yang terjadinya sangat

tergantung pada dosis, jenis hormon, dan lama penggunaannya. dari hasil

wawancara yang dilakukan kepada responden mereka tindak tahu dampat

dari pemakaian alat kontrasepsi yang ter lalu lama.

3. Rata-rata kejadian kanker payudara Pada Wanita Di Poliklinik

Bedah RSUD Arosuka Solok Tahun 2020 (N =100)

Dari tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa lebih dari separoh

responden (55%) tidak terkena kanker payudara di RSUD Arosuka

Kabupaten Solok. Penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian

Anggorowati (2013) yang berjudul Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita

Di RSUD Kudus dengan kejadian kanker payudara sebanyak 49 %.


Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel saluran

maupun lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan

lemak, pembuluh darah, dan persarafan jaringan payudara.( Rasjidi I.

2010) Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan

berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari selsel (jaringan)

payudara.( Nugroho T. 2011)

Menurut peneliti hal ini disebabkan karena kurangnya informasi

yang didapatkan oleh responden tentang kanker payudara dan banyaknya

responden terpapar zat kimia didaerah tempat tinggal mereka.

B. Analisa bivariat

1. Hubungan Riwayat Menyusui Dengan Kejadian Kanker Payudara

Pada Wanita Di Poliklinik Bedah RSUD Arosuka Solok Tahun 2020.

Tabel 4.4 menunjukan dari 100 responden didapatkan bahwa

responen yang memiliki riwatyat menyusui anaknya kurang dari 1 tahun

terkenan kanker payudara sebanyak 43 orang (43%), sedangkan responden

dengan riwatyat menyusui anaknya lebih dari 1 tahun terkena kanker

payudara adalah sebnayak 2 orang (2%). Dengan nilai p 0,00 dan nilai OR

52.406 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat

menyusui responden dengan kejadian terkena kanker payudara.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anggorowati tahun

2013 tentang faktor risiko kanker payudara wanita bahwa ada hubungan

antara riwayat pemberian ASI dengan kanker payudara pada wanita


dengan ρ value 0,00 dan OR 5,49 (95% CI : 2,05-14,74). Menurut

penelitian Ardiana dkk tahun 2013 tentang analisis faktor risiko reproduksi

yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita bahwa

ada hubungan antara tidak menyusui dengan kanker payudara pada wanita

dengan ρ value 0,002 dan OR 5,063 (95% CI : 1,70-15,05).

Wanita yang menyusui anaknya, terutama selama lebih dari satu

tahun beresiko lebih kecil menderita kanker payudara. Selama menyusui,

sel payudara menjadi lebih matang (matur). Dengan menyusui menstruasi

seseorang akan mengalami penundaan sehingga mengurangi siklus

menstruasi. Hal ini akan mengurangi paparan hormon estrogen terhadap

tubuh sehingga menurunkan risiko kanker payudara. (Handayani L,2012)

Menurut penelitian lain, bahwa wanita yang menyusui menurunkan risiko

kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.(

Rasjidi I. 2010) Memberikan ASI pada anak setelah melahirkan dapat

mengurangi risiko terkena kanker payudara. Ini disebabkan selama proses

menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang dapat

mengurangi produksi hormon estrogen karena hormon estrogen memegang

peranan penting dalam perkembangan sel kanker payudara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara

riwayat menyusui dengan kanker payudara pada wanita di Poliklinik

Bedah RSUD Arosuka Kabupaten Solok tahun 2020 hal ini dikarenakan

karena sebagian besar responden pada penelitian ini adalah responden

yang memiliki riwayat menyusui < 1 tahun. Disarankan kepada wanita


untuk menyusui anaknya > 1 tahun karena menyusui > 1 tahun dapat

mengurangi risiko kanker payudara dan menyusi anak sangat bagus bagi

pertumbuhan anak karena ASI memilki kandungan yang baik untuk masa

pertumbuhan anak.

2. Hubungan Pemakaiyan Alat Kontrasepsi Dengan Kejadian Kanker

Payudara Pada Wanita Di Poliklinik Bedah RSUD Arosuka Solok

Tahun 2020.

Tabel 4.5 menunjukan dari 100 responden didapatkan bahwa

responden yang memiliki riwayat pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5

tahun terkenan kanker payudara sebanyak 35 orang (35%), sedangkan

responden yang memiliki riwayat pemakaian alat kontrasepsi kurang dari 5

tahun terkena kanker payudara adalah sebanyak 10 orang (10%), Dengan

nilai p 0,030 dan nilai OR 2.516 yang artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara riwayat menyusui responden dengan kejadian terkena

kanker payudara.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi dan Hendrati

tahun 2015 tentang analisis risiko kanker payudara berdasarkan riwayat

pemakaian kontrasepsi hormonal dan usia menarche bahwa ada hubungan

antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara pada

wanita dengan ρ value 0,028 dan OR 3,266.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hormon estrogen

berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Wanita yang

menggunakan hormon ini dengan waktu yang lama mempunyai risiko


yang tinggi mengalami kanker payudara. Sel-sel yang sensitif terhadap

rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenasi jinak atau

menjadi ganas.( Maysaroh H, 2013) Terpapar dengan hormon estrogen

dengan waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker payudara.(

Buckman R, Whittaker T,2010).

Penurut peneliti hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kanker

payudara pada wanita di Poliklinik Bedah RSUD Arosuka Kabupaten

Solok tahun 2020 karena lebih separoh 55% responden lebih dari 5 tahun

menggunakan alat kontrasepsi . pemakaian kontrasepsi hormonal dalam

jangka panjang memiliki risiko terkena kanker payudara hal ini

dikarenakan semakin lama seorang wanita menggunakan kontrasepsi

hormonal maka semakin lama seorang wanita tersebut terpapar dengan

hormon estrogen, dimana hormon estrogen ini dapat menyebabkan kanker

payudara. Disarankan kepada wanita untuk tidak menggunakan

kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, sehingga risiko terkena

kanker payudara dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai