Anda di halaman 1dari 12

REGULASI PENGUATAN INOVASI

Riset-riset harus diarahkan ke inovasi dan


dapat dimanfaatkan oleh Industri dan
masyarakat sehingga meningkatkan daya
saing.
(Surakarta, 11 Maret 2016; Sumber: Laporan Dewan Riset Nasional
kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Oktober
2015- March 2016)

Rekomendasi Forum Rektor


Indonesia agar Pendidikan Tinggi
di Indonesia melakukan riset dan Ilmu pengaetahuan, teknologi dan
inovasi untuk mendukung sector inovasi ini akan membawa Negara
ekonomi dan daya saing nasional. Indonesia maju.

(Makassar, 15 - 16 February 2018; Temu tahunan Presiden mengajak semua


Rektor dan Forum Rektor Indonesia Universitas
Hasanuddin) pihak untuk membangun
ekosistem yang baik melalui
kerjasama antara Lembaga
penelitian, pemerintah,
Lembaga Pendidikan serta
“IKLIM YANG KONDUSIF UNTUK industri dan mitra strategis
lainnya
TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA (Indonesia Convention Exhibition (ICE)
Convention BSD, Serpong, Tangerang Selatan,
EKOSISTEM INOVASI” Banten, Kamis, (1/11/2018))
DESAIN PROGRAM DAN KEGIATAN
DIREKTORAT SISTEM INOVASI
PEMBANGUNAN EKOSISTEM DALAM KERANGKA SISTEM INOVASI
INOVASI
RUU PENGGANTI UU No. 18
TAHUN 2002

2 3
1
1
SISTEM INOVASI NASIONAL

SISTEM INOVASI DAERAH


4

INSENTIF/
PROGRAM DAN
KEGIATAN
KEMENTERIAN
RISTEKDIKTI
REGULASI EKOSISTEM INOVASI MENUJU DAYA SAING NASIONAL

KEBIJAKAN SINAS&SIDA

RPERMEN Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi

RPERMEN KATSINOV

RPERPRES Audit Teknologi


1. KEBIJAKAN SINAS & SIDA
Indeks Daya Saing
Daerah KATSINOV Penguatan Iklim
• Tujuan Inovasi
KEBIJAKAN
1. membangun sistem nasional ilmu
SINAS & SIDA pengetahuan, teknologi dan inovasi
untuk penguatan ekonomi berbasiskan Pengukuran dan
Penguatan Sinergi
ilmu pengetahuan dan teknologi Penetapan
Pelaku Inovasi
Kapasitas Inovasi
2. meningkatkan sinergi antar unsur
pemerintah, dunia usaha, perguruan
tinggi, masyarakat dan Pemangku RUANG
RUU SINAS Kepentingan riset dan inovasi nasional
3. membangkitkan inisiatif, membangun LINGKUP
serta mendorong kemampuan riset
pengembangan produk, jasa dan
pemasaran di badan usaha nasional
KEBIJAKAN
dan
Penumbuhan
SISTEM Penguatan
RPP SINAS & 4. meningkatkan kemandirian dan daya
Budaya Inovasi
Inovasi Badan

SIDA
saing bangsa dalam rangka
memajukan peradaban bangsa melalui INOVASI Usaha
pergaulan internasional

Pendanaan Penciptaan Pasar


Inovasi Produk Inovasi
INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD)
IDSD

INOVASI
4 ASPEK
LEMBAGA YANG BERKUALITAS
1. Pengembangan Sistem Inovasi (SINas/SIDa)
1. Pengembangan Kelembagaan PT
2. Pengembangan PPITEK
Pembinaan Kelembagaan PT
2. Penguatan dan Pengembangan Lemlit
3.
4.
Pengembangan PPBT (PT dan Dunia Usaha)
Pengembangan Inovasi Industri dan Inovasi PT
• Produktivitas 12 PILAR
3. Pengembangan STP
di Industri • Nilai Tambah
Ekonomi,
Sosial & 23 DIMENSI
Budaya
PENELITIAN DAN PENEM BANGAN
1. Kualitas Riset PT
2.
3.
Peningkatan HKI
Riset di Industri
Belum ada INSTRUMEN 90 INDIKATOR/KUISIONER
4. Kebijakan Risbang
untuk mengukur daya
saing secara
DAYA
SUM BERDAYA BERKUALITAS
1. Pengembangan SDM PT (S2&S3)
TENAGA KERJA TERAMPIL
1. Peningkatan Kualitas Pem belajaran
SAING
berkelanjutan terutama
2. Pengembangan Sarpras PT dan Iptek 2. Pengem bangan pem belajaran
pada level Pemerintah
Terdapat 26 Indikator atau sekitar 28,88%
3. Pengembangan Kualifikasi SDM PT kew irausahaan, pendidikan vokasi
dan Litbang &politeknik
3. Peningkatan layanan m utu pendidikan
Daerah Kab/Kota
indikator yang Berkaitan dengan TUSI Kemenristekdikti
KEMANDIRIAN
Skor IDSD berdasarkan Rata-rata (Average) No INDIKATOR/ATRIBUT
3
6
1 Partisipasi pendidikan tinggi;
5
2 Rasio jumlah penduduk berpendidikan Diploma, PILAR
4
3 Rasio jumlah penduduk berpendidikan SI, PENDIDIKAN
3
4 Rasio jumlah Penduduk berpendidikan S2
2
DAN
5 Rasio jumlah Penduduk berpendidikan S3,
1
6 Rasio jumlah tenaga kerja terdidik; (Ketenagakerjaan) KETERAMPILAN
0
7 Program pengembangan tenaga kerja trampil,
Kab. Banjarnegara

Kab. Purbalingga
Kab. Kudus

Kab. Brebes
Kab. Sragen

Kota Pekalongan

Kab. Cilacap

Kab. Kebumen
Kab. Purworejo

Kab. Grobogan

Kab. Klaten
Kab. Karanganyar
Kab. Jepara

Kota Salatiga

Kota Surakarta
Kab. Blora
Kota Semarang

Kab. Rembang

Kab. Semarang

Kota Magelang

Kab. Pemalang

Kab. Batang
Kab. Magelang

Kab. Temanggung
Kab. Wonogiri

Kab. Demak

Kota Tegal

Kab. Pati

Kab. Tegal

Kab. Kendal
Kab. Pekalongan

Kab. Wonosobo

Kab. Sukoharjo
Kab. Banyumas
Kab. Boyolali

8 Ketersediaan pengembangan teknologi baru, PILAR KESIAPAN TEKN OLOGI


9 Jumlah perusahaan pemula berbasis teknologi, PILAR DINAMIKA BISNIS
10 Klaster Inovasi (SIDa)
11 Keberadaan program SIDa
12 Jumlah kolaborasi Perguruan tinggi dengan Pemerintah Daerah
13 Jumlah Kolaborasi antara Perguruan tinggi, lembaga litbang, dunia usaha dan pemerintah daerah
14 Jumlah artikel yang dipublikasikan dalam jurnal penelitian;
15 Jumlah penelitian yang masuk kekayaah intelektual; PILAR
16 Jumlah kekayaan intelektual yang berasal dari lemlit dan lembaga lainnya, KAPASITAS
17 ketersediaan paten yang dimanfaatkan industri; INOVASI
http://indeks.inovasi.ristekdikti.go.id/ 18
19
Rasio belanja riset dan penelitian terhadap APBD;
Jumlah penelitian sumberdaya lokal,
20 rasio jumlah peneliti di perguruan tinggi dan litbang dibanding hasil penelitian;
21 Pemeringkatan kualitas perguruan tinggi dan litbang;
22 Jumlah dunia usaha/indutsri yang meiliki unit R&D;
23 Jumlah perguruan tinggi dan litbang,
24 Jumlah Inkubator
25 Jumlah aplikasi hak merk dagang;
26 Keberadaan technopark dan atau pusat unggulan iptek,
- Harmonisasi di Kemenkumham
2. RPERMEN 2017 - Akreditasi dosen terkait pngabdian
Manajemen Inovasi - Naskah Akademis
Lembaga Manajemen
masyarakat (terkait naskah akademis
transformasi peranan PT
Perguruan Tinggi Inovasi PT dan Draft - Pengayaan indikator anugerah widyapadhi Permenristekdikti
Permen (terkait indikator pengukuran kinerja inovasi
Inovasi bukan hanya MIPT
mencakup - Panduan Teknis PT)
permasalahan teknologi Penyelenggaraan
tetapi juga MIPT
komersialisasi yang
didalamnya termasuk 2018
unsur bisnis dan
manajemen - Iterasi Rapermen Lembaga Manajemen Inovasi PT menjadi
Organisasi Manajemen Inovasi kemudian menjadi
Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi
- Terdiri dari 8 bab 17
2016 pasal dan masuk ke - Uji Publik Rapermen MIPT
Pembahasan dengan
Naskah Akademis dalam renstra PT stakeholder kebijakan dan - Panduan Teknis
Technology Transfer - Fungsi layanan MIPT pembahasan dengan biro
Office (TTO) - Indikator Performansi PT
terdiri dari data hukor terkait draft Permen
- Transformasi Peranan PT (tridharma PT)
informasi,
pendampingan,
pemanfaatan,
pelatihan dan lisensi,
publikasi, konsorsium,
akses pembiayaan dan
inovasi
- Kinerja inovasi harus
dilaporkan ke Dirjen
PI dan menjadi
pertimbangan
akreditasi,
pemeringkatan dan
insentif dan
penghargaan
TRL TRL TRL
7 8 9

Sumber : diolah dari materi presentasi AIPI


3. RPERMEN TINGKAT KESIAPAN INOVASI (KATSINOV)
4. RPERPRES AUDIT TEKNOLOGI Definisi &
Tujuan

TUJUAN AUDIT TEKNOLOGI :


Pemberlakuan
Audit
Ruang Tata Cara
Audit
Teknologi
Lingkup Teknologi

Pendanaan

Audit Teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, namun dimaksudkan untuk melakukan
perbaikan/pengembangan. Sebagai suatu analisa, apakah teknologi sudah efektif atau efisien, serta identifikasi kekuatan dan
kelemahan dari teknologi
REKOMENDASI

1. Perguruan Tinggi (PT) mempersiapkan implementasi RPERMEN Manajemen Inovasi


Perguruan Tinggi dengan cara:
a. memasukan ke dalam renstra PT
b. mempersiapkan sumber daya yang diperlukan
c. identifikasi partner potensial untuk berkolaborasi dari komunitas, pemerintah,
bisnis, komunitas, dan akademisi
d. membangun jejaring dengan partner potensial tersebut di atas

2. Aktor Inovasi terutama yang merupakan stakeholders Ditjen Penguatan Inovasi (PT,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Bisnis dan Komunitas) Wajib
menggunakan Tingkat Kesiapan Inovasi (KATSINOV) sebagai alat ukur produk inovasi/
calon produk inovasi sebagai sarana penentuan kebijakan.
REKOMENDASI…
3. Para pemangku kepentingan di bidang teknologi wajib untuk berperan aktif dan bersinergi, saling
mengontrol dan mengisi untuk membangun SISTEM NASIONAL AUDIT TEKNOLOGI yang mampu
mengarahkan bagi terbentuknya LEMBAGA AUDITOR TEKNOLOGI profesional yang didukung oleh
AUDITOR TEKNOLOGI yang kompeten dan bersertifikat, serta mampu membangun dan membina
pengembangan kompetensi dan PROFESIONALISME auditor teknologi.

4. Untuk mempercepat tercapainya tujuan negara, perlu dibangun strategi dan kemauan politik
negara yang kuat untuk mengembangkan sistem inovasi nasional dan sistem inovasi daerah
melalui :
a. Penguatan iklim inovasi yang kondusif;
b. Penguatan Sinergi Pelaku Inovasi;
c. Penguatan Inovasi di Badan Usaha
d. Penciptaan Pasar Produk Inovasi;
e. Pendanaan Inovasi;
f. Penumbuhan Budaya inovasi
g. Pengukuran dan Penetapan kapasitas inovasi.
Terimakasih

Direktorat Sistem Inovasi,


Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung II BPPT Lt. 22
Jl. M.H Thamrin No 8 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai