Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AKHIR MODUL 5

Body otomotif
Nama : Mardiansyah
No peserta PPG : 19290542710175

1. Cobalah untuk melakukan praktik perbaikan dasar dengan menggunakan teknik on


dolly hammering dan off dolly hammering. Contoh pekerjaan termuat dalam video yang
menjadi lampiran dalam modul ini.

Jawaban
Telah melakukan praktik perbaikan body kendaraan dengan cara on dolly hammering dan off
dolly hemering dalam perkerjaan ini kita perlu lakukan langkah – langkah prosedur perbaikan
yang benar yaitu :
1. Mengdiagnosis kerusakan body dan menganalisisnya sehingga dalam melakukan praktik
menjadi lebih cepat dan lebih baik hasilnya
2. Menggunakan APD(alat perlindungan diri)
3. Penggunaan alat – alat dalam perbaikan body dengan cara on dolly hammering dan off dolly
hemering yaitu :
a). Dolly

Gambar 1. Peralatan dalam melakukan perbaikan body dengan cara on dolly hammering dan off
dolly hemering

Dolly adalah pasangan dari palu sebagai alas/lkitasan saat memukul atau membentuk benda kerja
pada pekerjaan body, terbuat dari baja karbon yang sangat keras. Bentuk dan ukuranya disesuaikan
dengan kebutuhan, bentuk permukaan rata, menyiku, melengkung, bulat, kerucut dan sebagainya. Ada
jenis dolly duduk yang serbaguna berukuran besar dan berat untuk membentuk plat yang lebih tebal,
menekuk besi pejal, bahkan bisa untuk menempa dan kerja bangku lainnya. Dollly untuk membentuk
permukaan plat yang melengkung/cembung

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Gambar 2. Jenis Jenis dolly
b) palu
Palu adalah alat bantu untuk memukul benda kerja yang aman, konstruksinya terdiri dari kepala
palu yang keras terbuat dari baja karbon (0.60-0.80%) tersedia dalam beberapa ukuran antara 150-
1500 gr, Serta gagang yang disesuaikan dengan ukuran kepala palu. Kepala palu terdiri dari dua
permukaan yang bisa dipergunakan untuk memukul.

Gambar 3. Palu kepala ball-pen Gambar 4. Palu kepala cross pen


Bentuk, model, dan ukuran berat palu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penggunaanya.
Model dan ukuran palu dibedakan menjadi dua kelompok, model umum dan model khusus. Model
yang umum dipakai adalah palu model ujung bulat (ball-pein), palu model ujung menyilang (cross-
pein) dan palu model ujung lurus (stright-pein).

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Gambar 5. Palu Cakar Gambar 6. Palu Martil

Gambar 7. Palu Kayu Gambar 8. Palu Plastik

Gambar 9. Palu Karet


Palu model khusus dibuat untuk penggunaan khusus misalnya perbaikan bodi kendaraan, untuk
menempa, meratakan plat atau membentuk plat. Palu khusus lainnya yaitu kepala palu lunak yang
terbuat dari tembaga, kuningan, kaleng, timbal, plastik, karet, kayu dan sebagainya. Digunakan untuk
memukul benda-benda yang permukaanya halus sehingga tidak rusak saat dikerjakan. Palu khusus
pekerjaan bodi mempunyai bentuk dan ukuran yang lebih beragam, biasanya palu bentuk tertentu
digunakan bersama-sama dengan dolly.
1Shrinking hammer
Shrinking hammer adalah palu yang digunakan khusus untuk digunakan memukul benda kerja
yang pengerjaannya menggunakan metode hot shrinking panel.

Gambar 11. Shrinking hammer

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


2. Pick hammer
Pick hammer adalah palu yang digunakan untuk perbaikan bodi dengan menggunakan dolly.

Gambar 12. Pick hammer


1. Standar bumping hammer adalah palu yang sering digunakan pada perbaikan bodi yang
permukaannya tidak rata.

Gambar 13. Standar bumping


2. Teknik Penggunaan palu dan dollly dalam perbaikan body kendaraan dicontohkan seperti
gambar berikut:
a. Teknik palu-on-dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu pada bagian plat yang
terjadi kerusakan, sedangkan pada bagian bawahnya dilkitasi dengan dolly. Untuk
permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang hampir rata.
Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam, menggunakan dolly yang
semakin cekung.

Gambar 14. Teknik on dolly hamering

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


b. Teknik palu-off-dolly yang dipalu adalah bagian diantara atau disekeliling dari dolly yang
ditempatkan pada pusat plat yang penyok, dolly hanya sebagai penahan plat bodi saja, palu
tidak langsung dipukulkan pada dolly.

Gambar 15. Teknik Off dolly hamering

Untuk tahap akhir gunakan palu kayu dan dolly agar hasil pekerjaan memperbaiki bodynya optimal
darena permukaannya akan lebih halus dan rata.

2. Uraikan langkah-langkah persiapan dalam proses pengecatan bodi kendaraan !

Jawaban
Langkah – langkah dalam persiapan proses pengecatan
1. Persiapan permukaan body yang akan dicat
a. Pembersihan Pada Body Mobil
         

Gambar 16. Pembersihan body kendaraan

b. Mendeteksi kerusakan bodi

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Gambar 17. Kerusakan body

Kerusakan pada plat bodi dapat dilakukan secara visual atau sentuhan namun kerusakan
pada cat dapat dilakukan pemeriksaan visual dengan bantuan sinar lampu. Mendeteksi kerusakan
bodi dapat menentukan perbaikan cukup dilakukan pada tempat kerusakan (spot painting).

c. Menentukan luas kerusakan


Tiga metode penentuan luasan kerusakan :
 Menilai secara visual : untuk menentukan besarnya kerusakan dan tingkat
perubahan bentuk
 Menentukan kerusakan dengan sentuhan : untuk dapat merasakan lekukan kecil
 Menilai dengan penggaris : untuk menentukan perbedaan celah pada
area yang mengalami kerusakan dengan area yang tidak mengalami
kerusaka
d. Menentukan Metode Reparasi atau Perbaikan
Metode perbaikan tergantung dari jenis kerusakan dan penyokan dari panel. Metode
perbaikan tersebut antara lain:
1. Teknik menarik dengan vacum cup
 Apabila terjadi kerusakan plat bodi kendaraan akibat benturan yang menyebabkan
mulurnya plat bodi, namun tidak melebihi batas elastisitas, dapat diperbaiki
dengan menggunakan vacuum cup.
 Namun apabila pada plat bodi mengalami kerusakan melebihi batas elastisitasnya
(misalnya plat bodi mengalami kerusakan membentuk sudut-sudut dan lainnya)
kemungkinan perbaikan dengan vacuum cup sulit untuk mencapai hasil yang
maksimal

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Gambar 18. Teknik menarik dengan vacum cup
2. Teknik Menarik dengan Batang Penarik dan Palu Sliding
Ada 2 cara:
 Pertama adalah dengan melubangi plat yang rusak tadi, kemudian ditarik, setelah itu baru
lubang pada plat bodi tadi ditutup kembali.
  Kedua adalah dengan memasang pengait pada panel yang rusak (semisal ring) dengan
menggunakan las, setelah selesai dihaluskan kembali.

Gambar 19 Teknik Menarik dengan Batang Penarik dan Palu Sliding

3. Teknik Perbaikan dengan Alat Hidrolik


Adalah perbaikan bodi kendaraan dengan memanfaatkan alat bantu tekanan hidrolik

Gambar 20 Perbaikan dengan Alat Hidrolik

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


4. Teknik Batang Pengungkit (Pry Bar)
Perbaikan dengan menggunakan teknik ini dilakukan dengan menyelipkan pry bar melalui
celah sempit yang ada pada bagian bawah dari pintu, atau jika perlu bisa membuat lubang
pada pintu yang nanti akan ditutup dengan door trim

Gambar 21. Teknik Batang Pengungkit (Pry Bar)


 
5. Teknik Palu-On-dolly
Teknik palu-on-dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu pada bagian plat yang
terjadi kerusakan, sedangkan pada bagian bawahnya dilandasi dengan dolly  — Untuk
permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang hampir rata.
Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam, menggunakan dolly yang
semakin cekung.

Gambar 22. Teknik Palu-On-dolly


6. Teknik Palu-Off-dolly
Kalau pada teknik palu-on-dolly yang dipalu adalah bagian yang terdapat dollynya, maka
pada teknik palu-off-dolly, yang dipalu adalah bagian diantara atau disekeliling dari dolly
yang ditempatkan pada pusat plat yang penyok

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Gambar 23 Teknik Palu-Off-dolly
 
7. Teknik Pengikiran
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan. Pada pekerjaan plat bodi kendaraan,
penggunaan kikir untuk meratakan permukaan plat sering sekali digunakan. Sebagai
contoh, plat yang mengalami kerusakan akibat tabrakan kadang meninggalkan sudut yang
perlu diratakan dengan kikir. Demikian juga dengan bekas pengelasan harus dibuat rata
kembali. Penggunaan mesin gerinda kadang juga bisa mempercepat menghilangkan cacat
pada bodi. Namun agar hasilnya baik, maka perbaikan akhir (finishing) lebih halus jika
menggunakan kikir.

Gambar 24. Teknik Pengikiran


8. Teknik Hot-Shrinking
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat dari logam yang dipanaskan dan
didinginkan. Logam yang dipanaskan akan memuai, sedangkan bila didinginkan akan
mengkerut. Plat bodi yang melengkung/ penyok dipanaskan sampai warnanya memerah
(hati-hati: jangan sampai berlubang), kemudian didinginkan dengan air/ udara secara tiba-
tiba

Gambar 25. Teknik Hot-Shrinking

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


e. Aplikasi putty atau proses pendempulan 

Gambar 26. Pendempulan

Fungsi dempul sendiri sebagai dasaran atau meratakan permukaan panel, alat untuk mengaplikasikan
dempul bernama (scrap / kapek)
Cara mengaplikasikanya dengan berikut ini :

1. Memakai resistant gloves / sarung tangan


2. Memakai dust respirator / masker
3. Mebersihkan area kerusakan dengan degriser
4. Memberikan primer dengan kuas
5. Aduk dempul dengan sudip agar resin dan dempul menyatu
6. Memencat hardener sebelum di gunakan
7. Mengambil dan mencampur dempul dengan hardener 
8. Posisikan badan agar dapat menjangkau area pembersihan 
9. Aplikasi dempul dengan tipis menggunakn kapek
10. Aplikasi berikutnya secara tebal, menyesuaikan bentuk permukaan
Tunggu dempul hingga kering lalu amplas

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


f. Pengamplasan  

Gambar 27. Proses pengamplasan


Pengamplasan sendiri sangatlah penting sebelum ke tahap putty / dempul karena dempul tidak akan
kuat merekat pada panel mobil sebelum panel mobil benar - benar bersih dari karat ataupun sisa cat
sebelumnya sebelum pngamplasan kita wajib terlebih dahulu untuk memakai atribut pengaman .
Seperti di bahawah ini tahapan pengamplasanya :
1.  Memakai sarung tangan katun.
2. Memeriksa kerusakan secara visual.
3. Memeriksa kerusakan dengan sentuhan tangan.
4. Memeriksa kerusakan menggunakan penggaris.
5. Memeriksa kerusakan dengan cara di tekan tekan.
6. Beri tanda pada area kerusakan.
7. Melepas lapisan cat menggunakan single action sender dengan kertas amplas #60
8. Mengatur kecepatan dan meletakan singel action sender dan hidupkan
9. Melepas lapisan cat dari permukaan.

Gambar 28.mesin amplas bentuk singel action sender

2. Persiapan Top Coating


TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175
a. Pembersihan ruang penyemprotan cat
Untuk menghilangkan debu-debu
b. Meniupkan udara pada kendaraan
Menjamin kendaraan bebas dari debu, kotoran, dan kelembapan
c. Meniupkan udara pada pakaian kerja painter
Menghilangkan debu yang menempel pada pakaian
d. Menghilangkan grease (degreasing)
Untuk melembabkan area dengan menggunakan degresing agent sehingga sisa oli
terangkat sebelum mengering
e. Aplikasi primer
Setelah panel dibersihkan dan dikeringkan dengan takecloth, lalu pemberian cat dasar
pada permukaan logam untuk mencegah karat
f. Pencampuran hardener (aplikasi dempul / putty)
Prosedur mencampur hardener digolongkan menjadi 2 macam yaitu menurut berat maka
menggunakan timbangan dan menurut volume maka menggunakan gelas ukur atau
exclusive mixing stick
g. Pencampuran thinner
Sebagai larutan pengencer cat sehingga tingkat viskositas cat sampai pada tingkat yang
dapat disemprotkan oleh spray gun
h. Menuangkan campuran cat pada spray gun
Dengan agitating rod, aduklah dengan merata campuran yang mengandung cat, hardener,
dan thinner. Tuang dengan posisi paint cup di bawah paint strainer untuk menyaring
kotoran pada campuran cat. Tutup paint cup dengan benar.

3. Masking

Proses masking diperlukan untuk melindungi bagian dari mobil yang tidak dikerjakan
selama proses perbaikan dan pengecatan.

4.Persiapan bahan, alat keselamatan, dan peralatan pengecatan


TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175
a. Bahan pengecatan

Cat primer : sebagai cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat
yang berfungsi anti karat
Dempul : sebagai lapisan dasar yang mengisi yang penyok dalam dan besar
di permukaan benda kerja
Surfacer : sebagai lapisan kedua yang disemprotkan diatas primer dan
dempul (putty)
Cat warna : sebagai cat akhir pemberi warna sesuai dengan kebutuhan,
yaitu cat metalik dan solid
Thinner : sebagai pengencer campuran zat pewarna dan zat perekat saat
proses pembuatan campuran dan aplikasinya
Hardener : sebagai bahan pembentuk yang kuat dan padat
Clear : sebagai cat pelapis akhir pada pengecatan dua lapis

b. Peralatan keselamatan kerja

Kacamata : melindungi mata dari cat, thinner, putty, atau partikel metal lain
Respirator : sebagai penyaring udara sehingga udara yang dihirup bersih
Pakaian kerja : sebagai pelindung badan dari semprotan cat dan debu
Sarung tangan : sebagai pelindung tangan saat menggunakan sander atau
mengangkat bagian bodi kendaraan
Sarung tangan pelarut : mencegah penyerapan solvent organik ke dalam kulit
Safety shoes : sebagai pelindung dan pengaman kaki

c. Peralatan pengecatan

Amplas : sebagai penghalus permukaan dengan cara digosok


Kompressor : sebagai penghasil udara bertekanan sesuai dengan kebutuhan
Hand block : sebagai bidang tempel amplas pada permukaan yang datar
Sander : sebagai power tool untuk mengamplas cat, dempul, dan surfacer
Spray gun : sebagai power tool untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada
permukaan kerja
Batang pengaduk : untuk mencampur putty atau surfacer
Spatula : untuk mencampur putty dan aplikasi pada permukaan benda kerja
Air duster gun : untuk membersihkan permukaan kerja dengan udara bertekanan
Mixing plate : untuk mencampur putty atau surfacer
Masking paper: sebagai penutup area yang tidak boleh dicat

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


3. Proses dan prosedur pengecatan harus dilaksanakan dengan teliti. Uraikan kembali kaidah
pengecatan yang baik! Setelah itu kunjungi bengkel pengecatan, lalu periksalah berbagai
macam cacat pengecatan pasca spraying (sebelum polishing dilakukan). Analisalah penyebab
dan langkah perbaikannya! (sertakan foto kondisi kegagalan pengecatan tersebut!

Jawaban

Teknik Yang Benar dalam Mengecat Mobil

Mengecat mobil pada prinsipnya harus melibatkan orang yang profesional atau yang ahli
dalam bidang pengecatan kendaraan baik mobil maupun motor. Untuk proses pengecetan sendiri
terdiri dari beberapa tahap dan dibutuh masing-masing ahli disetiap tahapannya seperti bagian dempul
oleh tukang dempul dan bagian pengecetan oleh tukang cat.

Bagi seorang yang sudah profesional ataupun pemula akan selalu belajar bagaimana cara
mengecat yang benar agar mendapatkan hasil yang maksimal dan pasti terlihat sempurna. Selain cara
yang benar, hal lain yang harus diperhatikan dalam pengecetan yaitu kualitas dari cat itu sendiri. Cat
yang bagus tentu saja akan menghasilkan tampilan yang menarik pada mobil kita. Nah disini
dijelaskan bagaimana cara mengecat body mobil yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pada dasarnya proses pengecatan itu terdiri dari dua tahap yang paling utama yaitu pendempulan dan
pengecatan. Pada proses pengecatan dibutuhkan pengalaman dan kerja serius serta ketenangan dalam
bekerja.

Pendempulan Body Mobil Hasil pengecatan juga tergantung pada hasil dempulan, sehingga kerja
tukang dempul sangat penting dan tidak bisa dianggap remeh. Pendempulan yang bagus akan terlihat
padat dan tidak ada terlihat bolong-bolong. Dan jika hasil pendempulan tidak merata tentu akan
berpengaruh terhadap hasil akhir (setelah pengecatan) dan akan mengecewakan para pelanggan.

Kaidah pengecatan :

a. Persiapan permukaan
 Membersihkan permukaan dengan multi thiner dan dikeringkan
 Amplas permukaan metal dengan amplas kering no 80
 Membersihkan permukaan dari debu amplas multi thiner dan dikeringkan

b. Aplikasi cat dasar atau primer


 Pada permukaan yang akan diperbaiki semprotkan 1-2 lapis cat primer yang
telah dicampur hardener dengan selang waktu 5-10 menit
 Permukaan primer diamplas dengan amplas kering no. 320 atau amplas basah no. 600

c. Aplikasi dempul
 Mengoleskan dempul yang telah dicampur hardener, biarkan kering di udara selama 30
menit atau dengan infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


 Permukaan putty diamplas kering no. 80 dilanjut no.180, no. 280 atau amplas basah
no.240 dilanjutkan no. 320 dan no. 400
 Membersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan dikeringkan.

d. Aplikasi cat pengisi permukaan atau surfacer


 Menyemprotkan 2-3 lapis primer yang telah dicampur hardener dengan interval antar
lapisan 5-10 menit. Biarkan mengering selama 6 jam
 Permukaan surfacer dengan amplas kering no.320 lalu no.400 atau amplas basah no. 600
lalu no.800 dan no. 1000.

e. Aplikasi cat akhir


Sebelum mengaplikasikan cat akhir pastikan permukaan yang akan dicat dalam keadaan
bersih. Selain itu juga menerapkan dan sesuai dengan tabel di bawah ini:
Standar Spraying Secara Umum
No. Subject Item Syarat
1. Material/ Bahan 1. Cat Sesuai dengan peralatan
2. Thinner yang akan dicat dan sifat
3. Udara bertekanan bahan, bebas air, minyak,
debu.
2. Alat dan 1. Spraygun Ada sistem pemeliharaan,
peralatan 2. Pipa/selang perawatan dan penggantian
3. Container
4. Pompa
5. Spray booth
6. Paint circulation
system
3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai SOP
penyemprotan
2. Cara spraying
4. Manusia Pengetahuan tentang Pelatihan
teknik penyemprotan
dan pemakaian /
pemeliharaan peralatan
spray
5. Lingkungan Kebersihan, keteraturan, Pelaksanaan saat proses
kerapihan, keselamatan
dan ketertiban
6. Permukaan Keberhasilan proses Bebas debu, oli, grease,
yang akan spraying garam, atau kotoran lainnya
disemprot

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Kriteria Prosedur Pengecatan
No. Komponen Variabel Besaran
A. Paint circulation Tekanan angin 5.0 – 6.0 kg/cm2
Tekanan cat 1.5 – 2.0 kg/cm2
Fluid delivery 400- 500cc/menit
B. Operation Jarak 25 – 30 cm
Pattern / penyebaran cat 25 - 30 cm
Arah Tegak lurus (90°)
Langkah ayun 1 m / detik
Overlapping 1/3 sd 1/2
Flash of time Minimal 2 menit
C. Cat dan tinner Viskositas Tergantung jenis cat yang
digunakan
Sifat aliran Visual dan tidak lama
Kebersihan Disaring dengan nylon #40

Jika cat warna yang digunakan solid :


 Menyemprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan interval antar
lapisan 2-5 menit
 Keringkan di udara selama 30 menit atau dengan sinar infra merah pada suhu ± 40 °
C selama 15 menit
 Pemolesan dapat dilakukan setelah 6
jam Jika cat warna yang digunakan metalic :
 Menyemprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan interval
antar lapisan 3-5 menit
 Keringkan di udara selama 15 menit atau dengan sinar infra merah pada suhu ± 55 °
C selama 15 menit
 Membersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu
 Menyemprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan
interval antar lapisan 3-5 menit.
 Biarkan kering selama 1 jam
 Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam
f. Polishing (pengkilapan dan pemolesan)
 Mengeringkan cat
 Mengecek tekstur cat, apabila ada cacat maka segera perbaiki
 Perbaikan sesuai tekstur hasil pemeriksaan
- Kasar sekali : Cat ulang
- Kasar : Penyesuaian tekstur dengan wet sanding
- Agak kasar : Jika tidak terdapat bintik dan lelehan maka lakukan poles dengan
buffing coumpound, namun sebaliknya jika terdapat bintik dan lelehan maka gunakan
whetstone untuk menghilangkannya
- Baik : Jika hasil baik tanpa bintik dan lelehan maka proses selesai
 Bersihkan kendaraan setelah semua proses selesai

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Cacat pengecatan pasca spraying yang ditemukan pada saat kunjungan bengkel pengecatan

Popping

Gambar 29. (a)Foto pengamatan bengkel (b)Gambar hasil download

 Waktu flash off kurang antara lapis ke lapis berikutnya


 Lapisan cat terlalu tebal, thinner yang digunakan tidak sesuai dan ovennya terlalu tinggi
 Tekanan angin terlalu rendah

Pencegahan

 Flash off minimal 5 menit antara tiap-tiap lapisan dan berikan waktu yang cukup
sebelum dioven
 Ketebalan cat dan thinner harus sesuai dengan yang direkomendasikan
 Periksa tekanan yang akan dipakai yaitu 3-4 kg/cm2

Perbaikan

 Apabila hanya pada skala kecil maka setelah selesai dicat dilakukan pengamplasan
dengan kertas amplas no. P1200-P1500 dengan air dan setelah itu dicompound dengan
halus
 Apabila parah maka diamplas terlebih dahulu pada permukaan popping sampai habis,
kemudian dilakukan pengecatan ulang

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


Absorb (Putty marks)

Gambar 29 (a).Foto pengamatan bengkel (b)Gambar hasil download


Penyebab :
 Penambahan antara cat asli dan putty berbeda, top coat solvent mengakibatkan
penyusutan di area feathredges, sehingga timbul tanda dempul pada bodi kendaraan
Pencegahan :
 Komposisi penambahan antara cat asli dan putty harus sama
Perbaikan :
Melakukan cat ulang agar warnanya sesuai dan tanda dempul hilang

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


4. Carilah permasalahan kasus kelistrikan bodi kendaraan di bengkel praktik. Lakukan
analisis penyebab, dan cara penanganannya!

Jawaban

Diagnosis gangguan sistem kelistrikan pada lampu

Kondisi Analisa penyebab Penanganan


Hanya satu lampu yang  Fuse lampu putus  Ganti fuse dan periksa
menyala  Bola lampu putus terhadap short circuit
 Kesalahan kabel atau massa  Ganti bola lampu
 Perbaiki kabel
Kedua lampu tidak  Switch lampu rusak  Pemeriksaan kontinuitas
menyala  Bola lampu putus switch lampu, jika rusak ganti
 Kerusakan kabel atau massa swiitch lampu
 Ganti bola lampu
 Perbaikan pada kabel
Lampu dome tidak  Sistem sirkuit rusak (termasuk  Perbaikan rangkaian,
menyala relay dan fuse) pemeriksaan relay,
 Bola lampu putus pemeriksaan kontinuitas fuse,
 Switch pintu rusak jika rusak ganti relay dan fuse
 Ganti bola lampu
 Pemeriksaan kontinuitas antar
terminal pada switch pintu
depan dan belakang
Lampu clearence,  Sistem sirkuit rusak (termasuk  Perbaikan rangkaian,
lampu belakang, atau relay dan fuse) pemeriksaan relay,
lampu plat nomor tidak  Bola lampu putus pemeriksaan kontinuitas fuse,
menyala  Switch lampu dan tanda belok jika rusak ganti relay dan fuse
rusak
 Ganti bola lampu
 Pemeriksaan kontinuitas
switch ligting dan turn signa
Lampu mundur tidak  Rangkaian rusak  Perbaikan rangkaian,
menyala  Bola lampu putus pemeriksaan relay,
 Switch lampu mundur rusak pemeriksaan kontinuitas fuse,
jika rusak ganti relay dan fuse
 Ganti bola lampu
 Pemeriksaan kontinuitas
switch lampu mundur
Lampu rem tidak  Rangkaian bermasalah  Perbaikan rangkaian,
menyala  Bola lampu putus pemeriksaan kontinuitas fuse,
 Switch lampu rem rusak jika rusak fuse
 Ganti bola lampu
 Pemeriksaan kontinuitas

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


sakelar lampu rem
Lampu peringatan  Rangkaian rusak (termasuk  Perbaikan rangkaian,
tanda belok/hazard relay dan fuse) pemeriksaan relay,
tidak kedip  Bola lampu putus pemeriksaan kontinuitas fuse,
 Switch lampu dan tanda belok jika rusak ganti relay dan fuse
rusak  Ganti bola lampu
 Switch hazard rusak  Pemeriksaan kontinuitas
switch lighting dan turn signal
 Pemeriksaan kontinuitas
switch warning hazard

Diagnosis gangguan sistem kelistrikan pada door lock

Kondisi Kemungkinan penyebab Perbaikan


Hanya satu pintu tidak dapat  Sistem sirkuit rusak  Perbaikan rangkaian,
di lock / unlock (termasuk relay dan fuse) pemeriksaan relay dan
 Kesalahan door lock kontinuitas fuse, jika rusak
assembly (termasuk door ganti relay dan fuse
lock open rod dan kabel  Ganti door lock open
door lock) rod dan kabel door lock
 Handel pintu dalam rusak  Ganti handel pintu dalam
dan cacat

Diagnosis gangguan sistem washer dan wiper depan dan belakang

Kondisi Kemungkinan penyebab Perbaikan


Wiper tidak berfungsi  Kerusakan wiper kaca  Pemeriksaan motor wiper
depan dengan tegangan, apabila
 Kerusakan switch washer tidak bekerja maka motor
dan wiper diganti
 Kerusakan kabel atau masa  Periksa kontinuitas switch
washer dan wiper, apabila
tidak ada kontinuitas
maka switch diganti
 Perbaiki kabel
Washer tidak berfungsi  Kerusakan selang washer  Pemeriksaan selang
(termasuk check valve dan washer atau nozzle dari
konector) atau nozzle tersumbat dan tertekuk
 Kerusakan pump washer  Pemberian tegangan pada
 Kerusakan switch washer pompa, jika tidak bekerja
dan wiper maka ganti pompa washer
 Kerusakan kabel atau masa  Periksa kontinuitas switch
washer dan wiper, apabila

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175


tidak ada kontinuitas
maka switch diganti
 Perbaiki kabel

Diagnosa gangguan power window

Kondisi Kemungkinan penyebab Perbaikan


Seluruh power window tidak  Rangkaian rusak  Perbaikan rangkaian
dapat bekerja  Switch utama power  Pemeriksaan kontinuitas
window rusak switch power window,
jika tidak ada kontinuitas
maka ganti switch.
Salah satu dari power window  Wiring rusak  Perbaiki kabel
tidak dapat beroperasi  Kerusakan regulator  Memeriksa kontinuitas
atau/dan motor power switch utama power
window window
 Kerusakan utama power  Memeriksa kontinuitas
window sub switch pada setiap
 Kerusakan sub switch posisi power window
power window
Fungsi auto-down tidak  Kerusakan utama power  Memeriksa kontinuitas
bekerja window switch utama power
window

TA MODUL 5 body otomotif Mardiansyah 19290542710175

Anda mungkin juga menyukai