Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL REVIEW

(TELAAH HASIL)

Dosen Pembimbing : Zulfiana Dewi,SKM.,Mp

Disusun Oleh :

MUSLIHAH P07131218070

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2020


JUDUL

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Nanggalo Padang

Rona Firmana Putri, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari

Tabel 1. Mennunjukkan bahwa bahwa subyek penelitian sebagian besar berjenis


kelamin perempuan yaitu sebesar 52,9%, usia 25-60 bulan sebesar 62,1% dan berat badan 10-
15 kg sebesar 76,6%. Pada Tabel 2. Hasil statistik dari seluruh variabel dependen
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu, jenis
pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak dan pola asuh ibu dengan status gizi anak
balita. Sedangkan pada faktor tingkat pengetahuan ibu tidak dapat dinilai hubungannya
karena tidak dapat dilakukan uji statistik. Sedangkan pada Tabel 3. Hasil pemodelan awal
faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita dikeluarkan tahap demi tahap
faktor yang berhubungan dengan status gizi yang memiliki nilai p < 0,05 dengan uji regresi
logistik menggunakan metode Backward. Berdasarkan uji statistik pada Tabel 4. Didapatkan
bahwa faktor jenis pekerjaan ibu merupakan faktor yang paling dominan berhubungan
dengan status gizianak balita.
TITLE

Correlates of diarrhea and stunting among under-five children in Ruvuma, Tanzania; a


hospital-based cross-sectional study
(Korelasi diare dan pengerdilan di antara anak balita di Ruvuma, Tanzania; studi
cross-sectional berbasis rumah sakit)

Hasil penelitian yang ada pada journal ini terdapat pada Tabel 1. Analisis bivariat
untuk faktor yang terkait dengan pengerdilan tabulasi silang dan uji chi-square dilakukan
terhadap total 30 variabel terhadap status pengerdilan. Dari 30 variabel, hanya 5 variabel
yang signifikan secara statistik. Pengerdilan tampaknya tergantung pada gender, lingkungan
pedesaan-miskin versus perkotaan (di sini diwakili oleh Kabupaten), penggunaan sistem
pengumpulan sampah kota dan cuci tangan sebelum makan makanan, sesuai Tabel 2. Adalah
adil untuk mengatakan bahwa kecuali untuk nilai-p untuk gender, nilai-p lainnya hanya
sedikit signifikan. Analisis bivariat untuk faktor-faktor yang terkait dengan penyakit diare
Tabulasi silang dan uji chi-square juga dilakukan terhadap total 30 variabel terhadap status
diare anak. Dari 30 variabel, hanya 3 variabel yang signifikan secara statistik. Diare
tergantung pada apakah rumah tangga berbagi toilet mereka, apakah anak menggunakan toilet
versus buang air besar sembarangan dan apakah kotoran anak dibilas ke toilet daripada
dibuang di tempat lain di lingkungan, lihat Tabel 3.

Pada Tabel 4 terdapat ringkasan diagnostik model mengindikasikan ini sebagai model
akhir untuk menjelaskan korelasi stunting. Oleh karena itu kami menggunakan model ini
untuk menyajikan hasil analisis regresi kami, lihat Tabel 4.
Hasil dari Tabel 5 menunjukkan bahwa menjadi jenis kelamin laki-laki dikaitkan
dengan peningkatan kemungkinan stunting hingga 80% dibandingkan dengan menjadi jenis
kelamin perempuan. Satuan peningkatan usia tampaknya dikaitkan dengan peningkatan
peluang terhambatnya pertumbuhan hingga 31% per satuan usia pada tahun-tahun awal.
Namun, kemungkinan stunting berdasarkan usia mungkin tidak signifikan selama rentang
usia manusia sebagaimana dibuktikan oleh kurangnya signifikansi rasio odds dalam koefisien
dari polinomial tingkat tinggi. Mencuci tangan sebelum mengambil makanan dikaitkan
dengan penurunan 46% kemungkinan terhambat.

Anda mungkin juga menyukai