Anda di halaman 1dari 24

MODUL

PEMELIHARAAN LISTRIK SEPEDA MOTOR

KD – 3.1 Menerapkan cara perawatan system penerangan


KD – 4.1 Merawat berkala system penerangan

Disusun Oleh :
IRHAM FADHILA
19021142710542

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


DALAM JABATAN TAHAP III
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
DEPERTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
A. Deskripsi
B. Petunjuk Penggunaan Modul
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Tujuan modul
BAB II
A. Rencana Belajar Siswa
B. Materi Pembelajaran
C. Rangkuman
D. Test Formatif
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul menerapkan cara perawatan system penerangan ini membahas tentang
prinsip kerja system penerangan dan merawat Sistem penerangan sepeda motor,
Materi kompetensi yang terdapat pada modul ini merupakan sub kompetensi dari
kompetensi pemeliharaan listrik sepeda motor.
Modul ini dibagi menjadi dua kegiatan belajar yaitu: kegiatan belajar 1
Menjelaskan konsep dasar, konstruksi dan cara kerja Sistem penerangan, kegiatan
belajar 2 memeriksa dan memperbaiki Sistem penerangan.

B. Petunjuk Penggunaan
1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan
modul ini, maka langkah yang perlu dilakukan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat
bertanya pada guru atau instruktur pengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori, jika belum menguasai level materi
yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah
kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang
bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar Guru atau instruktur berperan untuk :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar mahasiswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.
g. Melaksanakan penilaian.
h. Mencatat pencapaian kemajuan siswa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan fungsi komponen system penerangan
2. Menjelaskan cara perawatan sistem penerangan
3. Menentukan cara perawatan system penerangan
4. Melaksanakan perawatan system penerangan

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan :
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi
komponen system penerangan dengan benar sesuai SOP.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber, peserta didik dapat
menjelaskan cara perawatan system penerangan dengan benar sesuai SOP.
3. Setelah mempelajari manual book kendaraan tertentu, peserta didik dapat
menentukan tahapan-tahapan cara perawatan system penerangan dengan teliti.
4. Melalui praktik terbimbing dan disediakan peralatan perawatan system penerangan,
peserta didik dapat melaksanakan praktik perawatan system penerangan
berdasarkan manual book dengan penuh tanggung jawab.
5. Melalui praktik dengan disediakan peralatan praktik, peserta didik mampu memeriksa
hasil perawatan system penerangan sesuai SOP dengan penuh tanggung jawab
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan
mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan Guru
Menerapkan cara
perawatan system
penerangan
Merawat berkala system
penerangan

B. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Sistem penerangan adalah secara standar harus dimiliki oleh sebuah kendaran,
termasuk sepeda motor, karena hal tersebut sangat diperlukan untuk keselamatan
pengendara dan orang lain. Adapun fungsi system penerangan adalah sebagai
penerangan jalan dan pemberi sinyal (tanda) kepada pengemudi dan orang lain untuk
ketertiban dan keselamatan bersama.
2. Komponen system penerangan
Yang termasuk komponen system penerangan Antara lain:
1) Lampu kepala
Lampu kepala terletak di depan kendaraan yang berfungsi sebagai penerangan
jalan sekaligus agar terlihat posisi kita oleh orang lain terutama pada malam hari.

Gambar 1. Lampu Kepala


Sistem lampu kepala terdiri dari lampu jauh dan lampu dekat, dimana lampu
dekat digunakan sebagai penerangan jalan terutama pada malam hari sedangkan
lampu jauh sering digunakan sebagai tanda pengganti klakson, antara lain ketika
akan mendahului kendaraan lain. Perbedaan panjang sinar lampu kepala ( jauh dan
dekat ) sangat terkait dengan konstruksi reflector dani titik apinya serta posisi nyala
bohlamnya. Adapun reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola
fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka
permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. Hal ini dilakukan dengan melapisi
pada bidang parabola dengan aluminium atau chrom melalui proses elektrolisa.
Sedangakan Titik api adalah apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan
dipantulkan sejajar sumbu utama reflector. 2

\ Gambar 2. Pantulan sinar titik api


Supaya satu reflektor dapat digunakan untuk lampu jauh dan dekat maka
lampu kepala dibuat terdiri dari dua filament yang dikonstruksi secara kusus agar
sinar masing-masing filament lampu sinarnya dapat memantul jauh atau dekat.

Gambar 3. Lampu 2 filamen a)Lampu dekat b)lampu jauh

Keterangan

a) Pada nyala lampu dekat filament terletak lebih ujung dari titik api dan pada
bagian bawah filament diberi penutup yang bertujuan agar sinar filament
hanya memantul ke atas menuju lengkungan reflector bagian atas
sehingga arah pantulan cenderung kea rah bawah
b) Pada nyala lampu jauh nyala filament terletak tepat pada titik api reflector

sehingga sinar dipantulkan lurus dengan sumbu reflector. 3


2) Baterai

Sumber: Buku informasi Teknik Bisnis Dan Sepeda Motor. Menguji memelihara dan mengganti
baterai. Hal. 5 diakses 15 Agustus 2018, pukul 14.40 WIB
Gambar 4. Posisi baterai pada sepeda motor
Baterai hanya digunakan untuk system penerangan yang menggunakan
tegangan DC (searah). Baterai berfungsi sebagai sumber arus listrik utama untuk
menyalakan lampu kepala. Lampu kepala yang menggunakan tegangan DC nyala
lampunya stabil karena langsung mengambil arus listrik dari baterai.
3) Generator

Sumber: https://cdns.klimg.com/otosia.com/p/headline/476x238/0000405812.jpg. diakses 15


Agustus 2018, pukul 15.00 WIB
Gambar 5. Generator pada sepeda motor

Generator digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang akan disimpan


ke baterai atau langsung digunakan oleh komponen kelistrikan sepeda motor.
Lampu kepala yang menggunakan tegangan AC langsung mengambil arus listrik
yang dihasilkan oleh generator. Ciri utamanya, lampu kepala selalu mengikuti
kecepatan putaran mesin. Saat mesin berputar lambat atau idle nyala lampu
cenderung redup dan saat putaran mesin ditambah nyala lampu semakin terang.
4) Kunci kontak

Sumber: https://i2.wp.com/bonsaibiker.com/wp-content/uploads/2014/02/2197355_
kuncikontak.jpg?resize=272%2C288. diakses 15 Agustus 2018, pukul 15.00 WIB
Gambar 5. Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai sakelar yang memutuskan dan menghubungkan
sumber arus listrik (baterai atau generator) ke rangkaian system penerangan. Bila
kunci kontak berada di posisi OFF, system penerangan tidak akan bekerja dan
sebaliknya.
5) Saklar lampu kepala

Sakelar lampu kepala berfungsi memutuskan dan mengalirkan arus listrik dari
sumber arus listrik ke saklar lampu dekat jauh. Sakelar ini masih dapat kamu temui di
sepeda motor yang belum menerapkan AHO (Automatic Headlight On) atau lampu
kepala yang akan menyala terus saat mesin mulai hidup. Di sepeda motor baru,
khususnya yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia sudah tidak menggunakan
sakelar lampu kepala lagi semenjak adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.
6) Saklar lampu dekat jauh

Sumber: https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x465/photo/gridoto/2017/12/14/4210461051.jpg.
diakses 16 Agustus 2018, pukul 10.00 WIB

Gambar 6. Sakelar lampu jauh dekat


Sakelar ini berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke filament lampu dekat atau
lampu jauh. Sakelar ini digunakan untuk memilih lampu dekat (low beam) atau jauh
(high beam), jadi kedua lampu tidak dapat menyala bersamaan. Sakelar ini biasanya
terletak di sisi kiri setang.

7) Lampu indicator jauh


Indicator lampu jauh berupa sebuah lampu kecil yang biasanya terpasang di area
sspidometer yang berfungsi untuk memberikan informasi pada pengendara jika
lampu jauh menyala. Indicator ini biasanya menggunakan lampu warna biru.
8) Bohlam Lampu Kepala
Sumber: http://totalotomotif.com/tipe-lampu-kepala-head-light/.
diakses 16 Agustus 2018, pukul 10.00 WIB

Gambar 7. Kontruksi bola lampu yang menggunakan filamen

Bohlam adalah sumber utama cahaya lampu kepala yang bekerja dengan cara
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga panas. Tenaga panas membuat filament
memanas dan memijar sehingga dihasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan
cenderung kekuningan karena nyala filament yang memijar sedikit kekuningan. Akhir-
akhir ini bohlam mulai ditinggalkan penggunaannya dan digantikan denga LED (Light
Emitting Diode) yang lebih hemat listrik dan lebih terang.

9) Lampu kota/posisi/senja

Sumber: https://cdn.medcom.id/images/library/images/oto/2015/09.September/honda-cb150r-touring-depan-.jpg.
diakses 16 Agustus 2018, pukul 10.00 WIB

Gambar 7. Lampu kota

Lampu kota termasuk system penerangan karena saat sakelar lampu kepala
dinyalakan, lampu kota juga akan ikut menyala. Dahulu lampu kota dinyalakan pada
saat sore hari yang masih belum gelap atau digunakan sebagai penanda posisi
sepeda motor dijalan. Nyala lampu kota lebih redup daripada lampu kepala karena
dayanya lebih kecil. Lampu kota biasanya terpasang didekat lampu kepala dan
warna cahayanya sama dengan warna lampu kepala.

10) Lampu belakang


Lampu belakang memiliki fungsi yang sama dengan lampu kota, hanya saja
cahayanya berbeda dengan lampu kota. Lampu belakang berwarna merah dan
menjadi satu dengan lampu rem. Lampu belakang lebih redup daripada lampu rem
sehingga meskipun warna cahayanya sama keduanya dapat dengan rendah
dibedakan.
11) Lampu Pelat Nomor
Lampu pelat nomor (belakang)mulai banyak digunakan di sepeda motor baru.
Desain sepeda motor baru membuat posisi pelat nomor dan lampu belakang
semakin jauh sehingga cahaya lampu belakang tidak dapat menyinari pelat nomor
dengan baik. Lampu pelat nomor berfungsi menerangi pelat nomor agar terlihat saat
malam hari. Lampu ini dirangkai parallel dengan lampu kepala, lampu
kota/posisi/senja, dan lampu panel instrument (spidometer) sehingga akan ikut
menyala saat lampu kepala menyala.
12) Lampu Spidometer/Panel Instrumen
Lampu ini berfungsi untuk memberikan pencahayaan pada panel instrument
(spidometer, takometer, fuel level, dan lain-lain) di setang. Lampu panel instrument
akan menyala saat lampu kota dan atau lampu kepala dinyalakan. Tanpa lampu
panel spidometer, semua parameter di panel instrument tidak akan dapat terbaca
saat malam hari atau gelap.

3. Prinsip Kerja Sistem Penerangan


System penerangan sepeda motor bekerja dengan prinsip kerja yang sangat
sederhana. Bila terkesan system penerangan memiliki prinsip kerja yang rumit itu
disebabkan pemahaman terhadap system kelistrikan yang belum baik. Dalam
subbab ini hanya akan membahas prinsip kerja system penerangan utama, yaitu
lampu kepala. Berdasarkan jenis tegangan yang digunakan, ada dua macam lampu
kepala, yaitu lampu kepala AC dan lampu kepala DC.
1) Lampu kepala AC
Lampu kepala ini (dan semua lampu yang dirangkai parallel dengan lampu
kepala) bekerja dengan tegangan AC. Tegangan ini bersumber dari generator
langsung dari besar tegangan diatur oleh regulator sebelum dialirkan ke lampu
kepala. Nyala lampu kepala AC mengikuti besarnya daya yang dihasilkan oleh
generator. Karena generator diputar oleh mesin, maka daya yang dihasilkan juga
bervariasi sehingga nyala lampu kepala bervariasi mengikuti kecepatan mesin.
Lampu kepala AC banyak digunakan sepeda motor bebek, sekuter otomatis, dan
beberapa tipe sepeda motor sport.
Sumber: Pemeliharaan kelistrikan Sepeda Motor SMK Kelas XI Jilid 2
Gambar 8. Contoh rangkaian lampu kepala AC: (1) stator (kumparan): (2) rotor; (3) regulator; (4)
sakelar lampu kepala; (5) sakelar lampu dekat jauh; (6) lampu kepala; (7) indicator lampu jauh; (8)
lampu kota/senja depan; (9) lampu belakang/lampu pelat nomor.
Lampu kepala AC tidak membutuhkan baterai sehingga jika baterai mengalami
kerusakan, lampu kepala tetap dapat menyala. Contoh rangkaian lampu kepala
AC dapat kamu lihat dalam gambar 8. Prinsip kerja lampu kepala AC dalam
rangkaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika kunci kontak diputar
pada posisi ON dan mesin hidup, maka arus listrik mengalir dari generator ke
regulator. Di regulator tegangan listrik yang menuju lampu dibatasi 12V agar
lampu tidak rusak. Dari regulator arus listrik mengalir menuju sakelar lampu
kepala (bila menggunakan). Arus listrik akan mengalir ke lampu kota, lampu
belakang, lampu pelat nomor, dan lampu panel instrument, saat sakelar lampu
kepala digerakkan sekali (posisi 1). Semua lampu tersebut dirangkai secara
parallel sehingga akan menyala bersamaan saat sakelar lampu kepala
digerakkan ke posisi 1. Ketika sakelar lampu kepala digerakkan ke posisi 2, arus
listrik mengalir ke sakelar dekat jauh dan lampu kepala. Lampu kepala akan
menyala sesuai dengan posisi sakelar lampu dekat jauh. Pada saat ini lampu
kota dan lampu lain yang dirangkai paralel dengan lampu kota tetap menyala.
Pada sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan sakelar lampu kepala, semua
lampu system penerangan akan langsung menyala saat mesin hidup, baik saat
siang hari atau malam hari. Tidak digunakannya sakelar lampu kepala bertujuan
agar lampu kepala selalu hidup dan pengendara tidak pernah lupa menyalakan
lampu kepalanya, lampu kepala AC tidak membebani baterai sehingga usia
baterai lebih panjang. Lampu jenis ini juga lebih cocok untuk penggunaan terus
menerus (siang hari dan malam hari) daripada lampu kepala DC yang sangat
tergantung dengan baterai. Kelemahannya, cahaya lampu kepala AC tidak dapat
konstan sehingga terkesan lebih redup dari lampu kepala DC.
Pada sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan sakelar lampu kepala,
semua lampu system penerangan akan langsung mneyala saat mesin hidup,
baik saat siang hari atau malam hari. Tidak digunakannya sakelar lampu kepala
bertujuan agar lampu kepala selalu hidup dan pengendara tidak pernah lupa
menyalakan lampu kepalanya. Lampu kepala AC tidak membebani baterai
sehingga usia baterai lebih panjang. Lampu jenis ini juga lebih cocok untuk
penggunaan terus menerus (siang hari dan malam hari) dari pada lampu kepala
DC yang sangat tergantung dengan baterai. Kelemahannya cahaya lampu
kepala AC tidak dapat konstan sehingga terkesan lebih redup dari pada lampu
kepala DC.
2) Lampu Kepala DC
Tipe lampu kepala Dc mulai banyak digunakan di sepeda motor baru karena
nyala lampunya konstan tidak seperti lampu kepala AC. Prinsip kerjanya hamper
sama dengan lampu kepala AC, hanya saja pada lampu kepala DC
menggunakan arus listrik dari baterai. Generator tetap digunakan yaitu untuk
mengisi muatan listrik baterai. Dapat dikatakan sumber tenaga listrik lampu
kepala DC juga berasal dari generator. Arus listrik dari baterai sudah
bertegangan 12 V sehingga tidak dibutuhkan regulator dalam rangkaian lampu.
Regulator tetap digunakan tetapi hanya untuk mengatur besarnya tegangan arus
pengisian ke baterai.
Contoh rangkaian lampu kepala Dc dapat kamu lihat dalam gambar. 9. Prinsip
kerja lampu kepala DC dalam rangkaian tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON (mesin hidup atau mati), maka
arus listrik megalir dari baterai ke sakelar lampu kepala (bila menggunakan), bila
sakelar lampu kepala digeser ke posisi 1, arus listrik akan mengalir ke lampu
kota, lampu belakang, lampu pelat nomor, dan lampu panel instrument. Ketika
sakelar lampu kepala digeser ke posisi 2, arus listrik mengalir ke sakelar dekat
jauh lampu kepala. Lampu kepala akan menyala sesuai dengan posisi sakelar
lampu dekat jauh. Pada saat ini lampu kota dan lampu lain yang dirangkai
paralel dengan lampu kota tetap menyala.
Sumber: Pemeliharaan kelistrikan Sepeda Motor SMK Kelas XI Jilid 2
Gambar 9. Contoh rangkaian lampu kepala DC: (1) Baterai): (2) sekring; (3) kunci kontak; (4)
sakelar lampu kepala; (5) sakelar lampu dekat jauh; (6) lampu kepala; (7) indicator lampu jauh; (8)
lampu kota/senja depan; (9) lampu belakang/lampu pelat nomor.

Meskipun beberapa lampu tersebut bila tidak berfungsi (tidak menyala) tidak
akan menganggu kinerja sepeda motor, tetapi kondisinya harus tetap
diperhatikan. Sebagai contoh lampu panel instrument yang mati saat malam hari
akan menyulitkan pembicaan spidometer atau takometer. Tidak jarang sebagai
pengendara membiarkan lampu belakangnya mati sehingga keberadaannya
dijalan sulit diketahui pengguna jalan yang lain. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah jangan pernah mengganti warna lampu standar dengan warna lain.
Misalnya mengganti warna lampu belakang yang berwarna merah dengan warna
putih. Hal seperti ini akan mengganggu pengendara lain dan fungsi dari lampu
tersebut kurang maksimal.

4. Perawatan Berkala Sistem Penerangan


System sepeda motor termasuk perlengkapan keamanan berkendara yang
spesifikasi, jenis, dan pengujiannya diatur secara detail oleh undang-undang dan
peraturan turunannya. Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk memodifikasi atau
mengubah komponen-komponen system penerangan secara sembarangan.
Komponen system penerangan yang masih standar akan memudahkan proses
perawatan berkalanya. Usia pakai komponen system penerangan standar akan
bertahan lebih lama, asalkan selalu dirawat secara berkala. Perawatan berkala system
penerangan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun jika timbul kerusakan,
proses perbaikannya membutuhkan kesabaran dan kejelian yang baik. Langkah-
langkah perawatan system penerangan diantaranya sebagai berikut:
1) Mengakses informasi teknik tentang system penerangan sepeda motor
Informasi yag perlu diketahui dari sebuah informasi tentang perawatan berkala
system penerangan sepeda motor.
a) Spesifikasi komponen-komponen kelistrikan sepeda motor seperti
bola-bola lampu, sekering, baterai, regulator rectifier, dan lain
sebagainya.
b) Diagram pengabelan (Wiring diagram)
c) Cara perawatan atau pemeriksaan
2) Peralatan yang digunakan dalam perawatan berkala system penerangan
sepeda motor
Peralatan tangan dalam pengujian system penerangan adalah peralatan
standar yang digunakan dalam pemeriksaan dan perawatan system
penerangan yang meliputi:
a) Multimeter digital
Multimeter yang digunakan sebaiknya multimeter digital mempunyai
fasilitas pengukuran tegangan, arus dengan batas ukur hingga 10
Ampere, dan tahanan.

Sumber: https://4.bp.blogspot.com/-kMiBKxxz-bo/WCfnEvuz5bI/AAAAAAAAABU/daZqdQ-S0DgohMLtYr-A5E9-
esWrzrapACPcB/s1600/avo%2Bdigital.jpg
diakses 21 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB

Gambar 10. Multimeter Digital


b) Multimeter analog
Multimeter analog biasanya hanya bisa dipakai untuk mengakar
tahanan dan tegangan sedangkan pengukuran arus hanya dalam
batas ukur yang kecil.

Sumber: https://panduanteknisi.com/wp-content/uploads/2018/03/
bagian-bagian-avometer.jpgdiakses 21 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB

Gambar 11. Multimeter Digital


c) Lampu tester
Lampu tester dapat digunakan sebagai penunjuk bahwa pada suatu
kabel atau terminal kabel terdapat tegangan dimana jepit buaya
dihubungkan dengan negative bodi atau jalur negative baterai.

Sumber: https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/41bk31MvFIL._SX425_.jpg
. diakses 21 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB

Gambar 12. Multimeter Analog

3) Teknik perawatan dan pemeriksaan system penerangan sesuai dengan


SOP
Perawatan system kelistrikan khususnya system penerangan dilakukan
dengan:
a) Pemeriksaan visual dan penilaian fungsi dari komponen-komponen
system penerangan.
b) Pemeriksaan secara pengukuran
Pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan pengukuran dengan alat
ukur yang sesuai artinya dalam pengujian ini yang diuji adalah besaran
listrik,tegangan, tahanan, dan kontinuitas.
Pemeriksaan secara pengukuran pada system penerangan diantaranya
sebagai berikut:
1) Pemeriksaan baterai
Periksa Voltase Baterai
Standard : 12 Volt

Sumber: Buku Pedoman Refarasi Honda Revo 110 Hal. 15-6


diakses 17 Agustus 2018, pukul 20.00 WIB
Gambar 13. Pemeriksaan tegangan Baterai
2) Pemeriksaan alternator
Periksa tahanan alternator
Standard : Kumparan penerangan (Kuning-Hijau)
: 0.1 – 0.8 Ω (pada 20o C)

Sumber: Buku Pedoman Refarasi Honda Revo 110 Hal. 15-7


diakses 17 Agustus 2018, pukul 20.00 WIB
Gambar 14. Pemeriksaan tahanan Alternator

3) Pemeriksaan sakelar (switch)


Periksa terhadap kontinuitas antara
connector terminals, pada masing-masing
posisi switch. Harus ada kontinuitas Antara
terminals kawat dengan kode warna
seperti diperlihatkan pada
diagram.

Sumber: Buku Pedoman Refarasi Honda Revo 110 Hal. 18-16


diakses 17 Agustus 2018, pukul 20.30 WIB
Gambar 15. Pemeriksaan sakelar dimmer
4) Pemeriksaan bola lampu.
Lepas bola lampu pada dudukannya.

Sumber: Buku Pedoman Refarasi Honda Revo 110 Hal. 18-16


diakses 18 Agustus 2018, pukul 06.30 WIB
Gambar 16. Contoh melepas bola lampu kepala
Periksa bola lampu secara visual filamennya putus atau tidak dan uji kontinuitas
filament dengan ohmmeter.

5
Sumber: Modul Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Hal. 18-16
diakses 18 Agustus 2018, pukul 06.30 WIB
Gambar 11. Pemeriksaan hubungan/kontinuitas Antara filament dan massa

Ukur tegangan untuk lampu kepala


Pengukuran tegangan pada putaran sedikit diatas putaran idle.

Sumber: Buku Pedoman Refarasi Honda Revo 110 Hal. 18-3. diakses 18 Agustus 2018, pukul 06.30 WIB
Gambar 17. Contoh Spesifikasi lampu penerangan

5) Pemeriksaan arah penyinaran lampu kepala.


Nyalakan lampu kepala dan posisikan pada lampu dekat. Arahkan penyinaran pada
dinding/papan, Perhatikan arah sinar jatuh pada papan/dinding tidak diperbolehkan
sejajar ketinggiannya dibandingkan tinggi lampu kepala atau lebih tinggi dari
ketinggian lampu kepala hal ini dapat menyebabkan silau dan membahayakan bagi
pengendara lainnya.

Gambar 18. Penyetelan arah lampu


Posisi sinar jatuh harus sedikit lebih rendah dari ketinggian lampu kepala agar
penyinaran optimal mencapai jalan raya yang jarak jatuhnya sinar kurang lebih 50
meter kedepan.
Dengan menggunakan papan penyetel periksa apakah terjadi penurunan arah sinar
lampu dengan jarak 1m dari lampu kepala, Penurunan arah sinar lampu pada jarak
1m dari lampu kepala ke papan maka akan terjadi penurunan berkas cahaya pada
papan penyetel sebesar 0,5 cm.

C. Rangkuman
Rangkaian penerangan terdiri dari :
a. Lampu Kepala
1) Lampu Kepala AC yaitu Sistem penerangan lampu kepala yang bersumber
dari generator pembangkit AC, dimana pengendali utama dilakukan oleh
saklar lampu kepala (tidak melewati kunci kontak)
2) Lampu kepala DC yaitu Sistem penerangan lampu kepala yang bersumber
dari baterai, dimana pengendali utama dilakukan oleh kunci kontak
b. Lampu Kota
Yaitu merupakan system lampu penerangan yang digunakan
(dinyalakan) saat senja hari, lampu kota juga umum disebut lampu
posisi
c. Lampu panel
Adalah lampu yang berfungsi menerangi panel yang ada pada system
instrumentasi pengemudi antara lain untuk menerangi speedometer,
meter bahan bakar dan temperature mesin.
A. Test Formatif
Soal Pilihan Ganda
1. Fungsi generator pembangkit sistem penerangan adalah :
a. Agar baterai tidak terjadi pengosongan.
b. Sumber tegangan AC untuk keperluan lampu kepala.
c. Agar lampu menyala lebih terang dibandingkan dengan sumber tegangan baterai.
d. Agar lampu kepala dapat dinyalakan saat mesin mati.
2. Regulator rectifier pada sistem penerangan berfungsi untuk :
a. Penstabil tegangan sistem pengisian.
b. Penstabil tegangan sistem penerangan.
c. Membuat sinar lampu kepala lebih terang.
d. Penstabil tegangan sistem penerangan pada saat putaran mesin tinggi.
3. Fungsi Lampu kepala adalah :
a. Sebagai kelengkapan dari sepeda motor.
b. Sebagai penerangan jalan.
c. Sebagai alat penerangan jalan saat malam hari.
d. Sebagai alat penerangan jalan dimalam hari bagi pengemudi dan tanda bagi
pengendara lain
4. Fungsi lampu kepala jarak jauh adalah :
a. Sebagai alat penerangan jalan
b. Sebagai alat agar pengendara lain silau.
c. Sebagai alat penerangan jalan ketika tidak berpapasan dengan pengendara lain.
d. Untuk dinyalakan ketika perjalanan jauh.
5. Penempatan saklar lampu kepala ditempatkan pada Holder karena :
a. Pada holder sebelah kiri tidak ada mekanisme gas
b. Mudah pengoperasiannya.
c. Tidak merepotkan dalam perawatan.
d. Tidak mudah patah.

Soal Uraian
1. Sebutkan Jenis rangkaian lampu kepala
2. Apa fungsi regulator pada system lampu kepala
3. Gambarkan rangkaian system lampu kepala
a. Sistem lampu kepala DC
b. Sistem lampu kepala AC
DAFTAR PUSTAKA

Tatang Mulyana. 2014. Sistem Kelistrikan Sepeda Motor. 2014 CV Adoya Mitra Sejahtera.
Bandung

Honda Technical Service Sub Division. 2010. Buku Pedoman Reparasi Honda Revo 110.
Jakarta : PT. Astra International, Tbk

Honda Technical Service Sub Division. 2010. Buku Pedoman Reparasi Honda Vario 125.
Jakarta : PT. Astra International, Tbk

Buku Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


2013

Modul Teknik Bisnis Sepeda Motor 2018. Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan. PPPPTK BOE VEDC MALANG.

Anda mungkin juga menyukai