Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama

dua dekade akhir ini, yaitu dari penyakit menular yang menjadi beban

utama kemudian beralih ke penyakit yang tidak menular, diantaranya yaitu

Hipertensi. Kecenderungan ini akan mengancam dikalangan usia muda dan

akan meningkat (Sudarsono et al., 2017).

Hipertensi dikatakan sebagai penyakit tekanan darah yang menetap

(Sudarsono et al., 2017).

Hipertensi berhubungan dengan kenaikan tekanan sistolik dan

diastolik. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah

pada seseorang, dimana tekanan sistol dan diastol nya diatas 140/90

mmHg. Pada populasi manula, Hipertensi sebagai tekanan sistolik dan

diastoliknya diatas 160/90 mmHg (Smeltzer et.al. 2010 dikutip dalam

Abdul Majid, 2018).

Kejadian Hipertensi di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3

miliyar orang yang mana angka tersebut menggambarkan 31% jumlah

penduduk dewasa di dunia yang mengalami peningkatan sebesar 5,1%

lebih besar dibanding prevalensi global pada tahun 2000-2010 (Arum,

2019).

1
Sedangkan angka kejadian yang mempunyai penyakit Hipetensi di

Asia Tenggara mencapai 36% (Tirtasari & Kodim, 2019).

Prevalensi kejadian Hipertensi di Indonesia masih dibilang cukup

tinggi. Prevalensi kejadian di tahun 2013 yaitu mencapai 25,8% pada usia

lebih dari 18 tahun. Pada tahun 2013, prevalensi kejadian Hipertensi di

Banten sekitar 23,0% (Komalasari et al., 2019)

Prevalensi Hipertensi di Kabupaten Lebak sekitar 31.1% dari 5,080

Orang (Dinkes Banten, 2015).

Hipertensi adalah penyakit yang bisa dibilang cukup berbahaya di

dunia, Hipertensi dapat mengakibatkan kepada penyakit sistem

kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan

penyakit ginjal. Pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan stroke

adalah dua penyebab kematian utama di dunia (Arum, 2019)

Faktor resiko yang saling berkaitan dengan Hipertensi pada umur

24-25 tahun adalah faktor genetik, kebiasaan merokok, obesitas, konsumsi

garam berlebih, penggunaan minyak jelantah serta stress (Arum, 2019).

Strategi penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi non farmakologi

seperti modifikasi gaya hidup dan diet dan terapi farmakologi untuk

mencapai target terapi hipertensi. Dalam penanganannya, diperlukan

kerjasama antara tim medis, pasien, serta keluarga dan lingkungan., upaya

promotif: memberikan promosi kesehatan kepada pasien atau keluarga

tentang penyakit dan pencegahan Hipertensi, upaya preventif yaitu: suatu

kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah Hipertensi dan menganjurkan

2
untuk modifikasi gaya hidup dan diet, upaya kuratif yaitu: kegiatan yang

dilaksanakan dalam membantu pengobatan pasien, upaya rehabilitative

yaitu: kegiatan dalam upaya merehabilitasi pasien dari penyakitnya dan

diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasien

(Krisnanda, 2017).

Dari data-data di atas maka penulis merasa tertarik untuk menyusun

proposal dengan judul “Asuhan Keperawatan Pasien dengan Hipertensi

di RSUD Dr.Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak”

1.2. Batasan masalah

Masalah pada proposal ini dibatasi pada asuhan keperawatan pasien

dengan Hipertensi di RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

1.3. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan Hipertensi di RSUD

Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan Hipertensi di

RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

1.4.2. Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian keperawatan pasien dengan Hipertensi

di RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

2) Menetapkan diagnosis keperawatan pasien dengan Hipertensi

di RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

3
3) Menyusun perencanaan keperawatan pasien dengan Hipertensi

di RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

4) Melaksanakan tindakan keperawatan pasien dengan Hipertensi

di RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

5) Melakukan evaluasi keperawatan pasien dengan Hipertensi di

RSUD Dr,Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak.

1.5. Manfaat

1.5.1. Manfaat Teoritis

Proposal ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk

pengembangan ilmu keperawatan pada pasien Hipertensi.

1.5.2. Manfaat Praktis

1) Perawat

Proposal ini dapat digunakan sebagai panduan dalam

memberikan asuhan keperawatan pada penderita penyakit

Hipertensi, serta sebagai penambah wawasan untuk perawat

pemula.

2) Rumah Sakit

Proposal ini dapat digunakan sebagai rujukan

peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pada penderita

penyakit Hipertensi.

3) Institusi Pendidikan

4
Proposal ini dapat digunakan sebagai informasi tentang

penyakit Hipertensi dan juga sebagai bahan kajian untuk

peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai