Anda di halaman 1dari 19

TEORI BELAJAR KOGNITIF DAN

PENERAPANNYA DALAM BELAJAR

Nama Kelompok
• Aruna Pradipta (16035057)
• Muhammad Putra (16087162)
• Yenisa Julian (16035094)
• Yola Isvanli (16046044)
Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif

Secara Bahasa

Secara bahasa, Kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare”


artinya berfikir. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian
istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah
psikologi manusia/satu konsep umum yang mencakup semua
bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan,
memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi,
pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan,
membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.
Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif

Secara Istilah

Sedangkan secara istilah dalam pendidikan Kognitif


adalah salah satu teori diantara teori-teori belajar dimana
belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan
persepsi untuk memperoleh pemahaman. Dalam model ini,
tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi dan
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan
tujuan, dan perubahan tingkah laku, sangat dipengaruhi
oleh proses belajar berfikir internal yang terjadi selama
proses belajar.
TEORI BELAJAR KOGNITIF

Lebih mementingkan PROSES daripada HASIL


TOKOH - TOKOH
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Teori Belajar Piaget
4 TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT TEORI PIAGET

Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu:


• Tahap sensorimotorik (umur 0-2 tahun)
Ciri pokok perkembangan berdasarkan tindakan, dan dilakukan selangkah
demi selangkah.
• Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah penggunanaan symbol atau
tanda bahasa, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif.
• Tahap operasional konkret (umur 7/8-11/12 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah sudah mulai menggunakan
aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan
kekekalan.
• Tahap operasional formal (umur 11/12-18 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir
abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Teori Belajar Brunner

Menurut Brunner, pembelajaran hendaknya dapat


menciptakan situasi agar mahasiswa dapat belajar
dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen
untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan
baru yang khas baginya. Dari sudut pandang
psikologi kognitif, bahwa cara yang dipandang
efektif untuk meningkatkan kualitas output
pendidikan adalah pengembangan program-program
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
keterlibatan mental intelektual pembelajar pada
setiap jenjang belajar.
BEBERAPA PRINSIP TEORI BELAJAR
BRUNNER

• Perkembangan kognitif ditandai dengan adanya kemajuan


menaggapi rangsang
• Peningkatan pengatahun bergantung pada perkembangan
sistem penyimpanan informasi secara realistis
• Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan
berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain
• Interaksi secara sistematis diperlukan antara pembimbing, guru
dan anak untuk perkembangan kognitifnya
• Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif
• Perkembangan kognitif ditandai denfgan kecakapan untuk
mengemukakan bebrapa alternatisf secara simultan, memilih
tindakan yang tepat.
Teori Belajar Ausubel
Menurut Ausubel, belajar seharusnya
merupakan asimilasi yang bermakna bagi
siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan
dan dihubungkan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa dalam bentuk
struktur kognitif. Teori ini banyak
memusatkan perhatiannya pada konsepsi
bahwa perolehan dan retensi pengetahuan
baru merupakan fungsi dari struktur kognitif
yang telah dimiliki siswa.

Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau
informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki
seseorang.
• pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata yang dimiliki oleh seseorang
Beberapa Prinsip Teori Belajar Ausubel

• Proses belajar akan terjadi jika seseorang mampu


mengasimilasikan pengetahuan yang tlah dimilikinya
dengan pengetahuan baru
• Proses belajar akan terjadi melalui tahap-
tahap memperhatikan stimulus, memamahi makna
stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang
sudah dipahami
• Siswa lebih ditekankan unuk berpikir secara deduktif
(Konsep Advance Organizer)
PRINSIP - PRINSIP BELAJAR
MENURUT TEORI BELAJAR KOGNITIF
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR MENURUT TEORI
BELAJAR KOGNITIF

Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan


memfokuskan pada perubahan proses mental dan struktur yang
terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia. teori
belajar kognitif yang digunakan untuk menjelaskan tugas-tugas
yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan kompleks
seperti pemecahan masalah yang tidak jelas.

Teori belajar kognitif didasarkan pada empat prinsip dasar:


1. Pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.
2. Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa
yang telah mereka ketahui.
3. Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.
4. Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.
APLIKASI TEORI BELAJAR KOGNITIF
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori
belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam
merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan
strategi dan tujuan pembelajaran, tidak lagi
mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam
pendekatan behavioristik. Kebebasan dan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna
bagi siswa.
Kegiatan Pembelajarannya mengikuti prinsip -
prinsip Teori Belajar Kognitif sebagai berikut :
• Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berfikirnya.
Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
• Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan
baik terutama jika mendengarkan benda-benda kongrit.
• Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena
hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi
pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
• Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi perlu mengkaitkan
pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah memiliki
si belajar.
• Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun
dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
• Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar mneghafal.
• Adanya perbedaan individual pada diri siswa pelu diperhatikan karenafaktor
ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut
misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal
dan sebagainya.
Thanks For Your Attention
Any Question ?
Slide Pertanyaan
1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai