Anda di halaman 1dari 10

Volume 16, Nomor 2 Versi online:

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6554

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR


LIMBAH GEDUNG NEO CONDOTEL BATU

WATER DISTRIBUTION AND SEWERAGE SYSTEM ANALYSIS AT NEO


CONDOTEL BATU

Samin1, Ernawan Setyono2, Wisnu Tri Anugrah3


Teknik Sipil - Fakultas Teknik – Universitas Muhammadiyah Malang
1,2,3 Jurusan

Kampus III Jl. Tlogomas No.246 Tlp. (0341) 464318-319 Pes.130 Fax. (0341) 460435
e-mail: samin@umm.ac.id1 ; wisnu.tri92@gmail.com3

Abstract
A convinient water distribution system for a building is really essential, mostly for a hotel
building, since it can provide an amenity for the guests. Not only an appropriate water
distribution system, but also the sewerage system that must be planned well. Neo Condotel
would has at least seven floors. It will be build in an area with 2.575 m2 width.According to the
SNI 03-7065-2005, a hotel require a fresh water at least 250 litre/person/day for the guests
need and 120 litre/person/day for the staffs. A high building, such as a hotel, require a water
pressure at least 1 atm (101337 N/m2) up to 4 atm (405348 N/m2). If the water pressure is
above the minimum value, booster pumps are needed so the water can reach the minimum value
of pressure.

Keywords : Sewerage system; Water distribution; Water Needs

Abstrak
Sistem pendistribusian air bersih merupakan bagian yang sangat utama untuk pembangunan
suatu gedung, terutama untuk hotel karena sistem pendistribusian air bersih yang baik dapat
memberikan kenyamanan bagi para pengguna hotel. Tidak hanya pendistribusian air bersih,
namun juga sistem pembuangan air limbah juga harus direncanakan dengan baik. Neo Condoel
memiliki 7 lantai. Gedung ini dibangun di atas tanah seluas 2.575 m2. Apabila ditinjau dari SNI
03-7065-2005, suatu bangunan hotel diharuskan memiliki jaringan air bersih yang mampu
melayani sedikitnya 250 liter/orang/hari untuk kebutuhan tamu hotel dan 120 lier/orang/hari
untuk kebutuhan karyawan. Pada bangunan tinggi seperti hotel, tekanan air yang disyaratkan
adalah kurang lebih sebesar 1 atm. Apabila tekanan air belum memenuhi syarat yang telah
ditetapkan, maka dibutuhkanlah pompa booster agar kebutuhan tekanan air dapat dicapai.

Kata kunci : Kebutuhan air; Pembuangan air limbah; Pendistribusian air bersih

PENDAHULUAN
Salah satu bagian terpenting untuk dan diharapkan dapat didistribusikan secara
menciptakan rasa nyaman disebuah hotel merata keseluruhan bagian hotel guna
adalah adanya sistem pendistribusian air menjamin ketersediaan air bersih bagi para
bersih dan pembuangan air limbah yang baik, pengguna hotel. Pada perencanaan sistem
yaitu dengan tercukupinya pasokan air bersih distribusian air bersih terdapat beberapa hal
yang memenuhi syarat serta memiliki yang penting untuk diperhatikan yaitu
pembuangan limbah yang lancar. Sistem mengenai kualitas air yang akan
pembuangan limbah menjadi salah satu didistribusikan, laju dan kecepatan aliran
bagian penting dalam sebuah bangunan dalam pipa, kerugian didalam sepanjang
termasuk hotel karena berkaitan dengan aliran pipa, tekanan air pada pipa serta
lingkungan yang sehat. Sistem distribusi air kapasitas tampungan.
bersih dan sistem pembuangan air limbah Dalam perencanaan sistem distribusi
merupakan bagian yang tidak dapat air bersih terdapat hal penting yang juga
dipisahkan dari konstruksi bangunan, oleh harus diperhatikan yaitu mengenai sistem
sebab itu harus disiapkan sejak awal pembuangan air limbah. Pada perencanaan
perencanaan. sistem pembuangan air limbah, penyaluran
Sistem distribusi air bersih dibuat air limbah harus dilakukan dengan sistem
untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih yang baik dan sesuai standart sehingga tidak

Analisis Sistem Distribusi Air Bersih dan Pembuangan Air Limbah Gedung Neo Condotel Batu | 119
Samin, Ernawan Setyono, Wisnu Tri Anugrah Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

menimbulkan bahaya bagi kesehatan Tabel 1. Pemakaian Air Dingin Minimum


penghuni hotel ataupun bahaya pencemaran Sesuai Penggunaan Gedung
lingkungan. Perencanaan pendimensian pipa Penggunaan Pemakaian
dan kemiringan pipa yang benar pada sistem No Air
Satuan
Gedung
pembuangan air limbah dapat melancarkan 1 Rumah Tinggal 120
Lt/penghuni/
penyaluran kotoran baik cair maupun padat. hr
Pada perencanaan distribusi air bersih Lt/penghuni/
2 Rumah Susun 100(1)
hr
dan pembuangan air limbah diperlukan Lt/penghuni/
perhitungna secara cermat dan tepat agar 3 Asrama 120
hr
dapat menghasilkan suatu dilakukan suatu 4 Rumah Sakit 500(2)
Lt/penghuni/
analisa dan perencanaan dalam Tugas Akhir hr
Hotel Lt/penghuni/
dengan judul “Perencanaan Sistem Distribusi 5
Berbintang
250
hr
Air Bersih dan Air Limbah Gedung NEO Hotel Melati/ Lt/penghuni/
6 150
Condotel Batu”. Penginapan hr

Prinsip Dasar Air Bersih Sumber : SNI 03-7065-2005


Sistem distribusi air bersih
merupakan sistem pemipaan yang disiapkan Syarat Tekanan Air Bersih
di dalam bangunan maupun di luar bangunan Tekanan air yang kurang mencukupi
guna mengalirkan air bersih dari sumbernya akan menimbulkan kesulitan dalam
hingga menuju oulet (keluaran). Sistem pemakaian air. Tekanan yang berlebihan
distribusi air bersih dibuat guna memenuhi dapat menimbulkan rasa sakit terkena
kebutuhan akan air bersih yang layak pancaran air serta mempercepat kerusakan
konsumsi. Dalam sistem penyediaan air peralatan plambing, dan menambah
bersih terdapat hal penting yang harus kemungkinan timbulnya pukulan air.
diperhatikan yaitu kualitas air yang akan Besarnya tekanan air yang baik berkisar
didistribusikan, sistem penyediaan air yang dalam suatu daerah yang agak lebar dan
akan digunakan, pencegahan pencemaran air bergantung pada persyaratan pemakaian atau
dalam sistem, laju aliran dalam pipa, alat yang harus dilayani. Tekanan air yang
kecepatan aliran dan tekanan air. Komponen berada pada sistem plambing (pada pipa)
utama dari sistem distribusi air bersih adalah tekanannya harus sesuai dengan ketentuan
sistem jaringan pipa. Adapaun kemungkinan yang berlaku, diantaranya yaitu, untuk
terjadinya permasalahan pada jaringan pipa perumahan dan hotel antara 2,5 kg/cm2 atau
seperti kebocoran, terjadinya kerusakan pipa 25 meter kolom air (mka) sampai 3,5 kg/cm2
atau komponen lainnya, besarnya energi yang atau 35 meter kolom air (mka). Tekanan
hilang dan penurunan tingkat pelayanan tersebut tergantung dari peraturan setempat.
penyediaan air bersih untuk konsumen. (SNI 03-6481-2000).

Laju Aliran Air Perencanaan Air Bersih


• Pemakaian Air Rata-Rata Perhari
Dalam perancangan sistem penyediaan air
Qd
untuk suatu bangunan, kapasitas peralatan Qh =
dan ukuran pipa-pipa didasarkan pada jumlah T
dan laju aliran air yang harus disediakan Keterangan :
Qd = Jumlah penghuni x pemakaian
untuk bangunan tersebut. Jumlah dan laju air/orang/hari.
aliran air tersebut seharusnya diperoleh dari Qh = Pemakaian air rata-rata (m3/hari)
keadaan sesungguhnya, dan kemudian dibuat Qd = Pemakaian air rata-rata sehari
angka-angka peramalan yang sedapat (m3/hari)
mungkin mendekati keadaan sesungguhnya T = Jangka waktu pemakaian (h)
setelah bangunan digunakan. Besarnya laju
aliran air dapat ditentukan dengan dua cara • Pemakaian Air Pada Jam Puncak
yaitu, berdasarkan jumlah penghuni dan Qh−max = (C1 ) x(Qh )
berdasarkan unit beban alat plambing. Dimana konstanta untuk “C1” antara
1.5 sampai 2.0 tergantung kepada kepada
lokasi, sifat penggunaan gedung dan

120 | Agustus 2018, Hal. 119 - 128


Volume 16, Nomor 2 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6554

sebagainya, konstanta untuk “C2” antara


(𝑋𝑛− 𝑋1 )
3,0 sampai 4,0. Sedangkan pemakaian air 𝑌𝑛 = 𝑌1 − [(𝑌1 − 𝑌2 ) × (𝑋2 − 𝑋1 )
]
pada menit puncak dapat dinyatakan Dimana :
dengan rumus sebagai berikut : Yn = Faktor pemakaian (%)
(C 2 ) x(Qh ) Y1 = Jenis alat plambing pada
Qm−max = jumlah 1
60
• Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Y2 = Jenis alat plambing pada
Plambing jumlah 2
Metode ini digunakan apabila Xn = Jumlah alat plambing yang
kondisi pemakaian alat plambing dapat akan dicari
diketahui, misalnya untuk perumahan atau X1 = Jumlah alat plambing 1
gedung kecil lainnya. Juga harus diketahui X2 = Jumlah alat plambing 2
jumlah dari setiap jenis alat plambing
dalam gedung tersebut.
Untuk menghitung faktor pemakaian
dapat dilihat pada rumus berikut ini :

Tabel 2. Faktor Pemakaian Dan Jumlah Alat Plambing


Jumlah Alat
Plambing
1 2 4 8 12 16 24 32 40 50 70 100

Jenis Alat Plambing

Kloset dengan 50 50 40 30 27 23 19 17 15 12 10
1
katup gelontor Satu 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10

Alat plambing 100 75 55 48 45 42 40 39 38 35 33


1
biasa Dua 3 5 6 7 10 13 16 19 25 33
Sumber : Noerbambang, Soufyan & Morimura, Takeo, (2000)

• Tekanan Air Dan Kecepatan vxD


Re =
Aliran 
Tekanan minimum pada setiap saat Keterangan :
pada titik aliran keluar harus 50 kPa (0,5 Re = Bilangan Reynolds (tak
kg/cm2). Secara umum dapat dikatakan berdimensi)
besarnya tekanan “standar” adalah 1,0 V = Kecepatan rata-rata aliran dalam
kg/cm2 sedang tekanan statik 2,5 sampai pipa (m/s)
3,5 kg/cm2 untuk hotel dan perumahan. D = Diameter pipa (m)
Disamping itu, beberapa macam peralatan  = Viskositas kinematik zat cair
plambing tidak dapat berfungsi dengan (m2/s)
baik kalau tekanan airnya kurang dari Re < 2000, aliran bersifat laminar
suatu batas minimum. Untuk mencari Re > 4000, aliran bersifat turbulen
tekanan setiap lantai digunakan rumus : Re = 2000 - 4000, aliran bersifat transisi
P=ρxgxh Kerugian gesek dalam pipa dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan
Keterangan : Darcy-Weisbach sebagai berikut :
P = Tekanan (N/m2) Lxv 2
ρ = Kerapatan air (998.2 kg/m3) hf = f
Dx2 g
g = Percepatan gravitasi (9.81 m/s2)
h = Tinggi potensial (m) Keterangan :
hf = Bilangan Reynolds (tak
• Kerugian Mayor berdimensi)
Untuk mengetahui jenis aliran, v = Kecepatan rata-rata aliran dalam
digunakan persamaan bilangan Reynolds : pipa (m/s)

Analisis Sistem Distribusi Air Bersih dan Pembuangan Air Limbah Gedung Neo Condotel Batu | 121
Samin, Ernawan Setyono, Wisnu Tri Anugrah Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

D = Diameter pipa (m) Qd = Jumlah kebutuhan air per hari


f = Kerugian head karena gesekan (m3/hari)
(m) Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)
D = Diameter pipa (m) T = Rata – rata pemakaian air per hari
 = Viskositas kinematik zat cair (jam/hari)
(m2/s) VF = Cadangan air untuk pemadam
Menurut Hagen-Poiseuille untuk aliran kebakaran (m3)
laminar (Re<2000), faktor gesekan adalah
hanya fungsi bilangan Reynolds saja. Tangki Air Atas (Roof Tank)
Sehingga faktor gesekan dirumuskan • Kapasitas tangki atas dinyatakan dengan
dengan : rumus (SNI 03-7065-2005) :
64 VE =(Q p -Q max )Tp +Q pu xTpu
f = Keterangan,
Re
Namun apabila aliran bersifat turbulen VE = Kapasitas efektif tangki atas
persamaan yang digunakan adalah sebagai (m3)
berikut : QP = Kebutuhan puncak (m3/s)
Qmax = Kebutuhan jam puncak (m3/s)
Lxv 2
hf =  QPU = Kapasitas pompa pengisi (m3/s)
Dx2 g Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak
Untuk mencari  kita menggunakan (menit)
formula Darcy-Weisbach untuk aliran TPU = Jangka waktu kerja pompa
turbulen, dengan persamaan berikut : pengisi (menit)
0.0005
 = 0.020 + Pompa
D Terdapat dua macam pompa yang biasa
• Kerugian Head Minor (Minor digunakan pada sistem penyediaan air bersih,
Looses) yaitu pompa angkat dan pompa booster. (SNI
Besarnya kerugian minor akibat 03-7065-2005)
adanya kelengkapan pipa dapat
dirumuskan sebagai berikut : Pompa Angkat (Pompa Supply)
v2 Untuk mencari besar head pompa yang
h f = n.k . dibutuhkan dapat digunakan persamaan
2g bernouli sebagai berikut :
Hf = Kerugian head (m) v2
n = Jumlah kelengkapan pipa H = Ha + Hp + Hi +
k = Koefisien kerugian 2g
v2 = Kecepatan aliran dalam Keterangan :
pipa (m/s) Tinggi Potensial (Ha) : Tinggi potensial
g = Percepatan gravitasi (9,81 adalah jarak antara permukaan air tangki atas
m/s2) dengan permukaan air tangki bawah dalam
gedung.
Perbedaan Head Tekanan pada Kedua
Tangki Air Bawah (Ground Reservoir
Permukaan Air (Hp)
Tank) Karena P1 dan P2 merupakan tangki terbuka,
maka P1 dan P2 = 0, sehingga :
• Untuk tangki air yang hanya digunakan
menampung air, kapasitas tangki dapat H p = HP2 − HP1 = 0 m
dihitung dengan rumus berikut : Setelah mendapatkan besar head pompa
VR = Qd – (Qs x T) angkat, kemudian dihitung besar daya pompa
• Untuk tangki air yang juga berfungsi dengan menggunakan rumus :
menyimpan air untuk pemadam Nh = (0.163) (Q) (H) (ɣ)
kebakaran, dapat dihitung dengan : Keterangan,:
VR = Qd – (Qs x T)+VF H = Tinggi angkat total (m)
Keterangan, Q = Kapasitas pompa (m3/menit)
VR = Volume tangki air (m3) ɣ = Berat spesifik (kg/liter)

122 | Agustus 2018, Hal. 119 - 128


Volume 16, Nomor 2 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6554

Pompa Booster hingga ke septic tank sebagai


Pompa booster digunakan untuk tampungan sementara.
mendistribusikan air pada lantai 5 sampai • Menghitung kebutuhan air bersih
roof floor. yang dibutuhkan dan perkiraan
Q = n x kebutuhan air rata-rata jumlah air kotor yang dihasilkan.
Keterangan : • Menghitung volume tampungan air
Q = Kapasitas pompa angkat bawah, tampungan air atas serta
(m3/menit) septic tank.
n = Jumlah pemakai (orang) • Menghitung kapasitas dan head
pompa.
METODE PENELITIAN • Menghitung kebutuhan dimensi
Lokasi Penelitian (diameter) pipa yang dibutuhkan
Lokasi yang akan diambil untuk yang disesuaikan dengan yang
dilakukan penelitian yaitu proyek tersedia dipasaran.
pembangunan gedung NEO Condominium Diagram Alir
Hotel ASTON INTERNATIONAL GROUP
yang berlokasi di Jalan Abdul Gani Atas Mulai
Nomor 5, Kota Batu. Proyek tersebut
didirikan oleh PT. Goldenindo Lestari. Studi Pendahuluan

Pengumpulan Data :
1. Site plan Neo
Condotel
2. Denah struktural dan
arsitektural tiap lantai
hotel
3. Sumber air

Pemetaan Jaringan
Pipa

Perhitungan dan Pengolahan data


Gambar 1. Lokasi Proyek
Air Bersih Air Limbah
Metode dan Tahapan Penelitian
• Tahap Persiapan
Perhitungan
Tahap persiapan dengan survey lokasi Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan Perkiraan
Volume Air Limbah
yang merupakan langkah awal untuk
mendapatkan gambaran sementara tentang Perhitungan Volume Menggunakan Bio Septic
lokasi perencanaan, pengumpulan literatur GWT dan Roof Tank Tank, Kap 13m3 / hari
dan referensi yang menjadi landasan teori,
serta pelaksanaan pembuatan proposal Perhitungan Kapasitas Perhitungan Kapasitas
dan Head Pompa
pelaksanaan. Pompa Air Limbah

• Pengumpulan Data
Perhitungan Kebutuhan Perhitungan Kebutuhan
Data primer adalah data yang diperoleh Dimensi Pipa Dimensi Pipa
langsung dari lapangan atau merupakan
hasil survey. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dari instansi Kapasitas Kapasitas
Terpenuhi Terpenuhi
pemerintah, perusahaan, maupun data
yang berasal dari literatur yang terkait
dengan materi yang dibahas.
Hasil dan Pembahasan
• Tahap Perencanaan
• Melakukan pemetaan distribusi air Kesimpulan
bersih.
• Melakukan pemetaan untuk Selesai
penyaluran air kotor dari tiap tower

Analisis Sistem Distribusi Air Bersih dan Pembuangan Air Limbah Gedung Neo Condotel Batu | 123
Samin, Ernawan Setyono, Wisnu Tri Anugrah Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mesin pendingin air rata-rata sehari


Perhitungan Kebutuhan Air Bersih dan dapat diketahui dengan persamaan :
Kapasitas Tangki. Qd = 107+ (20% x 107)
Menurut SNI 03-7065-2005 kebutuhan air = 128,4 m3/hari
untuk tamu hotel berbintang adalah 250
liter/orang/hari sedangkan 120 Kebutuhan Rerata
liter/orang/hari untuk staf atau karyawan. Pemakaian air rata-rata untuk hotel adalah
Penentuan jumlah tamu yang menginap dapat 10 jam (Tabel 3.12 Noerbambang dan Takeo
diketahui berdasarkan jumlah kamar yang Morimura), sehingga pemakaian air rata-rata
tersedia seperti yang dijelaskan pada Tabel 3. didapatkan :
Qh = Qd / T
Tabel 3. Jumlah Kebutuhan Air Berdasarkan = 128,4 / 10
Jumlah Kapasitas Bed = 12,84 m3/jam
Jumlah Kebutuhan
Jenis Jumlah
Kapasitas Air Kebutuhan Air Pada Jam Puncak
Kamar Kamar
Bed (liter/bed/hari) Untuk perhitungan kebutuhan air pada
Standart 106 212 53000 jam puncak ditetapkan C1 = 2 ( diambil nilai
Deluxe 50 100 25000 konstanta maksimum ) maka kebutuhan air
Suite 2 8 2000 pada jam puncak adalah :
Penthouse 1 6 1500
Qh - max = C1 Qh
Jumlah 159 326 81500
Sumber : Hasil Perhitungan
= (2) x (12,84)
= 24,96 m3/jam
Jumlah karyawan pada hotel diasumsikan
Kebutuhan Air Pada Menit Puncak
sebanyak 210 orang : Dan untuk kebutuhan air pada menit
210 x 120 liter/hari = 25200 liter/hari puncak ditetapkan C2 = 4 (diambil nilai
Sehingga jumlah total kebutuhan air untuk konstanta maksimum), maka kebutuhan air
hotel adalah : pada menit puncak adalah :
81500 + 25200 = 106700 liter/hari Qm - max = (4 x 24,96) / 60
= 106,7 = 107 = 0,998 m3/menit
m3/hari
Perhitungan Kapasitas Tangki
Kebutuhan Harian Maksimum Dalam perencanaan dimesi tangki air
Diketahui jumlah total kebutuhan air diperlukan suatu analisa hubungan antara
untuk hotel adalah sebesar 106700 liter/hari Qinput yang memasuki pompa dengan
atau 106,7 m3/hari , dan di bulatkan menjadi besarnya kebutuhan air bersih. Berikut adalah
107 m3/hari. Diperlukan tambahan air sebesar tabel fluktuasi dengan Qinput sebesar 15
20% untuk mengatasi kebocoran dan m3/jam.
keperluan tambahan seperti : tambahan air

Tabel 4. Contoh Tabel Perbandingan Debit dengan Kapasitas Reservoir


Pengisian (m3) Pemakaian (m3)
Jam Ke Jam Input (m3) Output (m3) Selisih (m3)
Sendiri Akumulasi sendiri Akumulasi
1 00 - 01 15 15 2,00 2,00 22,50 4,50 18,00
2 01 - 02 15 30 4,00 6,00 37,50 10,00 27,50
3 02 - 03 15 45 8,00 14,00 52,50 22,96 29,54
..
24 23 - 24 15 360 2,00 379,92 367,50 371,12 -3,62

124 | Agustus 2018, Hal. 119 - 128


Volume 16, Nomor 2 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6554

400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Inflow Outflow

Gambar 2. Grafik Fluktuasi Kapasitas Reservoir

Berdasarkan hasil perhitungan diatas Perhitungan Perkiraan Debit Air Limbah


didapatkan selisih antara debit input dan Debit air limbah dihitung dengan
debit output terbesar yaitu 41,48 m3, maka menjumlahkan debit air limbah tiap lantai
nilai tersebut dapat dijadikan dasar dalam dikarenakan tidak terpaut dengan koefisien
menentukan dimensi atau kapasitas reservoir. apapun, maka debit air kotor adalah :
Qab = Qd x 80% = 128,4 x 80%
Kapasitas Tangki Air Bawah = 102720 liter/hari
Dari perhitungan sebelumnya diketahui = 103 m3/hari
nilai Qh = 12,84 m3/jam sehingga kapasitas
pipa dinas adalah : Perencanaan IPAL
Qs = 2/3 x Qh Perencanaan penggunaan Bioseptic
= 2/3 x 12,84 m3/jam Tank, yaitu menggunakan 2 buah Bioseptic
= 8,56 m3/jam Tank. Yang masing-masing ukuran Bioseptic
Diketahui kapasitas pipa dinas maka dapat Tank menggunakan ukuran yang tersedia di
dihitung volume tangki bawah tanah untuk pasaran
menampung air yang akan didistribusikan ke
semua lantai. Jangka waktu pemakaian air Sistem Pemipaan
rata-rata sehari untuk hotel adalah 10 jam, Penentuan Diameter Pipa Tegak Air
sehingga kapasitas tangki air bawah alah : Bersih Untuk Shaft
VR = Qd – ( Qs x T ) Contoh pada lantai 6 Suit Room terdapat
= 128,4 m3/hari – (8,64 m3/Jam x 10) 1 shaft dan pada toilet kamar terdapat alat
= 42 m3 = 42000 liter plambing sebagai berikut : 1 Kloset, 1 Keran,
Perencanaan dimensi 5 m x 4 m x 3 m 1 Lavatory, 1 Shower dan 1 Bathtub.
maka volume efektif tangki adalah 60 m3 Unit alat plambing : 16 WSFU
Laju aliran air : 0.00114 m3/det
Kapasitas Tangki Air Atas 4 x0.00114
Dari perhitungan kebutuhan air bersih Diameter perhitungan =
dingin didapatkan :
x2
Qp = Qm max = 0,856 m3/menit
= 0.026 m
Qmax = Qh max / 60 Diameter tersedia = 32 mm
= 25,68 / 60 = 0,428 m3/menit 4 x0.00114
Diasumsikan : Kecepatan aliran (v) =
Tp = 60 menit ; Tpu = 10 menit  .0.032 2
Sehingga kapasitas efektif tangki air atas = 1.418 m/s; v < vmaks
adalah : Perhitungan diameter pipa tegak air bersih
VE = ( Qp – Qmax) Tp – Qpu x Tpu untuk setiap shaft akan disajikan dalam
= ( 0,998 m3/menit – 0,432 m3/menit) bentuk Tabel 5.
= 60 – 0,432 m3/menit x 10
= 21,96 m3 dibulatkan = 22 m3

Analisis Sistem Distribusi Air Bersih dan Pembuangan Air Limbah Gedung Neo Condotel Batu | 125
Samin, Ernawan Setyono, Wisnu Tri Anugrah Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

Tabel 5. Hasil Perhitungan Pipa Tegak Air Bersih Untuk Shaft


Diameter Diameter
Laju Aliran Air Laju Aliran V
Lantai WSFU Perhitungan Pakai
(l/detik) Air (m3/detik) (m/s)
(mm) (mm)
Suite
16 1.14 0.00114 26.95 40 0.908
Room
Lantai 7 47 1.79 0.00179 33.80 80 0.356
Lantai 6 24 1.33 0.00133 29.11 40 1.059
Lantai 5 24 1.33 0.00133 29.11 40 1.059
Lantai 4 24 1.33 0.00133 29.11 40 1.059
Lantai 3 24 1.33 0.00133 29.11 40 1.059
Lantai 2 57 1.97 0.00197 35.40 50 1.570
Lantai 1 57 1.97 0.00197 35.40 40 1.570

Perhitungan Kerugian Head 1 buah T-900 (32 mm) = 0.36 m


Contoh perhitungan : Lantai 6 Sehingga L total = 7.86 m
Diketahui sebagai berikut : 1.059x0.040
Re = −6
D = 0.040 m 1.004x10
v = 1.059 m/s
= 42191 (Aliran Turbulen)
 = 1.004 x 10-6 m2/s 0.0005
L = 6.3 m  = 0.020 + = 0.0325
0.040
Terdapat kerugian peralatan pipa : 7.86x1.0592
Hf = 0.0325𝑥 = 0.293
1 buah belokan 900 (32 mm) = 1.2 m 0.040x2x9.81
m

Tabel 6. Hasil Perhitungan Kerugian Head Pipa Shaft Tiap Lantai


DAERAH D (m) V (m/s)  (m2/s) L total (m) Re  Hf (m)
Suite Room 0,040 0,908 0,000001004 3,15 36175 0,0325 0,108
Lantai 7 0,100 1,43 0,000001004 7,91 142430 0,0250 0,206
Lantai 6 0,040 1,059 0,000001004 7,86 42191 0,0325 0,293
Lantai 5 0,040 1,059 0,000001004 9,42 42191 0,0325 0,437
DAERAH D (m) V (m/s)  (m2/s) L total (m) Re  Hf (m)
Lantai 4 0,040 1,059 0,000001004 12,57 42191 0,0325 0,584
Lantai 3 0,040 1,059 0,000001004 15,72 42191 0,0325 0,730
Lantai 2 0,050 0,908 0,000001004 5,76 45219 0,0300 0,145
Lantai 1 0,040 0,908 0,000001004 3.15 36175 0,0325 0,108

Perhitungan Tekanan Hf daerah = 0.32 m


Contoh Perhitungan : Lantai 7, Kerugian tinggi tekan dari full tank (H)
Diketahui : h = (4.2 + 2.15) - 0.32 = 6.03 m
Ketinggian dari lantai atap (Ha) = 4.2 m Sehingga tekanan pada lantai 7 adalah :
Tinggi muka air full tank =3m P = 999.8 x 9.81 x 6.03
Beda tinggi lantai atap roof tank (H) = 2.15 P = 59142.47 N/m2
m

Tabel 7. Hasil Perhitungan Tekanan Air Tiap Lantai Gedung Neo (Full Tank)
LANTAI HEAD STATIK (m) KERUGIAN HEAD (m) TEKANAN (N/m2)
Lantai 7 4.20 6.03 59142.47
Lantai 6 7.35 9.22 90037,79
Lantai 5 10.50 12.37 120933,11
Lantai 4 13.65 15.52 151828,43
Lantai 3 16.80 18.67 182723,75
LANTAI HEAD STATIK (m) KERUGIAN HEAD (m) TEKANAN (N/m2)
Lantai 2 21.00 22.87 223917,51
Lantai 1 24.85 26.72 261678,45

126 | Agustus 2018, Hal. 119 - 128


Volume 16, Nomor 2 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6554

Pompa Distribusi (Pompa Booster) vxD


Re =
Diketahui : 
Q = n x kebutuhan air rata-rata 1.30x0.080
= 86 orang x 250 liter/orang/hari =
1.004x10−6
Q = 21500 liter/hari = 103585 (Aliran Turbulen)
0.0005
= 0.149 m3/menit  = 0.020 +
0.080
Kerugian tekanan akibat gesekan air pada = 0.0262
pipa (Hf) : 49.65x1.302
Pipa Hisap: Hf = 0.0262𝑥
0.080x2x9.81
Diketahui sebagai berikut : = 1.4 m
D = 0.080 m Jadi kerugian head akibat gesekan pada pipa
v = 1.30 m/s hisap dan pipa hantar sebesar :
L = 3.15 m Hf = 0.0262 + 1.4 + 7.91
Terdapat kerugian peralatan pipa : = 9.34 m
1 buah katup sorong (65 mm) = 0.48 m = 10 m
Sehingga L total = 3.63 m Daya pompa booster adalah sebagai berikut :
1.30x0.080 Nh = (0.163) (Q) (H) (ɣ)
Re =
1.004x10−6 = 0.163 x 0.149 x 10 x 0.998
= 103585 (Aliran Turbulen)
0.0005 = 0.050 = 50 Watt
 = 0.020 +
0.080
= 0.0262 Sistem Pemipaan Pembuangan Air
3.63x1.302 Penentuan Diameter Pipa Tegak Air
Hf = 0.0262𝑥
0.080x2x9.81 Kotor dan Air Buangan Untuk Shaft
= 0.393 m Pipa tegak digunakan untuk mengalirkan
Pipa Hantar air kotor dan air buangan dari pipa cabang
Diketahui : mendatar. Pipa tegak harus mempunyai
D = 0.080 m ukuran sekurang - kurangnya sama dengan
v = 1.30 m/s diameter terbesar cabang mendatar yang
L = 49.65 m disambungkan ke pipa tegak tersebut.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Diameter Pipa Tegak Air Kotor dan Air Buangan Untuk Shaft Lt. 7

Unit Beban Diameter Minimum Diameter Beban Diameter


Daerah Pipa
Kumulatif Alat Plambing (mm) Maksimum (mm) Perencanaan (mm)
Pipa Air Kotor
Lantai 7 Penthouse 8 100 50 100
Toilet Tamu Lt. 7 24 100 65 100
Lantai 6 Suite Room 8 65 100 100
Lantai 6 16 100 100 100
Lantai 5 s/d Lt.3 24 100 100 100
Lantai 2 28 100 100 100
Lantai 1 28 100 100 100
Pipa Air Buangan
Lantai 7 Penthouse 11 75 75 75
Toilet Tamu Lt. 7 16 75 100 75
Lantai 6 Suite Room 14 75 100 75
Lantai 6 20 100 100 100
Lantai 5 s/d Lt.3 30 100 100 100
Lantai 2 19 100 100 100
Lantai 1 19 100 100 100

KESIMPULAN DAN SARAN • Jumlah total kebutuhan air bersih untuk


Kesimpulan NEO hotel adalah sebesar 128,4 m3/hari
Dari hasil dan analisa dan perhitungan di dan hasil perhitungan untuk Debit air
atas maka dapat disimpulkan beberapa hal limbah adalah 102,72 m3 /hari atau
sebagai berikut : 102720 liter/hari.

Analisis Sistem Distribusi Air Bersih dan Pembuangan Air Limbah Gedung Neo Condotel Batu | 127
Samin, Ernawan Setyono, Wisnu Tri Anugrah Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

• Air bersih dengan debit 15 m3/jam yang • Diperlukanya pengecekan dan


diperoleh dari deep wheel ditampung pemeliharaan semua unit alat plambing
terlebih dahulu pada tangki bawah yang pada sistem distribusi air bersih maupun
mempunyai dimensi 5 m x 4,3 m x 2 m pembuangan air limbah berkala guna
maka volume efektif tangki adalah 43 mencegah terjadinya kerusakan pada
m3. Dari tangki bawah, lalu air sistem.
didistribusikan ke tangki atap yang
berkapasitas 27 m3 melalui pipa riser DAFTAR PUSTAKA
berdiameter 80 mm (3 inch) dengan Badan Standardisasi Nasional. (2000). SNI
menggunakan pompa supplay yang 03-6481-2000, Sistem Plambing.
mempunyai kapasitas sebesar 0,4 Badan Standardisasi Nasional. (2005). SNI
m3/menit, head 30 m dan daya pompa 03-7065-2005, Tata Cara
sebesar 2 kw. Perencanaan Sistem Plambing.
• Pada pipa shaft berdiameter 40 mm (1 Badan Standardisasi Nasional. (2015). SNI
1/2 inch) dan pipa utama terhadap lantai 8153-2015, Sistem Plambing Pada
1 dan lantai 2 berdiameter 50 mm (2 Bangunan Gedung.
inch). Dari pipa shaft lah air Morimura, T. Dan Noerbambang, S.M.
didistribusikan ke tiap unit alat (2000). Perencanaan dan
plambing. Pada lantai 6 dan lantai 7 pemeliharaan Sistem Plambing.
tekanan air berada dibawah tekanan Jakarta: PT. Pradnya Paramita..
perencanaan minimum sehingga Mutiah Saidah, Tugas Akhir : Perencanaan
digunakan pompa booster untuk Sistem Distribusi Air Bersih dan
menambah tekanan air. Pembuangan Air Limbah Baobab
• Sistem pipa air kotor dan air buangan Hotel Resort and Convention Taman
dipisahkan dan tidak boleh disambung, Safari Indonesia II, Malang, 2016.
dikarenakan dapat menyebabkan Peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dan
pencemaran. Kemudian air kotor akan Kehutanan Republik Indonesia,
ditampung oleh Bio Septic Tank dan 2016.
akan diolah,jika dialirkan ke saluran Pynkyawati, Theresia dan Wahadamaputera,
pembuangan tetap aman dan ramah Shirley. (2015). Untilitas Bangunan
lingkungan. Dari pipa tiap unit alat Modul Plambing. Jakarta: Griya
plambing, air kotor dan air buangan Kreasi.
dialirkan menuju pipa shaft yang Triatmodjo, Bambang. (1993). Hidraulika II.
berdiameter antara 65 mm ( 2 ½ inchi) Yogyakarta: Beta Offset.
sampai 100 mm (4 inchi). Air kotor dan
air buangan dari pipa shaft kemudian
melewati pipa utama yang berdiameter
100 mm ( 4 inch) samapai 200 ( 8 inch).
Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis
adalah sebagai berikut :
• Untuk menentukan jenis sistem
distribusi air bersih dan pembuangan air
limbah diperlukan tinjauan dari segi
teknis, ekonomis dan estetika sehingga
sistem yang digunakan menjadi efektif
dan efesien serta semua fasilitas dari
sistem yang digunakan harus memenuhi
standart guna memberikan keamanan
dan kenyamanan bagi para pengguna
gedung.
• Memilih software yang benar-benar
terpercaya dan terbaru, agar banyaknya
refrensi cara menjalankan aplikasi
tersebut dari step awal hingga step akhir.

128 | Agustus 2018, Hal. 119 - 128

Anda mungkin juga menyukai