Hukum Riba

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Hukum Riba

Dalam keseharian, tentunya kita melakukan transaksi keuangan setiap harinya. Dalam Islam, terdapat
transaksi keuangan yang dilarang dan diharamkan, yakni riba.

Pengertian Riba

Kata riba sendiri berasal dari kata dalam bahasa Arab, yang berarti tambahan, berkembang, meningkat
atau membesar. Dalam suatu ungkapan masyarakat Arab kuno menyebutkan arba fulan ‘ala fulan idza
azada ‘alaihi yang artinya seseorang melakukan riba kepada orang lain jika ia meminta tambahan.
Sedangkan menurut istilah atau terminologi ilmu fiqih, riba diartikan sebagai tambahan khusus yang
diberikan sebagai imbalan atas balas jasa atau atas pinjaman yang diberikan. Dalam bahasa inggris, riba
dikenal dengan istilah “Usury” yang berarti tambahan uang atas modal yang diberikan dari seseorang
dan tidak sesuai dengan syariah atau kaidah yang berlaku.

Pada dasarnya, dalam pendidikan agama islam riba terbagi menjadi dua macam yaitu riba akibat hutang
piutang dan riba jual beli yang dijelaskan berdasarkan Alqur’an dan hadits (baca manfaat membaca
Alqur’an bagi ibu hamil dan manfaat membaca alqur’an bagi kehidupan)

a. Riba Hutang-Piutang

Riba akibat hutang-piutang tau dikenal dengan sebutan Riba Qard, adalah suatu tambahan atau
kelebihan tertentu yang disyaratkan pada seseorang yang hendak meminjam harta (baca harta dalam
islam) berupa uang atau modal atau yang disebut dengan muqtarid sedangkan istilah Riba Jahiliyah yaitu
riba atau tambahan hutang yang harus dibayar jika yang berhutang tidak mampu membayar hutang
pada waktu yang telah ditentukan. (baca hutang dalam pandangan islam dan berhutang dalam islam)

b. Riba Jual beli

Riba akibat jual-beli atau yang disebut dengan istilah Riba Fadl adalah pertukaran barang sejenisdengan
takaran, dan kadar yang berbeda dan barang yang dipertukarkan tersebut termasuk jenis barang ribawi,
atau barang yang dapat memunculkan riba sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW
bahwa jika seseorang menukar barang seperti emas maka ia harus menukarnya dengan emas pula yang
sama kualitas dan bobotnya, menukar perak dengan perak, dan lain sebagainya.
Sedangkan Riba Nasi’ah adalah tambahan atau kelebihan yang diambil karena adanya penangguhan
atas penerimaan suatu barang ribawi yang ditukar dengan barang ribawi lainnya. Riba nasiah biasanya
muncul akibat adanya perbedaan kualitas dan takaran barang yang dijadikan sebagai patokan.

Adapu islam mengharamkan riba dan Allah melarang praktek riba melalui beberapa ayat yang
diturunkan secara bertahap. Berikut ini adalah kronologi pengharaman riba yang terdapat dalam
Alqur’an :

*Tahap pertama*

Dalam surat Ar-Rum ayat 39 yang diturunkan pada tahap pertama pelarangan riba, disebutkan bahwa
Allah tidak menuikai orang yang melakukan riba dan jika seseorang ingin mendapat ridha Allah maka ia
harus menjauhi riba. Allah juga menolak mereka yang meminjamkan uang atau hartanya dan mengambil
kelebihan sebagai tindakan menolong. Jika seseorang ingin menolong orang lain maka bukan dengan
jalan riba melainkan dengan cara bersedekah atau dengan mengeluarkan zakat.(baca penerima zakat
dan syarat penerima zakat)

َ‫اس فَاَل يَرْ بُو ِع ْن َد هَّللا ِ ۖ َو َما آتَ ْيتُ ْم ِم ْن زَ كَا ٍة تُ ِري ُدونَ َوجْ هَ هَّللا ِ فَأُو ٰلَئِكَ هُ ُم ْال ُمضْ ِعفُون‬ ِ ‫َو َما آتَ ْيتُ ْم ِم ْن ِربًا لِيَرْ ب َُو فِي أَ ْم َو‬
ِ َّ‫ال الن‬

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu
tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).(QS Ar Rum 39)

*Tahap kedua*

Pada tahap kedua pengharaman perbuatan riba, Allah menurunkan surat An-Nisa’ ayat 160-161.
Dalam ayat tersebut riba digambarkan sebagai perbuatan yang batil dan merupakan perbuatan dzalim
terhadap orang lain. Allah juga menyebutkan balasan atau hukuman terhadap orang yahudi yang
melakukan riba sebagai isyarat bahwa riba juga diharamkan pada umat muslim.

ۚ ‫اس بِ ْالبَا ِط ِل‬


ِ َّ‫يل هَّللا ِ َكثِيرًا َوأَ ْخ ِذ ِه ُم ال ِّربَا َوقَ ْد نُهُوا َع ْنهُ َوأَ ْكلِ ِه ْم أَ ْم َوا َل الن‬ ْ َّ‫ت أُ ِحل‬
َ ِ‫ت لَهُ ْم َوب‬
ِ ِ‫ص ِّد ِه ْم ع َْن َسب‬ ٍ ‫فَبِظُ ْل ٍم ِمنَ الَّ ِذينَ هَادُوا َح َّر ْمنَا َعلَ ْي ِه ْم طَيِّبَا‬
‫َوأَ ْعتَ ْدنَا لِ ْلكَافِ ِرينَ ِم ْنهُ ْم َع َذابًا أَلِي ًما‬

Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-
baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.(QS An Nisa 160-161)

*Tahap ketiga*

Pada tahap ketiga Allah menurunkan surat Ali Imran ayat 130. Dalam ayat ini Allah tidak menyebutkan
riba diharamkan secara jelas namun Allah melarang segala bentuk pelipat gandaan harta atau uang yang
dipinjamkan. Hal ini merupakan kebijaksanaan Allah SWT yang melarang praktek riba di kalangan
masyarakat saat itu dan telah mendarah daging diantara mereka.

َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تَأْ ُكلُوا ال ِّربَا أَضْ َعافًا ُم‬
َ‫ضا َعفَةً ۖ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS Ali Imran ; 130)

*Tahap keempat*

Pada tahap keempat Allah menurunkan surat al-Baqarah ayat 275-279 yang berisi pelarangan riba
secara jelas dan tegas. Allah juga dengan menjelaskan pelarangan riba secara mutlak baik dalam jumlah
sedikit maupun jumlah yang besar. Dalam ayat tersebut juga disebutkan bahwa Allah dan Rasulnya akan
memerangi orang yang melakukan perbuatan riba.

َ ِ‫الَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ال ِّربَا اَل يَقُو ُمونَ إِاَّل َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ ۚ ٰ َذل‬
ۚ ‫ك بِأَنَّهُ ْم قَالُوا إِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل ال ِّربَا ۗ َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا‬
ٰ ُ
َ‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدون‬ ِ َّ‫فَ َم ْن َجا َءهُ َموْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ِه فَا ْنتَهَ ٰى فَلَهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُرهُ إِلَى هَّللا ِ ۖ َو َم ْن عَا َد فَأولَئِكَ أَصْ َحابُ الن‬

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Itulah penjelasan tentang hukum riba dalam Islam. Betapa besar bahaya riba dalam Islam. Semoga
artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan kita terhindar dari dosa riba. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai

  • Kartu Kontrol
    Kartu Kontrol
    Dokumen3 halaman
    Kartu Kontrol
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Sakit Itu A
    Sakit Itu A
    Dokumen3 halaman
    Sakit Itu A
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Kajian Ruqya
    Kajian Ruqya
    Dokumen2 halaman
    Kajian Ruqya
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Saudaraku
    Saudaraku
    Dokumen3 halaman
    Saudaraku
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Covid 19
    Leaflet Covid 19
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Covid 19
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Naskah Simulasi Eklamsi
    Naskah Simulasi Eklamsi
    Dokumen6 halaman
    Naskah Simulasi Eklamsi
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Bujuk Gap Mukim
    Bujuk Gap Mukim
    Dokumen32 halaman
    Bujuk Gap Mukim
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • Bujuk Gap Mukim
    Bujuk Gap Mukim
    Dokumen32 halaman
    Bujuk Gap Mukim
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • HASNIA
    HASNIA
    Dokumen51 halaman
    HASNIA
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • SAP Covid-19
    SAP Covid-19
    Dokumen13 halaman
    SAP Covid-19
    Asnhie Daeng Rimang
    92% (12)
  • LP Konstipasi
    LP Konstipasi
    Dokumen23 halaman
    LP Konstipasi
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • 08 Dedi Hardiasnyah
    08 Dedi Hardiasnyah
    Dokumen145 halaman
    08 Dedi Hardiasnyah
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat
  • File Word PKK
    File Word PKK
    Dokumen6 halaman
    File Word PKK
    Asnhie Daeng Rimang
    Belum ada peringkat