KONSEP
PENDIDIKAN AKIDAH
Dalam mempelajari ilmu akidah ,harus berlandasan pada landasan yang kuat dan
benar serta memadaii dari dua , yang disebut dalil,yang terdiri dari dua macam,yaitu:
a.Dalil aqli
Dalil aqli adalah dalil yang didasarkan pada akal pikiran.Yaitu cara berfikir yang
sehat dan benar .Dalil aqli dapat digunakan untuk mempelajari ilmu aqidah karena aqidah
islam itu berlaku bagi orang orang yang mempunyai akal yang sehat.Segala yang
menyangkut dengan aqidah,kita tidak boleh meyakini secara ikut ikutan ,melainkan
keyakinan yang dapat dipahami dan dipelajari sesuai dengan akal yang sehat.
b.Dalil naqli
Meskipun akal manusia dapat mendorong kemajuan ilmu dan teknologi ,namun harus
disadari bahwa betapapun kuatnya daya pikir manusia,ia tidak akan pernah mungkin mampu
untuk mengetahui hakekat zat allah yang sebenarnya.Oleh karena itu,penggunaan dalil aqli
dalam mempelajari akidah harus senantiasa diselaraskan dengan wahyu dari allah.Wahyu
baik yang berupa kitab suci Al qur’an maupun hadis hadis rasulullah itulah yang disebut
dengan dalil naqli.kebenaran dalil naqli ini bersifat Qoth’iy (pasti),kebenarannya bersifat
mutlak serta berlaku untuk semua ruaang dan waktu.Dalil naqli ada dua yaitu al qur’an dan
hadis rasul.Hal hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal,cukup diyakini kebenarannya tanpa
harus membuktikan dengan akal.Termasuk kedalam bagian ini adalah hal hal yang bersifat
ghaib,seperti kiamat,alam barzakh,alam maksyar,surga,neraka,malaikat,dan lain sebagainya.
Ruang lingkup‘aqidah dapat diperinci sebagaimana yang dikenal sebagai rukun iman,
yaitu iman kepada Allah, malaikat (termasuk didalamnya: jin, setan, dan iblis), kitab-kitab
Allah yang diturunkan kepada para utusan-Nya, Nabi dan Rasul, hari akhir, dan takdir Allah.
Iman kepada Allah adalah mempercayai bahwa Dia itu maujud (ada) yang disifati
dengan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan, yang suci dari sifat-sifat kekurangan. Dia
Maha Esa, Mahabenar, Tempat bergantung para makhluk, tunggal (tidak ada yang setara
dengan Dia), pencipta segala makhluk, yang melakukan
segala yang dikehendaki-Nya, dan mengerjakan dalam kerajaan-Nya apa yang dikehendaki-
Nya.
Beriman kepada Allah juga bisa diartikan berikrar dengan macam-macam tauhid yang
tiga serta beri’tiqad (berkeyakinan) dan beramal dengannya, yaitu
Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma’ wa Sifat.
Beriman kepada Allah merupakan ajaran pokok akidah dalam Islam, yaitu
mengesakan Allah bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah swt. (tauhid). Ke-Esa-an
Allah menurut al-Qur‟anberarti bahwa Allah itu satu dalam diri-Nya (Dzat-Nya), satu dalam
sifat-Nya, dan satu dalam perbuatan-Nya.Satu dalam diri-Nya berarti bahwa Allah itu tidak
berbilang-bilang atau lebih dari satu. Satu dalam sifat-Nya berarti bahwa tidak seorangpun
yang memiliki sifat Allah yang sangat sempurna. Dan satu dalam perbuatan-Nya berarti
bahwa tidak seorangpun yang dapat mengerjakan
sesuatu yang telah atau yang dikerjakan oleh Allah.
Beriman kepada malaikat berarti percaya bahwa Allah mempunyai makhluk yang
dinamai “Malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada-Nya dan senantiasa
taat menjalankan tugas yang dibebankan dengan sebaik-baiknya.Diciptakan dari cahaya dan
diberikan kekuatan untuk mentaati dan melaksanakan perintah dengan
sempurna.
d.Mengimani tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada mereka yang sudah kita ketahui,
seperti membaca tasbih dan beribadah kepada Allah swt. siang dan malam tanpa merasa lelah
dan bosan.Dan di antara mereka ada yang mempunyai tugas-
tugas tertentu, misalnya:
a)Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi dan Rasul.
b)Malaikat Mikail yang diserahi mengatur pembagian rezeki kepada semua makhluk Allah.
c)Malaikat Isrofil yang diserahi tugas meniup sangkakala tatkala terjadi peristiwa hari kiamat
dan manusia dibangkitkan dari alam kubur.
e)Malaikat Ridwan dan Malik yang diserahi tugas menjaga Surga dan Neraka.
f)Malaikat Rokib dan‟Atid yang diserahi menjaga dan menulis semua perbuatan manusia.
Setiap orang yang dijaga oleh dua malaikat, yang satu pada sisi kanan dan yang satunya lagi
pada sisi kiri.Allah swt.
g)Malaikat Munkar dan Nakir yang diserahi tugas menanyai mayit, yaitu apabila mayit telah
dimasukkan ke dalam kuburnya, maka akan datanglah dua malaikat yang bertanya kepadanya
tentang Rabb-nya, agamanya dan Nabinya
a. Manusia yang beriman tidak mungkin berpandangan sempit dan berakal pendek.Ia
percaya kepada allah sebagai penguasa dan pemelihara alam semesta.
b. Keimanan yang benar dapat mengangkat manusia menuju derajat yang paling tinggi dalam
harkat nya sebagai manusia.
c. Keimanan yang benar akan dapat mengalirkan kedalam diri manusia,rasa dalam
kesederhanaan dan kebersahajaaan.
d. Keimanan membuat manusia menjadi suci dan benar.Ia yakin tidak ada jalan lain untuk
mencapai kesuksesan dan keselamatan kecuali dengan kesucian jiwa dan tingkah laku yang
baik.
e. Keimanan dapat membuat hati orang orang beriman menjadi tenang, terisi dengan
kepuasan dan optimis untuk menghadapi masa depan.
f. Orang yang beriman tidak bakal putus asa atau patah hati dengan keadaan yang dihadapi.
g. Keimanan membuat keberanian dalam diri manusia.Tidak takut mati,dan menyatakan
bahwa ada orang lain selain allah yang dapat mencabut nyawanya.
h. Keimanan dapat mengembangkan sikap cinta damai dan adil,menghalau rasa
cemburu,dengki ,dan iri hati.
i, Pengaruh yang terpenting dari keimanan adalah membuat manusia menjadi taat dan patuh
kepada hukum-hukum allah.
j. Keimanan memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia sehari-hari.Karena itu
keimanan menjadi aspek yang pertama dan terpenting untuk menjadi seseorang muslim sejati.